Anda di halaman 1dari 12

SEJARAH SEPATU NIKE

Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika
Serikatyang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena
mensponsori beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger Woods, Imam Teguh
Islamy, Ronaldo danMichael Jordan. Selain itu mereka juga memiliki perjanjian dengan
berbagai tim sepak bola dunia seperti Manchester United, F.C. Barcelona, Arsenal, F.C.
Basel, Juventus, Clube de Regatasd Flamengo, Steaua Bucuresti, AC Sparta Praha, Red Star
Belgrade, Inter Milan, VfL Bochum, VfL Wolfsburg, Hertha BSC Berlin, Borussia
Dortmund, PSV Eindhoven, Valencia C.F., Urawa Red Diamonds, Kaizer Chiefs, Atltico de
Madrid, NK Maribor, Glasgow Celtic, FC Porto, Paris Saint-Germain, Boca Juniors,
dan Corinthians. Mereka sering dituduh mempekerjakan anak-anak di bawah umur
dalam sweatshop.

Sejarah
Produk sepatu dan pakaian olahraga Nike dengan mudah diidentifikasi oleh khas logo
perusahaan, para swoosh tik, dan slogan Just Do It.
Berbasis dari nama dewi Yunani yang berarti kemenangan, Nike didirikan tahun 1964 ketika
atlet sekaligus pengusaha Oregon bernama Phillip Knight, mengagas impor sepatu lari dari
Jepang untuk bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian
mendominasi pasar Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih
murah karena tenaga kerja lebih murah di Jepang.
Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara
pelan tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang
berkembang nya melihat awal revolusi jogging dan mulai mmasaran produk untuk pelari non-

profesional juga. Ia lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu
lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa
memakainya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US
$ 149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan,
namun secara mendadak muncul serangan dari pihak saingan yaitu Reebok. Tapi pada tahun
1990 Nike kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu Air
Jordan yang didukung dan dipromosikan oleh bintang basket Michael Jordan.
Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga,
dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga. Majalah Fortune
melaporkan penjualan sebesar US $ 3,7 miliar pada tahun 1994 dan laba US $ 299 juta
(Fortune 1995).Sekitar 60 persen dari penjualan perusahaan di Amerika Serikat, sekitar 30
persen di Eropa dan 5 persen di Asia. (1993 Nike: 25).
Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yang kuat untuk olahraga dan kebugaran.
Staf di kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon, diharapkan
menghabiskan beberapa jam setiap hari di gym. Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai
athletic, outdoor, lets-do-it-together types.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai young, American and hi-tech,
devoting a lot of attention to research and development.
Nike di Asia
Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasil dengan manufaktur di AS, sepatu
Nike selalu dibuat di Asia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea Selatan dan Taiwan, dan
baru-baru ini di China dan Asia Tenggara.
Nike memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1972, karena tertarik oleh
tenaga kerja murah di sana, dan segera bergabung dengan perusahaan lain termasuk Adidas
dan Reebok.
Tapi Nike kemudian memulai langkah lebih jauh. Alih-alih memiliki pabrik sendiri, mereka
dikontrak produksi lokal di Korea dan Taiwan.
Sebagai perusahaan bos Nike Phil Knight mengatakan: Tidak ada nilai pasti dalam membuat
sesuatu hal. Nilai tersebut akan ditambahkan oleh penelitian yang cermat, dengan inovasi dan
pemasaran (Katz 1994). Produk Nike sekarang pada dasarnya mengikuti ide dari seorang
desainer dan pemasar sepatu. Industri lantas dilakukan oleh pemasok Korea dan Taiwan.
Sekali lagi, perusahaan lain mengikuti model ini.

Pada 1980-an Nike mencoba membuat produksi di Cina, dalam kemitraan dengan perusahaan
milik negara, tapi hal ini malah mendatangkan bencana. Nike lantas memindahkan
investasinya ke Taiwan. Nike lantas mengambil keuntungan dari ongkos tenaga kerja yang
lebih murah di sana.
Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh di Korea Selatan, -peningkatan tingkat
upah dan hilangnya kontrol dari tempat kerja oleh otoritas Korea telah membuat negara
tersebut menjadi kurang menarik bagi investor, baik asing maupun dalam negeri, yang mulai
mencari lokasi lain yang lebih menyenangkan. Nike lantas memindahkan operasi mereka ke
Thailand selatan dan Indonesia, dalam mencari tenaga kerja lebih murah dan tidak
merepotkan. Upah di kedua negara tersebut disebut-sebut sebagai salah satu yang murah
karena hanya memakai seperempat tarif dari yang dibayarkan di Korea Selatan. Beberapa
asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di Asia Tenggara.
Alasan lain untuk perpindahan ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik Korea Selatan dan
Taiwan kehilangan akses khusus untuk pasar AS, yang telah lama mereka nikmati sebagai
status negara berkembang di bawah Sistem Preferensi Umum (GSP) AS. investor Korea
dan Taiwan lantas bergerak ke pabrik di Thailand, Indonesia dan Cina dengan menggunakan
pembuatan hak istimewa GSP dari negara-negara miskin.
Dari tujuh Nike pemasok atas sepatu olahraga pada tahun 1992, tiga adalah perusahaan
Taiwan yang memproduksi produknya di Cina, tiga lainnya beroperasi di Korea Selatan, dan
juga di Indonesia, satu adalah sebuah perusahaan di Thailand.
Nike di Indonesia
Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari sepatu yang ada
sekarang merupakan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara pers di November 1994,
koordinator perusahaan Nike di Indonesia, Tony Band, mengatakan perusahaan yang
digunakan di Indonesia berjumlah 11 kontraktor. Di antaranya merupakan bekas-bekas basis
perusahaan asosiasi Nike di Korea Selatan dan Taiwan -yang juga pada saat yang sama
menghasilkan untuk merek lain seperti Reebok, Adidas dan Puma.
Hubungan antara Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap personel Nike di
setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang memenuhi persyaratan
ketat Nike.
Sebagian besar pabrik yang memproduksi untuk Nike berlokasi di daerah yang baru
dikembangkan untuk industri ringan di Tangerang dan Serang, sebelah barat Jakarta. Pada
pabrik yang dimiliki Korea (dan beberapa yang dimiliki Indonesia juga) manajemen
puncaknya dipegang oleh orang Korea. manajer tingkat menengah dan supervisor juga dapat

berasal dari Korea atau Indonesia. Tapi para pekerja produksi semua berasal dari Indonesia,
terutama wanita muda dalam kelompok usia 16-22, biasanya pekerja tersebut berasal dari
pulau Jawa

Review Kasus Nike


Usaha yang dilakukan Phil Knight dalam menjalankan usaha sepatunya sangatlah
unik, ia berani mengambil resiko dengan memberikan jaminan kepada perusahaan supplier
bahwa sepatunya sudah memiliki pasar atau memiliki retailer. Karena perusahaan supplier
tidak akan mau menyuplai sepatu apabila Nike belum memiliki retailer. Nike juga melakukan
negosiasi lain dengan pihak retailer, Nike memberikan diskon bagi retailer yang mau
membeli sepatunya. Ketika uang dari retailer terkumpul, Nike memutarnya kembali dengan
diberikan pada supplier. Perputaran uang yang cepat, akan mengurangi resiko kerugian.
Usaha ini dilakukan agar Nike memiliki supplier yang menyiapkan pesanan sepatu sesuai
dengan model yang diinginkan oleh Nike sendiri. Sehingga dengan modal sedikit, Phil tetap
bisa menjalankan usaha sepatu Nike.
Setelah menjadi perusahaan global, Nike tetap melakukan usaha-usaha lain yang
mendukung kesuksesan. Fokus pada spesifikasi atau image yang dibentuk dari pertama kali
muncul, Nike memiliki image sebagai invent dari produk sepatu olahraga. Hal ini tetap
dilakukan hingga sekarang, dan ini membentuk positioning produk Nike itu sendiri.
Positioning berguna untuk membedakan tawaran yang diberikan produsen dengan
membangun sejumlah keunggulan bersaing yang menarik perhatian dalam segmen tertentu.
Tugas positioning terdiri dari tiga langkah, yaitu mengidentifikasi sejumlah keunggulan
bersaing yang dapat dijadikan dasar untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing
yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing
yang tepat, dan memilih suatu strategi positioning produk secara menyeluruh. Perusahaan
kemudian harus secara efektif mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih
kepada pasar.
Schiffman dan Kanuk (2004) menyatakan bahwa psositioning adalah apabila image
dari sebuah produk ada di dalam pikiran konsumen. Strategi dari positioning adalah
bagaimana menentukan segmentasi dan menyeleksi target pasar. Positioning menyatakan
konsep, arti, dan servis dari sebuah produk atau jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Strategi positioning yang efektif sebaiknya memiliki dua makna sekaligus. Pertama produk haruslah
sesuai dengan kebutuhan pasar, namun juga tetap melakukan persaingan.
Misi memberikan inspirasi dan inovasi pada atlit di dunia tetap dipegang oleh Nike
hingga saat ini. Image yang terkandung dalam misi ini membuat Nike selalu menggunakan model
iklan seorang atlit yang terkenal di dunia, seperti Michael Jordan, Tiger Woods, dan Andrew Agassi.
Schiffman dan Kanuk (2004) menyebutkan bahwa positioning yang berhasil akan menghasilkan
brand-image tersendiri pada konsumen. Brand-image yang positif akan menghasilkan loyalitas
konsumen, nilai positif, dan keinginan untuk mencari produk. Strategi produsen dalam positioning
akan mempengaruhi kepercayaan konsumen pada merk dan harga yang mereka harus bayar.

Untuk menekan biaya produksi Nike juga memiliki strategi dengan menggunakan supplier dari Asia,
sebab biaya buruh di Asia sangatlah murah. Pertama kali ketika Nike menggunakan buruh Jerman,
membuat biaya produksi menjadi mahal. Strategi ini menurut Porter (dalam Robbins, 1999) disebut
sebagai cost-leadership strategy. Organisasi yang memilih strategi ini harus menjadi pemimpin
dalam biaya dan bukan hanya menjadi salah satu calon untuk posisi tersebut. Selain itu, produk yang
ditawarkan harus dirasakan sebanding dengan yang ditawarkan oleh para pesaing, atau paling tidak
diterima oleh para pembeli. Tujuan dari cost-leadership strategy adalah untuk mencapai efisiensi
melalui penekanan biaya tidak langsung dan economies of scale.
Walaupun Nike saat ini telah menjadi perusahaan yang terkenal di dunia, fungsi marketing
sangatlah penting. Fungsi marketing menurut David J. Rachman (dalam Kotler dan Amstrong, 2001)
untuk mengumpulkan informasi pasar tentang kebutuhan konsumen, mengembangkan rencana
pemasaran, dan menetapkan harga. Selain itu, marketing bertujuan untuk mengkomunikasikan
produk terbaru dan dapat menentukan segmentasi dari produk. Pemasaran segmen menawarkan
beberapa manfaat yaitu perusahaan dapat memasarkan barang dan jasanya secara lebih efisien
dalam membidikkan produk dan jasa. Perusahaan juga dapat memasarkan produknya dengan lebih
efektif dengan menyesuaikan harga, produk, dan program komunikasinya bagi segmen-segmen yang
telah dipilih. Beberapa variabel yang biasa digunakan untuk mensegmentasi pasar, adalah:

Geografi, dengan membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda


sperti negara bagian, wilayah, maupun kota.
Pendapatan
Psikografis, membagi konsumen manjadi kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik kepribadian.
Perilaku, membagi konsumen berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaaan, atau
tanggapan suatu produk.

Dengan melayani segmen dan bukan pasar secara keseluruhan, perusahaan memiliki
kesempatan yang lebih banyak untuk dapat menyampaikan nilai kepada konsumen dan menerima
imbalan
yang
maksimum
atas
perhatian
kepada
kebutuhan
pelanggan.
Beberapa persyaratan agar segmentasi efektif :

Terukur : ukuran, daya beli, dan profil segmen-segmen yang telah ditetapkan bisa
diukur. Contohnya, ada sekitar 32,5 juta orang Amerika yang kidal. Akan tetapi
sedikit sekali produk yang ditujukan pada segmen itu, karena tidak ada data
demografi mengenai jumlah mereka.
Dapat dijangkau : segmen-segmen pasar tersebut dapat dijangkau dan dilayani
secara efektif.
Substansial : segmen pasar cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dilayani
secara efektif.
Dapat dibedakan : segmen yang dibidik adalah secara konseptual dapat dibedakan
dan menanggapi secara berbeda program dan elemen-elemen bauran pemasaran.
Dapat dilakukan tindakan tertentu : program-program yang efektif dapat didesain
untuk menarik perhatian dan melayani segmen-segmen yang ada.

Iklan yang masuk dalam salah satu media marketing, juga dapat membentuk brand-image
perusahaan. Image apa yang diinginkan oleh perusahaan ketika konsumen melihat produk yang
ditawarkan. Dari awal Nike telah menggunakan atlet internasional dari berbagai cabang olahraga
sebagai model iklan, melalui iklan ini konsumen menangkap image yang dibentuk dan diinginkan
oleh perusahaan. Dan akibat dari pembentukan image ini yang tetap dipertahankan hingga saat ini,
maka konsumen selalu mengaitkan produk Nike dengan sesuatu yang berbau olahraga.
Henry Assael (1983) menyatakan bahwa stimuli marketing adalah salah satu alat komunikasi yang
didisain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponennya seperti kemasan, isi, dan
penampilan fisik merupakan stimuli primer. Disain komunikasi yang ditampilkan untuk
mempengaruhi konsumen seperti penggunaan kata, gambar, dan simbol yang dikaitkan dengan
produk merupakan stimuli sekunder. Cara yang efektif untuk mengkomunikasikan stimuli sekunder
adalah melalui konsep produk. Konsep produk adalah gabungan dari keunggulan produk yang dapat
memenuhi kebutuhan beberapa kelompok konsumen. Elemen yang mendominasi dalam strategi
marketing adalah bagaimana cara mengkomunikasikan sebuah produk.
Dalam berbisnis, tingkat persaingan sangat diperlukan. Persaingan memiliki manfaat antara
lain, membuat banyak perusahaan retailer berlomba untuk memaksimalkan produk yang mereka
miliki dan membuat kemajuan dalam perusahaan. Dengan adanya tingkat persaingan yang tinggi,
maka akan berdampak pada pekerja. Jika perusahaan memutuskan untuk mengikuti persaingan,
maka haruslah memperhatikan kesejahteraan pekerja dan lingkungan perusahaan. Karena jika tidak,
perusahaan secara cepat atau lambat bisa saja kehilangan pekerjanya.
Hal-hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan bagi pekerjanya antara lain pengembangan
sumber daya manusia untuk memaksimalkan efektivitas individu sehingga produktivitas meningkat.
Dilakukan dengan cara memberikan umpan balik langsung terhdap kinerja karyawan, tujuan kerja
yang jelas, kontrol yang tidak ketat, memiliki kebebasan dalam menjalankan tugas, komunikasi dua
arah, dan adanya keterlibatan dalam mengambil keputusan untuk mengurangi adanya kekecewaan
dalam menjalani pekerjaan.
Partisipasi pekerja dalam manajemen perusahaan juga diperlukan, agar tidak ada perbedaan
pandangan ketika perusahaan memutuskan sebuah keputusan. Partisipasi ini memiliki fungsi
melindungi kepentingan karyawan, terjadi kerjasama yang baik antar perusahaan dan karyawan,
sistem kontrol bagi karyawan dan perusahaan. Bentuk partisipasi karyawan dalam manajemen
antara lain perundingan secara kolektif, pengambilan keputusan bersama, konsultasi, dan berbagi
informasi yang terkait dengan perusahaan.
Kesejahteraan karyawan menjadi hal yang penting ketika perusahaan memutuskan untuk
melakukan persaingan, karena karyawan haruslah bekerja secara optimal dan efektif. Sebaiknya
perusahaan memberikan fasilitas yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Pemberian
jaminan seperti jaminan kecelakaan kerja, jaminan tabungan hari tua, jaminan kematian, jaminan
pengagguran, maupun jaminan sakit, hamil, dan bersalin. Dan yang terakhir adalah pemberian upah
yang sesuai. Komponen upah itu sendiri terdiri dari upah pokok, tunjangan tetap dan tidak tetap,
bonus, serta upah kerja lembur. Katagorisasi kesejahteraan karyawan berdasar ILO :

Intra mural

Fasilitas medis

Seragam atau pakaian pelindung


Air minum
Toilet
Kantin

Extra mural

Asuransi

Rekreasi

Uang duka

Transportasi

Fasilitas pendidikan

Training yang berkaitan dengan tugas

Fasilitas perumahan

Fasilitas medis dan kesehatan

Apabila strategi positioning yang dilakukan perusahaan Nike berhasil, maka konsumen tidak
terlalu mempedulikan perbedaan penggunaan supplier yang berasal dari Amerika atau Australia.
Positioning yang berhasil akan menciptakan image yang baik terhadap produk Nike dalam pikiran
konsumen. Kepercayaan akan kualitas dan nilai-nilai yang dimiliki maupun harga yang ditawarkan
tidak lagi menjadi hal yang dipermasalahkan. Loyalitas dan persepsi positif akan keunggulan produk
merupakan hasil dari strategi positioning yang berhasil. (Schiffman dan Kanuk, 2004)
Phill adalah pemilik sekaligus pendiri perusahaan sepatu Nike. Phill sangat gigih berjuang
dan berani mengambil resiko demi menjadikan Nike sebagai perusahaan sepatu yang terkenal. Phill
tidak kehilangan semangat dan pesimis ketika Nike beralih menjadi sepatu casual dan kehilangan
pasar. Dengan adanya peristiwa itu, Phill semakin menyadari bahwa Nike dimata konsumen memiliki
persepsi sebagai sepatu olahraga, walaupun sebagian besar konsumennya tidak menggunakan
sepatunya untuk berolahraga. Peristiwa ini memberikan pemikiran mengenai inovasi yang harus
dilakukan oleh Phill. Phill terus berusaha mengembangkan model sepatu hingga memperluas produk
dengan menambahkan beberapa perlengkapan olahraga seperti tas, kaos, topi, hingga jam tangan.
Servis yang dilakukan pun juga bertambah, kini Nike memberikan layanan berupa pemesanan sepatu
yang sesuai dengan keinginan baik warna, model, maupun bentuk melalui media internet.
Bowerman adalah salah satu pendiri Nike, ia bekerja dibalik layar. Bowerman memberikan saran dan
inovasi bagi pengembangan disain model sepatu Nike. Phill yang mengatur strategi pemasaran Nike,
sementara Bowerman bermain-main dengan melakukan eksperimen model sepatu larinya.

Nike VS Adidas

Written By Aldo Pasha Permana on Rabu, 30 Maret 2011


| 18:14
Nike dan Adidas. Persaingan mereka berdua di lihat sudah semakin sengit. Dimana dulu
rasanya Nike yang menguasai Amerika, dan Adidas yang menguasai Eropa, mereka berdua
tidak pernah mengganggu satu sama lain. Namun, semakin ke sini, Nike tampaknya ingin
menguasai produsen Apparel olahraga nomor 1 dunia. Nomor 1 dunia di sini berarti harus
menaklukan Eropa. Mengapa hanya menaklukkan Eropa ? Karena nike merasa bahwa di
benua lain seperti Asia, Afrika, dan Australian semuanya merupakan konsumen yang netral
dan memiliki selera terhadap nike dan adidas secara seimbang.
Nike sangat kuat di Amerika karena Nike sangat Berjaya di Basket dan Tenis. Di Amerika,
olahraga yang popular itu adalah Basket dan Tenis, tentunya selain futbol. Sedangkan Adidas
menguasai ranah Eropa karena Adidas merupakan sponsor nomor 1 FIFA. Di eropa olahraga
yang digilai ya bukan lain bukan tidak sudahpasti sepakbola .
Melihat kondisi ini, akhirnya Nike mulai merambah ke sepakbola dan mulai menggoyang
dominasi Adidas.

1. Persaingan Sponsor Kostum Klub


Persaingan pertama dapat dilihat dari kostum klub besar Eropa yang disponsori oleh Nike dan
Adidas. Keduanya sama sama mensponsori 4 klub besar Eropa, dan uniknya lagi, 4 klub
yang disponsori oleh Nike semuanya musuh bebuyutan 4 klub yang disponsori oleh Adidas.
Itu menggambarkan betapa sengitnya pertempuran dingin antara Nike dan Adidas.
Seperti yang kita ketahui, Nike mensponsori Arsenal, MU, Barcelona, dan Intermilan.
Bandingkan dengan Adidas yang mensponsori Liverpool, Chelsea, Madrid, dan AC Milan.
Dari tiap liga besar di Eropa Nike dan Adidas saling menancapkan kukunya di masing
masing tim seakan ingin saling mengobarkan bendera perang.
Kostum Nike

Kostum Adidas

2.Persaingan Sponsor Pemain


Persaingan kedua dapat dilihat dari pemain sepakbola yang menjadi brand Ambbasador dari
Nike maupun Adidas. Setiap pemain yang disponsori oleh Nike maupun Adidas adalah bukan
sembarangan pemain. Nike maupun Adidas hanya akan mensponsori pemain pemain muda
pontensial yang berpotensi untuk menjadi yang terbaik di dunia. Tujuannya apa ? Tentunya

jika sang pemain akhirnya memperoleh penghargaan pribadi semisalnya Ballon dOr (
Pemain Terbaik Eropa ), atau misalnya World Player of The Year, tentunya Adidas dan Nike
akan semakin terkenal dan akan merasa bangga karena pemainnya menggunakan sepatu yang
mereka rancang.
Siapa yang tahu persaingan ketat antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo ? Yang satu
disponsori oleh Nike dan satu disponsori oleh Adidas. Messi digandeng Adidas, Ronaldo
digandeng Nike. Ronaldo menggunakan sepatu Mercurial Superfly, dan Messi menggunakan
sepatu F50i. Selain 2 nama diatas nama nama beken yang digandeng Nike mencakup
Alexander Pato, Cesc Fabregas, Sergio Aguero, sedangkan Adidas menggaet Kaka, Steven
Gerrard.
Pemain Nike

Pemain Adidas

3.Persaingan sepatu andalan masing masing

Masing - masing brand berusaha yang terdepan untuk mengeluarkan produk yang memiliki
kelebihan dan kelemahan masing masing. Produk Nike yang diandalkan adalah T90,
Mercurial, Tiempo, sedangkan Adidas bersaing dengan Predator, F50, dan Adipure.
Sepatu Nike

Sepatu Adidas

4.Persaingan Kostum Timnas


Disini persaingan sama seperti persaingan kostum klub, Nike maupun Adidas sama sama
menggaet tim tim besar Eropa yang satu sama lain dapat dikatakan saling bermusuhan.
Ketika Argentina digaet Adidas. Brazil digaet oleh Nike. Di Eropa Adidas menggaet Jerman,
Spanyol, Perancis, sedangkan Nike menggaet Portugal dan Belanda.
Timnas Nike

Timnas Adidas

Banyak lagi persaingan antara Nike dan Adidas ..


Dan kalian sendiri menyukai Nike atau Adidas ?

Anda mungkin juga menyukai