Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Gizi (Amd.Gz)
Oleh :
LEVI ANGGRAINI
P031913411057
PENDAHULUAN
Wanita hamil merupakan kelompok yang rawan gizi. Wanita hamil memerlukan
gizi yang cukup untuk kesehatan ibu dan janinnya, yang akan berdampak pada kualitas
generasi yang akan datang karena memperlambat pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental anak serta penurunan kecerdasan (Ernawati, 2017). Jika kebutuhan gizi tidak
terpenuhi, maka akan terjadi masalah gizi. Masalah gizi yang sering terjadi pada ibu
hamil adalah KEK, anemia, GAKY. Masalah gizi tersebut berdampak pada kualitas
generasi yang akan datang karena memperlambat pertumbuhan fisik dan perkembangan
mental anak serta penurunan kecerdasan (Ernawati, 2017). Secara global, hampir
setengah dari wanita hamil menderita anemia. Berdasarkan data badan kesehatan dunia
World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa prevalensi anemia pada ibu
hamil di seluruh dunia adalah 41,8% . Anemia adalah penyakit yang ditandai oleh
rendahnya kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah sehingga mengakibatkan fungsi dari Hb
untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak berjalan dengan baik (Zimmermann,
2017).
Prevalensi anemia di indonesia mengalami peningkatan berdasarkan data
Riskesdas 2018 angka anemia pada ibu hamil pada tahun 2013 sebesar 37,15% dan
meningkat menjadi 48,9% pada tahun 2018. Menurut Dinkes Kota Pekanbaru kejadian
anemia defisiensi besi mencapai 241 kasus pada tahun 2020. Hasil rekapan laporan
PWS- KIA tahun 2020 kota Pekanbaru,Puskesmas Langsat merupakan salah satu
prevalensi tertinggi kedua ibu hamil yang mengalami anemia yaitu 26,5% dengan kadar
Hb <11g/dl (Dinkes Kota Pekanbaru,2020).
Anemia dalam kehamilan dapat memberikan dampak pada terjadinya hambatan
pertumbuhan janin sehingga bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR),
stunting, prematur, perdarahan pada saat persalinan dan dapat berlanjut setelah
persalinan yang dapat menyebabkan kematian ibu dan bayinya. Jumlah kematian ibu
yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga tahun 2020 terjadi sebanyak
4.627 kematian, jumlah ini meningkat dari tahun 2019 sebesar 4.221 kematian.
Tingginya angka kematian ibu menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan
kesehatan (Kementerian Kesehatan RI., 2020)