Kelompok 5 1. Ahmad Faisal 18.0101.0107 2. Elis Elifiyah 18.0101.0108 3. Lana Rokhmtika 18.0101.0109 4. Ricko Ardiansyah 18.0101.0110
1. Profile Perusahaan PT. Nike
Nike adalah salah satu perusahaan multinasional memperoduksi peralatan terbesar didunia dan udah terkenal produknya diberbagai masyarakat.Pada tahun 1964 pengusaha seorang atlet yaitu Bill Boweman dan Phil Knight. Nike sekarang ini berpusat pada Amerika Serikat mempunyai anak perusahaan tersebar seluruh dunia terumata di Asia yaitu Cina, Thailand,Malaysia, India dan Indonesia.Perusahaan NIKE ini bersaingan dengan Puma dan Adidas. Produk NIKE sangatlah banyak sekali terutama tentang peralatan olahraga dari remaja sampai tua, selain itu produk NIKE juga terdapat peralatan olahraga untuk perempuan. Produk sepatu atletik NIKE dirancang terutama penggunaan atletik tertentu. Perseroan menjual pakaian olahraga dan aksesoris , serta tas atletik dan barang-barang aksesoris. Hal ini juga memasarkan pakaian dengan lisensi perguruan tinggi dan tim profesional dan logo laga.NIKE bukan hanya terkenal sebagai perusahaan penghasil peralatan olahraga. Perusahaan NIKEmemang memiliki reputasi baik tetapi tidak mungkin baik terus, Perusahaan memiliki pelanggaran etika dalam berbisnis dari nasional maupun internasional. Pelanggaran yang nyata itu yaitu seiring produksi banyak perusahaan NIKE namun mempekerjakaan anak-anakdibawah umur. Kondisi kerja yang buruk telah hadir selama berabad-abad dan ini terjadi abad akhir ke-20, dan negara Dunia seperti Vietnam, Cina, Korea Selatan, dan Taiwan menyediaka akses ke tenaga kerja murah. NIKE menjadi sasaran utama beberapa perusahaan dianggap melakukan tindakan etis. Hal ini merupakan kondisi daerah pabrik NIKE diluar negri kritis dan jauh dari standar minimal ditetapkan untk semua karyawan. 2. Kebijakan NIKE Awal tahun 1990-an , Produk Nike dihasilkan enam pabrik mempekerjakan 25.000 pekerja. Standar panduan kebijakan pabrik perusahaan berupa kesepakatan ideal mengenai buruhnya :
1. Nike tidak akan mempekerjakan karyawan dibawah umur
2. Akan memberikan upah yang layak 3. Memberikan banyak keuntungan bagi buruh 4. Memberikan semua hak buruh setiap kali lembur 5. Karyawan berhak atas minimal 24 jam istirahat secara berurut-turut untuk setiap periode tujuh hari 3. Kasus Pelanggaran Etika Perusahaan PT. Nike Kasus pelanggaran di perusahaan PT. Nike terhadap perilaku bisnis yang tidak adil kepada para pekerja atau buruh yang tidak sesuai dengan standar kebijakan yangtelah ditetapkan. Demi memperoleh keuntungan yang berlimpah, NIKE memusatkan produksinya di Negara yang upah pekerjanya rendah (merugikan pihak pekerja). Pada tahun 1970an Nike memusatkan produksi di jepang karena upah buruh di Jepang lebih murah dibanding kantor pusatnya yang ada di Amerika Serikat. Selanjutnya tahun 1982, PT.Nike sebagian besar memproduksi di Negara Korea dan Taiwan karena dikesua Negara tersebut memiliki upah tenaga kerja yang rendah. Pada tahun 1980 Nike mencoba membuat produksi di Cina namun mengalami bencana dalam kemitraan dengan perusahaan milik Negara dan untuk itu PT Nike lalu memindahkan investasinya ke Taiwan dan mengambil keuntungan dari ongkos tenaga kerja yang lebih murah disana. Pada akhir 1980an PT Nike memindahkan operasi perusahaan ke Thailand Selatan dan Indonesia dalam mencari tenaga kerja murah. Karena pada akhir tahun tersebut adanya pergolakan buruh di Korea Selatan lantas Nike memindahkan operasinya. Alasan lain untuk perpindahan ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik Korea Selatan, dan Taiwan kehilangan akses khusus untuk pasar AS, yang telah lama mereka nikmati sebagai status “Negara berkembang” di bawah Sistem Prefensi Umum (GSP) AS. Investor Korea dan Taiwan bergerak ke pabrik di Thailand, Indonesia, China dengan menggunakan peembuatan hak istimewa GSP dari Negara – Negara miskin. Pada awal tahun 1990-an, produk Nike dihasilkan oleh enam pabrik yang memperkerjakan 25.000 pekerjaan. Namun ada beberapa kesalahan dari Manajemen SDM PT. Nike yang berdampak buruk dalam jangka waktu pendek atau panjang. Akibat dari kesalahan tersebut pekerja sangat perhitungan pada perusahaan dan cenderung malas kerja jika tidak sesuai denan job description mereka dan nike berada di pusat kritik pubrik atas promosi item kepda konsumen berpenghasilan rendah sebagai salah satu penyebab kejahatan 4. Kesimpulan Kasus PT. Etika Masalah yang menjadi penyebab utama dalam kasus Nike adalah penggunaan tenaga kerja buruh yang dianggap sebagai eksploitasi tenaga kerja. Nike terlibat dalam sebuah kontroversi atas penggunaan buruh murah di Negara – Negara berkembang untuk membuat produk dengan biaya yang lebih murah. Negara yang dijadikan produksi dengan menerapkan upyah yang rendah untuk buruh, hal ini dilandasi oleh alasan: kualitas pekerja memang masih rendah, jumlah pengangguran bayak, dan memperkuat keunggulan kompetitif bangsa sebagai tempat investasi yang dapat mereduksi biaya produksi