Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR UNDANG-UNDANG DAN ETIKA KEFARMASIAN

Fadilla Mubakkira S.nao 1911102415020

PROGRAM STUDY S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR

2021/2022
Hukum adalah ilmu pengetahuan, disiplin, kaedah, tata hukum, petugas(hukum), keputusan
penguasa, proses pemerintah, perilaku dan sikap tindakan suatu jalinan nilai-nilai.
Norma hukum ialah sistem aturan yang diciptkan oleh lembaga kenegaraan yang ditunjukkan
melalui mekanisme tertentu. Artinya hukum diciptakan dan diberlakukan oleh institusi yang
memiliki kewenangan dalam membentuk dan memberlakukan hukum yaitu badan legislatif.
Moral artinya ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, akhlak, budi pekerti, susila, berani, bersemangat, bergairah, berdisiplin, isi hati
atau keadaan perasaan.
Etika menurut penjelasan bartens berasal dari bahasa yunani kuno yaitu ethos sedangkan
dalam bentuk tunggal berarti adat kebiasaan adat istiadat, akhlak yang baik.
Dalam filsafat etika adalah cabang ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang baik
dan buruk. Dasar filsafat etika yaitu etika individual sendiri.
Hubungan etika dengan hukum dan agama:
Etika dan agama : sama-sama menyelidiki dan menentukan baik buruk dengan melihat pada
amal perbuatan manusia.
Etika dan hukum : hukum membutuhkan moral , tanpa moralitas hukum tidak bermakna.
Moral membutuhkan hukum , moral tanpa hukum dianggap tidak diformalkan.
Prinsip moral memiliki 4 kaidah yaitu :
1. Prinsip otonomi
2. Prinsip beneficence
3. Prinsip no meleficience
4. Prinsip justice
undang-undang tentang tenaga kesehatan terdapat pada undang-undang nomor 36 tahun 2014
tentang pengelompokan tenaga kesehatan.
Tujuan UU dalam mengatur tenaga kesehatan daitur dalam undang undang nomor 36 tahun
2014 pasal 3
1. Memenuhi kebutuhan masyarkat akan tenaga kesehatan
2. Mendayagunakan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat
3. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dalam menerima penyelenggaran
upaya kesehatan.
4. Mempertahankan dan meningkatkan mutu penyelanggaran upaya kesehatan yang
diberikan oleh tenanga kesehatan dan
5. Memberi kepastian hukum kepada masyarakat.
Pelayanan kefarmasian diatur berdasarkan UU nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal
108 dan PP 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian .
Tenaga kerfarmasian yaitu apoteker dan tenaga teknis kefarmasian .
Bidang kefarmasian tentunya dianaungi oleh peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini
terdapat suatu kerangka konsep yaitu peraturan perundang undangan dilahirkan dari adanya
perintah, masalah, dan tuntutan, kemudian dari adanya peraturan perundang-undangan itu
dicapai suatu tujuan berupa output, outcome dan impact.

Anda mungkin juga menyukai