Anda di halaman 1dari 5

PENGGUNAAN MEDIA PIL BOX DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KEPATUHAN KONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU


HAMIL

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai persyaratan untuk

Memperoleh gelar Sarjana Farmasi

DISUSUN OLEH

Fadilla Mubakkira S.nao

1911102415020

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anemia kehamilan adalah suatu keadaan dimana kadar
hemoglobin (Hb) <11 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan
kadar hemoglobin <10,5 gr/dl pada trimester kedua. Anemia
gestasional merupakan salah satu penyebab kematian ibu atau
disebut juga sebagai “potential risk to mother and baby” (potensi risiko
terhadap ibu dan bayi) dan merupakan penyebab kecacatan kronis .
Berdasarkan data World Health Organization (WHO), anemia pada ibu
hamil tergolong masalah kesehatan global dengan prevalensi 29,6%
pada tahun 2018, sedangkan di Indonesia sendiri dari tahun 2017
hingga 2019 sebesar 43,2% hingga 44,2%.Sedangkan berdasarkan
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), dari tahun 2013 sampai
dengan 2018 menunjukkan proporsi anemia pada ibu hamil juga
mengalami peningkatan yaitu dari 37,1% menjadi 48,9%.
(Riskesdas,2018)
Sampai saat ini, anemia masih menjadi penyebab tidak langsung
kematian ibu obstetri. Anemia dalam kehamilan dapat menimbulkan
dampak buruk bagi ibu, baik pada masa kehamilan, persalinan,
maupun pada masa nifas dan nifas. Anemia dapat menyebabkan
berbagai komplikasi, seperti persalinan lama karena inersia uterus,
perdarahan postpartum karena atonia uteri, syok, infeksi (baik
intrapartum dan postpartum), ini adalah berbagai jenis efek yang
dapat ditimbulkan oleh anemia. Gangguan atau hambatan
pertumbuhan sel tubuh dan sel otak pada janin dapat terjadi karena
kekurangan zat besi (Fe) yang dialami ibu hamil. Pada ibu hamil,
kondisi kekurangan zat besi (Fe) ini dapat menyebabkan keguguran,
kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan
sebelum dan selama persalinan, bahkan kematian ibu dan bayi,
anemia berat (Soraya, 2013).
Anemia pada ibu hamil juga berkaitan dengan tingkat pendidikan
dan status ekonomi. Seperti dilansir Manuaba di Padmi, hasil
beberapa observasi menunjukkan bahwa banyak ditemukan orang
yang menderita anemia di pedesaan dengan faktor risiko
penyebabnya, yaitu kekurangan gizi atau gizi buruk, kehamilan dan
persalinan dalam jarak dekat, serta ibu hamil dengan pendidikan.
dan tingkat sosial ekonomi rendah (Padmi, 2018)
Faktor lain yang berhubungan dengan terjadinya anemia pada ibu
hamil adalah kepatuhan asupan tablet Fe. Ibu hamil disarankan untuk
mengkonsumsi minimal 90 tablet Fe selama masa kehamilan. Jika ibu
hamil mengikuti asupan tablet Fe, maka risiko terkena anemia akan
lebih rendah. Keteraturan ibu berperan sangat penting dalam
meningkatkan kadar Hb. Untuk dapat minum dengan baik sesuai
aturan, diperlukan kepatuhan dan kesadaran ibu hamil dalam
mengkonsumsinya (Rahmi, 2019).
Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019 menunjukkan bahwa
cakupan penyelenggaraan TTD di Indonesia pada tahun 2018
sebesar 81,42%, sedangkan cakupan TTD Kalimantan Timur sebesar
8,2%. 6 Data Dinas Kesehatan Kota Samarinda menunjukkan angka
kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi, dan pemberian
suplemen zat besi sudah tercakup di Puskesmas (Dinkes, 2019)
Kegagalan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dan
kurangnya pengetahuan tentang pentingnya minum tablet besi
merupakan faktor risiko terjadinya kehamilan dengan anemia
(Purbadewi, 2013).
Prevalensi anemia ibu hamil yang masih tinggi dan belum
tercapainya target nasional pelayanan kesehatan ibu hamil dimana
salah satu indikatornya adalah cakupan pemberian suplemen Fe di
Puskesmas maka peneliti tertarik untuk membantu meningkatkan
kepatuhan ibu hamil dengan menggunakan media pil box dengan
tujuan agar kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah lebih
meningkat dan mengurangi anemia pada ibu hamil.
B. Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai