Anda di halaman 1dari 3

DIRGA AYU EKA MAULINDA

NIM 041454529

TUGAS 1 MANAJEMEN KUALITAS

Tugas Konsep
1. Apakah yang dimaksud dengan Total Quality Management? Dan apa kaitannya
dengan continuous improvement process?

Pengertian Total Quality Management (TQM) adalah pendekatan manajemen pada suatu
organisasi, berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber
daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan
dan memberikan manfaat pada anggota, organisasi (sumber daya manusianya) dan
masyarakat.

Tujuan dari implementasi TQM adalah untuk memberikan produk atau jasa berkualitas yang
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pasar konsumen secara berkelanjutan (sustainable
satisfaction) yang pada gilirannya akan menimbulkan pembelian berkesinambungan sehingga
dapat meningkatkan produktivitas produsen mencapai skala ekonomis dengan akibat
penurunan biaya produksi.

Keterkaitan TQM dengan continuous improvement process yaitu; Agar berhasil, setiap
perusahaan perlu melakukan proses sistematis untuk melakukan perbaikan terus-menerus
(continuous improvement). Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCAA (plan, do,
check, act, analyze), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, sampai dengan
melakukan tindakan korektif atas hasil yang diperoleh. Konsep perbaikan terus-menerus
(continuous improvement) diterapkan baik pada proses produksi maupun orang-orang yang
melaksanakannya.

Dalam proses TQM, manajemen memainkan peran utama dalam meningkatkan kualitas
untuk memungkinkan penerapan sistem perbaikan berkelanjutan (continuous improvement
system). TQM mencakup semua manajer dan karyawan dan menggunakan metode kuantitatif
untuk terus meningkatkan berbagai proses organisasi. TQM merupakan integrasi dari semua
fungsi dan proses dalam organisasi untuk mendapatkan perbaikan terus-menerus dalam
kualitas produk dan layanan (continuous improvement).

2. Apakah yang dimaksud dengan benchmarking dan reengineering?


Reengineering merupakan kegiatan untuk melakukan perbaikan dengan mengadakan
perombakan secara total proses bisnis hingga ke akar-akarnya. Kegiatan ini dilakukan untuk
mengejar ketinggalan, sehingga little better every day (kaizen) tidak dapat dilakukan.
Rengineering merupakan perubahan besar yang harus dilakukan organisasi untuk mengejar
ketinggalannya dari pesaingnya. Perubahan besar ini mutlak perlu manakala pesaing juga
melakukan hal tersebut atau memang akan menyelamatkan kondisi perusahaan yang berada
di ambang keruntuhan. Rengineering meliputi berbagai aspek yang luas dalam kehidupan
orgnisasi. Langkah reengineering ini dapat juga dilakukan oleh perusahaan atau organisasi
yang melaksanakan TQM.

Sementara itu, Benchmarking merupakan satu langkah untuk mengadakan perbaikan dengan
meniru praktik bisnis terbaik di kelasnya. Perusahaan yang membenchmark dan yang
dibenchmark harus saling terbuka. Benchmarking dilakukan untuk mengadopsi proses atau
praktik bisnis yang terbaik untuk mengadakan perbaikan secara terus-menerus dan
berkesinambungan yang merupakan satu konsep inti dari SQM.

3. Bagaimana cara dan proses implementasi ISO 9000 menurut anda?

ISO 9000 adalah satu set standar internasional yang menjamin kualitas produk dan layanan.
Penerapannya/implementasinya Sistem ISO 9000 dimulai dari penilaian diri sendiri hingga ke
pihak ketiga yang indepen dengan memberikan kepastian terutama melalui audit atau
pemeriksaan internal dan eksternal bahwa suatu perusahaan yang disertifikasi mempunyai
suatu sistem kualitas yang berlaku. Karakteristik utama dari sertifikasi ISO 9000 adalah
bahwa ia memerlukan registrasi sistem pihak ketiga, oleh badan akreditasi yang diberi
otorisasi yang melakukan suatu audit yang independen dari sistem kualitas suatu organisasi.
Dengan situasi tersebut berarti bahwa setiap pengekspor yang ingin masuk atau
mempertahankan usaha mereka di pasar internasional harus memperoleh sertifikasi ISO
9000.

Tugas Kasus 1
Menurut anda, apa penyebab terjadinya beberapa masalah diatas? Dikarenakan adanya
pestisida, etilen oksida pada mi sedap tersebut.

Dan bagaimana perusahaan harus mengantisipasi agar produknya tidak terkena cekal?

 Terus melakukan pengawasan dan perbaikan terhadap produk agar tetap terjaga
kualitas produknya.
 Melakukan survei/evaluasi kepada konsumen tentang produk Mie Sedap tersebut.
 Menerapkan TQM dengan menjalin komunikasi yang terstruktur pada semua divisi
perusahaan.
 Pemanfaatan teknologi dan pengembangan metode pengujian di laboratorium
Tugas Kasus 2
Sebagai seorang yang belajar strategi tentang manajemen kualitas, apa saran yang anda dapat
lakukan agar kualitas produk kita tetap terjaga? Khususnya produk sayuran, buah – buahan,
dan daging?

 Pahami dengan benar cara menanam/merawat sayur, buah dan daging.


 Pakai bibit hewan yang telah diakui kemurniannya atau keunggulannya yang
dibuktikan dengan surat keterangan dari 3-4 instansi yang berwenang.
 Perhatikan waktu panen agar diperoleh ukuran dan bentuk sesuai standarisasi.
 Pastikan produk pangan tersebut terjamin keamanan, kesehatan, dan mutu gizinya.
 Sortasi dilakukan dengan melakukan pemisahan sayuran yang tidak memenuhi
standar/cacat/rusak secara mekanis ataupun secara fisiologis, sehingga diperoleh
sayuran yang memenuhi standar kebutuhan konsumen, baik bentuk warna dan ukuran.
Pada proses ini juga harus dilakukan grading untuk mengklasifikasikan sayuran sesuai
dengan kebutuhan pesanan konsumen.
 Perhatikan penyimpanan serta pengemasan pada sayur, buah, dan daging agar tidak
mudah layu/busuk.
 Pengetahuan akan info-info peraturan terkini dan juga pemahaman yang
komprehensif akan peraturan pangan yang akan menjadi bekal yang sangat
bermanfaat bagi para lulusan bidang ilmu pangan dan gizi maupun teknologi pangan
dan gizi untuk dapat berkiprah secara efektif.

Selain itu, bagaimana konsep TQM dapat di terapkan untuk produk – produk tersebut?

 Membantu dalam membangun pengendalian mutu pada berbagai titik dalam proses
produksi.
 Memelihara dan mengkalibrasi  peralatan pengendalian proses.
 Meneliti cacat yang terjadi dan membantu memecahkan masalah mutu  selama
produksi.
 Melaksanakan pengendalian mutu terhadap bahan yang diterima.
 Mengoperasikan laboratorium uji untuk melaksanakan uji dan analisa.
 Mengorganisasikan inspeksi pada setiap tahap proses dan spot checks bilamana
diperlukan.
 Melaksanakan inspeksi akhir untuk menilai mutu produk akhir dan efektivitas
pengukuran pengendalian mutu.
 Memeriksa mutu kemasan untuk memastikan produk mampu menahan dampak
transportasi dan penyimpanan.
 Melakukan uji untuk mengukur dan menganalisa produk yang diterima akibat
tuntutan konsumen.
 Memberikan umpan balik data cacat dan tuntutan konsumen kepada bagian rekayasa
mutu.

Anda mungkin juga menyukai