Anda di halaman 1dari 5

KETERKAITAN ANTARA MORAL, ETIKA, DAN HUKUM

PENGERTIAN MORAL

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab.
Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak). Moralisasi,
berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik. Demoralisasi,
berarti kerusakan moral.
Menurut asal katanya “moral” dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian
diterjemahkan menjadi “aturan kesusilaan”. Dalam bahasa sehari-hari, yang dimaksud
dengan kesusilaan bukan mores, tetapi petunjuk-petunjuk untuk kehidupan sopan santun dan
tidak cabul.
Jadi, moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi semua norma kelakuan, perbuatan
tingkah laku yang baik. Kata susila berasal dari bahasa Sansekerta, su artinya “lebih baik”,
sila berarti “dasar-dasar”, prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan hidup. Jadi susila berarti
peraturan-peraturan hidup yang lebih baik.

Menurut beberapa ahli moral diartikan sebagai:

 Pengertian Moral Menurut Chaplin (2006): Moral mengacu pada akhlak yang sesuai
dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur
tingkah laku.
 Pengertian Moral Menurut Hurlock (1990): moral adalah tata cara, kebiasaan, dan adat
peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
 Pengertian Moral Menurut Wantah (2005): Moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada
hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah
laku.

PENGERTIAN ETIKA

Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Ethos, yang berarti karakter. Etika adalah
kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu, kelompok atau
masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atas prilaku mereka.
Masyarakat dapat berupa suatu kota, negara atau profesi. Tindakan kita juga diarahkan oleh
etika.
Berikut ini beberapa Pengertian Etika Menurut para Ahli:

 Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. 
 Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak (moral).
 Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi
atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.
 Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar
dalam satu profesi.
 Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan
mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat
diketahui oleh akal pikiran.

Karena Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab, dengan pengertian masing – masing, sebagai berikut :
a) Pengertian Benar
Bertindak sesuai aturan / hukum yang berlaku di masyarakat.
b) Pengertian Salah
Bertindak tidak sesuai dengan aturan / hukum yang berlaku di masyarakat.
c) Pengertian Baik
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan
senang, atau bahagia ( Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif ).
d) Pengertian Buruk
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-
norma masyarakat yang berlaku.
e) Pengertian Tanggung jawab
Sesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan kewajiban dan dimensi waktu.

PENGERTIAN HUKUM

Pengertian Hukum Menurut Para Ahli Hukum sebagai berikut:


1. Plato, dilukiskan dalam bukunya Republik. Hukum adalah sistem peraturan-peraturan
yang teratur dan tersusun baik yang mengikat masyarakat.
2. Aristoteles, hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat
masyarakat tetapi juga hakim. Undang-undang adalah sesuatu yang berbeda dari bentuk
dan isi konstitusi; karena kedudukan itulah undang-undang mengawasi hakim dalam
melaksanakan jabatannya dalam menghukum orang-orang yang bersalah.
3. Austin, hukum adalah sebagai peraturan yang diadakan untuk memberi bimbingan kepada
makhluk yang berakal oleh makhluk yang berakal yang berkuasa atasnya (Friedmann,
1993: 149).
4. Bellfoid, hukum yang berlaku di suatu masyarakat mengatur tata tertib masyarakat itu
didasarkan atas kekuasaan yang ada pada masyarakat.

Definisi Hukum dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997):


1. peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa,
pemerintah atau otoritas.
2. undang-undang, peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat.
3. patokan (kaidah, ketentuan).
4. keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, vonis.

Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang dibuat oleh penguasa negara atau


pemerintah secara resmi melalui lembaga atau intuisi hukum untuk mengatur tingkah laku
manusia dalam bermasyarakat, bersifat memaksa, dan memiliki sanksi yang harus dipenuhi
oleh masyarakat. Hukum adalah peraturan prilaku formal yang dipaksakan oleh otoritas
berdaulat, seperti Pemerintah kepada rakyat atau warga negaranya.

PENGERTIAN NORMA

Norma adalah aturan-aturan yang berisi petunjuk tingkah laku yang harus atau tidak
boleh dilakukan manusia dan bersifat mengikat. Hal ini berarti bahwa manusia wajib menaati
norma yang ada. Norma adalah kaidah atau ketentuan yang mengatur kehidupan dan
hubungan antar manusia dalam arti luas. Norma merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan
pedoman perilaku seseorang yang berlaku di masyarakat.
Menurut beberapa ahli norma diartikan sebagai:

 Norma Menurut Bagja Waluya: Norma adalah wujud konkret dari nilai yang merupakan
pedoman, yaitu berisikan suatu keharusan bagi individu atau masyarakat dalam
berperilaku
 Norma Menurut  John J. Macionis: Aturan-aturan dan harapan harapan masyarakat yang
memandu perilaku anggota-anggotanya.
 Norma Menurut  Craig Calhoun: Aturan atau pedoman yang menyatakan tentang
bagaiamana seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu.
 Norma Menurut  Isworo Hadi Wiyono: Norma adalah peraturan atau petunjuk hidup yang
memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perbuatan mana yang
harus dihindari. Norma bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan dalam
masyarakat

KETERKAITAN MORAL, ETIKA, DAN HUKUM

Jika kita membahas tentang norma, etika, dan hukum tentunya kita tidak dapat
melepaskannya dari segi moral. Dari arti kata, etika dapat disamakan dengan moral. Moral
berasal dari bahasa latin mos yang berarti adat kebiasaan.

Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda tantang hubungan antara moral
dan etika. Menurut Lawrence Konhberg terdapat hubungan antara moral dengan etika.
Menurut Lawrence Konhberg pendidikan moral merupakan dasar dari pembangunan etika.
Pendidikan moral itu sendiri terdiri dari ilmu sosiologi, budaya, antropologi, psikologi,
filsafat, pendidikan, dan ilmu poitik.

Pendapat Lawrence Konhberg berbeda dengan pendapat Sony Keraf. Soni Keraf
membedakan antara moral dengan etika. Nilai-nilai moral mengandung nasihat, wejangan,
petuah, peraturan, dan perintah turun temurun melalui suatu budaya tertentu. Sedangkan etika
merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma manusia yang menentukan
dan terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia.

Karena etika dan moral saling mempengaruhi, maka keduanya tentu memiliki
hubungan yang erat dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma sebagai bentuk
perwujudan dari etika dan moral yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. Norma
tersebut dapat berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Meski tiap daerah
memiliki norma yang berbeda-beda namun tujuannya tetap sama yaitu mengatur kehidupan
bermasyarakat agar tercipta suasana yang mendukung dalam hidup bermasyarakat.

Sedangkan hukum merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan bermasyarakat yang memiliki etika, moral, dan norma-norma didalamnya. Hukum
berperan sebagai `penjaga` agar etika, moral, dan norma-norma dalam masyarakat dapat
berjalan dengan baik. Apabila terjadi pelanggaran terhadap etika, moral, dan norma maka
hukum akan berperan sebagai pemberi sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa sanksi sosial
sebagai akibat dari pelanggaran norma-norma sosial masyarakat dan sanksi hukum apabila
norma-norma yang dilanggar juga termasuk dalam wilayah peraturan hukum yang berlaku.

Benar, salah, baik, dan buruk sendiri terkait dengan aturan / hukum dan nilai – nilai yang
berlaku di masyarakat ( norma ) maka jelaslah ada keterkaitan diantara etika, norma, dan hukum.

Etika juga menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma
dari perbuatan itu sendiri. Misal : Dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin
karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya dengan mencuri dan jika
kita mencuri, maka akan di kenai sanksi sesuai dengan hukum yang ada.

Anda mungkin juga menyukai