Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ETIKA DAN PROFESI HUMAS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika & Profesi Humas
Dosen Pengampu : Hafzotillah, M.I.Kom

Disusun oleh:

Daniel Fernando (044121357)


Raihan Mujahid (044121330)
Bayu Wicaksono (044121364)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS PAKUAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang mana atas ridho dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah materi kuliah “Etika Profesi Humas”
yang berjudul dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada teman-teman dan dosen yang telah memberikan
dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Diharapkan tulisan ini menambah pengetahuan
dan pemahaman kepada dikalangan mahasiswa dan pembaca tentang Etika Profesi Humas.
Kami menyadari bahwa penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh sebab itu dengan tangan terbuka kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.
Demikian makalah ini kami susun, bila ada kata-kata yang salah dalam penyusunan
makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bogor, Maret 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Etika merupakan cabang dari filsafat dimana mempelajari pandangan-pandangan dan


persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan yang kadang-
kadangorang memakai dengan istilah filsafat etika, filsafat moral, filsafat susila.etika ilmu
yangmempelajari apa yang benar dan apa yang salah, fungsi praktis dari etika adalah
memberikan pertimbangan dalam berprilaku. Tujuan mempelajari etika, untuk
mendapatkan konsep yangsama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia
dalam ruang dan waktutertentu pengertian baik sesuatu hal dikatakan baik bila ia
mendatangkan rahmat, danmemberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan
baik bila ia dihargai secara positif) Pengertian buruk segala yang tercela. Perbuatan buruk
berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku.

Akan tetapi pada kenyataanya tidak semua praktisi humas professional menerapkan
etikadalam menjalankan profesi kehumasanya. karena kurang menyadari atau bahkan
kurang perduli,betapa pentingnya etika profesi dalam menjalankan profesi
kehumasanya.maka dariitu makalah ini di buat dengan harapan dapat mengetahui
pentinhnya etika profesi dalamdunia kehumasan

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian etika ?

2. Apa itu pengertian etika menurut ahli ?

3. Apa tujuan belajar etika ?

4. Apa itu pengertian objek etika ?


1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian etika

2. Untuk mengetahui etika menurut ahli

3. Untuk mengetahui tujuan belajar etika

4. Untuk mengetahui objek etika


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti
susila, keadaban, kelakuan dan perbuatan yang baik. Istilah moral berasal dari kata latin
yaitu mores, yang merupakan bentuk jama‟ dari mos, yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup. Sedangkan dalam bahasa Arab kata etika
dikenal dengan istilah akhlak, artinya budi pekerti. Sedangkan dalam bahasa Indonesia
disebut tata susila. “K. Bertens” dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi. Etika
berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal mempunyai
banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan, adat; akhlak,
watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat kebiasaan.
Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik,
baik pada diri seseorang atau kepada masyarakat

Kebiasaan baik ini dipelihara dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebiasaan
hidup yang baik ini dibekukan dalam bentuk aturan, aturan, atau norma, dan
disebarluaskan, diketahui, dipahami, dan diajarkan secara lisan di masyarakat. Aturan,
norma, atau aturan ini pada dasarnya adalah manusia. kelemahan perilaku Atau, etika
dipahami sebagai doktrin yang melibatkan 'anjuran' dan 'larangan' dari kebajikan perilaku
manusia, yaitu, apa yang harus diikuti dan apa yang tidak boleh dihindari.

Secara terminologi, etika dapat disebut ilmu tentang benar dan salah. Dengan kata lain,
itu adalah teori nilai. Ada lima kategori baik dan buruk dalam nilai-nilai Islam. yaitu sangat
baik, baik, netral, buruk dan sangat buruk. Nilai ditentukan oleh Tuhan. Karena Tuhan
Maha Suci, tanpa cela apapun
2.2 Etika Menurut Ahli
“I.R. Poedjawijatna” dalam bukunya Etika, mengemukakan bahwa Etika merupakan
cabang dari filsafat. Etika mencari kebenaran & sebagai filsafat ia mencari keterangan
benaryang sedalam-dalamnya. Tugas Etika adalah mencari ukuran baik-buruknya tingkah
lakumanusia.

“Ki Hajar Dewantara” (1962), Etika adalah ilmu yang mempelajari segala soal
kebaikan & keburukan di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa yang mengenai
gerak-gerik pikiran & rasa yang dapat merupakan pertimbangan & perasaan, sampai
mengenai tujuanyang dapat merupakan perbuatan.

Menurut Franz Magnis Suseno (Keraf, 1998), bahwa etika adalah sebuah ilmu dan
bukan ajaran sehinga secara tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan
siap pakai atau bisa dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai :

1. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai
manusia;

2. Masalah-masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma-
norma moral yang umum diterima.

3. Etika berarti juga kumpulan asas atau nilai moral yang dalam hal ini biasa disebut
dengan kode etik. misalnya : kode etik guru, kode etik wartawan, kode etik dokter, kode
etik rumah sakit.

