Anda di halaman 1dari 51

1

PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk


a.

Profil Perusahaan
Nama

: Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Tanggal/Tahunberdiri

: 14 Agustus 1990

Pendiri

: Sudono Salim

Kode

: ICBP

Alamat

:Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 23 Jl.


Jend.SudirmanKav 76-78 Jakarta 12910

E-mail

: coporate@indofood.co.id

No. Telpon

: 021 - 57937500

No. Faks

: 021 - 57937557

Website

: indofood.co.id

NPWP

: 02.993.085.6-018.000

Bidang Usaha

: Industriprodukmakananbermerek

Sektor

: CONSUMER GOODS INDUSTRY

Biro AdministrasiEfek : PT Raya SahamRegistra


b.

Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


Pada awalnya industry mie instan di Indonesia diawali dengan
berdirinya PT Lima Satu Sankyu pada bulan April 1968, pada tahun 1977
perusahaan ini berganti nama menjadi PT Lima Satu Sankyu Indonesia yang
kemudian berubah lagi menjadi PT Supermie Indonesia, sesuai dengan
merek mie instan andalannya yaitu Supermie. Pada tahun 1970, pasar mie
instan diramaikan lagi dengan berdirinya PT Sanmaru Food Manufacturing,
salah satu anak perusahaan Jangkar Jati Group yang memproduksi mie
instan Indomie.
Sejak saat itu perkembangan pasar mie instan mulai ditandai dengan
persaingan antar group yang ketat, terutama setelah PT Indofood yang
tergabung dalam perusahaan milik Salim Group bergabung dengan Jangkar

Jati Group pada tahun 1984 dengan membentuk PT Indofood Interna


Corporation. Tahun 1986, PT Indofood Interna Corporation melalui anak
perusahaannya PT Lambang Insan Makmur mengambil alih PT Supermie
Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1990 berdiri satu lagi perusahaan mie
instan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian
No. 228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah dengan Akta No. 249 tanggal
15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta No. 171 tanggal
20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris di
Jakarta dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-2915. HT.01.01
Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta telah didaftrakan di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan di bawah No.579, 580 dan 581 tanggal 5 Agustus 1991, dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12 tanggal 11
Februari 1992, Tambahan No.611. Pendiri dan pemegang saham prusahaan
ini semula adalah Mr. Soetojo Koerniawan dan Mr. Herryjanto Setiadi.
Pada bulan Juni 1992, saham perusahaan ini diambil alih oleh PT
Indocement Tunggal Prakarsa sebesar 51% (Indocemmercial, N0.188-26
Oktober 1997). Kemudian pada tahun yang sama yaitu 1992 perusahaan
Salim Group mengambil alih seluruh saham Jangkar Jati Group. Dan
puncaknya adalah ketika Indofood mencabut produknya dari jaringan
distributor PT Wicaksana Overseas dan dialihkan ke Indomarco (Pebapan),
sejak saat itu industry mie instan di Indonesia dikuasai oleh PT Indofood,
dengan merek Indomie, Supermie, dan Sarimi mulai menguasai pasar
domestic. Namun ekspansi perusahaan Salim Group tidak berhenti sampai
disana, indikasinya adalah dengan diambil alihnya saham PT Panganjaya
Intikusuma oleh perusahaan Salim Group. Kemudian pada tanggal 5
Februari

1994 berdasarkan keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para

Pemegang Saham (RUPS) yang dituangkan dalam Akta Risalah No.51 yang
dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di Jakarta, PT Panganjaya

Intikusuma diubah namanya menjadi PT Indofood Sukses Makmur Divisi


mie instan dan lokasinya berada di kawasan industry di Ancol, Jakarta Utara
sebagai pusat pabriknya.
Sejarah PT Indofood Sukses Makmur, tbk, Divisi Mie Instan pabrik
di Tanggerang awalnya merupakan sebuah perusahaan milik keluarga
dengan nama CV Superfood Indonesia. Pada tanggal 2 Januari 1977 CV
Superfood Indonesia yang memiliki merk mie instan Supermie ini sahamnya
dibeli oleh pihak Salim Group, atau dengan kata lain diakuisisi oleh PT
Indofood. Pada tanggal 11 Oktober 1988 ada perubahan manajemen
dibawah perusahaan milik Salim Group sehingga nama CV Superfoof
Indonesia ini diubah menjadi Sarimi Asli Jaya yang memproduksi mie
instan merk supermi, sarimi, intermi dan mikro. Pada tanggal 1 Maret 1994
PT Sarimi Asli Jaya merger dengan PT Indofood, kemudian statusnya
menjadi perusahaan listing ( go public) yang namanya berubah menjadi PT
Indofood Sukses Makmur, tbk. Divisi mie instan yang berlokasi di
Tanggerang hingga saat ini dengan bisnis usaha unit memproduksi mi instan
dengan merk indomie, supermie dan sakura. Perkembangan sejarah PT
Indofood Sukses Makmur sejak didirikan pada tahun 1990 hingga saat ini
dapat dijabarkan secara singkat sebagai berikut :
2007
Grup Agribisnis mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Singapura melalui
transaksi reverse takeover, dengan penempareverse takeover, dengan
penempatan saham baru terkonsolidasi. Penerbitan Obligasi Seri IV sebesar
Rp2 triliun yang akan jatuh tempo pada tahun 2012, dengan peringkat AA+
dari PT Pefindo. Peningkatan kepemilikan saham di Pacsari Pte. Ltd.
Sebesar 35% menjadi 90%. Perseroan terus meningkatkan lahan
operkebunannya melalui anatar lain akuisisi 60% kepemilikan saham di
perusahaan perkebunan Rascal Holding Limited yang memiliki luas lahan
perkebunan lebih dari 85 ribu hektar. Diikuti dengan berpartisipasi dalam

pengeluaran saham baru PT Mitra Inti Sejati Plantation dan memiliki


sebesar 70% kepemilikan sehingga meningkatkan luas lahan perkebunannya
sekitar 13 ribu hektar. Selanjutnya, Perseroan mengakuisisi 64,41%
kepemilikan saham Lonsum, perusahaan perkebunan terbuka dengan luas
lahan perkebunan sekitar 169 ribu hektar.
2006
Pembayaran lebih awal atas sisa Eurobonds sebesar US$143,7 juta dan
akuisisi 55,0% saham perusahaan pekapalan Pacsari Pte. Ltd. Perseroan
juga mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat
dengan total lahan seluas 31 ribu hektar. Penggabungan seluruh perusahaan
di bawah Grup Agribisnis dengan PT Salim Invomas Pratama (SIMP)
sebagai perusahaan yang dipertahankan.
2004
Realisasi ESOP tahap III atas 919,5 ribu saham. Perseroan menerbitkan
Obligasi Seri III senilai Rp 1 triliun yang akan jatuh tempo pada tahun 2009,
kali ini dengan peringkat AA dari PT Pefindo. Perseroan mengakuisisi 80%
saham perusahaan corrugated cardboard, meningkatkan kepemilikan di anak
perusahaan penyedap makanan dari 70% menjadi 92,2% dan beberapa
perusahaan agribisnis serta anak perusahaan distribusi dari 80% menjadi
100%.
2003
Realisasi ESOP tahap II sebesar 58,4 juta saham, dan penerbitan Obligasi
Seri II sebesar Rp 1,5 triliun yang akan tempo pada tahun 2008, dengan
peringkat AA+ dari PT Pefinda
2002

Realisasi ESOP tahap I sejumlah 228,9 juta saham dan pembelian kembali
saham sebesar 915,6 juta lembar. Perseroan menerbitkan Eurobonds sebesar
US$280juta.
2001
Persetujuan rencana pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan dan
pengeluaran Employee Stock Ownership Plan (ESOP)
2000
Pemecahan saham dengan perbandingan 1:5 dengan nilai nominal Rp100
per saham. Pada tahun yang sama, Perseroan menerbitkan Obligasi Seri I
sebesar Rp 1 triliun yang jatuh tempo pada tahun 2005, dengan peringkat
AA+ dari PT Pefindo
1997
Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan,
agribisnis serta distribusi. Pada tahun yang sama, dilaksanakan penawaran
umum terbatas 1:5 atau menerbitkan 305,2 juta saham.
1996
Perseroan melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2
dengan nilai nominal Rp500 per saham dalam rangka memperbaiki
likuiditas.
1995
Perseroan mengakuisis pabrik penggilingan gandum Bogasari, menjadi
Perseroan sebuah perusahaan makanan yang terintegrasi secara vertical
1994, Perubahan nama Perseroan menjadi PT Indofood Sukses Makmur,
pada tahun yang sama saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia
(763 juta saham, Rp100 nilai per saham)
1990

Perseroan didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.


c.

Visi dan Misi PT Indofood Sukses Makmur ,Tbk


Visi
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions
Misi
1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan kami, proses produksi
kami, dan teknologi kami
2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga
terjangkau yang merupakan pilihan pelanggan
3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestic maupun
internasional
4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa
Indonesia, khususnya dalam bidang nutrisi
5. Meningkatkan stakeholders value secara berkesinambungan

d. Strategi Bisnis PT Indofood Sukses Makmur.Tbk


1. Product
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie
standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbubumbuan yang disertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm,
bubuk perasa dan bawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi
jumbo dengan massa 120 gram.
Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia.
Indomie pun selalu berusaha memenuhi keinginan konsumen yang
semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk
Indomie, mulai dari mie goreng, mie soup, mie regional (mie dengan
variasi rasa sesuai dengan masakan tradisional daerah-daerah Indonesia),
mie premium, serta mie jumbo.
2. Price
Indomie selain dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5
bungkus atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie

juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat, di


Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 900,-.
3. Place
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di
Indonesia, menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah
titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005,
sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai
suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang
memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga
setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu
yang sesingkat mungkin (www.indofood.com). Di Yogyakarta agen-agen
Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warungwarung seperti Burjo (warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan
mie instan/mie goreng sebagai menu utama).
4. Promotion
- Tagline
: Indomie Seleraku
- Iklan
: billboard, iklan TV, sponsor acara
- Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie
untuk setiap Burjo di Yogyakarta)
e. Analisis SWOT PT Indofood Sukses Makmur Tbk
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT
adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event
kita. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (Kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini.
Kondisi keuangan /finansial yang
dapat dilihat dari perkembangan kepemilikan saham di

berbagai perusahaan.
Memiliki banyak anak perusahaan.

kuat,

Brand

yang

telah dikenal lama

oleh masyarakat Indonesia

terutama produk Indomie.


Kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang matang.
Memiliki Sumber Daya Manusia yang
besar sehingga mampu produksi yang besar pula.

2. Weakness (Kelemahan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi
atau program pada saat ini.
Tenaga kerja yang
banyak membuat perusahaan rentan goncangan terhadap penjualan p

roduk yang menurun.


Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan.
Permintaan pasar yang belum terpenuhi.
Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood.

3. Opportunities (Peluang)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi
dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
Pertumbuhan pasar yang terus meningkat baik di kalangan bawah,

menengah maupun atas.


Segmentasi pasar yang tidak terlalu signifikan karena produk yang
dihasilkan terus menyesuaikan untuk dikonsumsi pria atau wanita,

baik tua maupun muda.


Memanfaatkan ebussines dalam membantu mengembangkan pangsa
pasar dan

memperkenalkan produk melalui internet

karena pengguna internet sama dengan masyarakat konsumen.


Peluang pasar yang
besar dalam sistem distribusi yang
mencakup grup pendistribusian produk hingga pasar tradisional deng

an waktu sesingkat mungkin.


Melakukan ekspansi ke luar negeri.
Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang

sejenis.
Melakukan diversifikasi terhadap produk lain.

4. Threat (Ancaman)

Adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang


dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa
depan.
Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan
maupun inovasi.
Tidak fokus terhadap satu jenis produk.
Terus dihadapi dengan pesaing-pesaing baru

dengan jenis produk

yang sama.

f. Corporate Social Responsibility Perusahaan PT Indofood Sukses


Makmur Tbk
Misi Indofood untuk memberikan kontribusi bagi kesejahteraan
masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan serta meningkatkan
stakeholders value secara berkesinambungan, telah diterjemahkan melalui
komitmen untuk menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility atau CSR) dengan orientasi pada prinsip
triple bottom line, yang berfokus pada keseimbangan kinerja keuangan
(profit), sosial (people) dan lingkungan (planet). Dengan prinsip ini maka
diharapkan Indofood bersama seluruh pemangku kepentingan baik internal
maupun

eksternal

akan

berkembang

bersama

secara

berkelanjutan

(sustainable).
Landasan tujuan yang digunakan dalam melaksanakan program
pengembangan sosial dan kemasyarakatan Indofood adalah Menciptakan
Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian dituangkan ke dalam
lima pilar, yaitu: Pembangunan Sumber Daya Manusia, Peningkatan Nilai
Ekonomi, Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan, Partisipasi aktif dalam
Kegiatan Komunitas, Menjaga Kelestarian Lingkungan.
1. Pembangunan Sumber Daya Manusia
a) Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA)
Setiap tahun, Indofood memberikan beasiswa bagi anakanak
karyawan yang berprestasi. Secara total, lebih dari 15.000 anak

10

karyawan memperoleh bantuan beasiswa, mulai tingkat sekolah dasar


sampai dengan perguruan tinggi. Melalui bantuan pendidikan ini,
Indofood ingin mendorong para pelajar yang merupakan putra-putri
karyawan

untuk

menggali

potensi

diri.

Selain itu, bekerjasama dengan Yayasan Karya Salemba Empat,


Indofood juga memberikan beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi
yang memiliki keterbatasan ekonomi dari sebelas perguruan tinggi
negeri ternama di Indonesia. Di samping dana beasiswa yang
diberikan setiap bulan, para penerima beasiswa juga mendapatkan
pembekalan melalui 5 jenjang pelatihan Indofood Leadership Camp.
Pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, membangun rasa
percaya diri, membentuk sikap disiplin serta jiwa cinta tanah air.
Setiap mahasiwa penerima beasiswa juga memperoleh kesempatan
untuk mengenal sistem, prosedur dan budaya kerja melalui pelatihan
langsung di lapangan serta program magang.

b) Indofood Riset Nugraha ("IRN")

11

Dimulai sejak tahun 1998, IRN merupakan program pemberian


bantuan dana untuk kegiatan penelitian di bidang pangan, terutama
berkaitan

dengan

peningkatan

kualitas

pangan,

serta

penganekaragaman pangan dalam rangka mendukung ketahanan


pangan nasional. Proses evaluasi dilakukan oleh dewan pakar yang
terdiri dari 8 orang ahli terkemuka di bidang teknologi dan industri
pangan.
Setiap tahun, dipilih tema yang berbeda sesuai dengan situasi dan
kondisi yang sedang terjadi dalam masyarakat. Bantuan diberikan
kepada para mahasiswa strata1 yang sedang menyelesaikan
skripsinya. Beberapa hasil riset diharapkan dapat dikembangkan lebih
lanjut. Judul riset seperti Pemanfaatan Umbi Garut Untuk Pembuatan
Plastik Biodegradable serta Pertumbuhan dan Hasil Beberapa
Genotip Kedelai (Glycine max L) Berbiji Besar Pada Taraf Cekaman
Kekeringan,

merupakan

topiktopik

riset

yang

berpotensi

memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Beberapa makalah riset


telah diikutsertakan dalam kompetisi internasional. Prestasi ini
membuktikan bahwa risetriset Indonesia dapat memenuhi standar
internasional.

12

c) Pembangunan Rumah Pintar


Bekerjasama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu
(SIKIB), Indofood membangun sarana dan mengemas pola pendidikan
inovatif non-formal yang dirancang untuk dapat dimanfaatkan bagi
anak-anak hingga orang dewasa. Indofood membangun 20 unit
Rumah Pintar yang lengkap dan terintegrasi di hampir seluruh unit
usaha perkebunan Indofood di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
Setiap unit Rumah Pintar dilengkapi fasilitas sentra audio visual,
komputer, buku, sentra bermain dan sentra kriya. Keragaman sentra
kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar para
pengunjungnya, terlebih karena rumah pintar ini juga dikelola dengan
pendekatan suasana kegembiraan, menyenangkan, berorientasi ke
depan serta cinta kebudayaan Indonesia.

13

ss

2. Peningkatan Nilai Ekonomi


a) Kemitraan dengan petani
Indofood mengembangkan programprogram kemitraan pertanian
secara berkelanjutan dengan para petani mitra yang terdiri dari petani
kentang, singkong, gula kelapa, cabai dan kelapa sawit. Indofood
memberikan

pelatihan,

bimbingan

dan

asistensi

di

bidang

pembudidayaan, penanaman, pemanenan dan penanganan komoditas


pasca panen.

14

b) Pemberdayaan Wanita melalui Program Pojok Selera


Indofood mendukung program pemberdayaan wanita melalui Program
Pojok Selera, yaitu pelatihan kewirausahaan bagi istri/keluarga petani
dan istri/keluarga karyawan perkebunan maupun mitra Indofood
lainnya, agar dapat tumbuh menjadi pelaku usaha kecil menengah di
bidang
Indofood

kuliner.
terus

mengembangkan

program

kewirausahaan

dan

pembuatan makanan berbahan dasar non beras bagi para istri dan
keluarga petani di antaranya para istri petani singkong di Malangbong
Jawa Barat; petani cabai di Jember dan Lumajang, penderes gula
kelapa di Banyuwangi Jawa Timur; petani kentang di Garut Jawa
Barat; para istri petani singkong di Tasikmalaya, perajin bawang
goreng di Cirebon Jawa Barat, dan petani kentang di Brebes Jawa
Tengah.
Program Pojok Selera juga dilaksanakan untuk para keluarga
karyawan

dan

komunitas

di

sekitar

perkebunan.

Dengan adanya program pelatihan kewirausahaan, diharapkan para

15

istri petani dapat membantu meningkatkan penghasilan keluarga, baik


secara perorangan maupun kelompok, serta mengembangkan usaha
kuliner mereka.

c) Program UKM Bogasari


Melalui Divisi Bogasari, Indofood memberikan pelatihan bagi Usaha
Kecil Menengah binaan berupa pembuatan mi, bakery, martabak,
jajanan pasar dengan tujuan agar para UKM mengetahui teknis dasar
pengelolaan tepung terigu secara benar dan tepat, agar dapat
menaikkan

omzet

penjualan.

Indofood juga memberikan bantuan pinjaman lunak untuk peralatan


mi, bakery ataupun martabak, khususnya bagi para pemegang
Bogasari

Mitra

Card.

Bogasari Mitra Card adalah program keanggotaan khusus bagi mitra


usaha kuliner berbasis tepung terigu Bogasari yang masih dalam skala
usaha kecil menengah UKM) atau masih bersifat tradisional sebagai
bentuk penghargaan atas kepercayaan dan kesetiaan para pengguna
produk-produk tepung terigu Bogasari. Kategori keanggotaannya
terdiri dari 3 jenis: Silver untuk pemakaian di bawah 250 sak per

16

bulannya, Gold (250749 sak), dan Platinum untuk pemakaian 750


sak

ke

atas.

Indofood terus mengembangkan manfaat bagi mitra UKM pemegang


Bogasari Mitra Card, yaitu berupa program pelatihan, dukungan
promosi dan bantuan fasilitas kredit perbankan serta berbagai
asuransi, seperti asuransi kebakaran, kesehatan dan kecelakaan.
3. Kegiatan Solidaritas Kemanusiaan
a) Indofood peduli
Melalui program Indofood Peduli, Indofood membuka posko dapur
umum dengan menyediakan mi instan, biskuit, makanan bagi balita
dan ibu hamil serta susu yang ditujukan bagi para pengungsi maupun
relawan

di

lokasi

bencana.

Sejak tahun 2011, Indofood telah mendirikan poskoposko dapur


umum dan penyediaan pasokan makanan bagi para korban banjir lahar
dingin di Desa Jumayo, Magelang, Jawa Tengah; para pengungsi
bencana gunung berapi di Gunung Lokon, Sulawesi Utara; korban
banjir di Ternate, Maluku Utara; korban banjir di Desa Tabunio,
korban kebakaran di Desa Pandahan dan Desa Liang Anggang juga
bencana kebakaran di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

17

b) Indofood service day


Melalui program "Indofood Service Day"", Indofood beserta anak
perusahaannya terus mendukung program donor darah yang
diperuntukkan bagi kegiatan kemanusiaan melalui Palang Merah
Indonesia. Para donor terdiri dari karyawan Indofood dan masyarakat
sekitar.
Di tahun 2012, tercatat 13.612 orang pendonor dengan total akumulasi
darah yang disumbangkan sebanyak 4.659,2 liter darah.

4. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas


a) Kegiatan sosial dan keagamaan
Indofood aktif berpartisipasi dan berkontribusi dalam berbagai
kegiatan sosial kemasyarakatan, khususnya yang terkait dengan
pendidikan, kesehatan, lingkungan dan peringatan hari besar
keagamaan.

Kontribusi

sosial

dalam

berbagai

kegiatan-kegiatan

yang

dilaksanakan lembaga keagamaan, pendidikan, dan lembaga


swadaya masyarakat (LSM) di bidang pendidikan, kesehatan dan

18

lingkungan. Selain itu, Indofood juga berpartisipasi dalam berbagai


kegiatan renovasi sarana ibadah baik musholla, masjid, gereja, dan
lain-lain.

Program Safari Ramadhan dilaksanakan untuk memperingati hari


raya kemenangan Ramadhan. Kepedulian diwujudkan dalam
bentuk pemberian paket produk dan peralatan sekolah maupun
peralatan rumah tangga kepada komunitas-komunitas yang
membutuhkan.

Program Indofood Berbagi Kasih untuk memperingati sukacita


Natal. Kepedulian diwujudkan dalam bentuk pemberian paket
produk dan peralatan sekolah maupun peralatan rumah tangga
kepada komunitas-komunitas yang membutuhkan.

b) Kegiatan bedah rumah


Indofood mendukung program rehabilitasi rumahrumah dalam
kondisi

buruk.

Bekerjasama dengan Yayasan Tzu Chi Indonesia, Indofood telah


membantu memperbaiki 19 buah rumah di area kumuh yang terletak
di

Kelurahan

Cilincing

Jakarta

Utara.

Indofood juga membantu pembangunan infrastruktur sosial untuk


rehabilitasi rumah tak layak huni di lingkungan TNI-Angkatan Darat
yaitu sebanyak 456 rumah prajurit di daerah Kodam Pattimura,
Ambon.

19

5. Menjaga Kelestarian Lingkungan


Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, Indofood memiliki komitmen
untuk senantiasa berupaya menjaga kelestarian lingkungan hidup secara
berkelanjutan melalui berbagai program yang telah dilakukan, antara lain:

Fasilitas

Pengolahan

Limbah

Guna memastikan agar limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang
telah dipersyaratkan, maka seluruh pabrik Indofood dilengkapi dengan
dengan fasilitas pengolahan limbah. Atas kontribusinya dalam pengelolaan
limbah yang ramah lingkungan, Perseroan telah mendapatkan penghargaan
dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai perusahaan dengan predikat baik.

Green

Office

Indofood menerapkan praktik-praktik kantor ramah lingkungan pada


pabrik-pabrik dalam lingkungan Grup CBP. Beberapa program di
antaranya adalah: Reduce, dengan kegiatan pengurangan scrap di area
produksi serta program penghematan listrik dan air; Reuse, yaitu
penggunaan effluent Waste Water Treatment Plant yang diolah lebih dulu
sehingga bisa dimanfaatkan untuk keperluan di toilet dan pemeliharaan
taman; serta Recycle, berupa kerjasama dengan pihak ketiga dalam

20

pemanfaatan kertas bekas untuk bahan pembuatan pulp. Program lainnya


yaitu pembuatan sumur resapan dan lubang-lubang biopori untuk
mempertahankan kesuburan tanah.

Bank

Sampah

Kemasan

Indofood bersama dengan lima perusahaan multinasional lain telah


membangun koalisi proyek percontohan pengelolaan bank sampah
kemasan dengan kapasitas sebesar 1.000 ton limbah yang selanjutnya
didaur ulang dan dijual ke industri untuk pengolahan lebih lanjut.

Bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI, Indofood


mengadakan Aksi Tanam Mangrove sebanyak 2.000 pohon guna
membantu melestarikan dan menjaga lingkungan pesisir pantai utara
Jakarta.

Dalam memperingati Hari Bumi dan Hari Anak Nasional, para karyawan
bekerja sama dengan sekolahsekolah setempat melaksanakan program
penanaman pohon. Program ini mendorong karyawan dan anakanak
untuk memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi.

PT MAYORA INDAH Tbk


a.

Profil Perusahaan
Nama
Tanggal/Tahun berdiri
Kode
Alamat
Emai

: PT. Mayora Indah Tbk


: 17 Februari 1977
: MYOR
: Gedung Mayora
Jl. Tomang Raya 21-23
Jakarta Barat
:yuni@mayora.co.id

No. Telepon
No. Faks
Website
NPWP
Bidang Usaha

customer@mayora.co.id
: (021) 565 5322
: (021) 565 5323
: www.mayoraindah.co.id
: 01.146.631.5-054.000
: Industri Makanan Ringan

21

Sektor
Biro Administrasi Efek

: Consumer Goods Industry


: PT Edi Indonesia

b. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan


PT Mayora Indah Tbk (IDX: MYOR) atau Mayora Group adalah
salah satu kelompok bisnis produk konsumen di Indonesia yang didirikan
pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek
Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya
dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93%
PT. Mayora Indah Rbk didirikan dengan akta No. 204 tanggal 17
Februari 1977 dari notaris Poppy Savitri Parmanto SH. Sebagai pengganti
dari notaries Ridwan Suselo SH akta pendirian ini telah mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. Y. A 5/5/14 tanggal 3 Januari 1978 dan tealh didaftarkan
pada

Kantor

Kepaniteraan

Pengadilan

Negeri

Tanggerang

No.

2/PNTNG/1978 tanggal 10 Januari 1978. Anggaran Dasar Perusahaan telah


mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir dengan akta notaries
Adam Kasdarmadji SH No. 448 tanggal 27 Juni 1997, antara lain mengenai
maksud dan tujuan perusahaan. Akta perubahan ini telah mendapat
persetjuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-620 HT.01.04.TH98 tanggal 6 Februari 1998.
Perusahaan berdomisili di Tanggerang dengan pabrik berlokasi di
Tanggerang dan Bekasi kantor Pusat Perusahaan berlokasi di Gedung
Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23, Jakarta sesuai dengan pasal 3
anggaran dasar perusahaan ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah
menjalankan usaha dalam bidang indusrtri, perdagangan serta agen atau
perwakilan. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Mei
1978. Jumlah karyawan perusahaan dan anak perusahaan hingga saat ini
sebanyak 5300 karyawan.
Didukung oleh jarring distribusi yang kuat, produk PT Mayora
Indah Tbk tidak hanya ada di Indonesia namun jiga dapat kita jumpai di
Negara seberang lautan seperti Malaysia, Thailand, Philipine, Vietnam,
Singapore, Hongkong, Saudi Arabia, Australia, Africa, America dan Italy.
PT Mayora Indah Tbk memiliki lini produk :

22

Biskuit : Roma, Better, Slai O Lai, dan Danisa


Permen : Kopiko, Kis, Tamarin, dan Plonk
Wafer : Beng-Beng, Astor, dan Roma
Coklat : Choki Choki dan Danisa
Health Food : Energen
Kopi : Torabika
Bubur : Super Bubur
Mi instan : Mi Gelas
Minuman : Vitazone

Berikut ini adalah sejarah perkembangan perusahaan dari tahun ke


tahun :
1978 : Tahun 1978 PT Mayora Indah Tbk didirikan dan mulai
mengkomersialkan produknya dengan produksi utama biscuit yang
berlokasi di Tanggerang.
1990 : PT Mayora Indah Tbk mulai menjual saham kepada masyarakat atau
sering dikenal dengan go public melalui pasar perdana (IPO) sebagai
berhasil dengan berdirinya beberapa pabrik di Tangerang, Bekasi dan
Surabaya.
1995 : Dengan dukungan jaringan distribusi yang kuat dan luas. Produk PT
Mayora Indah Tbk sudah dapat diperoleh diseluruh Indonesia dan berlahan
Negara seperti Malaysia, Philipina, Arab Saudi, Amerika, Thailan, Vietnam,
Singapore, Hongkong, Australia hingga Afrika.
1997 : Perusahaan terakhir kali merubah anggaran dasar perubahan berupa
maksud dan tujuan perusahaan untuk lebih memperjelas kinerja perusahaan
dan menarik investor.
2003 : Memperoleh penghargaan peringkat pertama dalam produk makanan
dan minuman (food and beverages) sebagai jajaran manajemen terbaik di
Indonesia top five managed companies in Indonesia oleh Asia Money.

23

2004 : PT Mayora Indah Tbk kembali diberi penghargaan sebagai produsen


produk halal terbaik oleh Majelis Ulama Islam (MUI)>
2007 : Untuk meningkatkanb kinerja keuangan perusahaan maka PT
Mayora Indah Tbk mengikat akad kredit selama 5 tahun untuk pembelian
mesin-mesin baru.
2010 : Setelah melalui krisis yang terjadi di Indonesia, PT Mayora Indah
Tbk tetap menaikkan pangsa pasar. Perseroan berencana memperkuat
kapasitasnya sebesar 20% per tahun dalam 4 tahun ke depan. Target tersebut
berpotensi menumbuhkan rata-rata laba perseroan sebesar 28% per tahun.
Rencana itu memperkuat profil pendapatan perseroan yang telah tumbuh
24% dalam 1 dekade terakhir. Satu-satunya resiko mayor yang harus
diantisipasi hanyalah persoalan biaya produksi, terutama naiknya harga
bahan mentah, seperti gula dan minyak sawit. Kedua bahan baku ini
menyumbang 55% terhadap beban pokok penjualan (cost of good
sold/COGS)
c.

Visi dan Misi PT. Mayora Indah Tbk


Visi
Menjadi produsen makanan dan minuman yang berkualitas dan terpercaya
di mata konsumen domestik maupun internasional dan menguasai pangsa
pasar terbesar dalam kategori produk sejenis.
Misi
1. Dapat memperoleh Laba Bersih Operasi diatas rata rata industri dan
memberikan value added yang baik bagi seluruh stakeholders
2.

Perseroan.
Dapat memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan dan Negara
dimana Perseroan berada.

d. Strategi Bisnis PT Mayora Indah Tbk


Demi memahami terus perkembangan karakter pasar, juga sikap dan
perilaku konsumen Mayora berani investasi dalam melakukan penelitian serta

24

mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang berbeda di setiap Negara.


Perusahaan juga senantiasa beradaptasi dengan regulasi yang berbeda-beda
pula di setiap Negara. Mayora juga membuat standar bisnis, salah satunya
Mayora Marketing Way dan menerapkan 4 strategi bisnis.
1. Kekuatan produk. Mayora senantiasa berpedoman tinggi terhadap kualitas,
diferensiasi dan inovasi produk. Dengan demikian kekuatan yang dimiliki
itu tidak sekedar menjawab kebutuhan konsumen, tetapi juga menjaga
competitive edge persaingan.
2. People. Sumber daya manusia (SDM) atau talenta yang andal adalah aset
yang secara strategis dapat menjaga ekosistem perusahaan guna
mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Alhasil, Mayora pun
berani berinvestasi SDM di pasar global, yakni hight profile local talent
recruitment.
3. Proses. Dengan berbasis pada proses bisnis yang struktur, Mayora lebih
cepat dan efektif dalam mengambil keputusan. Dengan demikian, produk
pun lebih tepat dan cepat sampai ke konsumen.
4. Brand. Sejatinya merek-merek andalan Mayora adalah yang memiliki
unsure heritage yang kuat, yang mampu membuat ikatan emosional di hati
konsumen. Dengan demikian, merek-merek Mayora dapat bertahan di
benak konsumen alias top of mind.
e. Analisis SWOT PT Mayora Indah Tbk
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu:
a. Strenght (Kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
Memiliki teknologi yang modern
Jaringan distribusi yang kuat dan luas mencapai tingkat Internasional,
yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, Hongkong,

Arab Saudi, Australia, Afrika, Amerika dan Italia


Merupakan perusahaan yang go public
Nilai laba yang terus menerus naik, yaitu 118,35% dari tahun 2011

b. Weakness (Kelemahan)

25

Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi


atau program pada saat ini.
Kurangnya promosi secara online
Masih terdapat bahan-bahan baku yang diimpor dari luar negeri.
Misalnya kopi untuk permen Kopiko diimpor dari Thailand. Hal ini
dilakukan untuk menyiasati citra buruk yang sudah terlanjur melekat
pasda produk Indonesia agar mampu bersaing di pasar internasional
c. Opportunities (Peluang)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi oorganisasi di masa depan.
Masih ada pasar domestic maupun pasar internasional yang belum

tergarap
Terciptanya inovasi-inovasi baru dengan teknologi yang canggih

d. Threat (Ancaman)
Adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari
luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan
Ancaman pendatang baru, yaitu PT Kemang Food Industry dan PT
Magfood Inovasi Pangan, namun karena merupakan pendatang baru
PT Kemang Food Industri dan PT MagfoofdInovasi Pangan masih

menguasi pasar dalam jumlah kecil.


Produk substitusi, yaitu Jelly Drink, Roti. Susu dan Mie Instan.
Pesaing yang cukup lama berpengalaman dalm industry makanan,
kembang gula dan biscuit yaitu PT Danone Biscuit Indonesia, PT
Ultra Prima Abadi, PT General Food Industries, dan PT Monde

Mahkota Biscuit.
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang berubah-ubah, yang
dapat mempengaruhi biaya bahan baku yang berasal dari luar negeri.

f. Corporate Social Responsibility Perusahaan PT Mayora Indah Tbk


1. Bantuan kepada korban bencana banjir
Korban banjir di Kabupaten Periuk Kota Tangerang merasa lega. Karena
orang-orang di lokasi ini mendapatkan bantuan dari PT Mayora Indah.
Pemantauan lokasi, sumbangan yang diberikan dalam bentuk produk

26

Mayora seperti, kopi Torabika dan biskuit sejumlah 100 karton. Selain itu
Mayora juga menyumbangkan beras, minyak goreng, mie gelas, air
mineral, memakai pakaian yang layak dan berbagai sumbangan lainnya.
Sumbangan yang didistribusikan secara simbolis diserahkan kepada daerah
kecamatan oleh HR Regional PT Mayora Indah.
Koordinator CSR Bencana Alam PT Mayora Indah menambahkan, untuk
masa depan dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran di antara sesama,
PT Mayora Indah akan terus melakukan berbagai kegiatan sosial dan
membantu orang yang terkena bencana.

.
2. Memberikan dukungan fasilitas keagamaan
Kegiatan CSR PT Mayora Indah Tbk ke Masjid Al-Karomah di desa
Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti telah menjadi manfaat besar bagi
masyarakat

setempat.

PT Mayora memberi karpet 300 meter dari Masjid DKM Al-Karomah


diwakili oleh HRD PT Mayora. Ketua Masjid Al-Karomah DKM
mengatakan sangat berterima kasih atas perhatian PT Mayora Indah Tbk
yang mendukung masjid, karena fasilitas masjid yang sangat berguna bagi
kelancaran ibadah, ketika masyarakat berusaha untuk bekerja sama untuk
menjaga

kekompakan

dan

persatuan

Pembentukan pabrik besar seperti PT Mayora Indah di Desa Sumur


Bandung ini sangat membantu bagi kehidupan masyarakat sekitar karena
penurunan

jumlah

pengangguran

serta

meningkatkan

tingkat

27

perekonomian. Dan kegiatan CSR lebih ditujukan untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat dan membantu kehidupan masyarakat sekitar.

3. Memberikan bantuan Industri Untuk Warga Sekitar


Masuknya investor ke wilayah Tangerang ini diharapkan dapat
memberikan manfaat positif bagi lingkungan. Selain membuka pekerjaan
baru, juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
Responsibility-nya Corporate Social (CSR) dari perusahaan. Seperti yang
dinyatakan oleh kepala desa (Kades) dari Sumur Bandung, saat menerima
sejumlah pengeras suara, serta peralatan olahraga dari PT. Mayora Indah.
Donasi ini adalah untuk Masjid Al-Hidayah, RT 14/04 Desa Sumur
Bandung, Kecamatan Jayanti.
Manajer Personalia PT. Mayora Indah Tbk sebagai wakil perusahaan
untuk program CSR mengatakan sebagai perusahaan telah berjalan selama
dua tahun di Jayanti ini, tentu saja tidak bisa memberikan banyak untuk
masyarakat

sekitar.

Tapi

setidaknya,

PT

Mayora

Indah

akan

memperhatikan lingkungan sekitarnya melalui program CSR perusahaan.


Perusahaan saat ini menyediakan satu set baru pengeras suara masjid,
seperti yang diminta oleh warga. Kedepan dengan doa dan dukungan
masyarakat dari Sumur Bandung, mudah-mudahan akan memberikan
lebih. Sudah pasti bahwa masyarakat juga harus bisa bekerja sama dengan
perusahaan ini.

28

4. Program bantuan petani kopi


Dalam rangka mewujudkan partisipasi dan bentuk kepedulian untuk Petani
Kopi di distrik Ulubelu Kabupaten Tanggamus - Lampung, PT.Torabika
Eka Semesta melakukan CSR dengan Petani Bantuan Program.CSR
dimulai dengan survei kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh petani
kopi, dan petani diberikan pelatihan dan workshop, diikuti oleh pembuatan
taman sebagai pembelajaran bagi petani, Koperasi Petani didirikan sebagai
forum yang disediakan fasilitas produksi dan tanaman (SAPROTAN).
Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan instruktur lapangan sekolah
untuk berlatih dan petani kereta pada teknik budidaya untuk pemupukan
dengan pupuk organik "Nutribio". Para petani juga diberikan bantuan
berupa Sprayer (alat tanaman sprayer); Perangkap hama; memberikan
Vitamin untuk tanaman; Pupuk Organik "NUTRIBIO".
Program ini dilakukan secara berkelanjutan dalam rangka meningkatkan
kualitas dan kuantitas kopi yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan
perekonomian para petani kopi.

29

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN


PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk
1. Analisis Common Size
Laporan Laba Rugi PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Dalam jutaan rupiah
KETERANGAN
Penjualan neto
Beban pokok penjualan
Laba bruto
Beban usaha
Pendapatan operasi lain
Beban operasi lain
Laba Usaha
Pendapatan Keuangan
Biaya Keuangan

2014
30.022.463
(21.962.609)
8.059.854
(4.996.923)
223.008
(157.251)
3.128.693
481.766
(221.040)

2013
25.094.681
(18.668.990)
6.425.691
(3.691.319)
300.272
(262.720)
2.771.924
371.573
(165.225)

30

Bagian atas Rugi Entitas Asosiasi


Laba sebelum pajak
Beban pajak penghasilan-neto
Laba Sebelum Penyesuaian Pro Forma
Penyesuaian Pro Forma
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan (rugi) Komprehensif lain
Total Laba Komprehensif Tahun

(694)
3.388.725
(857.044)
2.531.681
2.531.681
(9.353)
2.522.328

(11.282)
2.966.990
(733.699)
2.233.291
1.749
2.235.040
51.599
2.286.639

Berjalan

Dalam persen
KETERANGAN
Penjualan neto
Beban pokok penjualan
Laba bruto
Beban usaha
Pendapatan operasi lain
Beban operasi lain
Laba Usaha
Pendapatan Keuangan
Biaya Keuangan
Bagian atas Rugi Entitas Asosiasi
Laba sebelum pajak
Beban pajak penghasilan-neto
Laba Sebelum Penyesuaian Pro Forma
Penyesuaian Pro Forma
Laba Tahun Berjalan
Pendapatan (rugi) Komprehensif Lain
Setelah Pajak
Total Laba Komprehensif

Tahun

2014

2013

100%
(73,15%)
26,84%
(16,64%)
0,74%
(0,52%)
10,42%
1,60%
(0,73%)
(0,02%)
10,95%
(2,85%)
8,43%
8,43%
(0,03%)

100%
(74,40%)
25,60%
(14,70%)
1,19%
(1,04%)
11,04%
1,48%
(0,65%)
(0,04%)
11,82%
(2,92%)
8,90%
0,07%
8,90%
0,20

8,40%

9,11%

Berjalan

Hasil Analisis
Melihat hasil perbandingan laporan laba rugi komprehensif setiap
tahunnya pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menunjukkan bahwa
perusahaan mengalami penurunan persentase keuntungan dari tahun 2013 ke

31

tahun 2014. Pada tahun 2013 keuntungan perusahaan sebesar 9,11% lalu menurun
menjadi 8,40% di tahun 2014. Perubahan angka tersebut disebabkan oleh pos-pos
tertentu yang dapat ditampilkan dalam diagram berikut.

Grafik ini menunjukkan nilai laba kotor, yaitu selisih antara pendapatan
dan beban pendapatan. Nilai laba kotor sendiri muncul pada jarak antara
pendapatan dan beban. Laba kotor dari tahun 2013 sampai 2014 memperlihatkan
peningkatan yang cukup signifikan, dimana laba kotor pada tahun 2013 sebesar
Rp 6.425.691 dan pada tahun 2014 sebesar Rp 8.059.854. peningkatan laba kotor
dari tahun 2013 ke 2014 sebesar Rp 1.634.163.
Disisi lain peningkatan pendapatan dari tahun 2013 sampai tahun 2014
juga diikuti dengan peningkatan beban yang cukup besar sehingga laba yang
dihasilkan oleh perusahaan dikatakan stabil atau hanya meningkat sedikit.

32

Secara keseluruhan grafik ini memberikan informasi bahwa baik laba


kotor, laba sebelum pajak, dan laba tahun berjalan mengalami peningkatan yang
seimbang tiap tahunnya.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Rasio Likuiditas
Analisis ini menunjukkan perbandingan yang dinyatakan dengan rasiorasio yang merupakan perbandingan antara unsur yang satu dengan yang
lainnya dalam laporan keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu untuk
dapat diketahui perubahannya.
Berdasarkan pada neraca PT Indofood Sukses Makmur Tbk, maka dapat
dihitung tingkat likuiditas perushaan yang terdiri dari:
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar (current ratio) diketahui dengan cara membandingkan
jumlah aktiva lancar dengan jumlah hutang lancar, yaitu dengan rumus
sebagai berikut:

33

Tabel 2.1
Rasio lancar PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun
2013
2014

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

(rupiah)
11.321.716
13.803.627

(rupiah)
4.696.583
6.230.997

Rasio Lancar
2,41
2,22

Naik
(Turun)
(0,19)

Dari hasil tabel 2.1, dapat diketahui rasio lancar tahun 2013 sebesar
241% yang berarti setiap Rp1,- hutang lancar dijamin dengan aktiva
lancar sebesar Rp 241,-. Pada tahun 2014 rasio lancar turun menjadi
222% yang berarti setiap Rp 1,- hutang lancar dijamin dengan aktiva
lancar sebesar Rp 222,-.
Kenaikan aktiva lancar disebabkan oleh bertambahnya kas
perusahaan, investasi jangka pendek, piutang, persediaan, uang muka dan
jaminan dan biaya dibayar dimuka serta asset lancar lainnya. Sedangkan
kenaikan hutang lancar disebabkan naiknya hutang bank jangka pendek
maupun jangka panjang, hutang usaha, hutang pajak, dan hutang sewa.
Rata-rata rasio lancar PT Indofood berada diatas 200%, sehingga dapat
dikatakan bahwa PT Indofood dalam keadaan likuid atau dapat menjamin
semua hutang jangka pendeknya dengan asset lancar yang ada, dengan
kata lain PT Indofood mampu melunasi kewajiban-kewajiban yang
segera jatuh tempo.
Setelah melakukan perhitungan rasio lancar pada PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, selanjutnya dilakukan pehitungan pada PT Mayora
Indah Tbk untuk mengadakan analisis perbandingan terhadap rasio lancar
yang dihasilkan. Perhitungan rasio lancar PT Mayora Indah Tbk dapat
dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2
Rasio lancar PT Mayora Indah Tbk

34

Tahun
2013
2014

Aktiva Lancar

Hutang Lancar

(rupiah)
6.430.065.428.871
6.508.768.623.440

(rupiah)
2.676.892.373.682
3.114.337.601.362

Rasio Lancar
2,4
2,1

Naik
(Turun)
(0,3)

Dari hasil perhitungan tabel 2.2 diketahui bahwa rasio lancar tahun
2013 sebesar 240% yang berarti setiap Rp 1,- hutang lancar dijamnin
dengan aktiva lancar sebesar Rp 240,-. Pada tahun 2014 rasio lancar yang
dicapai turun menjadi 210% yang berarti setiap Rp 1,- hutag lancar
dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp 210,-.
Penurunan rasio lancar pada tahun 2014 disebabkan oleh meningkatnya
aktiva lancar sebesar Rp 6.508.768.623.440,- sedangkan hutang lancar
juga meningkat sebesar Rp 3.114.337.601.632,-.
Setelah melihat rasio lancar dari masing-masing perusahaan
tersebut, maka perbandingan rasio lancar antara PT Indofood Sukses
Makmur Tbk dan PT Mayora Indah Tbk dinyatakan dalam tabel 2.3.
Tabel 2.3
Perbandingan rasio lancar PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan
PT Mayora Indah Tbk
Rasio Lancar
Tahun

PT Indofood Sukses

PT Mayora Indah Tbk

Makmur Tbk
2013

241%

240%

2014

222%

210%

Dengan melihat perbandingan antara rasio lancar antara PT


Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Mayora Indah Tbk maka dapat
disimpulkan bahwa rasio lancar kedua perusahaan sudah cukup baik

35

karena masing-masing perusahaan memiliki nilai rasio lancar diatas


200% yang artinya semakin tinggi rasio lancar, semakin besar
kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang-hutangnya.
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat (quick

ratio)

dapat

diketahui

dengan

membandingkan jumlah aktiva lancar setelah dikurangi

cara

persediaan

dengan jumlah hutang lancar, uaitu dengan rumus sebagai berikut:

Tabel 2.4
Rasio cepat PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun

Aktiva Lancar
(rupiah)

2013
2014

11.321.716
13.803.627

Persediaan

Hutang

Naik

(rupiah)

Lancar

Rasio Cepat

(Turun)

2.868.722
2.821.618

(rupiah)
4.696.583
6.230.997

1,80
1,76

(0,04)

Rasio cepat PT Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2013


sebesar 180% kemudian turun menjadi 176% di tahun 2014. Turunnya
rasio cepat tahun 2014 disebabkan oleh naiknya aktiva lancar setelah
dikurangi persediaan dan menaiknya hutang lancar.PT Indofood memiliki
rata-rata rasio cepat diatas 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa PT
Indofood mampu menjamin semua hutang jangka pendeknya dengan aset
lancar yang lebih likuid pada saat jatuh tempo. Kemampuan menjamin
hutang jangka pendeknya dengan aset lancar ini disebabkan oleh hutang
lancar dan aset lancar yang mengalami kenaikan.
Setelah melakukan perhitungan rasio cepat pada PT Indofood
Sukses Makmur Tbk, selanjutnya dilakukan perhitungan rasio cepat pada
PT Mayora Indah Tbk yang akan ditampilkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5
Rasio cepat PT Mayora IndahTbk

36

Tahun
2013
2014

Aktiva Lancar

Persediaan

Hutang Lancar

(rupiah)
(rupiah)
(rupiah)
6.430.065.428.871 1.456.454.215.049 2.676.892.373.682
6.508.768.623.440 1.966.800.644.217 3.114.337.601.362

Rasio

Naik

Cepat
1,86
1,46

(Turun)
(0,4)

Rasio cepat PT Mayora Indah Tbk tahun 2013 sebesar 186%


mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 146%. Turunnya rasio
cepat pada tahun 2014 disebabkan naiknya aktiva lancar setelah
dikurangi persediaan sebesar Rp 1.966.800.644.217,- dan kenaikan
hutang lancar sebesar Rp 3.114.337.601.362,-.
Setelah dilihat rasio cepat dari masing-masing perusahaan tersebut
maka berikut ini perbandingan rasio cepat antara PT Indofood Sukses
Makmur Tbk dan PT Mayora Indah Tbk pada tabel 2.6.
Tabel 2.6
Perbandingan rasio cepat PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT
Mayora Indah Tbk
Rasio Cepat
Tahun

PT Indofood Sukses

PT Mayora Indah Tbk

Makmur Tbk
2013

180%

186%

2014

176%

146%

Dengan melihat tabel perbandingan rasio cepat di atas maka


perbedaan antara rasio cepat PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT
Mayora Indah Tbk dimana PT Indofood memiliki rasio cepat yang baik
karena hanya mengalami penurunan dari 180% ke 176%, sedangkan PT
Mayora mengalami penurunan rasio cepat yang cukup jauh yaitu dari
186% turun menjadi 146%. Sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
umumnya rasio cepat semakin mendekati 100% menunjukkan posisi
likuiditas perusahaan baik, sehingga PT Mayora sudah menunjukkan
posisi likuiditas yang baik, namun PT Indofood menunjukkan

37

kemampuan perusahaan yang jauh lebih baik dimana rasio cepat yang
dimilikinya mengalami penurunan yang sedikit.
2. Rasio Profitabilitas
Rasio

Profitabilitas

adalah

kemampuan

perusahaan

untuk

menghasilkan suatu keuntungan (laba) dalam jangka pendek maupun


jangka panjang.
1. Rasio Net Profit Margin (NPM)
Net Profit Margin digunakan untuk mengukur laba bersih setelah
pajak terhadap penjualan. Semakin tinggi Net Profit Margin semakin baik
operasi suatu perusahaan.

Tabel 3.1
Rasio NPM PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun

Laba Bersih

Penjualan

(rupiah)
2.286.639
2.522.328

(rupiah)
25.094.681
30.022.463

2013
2014

Rasio NPM

Naik (Turun)

0,09
0,08

0,01

Rasio NPM PT Indofood pada tahun 2013 sebesar 9,11% dan


mengalami penurunan pada tahun 2014 sebesar 8,40%. Hal ini disebabkan
biaya yag dikeluarkan relatif besar dibanding dengan peningkatan
penjualan.
Tabel 3.2
Rasio NPM PT Mayora Indah Tbk
Tahun
2013
2014

Laba Bersih

Penjualan

(rupiah)
1.008.764.111.939
412.354.911.082

(rupiah)
12.017.837.133.337
14.169.088.278.238

Rasio NPM
0,08
0,03

Naik (Turun)
(0,05)

38

2. Rasio Return On Asset (ROA)


Return On Asset digunakan untuk menilai seberapa besar tingkat
pengembalian dari aset yang dimiliki perusahaan.

Tabel 3.3
ROA PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun
2013
2014

Laba Bersih

Total Asset

(rupiah)
2.286.639
2.522.328

(rupiah)
21.267.470
24.910.211

Rasio ROA

Naik (Turun)

0,10
0,10

Dari hasil perhitungan pada tabel 3.3, maka dapat dilihat ROA PT
Indofood tahun 2013 adalah sebesar 10,75 dan tahun 2014 sebesar
10,12%.
Tabel 3.4
ROA PT Mayora Indah Tbk
Tahun
2013
2014

Laba Bersih

Total Asset

(rupiah)
1.008.764.111.939
412.354.911.082

(rupiah)
9.710.223.454.000
10.291.108.029.334

Rasio ROA

Naik (Turun)

0,10
0,04

3. Rasio Return on Equity (ROE)


Return on Equity merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah
pajak dengan total ekuitas. Return on Equity memperlihatkan sejauh
manakah perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif.

(0,06)

39

Tabel 3.5
ROE PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun
2013
2014

Laba Bersih

Modal Saham

(rupiah)
2.286.639
2.522.328

(rupiah)
13.265.731
15.039.947

Rasio ROE

Naik (Turun)

0,17
0,16

(0,01)

Tabel 3.6
ROE PT Mayora Indah Tbk
Tahun
2013
2014

Laba Bersih

Modal Saham

(rupiah)
1.008.764.111.939
412.354.911.082

(rupiah)
3.893.900.119.177
4.100.554.992.789

Rasio ROE

Naik (Turun)

0,26
0,10

3. Rasio Aktivitas
Analisis rasio-rasio aktivitas merupakan alat untuk mengetahui sampai
sejauh mana dan seberapa besar efektivitas perusahaan dalam mengerjakan
atau menggunakan sumber-sumber dananya.
Berdasarkan pada neraca dan laporan laba rugi PT Indofood Sukses Makmur
Tbk maka dapat dihitung tingkat aktivitas perusahaan yang terdiri dari:
1. Rasio Total Asset Turnover
Tingkat perputaran kas dapat digunakan sebagai alat untuk
mengukur efisiensi penggunaan kas oleh perusahaan. Tingkat perputaran
kas dapat dihitung dengan membandingkan antara penjualan bersih
dengan kas rata-rata. Perbandingan ini menunjukkan tingkat efisiensi
penggunaan kas. Makin tinggi tingkat perputaran kas berarti makin tinggi
pula efisiensi penggunaan kasnya dan semakin tinggi pula tingkat
likuiditasnya. Namun demikian perputaran kas yang terlampau tinggi
dapat berarti bahwa jumlah kas yang tersedia terlalu kecil untuk volume
penjualan yang bersangkutan dan juga akan membawa perusahaan dalam
keadaan kesulitan keuangan. Sebaliknya tingkat perputaran kas yang

(0,16)

40

terlampau rendah menunjukkan penggunaan kas tidak efisien karena


banyak dana yang tertanam dalam kas.
Oleh karena itu semakin tinggi tingkat perputaran kas atau semakin
rendah jumlah kas dapat dikatakan efisien apabila perusahaan tidak
mengalami kesulitan keuangan.
Rumus dari tingkat perputaran kas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Total asset turnover PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun
2013
2014

Penjualan

Total Asset

Rasio Total Asset

Naik (Turun)

(rupiah)
25.094.681
30.022.463

(rupiah)
21.267.470
24.910.211

Turnover
1,18
1,20

0,02

Tabel 4.2
Total asset turnover PT Mayora Indah Tbk
Tahun
2013
2014

Penjualan

Total Asset

(rupiah)
(rupiah)
12.017.837.133.337 9.710.223.454.000
14.169.088.278.238 10.291.108.029.334

Rasio Total Asset

Naik (Turun)

Turnover
1,24
1,38

0,14

2. Rasio Fixed Asset Turnover


Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan
menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan.

Tabel 4.3
Fixed asset turnover PT Indofood Sukses Makmur Tbk

41

Tahun
2013
2014

Penjualan

Asset Tetap

Rasio Fixed Asset

Naik (Turun)

(rupiah)
25.094.681
30.022.463

(rupiah)
4.844.407
5.838.843

Turnover
5,18
5,14

(0,04)

Tabel 4.4
Fixed asset turnover PT Mayora Indah Tbk
Tahun
2013
2014

Penjualan

Asset Tetap

(rupiah)
(rupiah)
12.017.837.133.337 3.114.328.724.682
14.169.088.278.238 3.585.011.717.083

Rasio Fixed Asset

Naik (Turun)

Turnover
3,86
3,95

0,09

4. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya
apabila perusahaan di likuidasi.
1. Rasio Debt to Asset
Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.

Tabel 5.1
Debt to asset PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun
2013
2014

Total Hutang

Total Asset

Rasio Debt to

Naik (Turun)

(rupiah)
8.001.739
9.870.264

(rupiah)
21.267.470
24.910.211

Asset
0,38
0,40

0,02

Tabel 5.2
Debt to asset PT Mayora Indah Tbk
Tahun

Total Hutang

Total Asset

Rasio Debt to

Naik (Turun)

42

2013
2014

(rupiah)
5.816.323.334.823
6.190.553.036.545

(rupiah)
9.710.223.454.000
10.291.108.029.334

Asset
0,60
0,60

2. Rasio Debt to Equity


Rasio hutang modal menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik
dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar dan merupakan rasio
yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang.

Tabel 5.3
Debt to equity PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tahun

Total Hutang

Total Modal

Rasio Debt to

Naik (Turun)

(rupiah)
8.001.739
9.870.264

(rupiah)
13.265.731
15.039.947

Equity
0,60
0,65

0,05

2013
2014

Tabel 5.4
Debt to equity PT Mayora Indah Tbk
Tahun
2013
2014

Total Hutang

Total Modal

Rasio Debt to

Naik (Turun)

(rupiah)
5.816.323.334.823
6.190.553.036.545

(rupiah)
3.893.900.119.177
4.100.554.992.789

Equity
1,49
1,51

0,02

Analisis Internal
Time Series

43

Rasio PT Indofood Sukses Makmur Tbk


Liquidity Ratio
a. Current Ratio
b. Quick Ratio
Profitability Ratio
a. Nett Profit Margin (NPM)
b. Return on Asset (ROA)
c. Return on Equity (ROE)
Activity Ratio
a. Total Asset Turnover
b. Fixed Asset Turnover
Solvability Ratio
a. Debt to Asset
b. Debt to Equity

2013

2014

2,41
1,80

2,22
1,76

9,11%
10,75%
17,23%

8,40%
10,12%
16,77%

1,18
5,18

1,20
5,14

0,38
0,60

0,40
0,65

Melalui tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa:


1. Liquidity Ratio
Secara umum, rasio setiap tahunnya tidak mengalami perubahan
yang signifikan. Kenaikan dan penurunan rasio tidak signifikan, yaitu
tidak sampai mencapai 1 poin dan ini berarti rasio likuiditas PT
Indofood Sukses Makmur Tbk dapat dikatakan konsisten.

44

2. Profitability Ratio
Dalam rasio ini terlihat nilai perubahan dari rasio NPM, ROA, dan
ROE.
Kondisi ini akan diperlihatkan dalam grafik berikut.

45

Rasio NPM menurun dari tahun 2013 ke tahun 2014 namun


penurunan tersebut tidak signifikan, dikarenakan laba dan penjualan
yang dihasilkan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk sedikit
meningkat di tahun 2014, dimana laba pada tahun 2013 sebesar Rp
2.286.639 dan laba pada tahun 2014 sebesar Rp 2.522.328. Jadi, jika
dilihat dalam situasi ini, NPM dapat menurun diakibatkan jumlah laba
yang dihasilkan relatif kecil dibandingkan dengan pendapatan penjualan
perusahaan tersebut. Jika semakin besar nilai pertumbuhan NPM maka
semakin baik operasi suatu perusahaan.
Rasio ROA pada tahun 2014 juga menurun akibat meningkatnya
total asset, namun tidak disertai peningkatan terhadap laba perusahaan.
Menurut informasi perusahaan, pada tahun 2014 perusahaan menambah
jumlah aset tetap.
ROE pada tahun 2014 menurun sebesar 0,46% dari tahun
sebelumnya. Hal ini dikarenakan peningkatan laba bersih dan modal
saham tidak seimbang terbukti dengan melihat kenaikan modal saham

46

sebesar Rp 1.774.216 tetapi meningkatkan laba bersih hanya sebesar Rp


235.689.
3. Activity Ratio
Jika melihat rasio aktivitas, kondisi secara umum tidak terlalu
buruk. Pengelolaan aset untuk menghasilkan pendapatan lumayan baik
dan perubahan rasio tidak terlalu signifikan setiap tahunnya dan
perubahan yang terjadi tidak sampai 1 poin setiap tahunnya.

4. Solvability Ratio
Berikut ini adalah diagram yang akan menampilkan keadaan rasio
perusahaan tahun 2013 dan 2014. Dari informasi yang diberikan oleh
diagram dibawah ini dapat diambil kesimpulan debt to equity memiliki
masalah karena menggambarkan rasio yang cukup besar dimana
perusahaan

berisiko

mengalami

kegagalan

dalam

memenuhi

kewajibannya dengan menggunakan modal perusahaan yang ada,


perusahaan memiliki hutang yang cukup besar dibandingkan modal
perusahaan itu sendiri.
Hasil analisis untuk debt to asset menunjukan rasio yang cukup
baik dimana rasio yang dihasilkan sangat kecil dengan tidak menyentuh

47

angka 1 poin, yang artinya risiko financial atau risiko kegagalan


perusahaan dalam mengembalikan pinjaman sangat kecil atau
perusahaan mampu memenuhi kewajibannya dengan menggunakan aset
perusahaan yang ada.

48

Rasio PT Mayora Indah Tbk


Liquidity Ratio
c. Current Ratio
d. Quick Ratio
Profitability Ratio
d. Nett Profit Margin (NPM)
e. Return on Asset (ROA)
f. Return on Equity (ROE)
Activity Ratio
c. Total Asset Turnover
d. Fixed Asset Turnover
Solvability Ratio
c. Debt to Asset
d. Debt to Equity
Section

2013

2014

2,4
1,86

2,1
1,46

8,39%
10,39%
5,91%

2,91%
4,01%
10,06%

1,24
3,86

1,38
3,95

0,60
1,49

0,60
1,51

C
r
o
s
s

Analisis ini akan membandingkan rasio dari PT Indofood Sukses Makmur


Tbk dengan PT Mayora Indah Tbk.
Rasio
Liquidity Ratio
a. Current Ratio
b. Quick Ratio
Profitability Ratio
a. Nett Profit Margin (NPM)
b. Return on Asset (ROA)
c. Return on Equity (ROE)
Activity Ratio
a. Total Asset Turnover
b. Fixed Asset Turnover
Solvability Ratio
a. Debt to Asset
b. Debt to Equity

PT Indofood Sukses

PT Mayora Indah

Makmur Tbk

Tbk

2,22
1,76

2,1
1,46

8,40%
10,12%
16,77%

2,91%
4,01%
10,06%

1,20
5,14

1,38
3,95

0,40
0,65

0,60
1,51

Melalui tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa:


1. Liquidity Ratio

49

Dalam rasio likuiditas jika PT. Indofood Sukses Makmur Tbk


dibandingkan dengan perusahaan dengan bidang usaha yang sama, yaitu
PT. Mayora Indah Tbk tidak terdapat masalah dalam aset Indofood,
hanya saja jumlah hutang jangka pendek yang dimiliki Indofood lebih
besar, yaitu sekitar 6 triliun jika dibandingkan dengan Mayora yang
hanya sekitar 3 triliun. Terlepas dari itu, keduanya menunjukkan hasil
yang cukup baik dalam ketersediaan aset lancar sebagai penjamin utang
lancar.

2. Profotability Ratio
Dalam rasio ini terlihat bahwa kemampuan untuk menghasilkan laba dari
PT Mayora Indah Tbk berada dibawah PT Indofood Sukses Makmur
Tbk. Jika dilihat pada kondisi ini, dapat disimpulkan bahwa kinerja
perusahaan Mayora dalam menghasilkan laba tidak sebaik perusahaan
Indofood.

50

3. Activity Ratio
Dalam rasio aktivitas, kedua perusahaan ini memperlihatkan bahwa
aktivitas aset kedua perusahaan tidak menampilkan suatu masalah. Untuk
itu, pengelolaan aset tidak perlu mendapat perhatian khusus karena
aktivitas aset dapat dikatakan lancar.

51

4. Solvibility Ratio
Aktivitas pendanaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk berada diatas PT.
Mayora Indah Tbk. Rasio kedua perusahaan ini cukup jauh
perbedaannya. Hal ini menunjukkan bahwa operasional PT Indofood
Sukses Makmur Tbk lebih banyak didanai oleh liabilitas dibanding
dengan PT Mayora Indah Tbk.

KESIMPULAN
Setelah melakukan beberapa analisis, dapat dilihat bahwa selama tahun
2013 dan 2014, perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk merupakan
perusahaan yang cukup baik dalam mengelola keuangannya. Hal ini terbukti
dengan adanya sedikit peningkatan laba. Selain itu, PT Indofood Sukses Makmur
Tbk ini juga termasuk perusahaan yang mampu memenuhi kewajibannya dengan
menggunakan aset perusahaan yang ada.

Dan juga setelah melakukan analisis

rasio satu per satu, persentase keuntungan ataupun kerugian yang di peroleh
perusahaan dalam 2 tahun terakhir dapat diketahui dan dapat dibandingkan
dengan perusahaan sejenis seperti PT Mayora Indah Tbk.

Anda mungkin juga menyukai