Anda di halaman 1dari 7

BAB I

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA


ANGKA KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS SEBA
Dosen Pengampu : Dra. Suprihatin,M.Si

DI SUSUN OLEH :
NAMA : DERIA ALFIANI DJAMI
NPM : 225401446013
KELAS : B1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


JURUSAN D4 KEBIDANAN
UNIVERSITAS NASIONAL
2022/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan program kesehatan ibu dapat dinilai melalui indikator utama
Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu dalam indikator ini didefinisikan sebagai
semua kematian selama periode kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan
oleh pengelolaannya tetapi bukan karena sebab lain seperti kecelakaan atau
insidental. AKI adalah semua kematian dalam ruang lingkup tersebut di setiap
100.000 kelahiran hidup.Salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan tingginya
angka kesakitan dan kematian ibu adalah karena anemia.
Anemia dalam kehamilan didefenisikan sebagai kadar hemoglobin (Hb)
kurang dari 11 mg/dl. Penyebab paling umum adalah defisiensi zat besi dan asam
folat. Sekitar 95% kasus anemia selama kehamilan adalah karena kekurangan zat besi
(Anemia Defisiensi Besi). Penyebabnya biasanya asupan makanan tidak memadai
(terutama pada anak perempuan remaja), kehamilan sebelumnya, atau kehilangan
normal secara berulang zat besi dalam darah haid (yang mendekati jumlah tertentu,
biasanya berlangsung setiap bulan) dan dengan demikian mencegah penyimpanan zat
besi (Prawiroharjo, 2012).
Anemia dalam kehamilan merupakan kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
(Hb) < 11 gr/dl pada trimester I dan III sedangkan pada trimester II kadar hemoglobin
< 10,5 gr/dl. Anemia kehamilan menjadi salah satu penyebab kematian ibu atau
disebut juga dengan istilah “Potentional Danger To Mother And Child” (potensi
membahayakan ibu dan anak) dan merupakan penyebab debilitas kronik (Chronic
Debility) yang akan berdampak terhadap kesejahteraan sosial, ekonomi, serta
kesehatan fisik (Proverawati, 2011).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2018 melaporkan bahwa
prevalensi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi sebesar 35-75%. Angka
ini meningkat sesuai dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia pada ibu hamil

2
dikategorikan menjadi masalah kesehatan global dengan prevalensi 29,6% di tahun
2018, dimana di Indonesia sendiri pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2019
prevalensi kejadian anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan yaitu dari 43,2%
menjadi 44,2%.6 (Kemenkes RI, 2021)
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) menyatakan bahwa di
Indonesia ibu hamil yang mengalami anemia sebanyak 48,9% dan anemia pada ibu
hamil terjadi pada kelompok 15-24 tahun sebanyak 84,6 %.
Di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri tahun 2018 cakupan remaja
putri (usia 12–18 tahun) yang mendapat tablet tambah darah adalah 18,92 % masih
jauh di bawah angka nasional yaitu 48,14 %. Cakupan ibu hamil yang mendapat
tablet tambah darah di provinsi NTT adalah 61,88 %, angka cakupan ibu hamil yang
mendapat tablet tambah darah secara nasional 81,42 % (Aryanto, 2021)
Berdasarkan data yang di peroleh dari dinas kesehatan kabupaten sabu raijua
di sabu raijua ibu hamil 2021 terdapat 782ibu hamil (40,6%) yang mengalami
anemia. Data Puskesmas Seba tahun 2020 tahun 2021 sebanyak 305 ibu hamil (39%)
yang mengalami anemia.
Anemia pada ibu hamil merupakan penyebab terjadinya perdarahan yang
menjadi faktor utama kematian ibu di Indonesia. Anemia pada ibu hamil umumnya
disebabkan karena perubahan fisiologis saat kehamilan dan diperparah dengan
keadaan kurang gizi. Anemia yang sering dijumpai pada kehamilan adalah akibat
kekurangan zat besi. Hal ini terjadi karena meningkatnya kebutuhan zat besi untuk
mensuplai fetus dan plasenta, dalam rangka pembesaran jaringan dan masa sel darah
merah. (Mardiah, 2021)
Faktor lain yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah
kepatuhan konsumsi tablet Fe. Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi paling
sedikit 90 tablet Fe selama kehamilannya. Apabila ibu hamil selama masa kehamilan
patuh mengkonsumsi tablet Fe maka resiko terkena anemia semakin kecil.
Keteraturan ibu sangat berperan dalam meningkatkan kadar Hb. Agar dapat di minum
dengan baik sesuai aturan, sangat dibutuhkan kepatuhan dan kesadaran ibu hamil
dalam mengkonsumsinya (Wachdin, 2021).

3
Untuk mencegah anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan tablet tambah
darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan dan di anjurkanUntuk mencegah
anemia setiap ibu hamil diharapkan mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minimal
90 tablet selama kehamilan dan di anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, asam folat dan protein (Suwirnawati, 2021).
Anemia pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, kematian
ibu dananak, serta penyakit infeksi. Anemia defisiensi besi pada ibu dapat
mempengaruhi pertumbuhandan perkembangan janin/bayi saat kehamilan maupun
setelahnya. HasilRiskesdas 2018menyatakan bahwa di Indonesia sebesar 48,9% ibu
hamil mengalami anemia. Sebanyak 84,6%anemia pada ibu hamil terjadi pada
kelompok umur 15-24 tahun. Untuk mencegah anemia setiap105ibu hamil diharapkan
mendapatkan tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selamakehamilan

Anemia pada kehamilan disebut “potential danger to mother andchild” (potensial


membahayakan ibu dan anak), oleh karena itu
anemiamemerlukanperhatianyangseriusdarisemuapihakterkaitdenganpelayanan
kesehatan pada lini terdepan. Berbagai dampak buruk timbulakibat anemia pada ibu
hamil, prevalensi anemia pada ibu hamil di Sabu Raijua juga tinggi dan selalu
menjadi dua besar tertinggi dari tahun2020-2021terutamadiPuskesmasSeba
yangkejadiananemianyameningkatpadahalsudahdilaksanakanprogrampenanganandan
pencegahan anemia pada ibu hamil, bahkan cakupan pemberian tablet
Feibuhamilmengalamipeningkatandrastispadatahun2021.Olehkarena itu , di perlukan
upaya untuk mencegah dan mengatasinya. Salah satu cara yang dapat di lakukan
adalah dengan mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu
hamil.
Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakapenelititertarikuntukmelakukan
penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang
MempengaruhiKejadianAnemiapadaIbuHamildiPuskesmasSeba
Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakapenelititertarikuntukmelakukan
penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang MempengaruhiTingginya Angka

4
KejadianAnemiapadaIbuHamildiPuskesmasSeba “

B. Rumusan Masalah
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Kabupaten Sabu raijua meningkat
terutamadiPuskesmas Seba yang kejadian anemianya meningkat dari 39
%padatahun2021,padahalsudahdilaksanakanprogrampenanganandanpencegahananem
iapadaibuhamil,bahkancakupanpemberiantabletFeibuhamilyangmenjadiprogrampena
nganananemiadiPuskesmasSeba jugamengalamipeningkatan drastis yaitu dari 65,77%
pada tahun 2020 menjadi
80,21%padatahun2021.Berdasarkanidentifikasimasalahtersebut,makapertanyaan
penelitian pada penelitian ini adalah “Apa sajakah faktor-
faktoryangmemengaruhikejadiananemiapadaibuhamildiPuskesmasSeba?”

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penelitian ini diketahuinya factor-faktor yang
mempengaruhi tingginya angka kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Seba
2. Tujuan Khusus
a) Menganalisa hubungan usia dengan tingginya angka kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas Seba
b) Menganalisa hubungan paritas dengan tingginya angka kejadian anemia
pada ibu hamil di Puskesmas Seba
c) Menganalisa hubungan jarak kehamilan dengan tingginya angka
kejadian anemia pada ibu hamil
d) Menganailsa hubungan pengetahuan dengan tingginya angka kejadian
anemia pada ibu hamil.
D. Manfaat Penelitaian

1. Manfaat Teoritis

5
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah bukti empiris
mengenai factor-faktor resiko yang berhungan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Kepala Puskesmas Seba
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibahanmasukanuntukpeng
ambilankeputusandiPuskesmasSebaterutamadalamupayapencegaha
nanemiapadaibuhamildiPuskesmas Seba.

b) Bagi Bidan Puskesmas Seba


Hasilpenelitianinidiharapkandapatmeningkatkanupayapencegahan
anemia pada ibu hamil termasuk upaya
promotifdanpreventifdalamkaitannyadengananemiapadaibuhamildi
Puskesmas Tegalrejo.

6
DAFTAR PUSTAKA

Wachdin, Fetty Rosyadia. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Kepatuhan


Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Fe di BPM Atika Madiun. Jurnal
IJHS, Vol. 5 No. 2 September 2021
Kementerian Kesehatan RI. (2021). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta:
Kemenkes RI
Mardiah, dkk. (2021). Hubungan Karakteristik Ibu dengan Kejadian Anemia pada
Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Bejangkar Kabupaten Batubara
Tahun 2020. Jurnal Kebidanan STIKes Mitra Husada Medan, Vol 4 No. 2
Oktober 2021
https://www.kemkes.go.id/downloads/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-Tahun-2020.pdf
di akses tanggal 24Oktober 2022, jam 15.30
Aryanto, E., dkk. (2021). Gambaran Anemia pada Kehamilan Trimester III dibagian
Obstetri dan Ginekologi RSUD Waikabubak, NTT periode 2019-2020. Jurnal Intisari
Sains Medis, Vol. 12 No.2

Anda mungkin juga menyukai