NIKE
Nama Kelompok:
1. Meyliza Maya P (1121900116)
2. Hana Justicia V (1121900141)
3. Bill Hilton R (1121900186)
4. Anugerah yudha (1121900130)
PEMBAHASAN
ANALISIS
MARKETING
BCG,dan
MIX
Implementasi
“PROMOSI”
NIKE
PROFIL
PERUSAHAAN
NIKE
Nike adalah produsen terbesar pakaian dan sepatu olahraga.
Merek Nike terkenal dengan cepat di seluruh dunia, terutama logo
Swoosh dan slogan “Just Do It”. Perusahaan ini didirikan di
Oregon tahun 1964 dengan nama Blue Ribbon Sports belakangan
nama ini diganti menjadi Nike pada tahun 1971. Perusahaan ini
menjadi perusahaan terbuka bulan Desember 1980. Tahun 1984,
pemain bola basket Michael Jordan menandatangani kontrak
dukungan dan Nike mengeluarkan model pertama sepatu olahraga
Air Jordan.
Marketing Mix
“Promosi”
• NIKE dalam melakukan promosi adalah mendirikan NIKE Foundation yang
“Promosi” difungsikan untuk memasyarakatkan produk NIKE pada anak-anak dengan batas umur
antara 12-18 tahun. Yayasan ini mengajarkan dan membimbing anak-anak tersebut baik
dalam berolah raga maupun dalam kehidupan mereka sehari-hari. Mereka
diperkenalkan pada masalah- masalah yang mungkin timbul di sekitar tempat
tinggalnya masing-masing dan mereka juga diajarkan cara-cara untuk keluar/mengatasi
masalah-masalah yang mungkin timbul di lingkungan temapt tinggal mereka dengan
cara yang berbeda, sportif, kreatif, dan tentu saja positif bagi diri mereka masing-
masing dan bagi masyarakat tempat mereka tinggal.
Menurut Fandy Tjiptono (2015, 387) menyatakan bahwa promosi merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan program pemasaran. Berapapun berkualitasnya
sebuah produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya atau tidak yakin bahwa
produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan tertarik membelinya.
Nike adalah publik olahraga, sepatu dan peralatan pemasok utama berbasis diAmerika Serikat yang
didirikan pada tahun 1962 awalnya dikenal sebagai BlueRibbon Sports. Nike adalah pemimpin dunia
dalam pembuatan pakaian olahraga dan peralatan dengan lebih dari pangsa pasar di seluruh dunia.
Melakukan strategi promosi dengan membangun emotional branding, kepada konsumennya. Emotional
branding, setiap pemasaran yang dilakukan mereka, akan menciptakan perasaan atau kebutuhan
konsumen, dan membuat konsumen berpikir “hanya dengan menggunakan produk Nike, masalah
mereka akan selesai”. Bahkan dari taglinenya saja, Nike mendorong konsumennya untuk
menghilangkan kata “You can’t atau kamu tidak bisa” yang seringkali ada dalam pikiran konsumennya
dengan “Just do it atau lakukan saja”
ANALISIS
BCG,dan
Implementasi
NIKE
IMPLEMENTASI
Analisis yang pertama dilakukan di tahap dimensi teks dengan menggunakan 3 tahap yaitu representasi, tahap relasi dan tahap
analisis identitas berdasarkan analisis pada tahap representasi dari ke 4 scene yang diambil sebagai unit analisis, ditemukan
bahwa keseluruhan scene dapat dimaknai sebagai cara Nike untuk menyebarkan motivasi melalui tayangan visual iklan
I
Pada tahap analisis identitas, Pada iklan tersebut identitas Nike diperlihatkan secara visual dengan logo yang ditampilkan pada
akhir vidio, produk dengan logo Nike yang dikenakan oleh para atlet, representasi wajah atlet itu sendiri dimana beberapa dari
mereka cukup terkenal sebagai atlet yang menjadi wajah utama Nike, seperti: Lebron James dan Serena Williams, serta konsep
video yang masih memiliki kesamaan dengan konsep iklan Just do it yang sebelumnya dibuat, iklan tersebut menampilkan
identitas Nike untuk merangkum iklan tersebut agar khalayak dapat mengkaitkan pada iklan, ideologi yang dibagikan, persoalan
Produk-produk ini menghasilkan jumlah kas tertinggi dan memiliki Jordan dan Hurley dianggap sebagai tanda tanya perusahaan yang
pertumbuhan pasar tertinggi perusahaan, tetapi ada kemungkinan merek-merek yang terlibat dalam pembuatan pakaian dan aksesori
produk-produk ini berubah menjadi CASH COW bagi perusahaan, NikeHurley dan Jordan membutuhkan strategi yang efektif karena
jika strategi pertumbuhan tidak dipertahankan dengan baik keduanya memiliki potensi untuk tumbuh dan meningkatkan
menghasilkan lebih banyak pendapatan di perusahaan, dibandingkan produk yang berada pada titik impas bagi perusahaan, karena tidak
dengan uang tunai yang mereka konsumsi. Ini memiliki lebih banyak menghabiskan banyak uang atau menghasilkan laba yang cukup.
pangsa pasar dibandingkan dengan pertumbuhan pasar. Ini Untuk Nike Skateboarding (Nike SB) dikategorikan dalam kuadran
memberikan uang tunai untuk mengubah tanda tanya dalam produk anjing, karena tidak dianggap sebagai merek skateboard tidak
Iklan Nike “Just Do It” tidak berisi pembahasan tentang produk Nike, iklan tersebut berisi gagasan Nike tentang
berbagai isu sosial yang ada, dan hal tersebut mampu menempatkan Nike menjadi merek olahraga paling laris di
dunia dan Indonesia. Salah satu iklan yang cukup relavan untuk dibahas saat ini adalahiklan Nike tahun 2018 dengan
judul “Dream Crazy”. Iklan ini adalah bagian dari campaign Nike “Just do it” yang telah ada sejak 1998, Iklan ini hadir
dengan kembali memanfaatkan isu sosial untuk mengungkapkan gagasan tentang merayakan kebebasan beraktivitas
olahraga bagi seluruh lapisan khalayak masyarakat tanpa ada yang dipinggirkan. Iklan Nike yang dianalisis dengan
menggunakan teori analisis wacana kritis tiga dimensi Norman Fairclough yang didalam prosesnya terdapat tiga level
yaitu dimensi teks, dimensi praktik kewacanaan, dan dimensi praktik sosiokultural menghasilkan kesimpulan.
SARAN
Bukanlah hal yang cukup mudah untuk dipahami apabila sebelumnya peneliti tidak melakukan riset terlebih dahulu mengenai
garis besar tentang penelitian tersebut, analisis ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan diri dalam mencari ilmu, dan
dasar dasar analisis ini dapat digunakan juga dalam kegiatan sehari hari seperti disaat peneliti melihat suatu iklan, peneliti mulai
terbiasa untuk menyimpulkan untuk tidak sekedar melihat apa yang ada didalam iklan melainkan juga dibalik iklan, bukan
sekedar dari yang ditampilkannya melainkan maksud sebenarnya yang mungkin tidak secara langsung ditampilkan. Masih sedikit
penelitian yang membahas mengenai brand tribalisme menjadi alasan agar kedepannya semakin banyak penelitian mengenai
brand tribalisme dilakukan, karena brand tribalisme diyakini sebagai model fenomena baru yang terjadi didunia marketing yang
tentu saja dapat dimanfaatkan dalam ilmu desain komunikasi visual seperti memahami consumer journey dan sosiologi yang
dimiliki oleh target audience sehingga dapat menciptakan pesan visual yang tepat sasaran dan dengan alasan yang jelas bukan
sekedar mengandalkan estetikanya saja, karena peneliti memahami bahwa seorang designer adalah mereka yang membantu
sebuah merek untuk menerangkan produknya tentang bagaimana produk tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup
konsumennya agar target yang dituju oleh merek dari suatu produk dapat tercapai dengan baik.
THANKS