Anda di halaman 1dari 25

TUGAS ETIKA & DISIPLIN FARMASI

HUBUNGAN ETIKA, MORAL, DAN


HUKUM
KELOMPOK 3

APRI WINENGSIH MANIK HOLONG WITRA LESTARI T.


ASTUTI REMALYA R.P.M LENI
ERNI LISTIANI SIHOMBING MEY ROSALINA SITORUS
FRANSISCA WONGSO RIBKA GABRIELLA SILALAHI
GEBBY ELISA SHENA KESHIA ARITONANG
ITA MELYNA MANURUNG SILVANA YANTI V.S
Etika
Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa
Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat.
Sebagai suatu subyek, etika akan berkaitan dengan
konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau baik.
Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa
yang disebut dengan “self control” karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk
kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri.
Etika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia etika dijelaskan
dengan membedakan tiga arti sebagai berikut:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan
tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu
golongan/ masyarakat.
Etika
Etika terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Etika umum adalah etika yang membahas tentang
kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia itu
bertidak secara etis. Etika inilah yang dijadikan dasar
dan pegangan manusia untuk bertindak dan
digunakan sebagai tolak ukur penilaian baik
buruknya suatu tindakan
2. Etika khusus adalah penerapan moral dasar dalam
bidang kehidupan yang khusus misalnya olahraga,
bisnis, atau profesi tertentu. Dari sinilah nanti akan
lahir etika bisnis dan etika profesi (apoteker,
wartawan, dokter, hakim dan lainnya).
Moral

Moral berasal dari bahasa latin mos (jamak: mores)


yang berarti juga kebiasaan, adat dan berasal dari
bahasa Belanda moural, yang berarti kesusilaan,
budi pekerti.

Menurut W.J.S. Poerwadarminta, moral berarti


“ajaran tentang baik buruk perbuatan dan
kelakuan”.
Hukum

Himpunan peraturan-peraturan yang dibuat oleh


penguasa negara atau pemerintah secara resmi
melalui lembaga atau intuisi hukum untuk mengatur
tingkah laku manusia dalam bermasyarakat, bersifat
memaksa, dan memiliki sanksi yang harus dipenuhi
oleh masyarakat.
Hukum
Definisi Hukum dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1997):
peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap
mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah
atau otoritas.
undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk
mengatur kehidupan masyarakat.
patokan (kaidah, ketentuan).
keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim
dalam pengadilan, vonis.
Hubungan Etika dan Moral

Etika adalah bagaimana mengetahuinya (knowing),


sedangkan moralitas adalah bagaimana
melakukannya (doing).
Hubungan keduanya adalah bahwa etika mencoba
memberikan kriteria rasional bagi orang untuk
menentukan keputusan atau bertindak dengan
suatu cara diantara pilihan cara yang lain.
Perbedaan Etika dan Moral

Etika Moral
Menyangkut perbuatan Meberi norma tentang
manusia perbuatan
Cara yang diharapkan serta Menyangkut masalah apakah
ditentukan dalam sebuah sebuah perbuatan boleh
kalangan tertentu dilakukan atau tidak
Hanya berlaku untuk Selalu berlaku walaupun
pergaulan tidak ada orang lain
Bersifat relatif Bersifat absolut
Persamaan Etika dan Hukum

1. Berfungsi sebagai sarana atau alat untuk mengatur tata


tertib dalam masyarakat.
2. Mempelajari dan menjadikan tingkah laku manusia
sebagai obyeknya.
3. Memberikan batas ruang gerak hak wewenang seseorang
dalam pergaulan hidup supaya tak saling merugikan.
4. Sumbernya dari pemikiran dan pengalaman.
5. Menggugah kesadaran manusiawi.

Sumber: Aswin, S. 1981, Etika dalam


Penelitian, dalam : Dasar-Dasar Metodologi
Riset Ilmu Kedokteran
Perbedaan Etika dan Hukum
1. Etika keberadaannya tidak tertulis sedangkan hukum dalam
bentuk tertulis atau terbukukan sebagai hukum negara.
2. Etika bersifat subyektif dan fleksibel, sedangkan hukum
bersifat obyektif dan tegas.
3. Etika tidak memerlukan bukti fisik dalam menjatuhkan
vonis, sebaliknya hukum memerlukan bukti fisik dalam
menjatuhkan vonis.
4. Etika bersifat memberikan tuntunan, sedangkan hukum
bersifat menuntut.
5. Etika tidak memerlukan alat untuk menjamin
pelaksanaannya, hukum memerlukan alat penegak hukum
untuk pelaksanaannya.
Sumber: Aswin, S. 1981, Etika dalam
Penelitian, dalam : Dasar-Dasar Metodologi
Riset Ilmu Kedokteran
Perbedaan Etika dan Hukum
Hukum Etika
Ditulis secara sistematis, relatif Ditulis secara tidak sistematis,
absolut, dan objektif tidak absolut dan subjektif

Mengatur perilaku lahiriah Mengatur perilaku batiniah


Sanksinya memaksa Sanksinya cenderung tidak
memaksa

Didasari pada kehendak Didasarkan pada norma moral


masyarakat / negara yang mencakup global
Hubungan Etika dan Hukum
Antara etika dengan hukum terjalin hubungan erat, karena lapangan
pembahasan keduanya sama-sama berkisar pada masalah perbuatan
manusia.
Tujuannya pun sama, yakni mengatur perbuatan manusia demi
terwujudnya keserasian, keselarasan, kebahagiaan.
Bedanya ialah jika hukum memberikan putusan hukumnya
perbuatan, maka etika memberikan penilaian baik atau buruknya.
Putusan hukum ialah menetapkan boleh tidaknya perbuatan itu
dilakukan dengan diiringi sanksi-sanksi apa yang bakal diterima
oleh pelaku. Penilaian etika apakah perbuatan itu baik dikerjakan
yang bakal mengantarkan manusia kepada kebahagiaan, dan
menilai apakah itu buruk yang bakal mengantarkan seseorang
kepada kehinaan dan penderitaan.
 Ada masalah yang diperkatakan etika, tetapi tidak dicakup oleh
hukum. Yang kita maksudkan disini hukum umum yang bersifat
sekuler atau hukum wadl’i yang dibuat oleh manusia.
Perbedaan Hukum dan Moral

Perbedaan dalam hal tujuan:


Tujuan moral adalah menyempurnaan manusia sebagai
individu.
Tujuan hukum adalah ketertiban masyarakat
Perbedaan Hukum dan Moral
Perbedaan dalam hal isi:
Moral yang bertujuan penyempurnaan manusia berisi atau memberi
peraturan-peraturan yang bersifat batiniah (ditujukan kepada sikap
lahir).
Hukum memberi peraturan-peraturan bagi perilaku lahiriah.
Apabila perbuatan lahiriah orang itu sesuai dengan peraturan
hukum, maka tidak akan ditanya mengenai batinnya. Hukum sudah
puas dengan perilaku lahiriah yang sesuai dengan peraturan hukum
Apabila seseorang berbuat bertentangan dengan hukum maka baru
akan dipertimbangkan juga sikap batinnya. Moral sebaliknya selalu
menanyakan tentang sikap sikap batin dan tidak puas dengan sikap
lahir saja
Perbedaan Hukum dan Moral

Perbedaan antara moral dan hukum dalam hal asalnya :


Menurut Emanuel Kant ada dua antara lain :
Moral itu otonom (dari dalam diri sendiri)
Hukum itu heteronom (dari luar)
Perbedaan Hukum dan Moral
Didalam hukum ada kekuasaan luar (kekuasaan diluar “aku”) yaitu
masyarakat yang memaksakan kehendak. Kita tunduk pada hukum
diluar kehendak kita. Hukum mengikat kita tanpa syarat.
Sebaliknya moral itu merupakan syarat yang ditentukan oleh
manusia sendiri. Moral mengikat kita karena kehendak kita.

Hukum bertujuan tatanan kehidupan bersama yang tertib. Tujuan ini


hanya dapat dicapai apabila diatas dan diluar manusia individual
ada kekuasaan yang tidak memihak yang mengatur bagaimana
mereka harus bertindak satu sama lain.

Sedangkan moral bertujuan penyempurnaan manusia. Tujuan ini


hanya dapat ditentukan oleh masing-masing untuk dirinya sendiri.
Perbedaan Hukum dan Moral
Perbedaan hukum dan moral dalam cara menjamin
pelaksanaannya:
Hukum sebagai peraturan tentang perilaku yang bersifat
heteronom berbeda dengan moral dalam cara menjamin
pelaksanaannya.
Moral berakar dalam hati nurani manusia, berasal dari
kekuasaan dari dalam diri manusia. Disini tidak ada
kekuasaan luar yang memaksa manusia mentaati perintah
moral. Hakikat perintah moral adalah bahwa harus
dijalankan dengan sukarela. Satu-satunya perintah
kekuasaan yang ada dibelakang moral adalah kekuasaan hati
nurani manusia
Perbedaan Hukum dan Moral

Perbedaan dalam daya kerjanya:


Hukum mempunyai 2 daya kerja : memberika hak dan
kewajiban yang bersifat normatif dan atributif
Moral hanya membebani manusia dengan kewajiban
yang semata-mata bersifat normatif.
Hubungan Etika, Moral dan Hukum
Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda tantang
hubungan antara moral dan etika. Menurut Lawrence Konhberg
terdapat hubungan antara moral dengan etika. Menurut Lawrence
Konhberg pendidikan moral merupakan dasar dari pembangunan
etika. Pendidikan moral itu sendiri terdiri dari ilmu sosiologi,
budaya, antropologi, psikologi, filsafat, pendidikan, dan ilmu poitik.

Pendapat Lawrence Konhberg berbeda dengan pendapat Sony Keraf.


Soni Keraf membedakan antara moral dengan etika. Nilai-nilai
moral mengandung nasihat, wejangan, petuah, peraturan, dan
perintah turun temurun melalui suatu budaya tertentu. Sedangkan
etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan
norma manusia yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan
perilaku hidup manusia.
Hubungan Etika, Moral dan Hukum
Karena etika dan moral saling mempengaruhi, maka keduanya tentu
memiliki hubungan yang erat dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat. Norma sebagai bentuk perwujudan dari etika dan moral
yang tumbuh dan berkembang di masyarakat.

Norma tersebut dapat berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah


lainnya. Meski tiap daerah memiliki norma yang berbeda-beda namun
tujuannya tetap sama yaitu mengatur kehidupan bermasyarakat agar
tercipta suasana yang mendukung dalam hidup bermasyarakat.

Sedangkan hukum merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan


dari kehidupan bermasyarakat yang memiliki etika, moral, dan norma-
norma didalamnya hukum berperan sebagai `penjaga` agar etika,
moral, dan norma-norma dalam masyarakat dapat berjalan dengan
baik. Apabila terjadi pelanggaran terhadap etika,moral, dan norma
maka hukum akan berperan sebagai pemberi sanksi.
Hubungan Etika, Moral dan Hukum
Etika=moral=hukum

Etika
 , moral dan hukum saling berhubungan yaitu bahwa pelanggaran etika dan
moral bisa saja menyentuh wilayah hukum dan akan mendapatkan sanksi hukum.
Namun pada kondisi lain, bisa saja pelanggaran etika hanya mendapat sanksi sosial
dari masyarakat karena pelanggaran tersebut tidak menyentuh wilayah hukum
positif yang berlaku
Kesimpulan
Etika, moral, dan hukum
Mempunyai tujuan sosial yang sama yakni
menghendaki agar manusia melakukan perbuatan yang
baik dan benar.
Oleh karena itu, mempelajari etika akan menyiapkan
mahasiswa farmasi untuk mengenali situasi-situasi
yang sulit dan melaluinya dengan cara yang benar
sesuai prinsip dan rasional. Etika juga penting dalam
hubungan apoteker dengan masyarakat dan kolega
mereka dan dalam melakukan penelitian maupun
pelayanan kesehatan.
-TE RI MAKAS I H -

Anda mungkin juga menyukai