Anda di halaman 1dari 11

ETIKA YANG BERKAITAN DENGAN

NORMA FUNGSI DAN BENTUK NORMA

Dosen pengampu :
Lieta Dwi Novianti, M.I.Kom

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Navira Asdi 2201010221
Nisa Dwi Adhani 2201010225
Haifa Hanny 2201010226
Nazila Salsabila 2201010241
Akbar Jayadi 2201010243
Ahmad Zaky Afrizal 2201010246

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
BANJARMASIN
2023/2024
ISI

A. Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” atau “ethikos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika adalah sebuah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam
hidupnya. Sebagai cabang ilmu filsafat, etika sangat menekankan pendekatan yang kritis
dalam melihat dan menghayati serta mempelajari nilai dan norma moral yang dianut oleh
masyarakat, serta permasalahan- permasalahan yang timbul dalam kaitan dengan nilai dan
norma moral itu di dalam kehidupan masyarakatEtika adalah sebuah refleksi kritis dan
rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan
pola perilaku hidup manusia, baik secara pribadi maupun sebagai kelompok.
Menurut Frans Magnis Suseno, etika adalah sebuah ilmu dan bukan sebuah ajaran. Ilmu Etika
sebagai bagian filsafat memberi kita norma tentang bagaimana kita harus hidup adalah
moralitas. Sedangkan etika justru hanya melakukan refleksi kritis atas norma atau ajaran
moral tersebut. Atau kita blsa juga mengatakan bahwa moralitas adalah petunjuk yang
konkret yang siap pakai tentang bagaimana kita harus hidup. Sedangkan etika adalah
perwujudan dan pengejawantahan secara kritis dan rasional ajaran moral yang siap pakai itu.
Keduanya mempunyai fungsi yang sama, yaitu memberi kita orientasi bagaimana dan ke
mana kita harus melangkah. Tetapi bedanya moralitas langsung mengatakan kepada kita
“Inilah caranya kita harus melangkah”. Sedangkan etika justru mempersoalkan : “Apakah
kita harus melangkah dengan cara itu?”, dan “Mengapa harus dengan cara itu ?”
Etika atau “ethikos”, berarti juga bermakna “timbul dari kebiasaan” adalah sebuah nilai di
mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika dimulai bila manusia
merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan
refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda
dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia
Berikut ini adalah pengertian etika menurut para ahli:
1. Soergarda Poerbakawatja
Menurut Soergarda Poerbakawatja, pengertian etika adalah suatu ilmu yang
memberikan arahan, acuan, serta pijakan kepada suatu tindakan manusia.
2. Aristoteles
Menurut Aristoteles, pengertian etika dibagi menjadi dua yaitu terminius
technikus dan manner and custom. Terminius technikus adalah etika yang
dipelajari sebagai ilmu pengetahuan dengan mempelajari suatu problema tindakan
atau perbuatan manusia. Sedangkan manner and custom adalah pembahasan etika
yang berhubungan atau berkaitan dengan tata cara serta adat kebiasaan yang
melekat pada kodrat manusia yang sangat terkait dengan arti baik dan buruk suatu
perilaku, tingkah laku, atau perbuatan manusia.
3. H.A.Mustafa
Menurut H. A. Mustafa, pengertian etika adalah ilmu yang menyelidiki terhadap
suatu perilaku yang baik dan yang buruk dengan memerhatikan perbuatan
manusia sejauh apa yang diketahui oleh akan serta pikiran manusia.
4. Soegarda Poerbakawatja
Soegarda Poerbakawatja mengatakan pengertian etika adalah filsafat berkaitan
dengan nilai-nilai tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
5. Hamzah Yakup
Menurut Hamzah Yakub, pengertian etika adalah menyelidiki suatu perbuatan
yang baik dan buruk.
6. James J. Spillane SJ
James J. Spillane SJ menyatakan pengertian etika adalah mempertimbangkan atau
memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang
berkaitan dengan moral.
7. W. J. S. Poerwadarminto
Menurut Poerwadarminto, arti etika adalah ilmu pengetahuan tentang suatu
perilaku atau perbuatan manusia yang dilihat dari sisi baik dan buruknya yang
sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia
Sebagai suatu falsafah, etika berkenaan dengan moralitas beserta
persoalanpersoalan dan pembenaranpembenarannya. Etika lebih cenderung
dipandang sebagai cabang ilmu dalam filsafat yang mempelajari nilai-nilai baik
dan buruk bagi manusia. Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik
dan buruknya serta kewajiban, hak, dan tanggung jawab, baik itu secara sosial
maupun moral, pada setiap individu di dalam kehidupan bermasyarakatnya. Atau
bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang berhubungan dengan akhlak
individu terkait benar dan salahnya.
B. Norma
a. Pengertian Norma
Istilah norma berasal dari bahasa Yunani nomos atau norm dalam model, peraturan
atau standar perilaku. Dalam bahasa Arab berarti kaidah, sedangkan norma
merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu norma yang memiliki arti
patokan, pedoman, atau pokok kaidah dan bahasa Latin yaitu mos yang memiliki arti
tata kelakuan, adat istiadat, atau kebiasaan.Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar
Bahasa Indonesia, norma memiliki arti sebagai aturan maupun ketentuan yang
sifatnya mengikat suatu kelompok orang didalam masyarakat. Dimana norma
diterapkan sebagai panduan, tatanan, dan juga pengendali tingkah laku yang sesuai.
Norma adalah ketentuan-ketentuan tentang baik buruk perilaku manusia di tengah
pergaulan hidupnya, dengan menentukan perangkat-perangkat atau penggal-penggal
aturan yang bersifat perintah dan anjuran serta larangan—larangan. Norma juga
berarti aturan atau pedoman perilaku yang diterima dan diakui oleh suatu kelompok
atau masyarakat untuk mengatur tindakan dan interaksi antar individu. Norma dapat
berupa norma sosial, norma hukum, norma agama, atau norma-norma lainnya yang
membentuk dasar etika dan tata nilai dalam suatu budaya atau komunitas. Norma
bertujuan untuk menjaga keteraturan sosial, mempromosikan nilai-nilai yang
dianggap penting, dan mengatur hubungan antarindividu dalam masyarakat.
Norma menurut para ahli:
1. Broom dan Selznic
Broom dan Selznic mengatakan bahwa norma adalah sebuah rancangan yang sifatnya
ideal serta berasal dari perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu anggota
masyarakatnya dengan tujuan agar bisa mencapai tujuah hidup yang lebih sejahtera.
2. John J. Macionis
Menurut John J. Macionis yang merupakan profesor sosiologi menyatakan(1997),
norma merupakan segala aturan dan harapan yang ada di masyarakat yang memandu
segala perilaku yang dilakukan anggota masyarakat.
3. Bellebaum
Bellebaum yang merupakan sosiologis asal Jerman, menyatakan bahwa norma sosial
merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengatur tiap individu yang ada dalam
suatu lingkungan masyarakat agar bertindak maupun berperilaku yang sesuai dengan
sikap dan keyakinan tertentu yang berlaku dalam lingkungan tersebut.
4. Utrecht
Ernst Utrecht mendefinisikan norma sebagai segala himpunan petunjuk hidup yang
digunakan untuk mengatur tata tertib dalam masyarakat. Petunjuk itu juga dipakai
dalam mengatur kehidupan bangsa, dan harus ditaati oleh masyarakat. Jika melanggar,
akan ada konsekuensinya.
5. Robert Mz. Lawang
Definisi norma menurutnya, yakni gambaran tentang apa yang diinginkan, dan soal
baik atau tidaknya suatu hal. Menurutnya, anggapan yang baik perlu dihargai
sebagaimana mestinya.
6. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, norma adalah perangkat yang dibuat agar hubungan
dalam masyarakat dapat berjalan sesuai yang diinginkan atau diharapkan.
7. Broom and Selznic
Definisi norma menurut mereka adalah rancangan ideal tentang perilaku manusia
yang memberi batasan bagi anggota masyarakat dalam mencapai tujuannya.
b. Etika yang berkaitan dengan norma
Etika yang berkaitan dengan norma adalah bagian dari etika normatif, yang fokus
pada penilaian dan pembuatan norma atau aturan moral. Ini termasuk pertimbangan
tentang apa yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat dan bagaimana norma-
norma tersebut seharusnya dibuat, diterapkan, dan diikuti.
Etika normatif mencakup berbagai teori etika, seperti etika deontologi, etika
konsekuensialisme, dan etika kebajikan. Teori-teori ini membantu dalam
pembentukan norma-norma moral dengan memberikan panduan tentang tindakan
yang seharusnya diambil berdasarkan prinsip-prinsip etis yang berbeda. Misalnya,
etika deontologi berfokus pada kewajiban dan tindakan yang dianggap baik tanpa
memandang konsekuensinya, sementara etika konsekuensialisme menilai tindakan
berdasarkan hasil atau konsekuensinya. Dengan kata lain, etika yang berkaitan dengan
norma membahas bagaimana masyarakat dan individu seharusnya membentuk dan
mengikuti norma-norma moral dalam berbagai konteks kehidupan.
Norma dalam etika komunikasi merujuk pada aturan atau pedoman moral yang
mengatur bagaimana kita seharusnya berkomunikasi dengan orang lain secara etis. Ini
mencakup aspek-aspek seperti kejujuran, rasa hormat, dan tanggung jawab dalam
komunikasi. Beberapa norma dalam etika komunikasi meliputi:
1. Kejujuran:
Norma ini mengharuskan individu untuk berbicara dengan jujur dan tidak menipu
atau menyembunyikan informasi yang penting.
2. Rasa hormat:
Etika komunikasi menekankan perlunya menghormati orang lain, bahkan jika kita
memiliki perbedaan pandangan. Ini mencakup tidak menyerang atau merendahkan
orang lain secara pribadi.
3. Kerahasiaan:
Menghormati kerahasiaan informasi pribadi dan rahasia orang lain adalah norma
penting dalam etika komunikasi.
4. Kepedulian:
Norma ini mengajarkan kita untuk mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati
terhadap orang lain, serta tidak mengabaikan atau meremehkan perasaan dan
perspektif mereka.
5. Tanggung jawab:
Etika komunikasi juga mencakup tanggung jawab atas kata-kata dan tindakan kita.
Ini berarti bertanggung jawab atas efek komunikasi kita pada orang lain.
Norma-norma ini membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang sehat, penuh
dengan saling pengertian dan saling menghormati. Menerapkan norma-norma ini
dalam berkomunikasi merupakan bagian penting dari praktik etis dalam interaksi
manusia sehari-hari.
C. Fungsi Norma
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, norma merupakan suatu hal yang penting bagi
masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian bersama.
Norma dalam etika memiliki beberapa fungsi utama, termasuk:
1. Panduan Perilaku:
Norma etika berfungsi sebagai panduan bagi individu dan masyarakat dalam menentukan
tindakan yang dianggap benar atau salah. Mereka membantu orang untuk membuat
keputusan moral dalam berbagai situasi.
2. Mendorong Kepatuhan:
Norma etika memberikan insentif untuk mematuhi aturan moral. Individu cenderung
mengikuti norma etika karena ingin dianggap baik oleh masyarakat atau karena merasa
bertanggung jawab secara moral.
3. Menjaga Keharmonisan Sosial:
Norma etika membantu menjaga keharmonisan dalam masyarakat. Mereka mengatur
interaksi antarindividu dan mempromosikan kerja sama yang baik.
4. Melindungi Hak Individu:
Norma etika sering kali melibatkan prinsip-prinsip seperti hak asasi manusia dan
keadilan. Mereka berfungsi sebagai perlindungan terhadap pelanggaran hak individu.
5. Pemberian Sanksi:
Norma etika juga dapat digunakan sebagai dasar untuk memberlakukan sanksi terhadap
individu atau kelompok yang melanggar norma tersebut, seperti pengecaman sosial atau
tindakan hukum.
Dengan demikian, norma etika berperan penting dalam membentuk moralitas individu
dan masyarakat secara keseluruhan.
Norma-norma memiliki berbagai fungsi dalam masyarakat, termasuk:
1. Panduan Perilaku:
Norma-norma memberikan pedoman bagi individu dalam perilaku sehari-hari. Mereka
membantu orang memahami apa yang diharapkan dari mereka dalam berbagai situasi.
2. Menjaga Keharmonisan Sosial:
Norma-norma membantu menjaga keharmonisan dalam masyarakat dengan mengatur
perilaku anggotanya. Mereka membantu dalam mencegah konflik dan ketidaksepakatan.
3. Membentuk Identitas Budaya:
Norma-norma mencerminkan nilai-nilai dan budaya masyarakat. Mereka berkontribusi
pada identitas budaya dan keberlanjutan tradisi.
4. Kepatuhan dan Sanksi:
Norma-norma sering kali diikuti karena tekanan sosial dan hukum. Mereka dapat
memberikan landasan untuk memutuskan apakah tindakan tertentu pantas mendapatkan
penghargaan atau sanksi.
5. Perubahan Sosial:
Norma-norma juga dapat memainkan peran dalam perubahan sosial. Ketika masyarakat
mengubah norma-norma mereka, ini dapat memicu perubahan budaya dan perilaku.
6. Kepentingan Bersama:
Norma-norma seringkali mencerminkan nilai-nilai bersama atau kepentingan bersama
dalam masyarakat. Mereka dapat membantu dalam menjaga keseimbangan antara
kepentingan individu dan kolektif.
7. Perlindungan Hak dan Keadilan:
Beberapa norma berkaitan dengan prinsip-prinsip keadilan dan perlindungan hak
individu. Mereka berperan dalam memastikan perlakuan yang adil dan menghormati hak
asasi manusia.
8. Pengajaran dan Pendidikan:
Norma-norma adalah alat penting dalam pendidikan moral dan etika. Mereka membantu
dalam mengajarkan generasi muda tentang nilai-nilai yang dihormati dalam masyarakat.
Fungsi-fungsi ini bisa berbeda dalam berbagai masyarakat dan tergantung pada norma-
norma yang ada dalam masyarakat tersebut. Norma-norma adalah bagian penting dalam
membentuk perilaku dan keseimbangan sosial dalam masyarakat.
D. Bentuk Norma
Norma merupakan aturan, pedoman, atau standar perilaku yang diikuti atau
diharapkan dalam berbagai konteks. Bentuk-bentuk umum norma meliputi:
1. Norma Sosial:
Ini adalah aturan perilaku yang diharapkan dalam masyarakat. Contohnya termasuk
aturan sopan santun, norma tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain, dan
etika dalam masyarakat.
2. Norma Hukum:
Norma hukum adalah peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan memiliki sanksi
hukum. Ini termasuk undang-undang, peraturan, dan peraturan yang mengatur
perilaku individu dan entitas hukum.
3. Norma Moral:
Norma moral adalah prinsip-prinsip etika dan moral yang mengatur perilaku individu
berdasarkan pertimbangan kebaikan atau keburukan. Contohnya termasuk prinsip-
prinsip kejujuran, keadilan, dan altruisme.
4. Norma Agama:
Dalam konteks agama, norma-norma adalah aturan moral yang dianggap sebagai
kehendak Tuhan atau ajaran agama. Ini mencakup perintah moral seperti kasih
sayang, kepatuhan, dan kebaikan.
5. Norma Profesional:
Norma etika profesional adalah pedoman yang mengatur perilaku dalam berbagai
profesi. Misalnya, dokter, pengacara, dan insinyur memiliki kode etik yang mengatur
prinsip-prinsip dan kewajiban mereka dalam praktik profesional.
6. Norma Budaya:
Setiap budaya memiliki norma-norma khusus yang mencerminkan nilai-nilai dan
keyakinan budaya mereka. Ini mencakup apa yang dianggap penting atau tabu dalam
budaya tertentu.
7. Norma Keluarga:
Dalam lingkup keluarga, ada norma-norma yang mengatur hubungan dan perilaku
anggota keluarga. Ini termasuk norma tentang rasa hormat, kebersamaan, dan
tanggung jawab.
8. Norma Lingkungan:
Norma etika lingkungan adalah aturan yang berkaitan dengan perlindungan dan
pelestarian lingkungan alam. Ini mencakup tanggung jawab terhadap alam dan
generasi mendatang dalam pengelolaan sumber daya.
9. Norma Pendidikan:
Norma etika dalam pendidikan adalah pedoman yang mengatur perilaku guru, siswa,
dan pelaku pendidikan lainnya. Mereka mendukung lingkungan belajar yang sehat
dan etis.
Bentuk-bentuk norma ini mewujudkan regulasi perilaku dalam berbagai aspek
kehidupan dan memainkan peran penting dalam membentuk moralitas individu dan
hubungan sosial. Norma ini dapat bervariasi dari satu budaya, agama, atau konteks
sosial ke yang lain.
Norma dalam etika dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk:
1. Norma Moral:
Norma moral adalah aturan atau prinsip yang mengatur perilaku individu berdasarkan
pertimbangan etika atau moral. Contoh norma moral termasuk prinsip kejujuran,
keadilan, dan tidak menyakiti orang lain.
2. Norma Sosial:
Norma sosial adalah aturan yang diterima dan dihormati dalam masyarakat tertentu.
Mereka mencakup aturan sopan santun, etika dalam berinteraksi dengan orang lain,
dan perilaku yang dianggap sesuai dalam budaya tertentu.
3. Norma Hukum:
Norma hukum adalah aturan yang diatur oleh sistem hukum suatu negara. Mereka
memiliki sanksi hukum yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Contoh
norma hukum termasuk larangan pencurian dan pembunuhan.
4. Norma Agama:
Dalam konteks agama, norma-norma etika adalah aturan atau prinsip yang dianggap
sebagai kehendak Tuhan atau ajaran agama. Mereka dapat mencakup perintah-
perintah moral seperti kasih sayang, ketakwaan, atau berlaku adil.
5. Norma Profesional:
Dalam berbagai profesi, ada norma etika yang mengatur perilaku para profesional.
Misalnya, kode etik dalam kedokteran atau hukum yang menentukan etika dan
kewajiban profesi tersebut.
6. Norma Budaya:
Setiap budaya memiliki norma-norma khusus yang mencerminkan nilai-nilai dan
keyakinan budaya mereka. Norma budaya mencakup apa yang dianggap penting atau
tabu dalam budaya tertentu.
7. Norma Lingkungan:
Norma etika lingkungan adalah aturan yang berkaitan dengan perlindungan dan
pelestarian lingkungan alam. Mereka mencakup tanggung jawab terhadap alam dan
generasi mendatang dalam pengelolaan sumber daya.
8. Norma Pendidikan:
Norma-norma etika dalam pendidikan adalah pedoman yang mengatur perilaku guru,
siswa, dan pelaku pendidikan lainnya. Mereka mendukung lingkungan belajar yang
sehat dan etis.
Setiap bentuk norma etika ini berkontribusi pada regulasi perilaku dalam berbagai
aspek kehidupan. Masyarakat, budaya, dan nilai-nilai individu memainkan peran
dalam menentukan jenis norma yang ada dalam konteks tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Etika Menurut para Ahli, Fungsi, dan Contoh


Sumber: https://mediaindonesia.com/humaniora/499059/pengertian-etika-menurut-para-
ahli-fungsi-dan-contoh

Pengertian Norma: Fungsi, Jenis, Contoh dan Ciri-cirinya sumber:


https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-norma/

Etika dan Filsafat Komunikasi Sumber:


https://books.google.co.id/books/about/Etika_dan_Filsafat_Komunikasi.html?
id=hFFADwAAQBAJ&redir_esc=y#:~:text=Histori%20Saya-,Etika%20dan%20Filsafat
%20Komunikasi,-Muhamad%20Mufid

Anda mungkin juga menyukai