Anda di halaman 1dari 3

Perkembangan Metode Jaminan Mutu

Gagasan dasar di belakang pengendalian mutu adalah mencegah terulangnya


kesalahan dengan menghilangkan penyebab dasarnya dan bukan gejala-gejalanya.
Manajemen mutu pada tiga bagian utama penjamin mutu (quality conrol, quality assurance,
quality manajement) menjadi titik kritis dalam penerapan sistem jaminan mutu di suatu
perusahaan.
Perkembangan metode jaminan mutu :
1. Jaminan mutu yang berorientasi pada pengawasan
Quality assurance merupakan bagian yang bertugas melakukan pengawasan
dan pengendalian proses produksi untuk menghasilkan produk dengan standar mutu
yang telah ditentukan serta mengadakan penelitian dan pengembangan produk dalam
tujuan meningkatkan kepuasan konsumen sehingga pengendalian mutu pada quality
assurance mencakup pengendalian mutu pada bagian quality control dan bagian
research and development.
Pada proses pengawasan quality assurance bekerjasama dengan bagian
quality control yang bertanggung jawab terhadap bagian produksi dalam menjamin
mutu produk yang dihasilkan. Pembagian tugas dalam quality control dalam
mengawasi produksi harus memperhatikan sumber daya yang tersedia dan volume
produksi yang dijalankan. Pembagian tugas dapat dilakukan dengan memberi
tanggung jawab kepada beberapa orang pada bagian-bagian kritis selama proses
produksi seperti prosespenyedia bahan baku, proses pengalengan, proses pasteurisasi,
atau proses packaging. Selain itu dalam quality control sendiri diperlukan kepala
bagian dan asisten kepala bagian serta bagian administrasi QC yang bertugas
mengawasi kinerja staff QC yang bertugas. Berdasarkan hasil atau data yang
diperoleh dari QC, baik pada bagian produksi atau pada bagian QC sendiri, dilaporkan
pada bagian QA untuk kemudian dilakukan evaluasi dalam hal memperbaiki kualitas
atau mempertahankan prestasi yang telah tercapai.
Pengawasan juga dilakukan pada bagian research and development. Pada
bagian ini pengawasan dapat langsung dilakukan oleh QA atau dengan bantuan QC
dengan mempertimbangkan sistem mutu yang diterapkan. Pengembangan produk
baru sebagai upaya menjaga kualitas produk pada bagian research and development
merupakan salah satu proses untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap mutu
dan kualitas perusahaan, sehingga pengawasan dapat langsung dilakukan oleh QA.
Pada bagian ini hal yang perlu diperhatikan adalah:
 Pengembangan dan penelitian formulasi produk baru
 Pengawasan dan pengendalian pada bagian produksi  pengembangan produk
diantaranya pada bahan baku, alur proses, produk akhir, dan gudang.
 Pengawasan mutu produk dengan pengujian produk akhir

Penggunaan form pencatatan selama proses pengawasan sangat berguna dalam


memberikan masukan pada manajemen tentang peningkatan kualitas dan perbaikan
kinerja. Selain itu, form yang digunakan dapat menjadi dokumen untuk menelusuri
kemungkinan kesalahan prosedur jika terdapat pengaduan dari konsumen. Form
pencatatan dalam upaya menjaga kualitas produk diantaranya form kualitas bahan
baku, form kontaminan, form alur proses, form pasteurisasi, atau form packaging.

2. Jaminan mutu yang berorientasi pada pengendalian proses


Quality control merupakan bagian yang bertugas menjamin mutu dari segi
produk dan proses yang dilakukan selama produksi sehingga pengendalian mutu
bagian quality control mencakup pengendalian mutu pada bagian produksi.

3. Jaminan mutu dengan penekanan pada pengembangan produk baru


TQM merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba
untuk memaksimumkan daya saing organisasi/perusahaan melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungannya, (Tjiptono dan Diana,
1995). Oleh karena itu pendekatan mutu total ini hanya akan dapat dicapai dengan
memperhatikan karakteristik TQM  sebagai berikut:
 Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal.
 Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
 Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah.
 Memiliki komitmen jangka panjang.
 Membutuhkan kerjasama tim.
 Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
 Memberikan kebebasan yang terkendali.
 Memiliki kesatuan tujuan.
 Adanya keterlibatan dan pemberdayaan

TQM yang baik dan berkualitas pada suatu industri adalah  yang berorientasi
pada standar jaminan mutu (keunggulan kompetitif) untuk meningkatkan kualitas
produksi dan efisiensi kerja di segala bidang, terutama pada sektor yang menghasilkan
produksi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk memuaskan konsumen
secara menyeluruh, (Hubies,1999).  Pendekatan ini dapat dilakukan dengan terus
meningkatkan pangsa pasar, dan keuntungan yang diukur dari kinerja perusahaan,
yaitu meliputi tujuan, mutu, biaya, pelayanan, keandalan dan hubungan konsumen.
TQM, menurut Tenner dan Detoro (1992), menekankan mutu sebagai hal yang
didefinikan oleh pelanggan (kepuasan), mutu sebagai hal yang dicapai oleh
manajemen (standarisasi) dan mutu itu sendiri merupakan tanggung jawab dari
perusahaaan (kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya manusia).
Hubeis (1999) memberikan ilustrasi dari penerapan TQM, pada kasus industri
daging ayam potong yang dimulai dari pembiak bibit, peternak, perusahaan pakan,
peternakan ayam, transportasi, rumah potong ayam, pengolahan, distribusi dan sampai
ke konsumen dilakukan pengendalian tidak hanya pada produk akhir (daging), tetapi
juga pengawasan terhadap proses lain yang terkait dengan mata rantai pemasaran,
produk antara dan jasa. Masalah tersebut dapat dipecahkan dengan perbaikan mutu
yang terus menerus dan kepuasan konsumen. Dalam hal ini pengetahuan (sanitasi dan
teknologi mutu produk pada akhir siklus) dan pengendalian proses produksi (misal
sistem produksi intensif dengan 90 % produksi ayam potong berasal dari ayam
hibrida) serta koordinasi seluruh hal terkait (kemitraan dan penerapan pengendalian
mutu) adalah penting untuk menghasilkan mutu yang baik.Terlihat bahwa manajemen
mutu pada tingkat TQM berhubungan dengan seluruh proses pada organisasi
(komitmen dan fokus kinerja) yang memberikan kontribusi langsung (barang dan
jasa) ataupun perilaku terhadap mutu yang didefinisikan oleh konsumen.

Anda mungkin juga menyukai