Abstract
Nike is one of the biggest company that sell shoes, clothing, and sports equipment. Nike was founded in 1964
as Blue Ribbon Sports and it officially became Nike Inc. in 1971. Nike has done a variety ways in order to keep
the customer remember and make purchases, one of them is through the print ads that published in Cita Cinta
09/XII. Print advertisement is one of media that full of meaning. Construction of meaning was made by the
designer from any visual elements. The meaning that derived from it is contextual, which every community has
its own meaning. Through social Semiotic analysis, can be known that Nike tried to deliver message about
happiness and comfort in running using Nike shoes, this message was suitable for Cita Cinta’s characteristics of
target audience because they used European women model and English sentence to build it. Medium Angle
shot also used to emphasize the meaning; so that Nike present in the same level with the audience, and there is
no gap between them.
1
Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No.1, hal. 1-7
2
Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No.1, hal. 1-7
3
Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No.1, hal. 1-7
kuat. Selain itu, pemilihan kalimat dalam iklan tersebut, kita sebagai viewer seolah-olah
bahasa inggris mengesankan ke-eropa-an dari hanya melihat, tetapi tidak ikut terlibat di
iklan tersebut; dan sangat sesuai dengan dalamnya. Pemilihan image sebagai offer di sini
karakter pembaca cita cinta yang cenderung dimaksudkan agar si viewer lebih detail melihat
‘berkiblat’ pada Eropa. iklan tersebut, karena iklan ini cenderung
menunjukkan keunggulan produknya (sepatu).
iv) Background. Mendukung aksi dari Kedua gambar dalam iklan tersebut (sepatu,
represented participants; terdapat background dan wanita) diposisikan sejajar dengan viewer;
dari iklan tersebut yang menjadi conceptual yaitu menggunakan medium angle; sehingga
image. Consepctual Image merupakan segala memiliki equal power (Harrison, 2003:53). Saat
sesuatu yang mendukung struktur naratif berinteraksi dengan viewer, gambar tersebut
sehingga viewer mengerti dimana dan seolah-olah sebagai teman, dengan derajat yang
bagaimana kejadian tersebut berlangsung sama, dan memang ingin diperlakukan secara
(Harrison, 2003:52). Conceptual Image yang sama tidak sebagai atasan, ataupun bawahan.
ada dalam iklan tersebut adalah lokasi tempat Shot yang dipilih pada gambar wanita
berlari wanita tersebut (lihat gambar 2-e). (lihat gambar 3-d) tersebut adalah knee shot,
Terlihat terdapat jalan yang sepi beraspal warna yaitu pengambilan gambar oleh kamera dari
hitam, dengan bentangan tembok di sisinya; lutut hingga ke atas, berfungsi untuk
memperlihatkan suatu suasana seperti di memperlihatkan gerakan dari objek (Billy,
trotoar ataupun pinggiran jalanan. Background online artikel, 2010) , sehingga distance yang
tersebut kurang dapat merepresentasikan didapat adalah far personal (Harrison,
setting tempatnya, sehingga viewer mungkin 2003:53). Penggunaan tipe shot tersebut
akan kesulitan untuk menebak dimanakah dimaksudkan agar viewer tetap dapat melihat
lokasi tersebut diambil (apakah di luar secara detail ekspresi dari icon wanita, tanpa
Indonesia, atau di dalam Indonesia). Pada iklan harus melewatkan gesture atau gerakan dari
tersebut terdapat warna hitam pada bagian icon tersebut yang sedang berlari. Sedangkan
bawah iklan (lihat gambar 2-f), yang menjadi ukuran frame yang digunakan pada gambar
background dari sepatu. Warna hitam sepatu adalah full shot (lihat gambar 3-
merupakan warna yang dianggap sebagai e),dimana pengambilan gambar secara penuh
sesuatu yang kuat, kokoh, serta terkesan tegas (Billy, online artikel, 2010).
(Kresna, online artikel, 2008). Bagian yang dianggap penting dalam
iklan tersebut adalah foto sepatu yang tertekuk
Makna Interaksi seolah sedang dipakai. Dimana foto tersebut
Menurut Harrison (2003:53), makna memiliki warna background hitam yang sangat
interaksi merupakan makna yang terbentuk saat mendominasi, kontras, dan berat; sehingga
si viewer berhubungan dengan image. Selain mata akan langsung tertuju pada sepatu
itu, makna interaksi juga terbentuk antara tersebut. Iklan ini berusaha untuk
objek yang ada di dalam gambar tersebut. menampilkan fungsi dan keunggulan dari
i) Interaksi antara Represented Participants produk Nike free, sehingga penonjolan foto
dengan viewer sepatu tertekuk ini sangat pas.
Pada iklan Nike free tersebut tipe image
yang ada adalah offer, dimana suatu gambar ii) Interaksi Antar Represented Participants
tidak memiliki kontak mata dengan viewer Antar represented participant secara
(lihat gambar 3-a), sehingga engagement-nya fisik tidak kontak (lihat gambar 3-a), tetapi
kurang begitu kuat (Harrison, 2003:53). Pada sepatu yang dikenakan wanita tersebut
4
Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No.1, hal. 1-7
merupakan metonimi (lihat gambar 3-b) dari 11 mei 2011). Teks Nike free, serta website
sepatu yang berada di bagian bawah iklan (lihat Nike running, merupakan bagian yang
gambar 3-c). Sehingga secara non fisik ada marjinal; karena letaknya yang berada di bawah
hubungan antara keduanya; meskipun tidak (lihat gambar 4-d).
ada kontak. Dan sebaliknya, sepatu yang ada ii) Framing
pada bagian bawah iklan merupakan metonimi Framing merupakan pengaruh dari
dari keseluruhan kaki si wanita yang sedang Represented Participants ketika di-frame-kan,
berlari. apakah terlihat terkoneksi atau malah terpisah
satu sama lain (Harrison, 2003:58). Antara
Makna komposisi Represented participant sepatu (lihat gambar 4-
Menurut Harrison (2003:55) makna g) dengan wanita dalam iklan tersebut (lihat
komposisi merupakan makna keseluruhan yang gambar 4-f) terpisah satu sama lain secara fisik
terbentuk dari integrasi antara makna melalui perbedaan warna background. Tetapi
representasi dan makna interaksi. meski terpisah, sensasi yang didapat adalah
tetap ada koneksi antara keduanya. Hal tersebut
i) Information value. diakibatkan oleh adanya teks (lihat gambar 4-e)
Berdasarkan letaknya, iklan Nike ini yang seolah-olah menghubungkan antara kedua
terdiri dari bagian ideal dan real. Ideal gambar tersebut, bentuk sepatu yang dipakai
merupakan sesuatu yang seharusnya terjadi; oleh wanita yang sedang berlari (lihat gambar 4-
sedangkan real bersifat factual, informative, dan f), sama dengan bentuk sepatu yang berada di
practical (Harrison, 2003:57). Bagian ideal bagian bawah iklan (lihat gambar 4-g).
ditunjukkan oleh foto seorang wanita yang Sehingga, bisa dipahami bahwa, sepatu yang
sedang berlari dengan senang (lihat gambar 4-a). dikenakan oleh wanita merupakan metonimi
Sedangkan bagian real ditunjukkan oleh fakta dari sepatu yang berada di bagian bawah iklan;
kekuatan dan kelenturan sepatu Nike (lihat dan sebaliknya sepatu yang berada di bagian
gambar 4-b). Bagian tengah (yaitu teks “free bawah iklan merupakan metonimi dari
your self”) (lihat gambar 4-c), menghubungkan keseluruhan kaki yang sedang mengenakan
antara ideal dengan real, sehingga menjadi sepatu tersebut.
suatu kesatuan yang utuh. Jadi, jika seseorang iii) Salience
ingin mendapatkan sensasi lari yang Salience merupakan kondisi dimana
menyenangkan dan bebas seperti yang terlihat represented participants dapat menangkap
pada gambar bagian atas (ideal); maka atensi dari si viewer (Harrison, 2003:57). Atensi
“bebaskan dirimu” tanpa adanya batasan- dari viewer pada iklan Nike free ini adalah pada
batasan dalam bergerak, yaitu dengan memakai teks “free yourself”. Dimana teks ini
jenis sepatu yang kuat, dan elastis (yaitu Nike). menggunakan huruf san serif, yaitu huruf yang
Teks ini juga merupakan nucleus atau inti dari tidak memiliki kait (Sihombing, 2001);
iklan tersebut dan mengandung esensi pesan berwarna putih dengan ukuran dan ketebalan
yang ingin disampaikan oleh iklan; hal ini yang lebih besar dibandingkan dengan
dikarenakan penempatan posisinya yang berada penggunaan huruf pada teks lain dalam iklan
di tengah iklan (Harrison, 2003:57). Dimana tersebut; serta penggunaan block hitam di
Nike menginginkan konsumennya belakang teks; sehingga kesan yang didapat
membebaskan dirinya (konsumen) sendiri saat adalah stabil dan kekuatan (March, 1988:105).
berlari; tanpa adanya batasan-batasan teknis Selain itu penekanan juga dibuat pada
yang biasanya diakibatkan oleh sepatu biasa penggunaan backround hitam pada bagian
(online artikel, nikerunning.co.id, diakses pada bawah iklan yang kontras dengan foto pada
5
Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No.1, hal. 1-7
6
Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora, Vol. 8 No.1, hal. 1-7
DAFTAR PUSTAKA