DISUSUN OLEH :
PARALEL A
PENDAHULUAN
Untuk menjaga agar pembahasan dalam penelitian ini tidak melebar, maka
FOOD
asumsi :
3. Karyawan, sistem, dan struktur organisasi tidak berganti tugas selama masa
pengamatan
1.5 Tujuan
1.6 Manfaat
yang hendak dicapai dari penelitian, serta manfaat yang diperoleh dari hasil
Bab ini meninjau literatur - literatur atau teori yang digunakan sebagai acuan
bab ini antara lain proses pengemasan, penghitungan waktu baku, penentuan
yang dijalankan.
Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek penelitian, hasil analisis dan
tujuan penelitian.
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai derajat atau tingkatan dimana produk atau jasa tersebut mampu
memuaskan keinginan dari konsumen (fitness for use). Kualitas menjadi faktor
akan memutuskan untuk membeli suatu produk dari perusahaan tertentu yang
2. Kemampuan produk.
perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar. Tujuan dari
pengendalian kualitas adalah untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa yang
tangguh yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya, menurunkan cacat dan
(Purnomo, 2004):
berlaku.
yang cukup signifikan, dan jika perlu perlu dibuat tindakan-tindakan untuk
mengoreksinya.
bahwa kualitas produk atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas
yang telah ditetapkan dengan mengeluarkan biaya yang ekonomis atau serendah
mungkin.
yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Hal ini disebabkan karena semua
kegiatan produksi yang dilaksanakan akan dikendalikan, supaya barang dan jasa
Pengendalian kualitas juga menjamin barang atau jasa yang dihasilkan dapat
1. Kemampuan proses
proses yang ada. Tidak ada gunanya mengendalikan suatu proses dalam batas-
Spesifikasi hasil produksi yang ingin dicapai harus dapat berlaku, bila
ditinjau dari segi kemampuan proses dan keinginan atau kebutuhan konsumen
yang ingin dicapai dari hasil produksi tersebut. Dalam hal ini haruslah dapat
dipastikan dahulu apakah spesifikasi tersebut dapat berlaku dari kedua segi yang
telah disebutkan di atas sebelum pengendalian kualitas pada proses dapat dimulai.
4. Biaya kualitas
produksi.
Merupakan biaya yang terjadi karena produk atau jasa tidak sesuai
Kualitas adalah elemen penting dalam operasi, selain itu kualitas juga
1. Reputasi perusahaan.
3. Penurunan biaya.
6. Keterlibatan global
memuaskan kebutuhan yang terlihat atau yang tersamar. Definisi kualitas terbagi
atas beberapa kategori yaitu, definisi yang berbasis pengguna dengan arti kualitas
bergantung pada pemirsa. Definisi yang berbasis manufaktur yaitu kualitas yang
lebih tinggi dengan arti kinerja yang lebih baik, fitur yang lebih baik dan
menjamin kualitas, karena pada dasarnya tidak ada dua produk yang dihasilkan
oleh suatu proses produksi itu sama benar, tidak dapat dihindarkan adanya
memeriksa dan menguji data untuk menentukan standar dan mengecek kesesuaian
menghasilkan biaya kualitas yang lebih rendah dan menaikkan tingkat posisi
kerjanya.
7. Keindahan penampilan.
8. Persepsi konsumen.
seorang pakar kualitas ternama Amerika Serikat, sehingga siklus ini disebut siklus
memperbaiki kinerja produk, proses atau suatu system di masa yang akan datang
tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari setiap
solusi dalam mengendalikan mutu produksi yang ada. GKM (Gugus Kendali
langkah yang sering digunakan dalam hal analisis dan solusi masalah
diharapkan dapat dihindari pernyataan masalah yang tidak jelas dan tidak
dapat diukur.
e. Melaksanakan perbaikan.
untuk mengetahui apakah masalah yang ada telah hilang atau berkurang.
Manajemen ilmiah Taylor mengatasi hal ini dengan membuat perencanaan tugas
manajemen dan tugas tenaga kerja. Untuk mempertahankan kualitas produk dan
kualitas juga menjadi hal yang makin sulit. Volume dan kompleksitas mendorong
akhirnya mengarah pada konsep control charts dan statistical process control.
Kedua konsep terakhir ini merupakan aspek fundamental dari total quality
management.
Management atau TQM menggunakan strategi, data dan komunikasi yang efektif
melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan
lingkungan.
kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasaan pelanggan dengan
terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan
menerapkan TQM.
manfaat utama yang pada gilirannya meningkatkan laba serta daya saing
yaitu:
pangsa pasarnya semakin besar dan harga jualnya dapat lebih tinggi. Kedua hal ini
mengarah kepada penghasilan sehingga laba yang diperoleh juga semakin besar.
kepada kualitas menurut partisipasi seluruh anggota dan memiliki tujuan untuk
menghasilkan kualitas terbaik dalam Produk dan Layanan yang pada akhirnya
Mutu terpadu atau disebut juga Total Quality Management (TQM) dapat
didefinisikan dari tiga kata yang dimilikinya yaitu: Total (keseluruhan), Quality
berikut;
1) Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang
organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses,
dan lingkungannya.
tidak.
mengerjakan tugasnya.
dari penerimaan INPUT dari supplier (internal maupun eksternal) dan meng-
maupun Eksternal).
Meskipun terdapat banyak keahlian dan ruang lingkup kerja dalam suatu
pendekatan Strategi dan Sistematik dalam mencapai Visi, Misi dan Tujuan
keseluruhan.
melakukan analisis dan menciptakan cara-cara yang lebih bersaing dan efektif
dalam mencapai tujuan perusahaan dan memenuhi harapan semua pihak yang
berkepentingan.
kebijakan yang diambil benar-benar akurat dan tepat sasaran. Dengan adanya
sebelumnya.
8. Komunikasi (Communications)
perusahaannya.
satunya adalah Bill Crash, 1995, mengatakan bahwa program TQM harus
mempunyai empat prinsip bila ingin sukses dalam penerapannya. Keempat prinsip
inspirasi.
organisasi.
sistem TQM harus dibangun atas dasar 5 pilar sistem yaitu; Produk, Proses,
Produk adalah titik pusat untuk tujuan dan pencapaian organisasi. Mutu
dalam produk tidak mungkin ada tanpa mutu di dalam proses. Mutu di dalam
proses tidak mungkin ada tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat tidak
ada artinya tanpa pemimpin yang memadai. Komitmen yang kuat dari bawah ke
atas merupakan pilar pendukung bagi semua yang lain. Setiap pilar tergantung
pada keempat pilar yang lain, dan kalau salah satu lemah dengan sendirinya yang
dan Christopher, 1993: 165-166) yang dikutip oleh Drs. M.N. Nasution, M.S.c.,
manajemen kualitas kelas dunia. Untuk itu, diperlukan perubahan besar dalam
budaya dan sistem nilai suatu organisasi. ada empat prinsip utama dalam TQM,
yaitu :
1) Kepuasan pelanggan.
4) Perbaikan berkesinambungan.
TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf
organisasi.
pelayanan.
diperhatikan.
3. Produktifitas meningkat
4. Biaya turun
1. Pemberdayaan
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin dapat dirasakan oleh
perubahan
berkualitas
lainnya. Pertama, asal intelektualnya. Sebagian besar teori dan teknik manajemen
berasal dari ilmu-ilmu sosial. Ilmu ekonomi mikro merupakan dasar dari sebagian
konseptual bagi desain organisasi. Sementara itu dasar teoritis dari TQM adalah
Kedua, yakni sumber inovasinya. Bila sebagian besar ide dan teknik
terkemuka, maka inovasi manajemen sebagian besar dihasilkan oleh para pionir
yang pada umumnya adalah insinyur industri dan ahli fisika yang bekerja di sektor
organisasi berasal dari Amerika Serikat dan kemudian tersebar ke seluruh dunia.
Sebaliknya TQM semula berasal dari Amerika Serikat, kemudian lebih banyak
TQM, penggerak utamanya tidaklah selalu CEO, tetapi seringkali malah manajer
menganggap TQM sebagai obat ajaib atau alat penyembuh yang cepat, maka
usaha tersebut telah gagal semenjak awal. TQM merupakan suatu pendekatan baru
khusus.
Selain dikarenakan usaha pelaksanaan yang setengah hati dan harapan-
harapan yang tidak realistis, ada pula beberapa kesalahan yang secara umum
dimulai dari pihak manajemen di mana mereka harus terlibat secara langsung
lain (misalnya kepada pakar yang digaji) maka peluang terjadinya kegagalan
sangat besar.
2. Team mania.
karyawan. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerja sama dalam tim, paling
tidak ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, baik penyelia maupun
masing. Penyelia perlu mempelajari cara menjadi pelatih yang efektif, sedangkan
kerja sama tim tersebut dapat berhasil. Apabila kedua hal tersebut tidak dilakukan
pemecahan masalah.
serikat kerja, pemasok, dan bidang produksi lainnya, karena usaha itu meliputi
yang ditentukan di situ. Padahal tidak ada satu pun pendekatan yang disarankan
oleh ketiga pakar tersebut maupun pakar-pakar kualitas lainnya yang merupakan
satu pendekatan yang cocok untuk segala situasi. Bahkan pakar kualitas
sadar akan pentingnya kualitas. Selain itu dibutuhkan waktu yang cukup lama
seringkali perubahan tersebut memakan waktu yang sangat lama untuk sampai
dilatih dan diberi wewenang baru dalam mengambil suatu tindakan, maka para
positif. Seringkali dalam praktik, karyawan tidak tahu apa yang harus dikerjakan
membutuhkan sasaran dan tujuan yang jelas sehingga tidak salah dalam
melakukan sesuatu.
dikembangkan oleh W. Edward Deming yang terdiri atas empat komponen utama
when, dan where) dan 1 H (how), yang dibuat secara jelas dan terinci serta
skala kecil yang pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas
diagram kontrol.
Metode lain yang dikenal dari Deming adalah Deming four teen
dan kerjasama antar departemen. Deming seven deadly, merupakan ringkasan dari
pemborosan biaya kesehatan dan garansi, dan evaluasi serta pelatihan karyawan
perusahaan, baik itu jasa maupun manufaktur yang berhasil atau sukses dalam
menjalankan kriteria yang ada pada deming prize dan selalu mengadakan
inti dan konsep deming (yaitu 14 point deming dan siklus deming), 10 kategori
deming price dan 4 elemen dasar kerangka kerja Kriteria Deming Prize terdiri dari
serangkaian nilai-nilai inti dan konsep (Core Values And Concepts) yang
berorientasi pada keberhasilan bisnis. Empat belas poin Deming ini merupakan
dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis
deming yang biasa disebut dengan PDCA (Plan Do Check Act Analyze)
konsep deming (yaitu 14 point deming dan siklus deming), dimana dari masing-
masing kategori memeiliki beberapa item-item. Dari nilai inti dan konsep dan ke
10 kategori diatas, terbagi atas 4 elemen dasar kerangka kerja, yakni : keadaan
output perusahaan. Keempat elemen dasar kerangka kerja diatas dibentuk, pada
perusahaan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Lokasi dari penilitian ini adalah PT. Malindo Food yang merupakan
perusahaan produksi makanan cepat saji dari berbagai olahan jenis daging dan
ikan.
oleh variabel lain, dalam hal ini variabel terikatnya tingkat performansi
terikat. Adapun variabel yang bebas dalam hal ini adalah terdiri dari
lima variabel yang diambil dari kategori Deming Prize adalah sebagai
berikut :
a. Organisasi
c. Pengendalian
d. Analisis
akan perusahaan.
e. Pengaruh
3.4.1 Wawancara
akan diteliti. Pada penelitian ini yang diwawancarai adalah para pekerja PT
MALINDO FOOF
3.4.2 Observasi
mengukur sikap dari responden namun juga melihat keadaan atau situasi