Menurut Zain Badudu(1994), bahwa etika bermakna sebagai :

1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk oleh masyarakat luas

2. Ukuran nilai mengenai yang salah dan yang benar sesuai dengan anggapan
umum(anutan) masyarakat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), etika memiliki tiga arti :

a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral(akhlak);
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak; pengertian ini
tertuang dalam kajian kode etik profesi, misalnya: Kode Etik Jurnalistik,
Kode Etik Humas,atau Kode Etik Periklanan.

c. Nilai mengenai tindakan yang benar dan salah yang dianut suatu
golongan masyarakat.
2.3 Tujuan Belajar Etika

Adapun tujuan mempelajari etika menurut Franz Magnis Suseno antara lain, Pertama,
agar manusia tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja. Kedua, agar manusia dapat mengerti
sendiri mengapa mereka harus bersikap demikian. Pada intinya, etika bertujuan membantu
manusia agar lebih mempertanggungjawabkan kehidupannya. Etika mengajarkan bahwa
terhadap siapapun hendaknya bersikap baik hati, dengan tidak mamandang warna kulit, suku,
budaya, dan agama. Wanita berhak atas perlakuan sama dengan pria, buruh harus dihormati
hak haknya, musuh berhak belas kasih dan pengampunan. Dengan kerangka seperti itu,
moralitas manusia menemukan kesadaran akan hak – hak asasi setiap orang sebagai manusia.
Dan suseno merumuskan cita cita negara sedunia dan persaudaraan universal.

Tujuan menerapkan atau mempelajari etika di masyarakat, yaitu :

1. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku
atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib,
teratur, damai dan sejahtera.
3. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara
otonom.
4. Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
5. Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab
terhadap hidupnya.
6. Mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik.
7. Sebagai norma yang dianggap berlaku. Diselidikinya apakah dasar suatu norma itu dan
apakah dasar itu membenarkan ketaatan yang dituntut oleh norma itu terhadap norma
yang dapat berlaku.
8. Etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, artinya norma yang tidak dapat
mempertahankan diri dari pertanyaan kritis dengan sendirinya akan kehilangan haknya
Etika mempersolakan pula hak setiap lembaga seperti orangtua, sekolah, negara dan
agama untuk memberikan perintah atau larangan yang harus ditaati.
9. Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional
terhadap semua norma.
10. Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli
dan bagi siapa saja yang tidak mau diombang ambingkan oleh norma-norma yang ada.
Jadi kesimpulannya tujuan untuk mempelajari etika adalah untuk menciptakan
nilai moral yang baik. Etika harus benar-benar dimiliki dan diterapkan oleh setiap
manusia, sebagai modal utama moralitas pada kehidupan di masyarakat. Etika yang
baik, mencerminkan perilaku yang baik, sedangkan etika yang buruk, mencerminkan
perilaku kita yang buruk dan akan menciptakan suatu keluaran yaitu berupa penilaian
di masyarakat.
2.4 Objek Etika
Menurut Franz Magnis Suseno, objek etika adalah pernyataan moral, yang pada
dasarnya hanya ada 2 (dua) macam, yaitu: pernyataan tentang tindakan manusia dan
pernyataan tentang tindakan manusia dan pernyataan tentang manusia sendiri atau tentang
unsur-unsur kepribadian manusia seperti motif-motif, maksud dan watak. Disamping itu
masih ada himpunan pernyataan ketiga yang tidak bersifat moral, tetapi penting dalam
rangka pernyataan tentang tindakan.

Dikatakan pernyataan tentang tindakan manusia, apabila suatu tindakan tertentu sesuai
atau tidak sesuai dengan norma norma moral dan oleh karena itu adalah betul, salah dan
atau wajib. Dikatakan pernyataan tentang manusia sendiri atau unsur-unsur kepribadian
manusia, seperti motif-motif, maksud dan watak, apabila orang, kelompok orang dan
unsur-unsur kepribadian dinilai sebagai baik, buruk, jahat, mengagumkan, suci,
memalukan, bertanggung jawab, pantas ditegur. Hal ini disebut Pernyataan Penilaian
Moral. Himpunan pernyataan ketiga dikatakan pernyataan bukan moral, namun demikian
penting dalam rangka pernyataan tentang tindakan.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Etika adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang persoalan baik dan buruk berdasarkan
akal pikiran manusia. (Daud Ali, 2008) Sedangkan moral adalah suatu hal yang berkenaan
dengan baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya yang dimiliki seseorang atau
sekelompok orang. Etika harus benar-benar dimiliki dan diterapkan oleh setiap manusia,
sebagai modal utama moralitas pada kehidupan di masyarakat. Etika yang baik, mencerminkan
perilaku yang baik, sedangkan etika yang buruk, mencerminkan perilaku kita yang buruk dan
akan menciptakan suatu keluaran yaitu berupa penilaian di masyarakat.

Pada intinya, etika bertujuan membantu manusia agar lebih mempertanggungjawabkan


kehidupannya. Etika mengajarkan bahwa terhadap siapapun hendaknya bersikap baik hati,
dengan tidak mamandang warna kulit, suku, budaya, dan agama. Wanita berhak atas perlakuan
sama dengan pria, buruh harus dihormati hak haknya, musuh berhak belas kasih dan
pengampunan. Dengan kerangka seperti itu, moralitas manusia menemukan kesadaran akan
hak – hak asasi setiap orang sebagai manusia. Dan suseno merumuskan cita cita negara sedunia
dan persaudaraan universal.

3.2 Saran

Sebaiknya, etika digunakan sebagai landasan dalam berbagai aspek kehidupan. Etika
memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap semua
norma. Etika mengajarkan bahwa terhadap siapapun hendaknya bersikap baik hati, dengan
tidak mamandang warna kulit, suku, budaya, dan agama.
DAFTAR PUSTAKA

Bertens, K. 2000. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Suseno, Franz Magnis, 13 Tokoh Etika, Yogyakarta: Kanisius, 1997.

Badudu J.S dan Zain, Sutan Mohammad,. 1996. Kamus Umum Bahasa
Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta

Magnis, Frans, Suseno., 2016, Etika Politik , Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai