Anda di halaman 1dari 21

HUBUNGAN ETIKA, MORAL DAN HUKUM

Mata Kuliah Etika Dan Disiplin Apoteker


PSP Apoteker
T.A. 2016/2017
Disusun Oleh:

Kelompok 1
Balilibra Br. Tarigan
Astried Faradita
Ekanitha Sahara
Kholidayani Harahap
Rosliana Fajaria Siregar
Nurhadi
Vebria Zebua
Pengertian Etika
 Etika berasal dari bahasa bahasa Yunani yaitu
“ethos” yang berarti adat istiadat ( kebiasaan ),
kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan.
 Secara terminologi etika adalah cabang filsafat
yang membicarakan tingkah laku atau perbuatan
manusia dalam hubungannya dengan baik buruk.  
Pembagian etika
Macam-Macam Etika
Ada dua jenis yaitu:
 Etika deskriptif

Etika yang berbicara tentang suatu fakta, Yaitu tentang nilai dan pola
perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya
dalam kehidupan masyarakat.

 Etika normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia
tentang bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku.
Etika yang mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku
manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Etika normatif terbagi 2 yaitu:
 Etika Umum
adalah etika yang membahas tentang kondisi-kondisi
dasar bagaimna manusia berindak secara etis. Etika
inilah yang dijadikan dasar dan pegangan manusia
untuk bertindak dan digunakan sebagai tolak ukur
penilaian baik buruknya suatu tindakan.

 Etika Khusus
Penerapan moral dasar yang meliputi pelaksanaan
prinsip-prinsip umum, seperti etika pergaulan, etika
dalam pekerjaan dan sebagainya.
Kode Etik Apoteker
 Aturan tertulis tersistem dan terstruktur
berdasarkan sistem nilai yang dianut atas
kesepakatan untuk dijadikan pedoman dalam
melaksanakan praktik kefarmasian
Prinsip Etika Profesi
 Bertanggung Jawab
Terhadap pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
hasilnya serta terhadap dampak dari profesi tersebut
untuk kehidupan orang lain atau masyarakat umum.
 Keadilan
Prinsip ini bertujuan untuk memberikan kepada
siapa saja apa yang menjadi haknya.
 Otonomi
prinsip ini menuntun agar setiap kaum profesional
memiliki kebebasan dan diberi kebebasan dalam
menjalankan profesinya.
Fungsi Kode Etik Profesi
 Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa
dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal
yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.

 Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas
profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).

 Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi


profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Sanksi Terhadap Pelanggaran Etika
Profesi
 Sanksi Moral
Berupa teguran lisan dan tertulis
 Sanksi skorsing organisasi
 Sanksi pencabutan Keanggotaan sementara/

dikeluarkan dari organisasi profesi


Pengertian Moral

Kata “moral” berasal dari bahasa Latin “mos”


(jamaknya “mores”) yang juga berarti adat, kebiasaan
atau cara hidup.

Moral adalah nilai-nilai atau norma-norma yang


menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok
dalam mengatur tingkah lakunya dalam
bermasyarakat.
Beberapa Pengertian Moral

 Pengerian moral dalam kamus psikologi (Chaplin, 2006): Dituliskan


bahwa moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial,
atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku. 

 Pengertian moral dalam Hurlock (Edisi ke-6, 1990) mengatakan bahwa


perilaku moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok
sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat.  Perilaku moral
dikendalikan konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah
menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya. 

 Pengertian moral menurut Webster New word Dictionary (Wantah, 2005)


bahwa moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan
kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku.
Perbedaan etika dan Moral
 Moral merupakan kewajiban mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia, sedangkan etika tidak mutlak tetapi lebih baik jika
dimiliki.
 Moral mengajarkan apa yang benar, sedangkan etika melakukan
kebenaran.
 Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup, sedangkan etika
berbuat sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan
moral.
 Moral tidak dapat dimanipulasi, sedangkan etika bisa dimanipulasi.
 Moral merupakan aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang,
sedangkan etika sering berorientasi pada sikon, motif, tujuan, dan
kepentingan.
 Berikut ini merupakan perbedaan antara etika dan moral dilihat dari beberapa
segi:

1. Sumber Prinsip
Etika adalah sumber yang berasal dari faktor luar (eksternal) yang disediakan
oleh lembaga, kelompok, atau budaya yang dimiliki seorang individu. Etika
juga dapat dianggap sebagai sebagai sistem sosial atau kerangka kerja untuk
perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat.

Moral juga dipengaruhi oleh budaya atau masyarakat, tapi keduanya


merupakan prinsip-prinsip pribadi yang dibuat dan ditegakkan oleh individu
itu sendiri.

2. Konsistensi dan Fleksibilitas


Etika sangat konsisten dalam konteks tertentu, namun bisa sangat variasi
dalam konteks yang lain. 

Moral individu biasanya tidak berubah dan konsisten di semua konteks, 


tetapi juga memungkinkan untuk beberapa kejadian tertentu secara radikal
mengubah keyakinan kepribadian seseorang dan nilai-nilainya.
3. Konflik
Misalnya, dalam etika profesi medis. Di sebagian
besar di dunia, seorang dokter mungkin tidak
membius pasien untuk menenangkan pasien
walaupun berdasarkan permintaan seorang pasien.
Hal tersebut merupakan standard etika pada profesi
kesehatan. Namun, dokter yang sama secara pribadi
percaya bahwa hak pasien untuk sembuh bisa terjadi
penyimpangan apabila tidak sesuai yang diharapkan.
Hal tersebut merupakan moral dari seorang dokter.
Hubungan etika dan Moral
 Moral adalah nilai-nilai kebaikan dasar yg ada
didalam diri seseorang,dan di konkretkan melalui
tindakan dalam kehidupan sehari-hari yaitu etika.
 Etika dan moral mengacu kepada ajaran atau
gambaran tentang penilaian sosial terhadap orang
lain.
 Etika dan moral didapat dari pengaruh berbagai
aspek dalam kehidupan, baik dari pendidikan,
keturunan dan keprbadian sejak lair, serta
penyesuaian lingkungan.
Pengertian Hukum
Hukum adalah peraturan yang dibuat dan disepakati secara resmi dan
menjadi pengatur baik secara tertulis maupun tidak tertulis yang
mengikat perilaku setiap masyarakat tertentu dan dikuatkan oleh
pemerintah
 Pengertian hukum menurut para ahli:

a. Plato
Hukum merupakan peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun
baik yang mengikat masyarakat.
b.   E. Utrecht
Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup – perintah dan larangan
yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya
ditaati oleh seluruh anggota masyarakat oleh karena itu pelanggaran
petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan tindakan oleh
pemerintah/penguasa itu.
c. R. Soeroso SH
Hukum adalah himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang
dengan tujuan untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang
mempunyai ciri memerintah dan melarang serta mempunyai sifat
memaksa dengan menjatuhkan sanksi hukuman bagi yang
melanggarnya.
Perbedaan Moral dan Hukum
 Hukum dituliskan lebih sistematis disusun dalam kitab
undang-undang dan bersifat objektif, sedangkan moral bersifat
subjektif dan akibatnya lebih banyak diganggu oleh diskusi-
diskusi yang mencari kejelasan tentang apa yang dianggap etis
atau tidak etis karena tidak ada pegangan tertulis.
 Hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja,
sedangkan moral menyangkut juga sikap batin seseorang.
 Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya
atas kehendak negara, Sedangkan Moral didasarkan pada
norma-norma moral yang melampaui para individu dan
masyarakat.
Perbedaan Etika dan Hukum
Etika Hukum
Berlaku untuk lingkungan Berlaku untuk umum
kelompok/profesi
Disusun berdasarkan Disusun oleh bada pemerintah
kesepakatan anggota
kelompok/profesi
Sanksi terhadap pelanggaran Sanksi terhadap pelanggaran
berupa tuntutan dan sanksi berupa tuntutan, baik perdata
organisasi maupun pidana
Pelanggran diselesaikan oleh Pelanggaran diselesaikan melalui
majelis etika pengadilan atau sanksi
administrasi
Penyelesaian pelanggran Penyelesaian pelanggran
seringkali tidak memerlukan bukti fisik
diperlukan/disertai bukti fisik
Hukum
Etika

Regulasi: Tidak
hanya undang-
Nilai kesopanan, ungang (semua
Akhlak, Moral aturan positif)

Sanksi: Perdana,
Sanksi disiplin melalui Perdata, Administratif
organisasi profesi melalui lembaga
peradilan
Hubungan Etika, Moral, dan Hukum
Moral adalah nilai-nilai kebaikan dasar yg ada
didalam diri seseorang dan di konkretkan
melalui tindakan dalam kehidupan sehari-
hari yaitu etika, dan hukum mengaturnya
agar tidak terjadi penyimpangan yang dapat
membuat ketidakstabilan ditengah-tengah
masyarakat
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai