Anda di halaman 1dari 16

ASKEP SINUSITIS

DISUSUN OLEH:
ZUFNI SYAM
ANATOMI SINUS PARANASALIS

Sinus Maksila
Sinus Frontal
Sinus Etmoid
Sinus Sfenoid
KLASIFIKASI
Konsensus internasional tahun 1995 Konsensus internasional tahun 2004

- Akut dengan batas 8 minggu - Akut dengan batas sampai 4 minggu


- Kronik - Sub akut 4 minggu – 3 bulan
jika lebih dari 8 minggu - Kronik jika lebih dari 3 bulan
DEFINISI

•Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal


• Sinusitis maksilaris adalah suatu kondisi inflamasi yang
melibatkan sinus maksilaris.
ETIOLOGI

 ISPA akibat virus


 Rinitis alergi
 Polip hidung
 Kelainan anatomi
 Hipertrofi konka
 Infeksi tonsil
 Infeksi gigi dan kelainan gigi
 Hipertrofi adenoid (anak)
PATOFISIOLOGI
KOM
Edema mukosa
Transport mukosilia terganggu
Ostium tersumbat
Tekanan negatif pada sinus
Transudasi Sembuh
Sinusitis nonbakterial
Multiplikasi bakteri berlanjut
Sekret purulen
Sinusitis akut bakterial Terapi antibiotik Terapi gagal

Inflamasi berlanjut
Bakteri anaerob
Perubahan mukosa hidung:
Hipertrofi
Polip
Kista
GEJALA KLINIS

Gejala klinik mayor : pilek, hidung Gejala klinik minor : sakit kepala,
buntu, rasa nyeri pada wajah atau pipi, hidung bau, rasa lelah, batuk, serta
rasa berat pada wajah atau anosmia nyeri atau penuh pada telinga
serta panas badan
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Penunjang
 Foto waters
 Ct – Scan
 MRI
TATA LAKSANA

•Antibiotik spektrum luas


•Dekongestan
•FESS (Functional Endoscopy Sinus Surgery)
KOMPLIKASI

•Kelainan orbital
•Komplikasi Mukokel
•Komplikasi Intrakranial
•Osteomielitis
ASUHAN KEPERAWATAN

• Data Demografi
Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, alamat, jenis
kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya.

• Riwayat Sakit dan Kesehatan


• Keluhan utama
• Riwayat penyakit saat ini
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Pengkajian psiko-sosio-spiritual
• Pola fungsi kesehatan
• Pola persepsi dan tatalaksana hidup
• Pola nutrisi dan metabolism
• Pola istirahat dan tidur
• Pola persepsi dan konsep diri
• Pola sensorik
• Pemeriksaan Fisik
• Pernafasan B1 (breath)
• Kardiovaskular B2 (blood)
• Persyarafan B3 (brain)
• Perkemihan B4 (bladder)
• Pencernaan B5 (bowel)
• Muskuloskeletal/integument B6 (bone)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Bersihan jalan nafas tidak efetif berhubungan dengan obstruksi / adanya secret yang
mengental.
• Nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung.
• Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan manurun
sekunder dari peradangan dengan sinus.
• Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan hidung tersumbat, nyeri sekunder
akibat peradangan hidung.
• Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit dan
prosedur tindakan medis ( irigasi sinus / operasi )
INTERVENSI
• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi / adanya
secret yang mengental.
• Nyeri berhubungan dengan peradangan pada hidung.
• Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan nafsu makan
manurun sekunder akibat peradangan dengan sinus.
• Hipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi
• Gangguan istirahat dan tidur berhubungan dengan hidung tersumbat, nyeri
sekunder akibat peradangan hidung.
• Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan klien tentang penyakit
dan prosedur tindakan medis ( irigasi sinus / operasi ).
KESIMPULAN
• Sinusitis merupakan penyakit inflamasi mukosa sinus paranasal yang sering ditemukan dalam
praktik dokter sehari-hari, bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan
kesehatan tersering di seluruh dunia.
• Ada empat pasang sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu sinus maksila, sinus frontal,
sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Semua sinus mempunyai muara (ostium) ke
dalam rongga hidung.
• Infeksi virus ini, dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang berpolusi, udara dingin dan kering
serta kebiasaan merokok. Keadaan ini lama-lama menyebabkan perubahan mukosa dan
merusak silia.
• Dalam Consensus International tahun 1995 membagi sinusitis hanya akut dengan batas
sampai 8 minggu yang kebanyakan disebabkan oleh streptococcus pneumonia  (30-50%) dan
kronik yang lebih disebabkan oleh bakteri gram negative dan anaerob jika lebih dari 8
minggu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai