DisusunOleh:
1911213039
Dosen Pengampu:
Universitas Andalas
2022
1. Pengertian pangan dan bahan pangan:
Pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia karena mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kelangsungan hidup manusia. Manusia membutuhkan energi untuk
menjamin kelangsungan proses hidupnya, dan energi ini berasal dari makan makanan yang
mengandung berbagai zat gizi. Melalui proses metabolisme dalam tubuh akan dihasilkan
energi untuk beraktivitas, dan nutrisi manusia juga menentukan tingkat kesehatannya.
Pangan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia karena mempengaruhi
kelangsungan hidup dan kelangsungan hidup manusia. Manusia membutuhkan energi untuk
menjamin kelangsungan proses hidupnya, dan energi ini berasal dari makan makanan yang
mengandung berbagai zat gizi. Melalui proses metabolisme dalam tubuh akan dihasilkan
energi untuk beraktivitas, dan nutrisi manusia juga menentukan tingkat kesehatannya.
Makanan yang sehat dan aman merupakan faktor penting untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, Oleh karena itu kualitas dan keamanan pangan baik secara biologi,
kimia maupun secara fisik harus selalu dipertahankan, Berbagai sistem yang dapat
memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan sejak proses produksi hingga ke tangan
konsumen :
ISO-9000
QMP (Quality Management Program)
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
3. Batas mutu
Di Indonesia ditetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI), sebagai syarat bagi produsen
dalam memproduksi produk pangan, sehingga produsen diharuskan menghasilkan produk
yang bermutu baik. Pemerintah melalui suatu tim khusus menetapkan batas mutu, misalnya
SNI.
4. Kelas mutu
5. Dimensi mutu
1. Bukti langsung (tangible), terdiri dari fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi
2. Keandalan (reliability), merupakan kemampuan perusahaan/institusi dalam memberi
pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness), yaitu dapat diakses, tidak lama menunggu, serta
bersedia mendengar keluh kesah konsumen.
4. Standar yang ditetapkan serta menyelesaikan masalah yang ditemukan dengan tujuan
untuk memperbaiki mutu
5. Empati, merupakan kemudahan berhubungan, berkomunikasi, perhatian pribadi, serta
memahami kebutuhan konsumen
Tuntutan masyarakat akan mutu terus berkembang. Hal ini kemudian terus diantisipasi
dengan berkembangnya konsep jaminan mutu (Quality Assurance), sistem manajemen mutu
(Quality management System) dan manajemen mutu terpadu (Total Quality management).
Berdasarkan SNI No. 19-8402-1996 dikenal istilah pengendalian mutu dan jaminan mutu.
8. Pengendalian mutu
Adalah upaya untuk secara terus menerus, sistematis dan obyektif memantau dan menilai
apakah barang, jasa dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan atau lembaga sesuai dengan
standar yang ditetapkan dan menyelesaikan masalah yang diidentifikasi untuk meningkatkan
kualitas.
Bagian pengendalian mutu (Quality Control Department). Bagian ini bertugas menjaga
mutu produk dan bertanggungjawab terhadap tegaknya citra mutu produk bagi perusahaan.
Bagian pemasaran menginnginkan produk perusahaan laku terjual karenanya menginginkan
agar mutu produknya dapat memuaskan konsumen. Bagian produksi berkewajiban
menghasilkan produk dengan dua sasaran pokok yaitu sasaran jumlah produksi dan sasaran
mutu sesuai dengan sasaran perusahaan.
TQC adalah sistem manajemen yang mengikutsertakan seluruh pimpinan dan karyawan
dari berbagai tingkat jabatan dengan menerapkan konsep metode statistik untuk mencapai
kepuasan statistik.
13. Manfaat tqc
Dapat meningkatkan volume dan kualitas produk sehingga mengurangi defects atau
cacat dan
Memuaskan konsumen serta dapat meningkatkan pasar
Manfaat untuk para pekerja yaitu
melatih pekerja untuk selalu berpartisipasi aktif untuk berpikir secara analitik,
selalu menyumbangkan pemikiran untuk memperbaiki system standarisasi mutu.
QCC dapat didefinisikan sebagai suatu grup pada suatu industri yang terdiri dari beberapa
orang (biasanya 4 – 10 orang) pada setiap bagian kerja dan bertujuan untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang berkaitan dengan mutu produk dilingkup pekerjaannya serta berjalan
secara kontinyu.
Sarana yang dipakai untuk menjalankan QCC adalah PDCA (Plant Do Chek and Action).
Plant (menentukan problem utama yang menimbulkan problem, menentukan rencana
tindakan penanggulangannya dan menyelidiki penyebab yang berpengaruh pada problem),
Do and Check (melaksanakan sepenuhnya rencana tindakan penanggulan yang akan
dilaksanakan dan memeriksa hasil-hasil yang diperoleh), Action (mencegah terjadinya
problem yang serupa dengan teknik standarisasi dan memecahkan masalah-masalah yang
masih ada).
Jaminan mutu adalah semua kegiatan terencana dan sistematis yang diterapkan dalam sistem
mutu dan dibenarkan jika diperlukan untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa
barang atau jasa akan memenuhi persyaratan mutu.
Beberapa negara telah menerapkan “Hazard Analysis Critical Control Point” (HACCP)
sebagai acuan atau standar internasional untuk pengawasan mutu dan keamanan pangan.
Bahkan “Codex Alimentarius Commision” (CAC) sebagai komisi standar pangan dari
FAO/WHO telah merekomendasikan HACCP sebagai suatu sistem jaminan mutu yang tepat
dalam sistem pengawasan pangan.