Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

PERUMUSAN MASALAH DAN LITERATUR

Dosen pengampu :
Dr. Wawan sadtyo nugroho, S.E.M.Si.Ak.CA

Disusun Oleh Kelompok 10:


1. Muhammad Izdad Fuadi (18.0101.0097)
2. Aninda Putri Pratiwi (18.0101.0098)
3. Ahmad Faisal (18.0101.0107)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Dengan kebaikan
beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para penulis khususnya pembaca.

Magelang,13 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................5
C. Tujuan..............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. DEFINISI PENELITIAN................................................................................................................5
B. KONSEP.........................................................................................................................................7
C. CONSTRUCT.................................................................................................................................8
D. FUNGSI VARIABEL......................................................................................................................8
E. PENGERTIAN LITERATUR.......................................................................................................10
F. MANFAAT LITERATUR............................................................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11
Kesimpulan............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang penting dalam proses penelitian.
Ketika peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti. Setelah masalah
penelitian sudah diidentifikasi, artinya peneliti sudah siap untuk menyusun pertanyaan
penelitian dan mengumpulakn data sebagai rangkaian dari penerapan metode ilmiah.
Penelitian didefinisikan sebagai “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha – usaha itu dilakukan dengan metode
ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001). Ada 2 metode untuk menemukan masalah penelitian :
pendekatan formal dan pendekatan informal.
Pendekatan formal ini membutuhkan 6 metode yaitu : metode analog, metode renovasi,
metode dialektis, metode formologi, metode dekomposisi, metode agregasi. Selain
pendekatan formal adapun pendekatan informal yang membutuhkan 3 metode yaitu sebagai
berikut ; metode fenomenologi, metode consensus, metode pengalaman.

B. Rumusan Masalah
1. Definisi Penelitian ?
2. Penjelasan Pendekatan Formal Dan Informal ?
3. Definisi Konsep ?
4. Definisi Construct?
5. Apa Fungsi Variable ?
6. Apa Variable Moderating?
7. Apa Variable Intervening ?
8. Definisi Literatur ?
9. Apa Manfaat Literatur ?

C. Tujuan
1. Mengetahui Penelitian
2. Mengetahui Pendekatan Formal Dan Informal
3. Mengetahui Konsep
4. Mengetahui onstruct
5. Mengetahui Fungsi Variable
6. Mengetahui Variable Moderating
7. Mengetahui Variable Intervening
8. Mengetahui Pengertian Literatur
9. Mengetahui Manfaat Literatur
BAB II PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENELITIAN
Penelitian didefinisikan sebagai “Suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan
menguji kebenaran suatu pengetahuan, dan usaha – usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah”
(Sutrisno Hadi, 2001).
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang penting dalam proses penelitian. Ketika
peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti, langkah selanjutnya yang mendesak
adalah mengidentifikasi masalah dari fenomena yang diamati tersebut. Metode ilmiah dapat
diaplikasikan apabila problem sudah diidentifikasi.
John Dewey di dalam bukunya How We Think (1910) mengatakan bahwa langkah-langkah
pemecahan suatu masalah adalah sebagai berikut:
1. Merasakan adanya suatu masalah atau kesulitan dan masalah yang mendorong perlunya
pemecahan.
2. Merumuskan dan membatasi masalah/kesulitan.
3. Mencoba mengajukan pemecahan masalah /kesulitan tersebut dalam bentuk hipotesis.
4. Merumuskan alasan – alasan dan akibat dari hipotesis yang dirumuskan secara deduktif.
5. Menguji hipotesis – hipotesis yang diajukan, dengan bersadarkan fakta – fakta yang
dikumpulkan melalui penyelidikan atau penelitian.
Ada 2 metode untuk menemukan masalah penelitian :
1. Pendekatan Formal
Pendekatan ini membutuhkan 6 metode untuk menemukan, yaitu :
- Metode Analog
Metode ini menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian pada
bidang tertentu untuk menentukan masalah penelitian pada bidang yang lain yang
terkait.
- Metode Renovasi
Menurut metode ini masalah penelitian dapat ditentukan dengan cara memperbaiki
atau mengganti komponen teori atau metode yang kurang relevan dengan komponen
teori atau metode lain yang lebih efektif.
- Metode Dialektis
Metode ini menentukan masalh penelitian dengan mengajukan usulan pengembangan
terhadap teori atau metode yang telah ada. Masalah yang diteliti adalah penerapan
teori atau metode alternative.
- Metode Formologi
Metode ini merupakan metode formal yang digunakan untuk menemukan masalah
penelitian dengan menganalisis berbagai kemungkinan kombinasi bidang masalah
penelitian yang saling dalam bentuk matrik.
- Metode Dekomposisi
Menemukan masalah dengan cara membagi masalah ke dalam elemen – elemen yang
lebih spesifik
- Metode Agregasi
Menemukan masalah dengan menggunakan hasil penelitian atau teori dari berbagai
bidang penelitian yang berbeda.
2. Pendekatan Informal
- Metode fenomenologi
(Phenomenology Method)
Dalam metode ini yang pokok yaitu penelitian berdasar hasil observasi dengan fakta
maupun kejadian yng terjadi. Dari pengamatan bisa kita masukan menyusun kepada
hipotesis.fakta atau kejadian yang terjadi antara lain: filosofi perusahaaan, berdirinya
perusahaan,prepsi, sikap, kinerja operasional perusahaan.
Misalnya, pengamatan terhadap data keuangan perusahaan atau beberapa perusahaan
dalam suatu industri dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan topik masalah
mengenai: manfaat rasio untuk pertumbuhan laba atau laporan informasi laporan kas
untuk dalam pembuatan suatu keputusan investasi.
- Metode Konsensus (Consensus Method)
Didalam methode ini ide masalah penelitian dityemukan adanya konsensus atau
konvensi dalam praktik bisnis. Konsensus atau konvensi kebiasaan praktik dalam
bisnis yang tidak dialndasi dengan konsep atau teori yang sesuai.
Misalnya, kriteria menentukan materiality dalam pengakuan dan penyajian informasi
akuntansi atau auditing, ini bisa jadi untuk dijadikan masalah penelitian.
- Metode pengalaman (Experiences Method)
Metode pengalaman ini biasanya berhubungan dengan har-harinya dan bisa
ditemukan berdasar pengalaman perusahaan atau orang yang ada dalam perusahaan
tersebut.
Misalnya, kesulitan perusahaan dalam menghadapilikuidirtas atau reaksi konsumen
terhadap penemiuan masalah penelitian berkaitan dengan peningkatkan perubahan
teknik kas pemasaran dan pengakatan kemampuan kas.
Cara-cara Informal
1.  Konjektur (naluriah). 
Perlu dimengerti bahwa naluri merupakan fakta apresiasi individu terhadap
lingkungannya. Naluri,apabila dasar-dasar bisa dijelaskan maka naluri tidak abstrak.
menurut Buckley, dkk., (1976, 19), merupakan alat yang berguna dalam proses penemuan
permasalahan.
2. Fenomenologi
Banyak permasalahan baru dapat ditemukan berkaitan dengan fenomena (kejadian,
perkembangan) yang dapat diamat.
3. Konsensus juga merupakan sumber untuk mencetuskan permasalahan.
Misalnya bahasa indosesia yang wajib digunakan dan dipelajari untuk kebidupan
bernegara, atau bahasa inggris untuk jenjang nasional
4. Pengalaman
Tak perlu diragukan lagi, pengalaman merupakan sumber bagi permasalahan.
Pengalaman kegagalan akan mendorong dicetuskannya permasalahan untuk menemukan
penyebab kegagalan tersebut, untuk membantu suatu penelitian dalam merumuskan
masalah atau mencetuskan masalah

B. KONSEP
Konsep merupakan abstraksi dari realitas yang tersusun dengan mengklarifikasi fenomena
bisa objek atau kejadian yang punya kesamaan karakterisktik. Bobot merupakan konsep yang
abstraksi dari suatu benda untuk mrngukur lancar dan tidaknya yaitu berat dan ringanya.Konsep
memiliki karakteristik yang bersifat progresif tergantung mudah dan tidaknya fenomena di
indentifikasi. Konsep kepuasaan kerja , Motivasi kerja, dan sikap terhadap pekerjaan lebihbsulit
dibayangkan dibanding dengan konsep tanah dan aktiva tetap.
C. CONSTRUCT
Construct sebenarnya bukan hanya konsep-konsep yang lebih abstrak, melainkan
mempunyai makna tambahan yang sengaja diambil untuk keperluan ilmiah. Misalnya, kepuasan
sebagai konsep merupakan suatu abstraksi dari pengamatan terhadap fenomena psikologis yang
dirasakan oleh seseorang. Pernyataan psikologis tentang puas atau tidak puasnya seseorang dapat
disebabkan oleh tanggapan seseorang terhadap berbagai macam obyek, salah satunya adalah
terhadap pekerjaan yang selanjutnya disebut dengan construct kepuasan kerja.
Construct kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seseorang terhadap
pekerjaan yang dapat diamati berdasarkan persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai dimensi
lingkungan pekerjaan, antara lain:
1. Tugas yang dikerjakan
2. atasannya
3. rekan sekerja
4. kcmpensasi pekerjaan
5. promosi karier
Masing-masing dimensi lingkungan pekerjaan tersebut merupakan dimensi-dimensi
construct kepuasan yang tersusun menjadi construct yang lebih abstrak yaitu kepuasan kerja.
Dimensi construct kepuasan terhadap tugas, selanjutnya dapat diobservasi berdasarkan
tanggapan seseorang terhadap sifat, jenis, kondisi atau hal lain dari tugas-tugas yang dikerjakan,
antara lain dalam hal: rutinitas, kompleksitas, kegunaan, kesesuaian, atau tantangan. Rutinitas
tugas, kompleksitas tugas dan sebagainya ini, merupakan konsep- konsep tugas seseorang yang
dapat diamati. Dimensi construct, dengan demikian, terdiri atas berbagai konsep yang dapat
diamati. Konsep-konsep yang dapat diamati pada setiap dimensi construct kepuasan (tugas,
atasan, rekan kerja, kompensasi, promosi), selanjutnya untuk keperluan penelitian ilmiah diukur
dengan menggunakan skala pengukuran tertentu menjadi variabel penelitian yaitu kepuasan
kerja.
Construct sengaja digunakan secara sistematis untuk penelitian ilmiah melalui dua cara
yang pertama yaitu mengoperasionalisasikan construct ke dalam konsep-konsep yang dapat
diamati dan diukur menjadi variabel penelitian seperti yang telah dibahas sebelum ini, dan yang
kedua adalah menghubungkan construct yang satu dengan construct yang lain menjadi suatu
konstruksi teori. Misal, inovatif dan kreatif merupakan bagian dari fungsi kepuasan kerja dan
prestasi kerja.
D. FUNGSI VARIABEL
Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasi berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar
variabel, yaitu: variabel independen (independent variable), variabel dependen (dependent
variable), variabel moderating (moderating variable), dan variabel intervening (intervening
variable).
a. Variabel Independen dan Variabel Dependen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
yang lain. Variabel dependen adalah sebuah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel independen. Kedua tipe variabel ini merupakan kategori variabel penelitian yang paling
sering digunakan dalam penelitian karena mempunyai kemampuan aplikasi yang luas.
Tujuan penelitian, seperti halnya tujuan teori, yaitu menjelaskan dan memprediksi
fenomena. Penjelasan dan prediksi fenomena secara sistematis digambarkan dengan variabilitas
variabel-variabel dependen yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel-variabel independen.
Bentuk hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel- variabel dependen,
seperti yang telah dibahas dalam bab 2 dapat berupa hubungan korelasional dan hubungan sebab-
akibat. Sesuai dengan fenomena sosial yang dijelaskan, bentuk hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen dapat bersifat positif atau negatif.
Variabel independen dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed
cause variable) dari variabel independen, yaitu variabel yang diduga sebagai akibat (presumed
effect variable). Variabel independen juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului
(antecedent variable) dan variabel dependen sebagai variabel konsekuensi (consequent variable).
b. Variabel Moderating
Variable moderating, yaitu tipe variable-variabel yang memperkuat atau memperlemah
hubungan langsung antara variable independen dengan variable dependen. Variable
moderating merupakan tipe variable yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah
hubungan antara variable.
c. Variable Intervening
Variable intervening adalah tipe variable-variabel yang mempengaruhi hubungan antara
variable-variabel independen denganvariabel-variabel dependen menjadi hubungan yang
tidak langsung. Variable intervening merupakan variable yang terletak diantara variable-
variabel independen dengan variable-variabel dependen, sehingga variable independen tidak
langsung menjelaskan atau mempengaruhi variable dependen.
d. Nilai Vriabel
Variable dapat diukur dengan bberbagaimacam nilai tergantung pada contruct yang
diwakilinya. Nilai variable dapat berupa angka atau berupa atribut yang menggunakan
ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai.
e. Variabel dan Construct
Contruct adalah abstraksi dari fenomena-fenomena kehidupan nyata yang diamati.
Variable, dengan demikian merupakan proksi atau representasi dari construct yang dapat
diukur dengan berbagai macam nilai. Variable merupakan mediator antara construct yang
abstrak dengan fenomena yang nyata.
E. PENGERTIAN LITERATUR
Literature adalah salah satu sumber ataupun rujukan yang digunakan dalam berbagai
kegiatan di dunia pendidikan atau kegiatan lainnya. Literature juga dapat diartikan sebagai acuan
yang digunakan untuk memperoleh informasi tertentu. Literature juga dapat berupa buku atau
segalam macam bentuk tulisan yang memiliki sumber informasi yang jelas.
F. MANFAAT LITERATUR
1. Dapat memberikan informasi atau penjelasan dasar langsung tentang masalah yang ingin
anda diketahui.
2. Meningkatkan keterampilan dan kemampuan menggunakan sumber informasi dasar.
3. Mendukung kegiatan atau kegiatan penelitian.
4. Membantu pustakawan.
5. Dapat digunakan untuk mengetahui seluk beluk serta keadaan suatu negara atau tempat
lain di dunia, bahkan di tempat yang belum pernah dikunjungi.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang penting dalam proses penelitian. Konsep
merupakan abstraksi dari realitas yang tersusun dengan mengklarifikasi fenomena bisa objek
atau kejadian yang punya kesamaan karakterisktik. Bobot merupakan konsep yang abstraksi dari
suatu benda untuk mrngukur lancar dan tidaknya yaitu berat dan ringannya
Construct sebenarnya bukan hanya konsep-konsep yang lebih abstrak, melainkan mempunyai
makna tambahan yang sengaja diambil untuk keperluan ilmiah. Construct sengaja digunakan
secara sistematis untuk penelitian ilmiah melalui dua cara yang pertama yaitu
mengoperasionalisasikan construct ke dalam konsep-konsep yang dapat diamati dan diukur
menjadi variabel penelitian.
Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasi berdasarkan fungsi variabel dalam hubungan antar
variabel, yaitu: variabel independen (independent variable), variabel dependen (dependent
variable), variabel moderating (moderating variable), dan variabel intervening (intervening
variable).
Literature adalah salah satu sumber ataupun rujukan yang digunakan dalam berbagai
kegiatan di dunia pendidikan atau kegiatan lainnya. Salah satu manfaat dari literature yaitu dapat
memberikan informasi atau penjelasan dasar langsung tentang masalah yang ingin anda
diketahui.
DAFTAR PUSTAKA

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM, 2014
https://skripsimahasiswa.blogspot.com/2015/12/cara-formal-dan-informal-penemuan.html
http://veblue.blogspot.com/2010/04/hakikat-masalah-penelitian.html?m=1
https://dosenpintar.com/pengertian-literatur/
https://sosiologis-com.cdn.ampproject.org/v/sosiologis.com/identifikasi-masalah/amp?
usqp=mq331AQFKAGwASA
%3D&amp_js_v=0.1#aoh=16004298765161&amp_ct=1600430068932&referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=http%3A%2F
%2Fsosiologis.com%2Fidentifikasi-masalah

Anda mungkin juga menyukai