Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR MORAL, ETIKA

DAN HUKUM
Pengertian Moral, Etika dan
Hukum

● Moral
Moral adalah suatu istilah yang sering juga dihubungkan dengan etika,
dan oleh karenanya memiliki arti yang kurang lebih sama dengan etika di
dalam konteks baik dan buruk atau lebih tepatnya di dalam konteks nilai.
Moral didefinisikan sebagai wejangan, khotbah, patokan, kumpulan
peraturan dan ketetapan baik lisan maupun tertulis tentang bagaiman

manusia harus hidup dan bertindak agar dapat menjadi manusia yang baik.

Fungsi utama moral adalah memberi rambu pada tindakan manusia di


dalam tataran konsep, sehingga jika diberlakukan secara kaku maka kesan
yang ditimbulkan menjadi dingin dan kejam.
Nilai-nilai moral merupakan kesadaran manusia dalam menghadapi
sesuatu, sadar akan nilai-nilai yang baik dan buruk. Penilaian tentang
yang baik dan buruk merupakan penilaian moral, karena moral
merupakan nilai yang sebenarnya bagi manusia. Hal ini berarti adanya

kesadaran moral manusia dalam bersikap dan berperilaku .

Moralitas adalah keseluruhan norma-norma, nilai-nilai, dan sikap moral


seseorang atau sebuah masyarakat. Nilai-nilai moral itu berada dalam
suatu wadah yang disebut moralitas, karena di dalamnya terdapat unsur-
unsur keyakinan dan sikap batin dan bukan hanya sekadar penyesuaian
diri dengan aturan dari luar diri manusia.
MORALITAS BERSIFAT INTRINSIK DAN EKSTRINSIK
1.Moralitas yang bersifat intrinsik berasal dari diri manusia itu
sendiri, sehingga perbuatan manusia itu baik atau buruk terlepas atau
tidak dipengaruhi oleh peraturan hukum yang ada. Moralitas intrinsik
ini esensinya terdapat dalam perbuatan diri manusia itu sendiri.
2.Moralitas yang bersifat ekstrinsik penilaiannya didasarkan pada
peraturan hukum yang berlaku, baik yang bersifat perintah ataupun
larangan. Moralitas yang bersifat ekstrinsik ini merupakan realitas
bahwa manusia itu terikat pada nilai-nilai atau norma-norma yang
diberlakukan dalam kehidupan bersama.
TANGGUNG JAWAB MORAL

Tanggung jawab merupakan beban moral karena dibebankan pada


kehendak manusia yang bebas untuk melaksanakan kebaikan. Tanggung jawab
tidak dimiliki oleh makhluk hidup lain selain manusia karena hanya manusia yang
mengerti dan menyadari perbuatannya sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
Tanggung jawab merupakan sikap dan pendirian yang harus dimiliki
manusia karena dengan rasa tanggung jawab ini manusia itu berkembang,
menghargai sesamanya dan lingkungannya. Sikap ini merupakan beban moral,
karena seyogyanya diwujudkan dalam perilaku yang nyata, yaitu bertindak dengan
semestinya, bertindak sesuai norma dengan norma-norma yang berlaku di
masyarakat dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar dirinya. Dengan
demikian, tanggung jawab moral me-rupakan landasan dan kebijaksanaan manusia
dalam memandang kehidupan ini.
KAIDAH MORAL DALAM KEHIDUPAN BERSAMA

1. Nilai-nilai dalam kehidupan bersama merupakan dasar bagi norma-


norma yang dianut dan ditaati bersama oleh suatu masyarakat. Norma
atau kaidah ini diperlukan untuk melindungi kepentingan bersama.
2. Kaidah merupakan pedoman untuk berperilaku.
3. Kaidah sebagai pedoman bersama ini menentukan perilaku seseorang,
apakah sesuai atau tidak dengan pandangan hidup bersama dan
bagaimana seyogyanya seorang anggota masyarakat itu berperilaku.
Dalam perkembangannya, kaidah-kaidah yang muncul di masyarakat itu bermacam-
macam. Pada prinsipnya kaidah-kaidah tersebut terbagi menjadi dua :
yaitu kaidah-kaidah yang berhubungan dengan aspek kehidupan individu dan
kaidah-kaidah yang berhubungan dengan orang lain.
Tata kaidah tersebut terdiri dari kaidah kepercayaan atau keagamaan,
kaidah kesusilaan, kaidah sopan santun dan kaidah hukum, dapat
dikelompokkan seperti berikut.
1.Tata kaidah dengan aspek kehidupan pribadi yang dibagi lebih lanjut menjadi:
a. kaidah kepercayaan atau keagamaan;
b. kaidah kesusilaan.
2.Tata kaidah dengan aspek kehidupan antarpribadi yang dibagi lebih lanjut
menjadi:
a. kaidah sopan santun atau adat;
b. kaidah hukum (Sudikno-Mertokusumo, 1988:6)
● Etika
Etika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David
( 1978 ) berarti ” kebiasaan ’’. model prilaku atau standar yang diharapkan dan
kriteria tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak
diartikan sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku. ( Dra. Hj.
Mimin Emi Suhaemi. 2002. 7

Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan
yang benar. Etika berhubungan dengan yang baik dan hal yang tidak baik dan
dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan
atau tindakan yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas
karena etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti
tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.
FUNGSI ETIKA

Menurut Bertens, (1994)


1. Kata etika bisa dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang/suatu
kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya.
2. Etika berarti kumpulan asas atau nilai moral, yang
dimaksud disini adalah kode etik;
3. Etika mempunyai arti lagi: ilmu tentang yang baik atau
yang buruk. Etika disini sama artinya dengan filsafat
moral.
Macam-macam Etika
 ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong
secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang
dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika Deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil
keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
 ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang mengajarkan berbagai
sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Etika Normatif juga memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan dilakukan.
Dilihat dari sisi ilmu pengetahuan, etika sama artinya dengan filsafat moral.
Etika adalah ilmu yang membahas tentang moralitas atau menyelidiki perilaku
moral. Di samping itu, etika juga memperhatikan dan mempertimbangkan perilaku
manusia dalam mengambil keputusan moral dan juga mengarahkan atau
menghubungkan penggunaan akal budi individual dengan objektivitas hukum
menentukan kebenaran atau kesalahan dari perilaku terhadap orang lain.

Etika dibagi menjadi dua, yaitu etika umum dan etika khusus.
Etika umum membahas prinsip-prinsip moral dasar, sedangkan Etika khusus
menerapkan prinsip-prinsip dasar pada masing-masing bidang kehidupan manusia.
Etika khusus ini dibagi menjadi etika individual yang memuat kewajiban
manusia terhadap diri sendiri dan etika sosial yang membicarakan tentang
kewajiban manusia sebagai anggota umat manusia. Untuk itu dapat digambarkan
skema tentang etika sebagai berikut:
Etika Umum

Etika Individual
Etika

Etika Khusus
Etika Sesama
BIOMEDIS
Etika Keluarga HUKUM
Etika Profesi PENGETAHUAN
Etika Sosial
Etika Politik DLL
Etika Masyarakat
Etika Idiologi

Diperjelas dengan uraian sebagai berikut :


Etika secara umum dibagi
menjadi dua :

 ETIKA UMUM, mengajarkan tentang kondisi-kondisi & dasar-dasar


bagaimana seharusnya manusia bertindak secara etis, bagaimana pula
manusia bersikap etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang
menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam
menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat pula
dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian
umum dan teori-teori etika.
• ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-
prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan.
Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana seseorang
bersikap dan bertindak dalam kehidupannya dan
kegiatan profesi khusus yang dilandasi dengan etika
moral. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud
Bagaimana manusia bersikap atau melakukan tindakan
dalam kehidupan terhadap sesama.
ETIKA KHUSUS DIBAGI MENJADI DUA :

 Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap


manusia terhadap dirinya sendiri.

 Etika sosial, yaitu mengenai sikap dan kewajiban, serta pola


perilaku manusia sebagai anggota bermasyarakat.
ETIKA SOSIAL MELIPUTI BANYAK
BIDANG ANTARA LAIN :
 Sikap terhadap sesama
 Etika keluarga
 Etika profesi
 Etika politik
 Etika lingkungan
 Etika idiologi
Unsur – unsur Pokok dalam Etika
Dalam hal berpikir Etis perlu ada 4 hal yang kita
perhatikan yakni:

1.Nilai

2.Norma

3.Situasi

4.Obyek
● Hukum
Hukum adalah peraturan perundangan-undangan yang dibuat oleh suatu
kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup dalam masyarakat agar
masyarakat bisa teratur.
Hukum perdata mengatur subjek dan antar subjek dalam hubungan interrelasi
(kedudukan sederajat) (1887).
Hukum pidana adalah peraturan mengenai hukum KUHP di indonesia ( 1
●Januari
Hukum1918 )
Hukum kesehatan (No. 23 tahun 1992) adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan / pelayanan dan penerapannya.
Yang diatur menyangkut hak dan kewajiban baik perorangan dan segenap
lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak
penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspeknya, organisasi, sarana
pedoman standar pelayanan medic, ilmu pengetahuan kesehatan dan hukum
serta sumber-sumber hukum lainnya.
Hubungan moral, etika dan hukum

Jika kita membahas tentang norma, etika dan hukum tentunya kita tidak dapat
melepaskannya dari segi moral. Dari arti kata, etika dapat disamakan dengan
moral. Moral berasal dari bahasa latin mos yang berarti adat kebiasaan.
Beberapa ahli memliliki pendapat yang berbeda-beda tentang hubungan antara
moral dan etika. Menurut Lawrence Konhberg terdapat hubungan antara moral
dan etika. Menurut Lawrence Konhberg pendidikan moral merupakan dasar dari
pembangunan etika. Pendidikan moral itu sendiri terdiri dari ilmu sosiologi,
budaya, antropologi, psikologi, filsafat, pendidikan dan ilmu politik. Pendapat
Lawrence Konhberg berbeda dengan pendapat Sony Keraf. Sony Keraf
membedakan antara moral dengan etika. Nilai-nilai moral mengandung nasihat,
peraturan, dan perintah turun temurun melalui suatu budaya tertentu. Sedangkan
etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma manusia
yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia.
Karena etika dan moral saling mempengaruhi, maka keduanya tentu memiliki
hubungan yang erat dengan norma-norma berlaku dimasyarakat. Norma
sebagai bentuk perwujudan dari etika dan moratl yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat. Sedangkan hukum merupakan suatu bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat yang memiliki etika,
moral dan norma-norma didalamnya hukum berperan sebagai penjaga agar
etika, moral dan norma-norma dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap etika, moral, dan norma maka hukum
akan berperan sebagai pemberi sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa
pelanggaran norma-norma sosial masyarakat dan sanksi hukum apabila norma-
norma yang dilanggar juga termasuk dalam wilayah peraturan hukum yang
berlaku.
Jadi, jelaslah bahwa moral, etrika dan hukum saling berkaitan antara satu sama
lain. Dari hukum-hukum yang berlaku pada suatu negara yang mengikat secara
luas pada suatu negara tersebut terbagi menjadi bagian-bagian kecil yang
disebut norma untuk mengikat pada suatu golongan masyarakat tertentu
ataupun agama tertentu dan agar kita tidak melanggar keduanya baik hukum
maupun norma, kita harus bertindak sesuai dengan etika-etika yang berlaku
baik dalam suatu negara maupun dalam suatu masyarakat.
Tujuan dan fungsi hukum
Hukum dalam suatu masyarakat mempunyai tujuan sebagai berikut :
● Mendatangkan kemakmuran dan kebahagian pada rakyatnya.
● Untuk mencapai keadilan dan ketertiban.
● Mengatur pergaulan hidup masyarakat secara damai.
● Memberikan petunjuk bagi orang-orang dalam pergaulan masyarakat.
●Menjamin kebahagiaan sebanyak-banyaknya pada orang sebanyak-
banyaknya.
Sebagai negara yang berdasar atas hukum dan bukan berdasar atas kekuasaan.
Semua aspek kehidupan bangsa indonesia harus mengacu kepada hukum yang
berlaku, baik yang sifat tertulis maupun tidak tertulis. Artinya, setiap perilaku
warga negara harus didasarkan kepada hukum, dan berkewajiban untuk
menjunjung tinggi dan menegakkan hukum. Hukum pada dasarnya mempunyai
fungsi sebagai perlindungan, keadilan dan pembangunan.
Fungsi hukum sebagai perlindungan, artinya hukum mempunyai fungsi untuk
melindungi masyarakat dari ancaman bahaya dan tindakan yang datang dari
sesamanya dan kelompok masyarakat, termasuk yang dilakukan oleh
pemegang kukasaan (pemerintah) dan yang datang dari luar, yang ditujukan
terhadap fisik, jiwa, kesehatan, nilai-nilai dan hak-hak asasi manusia. Misalnya
pengakuan akan hak milik pribadi.
Fungsi hukum secara umum ialah :
Mengatur tata kehidupan bermasyarakat agar dapat terciptanya suatu
kerukunan, ketertiban, keadilan, dan perdamaian.
Mengatur dan mengkoordonasi sebagai kepentingan yang ada di masyarakat
agar tidak terjadi terbenturnya kepentingan berbeda.
Melindungi segala kepentingan seseorang dengan memberikan kekuasaan
kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya, misalnya
kepentingan seseorang terhadap jiwanya, kehormatannya, harta bendanya dan
sebagainya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai