Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

Inisiatif Co-Creation pada Brand Nike

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Inovasi dan Co-Creation pada Platform DIgital yang diampu oleh

Pak Yusi Tyroni Mursityo, S.Kom., MS., M.AB.

Disusun oleh :

Alifia Wahyu Sektyawardani (185150401111016)

Royhan Zaki Rizwansyah (175150407111015)

Adam Maulana Dzikri (180533631533)

Faisal Fanani (180533631596)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SEPTEMBER – 2020
Daftar Isi
Pembahasan Perusahaan Nike .................................................................................................. 3

Pembahasan Produk yang Dikembangkan oleh Nike ................................................................ 7

Keuntungan yang didapat dari proses cocreationnya ............................................................. 14

Kesiapan Konsumen Dan Strategi Pemasaran Yang Tepat ...................................................... 22

Hak Konsumen ..................................................................................................................... 23

Kewajiban Konsumen ........................................................................................................... 23

Mengapa Kita Harus Menerapkan Strategi Pemasaran Yang Tepat ? ................................. 24

6 Checklist Sebelum Menerapkan Strategi Pemasaran Produk ........................................... 24

Kesiapan konsumen di Indonesia ......................................................................................... 27

Strategi pemasaran yang digunakan .................................................................................... 28

Pembagian Tugas Kelompok .................................................................................................... 30

Daftar Rujukan ......................................................................................................................... 31


Pembahasan Perusahaan Nike

Nike merupakan sebuah nama perusahaan sepatu yang memiliki brand logo “Swoosh” dan
slogannya adalah “Just Do It!”. Ide dari nama perusahaan nike ini pada awalnya muncul dari nama
dewi Yunani yang memiliki arti Kemenangan. Lalu pada tahun 1964 merupakan tahun dimana
perusahaan Nike ini pertama kali muncul dan didirikan secara resmi pada tahun 1972 oleh William
J.Bill Bowerman dan Philip H. Knight yang pada saat itu merupakan seorang atlet juga selain dirinya
merupakan seorang pengusaha. Sedangkan mengenai logo swoosh, diciptakan sebelum perusahaan
ini dirilis, tepatnya pada tahun 1971 dan didesign oleh Carolyn Davidson yang pada saat itu dia
merupakan seorang mahasiswa dari Portland State University jurusan desain grafis. Pada awalnya
Carolyn bertemu dengan Philip Knight di sebuah pertemuan kelas akuntansi dan didapatlah sebuah
pekerjaan freelance untuk Blue ribbon sport (BRS). Dan mengenai makna dari logo Nike tersebut yang
dikenal dengan “Swoosh” adalah Sayap di patung dewi Yunani dan logonya terus berkembang dan
terjadi perubahan pada beberapa tahunnya. Dan mengenai Blue Ribbon Sports (BRS) pada saat itu
logonya masih bertuliskan BRS karena Carolyn baru saja hadir untuk bergabung dengan BRS sebagai
graphic designer mereka. Dan alhasil pada saat perusahaan Nike dirilis, logonya pun siap untuk
digunakan berkat bantuan Carolyn terhadap perusahaan Nike.

Jadi pada tahun 1964 hingga sebelum resmi didirikan pada 1972, Nike melakukan pemasaran
produknya dengan cara berjualan keliling dan target pasarnya adalah para atlet yang berada disekitar
stadion. Namun dikarenakan pada tahun 1970 olahraga jogging sedang mengalami gonjakan luar biasa
sehingga banyak sekali orang yang melakukan olahraga jogging pada saat itu. Maka dari itu Nike
memutuskan untuk menciptakan produk sepatunya tidak hanya untuk atlet professional saja, namun
juga untuk non atlet. Dan tentunya mengenai spek dan segala macamnya sudah diperhitungkan oleh
Nike, agar sesuai dengan target pasar dengan harga skala wajar dan kualitas yang terbaik untuk para
non atlet. Dan dalam 2 tahun, akhirnya Nike berhasil melewati proses itu dan berhasil. Alhasil banyak
orang yang terpincut dan menyukai produk sepatu dari perusahaan Nike. Maka dari itu selanjutnya
Perusahaan resmi didirikan oleh pengusaha Philip H.Knight dan William J.Bill Bowerman. Sebenarnya
pada saat itu perusahaan Nike juga sudah memiliki banyak kompetitor seperti reebok,Adidas, dan lain
lain. Hanya saja etos kerja dari perusahaan Nike sangat baik dikarenakan mereka benar benar
mendedikasikan hidup mereka pada bidang olahraga dan kebugaran.
Pada tahun 1979 perusahaan Nike bisa menguasai setengah pasar Amerika serikat dan
menggeser perusahaan lainnya yang bergerak di bidang yang sama yaitu perlengkapan olahraga. Dan
kemudian kondisi tetap baik pada tahun 1980 walaupun kompetitor terus memberikan kualitas yang
tidak kalah baik dari Nike, namun tetap perusahaan dari Nike ini tetap menguasai pasarnya. Dan pada
tahun 1990, perusahaan Nike berhasil melebarkan sayapnya, sehingga penjualannya menjadi jauh
lebih lebar lagi sehingga tetap memimpin posisi perusahaan pakaian dan perlengkapan olahraga. Hal
itu terjadi dikarenakan karena hal lain juga, seperti salah satunya adalah munculnya seorang atlet yang
sangat terkenal dan popularitasnya luar biasa. Kita mengenalnya dengan nama Michael Jordan.
Seorang pemain basket kelahiran tahun 1963 asal amerika ini memiliki nama asli Michael Jeffrey
Jordan. Michael berhasil bekerja sama dengan Nike yang memberikan popularitas luar biasa atas
produk yang bernama “Air Jordan” yang didukung penuh oleh Michael dan promosi berjalan dengan
sangat baik hingga keseluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Dan untuk harga dari sepatu air
Jordan tersebut relatif mahal dikarenakan selain kualitas produk yang sangat baik, dan brand yang luar
biasa, dikarenakan juga karena atlet kelahiran Amerika, New York ini ada dibelakang produk tersebut.

Menurut data penjualan dari perusahaan Nike itu sendiri diantaranya adalah, 60% di Amerika
Serikat, 30% di Eropa, 5% di Asia. Ketika produk Nike sudah melebar hingga Asia, pertama kalinya
perusahaan Nike ini memulai untuk membangun sebuah manufaktur di Jepang, Korea Selatan, dan
Taiwan. Dan baru baru ini di china dan asia tenggara. Jadi sebelum tahun 1972, awalnya manufaktur
akan dibangun di jepang, lalu tahun 1972 dimulailah pembangunan manufakturnya dan diproduksi
terus menerus di korea selatan dan Taiwan. Dan kemudian beberapa perusahaan di bidang tersebut
juga ikut masuk ke negara tersebut dikarenakan sudah diketahui bahwa tenaga kerja disana sangat
amat murah disbanding dengan negara asal mereka. Dan kemudian karena perusahaan nike tidak mau
tersaingi, maka mereka mengambil langkah lebih jauh dengan alih alihnya yang memiliki pabrik
sendiri.

Ketika masuk tahun 1980, Nike masuk ke china dengan memulai manufaktur juga disana,
namun karena sudah tau biaya tenaga kerja di Taiwan lebih murah, akhirnya Nike kembali
membangun dan pindah lagi ke Taiwan demi mengurangi ongkos untuk ketenaga kerjaan sehingga
menghasilkan profit yang lebih banyak lagi dari pada di china. Dan kemudian pada akhir tahun 1980
dikarenakan ada masalah di korea selatan, dengan adanya pergolakan buruh, maka para investor
sudah mulai tidak tertarik dengan melanjutkannya disana. Sehingga perusahaan Nike pun berfikir
untuk cancel atau membatalkan proses pengembangannya di daerah korea selatan dan pindah
menuju ke Thailand dan Indonesia untuk mencari tenaga kerja yang murah dan tidak merepotkan
perusahaan, seperti itu menurut perusahaan Nike. Selain itu juga ada hal lain, seperti pada tahun 1988
ternyata pasar dari amerika serikat sudah putus tangan dengan negara korea selatan dan Taiwan yang
padahal sudah memberikan dampak luar biasa pada perusahaan Nike tersebut karena biaya tenaga
kerjanya yang murah dan merupakan negara berkembang dibawah sistem preferensi umum (GSP)
Amerika Serikat.

Akibatnya negara negara yang tergolong negara miskin pada saat itu, seperti Thailand,
Indonesia, dan china menjadi sasaran mereka para investor untuk berpindah haluan demi
memanfaatkan kondisi yang sebaik baiknya bagi mereka. Dan sejak saat itu akhirnya perusahaan Nike
berhasil memasuki Indonesia pada tahun 1988 dan berkembang pesat. Bahkan sampai persentasenya
kurang lebih 33% nya atau satu per tiganya dikuasai oleh perusahaan Nike pada saat itu. Pabrik dari
perusahaan Nike sebagian besar dikembangkan di daerah serang dan Tangerang. Dengan pengurus di
atasnya terdiri dari beberapa orang yang berasal dari korea selatan, sedangkan orang yang berasal
dari Indonesia menjadi karyawan disana. Perkembangan yang terjadi pada perusahaan Nike sangatlah
luar biasa, namanya sudah tersebar luas sedunia, dan di Indonesia pun nama nike sudah sangat besa.
Siapa yang tidak mengenal produk dari Nike, bahkan tidak hanya sepatu yang produknya laris manis.
Banyak produk lain juga dari perusahaan nike yang terjual banyak, dan untuk omset yang sudah
didapatkan oleh nike pastinya juga sudah banyak sekali. Bahkan dari zaman dulu tahun awal awal
perusahaan nike dirilis, penjualannya sudah menghasilkan banyak profit, dikarenakan memang
produk dari perusahaan nike semuanya merupakan barang berkualitas baik sehingga berani dijual
dengan harga yang relative tinggi sehingga pada akhirnya produk produk milik nike bisa menjadi
sangat branded.

Bahkan ada pula yang bisa dikoleksi oleh para kolektor, dikarenakan harganya yang fantastis.
Bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Contohnya seperti sepatu yang di back up langsung
oleh Michael Jordan atau bahkan yang bekas dipakai langsung oleh pemain basket legendaris tersebut
yaitu Michael Jordan. Dan selain sepatu, banyak produk lain juga seperti tas, kaos kaki, baju, celana
dan lain lain. Dan disamping itu juga ada produk canggih dari Nike+ yang bekerja sama langsung
dengan apple. Sehingga dapat menciptakan produk yang canggih ini. Seperti sportwatch misalnya,
mungkin kita sudah banyak yang mengerti produk keluaran dari apple yang merupakan jam tangan
tersebut. Jam itu bukanlah seperti jam tangan konvensional yang biasa kita lihat, namun ada banyak
sekali fitur fitur yang ada didalamnya. Tampilannya pun juga canggih dan bagus sekali, wajar jika untuk
memiliki barang tersebut terkadang kita perlu untuk mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Inovasi tersebut menurut kami sangat baik, bayangkan saja jika perusahaan nike tidak bekerja
sama dengan perusahaan apple, tentunya tidak mungkin kreasi atau inovasi tersebut dapat ditemukan
dan di aplikasikan. Fungsinya pun sangat baik, dimulai dari dapat mengukur jarak yang ditempuh
misalnya. Hal ini cukup fungsional, dikarenakan tentunya banyak sekali orang yang melakukan
olahraga, dan ingin mencapai suatu target. Misalnya mereka ingin berlain sejauh 5,6 km. hal tersebut
sangat susah diukur jika kita tidak memiliki alat untuk mengukur jaraknya. Nah, hal tersebut bisa
diselesaikan oleh produk dari perusahaan Nike yang bekerja sama dengan perusahaan apple ini.
Menurut data penjualan dari internet, ditemukan bahwa omset yang sudah didapatkan oleh
perusahaan Nike sangatlah besar, apalagi juga sudah bekerja sama dengan apple dan mengeluarkan
produk yang inovatif seperti itu. Pasti alhasil, jumlah omset yang didapat juga pasti lebih lebih dari
sebelumnya. Apalagi jika kita membahas sampai manajemen rantai suplai dari perusahaan Nike, pasti
sangat luas untuk menemukan bagaimana caranya perusahaan tersebut bisa sebesar seperti sekarang
ini. Pada awalnya memang Philip melakukan penjualan produk dengan cara manual yaitu berjualan
keliling, namun bagaimana dengan sekarang ini? Pastinya sudah sangat terkordinasi. Seperti
contohnya jika kita lihat marketplace sekarang ini, sangat berkembang dan ramai bukan? Hal ini jika
berpengaruh besar pada perusahaan Nike. Karena pada dasarnya hasil profit yang didapatkan oleh
perusahaan nike berdasarkan data yang kami ambil dari internet, 5% dari nilai saham meningkat dan
hal tersebut terjadi karena para seller atau reseller yang berjualan online melakukan tugasnya dengan
baik dan menimbulkan omset pula untuk perusahaan Nike tersebut. Dan untuk perkembangan
penghasilan dari perusahaan Nike juga luar biasa berkembang pesat secara terus menerus. Jika kita
lihat dari perkembangan saham perusahaan Nike, terlihat disana bahwa setiap 5 tahunnya,
perusahaan Nike bisa memastikan bahwa gratiknya pasti akan naik sehingga banyak juga masyarakat
yang berani membli saham dari perusahaan nike tersebut.

Tercatat dari internet yang bersumber dari (Kontan.co.id) pendapatan perusahaan Nike
mengalami kenaikan sebesar 7.2% yang alhasil menimbulkan total penghasilannya dalam dolar senilai
10,66 milliar dolar amerika. Dan menghasilkan 86 sen nilai sahamnya pada kuartal pertama. Padahal
diperkirakan perusahaan Nike akan memiliki pendapatan pada nilai sekitar 10.44 Miliar dolar amerika
dan nilai sahamnya dengan laba 70 sen. Data menurut IBES dan Refinitiv. Wall street berkeyakinan
bahwa perusahaan nike ini pasti akan berkembangan terus secara pesat. Hal ini dikarenakan juga
karena perusahaan nike sudah memulai penjualannya secara direct, yaitu penjualan secara langsung
dan lebih berfokus pada penjualan secara online. Hal ini merupakan strategi yang bagus, karena
adanya penjualan secara online ini yang lebih berfokus pada kostumer yang menginginkan jumlah
produk dalam ukuran kecil atau kita lebih mengenalnya dengan istilah eceran. Sehingga pada akhirnya,
perusahaan Nike dapat mempersiapkan seluruh produknya dengan baik dan akan banyak produk
produk baru yang diciptakan serta lebih cepat di stok oleh perusahaan Nike tersebut.
Pembahasan Produk yang Dikembangkan oleh Nike

Konsep co-creation dalam dunia bisnis menurut Prahalad dan Ramaswamy merupakan kerja
sama perusahaan dan konsumen dalam menghasilkan nilai atau kelebihan baru. Dalam buku Business-
Driven Information System, konsep ini menekankan pada kesediaan perusahaan untuk mendengarkan
stakeholder dalam kerjasama penciptaan nilai baru. Adapun menurut Widianarko (2016), co-creation
merupakan kerja sama atau kolaborasi dengan stakeholder dalam menghasilkan perubahan dalam
masyarakat. Hal ini tidak berbeda jauh dari Catherine Bovil (2011), yang menjadikan siswa sebagai
mitra dalam menghasilkan pengetahuan bagi yang lain. Siswa dilibatkan dalam proses pencarian
pengetahuan dan pengajar menjadi fasilitator namun tetap menguasai medan agar siswa berada pada
jalur yang benar.

Implementasi co-creation dalam sebuah bisnis kian menjadi sebuah kebutuhan, terutama
dalam industri retail yang biasanya menyediakan produk jadi. Dengan menerapkan co-creation,
penyesuaian produk dengan preferensi konsumen dapat lebih mudah dilakukan. Konsumen yang
memandang sebuah produk telah memenuhi ekspektasinya akan melakukan purchase serta
meningkatkan kinerja penjualan. Pada saat yang sama, penumpukan inventori dapat dikurangi dan
produk rusak akibat tidak laku dapat dihindari. Co-creation membuka pintu komunikasi perusahaan
dengan konsumen menjadi lebih lebar. Keterlibatan konsumen dapat digunakan sebagai insight untuk
mengembangkan produk serta jasa yang ditawarkan. Sebaliknya, konsumen juga dapat mendorong
perusahaan untuk memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

Beberapa waktu lalu, Nike menjadi tuan rumah bagi beberapa perusahaan baru di kantor
pusat yang berada di Portland selama 3 bulan dan membantu membangun produk dan layanan
menggunakan data yang berasal dari pengguna serta gabungan dari teknologi milik Nike. Pada hari
demo produk di Portland dan San Francisco, perusahaan ini mempresentasikan konsep baru produk
mereka kepada lebih dari 1000 pimpinan Nike, serta beberapa orang penting dan awak media yang
datang pada acara tersebut. Program Nike + Accelerator mendorong startup untuk mengadopsi dan
membangun platform Nike+ yang telah diinvestasikan selama beberapa tahun terakhir. Nike + adalah
situs keanggotaan yang menyediakan anggota dengan berbagai aplikasi dan sumber daya untuk
mendorong motivasi, kebugaran, dan komitmen terhadap gaya hidup sehat dan bugar. Nike +
menambahkan ratusan juga menambahkan ratusan atlet di 190 negara setiap haru, dan dengan cepat
mendekati angka 30 juta anggota.

Nike sukses pada produk Digital Sport sebelumnya, khususnya dengan aplikasi yang
dikembangkan Nike (Nike + Running, yang memungkinkan pelari melacak jarak, kalori yang terbakar,
dan kecepatan; Nike + Training club yang memungkinkan pengguna memilih diantara lebih dari 100
latihan yang tersedia; dan Nike Soccer yang memungkinkan pemain sepak bola menemukan atau
menjadwalkan pertandingan). Namun pada Nike + Accelerator berbeda karena memungkinkan
pengembangan eksternal untuk membuat perangkat lunak, bahkan perangkat keras sekalipun untuk
pengguna Nike yang menggunakan teknologi keluaran Nike itu sendiri. Nike ingin melakukan lebih dari
sekedar menjual produk, melainkan mereka ingin menciptakan platform yang menguntungan untuk
pengguna serta pengembangan eksternal terhadap produk perusahaan itu sendiri.

Aplikasi yang lebih banyak dan lebih baik menghasilkan lebih banyak penjualan “produk”, dan
dalam jangka panjang pelanggan yang memiliki kemauan untuk membayar lebih akan diberikan
layanan dengan nilai tambah. Nike juga dapat menargetkan demografi dari segmen pelanggan yang
lebih baru dengan aplikasi baru. Ada juga potensi untuk memperoleh nilai dengan membebankan bagi
hasil dengan pengembang eksternal. Nike juga bermitra dengan perusahaan lain yang lebih
menjanjikan untuk memajukan strategi platformnya. Sebagai contoh adalah Garmin, yang
menawarkan pelacak yang dapat dikenakan untuk aktivitas mulai dari berlari hingga golf. Melalui
kemitraannya dengan Garmin, Nike memungkinkan pelari untuk meninjau waktu, jarak, dan
kecepatan yang ditangkap oleh GPS Garmin mereka di aplikasi Nike + Running.

Nike+ adalah produk Nike yang menjadi kebanggaan dari perusahaan ini. Walau menggunakan
nama merek yang sama, sesungguhnya ini adalah produk kombinasi antara sepatu, sensor dan produk
dari Apple, yaitu iPod atau iPhone. Nike+ Sistem terdiri dari perangkat yang disisipkan sensor seperti
ipod, dan situs web nike +. Nike memanfaatkan hubungan antara lari dan musik untuk menciptakan
komunitas lari. Komunitas ini lebih ditujukan untuk para penggemar dan pelari biasa daripada para
ahli, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pelari dan jarak tempuh yang mereka tempuh,
dengan hasil akhirnya menjual lebih banyak sepatu. Sebuah produk yang ditujukan untuk mereka yang
punya hobi berlari. Adanya sensor canggih yang dilekatkan di sepatu dan kemudian dilengkapi dengan
receiver di iPod atau iPhone, memungkinkan Nike dapat melibatkan para pengguna sepatu lebih
dalam. Nike+ diluncurkan pada tahun 2006, dan dalam satu tahun 500.000+ pelari dari 160+ negara
telah mendaftar. Hingga Agustus 2007, nike telah menguasai 57% dari $ 2,6 miliar pasar sepatu lari
AS, dibandingkan dengan 47% pada tahun 2006. Berikut ada beberapa keunggulan yang Nike +
tawarkan kepada konsumen

Aplikasi yang lebih banyak dan lebih baik menghasilkan lebih banyak penjualan “produk”, dan
dalam jangka panjang pelanggan yang memiliki kemauan untuk membayar lebih akan diberikan
layanan dengan nilai tambah. Nike juga dapat menargetkan demografi dari segmen pelanggan yang
lebih baru dengan aplikasi baru. Ada juga potensi untuk memperoleh nilai dengan membebankan bagi
hasil dengan pengembang eksternal. Nike juga bermitra dengan perusahaan lain yang lebih
menjanjikan untuk memajukan strategi platformnya. Sebagai contoh adalah Garmin, yang
menawarkan pelacak yang dapat dikenakan untuk aktivitas mulai dari berlari hingga golf. Melalui
kemitraannya dengan Garmin, Nike memungkinkan pelari untuk meninjau waktu, jarak, dan
kecepatan yang ditangkap oleh GPS Garmin mereka di aplikasi Nike + Running.

Nike+ adalah produk Nike yang menjadi kebanggaan dari perusahaan ini. Walau menggunakan
nama merek yang sama, sesungguhnya ini adalah produk kombinasi antara sepatu, sensor dan produk
dari Apple, yaitu iPod atau iPhone. Nike+ Sistem terdiri dari perangkat yang disisipkan sensor seperti
ipod, dan situs web nike +. Nike memanfaatkan hubungan antara lari dan musik untuk menciptakan
komunitas lari. Komunitas ini lebih ditujukan untuk para penggemar dan pelari biasa daripada para
ahli, dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pelari dan jarak tempuh yang mereka tempuh,
dengan hasil akhirnya menjual lebih banyak sepatu. Sebuah produk yang ditujukan untuk mereka yang
punya hobi berlari. Adanya sensor canggih yang dilekatkan di sepatu dan kemudian dilengkapi dengan
receiver di iPod atau iPhone, memungkinkan Nike dapat melibatkan para pengguna sepatu lebih
dalam. Nike+ diluncurkan pada tahun 2006, dan dalam satu tahun 500.000+ pelari dari 160+ negara
telah mendaftar. Hingga Agustus 2007, nike telah menguasai 57% dari $ 2,6 miliar pasar sepatu lari
AS, dibandingkan dengan 47% pada tahun 2006. Berikut ada beberapa keunggulan yang Nike +
tawarkan kepada konsumen :

Komunitas online

 Dapat melacak rute lari Anda


 Dapat menetapkan tujuan, dan ditampilkan secara pribadi di depan umum
 Dapat menantang pelari lain, secara individu atau dalam kelompok
 Dapat berlatih dengan pelatih dan bintang olahraga untuk tujuan tertentu
 Nike memadukan lari, sasaran/target, tantangan, dan pelatihan, ke dalam dasbor pribadi
 Dapat memetakan dan berbagi jarak tempuh lari Anda
 Dapat mendengarkan musik dan berbagi daftar putar Anda
 Bergabung dengan klub lari nike lokal dan berpartisipasi dalam acara yang disponsori nike
 Ajukan pertanyaan tentang forum atau blog lari nike

Pelari dapat mengetahui persis berapa banyak dia telah berlari pada hari ini atau selama periode
tertentu. Mereka juga dengan mudah mengetahui jumlah kalori yang telah mereka bakar selama
berlari. Bahkan pengguna Nike+ dapat membuat sebuah target yang harus mereka capai di waktu-
waktu mendatang, misalnya target mengenai jarak yang harus mereka tempuh atau kalori yang harus
mereka bakar. Bila kemudian target ini telah tercapai, terdapat suara Lance Armstrong yang
memberikan ucapan selamat atas pencapaian tersebut. Melalui Nike+ ini, setiap pelari juga dapat
berhubungan dengan pelari yang lain dalam sebuah komunitas virtual. Mereka bisa saling berinteraksi.
Mereka juga dengan mudah mendapatkan informasi mengenai tempat-tempat favorit untuk berlari.
Komunitas merupakan faktor yang dapat mengintimidasi para competitor. Karena dengan banyaknya
komunitas maka banyak juga insight atau masukan yang didapatkan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk yang ingin mereka bangun. Sehingga dengan banyaknya masukan dari
komunitas yang terhubung dengan Nike+, maka semakin banyak pula inovasi yang Nike dapatkan.
Berikut cara Nike + mengilustrasikan elemen kreasi bersama :

 Nilai dan pengalaman baru. Nike sekarang berpartisipasi secara aktif dalam pengalaman latihan pelari
dan nike menguntungkan jika dari segi nilai dan risiko. Nike juga membuka proses desainnya untuk
pelari, agar meningkatkan pengalaman.
 Interaksi baru. Nike berinteraksi dengan pelari dengan cara baru dan memungkinkan pelari
untuk interaksi komunitas pelari. Nike berinteraksi dengan pengguna yang ahli dalam desain
dan ide produk baru
 Platform keterlibatan. Antarmuka web Nike + memungkinkan penggunanya untuk
menghubungkan pengalaman berlari mereka secara virtual dengan komunitas lari yang lebih
luas. Sensor yang ada pasa Nike + menciptakan antarmuka fungsional yang sangat penting
Antara sepatu dan Ipod. Situs web ID Nike menambahkan fitur desain online untuk para
konsumennya
 Komunitas dan jaringan. Nike + membentuk sebuah komunitas pelari berbasis online yang
dapat terhubung dalam berbagai acara mulai dari menawarkan saran pelatihan, berbagi
playlist iTunes, tantangan grup, dan berbagai rute lari yang tersedia. Nike + mulai melibatkan
komunitas online-nya dalam aktivitas terkait seperti merancang model produk baru.

Pembelajaran Co-Creation yang dapat diambil dari Nike adalah tentang bagaimana berpartisipasi
dalam bagian baru proses pelanggan dapat membuka cara baru untuk menambah nilai serta
menumbuhkan segmentasi pasar yang lebih luas lagi. Nike beralir dari hanya menjual sepatu menjadi
menjual solusi kebugaran yang lebih lengkap. Produk yang ditawarkan juga merupakan inovasi yang
berasal dari keinginan konsumen, memberikan wawasan berkelanjutan yang lebih dalam daripada
yang dilakukan melalui riset pasar konvensional dan mendorong lebih banyak lagi innovation dan
growth.

Ada banyak keuntungan pribadi menjadi bagian dari komunitas. Dalam komunitas online, ada
kesempatan untuk berbagi ide, mendapatkan dorongan dan nasihat, dan terhubung dengan orang-
orang yang sebelumnya tidak kita temui. Dari sudut pandang bisnis, menciptakan komunitas online
dimana konsumen dapat berkomunikasi tentang minat bersama dan terhubung menggunakan nama
merek atau lini produk tertentu, menghasilkan peluang untuk mendapatkan pengetahuan yang
signifikan tentang keinginan dan kebutuhan populasi target, serta untuk mengumpulkan sejumlah
besar umpan balik spesifik dari orang-orang yang menggunakan produk.

Ada banyak strategi yang bisa dilakukan oleh para pemilik merek dalam menyikapi tantangan
tersebut. Beberapa merek mengadakan promosi-promosi untuk menarik konsumen, memperbarui
positioning mereka, hingga menawarkan beraneka ragam sub-brand ke pasar untuk mencoba
menjawab kebutuhan konsumen yang semakin terfragmentasi. Salah satu strategi yang—apabila
dipersiapkan dengan matang—bisa mendiferensiasi suatu produk dan merebut perhatian konsumen
adalah strategi co-branding. Co-branding adalah suatu strategi aliansi dimana satu produk atau jasa
secara bersamaan diberi dua merek atau lebih. Secara garis besar, tujuan co-branding adalah
meningkatkan nilai ekuitas merek dengan menggabungkan kekuatan merek-merek yang
berkolaborasi.

Ada beberapa variasi co-branding, mulai dari co-branding vertikal (juga dikenal dengan istilah
ingredient branding) dimana bahan pembuat atau komponen dari suatu produk memiliki merek
tersendiri. Misalnya Intel Inside dengan banyak merek komputer atau Wall’s Selection dengan Oreo.
Berbeda dengan co-branding vertikal, co-branding horizontal melibatkan dua merek atau lebih yang
posisinya sejajar; bisa di kategori industri yang sama dari kategori yang berbeda (misalnya: Apple iPod
dengan Nike). Kolaborasi antara Apple dan Nike membuahkan produk baru berupa sensor nirkabel di
sepatu yang bisa berkomunikasi dengan berbagai produk Apple.

Dengan menggunakan foundation of experience co-creation (ECC), Nike telah menciptakan


komunitas lari online yang secara khusus berfokus pada lini sepatu lari mereka, dan perangkat lari
inovatif yang dibuat dalam kemitraan dengan Apple, yang disebut Nike +. Nike + adalah perangkat
kecil yang dimasukkan ke dalam sepatu Nike dan memantau aktivitas seseorang dan mengunggahnya
ke profil online. Komunitas ini memungkinkan pengguna untuk melacak kemajuan mereka,
menantang teman mereka, dan mendapatkan dorongan dari pelari lain di komunitas. Aspek lain dari
komunitas adalah pendidikan kesehatan yang diterima pelari dari para ahli mengenai cara
memanfaatkan kemajuan berlari mereka dan cara menghindari cedera saat berlatih. Forum terbuka
dan peluang pendidikan semacam ini meningkatkan pengalaman pelari dalam pelatihan mereka serta
dengan produk dan merek Nike secara keseluruhan.

Dengan memberikan pengalaman positif kepada pelanggan melalui komunitas, dengan nilai
produk Nike + yang meningkat karena tidak hanya berkontribusi pada rutinitas olahraga mereka,
tetapi juga pada pengalaman sosial mereka, memberi mereka rasa memiliki. Nilai tambah ini
meningkatkan kemungkinan bahwa para pelanggan ini akan tetap loyal kepada perusahaan dan tetap
terlibat dalam masyarakat. Selain itu, di dunia online, orang lebih cenderung memposting, berbagi,
atau tweet tentang bagaimana pengalaman mereka dengan produk Anda membuat mereka merasa.
Sebagai sebuah perusahaan, dapat memantau dan memfasilitasi percakapan ini antara konsumen,
tentang pengalaman mereka dan produk, Anda dapat melacak dan membuat inovasi baru
berdasarkan umpan balik pelanggan langsung. Ini memungkinkan Anda membangun nilai secara
langsung berdasarkan pengalaman pelanggan.

Membangun dialog bagi pelanggan untuk berkomunikasi satu sama lain dalam komunitas
serta dengan perusahaan memungkinkan percakapan waktu nyata dan membantu membangun
kepercayaan pada merek. Perangkat Nike + memungkinkan pelanggan untuk mengakses komunitas,
dan forum online memungkinkan perusahaan untuk mengakses umpan balik pelanggan dan evaluasi
produk. Komunitas mengurangi risiko cedera bagi pelari karena mengedukasi mereka, dan
mengurangi risiko ketidakpuasan pelanggan karena memungkinkan perusahaan untuk terus
menerima dan menyesuaikan dengan umpan balik pelanggan, memastikan penciptaan nilai yang lebih
baik. Akhirnya, dalam model ini, transparansi informasi yang dibagikan antara konsumen dan
perusahaan memungkinkan keberhasilan perusahaan dengan menyediakan berbagai macam
informasi kepada pelanggan dan kesempatan untuk memberikan umpan balik yang berarti yang dapat
digunakan perusahaan untuk menciptakan produk baru. Nike telah menjadi contoh sempurna tentang
cara berhasil menciptakan komunitas online yang menguntungkan konsumen dan perusahaan.
Menggunakan format semacam ini memungkinkan bisnis untuk terus menyadari perubahan nilai,
keinginan, dan kebutuhan pelanggan mereka. Dengan membangun komunitas ini dan memungkinkan
keterlibatan pelanggan, ini dapat membantu melambungkan produk atau merek apapun ke dalam
kesuksesan yang belum dimanfaatkan.

Nike dan Apple, Inc meluncurkan produk pengukur aktivitas olahraga (activity tracker) yang
terintegrasi dengan beberapa produk keluaran Apple bernama Nike+. Produk yang dihasilkan
merupakan gabungan inovasi antara sepatu olahraga, alat pengukur aktivitas, aplikasi pada
smartphone serta komunitas olahraga lari. Dari beberapa aktivitas tersebut Nike dan Apple berinovasi
untuk membuat produk hasil kolaborasi mereka. Dua brand besar ini menyatukan sektor pasar yang
mereka punya untuk menciptakan produk yang sangat diminati oleh masyarakat hingga saat ini. Selain
itu, Nike berupaya untuk menyatukan komunitas pelari yang ada di seluruh dunia melalui website
dengan nama Nikeplus.com. Dimana dengan jangka waktu satu tahun setelah produk tersebut
diluncurkan suda sangat banyak peminat yang datang dari berbagai Negara. Hal ini tentunya membuat
Nike+ menjadi market leader dan pemain tunggal untuk memicu pertumbuhan produk smartwatch.
Pada awalnya memang brand Nike dan Apple suda menjadi salah satu brand terkuat pada
sektornya masing masing. Kita dapat belajar banyak dari strategi pemasaran Apple khususnya strategi
Apple menerapkan ketika Steve Jobs kembali ke Apple setelah absen selama sekitar 10 tahun, jadi
bertahanlah. Contoh, mari kita ambil contoh Apple misalnya iklan merek mereka, iklan mereka,
mereka selalu berbicara tentang menciptakan, mereka berbicara tentang kreativitas, mereka tidak
membicarakannya dengan kecepatan prosesor. Itu karena mereka menekankan pada kualitas
teknologi yang berbeda daripada produk kompetitornya. Operating system yang mereka gunakan
untuk membuat produk Apple sendiri saja sudah berbeda. Oleh karena itu brand Apple menekankan
branding pada sektor pelanggan yang memang menyukai produk mereka.

Branding yang memicu orang untuk mengingat produk anda, itulang branding yang hebat.
Meskipun iklan yang anda buat tidak mengarah langsung terhadap suatu produk, pelanggan akan
dengan mudah mengetahuinya. Membangun sebuah branding dari suatu produk atau brand memang
tidaklah mudah, perlu waktu dan proses yang tidak sebentar. Namun apabila branding itu berhasil,
maka akan lebih mudah untuk menawarkan produk yang kita buat kepada pelanggan. Memang dari
dulu hingga sekarang Apple merupakan kiblat teknologi. Dimana apapun yang mereka buat akan
memicu kompetitornya untuk membuat hal yang kurang lebih sama namun menekankan pada
spesifikasi yang berbeda. Hal itu menunjukan Apple memang sudah menguasai pasar dengan
menciptakan produk produk yang inovatif, hingga mampu membuat para pelanggan loyal mereka
selalu tertarik membeli produk yang mereka luncurkan setiap tahunnya.

Brand yang paling terkenal beberapa tahun terakhir hasil kolaborasi brand Nike dengan Apple
adalah Apple Watch. Dengan mengusung fitur-fitur canggih di dalamnya membuat produk ini sangat
digemari baik dari pelanggan Apple maupun masyarakat luas. Apple Watch Nike memiliki aplikasi
Nike+ Run Club untuk menemani pengguna berlari. Jam Nike terbaru mempunyai komplikasi modular
baru yang menampilkan lebih banyak info secara ringkas. Bahkan tidak perlu mengangkat pergelangan
tangan dengan layar retina yang selalu aktif. Didukung oleh Strap jam Sport Nike dan Loop Sport Nike
yang sangat menarik untuk menemani pengguna berolahraga. Produk hasil kolaborasi Nike dengan
Apple menghadirkan banyak kemudahan yang bisa digunakan untuk menunjang olahraga
penggunanya. Sebagai conroh Apple watch Nike yang memupnyai fitur tahan air 50 meter, layar yang
selalu aktif dan terang meskipun diluar ruangan, dan mencatat segala aktivitas yang dilakukan
penggunanya secara real-time. Nike berhasil memahami kelemahan serta ancaman yang mereka
miliki, dan menjadikannya tantangan dan kekuatan baru bagi brand tersebut. Sehingga membuat Nike
menjadi pemimpin pasar dengan menerapkan konsep pemasaran holistic berhasil membuat Nike
menjadi brand yang kuat hingga saat ini. Bagi Nike interaksi atau masukan yang datang dari
customers menciptakan modal strategi baru.
Peluang strategis bagi Nike adalah untuk membangun dan mempromosikan penggunaan
platform keterlibatan Internet di mana perusahaan dapat membangun hubungan pelanggan dalam
skala dan cakupan yang belum pernah ada sebelumnya. Mengelola inisiatif baru ini secara efektif pada
awalnya menimbulkan tantangan baru bagi Nike, organisasi yang secara tradisional berpusat pada
produk. Sekarang sudut pandang mereka terbalik. “In the past product was the end point of the
customer's experience. Now it is the starting point.” Nike tidak menggunakan metode lama pada saat
akan membuat Nike+, mereka terbuka untuk berbagai rekan untuk memanfaatkan keterampilan dan
bakat dari jutaan orang yang bersedia menyumbangkan pengetahuan mereka.

Keuntungan yang didapat dari proses cocreationnya

Pertama, Nike mampu mendapatkan informasi mengenai perilaku para pelari yang menjadi
konsumen mereka. NIKE benar benar mengetahui consumer behaviour. Adapun consumer behaviour
sendiri adalah proses ketika konsumen berusaha untuk mencari, memilih, membeli, menggunakan,
dan mengevaluasi barang atau jasa yang digunakan. Tentu saja pengertian consumer behavior itu
sangatlah penting. Dari sisi produsen sendiri, juga harus tahu tentang hal ini. Dengan consumer
behavior, maka konsum en tahu bagaimana kualitas barang, teknologi yang digunakan, hingga harga
barang di pasar. Dalam consumer behaviour, konsumen itu dibagi dua, yaitu:

 Personal Consumer: konsumen yang membeli atau menggunakan barang/jasa untuk


digunakan sendiri saja.

 Organizational Consumer: konsumen yang membeli atau menggunakan barang/jasa untuk


kebutuhan organisasi tersebut

Dalam consumer behavior, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Dimulai dari:

 Faktor Sosial, Di dalam faktor sosial, ada grup, pengaruh keluarga, dan peran dan
status. Ketika berada di dalam grup, maka bisa mempengaruhi perilaku konsumen. Begitu
juga ketika mendapatkan pengaruh dari keluarga. Mereka bisa saja membuat Anda mau
membeli barang atau jasa tersebut. Peran dan status juga mampu membuat consumer
behavior berubah.
 Faktor Personal, Untuk faktor personal, ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku
konsumen. Dimulai dari situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian & konsep diri, umur & siklus
hidup, dan pekerjaan.
 Faktor Psikologi, Selain itu ada pula faktor psikologi. Berhubungan dengan psikologi, ada
beberapa hal yang ikut mempengaruhi perilaku konsumen. Ada motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta beliefs & attitude.
 Faktor Kebudayaan, Terakhir ada faktor kebudayaan. Di dalamnya mencakup subkultur dan
kelas sosial yang bisa memberikan pengaruh besar dalam perilaku konsumen. Memang tidak
dapat dipungkiri, ketika budaya di sekitar Anda itu berbeda dari biasanya, maka itu juga bisa
membuat Anda memiliki perilaku yang berbeda. Anda bisa membeli dan menggunakan barang
atau jasa yang sebelumnya tidak pernah dibeli.

Dengan mengetahui informasi seperti ini, dapat dibayangkan bahwa Nike akhirnya
mendapatkan banyak ide untuk melakukan perbaikan. Nike tahu persis bagaimana kebiasaan mereka
berlari, seperti berapa lama berlari, lagu apa yang sering mereka dengar selama berlari, dan berbagai
informasi lainnya yang sangat penting untuk melakukan perbaikan dan inovasi.

Kedua, Nike mampu menciptakan loyalitas dengan para konsumen. Keterlibatan mereka
dengan produk Nike ini menjadi lebih totalitas. Konsumen secara emosional sangat terlibat dengan
produk tersebut. Dalam hal ini digunakan CRM ( Customer Relationship Management). CRM
(Customer Relationship Management) mengombinasikan kebijakan, proses dan strategi yang
diterapkan perusahaan menjadi satu kesatuan. Penggunaan CRM yaitu untuk melakukan interaksi
dengan pelanggan dan juga untuk menelusuri informasi pelanggan. CRM adalah sebuah pendekatan
baru untuk mengelola hubungan antara korporasi dengan pelanggan bisnis. Dengan hubungan ini,
harapannya terdapat komunikasi dan pemasaran melalui pengelolaan berbagai kontak yang berbeda.
Pendekatan ini dilakukan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan kepada perusahaan dan juga nilai
tambah yang terus menerus. Saat ini, implementasi CRM hampir selalu menggunakan teknologi
informasi untuk menarik pelanggan baru yang menguntungkan hingga mereka memiliki keterikatan
pada perusahaan.

CRM dibuat untuk berbagai tujuan yang pada akhirnya mencapai tujuan akhir bisnis yaitu
memperoleh laba. Inilah tujuan-tujuan dari adanya CRM:

1. Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan yang sudah ada untuk
meningkatkan pendapatan perusahaan.

2. Menyediakan informasi yang lengkap mengenai pelanggan untuk memaksimalkan jalinan


hubungan pelanggan dengan perusahaan melalui penjualan secara up selling dan cross
selling sehingga dapat meningkatkan keuntungan dengan cara mengidentifikasi, menarik
serta mempertahankan pelanggan yang paling memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
3. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk menghasilkan pelayanan yang memuaskan
dengan memanfaatkan informasi pelanggan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga
dapat menghemat waktu pelanggan.

4. Menghasilkan konsistensi dalam prosedur dan proses menyalurkan jawaban kepada


pelanggan.

Dengan menggunakan CRM , NIKE mendapat beberapa manfaat, antara lain :

a) Mendorong Loyalitas Pelanggan, CRM memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan


informasi dari semua titik kontak dengan pelanggan, baik melalui web, call center atau melalui
staf pemasaran dan pelayanan di lapangan. Dengan adanya konsistensi dan kemudahan dalam
mengakses dan menerima informasi, maka bagian pelayanan dapat memberikan layanan yang
lebih baik lagi kepada pelanggan dengan memanfaatkan berbagai informasi penting mengenai
pelanggan tersebut.
b) Mengurangi Biaya, Dengan penerapan CRM, penjualan dan pelayanan terhadap pelanggan
dapat memiliki skema yang spesifik dan fokus serta dapat menargetkan pelayanan pada
pelanggan yang tepat di saat yang tepat. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan akan
terperinci dengan baik dan tidak terbuang percuma yang berujung pada pengurangan biaya.
c) Meningkatkan Efisiensi Operasional, Kemudahan proses penjualan dan layanan akan dapat
mengurangi risiko turunnya kualitas pelayanan dan mengurangi beban cash flow.
d) Peningkatan Time to Market, Penerapan CRM akan memungkinkan perusahaan
mendapatkan informasi mengenai pelanggan seperti data tren pembelian oleh pelanggan
yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam menentukan waktu yang tepat dalam
memasarkan suatu produk.
e) Peningkatan Pendapatan, Seperti yang telah disebutkan di atas, penerapan CRM yang tepat
akan meningkatkan loyalitas pelanggan, mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi
operasional dan peningkatan time to market yang pada akhirnya akan berujung pada
peningkatan pendapatan perusahaan. Secara sekilas, tidak jauh berbeda dengan humas
sebuah perusahaan, namun sebenarnya kedua bagian ini jauh berbeda. CRM lebih
mengutamakan hubungan pada pelanggan, sedangkan humas lebih mengutamakan citra
perusahaan di mata pelanggan. Kedua bagian ini dapat bekerja berdampingan tetapi tidak bisa
digabungkan.

Dalam penerapannya, CRM memiliki beberpa tahap, yaitu

1. Memperoleh Pelanggan Baru atau Acquire


Adapun untuk memperoleh pelanggan baru ini diperlukan beberapa cara :
 Memberikan kenyamanan untuk pelanggan saat membeli produk tertentu yang
dibutuhkan, seperti merespon keinginan pelanggan dengan cepat maupun memberi
ketepatan waktu proses pengiriman terhadap barang pesanan.
 Melakukan promosi pada produk yang ditawarkan perusahaan dengan memberikan
kesan awal yang baik untuk pelanggan, sebab hal ini sangat memengaruhi penilaian
terhadap perusahaan.

Tujuan tahapan ini yaitu untuk menawarkan produk dengan baik melalui pelayanan yang
memuaskan pada pelanggan.

2. Menambah Nilai Pelanggan atau Enchance


Perusahaan harus menciptakan hubungan erat dengan para pelanggannya melalui cara
mendengarkan setiap keluhan pelanggan serta meningkatkan pelayanan. meningkatkan
hubungan pada pelanggan bisa ditingkatkan melalui.
Up Selling, yaitu menawarkan produk yang sama namun kualitas lebih baik.
Cross Selling, yaitu menawarkan produk pelengkap terhadap barang yang sudah dimiliki
pelanggan.

Karena mereka juga terlibat dalam komunitas, bisa dibayangkan bila kemudian loyalitas
mereka menjadi tinggi. Beralih dari merek Nike, sama saja mereka harus meninggalkan komunitas
mereka.

Ketiga, Nike mampu melakukan cross-selling dengan cara yang efisien dan efektif. Cross
selling adalah proses penjualan produk atau layanan yang berbeda kepada pelanggan untuk
meningkatkan nilai penjualan. Dengan Cross Selling inilah mendorong pelanggan untuk membeli
produk pelengkap lain sebagai additional purchase. Cross selling adalah proses penjualan produk atau
layanan yang berbeda kepada pelanggan untuk meningkatkan nilai penjualan. Dengan Cross Selling
inilah mendorong pelanggan untuk membeli produk pelengkap lain sebagai additional purchase.
Dalam menggunakan cross seling , banyak menggunakan beberapa tips ini :

 Memberikan Penawaran yang Sesuai, Penawaran yang diberikan ke pelanggan harus sesuai,
Dengan kata lain tidak memberikan penawaran terlalu berlebihan dan besar namun tidak
dibutuhkan pelanggan tersebut. Jika memberikan penawaran tidak sesuai hal tersebut akan
sia-sia dan kurang efektif.
 Memberikan Penawaran yang Terbaik, Semua orang pasti setuju jika Harga merupakan hal
yang menjadi dasar atau tolak ukur seseorang untuk melakukan pembelian. Maka dari itu
kamu harus memberikan penawaran harga yang masuk akal.
Antara value produk/layanan harus sesuai dengan harga dan layak untuk ditawarkan. Terunuk
Upselling hal ini harus diperhatikan, Apakah penawaran terhadap paket yang sudah kamu buat
memiliki harga yang sesuai dan masuk akal berdasarkan value produk/layanan
 Menunjukkan Value Produk dan Layanannya, Jika kamu hanya memberikan penawaran
tanpa menunjukkan value atau nilai dari produk.layanan kamu, Maka hal tersebut sia-sia.
Kamu sebaiknya memberikan arahan kenapa harus memilih produk tersebut.
Dengan begitu, Pelanggan dapat berpikir bahwa mereka membutuhkan barang yang
ditawarkan. Dalam beberapa kondisi, hal ini sangat berperan penting terutama dalam
Upselling.Dengan menunjukkan Value dan keunggulan dari paket yang lebih tinggi, Maka bisa
saja kamu menanamkan pikiran bahwa pelanggan tersebut juga membutuhkan paket
tertinggi.
 Menarik Perhatian dengan Reward, Untuk memaksimalkan penjualan, Kamu bisa dengan
menarik perhatian pelanggan dengan memberikan reward. Kamu bisa memberikan loyalty
reward bagi pelanggan yang telah membeli sejumlah purchase tertentu. Misalkan
memberikan diskon, Semakin tinggi paket yang diambil maka diskon semakin besar.
 Menawarkan Layanan Tambahan, Hal ini yang paling sering digunakan, Hampir semua orang
akan menawarkan layanan tambahan saat pelanggan melakukan pembelian. Cara ini menjadi
metode terbaik untuk memaksimalkan penjualan.
 Menyediakan Package Bundle, Package bundle biasanya digunakan pada Upselling, Namun
tidak sedikit yang digunakan pada cross selling. Biasanya paket bundle memiliki harga yang
lebih murah dibandingkan melakukan pembelian secara satuan. Dengan menggabungkan
layanan/produk, Maka secara tidak langsung meningkatkan penjualan. Bukan hanya itu,
Ketika terdapat paket bundle biasanya orang lebih memilih paket tertinggi.

Perusahaan ini dapat menjangkau mereka lebih cepat. Secara komunikasi, biayanya pasti lebih
efisien. Dalam cross-selling, sangat penting adalah juga efektivitasnya, yaitu berapa persen
keberhasilan menjual kepada para prospeknya. Karena data dan informasi yang diperoleh Nike sangat
lengkap, tidak mengherankan bila cross-selling menjadi lebih mudah berhasil.

Keempat, Nike melaporkan bahwa brand awareness dan brand image mereka meningkat.
Seperti yang kita ketahui, pengertian brand awareness adalah suatu kesadaran tingkat kesadaran
konsumen terhadap suatu brand. Ini mengukur kemampuan pelanggan potensial untuk tidak hanya
mengenali citra merek, tetapi juga mengaitkannya dengan produk atau layanan perusahaan tertentu.
Kesadaran merek paling baik menyebar melalui upaya pemasaran inbound dan outbound. Ketika
persaingan dalam suatu industri tinggi, kesadaran merek dapat menjadi salah satu aset terbesar bisnis.
Adapun beberapa tingkatan dalam brand awareness, sebagai berikut :
1. Unware Of Brand, Ini merupakan tingkatan paling bawah. Kondisi ini dimana sebuah brand
belum dikenal sama sekali oleh marketnya. bahkan setelah melihat logonyapun target market
tidak mampu mengenali brand tersebut.
2. Brand Recognition, Pada tahap ini market sudah dapat mengenai sebuah brand melalui ciri-
ciri yang dimilikinya.Brand recognition adalah sejauh mana publik dapat mengidentifikasi
produk dan layanan dengan benar berdasarkan merek mereka termasuk faktor-faktor seperti
logo, warna, slogan atau gaya.
3. Brand Recall, Pada tahap itu selain dapat mengenai suatu brand, market juga mampu
mengingat brand tersebut.Brand Recall adalah kemungkinan mengingat kembali nama merek
secara instan oleh konsumen saat ditanya mengenai produk atau jasa dengan kategori yang
sama.Secara sederhana, brand recall adalah ukuran kualitatif dari kemampuan konsumen
untuk mengingat nama sebuah merek.
4. Top Of Mind, ada tahap ini, brand anda telah menjadi brand yang pertama kali diingat oleh
market terkait dengan produk atau jasa pada kategori yang sesuai.

Jika melihat kesuksesan saat ini NIKE sudah tidak diragukan NIKE sudah pada tahap Top Of Mind
dalam Brand Awareness.Ada beberapa cara yang dilakukan NIKE dalam membangun Brand
Awareness, seperti :

1. Menggunakan Social Media, Memanfaatkan sosial media untuk promosi memang sangat
berpengaruh dalam aktivitas branding dan perdagangan secara online.

2. Conetent Marketing, Content marketing perlu dipikirkan baik-baik karena harus mampu
memberikan kesan atau branding yang baik untuk perusahaan. Sebaiknya, buatlah content
marketing yang berkualitas, berisi dan memberi informasi kepada konsumen, daripada hanya
menawarkan barang atau produk yang dijual.

3. Video Marketing, Dalam membuat konten, video bisa jadi salah satu pilihan yang terbaik
karena mengandung visual dan audio yang dapat mempengaruhi konsumen secara langsung.
Namun, video marketing yang dibuat tentu saja harus memiliki nilai dan bobot yang
berkualitas, bukan hanya menampilkan jual beli produk. Jika konsumen tertarik dan
menonton video terus-menerus, mereka akan mengingat brand.

4. Influencer Marketing, Istilah influencer mungkin sudah tak asing lagi bagi Anda, mengingat
saat ini banyak sekali influencer muda yang membuat konten kreatif. Influencer adalah
seseorang yang memiliki banyak follower di media sosial sehingga memiliki dampak besar
dalam mempengaruhi masyarakat. NIKE bisa memanfaatkan influencer untuk menggunakan
produk yang ia jual dan meminta mereka membuat review positif..
5. Event Marketing, Selain itu, NIKE juga mengadakan atau mengikuti sebuah acara atau event
untuk tujuan marketing dan promosi. Dengan sering tampil di beberapa event, secara tidak
langsung masyarakat akan mengenal dan mengingat brand Anda daripada brand lain. Dengan
begitu, konsumen akan lebih memilih brand saat dihadapkan dengan pilihan dengan beberapa
brand lainnya.

6. Sponsorship, Jika bukan sebuah brand yang memungkinkan untuk tampil atau mengikuti
event tertentu. Maka, menjadi sponsorship juga bisa jadi alternatif yang bagus karena logo
brand akan ditampilkan pada event tersebut. Dengan begitu, masyarakat akan mengenal logo
brand. Begituulah yang dilakukan NIKE.

7. Merchandise, NIKE juga bisa mengadakan promo dan membagikan merchandise kepada
konsumen, misalnya dengan syarat pembelian tertentu konsumen bisa mendapatkan
merchandise. Jangan lupa juga untuk menyematkan gambar, logo atau slogan pada
merchandise sehingga konsumen selalu mengingat brand.

Selain brand awareness, NIKE juga berhasil meningkatkan Brand Image, Brand Image adalah
pandangan pelanggan saat ini tentang suatu merek. Ini dapat didefinisikan sebagai kumpulan asosiasi
unik dalam benak pelanggan target. Saat ini, banyak konsumen terutama milenium dan Generasi Z
membeli produk dengan alasan tersendiri. Mereka tidak membeli produk Anda hanya karena Anda
memiliki produk terbaik, tetapi karena apa yang Anda perjuangkan. Dalam sebuah studi Harvard
Bussines Review, menentukan bahwa 64% konsumen menyatakan bahwa alasan utama mereka
memiliki hubungan dengan suatu merek adalah nilai bersama. Ada beberapa factor yang
mempenarruhi Brand Image, yaitu :

1. Persepsi Konsumen Berdasarkan Pengenalan Brand/Produk, Persepsi konsumen atau brand


image bisa dibentuk dengan cara mengenalkan produk ke masyarakat luas sesuai dengan
tujuan yang ingin dibentuk. Misalnya sebuah produk kartu SIM telepon genggam yang ingin
membentuk brand image murah. Operator atau provider tersebut bisa mengenalkan produk
mereka dengan berbagai macam cara seperti mengadakan event, promo, diskon dan lain
sebagainya.

2. Persepsi Konsumen Berdasarkan Kualitas Brand/Produk, Persepsi konsumen juga bisa


dibentuk berdasarkan pengalaman mereka menggunakan suatu produk dari brand tertentu.
Misalnya seseorang yang mencoba menggunakan produk SIM card yang katanya murah
selama satu bulan dan melihat kenyataan dari kualitas produknya. Jika memang benar sesuai
dengan yang diperkenalkan, kemungkinan konsumen merasa puas dan menggunakannya
kembali.
3. Persepsi Konsumen Berdasarkan Ukuran Produk, Brand image juga bisa dibentuk dari variasi
atau diferensiasi ukuran produk yang dijual di pasaran. Misalnya brand produk sabun cuci
muka berukuran kecil untuk traveling biasanya lebih disukai daripada yang hanya menjual satu
ukuran saja. Namun, hal ini juga tergantung dari kebutuhan konsumen yang suka traveling
atau tidak. Image positif dari satu produk bisa membuat konsumen percaya pada brand.

4. Persepsi Konsumen Berdasarkan Daya Tahan Produk, Brand image yang bisa dibangun
berdasarkan daya tahan suatu produk misalnya produk baterai. Masyarakat mengenal baterai
Alkaline memiliki daya tahan dua kali lipat daripada baterai brand ABC. Nah, saat konsumen
dihadapkan dua pilihan ketika membeli baterai/produk lain, mereka akan cenderung memilih
brand dari Alkaline.

5. Persepsi Konsumen Berdasarkan Desain Kemasan, Desain kemasan mempengaruhi pilihan


konsumen, misalnya kemasan masakan, sebagian orang suka kemasan plastik, sedangkan
yang lain lebih suka kemasan kotak/kertas. Suatu brand bisa membentuk brand image pada
makanan dengan kemasan kotak kertas sebagai langkah pencegahan penggunaan plastik
berlebihan.

6. Persepsi Konsumen Berdasarkan Warna Produk, Faktor warna hingga saat ini masih sangat
mempengaruhi brand image di masyarakat, hal ini berlaku hampir di semua produk. Salah satu
contohnya adalah variasi warna pada kendaraan bermotor, semakin banyak variasi/pilihannya
konsumen akan semakin suka. Dengan kata lain, konsumen akan lebih ingat kepada nama
brand kendaraan bermotor yang menyediakan banyak pilihan warna.

7. Persepsi Konsumen Berdasarkan Harga Produk, Beberapa orang mungkin lebih suka membeli
barang murah atau diskon dengan kualitas yang biasa. Namun, sebagian orang lainnya rela
membayar lebih mahal untuk mendapatkan barang yang berkualitas atau berasal dari brand
tertentu yang terkenal.

8. Persepsi Konsumen Berdasarkan Lokasi, Brand image juga bisa berubah sesuai dengan lokasi
atau tempat penjualan produknya. Misalnya barang yang dijual di pasar menjadi berlabel
murahan daripada yang dijual di mall yang terkesan mahal, mewah dan berkualitas.
Walaupun bujet promosi di media konvensional mengalami banyak pengurangan, NIKE sukses
meningkatan Brand Awareness dan Brand Image. Artinya, return on investment (ROI) dari investasi
promosi yang mereka belanjakan menjadi lebih tinggi.

Kesiapan Konsumen Dan Strategi Pemasaran Yang Tepat

Sebelum kita melangkah lebih jauh lagi, kami akan menjelaskan defisini, jenis – jenis, serta
kosumen yang ingin dituju, hal ini dilakukan untuk menyamakan pkitangan kita, dan akan dilanjutkan
dengan strategi yang tepat sesuai dengan konsumen yang kami dituju.

Konsumen, sesuai dengan yang diatur oleh Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Pasal 1 ayat 2
tentang perlindungan konsumen. Konsumen adalah semua pihak yang menggunakan atau memakai
barang atau jasa yang ada di masyarakat, baik itu untuk kepentingan pribadi, orang lain maupun
lainnya dan tidak untuk dijual kembali. Kata lainnya, sebagian besar dari konsumen merupakan
pengguna akhir dari suatu barang ataupun jasa. Jika pembelian barang tersebut tujuannya adalah
untuk dijual kembali, maka pembeli tersebut adalah konsumen antara yang dikenal dengan distributor
atau pengecer. Kata konsumen sendiri awalnya muncul dari consumer yang artinya setiap orang yang
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk baik itu barang maupun jasa.

Jenis konsumen, Seperti yang kita ketahui bahwa biasanya konsumen ini dapat dikenali
dengan mudah. Nah sesuai dari pengertian konsumen di atas, konsumen ini terbagi atas 2 jenis yaitu:

1. Konsumen Perorangan (Personal Consumer). Pada jenis yang satu ini adalah konsumen
yang membeli atau menggunakan suatu produk baik itu barang maupun jasanya untuk
keperluan diri sendiri. Personal consumer ini juga sering disebut sebagai end user.
2. Konsumen Organisasi (Organizational Consumer). Sedangkan konsumen organisasi ini
adalah konsumen yang membeli atau menggunakan suatu produk baik itu barang maupun
jasa untuk keperluan operasional organisasi tersebut. Contohnya perusahaan yang akan
membeli bahan baku atau keperluan lainnya agar perusahaan dapat beroperasi.

Hak dan Kewajiban Konsumen, setiap konsumen tentunya memiliki hak dan kewajiban seperti yang
sudah dijelaskan di dalam undang-undang perlindungan konsumen di atas. Namun, di bawah ini lebih
jelasnya terkait hak dan kewajiban konsumen.
Hak Konsumen
 Konsumen memiliki hak atas kenyamanan, keamanan serta keselamatan dalam penggunaan
produk tersebut baik itu barang maupun jasa.
 Konsumen memiliki hak atas pilihannya terhadap barang atau jasa sesuai dengan nilai tukar
uang dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
 Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur terkait
kondisi dan jaminan barang atau jasa yang dibeli.
 Konsumen memiliki hak untuk didengar pendapat serta keluhan terkait barang atau jasa yang
digunakan
 Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan atau upaya penyelesaian
masalah atau sengketa perlindungan konsumen secara patut
 Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan pembinaan serta pendidikan
 Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan serta pelayanan yang baik dan jujur
juga tidak diskriminatif
 Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi serta penggantian apabila
barang atau jasa yang diterima tidak sesuai
 Yang terakhir adalah hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan lainnya.

Kewajiban Konsumen
Setelah membahas hak konsumen adalah tentunya setiap hak akan disertai adanya kewajiban. Ini juga
sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Pasal 5 berikut ini:

 Konsumen wajib membaca serta mengikuti segala petunjuk informasi maupun prosedur
penggunaan atau pemanfaatan barang dan jasa, demi keamanan serta keselamatan.
 Konsumen juga harus mempunyai itikad baik saat melakukan transaksi pembelian barang dan
jasa.
 Konsumen wajib membayar pembelian barang dan jasa sesuai dengan nilai yang sudah
disepakati sebelumnya.
 Konsumen juga wajib untuk mengikuti upaya penyelesaian hukum dari sengketa maupun
permasalahan perlindungan konsumen secara patut.

Dengan Undang-Undang perlindungan konsumen ini memiliki tujuan untuk melindungi hak
konsumen karena pada dasarnya konsumen lebih lemah dibandingkan posisi dari pelaku usaha itu
sendiri. Tetapi, dengan adanya prosedur serta hak dan kewajiban ini juga baik itu konsumen dan
pelaku usaha dapat mengetahui perannya masing-masing sehingga tidak ada yang dirugikan.
Nah sekarang kita sudah tahu defisini, jenis, hak, dan kewajiban konsumen yang akan
memengaruhi strategi pemasaran yang akan kita ambil untuk kedepannya. Karena hal ini, kita akan
membahas strategi yang paling memungkinkan untuk digunakan.

Mengapa Kita Harus Menerapkan Strategi Pemasaran Yang Tepat ?


Seperti yang sudah disebutkan di atas, strategi pemasaran produk punya peranan penting
dalam bisnis. Berikut adalah beberapa alasan mengapa strategi pemasaran produk penting untuk
bisnis Kita:

1. Punya Target Pasar yang Jelas, Hal pertama yang akan Kita lakukan dalam membuat strategi
adalah dengan menentukan target pasar. Mengapa? Karena Kita tidak bisa menjual produk kepada
semua orang. Setiap produk punya segmentasinya masing-masing. Dengan strategi pemasaran
produk, Kita bisa menentukan target pasar yang lebih spesifik dan lebih jelas.

2. Persuasi Target Pasar Lebih Mudah. Dengan target pasar yang lebih jelas, tentu komunikasi
lebih lancar. Sebab Kita sudah tahu karakteristik target pasar Kita. Jadi Kita akan menggunakan bahasa,
budaya, dan kebiasaan yang memang sudah familiar dengan pasar yang Kita targetkan.

3. Koordinasi Tim Lebih Jelas. Tidak hanya menguntungkan bisnis dari sisi konsumen, strategi di
pemasaran produk juga menguntungkan orang-orang yang mengeksekusinya.

Dengan adanya strategi yang jelas, koordinasi tim kita pun lebih terorganisasi. Setiap anggota tim bisa
dengan mudah mengetahui seperti apa pasar yang ditargetkan dan langkah-langkah apa saja yang
cocok. Jadi seluruh anggota tim punya persepsi yang sama.

6 Checklist Sebelum Menerapkan Strategi Pemasaran Produk


“Give them quality. That is the best kind of advertising.” ─ Milton Hershey, pendiri cokelat Hershey.

Berikan pelanggan kualitas produkmu. Itulah teknik terbaik untuk beriklan. Kutipan ini mengingatkan
pemilik bisnis untuk fokus pada produk sebelum melangkah jauh ke strategi marketing.

Toh pada akhirnya, strategi pemasaran secanggih apapun takkan mampu menutupi kualitas produk
abal-abal. Di sisi lain, produk yang berkualitas tinggi biasanya tak perlu strategi marketing muluk-
muluk untuk bisa sukses di pasaran.

Itu pula mengapa, di bagian ini kita akan sedikit bicara soal hal-hal di sekitar produk dan bisnis Kita.
Hal-hal di bawah sebetulnya dimaksudkan untuk membantu Kita mengenal lebih dalam produk dan
peta persaingan bisnis. Dengan begitu, Kita bisa menyesuaikan strategi pemasaran produk agar dapat
mencapai target penjualan yang diinginkan.

Jadi, inilah checklist hal yang perlu Kita pastikan ada sebelum menjalankan strategi pemasaran produk:
1. Kenali target pelanggan. Mengenal kepada siapa Kita menjual produk merupakan hal penting
dalam bisnis. Poin satu ini akan sangat menentukan bagaimana marketing dijalankan. Mengambil
istilah “pelanggan adalah raja”, maka cara ini mengingatkan Kita pentingnya memahami bagaimana
“raja” ingin dilayani.

2. Amati strategi kompetitor. Bisnis tak pernah bekerja dalam kondisi hampa. Jika Kita memang
merintis sebuah model bisnis yang benar-benar baru, tak butuh waktu lama supaya bisnis Kita
diduplikasi orang lain. Itu mengapa Kita perlu selalu mengamati apa yang dilakukan oleh kompetitor.
Sebab tentunya, Kita tak mau tersaingi dan kehilangan pelanggan oleh kompetitor kan?

3. Pilih channel marketing yang tepat. Promosi produk bisa dilakukan di mana saja. Namun, Kita
seharusnya tahu kalau tak semua channel marketing bisa menghasilkan output besar. Itu mengapa
Kita perlu memilih channel marketing yang banyak digunakan pelanggan potensial. Prinsipnya,
mengapa harus menghabiskan energi ke semua channel marketing ketika beberapa saja sudah
memberikan hasil maksimal?

4. Petakan customer journey. Poin satu ini tak pernah lepas dari setiap bisnis. Semua penjualan
dimulai dengan tahap perkenalan (awareness), pertimbangan (consideration), penjualan (sales),
penilaian (review), dan pembelian kembali (retention). Setiap proses ini berharga untuk upaya
promosi Kita. Maka dari itu, Kita perlu tahu apa saja yang perlu dilakukan supaya calon pelanggan
tertarik untuk meneruskan customer journey-nya.

5. Buat target marketing yang realistis. Ini lagi-lagi penting. Kita perlu membuat sebuah target
marketing yang memenuhi prinsip SMART (Specific, Measurable, Actionable, Relevant, dan Time-
bound). Target yang realistis dan terukur membantu Kita mengeksekusi strategi pemasaran dengan
lebih terarah.

6. Buat target marketing yang realistis. Ini lagi-lagi penting. Kita perlu membuat sebuah target
marketing yang memenuhi prinsip SMART (Specific, Measurable, Actionable, Relevant, dan Time-
bound). Target yang realistis dan terukur membantu Kita mengeksekusi strategi pemasaran dengan
lebih terarah.

4 Strategi pemasaran produk yang akan kita pakai.

1. Media Sosial. Pertama, media sosial bisa berfungsi sebagai etalase bisnis. Di sini Kita bisa
memamerkan produk-produk unggulan bisnis. Entah itu lewat visual apik dari foto, deskripsi dan cerita
di baliknya lewat caption, ataupun detail harga dengan fitur tambahan. Kedua, media sosial bisa
berfungsi sebagai sumber informasi seputar brand. Segala info promo, diskon, event, sharing sessions,
hingga perubahan jam kerja bisa disampaikan lewat media sosial. Ketiga, media sosial dapat
mendekatkan hubungan pemilik bisnis dengan pelanggan. Akses media sosial yang mudah bisa
menghilangkan jarak antara pebisnis dengan pelanggan. Jika pelanggan memiliki keluhan, mereka tak
perlu lagi repot menelpon atau datang ke kantor kita. Satu-satunya yang perlu pelanggan Kita lakukan
hanyalah me-mention atau mengomentari konten media sosial Kita. Katakanlah, media sosial juga bisa
merangkap fungsi customer service. Untuk bisa memastikan ketiga fungsi ini berjalan maksimal, Kita
tak boleh lupa kelebihan dan kekurangan masing-masing channel medsos. Dari situ, Kita bisa membuat
jenis konten berbeda supaya bisa menonjolkan sisi berbeda dari produk itu sendiri.

2. Influencers / Key Opinion Leader. Dengan mengurus satu atau beberapa influencers saja, Kita
bisa mendapatkan sejumlah lead sekaligus. Belum lagi ketika pengaruh influencers dibarengi kualitas
produk yang ditawarkan. Ini tentunya memperbesar peluang Kita untuk menambah conversions
dalam jumlah besar. Akan tetapi sebelum buru-buru memburu influencers dengan pengikut banyak.
Ada baiknya Kita tahu tipe-tipe influencers yang ada. Supaya kemudian, Kita bisa memilih siapa saja
yang bisa diajak kerja sama untuk mempopulerkan brand. Beri tahu figur publik soal bisnis Kita. Tak
kenal, maka tak sayang. Memperkenalkan bisnis Kita ke influencers incaran adalah hal pertama dan
utama yang perlu dilakukan. Beri kesempatan untuk memakai produk. Supaya lebih meyakinkan,
berikan kesempatan pada KOL untuk menjajal produk Kita. Begitu, mereka bisa lebih percaya diri dan
paham betul soal kekuatan produk Kita. Cari tahu apa yang influencers dan komunitasnya sukai. Alih-
alih menjejali calon konsumen dengan berbagai fakta dan informasi soal produk, Kita bisa membangun
hubungan personal dengan hal-hal yang calon konsumen sukai. Bagian ini akan membantu calon
pelanggan memiliki hubungan emosional dengan brand.

3. Program Afiliasi. Model pemasaran lewat afiliasi mulai berkembang di Indonesia. Strategi ini
tak lain adalah versi canggih untuk “promosi mulut ke mulut”. Alih-alih hanya mempromosikan produk
lewat rekomendasi orang, program afiliasi membantu strategi marketing supaya lebih impactful.
Mekanisme macam ini tak hanya menguntungkan Kita sebagai pemilik bisnis. Pun juga partner afiliasi
dan calon pelanggan yang disasar. Bagi pebisnis, afiliasi akan mempercepat word of mouth dari
usahanya. Hal ini bisa jadi lebih efektif dan murah di satu waktu. Meski cukup mudah dan low cost,
tentu saja Kita masih membutuhkan divisi mengurus program afiliasi yang hendak dijalankan.

4. Video Tutorial. Video tutorial adalah cara lain untuk melakukan pemasaran produk. Melalui
video-video tutorial, ada dua tahap customer journey yang bisa Kita kuasai sekaligus. Pertama, Kita
akan memperkuat kehadiran di tahap consideration. Di sini, Kita akan meyakinkan calon pelanggan
bahwa Kita siap memberikan layanan terbaik. Termasuk dengan memberikan berbagai informasi yang
dibutuhkan melalui video tutorial. Kedua, Kita juga akan mengukuhkan presence di tahap retention
atau pembelian kembali. Bisa jadi pelanggan setia Kita kembali membeli produk atau tertarik untuk
mencoba layanan baru.
Kesiapan konsumen di Indonesia

Nike+ adalah produk yang diklaim oleh Nike sebagai konsep yang sukses. Bagaimana di
Indonesia? Ternyata, penetrasi nyaris tidak kedengaran. Mungkin saja kita bisa berkilah bahwa orang
Indonesia yang memiliki hobi berlari relatif sedikit. Sebagian besar menyukai gerak jalan bersama-
sama dimana selain sedikit olahraga, mereka juga bisa mendapatkan suasana santai yang penuh
canda. Inilah ciri-ciri komunitas olahraga di Indonesia. Tidak mengherankan, program gerak jalan
seperti yang dilakukan oleh Anlene relatif sukses.

Bagaimana bila di SPBU konsumen ditawarkan ”do-it yourself”? Apakah mereka tertarik?
Bukankah do-it yourself adalah bagian dari co-creation walaupun tidak menggunakan platform digital?
Saya ragu akan sukses. Banyak orang Indonesia yang memiliki mobil, jangankan mengisi bensin sendiri,
mereka bahkan enggan keluar dari mobil. Ini adalah cara yang lebih nyaman dan memuaskan.

Mari kita lihat contoh yang lain. IKEA adalah ritel yang sukses. Mereka menjual banyak produk
furnitur termasuk knock-down. Di Eropa dan Amerika, banyak konsumen yang dengan senang hati
merakit sendiri. Bagaimana di Indonesia? Kita tahu, mereka yang membeli furnitur knock-down
Olympic, hampir seluruhnya tidak ada yang merakit sendiri. Mereka menyerahkan kepada para tukang
yang disediakan oleh pihak toko. Jangankan merakit, sebagian besar juga tidak mau mengamati atau
memerhatikan bagaimana para tukang ini merakit furniturnya.

Sebagian dari kita mungkin melihat contoh SPBU dan furnitur adalah contoh dalam industri
konvensional. Oleh karena itu, bisa juga hal ini tidak relevan. Ketidakberhasilan dari Nike+ di Indonesia
mungkin disebabkan faktor lain, seperti harga yang masih mahal dan distribusi produknya, bukan
karena tidak sesuai dengan perilaku konsumen di Indonesia.

Bagaimana kalau platformnya adalah digital? Apakah strategi co-creation ini akan
mendapatkan sambutan yang baik di Indonesia? Kita bisa lihat bagaimana konsumen kita cukup
senang dengan Facebook. Ini adalah media digital dimana konsumen mulai terlatih untuk terlibat.
Mereka bukan membaca, tetapi juga sekaligus sebagai penulis. Mereka terlibat dan ternyata hal ini
mendapatkan sambutan yang baik. Bila ini benar, maka ketidakberhasilan co-creation seperti Nike+
relatif sederhana disimpulkan.

Co-creation sangat sulit berhasil bila ditargetkan untuk konsumen kelas atas Indonesia.
Mereka punya uang, tetapi mereka pemburu kenikmatan dengan cara dilayani. Selain itu, karena
banyak co-creation menggunakan platform digital, padahal mereka adalah kelompok yang gaptek
sehingga sulit diajak untuk terlibat dalam sebuah proses layanan. Di sisi lain, co-creation untuk
generasi muda Indonesia masih menjanjikan. Sayangnya, mereka masih tidak memiliki daya beli yang
cukup untuk membeli produk. Sebuah kesimpulan sederhana.

Strategi pemasaran yang digunakan

Dengan semua pertimbangan itu, akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan strategi
gabungan dengan semua media yang telah kami punya, Strategi bisnis terjitu yang dilakukan Nike
untuk meningkatkan penjualan mereka adalah dengan berinvestasi besar-besaran ke pemasaran.
Pemasaran dilakukan dengan berbagai cara, di antaranya dengan iklan dan sponsorship.

Nah Nike ini gak tanggung-tanggung kalau ngeluarin duit buat pos pemasaran, di sepanjang
tahun 2014 aja total uang yang dikeluarin udah mencapai US$ 3 miliar atau Rp 42 triliunan. Artinya
setiap detiknya mereka mengeluarkan uang US$ 100 untuk iklan. Hal yang sama terjadi di tahun 2016,
namun angkanya sedikit besar yaitu US$ 3,3 miliar atau Rp 46 triliunan.

Biaya semahal itu lebih banyak digunakan untuk membayar para atlet dan selebriti yang
dijadikan sebagai bintang iklannya. Sebut saja ada Tiger Woods, Michael Jordan, Ronaldinho, Cristiano
Ronaldo, sampai petenis Roger Federer.

Mereka memulai menggunakan iklan di televisi untuk memasarkan produknya sejak tahun
1982. Bahkan iklan pertama itu mendapatkan penghargaan dari Emmy Awards dalam kategori ‘Iklan
Terbaik’ di tahun 1994.

Dari merek Nike sendiri saja mereka sudah laris manis, tapi ternyata para manajemen merek
berlambang centang itu gak puas kalau cuma satu doang. Mereka pun akhirnya mengakuisisi beberapa
merek besar untuk berada di bawah naungan Nike Inc. Strategi ekspansi bisnis inilah yang membuat
mereka sukses hingga saat ini.

Pada tahun 2003, Nike mengakuisisi Converse yang telah berdiri sejak tahun 1908 untuk
berada di naungan mereka. Gimana bisnisnya gak makin berkembang pesat, Nike laris, Converse juga
laris!

Selain Converse, Nike Inc, juga membeli pakaian olahraga khusus surfing, Hurley. Sang pendiri
Hurley mengungkapkan hal ini dilakukan karena mereka mengaku sulit bersaing dengan brand surfing
lainnya seperti Billabong.

Agar tetap bertahan, strategi bisnis Nike yang gak kalah penting adalah menomorsatukan
kualitas setiap produk yang mereka ciptakan. Mereka berani menjamin produk yang diluncurkan
berdaya tahan lama, sehingga wajar kalau harga setiap produknya terbilang mahal.
Kepuasan setiap konsumen masuk ke dalam perhatian penuh mereka, jadi saat bikin mereka
gak bakal asal-asalan. Buktinya hingga kini peminat sepatu Nike selalu membludak dan gak pernah
kehabisan penggemar setia mereka.

Nike gak menampik adanya persaingan dengan brand-brand olahraga lainnya sekaliber
Adidas, Reebok, dan lain-lainnya. Soal sepatu mungkin kualitas antar brand itu bisa 11-12, oleh
sebabnya Nike terus berusaha keras untuk melampaui pesaingnya.

Contoh yang sudah pernah mereka lakukan adalah, beralih dari offline ke online store.
Mungkin terdengar biasa, tapi Nike sudah melakukannya sejak tahun 1999, sementara pesaingnya,
Adidas, baru meluncurkan website di tahun 2006.

Nike mungkin sejak dulu sudah terkenal banget, tanpa promosi juga kayaknya mereka bisa
menjual banyak produk. Tapi, sayangnya pemikiran mereka gak sesempit itu, mereka terus berusaha
untuk meraup keuntungan dengan jumlah yang berkali-kali lipat setiap tahunnya.

Salah satu strategi bisnis mereka untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan
mendompleng nama besar brand-brand lainnya. Mungkin lebih tepatnya bukan mendompleng, tapi
berkolaborasi. Misalnya bekerja sama dengan pesta olahraga terbesar di dunia yaitu Olimpiade. Pada
tahun Olimpiade 1996, Nike membantu memproduksi sepatu emas untuk hadiah atlet lari dalam ajang
tersebut.

Di Olimpiade Rio 2016, Nike juga turut mensponsori banyak tim dan atlet untuk mengenakan
produk mereka. Inilah strategi mereka untuk meraup banyak pembeli. Bayangkan saja, berapa banyak
orang dari seluruh dunia yang menonton Olimpiade?

Itulah enam strategi bisnis yang dilakukan Nike. Cuma modal Rp 16 jutaan, kini mereka sudah masuk
ke dalam deretan brand olahraga paling bernilai di dunia. Dan keberhasilan nike+ pun sudah tidak
usah ditanya lagi.
Pembagian Tugas Kelompok
Kami memulai dengan diskusi di grup whatsapp dengan menentukan ide terlebih dahulu,
kemudian muncul sebuah ide dengan untuk menggunakan brand NIKE+ sebagai contoh inisiatif co-
creation yang kami gunakan. Setelah itu, kami menentukan poin – poin pembahasan, dan kami
langsung melakukan pembagian tugas seperti yang tertera dibawah ini :

 Royhan Zaki Rizwansyah (175150407111015)

Membahas tentang Perusahaan Nike.

 Alifia Wahyu Sektyawardani (185150401111016)

Membahas tentang produk apa yang merupakan implementasi dari co-creation dari brand
Nike yaitu Nike+

 Faisal Fanani (180533631596)

Kesiapan konsumen dan strategi pemasaran yang tepat

 Adam Maulana Dzikri (180533631533)

Keuntungan yang didapat dari proses cocreationnya

Kemudian kami juga saling mencocokan pembahasan kami sesekali di grup, dengan beberapa
melakukan beberapa perbaikan pemahaman mengenai tugas ini, sehingga selesailah tugas ini. Tugas
ini mengenai mencari contoh inisiatif co-creation di longkungan digital, kemudian kelompok kami
sepakat menggunakan NIKE+ sebagai contoh inisiatif co-creation yang berhasil. Berikut rincian tugas
yang diberikan kepada kami : Bersama kelompok yang sama, carilah satu contoh inisiatif co-creation
di lingkungan digital yang berhasil. Buatlah laporan, minimal 10,000 kata yang berisi penjelasan detail
tentang ide inovasi tersebut. Sebagai sebuah laporan yang dapat dipercaya, setiap referensi yang
digunakan harus dicantumkan. Jelaskan apa yang membuat contoh inisiatif co-creation tersebut
berhasil
DAFTAR RUJUKAN

Wright, Ashley. 2016. Nike: Facilitating Cutomer Experience to Co-Create Value


https://marketingdiscussions.wordpress.com/2016/03/14/nike-facilitating-customer-
experience-to-co-create-value/ (Diakses 20 Oktober 2020)

Author. 2011. The Power of Co-Creation: Nike and Nike+


https://www.slideshare.net/EnterpriseCoCreation/nike-and-nike (Diakses 20 Oktober 2020)

Salumni. 2015. Nike from product to platform https://digital.hbs.edu/platform-


digit/submission/nike-from-products-to-platform/ (Diakses 20 Oktober 2020)

Ramaswamy, V. 2008. Co-creating value through customers’ experiences: the Nike


case, Strategy & Leadership, 36(5), 9-14.

Indra, Imas. 2019. 4 Strategi Pemasaran Produk. http://bit.ly/Strategi-Pemasaran-Produk


(Diakses 20 Oktober 2020)

Ramadhani, Niko. 2020. Sudah tahu apa saja hak dan kewajiban konsumen ?.
https://www.akseleran.co.id/blog/konsumen-adalah/ (Diakses 20 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai