Nike, Inc.
Jenis
Industri/jasa
Perlengkapan olahraga
Didirikan
1972[1]
Pendiri
Kantor pusat
Tokoh penting
Philip H. Knight
(Ketua)
Mark Parker
(CEO) & (Presiden)
Produk
Sepatu atlits
Pakaian
Perlengkapan olahraga
Aksesoris
Pendapatan
Laba usaha
Laba bersih
Jumlah aset
Jumlah ekuitas
Karyawan
30.200 (2008)
Slogan
Just Do It!
Situs web
Nike.com
Nike, Inc. adalah salah satu perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga Amerika
Serikat yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Mereka terkenal karena mensponsori
beberapa olahragawan terkenal di dunia seperti Tiger Woods, Ronaldo, Courtois, Hazard,
Ronaldinho dan Wayne rooney
dan Michael Jordan. Selain itu mereka juga memiliki perjanjian dengan berbagai tim sepak
bola dunia seperti Manchester United, F.C. Barcelona, Arsenal, F.C. Basel, Juventus, Clube de
Regatasd Flamengo, Steaua Bucuresti, AC Sparta Praha, Red Star Belgrade,Inter Milan, VfL
Bochum, VfL Wolfsburg, Hertha BSC Berlin, Borussia Dortmund, PSV Eindhoven, Valencia
C.F., Urawa Red Diamonds, Kaizer Chiefs, Atltico de Madrid, NK Maribor, Glasgow Celtic, FC
Porto, Paris Saint-Germain, Boca Juniors, danCorinthians. Mereka sering dituduh mempekerjakan
anak-anak di bawah umur dalam sweatshop.Manchester city
Daftar isi
[sembunyikan]
1Sejarah
2Nike di Asia
3Nike di Indonesia
4Referensi
6Pranala luar
bersaing dengan merek Jerman seperti Adidas dan Puma yang kemudian mendominasi pasar
Amerika Serikat. Keuntungannya adalah bahwa sepatu Jepang lebih murah karena tenaga kerja
lebih murah di Jepang.
Dia mulai menjual sepatu keliling dengan tujuan di stadion atletik, dimana penjualan secara pelan
tapi pasti meningkat secara dramatis. Pada 1970-an, Knight dan perusahaan yang berkembang nya
melihat awal revolusi jogging dan mulai mmasaran produk untuk pelari non-profesional juga. Ia
lantas segera membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu
fashion dan menarik semua orang dari anak-anak sampai dewasa memakainya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $
149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan tampaknya tak tergoyahkan, namun
secara mendadak muncul serangan dari pihak saingan yaitu Reebok. Tapi pada tahun 1990 Nike
kembali memimpin perusahaan, terutama karena pengenalan dari sepatu Air Jordan yang
didukung dan dipromosikan oleh bintang basket Michael Jordan.
Hari ini, Nike mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam sepatu olahraga, dan
merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga. Majalah Fortune melaporkan
penjualan sebesar US $ 3,7 miliar pada tahun 1994 dan laba US $ 299 juta (Fortune 1995).Sekitar
60 persen dari penjualan perusahaan di Amerika Serikat, sekitar 30 persen di Eropa dan 5 persen di
Asia. (1993 Nike: 25).
Etos perusahaan Nike adalah melibatkan dedikasi yang kuat untuk olahraga dan kebugaran. Staf di
kantor pusat perusahaan, Nike Kampus Dunia pada Beaverton, Oregon, diharapkan menghabiskan
beberapa jam setiap hari di gym. Mereka dijelaskan oleh direktur Nike sebagai "athletic, outdoor,
lets-do-it-together types.
Perusahaan ingin dilihat, dalam kata-kata yang OWII, sebagai "young, American and hi-tech,
devoting a lot of attention to research and development".
dibayarkan di Korea Selatan. Beberapa asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di
Asia Tenggara.
Alasan lain untuk perpindahan ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik Korea Selatan dan Taiwan
kehilangan akses khusus untuk pasar AS, yang telah lama mereka nikmati sebagai status "negara
berkembang" di bawah Sistem Preferensi Umum (GSP) AS. investor Korea dan Taiwan lantas
bergerak ke pabrik di Thailand, Indonesia dan Cina dengan menggunakan pembuatan hak istimewa
GSP dari negara-negara miskin.
Dari tujuh Nike pemasok atas sepatu olahraga pada tahun 1992, tiga adalah perusahaan Taiwan
yang memproduksi produknya di Cina, tiga lainnya beroperasi di Korea Selatan, dan juga di
Indonesia, satu adalah sebuah perusahaan di Thailand.
https://id.wikipedia.org/wiki/Nike,_Inc.
BY HAFIKAHADIYANTI
PROFILE PT NIKE
NIKE, Inc (NIKE), didirikan pada tanggal 8 September 1969, bergerak dalam bidang
desain, pengembangan dan pemasaran dan penjualan alas kaki, pakaian, peralatan,
aksesoris dan layanan di seluruh dunia. NIKE adalah penjual sepatu atletik dan pakaian
olahraga di seluruh dunia. Perusahaan ini berfokus penawaran produk dalam tujuh
kategori utama: Berlari, Bola Basket, Sepak Bola (Soccer), Pelatihan Pria, Pelatihan
Perempuan, NIKE Olahraga (produk olahraga-terinspirasi) dan Action Sports. Hal ini juga
memasarkan produk yang dirancang untuk anak-anak, serta untuk keperluan atletik dan
rekreasi lainnya, seperti bisbol, kriket, golf, lacrosse, kegiatan di luar ruangan, sepak
bola (Amerika), tenis, bola voli, berjalan dan gulat. Produk sepatu atletik NIKE yang
dirancang terutama untuk penggunaan atletik tertentu. Perseroan menjual pakaian
olahraga dan aksesoris, serta tas atletik dan barang-barang aksesori. Hal ini juga
memasarkan pakaian dengan lisensi perguruan tinggi dan tim profesional, dan logo liga.
Pada bulan Desember 2012, Perusahaan menjual merek Umbro dan aset kekayaan
intelektual terkait dengan Iconix Brand Group Inc. Pada Februari 2013, itu dijual dengan
merek afiliasi Cole Haan ke Apax Partners LLP.
Perusahaan menjual garis peralatan kinerja di bawah nama merek NIKE, termasuk tas,
kaus kaki, bola olahraga, kacamata, jam tangan, perangkat elektronik, kelelawar,
sarung tangan, alat pelindung, klub golf dan peralatan lainnya yang dirancang untuk
kegiatan olahraga. Hal ini juga menjual sejumlah kecil berbagai produk plastik untuk
produsen lain melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, NIKE IHM, Inc Selain
produk Perusahaan menjual langsung kepada pelanggan melalui Direct operasi
Konsumen, Perusahaan telah menandatangani perjanjian lisensi yang memungkinkan
pihak yang tidak terafiliasi untuk memproduksi dan menjual pakaian tertentu,
perangkat digital dan aplikasi dan peralatan lainnya yang dirancang untuk kegiatan
olahraga.
Dimiliki oleh Perseroan, Converse Inc. (Converse) desain, mendistribusikan dan lisensi
atletik dan kasual sepatu, pakaian dan aksesoris di bawah Converse, Chuck Taylor, All
Star, One Star, Star Chevron dan Jack Purcell merek dagang. Dimiliki oleh Perseroan,
Hurley International LLC (Hurley), desain dan mendistribusikan garis aksi olahraga dan
pakaian gaya hidup anak muda dan aksesoris dengan merek dagang Hurley. Dimiliki
oleh Perseroan, Umbro International Limited, desain, mendistribusikan dan lisensi atletik
dan kasual sepatu, pakaian dan peralatan, terutama untuk olahraga sepak bola (sepak
bola), di bawah merek dagang Umbro.
Perusahaan bersaing dengan Adidas dan Puma.
MATERIAL
Bahan yang disukai lingkungan (EPMs) berbobot berat di Index Dianggap kami. Kami
bekerja dengan para pemasok kami untuk meningkatkan ketersediaan dan penggunaan
EPMs yang tidak kompromi pada estetika, kinerja, harga, kepatuhan atau keberlanjutan.
Kami mendefinisikan EPMs sebagai bahan yang secara signifikan mengurangi dampak
lingkungan dari produk melalui kimia yang lebih baik, intensitas sumber daya yang lebih
rendah, limbah kurang, dan / atau recyclability.they termasuk bahan yang didaur ulang,
terbarukan atau bio berbasis, atau kimia dioptimalkan.
Selama bertahun-tahun, kami telah sourcing dari pabrik-pabrik yang berusaha untuk
memenuhi standar minimum untuk kinerja tenaga kerja yang baik. Dalam FY11, kami
Selama FY10, NIKE digunakan 15.000.000. kapas organik, yang setara dengan
mengalihkan lebih dari 3.000.000. bahan kimia yang seharusnya dapat digunakan
selama produksi kapas tradisional.
Etilena vinil asetat (juga dikenal sebagai EVA) adalah kopolimer etilena dan vinil asetat
yang dapat diproduksi menjadi bahan busa
dikonversi evaluasi pabrik kontrak dan sistem penilaian dari suatu sistem berbasis surat
ke-medali berbasis satu sejalan dengan kami Sourcing & Manufaktur Sustainability
Index (SMSI) baru. The SMSI merupakan salah satu komponen dari keseluruhan
Manufacturing Index, yang juga menilai kinerja pabrik kontrak pada kualitas, pengiriman
tepat waktu dan biaya dalam ukuran yang sama. Pada akhir FY11, 49% dari pabrik
kontrak mencetak perunggu pada SMSI. Pada akhir FY13, 68% telah mencapai nilai itu.
Transisi kita ke SMSI adalah bagian dari pergeseran strategis jauh dari berbasis
kepatuhan audit dan memeriksa hubungan dengan produsen kontrak kami dan
menuju kerjasama sekitar lean manufacturing sebagai sarana untuk mencapai efisiensi
yang lebih besar, dibangun di atas stabil, lincah, terlibat dan tenaga kerja termotivasi.
Karena tenaga kerja yang terlibat adalah tenaga kerja yang diberdayakan. Kami
menghabiskan lebih banyak waktu dengan, dan memiliki proses di tempat untuk
mengarahkan bisnis ke pabrik-pabrik berkinerja tinggi (misalnya, perunggu atau lebih
baik). Pada saat yang sama, kita membutuhkan pabrik rendah-performing untuk
membayar audit mereka sendiri dan untuk memulihkan masalah yang ditemukan.
Pabrik yang gagal untuk mencapai kinerja tingkat perunggu dalam jangka waktu yang
ditetapkan dikaji oleh para pemimpin senior dan dinilai hukuman, seperti penurunan
pesanan dan bahkan dianggap untuk dihapus dari basis pabrik kontrak kami.
Sementara fokus kami telah menjadi lebih strategis, audit dan pemantauan tetap
menjadi komponen penting dari bagaimana kita tahu bahwa Kode Etik diberlakukan,
dan membantu mendapatkan pabrik status perunggu. Kami menaksir dikontrak pabrik
untuk meninjau kemampuan mereka untuk memenuhi standar tinggi kami terhadap
kinerja sosial dan lingkungan baik sebelum dan selama pekerjaan mereka dengan kami.
Penilaian ini mengambil bentuk kunjungan pemeriksaan oleh pihak internal dan
eksternal, yang mengumpulkan informasi tentang Standar Kepemimpinan Code yang
memperkuat Pedoman Perilaku
Kami terus bekerja dengan pabrik-pabrik untuk membantu mereka meningkatkan
kapasitas mereka di sekitar manajemen sumber daya manusia (SDM). Melalui akhir
FY12,
kami
memberikan
pelatihan
kepada
manajemen
di
pabrik-pabrik
yang
memproduksi kontrak 91% dari NIKE produk alas kaki merek dan 44% dari produk
pakaian NIKE Merek berdasarkan volume, yang meliputi 531.000 pekerja (61% dari total
pekerja dalam rantai pasokan). Ini termasuk survei buruh pabrik kontrak. Pelatihan ini
adalah bagian integral pendekatan lean manufacturing kami di mana kita bekerja
dengan manajemen pabrik kontrak untuk melibatkan karyawan dalam pemecahan
pabrik-pabrik
kontrak
terhadap
lean
manufacturing
telah
membantu
memperkuat kebutuhan untuk pemilik pabrik untuk memiliki pemahaman yang lebih
dalam perbedaan budaya antara manajemen dan pekerja prioritas dan persepsi, serta
kebutuhan untuk meningkatkan komunikasi dan keterlibatan dengan para pekerja
langsung pada masalah pemecahan.
Keberhasilan pendekatan lean tergantung pada tiga hal:
Kepemimpinan Pemimpin pabrik menggunakan ramping untuk memahami tuas yang
mengarah pada kinerja bisnis yang lebih baik
Orang pekerja terlibat dan diaktifkan untuk mendorong kesuksesan bisnis melalui
perbaikan terus-menerus dan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif
Proses proses pabrik dapat diprediksi dan tangkas dalam menanggapi permintaan
pelanggan
Pendekatan lean juga berusaha untuk melibatkan pikiran orang-orang yang paling dekat
dengan
pekerjaan
untuk
memecahkan
masalah
yang
mencegah
mereka
dari
produktivitas, penilaian HRM, omset, ketidakhadiran dan pelaksanaan pabrik dan hasil
dari keterlibatan pekerja dan kesejahteraan survei
Kami percaya bahwa dihargai tenaga kerja pabrik kontrak berarti bisnis yang lebih baik
untuk pabrik-pabrik dan untuk NIKE, dan lebih baik kesejahteraan bagi pekerja individu.
Pabrik yang menghargai pekerjanya berinvestasi dalam membangun keterampilan
mereka, mendengarkan ide-ide mereka tentang bagaimana meningkatkan proses
pabrik, berkomunikasi tentang isu-isu yang penting bagi mereka, memfasilitasi aspek
kehidupan mereka yang membantu mereka muncul setiap hari di pabrik yang sehat dan
tepat waktu dapat membangun tenaga kerja yang terampil, produktif dan terlibat.
Sebagai bagian dari pendekatan ini, kami merancang dua program percontohan di
Indonesia dan belajar bahwa untuk memungkinkan keterlibatan tenaga kerja pabrik
kontrak, kami membutuhkan pabrik kontrak untuk pertama menstabilkan lini produksi.
Dalam uji coba ini kami bekerja dengan pabrik-pabrik untuk meningkatkan kualitas data,
dan
untuk
mempelajari
dan
menilai
ketidakhadiran,
keterlibatan
pekerja
dan
dan
sistem
kompensasi
dapat
insentif
peningkatan
kinerja
tanpa
ketergantungan pada lembur yang berlebihan. Kami bekerja sama dengan pabrik-pabrik
kontrak untuk mengeksplorasi dan menguji sistem seperti bagian dari pekerjaan ini.
Selain itu, banyak faktor di luar pabrik mempengaruhi kemampuan pekerja untuk
datang tepat waktu dan dalam kesehatan yang baik setiap hari. Sebagai bagian dari
upaya kami, kami mengeksplorasi bagaimana kita dapat mengkatalisis investasi pihak
ketiga dalam produk dan layanan yang dapat mendukung kebutuhan sehari-hari buruh.
Banyak pabrik-pabrik di pangkalan logistik kami berinvestasi dalam memberikan
dukungan kepada para pekerja mereka melalui on-site klinik kesehatan atau pelatihan
melek finansial, meskipun upaya ini tidak konsisten bertujuan mengatasi kebutuhan
pekerja. Kami sedang mengembangkan pendekatan scalable dan sistemik untuk
mengatasi ini dan masalah lain melalui ekosistem komersial dari layanan dan produk
untuk mendukung kebutuhan pekerja.
B.Kesehatan dan Keselamatan
Kami juga mencetak pabrik kontrak 35 faktor kesehatan dan keselamatan. Dalam FY12
dan FY13, rata-rata skor pabrik kontrak adalah 72% pada scorecard kami, yang
mengukur kepatuhan, kinerja dan risiko mitigasi. Rata-rata meningkat dari 69% di FY11.
Selama FY13 kami bekerja dengan Fair Labor Association untuk memulai keselamatan
kebakaran Program train-the-trainer terakreditasi. Program ini dimulai dengan pelatih
nasional dari Sri Lanka, Bangladesh, Indonesia dan India, dengan target kaskade global.
C.Sistem Kerja
Melalui lensa inovasi sistem kami, kami juga menjelajahi lebih lanjut sistem tenaga kerja
untuk lebih memahami poin kami leverage dan peluang untuk inovasi. Kami sedang
mengembangkan pemahaman yang lebih dalam semua elemen yang mempengaruhi
tenaga kerja, pada setiap titik dalam proses dari pemerintah untuk merek, pemilik
pabrik untuk serikat pekerja. Kami akan meninjau pekerjaan ini dengan pemangku
kepentingan eksternal dan kemudian menerapkannya pada geografi tertentu.
Karya ini telah membantu kita lebih fokus pada peluang untuk mempengaruhi pekerja
yang berada di luar pabrik kontrak. Beberapa elemen di luar pabrik meliputi kurangnya
akses ke cara yang terjangkau dan efektif untuk mengelola uang. Akibatnya pekerja
yang dipekerjakan oleh pabrik-pabrik kontrak kami dapat membayar lebih dari yang
diperlukan untuk barang dasar dan jasa seperti energi, air dan kredit. Perawatan
kesehatan dan perawatan anak juga kekhawatiran bagi pekerja. Kami melihat
bagaimana kita dapat berkolaborasi dengan organisasi lain dan pemilik pabrik untuk
mendukung pekerja dalam kehidupan mereka di luar pabrik kontrak.
OPERASIONAL
Proses merajut komputerisasi baru Nike menjalin seluruh sepatu atas dalam satu
potong. Itu 35 buah lebih sedikit untuk menjahit dari sepatu yang sama. Hal ini akan
mengurangi biaya tenaga kerja dan limbah dan dapat memungkinkan manufaktur
menggunakan proses-proses yang inovatif di AS menyelamatkan transportasi dari Asia.
Desainer sepatu telah lama berusaha untuk memenuhi permintaan dari atlet: membuat
sepatu senyaman kaus kaki. Nike (NKE) pada 1980-an mencoba dengan sneaker jala
tipis yang disebut Sock Racer. Sepatu menawarkan kenyamanan tapi tidak tahan lama.
Upaya selanjutnya berlari ke masalah yang sama. Sekarang perusahaan olahragabarang terbesar di dunia menganggap itu menemukan Holy Grail-a sepatu lari 5,6-ons
disebut Flyknit, terbuat dari benang sintetis cerdik dijalin bersama oleh mesin rajut. Tapi
eksekutif Nike gembira tentang lebih dari produk blockbuster mungkin. Mereka
mengatakan manufaktur muka yang membuat Flyknit mungkin adalah menemukan
nyata.
Teknologi tenun yang dikendalikan komputer, yang rajutan seluruh bagian atas sepatu
dalam satu bagian yang kemudian melekat satu-satunya, berjanji untuk memotong
biaya tenaga kerja dan waktu produksi sementara juga meningkatkan margin
keuntungan dan kesempatan untuk personalisasi. Bahkan mungkin membawa beberapa
pekerjaan manufaktur sepatu kembali ke AS Dalam sepatu tradisional, mesin potong
sejumlah potongan-potongan yang pekerja kemudian harus berkumpul. Dengan
mengurangi atau menghilangkan langkah itu, yang paling padat karya bagian dari
proses tersebut tereliminasi-bersama dengan alasan utama untuk membuat sepatu di
pasar tenaga kerja Asia lebih murah. Ini adalah lengkap game-changer, kata Charlie
Denson, presiden merek Nike. Pemotongan proses biaya begitu banyak yang akhirnya
kita bisa membuat sepatu ini di mana saja di dunia.
Proyek kaus kaki-sepatu terbaru dimulai empat tahun lalu dengan sebuah prototipe dari
kaus kaki yang melekat pada bagian bawah busa. Konsep mendapat dukungan awal
ketika Chief Executive Officer Mark Parker, yang bergabung Nike sebagai desainer
sepatu pada tahun 1979, melihat kaus kaki selama kunjungan ke apa yang disebut
inovasi dapur di kantor pusat Nike di Beaverton, Ore. Aku akan di melihat di beberapa
hal lain, dan itu semacam seperti, Apa ini? kata Parker, yang kredit termasuk desain
paten untuk sistem tunggal bantalan Nike Air. Kami masuk ke dalamnya, dan itu
seperti Wow, ini memiliki potensi yang sangat besar.'
Para desainer segera memutuskan bahwa untuk membuat sepatu yang mereplikasi
kaus kaki, mereka harus meniru bagaimana kaus kaki dibuat. Nike menyewa sebuah tim
programmer komputer dan insinyur untuk mengambil mesin yang digunakan untuk
merajut sweater dan kaus kaki dan merekayasa ulang untuk menenun bagian atas
sneaker. Gulungan benang polyester berwarna dimasukkan ke mesin 15-kaki-panjang,
yang menjalin bersama atas sepatu dan menciptakan kulit kedua dengan kabel
sintetik kecil rajutan ke dalam menenun sekitar midfoot untuk dukungan. (Lidah masih
bagian yang terpisah.) Nike membuat 96 persen sepatu di Vietnam, Cina, dan
Indonesia, di mana biaya tenaga kerja rendah. The downside adalah waktu yang
dibutuhkan untuk sepatu untuk mencapai pasar seperti Amerika Serikat, kata analis
SportsOneSource Matt Powell. Salah satu isu penting industri kita belum tahu adalah
bagaimana untuk mendapatkan produk ke pasar lebih cepat, katanya. Waktu terbesar
dalam siklus hidup mendapatkan sepatu ke AS adalah waktu yang dikeluarkan untuk
kapal yang berasal dari Asia. Jika Anda bisa menghilangkan itu, itu adalah sepotong
besar dari garis waktu.
PEMASARAN
Strategi promotional
Strategi pemasaran Nike dalam banyak hal alasan bagi keberhasilan perusahaan. Nike
sekarang diposisikan sebagai-merek premium. Nike menarik pelanggan dengan strategi
pemasaran berpusat di sekitar brand image yang terdiri dari logo yang unik dan slogan
iklan: Just do it. Dalam banyak hal NIKE mempromosikan usahanya melalui iklan TV,
majalah, dan dengan banyak sponsor pemain. 1982 adalah tahun Nike ditayangkan
iklan TV yang pertama selama maraton New York. Sejak itu, Nike telah memenangkan
dua Emmy di terbaik komersial; dua iklan ini adalah The Morning After dan Move.
Sebagian besar dari Nike adalah sponsor pemain mereka. Tanpa salah satu pemain yang
disponsori, Nike tidak akan menjadi pesaing kuat mereka saat ini dalam industri barang
olahraga. Salah satu alasan utama di balik kesuksesan Nike semua dimulai dengan satu
orang sebagai wajah dari perusahaan, dan ia masih sampai saat ini. Pada tahun 1984,
Nike mensponsori Michael Jordan menjadi pemain Nike dan menjadi bagian dari banyak
atlet lain di depannya. Image Nike tumbuh pesat selama bertahun-tahun setelah
sponsor dari Michael Jordan dan Nike tetap menjadi salah satu perusahaan hanya untuk
memiliki cetak kaki mereka dalam setiap liga olahraga di seluruh dunia.
Nike target pasar utama adalah atlet dan penggemar olahraga. Alasan di balik Nike
menargetkan penggemar olahraga adalah karena banyak dari produk yang mereka jual
adalah produk bergaya; dari sepatu, pakaian, dan kaus tim. Orang tidak perlu menjadi
seorang atlet untuk memakai produk mereka. Nike tidak fokus pada orang-orang atletik
dengan menyediakan mereka dengan peralatan dan pakaian untuk memainkan
olahraga mereka suka bermain.
https://hafikahadiyanti.wordpress.com/2014/11/06/profile-company-pt-nike/
3 Votes
Brand (merek) merupakan salah satu bagian terpenting dari suatu produk. Merek dapat
menjadi suatu nilai tambah bagi produk baik itu produk yang berupa barang maupun
jasa. Sebagai contoh: Apabila terdapat 2 (dua) buah botol air mineral yang diisi dengan
jenis air mineral yang sama baik dalam hal kualitas maupun kuantitas, maka air mineral
yang diberi merek akan lebih dianggap bernilai, lebih bagus dan lebih berkualitas
dibandingkan dengan air mineral yang tidak diberi merek.
Brand Identity
Elemen elemen dari Brand adalah:
1.
Nama
2.
Logo
3.
Simbol
4.
Desain
5.
Slogan
6.
Kemasan
Beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan elemen merek:
1. Mudah diingat
Artinya elemen merek yang dipilih hendaknya yang mudah diingat, dan
disebut/diucapkan. Simbol, logo, nama yang digunakan hendaknya menarik, unik
sehingga menarik perhatian masyarakat untuk diingat dan dikonsumsi.
2. Memiliki makna
Artinya elemen merek hendaknya mengandung sebuah makna maupun penjelasan/
deskripsi dari produk. Diharapkan makna ini dapat mempengaruhi konsumen untuk
mengkonsumsi
Deskripsi
a.
informasi
produk
makna
umum
yang
tentang
tersebut.
terkandung
kategori
dan
dapat
isi
berupa:
dari
produk
b. informasi tentang komposisi penting yang ditonjolkan produk dan manfaat dari
produk.
3. Menarik dan lucu
Pendekatan lain untuk menarik perhatian konsumen adalah dengan variasi elemen
merek yang unik, lucu, pemilihan elemen yang kaya akan visualisasi dan imajinasi.
Dalam hal ini yang ditonjolkan adalah desain yang menarik dan lucu.
4. Fleksibel
Artinya elemen merek dapat dimengerti dan tetap dapat diterima oleh daerah/pasar,
bahkan budaya lain. Nama yang digunakan pun tidaklah terlalu sulit untuk
diterjemahkan. Seringkali pemilihan elemen merek mudah diingat oleh masyarakat
lokal, namun sangatlah sulit dimengerti oleh masyarakat lain. Hal ini tentunya akan
menghambat produsen untuk masuk dalam pasar yang baru.
5. Legal
Artinya brand elemen tersebut sah menurut hukum dan undangundang yang berlaku,
sehingga
Hal
berada
hal
yang
di
berkaitan
bawah
erat
perlindungan
dengan
merek
hukum.
adalah
1. Nama merek (brand name), yaitu bagian dari suatu merek yang dapat diucapkan
atau dilafalkan. Contoh : Avon, Toyota, Disneyland, Pepsodent, dan lain-lain.
2. Tanda merek (brand mark), yaitu bagian dari merek yang dapat dikenali, namun
tidak dapat dibaca atau diucapkan. Tanda merek ini berupa logo, simbol, warna,
gambar, desain.
Fungsi brand (merek) :
Bagi konsumen :
produk yang baik, kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan
konsumen, kemampuan strategi marketing yang handal untuk terus memperkenalkan
merek di pasaran melalui segala programprogram marketing, sampai pada kemasan
produk yang benar, baik dan menarik, harga produk yang sesuai dengan kualitas
produk yang ditawarkan.
Dengan demikian, merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian dan terus dikonsumsi
oleh masyarakat (menciptakan keloyalan konsumen), dipercaya, sehingga merek
tersebut menjadi merek yang kuat di pasaran.
https://odbrand.com/2011/10/08/pentingnya-brand-merek-bagi-perusahaan/
Teori Segmentasi, Targeting dan Positioning
Posted by m2b Friday, May 21, 2010
Segmentation
Menurut Kotler (2009) mendefinisikan segementasi pasar, bahwa:
"Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer
into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying
characteristics or needs."
Berdasarkan definisi diatas bahwa segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi
atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki
kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting
dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan:
1.
Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya.
Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi
perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi
memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi
serta menentukan posisi pasar perusahaan.
2.
Homogeneus preference (preferensi homogen): pola yang menunjukkan bahwa konsumen
memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
Diffused preference (preferensi yang menyebar) : pola yang menunjukkan bahwa konsumen
memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan
kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal
dan masing masing berpotensi membentuk segmen, namun kenyataan tidak semua
variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian
dalam memilih variabel segmentasi agar sesuai dengan perusahaan.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan bahwa agar strategi
segmentasi tersebut tepat perusahaan harus pertama, memandang pasar dari sudut yang
unik dan dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi
yang digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan
serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut
segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih
mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang
berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk mempengaruhi perilaku
konsumen tersebut.
Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan
tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas
tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit
untuk membangun strategi yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning,
marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan
yang baik.
Syarat Segmentasi Yang Efektif
Menurut Kotler (2009) syarat segmentasi yang efektif adalah:
1.
Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur
potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
2.
Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3.
Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segemen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4.
Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5.
Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
Manfaat Segmentasi
Segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada konsumen. Empat manfaat segmentasi, yaitu:
1.
Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui penelitian
preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu
kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan
konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk
kepuasan konsumen.
2.
Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat
perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan
communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan
pada media yang tepat.
3.
Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset segmentasi
menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan
perusahaan agar sesuai dengan standar.
4.
Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk
melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan
cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap
ancaman
TARGETING
Targeting merupakan suatu kegiatan dalam mengevaluasi dan membandingkan kelompok
yang sudah teridentifikasi untuk kemudian dipilih satu atau beberapa yang memiliki potensi
tertinggi.
Menetapkan Sasaran Global
Menetapkan sasaran (Keegan, 2007) adalah tindakan mengevaluasi dan membandingkan
kelompok yang diidentifikasi dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai
calon dengan potensi paling besar. Bauran pemasaran kemudian dirancang yang akan
memberilkan hasil terbaik terhadap penjualan, selain itu menciptakan nilai maksimum bagi
konsumen
Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi
persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting
perusahaan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain
intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan
masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produkproduk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli
maupun pemasok.
7.
Beberapa kriteria diatas perusahaan dapat
perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.
menemukan
kesesuaian
POSITIONING
Menurut Keegan (2007) meyatakan bahwa enentukan posisi pasar adalah suatu proses yang
dipakai oleh perusahaan untuk menetapkan suatu citra di benak konsumen terhadap citra
produk yang ditawarkan oleh pesaing.
Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai "the
strategy for leading your cutomers credibly" yaitu suatu strategi untuk membangun
kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai
bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela
mengikuti perusahaan sedangkan Posisioning produk global merupakan penanaman suatu
produk di benak konsumen.
Cara Menentukan Positioning
Dalam menentukan positionig ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame
of referencepelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation Mengapa
konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk bisa dinikmati
sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2009)
Menurut Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 ada empat kriteria yang dapat dilakukan
perusahaan untuk menentukan positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen
(cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning
mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi
konsumen pada saat memutuskan untuk membeli.
Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini
positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti
lokasi yang strategis.
Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus
bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.
Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan
bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan
berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan
sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar
positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena
persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan
kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan
kehilangan fokus.
Pendekatan dalam posisioning global:
Menurut Keegan (2007) pendekatan dalam positioning global terdiri dari :
High Tech Positioning
Produk yang dibeli berdasarkan fitur konkrit suatu produk. Para pembeli biasanya
membutuhkan informasi teknis
Lebih menitikberatkan kpd citra, sangat terlibat dgn konsumen, memiliki bahasa yg umum
dan seperangkat simbol yg berhubungan dgn kemakmuran, materi, dan romance.
Global village products: produk yg memiliki kesan "cosmopolitan in nature" dan memiliki
"global appeal"Levi's, Marlboro, Harley-Davidson (AS), Sony (Jepang, Mercedes (Jerman)
Products that use universal themes: materialism (kemakmuran dan sosial status), heroism
(self sacrifice), play (santai, rekreasi), procreation (citra keramahan dan percintaan)
Latar Belakang
Posted by m2b Friday, May 21, 2010
Perkembangan dunia bisnis pada saat ini semakin pesat. Diikuti dengan tingkat
persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi. Keadaan tersebut menyebabkan
perusahaan pada umumnya berusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
mengembangkan perusahaan, memperoleh laba optimal serta dapat memperkuat
posisi dalam menghadapi perusahaan pesaing dimana untuk mencapai tujuan.
Positioning) adalah sepatu "Nike". Saat ini Nike sebagai market leader untuk sepatu
olahraga artinya Nike sudah memiliki identitas di benak konsumen. Perusahaan Nike
telah melakukan pergerakan positioning, yaitu bergerak kearah disebelahnya,
membuat yang lebih mendetail, dan loncat pada positioning (kategori) baru.
Saat ini Nike menjual alat-alat olahraga dan bahkan mempertimbangkan penawaran
untuk jasa-jasa olahraga, selain itu langkah yang dilakukan Reebok sebagai pesaing
Nike, melakukan resegmentasi pada keseluruhan pasar bukan hanya segmen
olahraga saja, dengan memperkenalkan sepatu bergaya untuk pasar pemakai
santai yang dapat dikenakan setiap hari tanpa melakukan kegiatan olahraga.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibutuhkan suatu analisa terhadap
keputusan Nike sebagai perusahaan yang memiliki identitas dibenak konsumen
sebagai produsen sepatu olahraga.
Nikes Story
Posted by m2b Friday, May 21, 2010
Nike, awalnya dikenal sebagai Blue Ribbon Sports, didirikan oleh atlet trek
Philip Knight dan pelatihnya, Bill Bowerman dari University of Oregon pada
Januari 1964. Awalnya perusahaan beroperasi sebagai distributor untuk
pembuat sepatu Jepang Onitsuka Tiger.
Laba perusahaan tumbuh dengan cepat, dan pada tahun 1966, Blue Ribbon
Sports (BRS) membuka toko ritel pertama, terletak di Pico Boulevard di Santa
Monica, California. Pada 1971, hubungan antara BRS dan Onitsuka Tiger
sudah mendekati akhir, dan BRS siap untuk memulai perusahaan alas kaki
sendiri. Sepatu pertama yang dijual kepada publik adalah sepatu sepak bola
bernama "Nike", yang dirilis pada musim panas 1971.
Pada Februari 1972, BRS memperkenalkan merk pertama sepatu Nike,
dengan nama Nike berasal dari dewi kemenangan Yunani. Pada tahun 1978,
BRS, Inc itu sendiri secara resmi berganti nama menjadi Nike, Inc. Dimulai
dengan Ilie Nstase, atlet profesional pertama untuk kontrak dengan
BRS/Nike, sponsor dari atlet menjadi alat pemasaran utama bagi perusahaan
yang berkembang pesat.
Sekarang mereka memiliki sepatu terbaik di saat itu, dan mereka perlu
mempromosikannya, jadi Nike mulai mensponsori atlet. Nike memutuskan
Nikes Segmentation
Posted by m2b Friday, May 21, 2010
Positioning yang berhasil akan menciptakan image yang baik terhadap produk Nike dalam
pikiran konsumen. Kepercayaan akan kualitas dan nilai-nilai yang dimiliki maupun harga
yang ditawarkan tidak lagi menjadi hal yang dipermasalahkan. Loyalitas dan persepsi positif
akan keunggulan produk merupakan hasil dari strategi positioning yang berhasil
Fokus pada spesifikasi atau image yang dibentuk dari pertama kali muncul, Nike memiliki
image sebagai invent dari produk sepatu olahraga. Hal ini tetap dilakukan hingga sekarang,
dan ini membentuk positioning produk Nike itu sendiri. Positioning berguna untuk
membedakan tawaran yang diberikan produsen dengan membangun sejumlah keunggulan
bersaing yang menarik perhatian dalam segmen tertentu. Tugas positioning terdiri dari tiga
langkah, yaitu mengidentifikasi sejumlah keunggulan bersaing yang dapat dijadikan dasar
untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang dapat dijadikan sebagai dasar
untuk membangun posisi, memilih keunggulan bersaing yang tepat, dan memilih suatu
strategi positioning produk secara menyeluruh. Perusahaan kemudian harus secara efektif
mengkomunikasikan serta menyampaikan posisi yang dipilih kepada pasar.
Menurut Keegan (2007) meyatakan bahwa menentukan posisi pasar adalah suatu proses
yang dipakai oleh perusahaan untuk menetapkan suatu citra di benak konsumen terhadap
citra produk yang ditawarkan oleh pesaing
Misi memberikan inspirasi dan inovasi pada atlit di dunia tetap dipegang oleh Nike hingga
saat ini. Image yang terkandung dalam misi ini membuat Nike selalu menggunakan model
iklan seorang atlit yang terkenal di dunia, seperti Michael Jordan, Tiger Woods, dan Andrew
Agassi.
Berdasarkan penetapan positioning yang tepat menjadikan Nike sebagai market leader dan
melakukan perluasan produk pada pakaian, jam tangan olahraga dan alat-alat olahraga.
Kesimpulan
Posted by m2b Thursday, May 20, 2010
http://globalmarketingpost.blogspot.co.id/2010_05_16_archive.html
Selanjutnya, website yang akan saya analisis adalah website dari Nike, sebuah
perusahaan yang menjual berbagai macam jenis sepatu. Nike.com merupakan salah
satu contoh website yang memiliki unsure marketing mix 4p. karena didalam
websitenya memiliki unsur product, price, place dan promotion.
Pada unsur pertama yaitu product. Bisa dilihat pada tamplian home dari website
Nike dimana terdapat menu product didalam navigator bar yang berisi product yang
tersedia.
kemudian unsur yang kedua yaitu price, dapat dilihat pada tampilan diatas. Jika
user memilih salah satu product maka akan muncul tampilan seperti diatas yang
berisi beberapa buat info baik tentang harga product, ukuran/ size product yang
ingin dipesan, dan jumlah product yang ingin pesan.
Dapat dilihat dari tampilan awal websitenya berisi content tempat atau place
dimana outlet-outletnya berada. Jika user memilih salah satu content tersebut. Misal
di Jakarta maka outlet-outlet yang berada diwilayah Jakarta akan terlihat di dalam
tampilan home dari website nike.com.
dan yang terakhir adalah promotion atau promosi. Letak unsur promotion pada website
Nike ini terdapat pada tampilan home nya dimana ada beberapa foto slide yang
berisi tentang promosi-promosi yang bisa dilihat oleh user.
http://rachayumeilia.blogspot.co.id/2015/01/perusahaan-yang-menggunakankonsep.html
NIKE INC.
Keduanya lalu berangkat dari Oregon untuk mewujudkan misi Nike the service of human
potential, yang dalam istilah olahraga berarti menolong setiap orang untuk meraih potensi
mereka di bidang masing-masing.
Phil Knight sekarang dikenal sebagai seorang miliarder, sekaligus co-founder dan mantan CEO
Nike, Inc. Dia juga banyak mendukung University of Oregon, di mana dia mendapatkan gelar
sarjana S1 dalam bidang akuntansi pada tahun 1959.
Phil gemar berlari sewaktu kuliah di University of Oregon. Pada waktu itu pulalah
ketertarikannya pada sepatu olahraga muncul karena Bowerman waktu itu secara terus-menerus
berusaha mengembangkan sepatu berlari yang baru. Pada masa itu, sepatu berlari mempunyai
kualitas yang jauh lebih buruk dari saat ini.
Merasa tidak begitu ahli dalam mengembangkan sepatu, Phil seringkali mencoba bereksperimen
dengan sepatu penemuan terbaru Bowerman. Pada waktu dia kuliah di Stanford GSB inilah
mimpinya mengenai Nike mulai muncul. Di dalam kelas bisnis yang diajar Frank Shallenberger,
Phil menemukan cintanya yang lain di samping olahraga. Dia menyadari bahwa dirinya seorang
entrepreneur. Dia menemukan banyak ide. Di kelas Phil juga belajar membuat business plan.
Karya ilmiahnya yang berjudul Can Japanese Sports Shoes Do to German Sports Shoes What
Japanese Cameras Did to German Cameras?, adalah dasar pikirannya yang berkembang ke arah
berjualan sepatu olahraga.
Dia juga sempat berkelana ke Jepang untuk mengasah ide-idenya dan juga memuaskan
kehausannya akan hal-hal yang berbau Asia. Di sini pulalah ia mengunjungi sebuah tempat
bernama Onitsuka. Ini adalah tempat dimana sepatu Adidas dibuat. Phil begitu terkesan dengan
kualitasnya yang bagus dan harganya yang murah, hingga ia memutuskan untuk membuat
perjanjian dengan mereka untuk di Amerika nantinya sebelum pulang.
Penjualan sepatu yang pertama bagi Phil merupakan awal mula legenda sepatu Nike, dan juga
memungkinkannya untuk keluar dari pekerjaan sebagai akuntan pada tahun 1971.
Pada awalnya Phil hanya menjual sepatu yang khusus untuk pelari yang profesional. Namun
setelah berjalan beberapa tahun, ketika Phil melihat bahwa terjadi revolusi jogging yang sedang
menjadi trend pada saat itu, dia mulai berfikir untuk memasarkan produk yang bukan hanya
khusus untuk pelari profesional saja, sehingga dia mulai memasarkan produk-produk untuk
pelari non-profesional juga. Phil lantas membuka pasar yang lebih luas dan mengubah image
sepatu lari menjadi sepatu fashion dan menarik semua orang dimulai dari anak-anak sampai
orang dewasa untuk memakai produknya.
Pada 1979 Nike telah menguasai setengah pasar di AS dan dengan pendapatan mencapai US $
149 juta. Pada pertengahan tahun 1980-an posisi perusahaan Nike tmpak tak tergoyahkan ,
namun secara mendadak muncul serangan dari pihak pesaing yaitu Reebok. Tapi pada tahu 1990
Nike kembali memimpin perusahaan menjadi Market Leader, hal ini terutama dikarenakan
pengenalan dari sepatu Air Jordan yang didukung dan dipromosikan oleh bintang basket
Michael Jordan yang menjadi bintang basketball paling terkenal pada saat itu.
Hingga saat ini, Nike memperthankan posisinya sebagai Market Leader dalam sepatu olahraga
dan merupakan pemain penting dalam pakaian dan aksesoris olahraga.
Bagi Bangsa Romawi, Dewi Nike adalah sama dengan Dewi Victoria dan dalam cerita dongeng,
Dewi Nike diceritakan sebagai putri dari Pallas (Titan) dan Styx (Dewi Air), saudari dari Cratos,
Bia dan Zelus. Dewi Nike dan dan saudara saudari kandungnya menyertai Zeus pada saat perang
melawan Titan. Dan Dewi Nike ini diceritakan berteman dekat dengan dewi Athena (dewi
kebijaksanaan).
Dewi Nike sering digambarkan bersayap baik dalam lukisan maupun patung. Sebagian besar
dewa-dewi Yunani kuno dapat melepaskan sayapnya. Sesuai dengan arti katanya, Dewi Nike
adalah dewi kekuatan, kecepatan dan kemenangan baik dalam peperangan maupun dalam
kompetisi. Figur dewi ini juga digunakan dalam koin dan bahkan digunakan dalam piala dunia
FIFA yang pertama (lebih dikenal dengan sebutan Piala Jules Rimet).
Figur Dewi Nike ini banyak digunakan dimana-mana. Salah satu figur dewi ini bisa dijumpai di
koin, di piala dunia FIFA pertama yang waktu itu masih bernama piala Jules Rimet. Lalu
semenjak tahun 1928, dewi nike digunakan dalam medali Olimpiade musim panas dalam posisi
memegang daun palem ditangan kiri dan mahkota kemenangan ditangan kanan.
Mungkin salah satu penyebab perusahaan Nike menjadi perusahaan yang sangat terkenal sampai
sekarang adalah ketenaran dari dewi ini dan arti kata Nike yang berarti keberhasilan. Nama itu
ternyata membawa hoki. Hampir semua orang kenal dengan Nike. Nike Inc. adalah salah satu
perusahaan sepatu, pakaian dan alat-alat olahraga dari Amerika Serikat yang sangat besar
merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
LOGO PERUSAHAAN
Logo NIKE ini bernama Swoosh. Nike "Swoosh" adalah sebuah desain yang diciptakan pada
tahun 1971 oleh Carolyn Davidson, seorang mahasiswi desain grafis di Portland
State University. Nike mungkin mendapat kesepakatan yang terbaik di antara semua
perusahaan. Carolyn Davidson membuat design logo ini hanya dengan bayaran US $ 35. Jika
dikonversikan ke mata uang Rupiah, itu hanya berkisar Rp. 300.000. Untuk bangsa yang garis
kemiskinannya berasa di ukuran Rp. 20 juta per bulan , uang sebesar itu sangat sedikit
sekali.Nike sangat diuntungkan dalam hal ini.
Carolyn Davidson mendapatkan proyek ini dari gurunya yang memiliki perusahaan Blue Ribbon
Sports yang saat ini nernama Nike Inc , yaitu Phil Knight. Pada saat itu Phil menginginkan
sebuah merek baru untuk sepatu olahraganya,dan kemudian Phil memperkerjakan Carolyn untuk
mendesain logo sepatu tersebut, sehingga akhirnya Carolyn menciptakan logo Swoosh.
Asalnya, tanda Swoosh ini merujuk pada strip. Kemudian diubah menjadi Swoosh untuk
mendeskripsikan serat yang digunakan dalam sepatu Nike. Sebenarnya desain logo Swoosh
yang dibuat carolyn ini tidak memikat Phil, namun karena kendala waktu, akhir nya logo
Swoosh Nike pun dipilih dan digunakan sebagai motif pada sepatu olahraga pada tahun 1972.
Sedangkan tanda centang pada desain logo perusahaan terdaftar sebagai merek dagang pada
tahun 1995.
Kalau diperhatikan, logo Nike tersebut juga berbentuk mirip gambar sayap, sepertinya desainer
nya mendapatkan inspirasi dari arti Nike itu sendiri. Swoosh Nike mewakili sayap Patung
terkenal Dewa Kemenangan Yunani, yaitu Nike, yang telah menjadi sumber inspirasi bagi
banyak ksatria agung dan pemberani. Berdasarkan legenda, orang yunani akan mengatakan ,
Ketika pergi berperang dan menag, kami mengatakan inilah Nike.
Pada tahun 1983, Knight memberi Carolyn sebuah sebuah cincin Swoosh dari emas dan
setumpuk saham Nike untuk rasa terima kasihnya untuk logo yang sekarang ada dimana-mana
tersebut. Logo dan Slogan Nike tersebut sekarang terkenal seantero dunia. Bahkan slogan "just
do it" nya sering dipakai-pakai oleh seluruh generasi. Just Do It secara harafiah berarti lakukan
saja fungsinya seperti nasehat supaya orang orang jangan mudah menyerah.
STRUKTUR ORGANISASI
PIMPINAN:
PHILIP H. KNIGHT
CHAIRMAN OF THE BOARD OF DIRECTORS
MARK G. PARKER
PRESIDENT & CHIEF EXECUTIVE OFFICER, NIKE, INC.
CHARLIE DENSON
PRESIDENT, NIKE BRAND
DEWAN DIREKSI:
Ketua Dewan Direksi :
PHIL H. KHINGHT
Komite Eksekutif (Ketua):
MARK G. PARKER
Presiden dan Chief Executive Officer
Komite Eksekutif
ORIN C. SMITH :
Komite Audit
ALAN B. GRAF
ELIZABETH J. COMSTOCK
Komite Kompensasi
Komite Keuangan
JOHN G. CONNORS
Komite Audit
Komite Keuangan
JOHN C. LECHLEITER
Komite Kompensasi
JOHNATHAN A. RODGERS
Komite Kompensasi
TIMTIUS D. COOK
DOUGLAS G. HOUSER
Komite Eksekutif
JOHN R. THOMPSON
PHYLLIS M. WISE
PRODUK-PRODUK
Hinggan saat ini Nikesudah banyak menghasilkan produk-produk yang selalu menarik minat
mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, baik atlet maupun yang tidak memiliki latar belakang
keahlian olahraga.Nike membagi produk-produknya kedalam beberapa kategori , yaitu:
RUNNING
Produk-produk dengan kategori ini dikhususkan untuk olahraga lari dan jogging, seperti:
Nike Hypershield
Vapor Windrunner
BASKETBALL
FOOTBALL
Dan masih banyak lagi produk-produk perlengkapan olahraga yang sudah banyak di gunakan
oleh semua orang yang ada di seluruh dunia baik yang seorang atlet maupun bukan atlet yang
dapat memberikan kualitas dan kenyamanan yang sangat baik untuk para penggunanya.
KASUS
Di awal-awal tahun, perusahaan Niketidak memiliki sumber dana untuk membeli sebuah pabrik
atau mempekerjakan banyak karyawan. Modal yang dimiliki oleh Knight sangat kecil dan ia
tidak bisa membeli sepatu dari Asia. Sebenarnya Nike termasuk hollow corporation karena tidak
memiliki pabrik manufacture sendiri, Nike hanya perantara antara supplier dengan retailer.
Nike fokus pada menemukan inovasi sepatu terbaru. Kombinasi dari pekerja yang murah dan
perkembangan pasar yang baik memungkinkan perusahaan untuk bersaing dalam research and
development. Di awal 80-an, Nike menjadi produsen sepatu atletik nomor 1 di dunia.
Untuk memastikan bahwa supplier Nike memiliki kualitas yang tinggi, Knight menuntut mereka
untuk mempunyai hubungan dengan perusahaan lainnya. Jika supplier percaya dan bekerja sama
dengan Nike, Knight memastikan bahwa mereka akan puas dengan dirinya sendiri. Kemudian
jika salah satusupplier menjadi sangat mahal, Nike bisa mengganti supplier dengan tetap
menjaga kualitas yang ditetapkan.
Ditahun 1983, orang kepercayaan Knight melakukan kesalahan dalam pengelolaan Nike. Si
pelaksana ini melihat celah untuk ekspansi ke pasar sepatu biasa. Data statistic mereka
menunjukkan hampir 90 % pembeli sepatu Nike tidak menggunakan sepatu tersebut untuk
atletik. Mereka percaya bahwa sepatu casual akan diterima lebih baik oleh konsumen.
Sayangnya, hal tersebut salah. Pendatang baru, Reebok, berkembang karena sepatu aerobic dan
mengambil posisi Nike sebagai produsen sepatu atletik nomor satu, berdampak pada Nike untuk
memberhentikan 350 karyawannya. Melihat perusahaannya mengalami kekacauan, Knight
kembali ke posisinya. Knight memutuskan untuk mendapatkan kembali posisi produsen sepatu
nomor satu melalui kecepatan penjualannya. Seperti biasanya, Nike memiliki anggaran iklan
yang sangat kecil, kebanyakan dari promosinya dilakukan oleh para pengecernya. Knight
sekarang mengubah pendekatannya dengan kampanye Just Do It lewat televisi nasional dan
majalah. Di bawah image baru Knight, superstar seperti Michael Jordan dan Bo Jackson
memberi merek sepatunya sendiri, kampanye Air Jordan dan Bo Knows menunjukkan pada
konsumen bahwa atlet terbaik di dunia memakai Nike.
Bagaimanapun suksesnya Nike, mereka akan selalu menghadapi kompetisi. Reebok adalah
industri nomor dua yang selalu menunggu kesempatan untuk menjadi nomor satu lagi. Jaringan
supply di Asia sekarang digunakan oleh pesaing Nike, tidak lama setelah perusahaan mendapat
keuntungan produksi. Jika Nike melanjutkan perkembangannya, Phil Knight dan staffnya harus
melanjutkan untuk mengembangkan inovasi sepatu terbaru yang sesuai dengan image atletik.
PERMASALAHAN
Nike adalah produsen sepatu nomor satu di dunia. Dengan permodalan yang sedikit, Nike tidak
mampu untuk membuat iklan untuk produknya. Nike kemudian hanya menggunakan image dari
atlet terkenal untuk menarik minat konsumen. Selain itu untuk menekan biaya yang besar, Nike
membeli sepatu dari supplier Asia. Para pekerja Asia yang terkenal murah bisa menekan harga
yang ditawarkan supplier sehingga Nike bisa membeli dengan harga yang lebih murah.
Sebagai contoh adalah supplier Nike yang berasal dari Indonesia yaitu PT.Pratama Abadi
Industri. PT. Pratama Abadi Industri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur
sepatu lari (running shoes). Perusahaan ini memproduksi berbagai tipe running shoes dalam
berbagai jenis ukuran baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Spesifikasi dari tiap tipe
sepatu telah diberikan oleh pihak Nike untuk kemudian diproduksi oleh PT. Pratama abadi
Industri sesuai dengan syarat spesifikasi yang telah ada. Hasil produksi yang telah dihasilkan
oleh PT. Pratama abadi Industri, tidak boleh dipasarkan di dalam negeri. Semua hasil
produksi yang telah ada merupakan hak dari pihak Nike yang ada di Beverton (USA) untuk
kemudian akan diekspor lagi ke negara lain, seperti Perancis, swedia, India, Belgia, Kanada,
USA, Afrika Selatan, Argentina, Uruguay, Chillie.
Nike sangat memegang kendali karena mempunyai hak untuk memutuskan kerjasama bila harga
dari supplier terlalu mahal, hal ini bisa berdampak buruk bagi pekerja karena mereka tidak bisa
menuntut kehidupan yang lebih baik dengan peningkatan tunjangan pekerja otomatis akan
menambah biaya produksi yang mengakibatkan harga yang lebih mahal.Seperti yang terjadi di
China, Vietnam, Indonesia dan Meksiko. Nike dikritik karena berusaha menutupi kondisi kerja
yang buruk serta eksploitasi buruh. Nike juga adalah perusahaan besar yang tidak memiliki
pabrik. Karena mereka lebih senang untuk outsourcing kebutuhan-kebutuhan mereka terutama
kepada sektor informal, ataupun perusahaan lainnya, sehingga mengefisienkan dan
meminimalisir ongkos produksi
Knight tidak mampu mendelegasikan tugas dengan baik, sehingga di tahun 1983 Nike
mengalami kemunduran karena tidak tepatnya perencanaan dari pelaksana yang dipercaya oleh
Knight waktu itu. Waktu itu pengelola yang dipercaya Knight mengubah image Nike dari sepatu
atletik menjadi sepatu kasual. Padahal saingannya Reebok lebih dahulu mengembangkan sepatu
untuk aerobik, sehingga konsumen lebih percaya pada Reebok. Nike membutuhkan perencanaan
baru untuk mengembalikan posisi Nike sebagai produsen sepatu nomor satu dengan penjualan
yang secepatnya.
ANALISIS
Strategi Nike dalam membuat image yaitu dengan mensponsori seorang atlet atau suatu klub
olahraga sehingga akan timbul image bahwa Nike dipakai oleh para atlet terkenal, hal ini tidak
dilakukan oleh saingannya seperti Reebok yang justru hanya mensponsori suatu event olahraga
saja. Disinilah pembuktian kekuatan merek dagang. Banyaknya masalah ataupun konflik yang
terpublikasi, tidak akan membuat kosumen beralih ke merek lain. Hal ini karena ikatan
psikologis antara Nike dengan konsumen fanatiknya telah terjadi, selebihnya, biarlah konsumen
yang menilai.
Krisis yang dialami Nike pada tahun 1983 tak lepas dari proses pertumbuhan organisasi.
Menurut Lary Greiner ada 5 tahap pertumbuhan organisasi, 1) kreativitas, 2) pengarahan, 3)
pendelegasian, 4) koordinasi, dan 5) kerja sama. Nike mengalami krisis disaat tahap
pendelegasian dimana Knight tidak melakukan kontrol yang ketat sehingga keputusan
bawahannya membawa dampak bagi Nike. Knight kemudian melakukan terobosan kilat untuk
membentuk kembali brand image dari Nike. Menurut Agyris intervensi merupakan suatu
aktivitas masuk ke dalam sistem relationship yang berjalan, baik diantara individu, kelompok,
maupun organisasi, dengan tujuan membantu menuju suatu perubahan yang sukses Dalam
intervensi, terkadang perlu mendatangkan konsultan dari luar organisasi, tetapi intervensi
terbanyak dapat dilakukan oleh managemen internal. Apa yang dilakukan oleh Knight
merupakan intervensi dari manajemen internal. Marketing differentiation strategy mencoba
menciptakan kesetiaan para pelanggan dengan cara memenuhi kebutuhan tertentu secara khusus.
Organisasi tersebut mencoba menciptakan kesan yang menguntungkan bagi produk-produknya
melalui iklan, segmentasi pasar, dan harga yang bersaing. Hal tersebut salah satu strategi yang
dilakukan oleh Knight dengan menciptakan produk baru sesuai kebutuhan konsumen yang tidak
lepas dari image olah raga.
Nike sebenarnya memiliki posisi yang sedikit lemah bila dihadapkan dengan retailer.
Keuntungan Nike didapat dari penjualan ke retailer. Retailer tentunya akan bersaing dengan
retailer lain dengan harga termurah, hal ini dapat mengancam Nike karena dengan hal tersebut
maka retailer akan menekan Nike untuk menjual sepatunya dengan lebih murah.
Etis dan tidak etisnya Nike menggunakan supplier Asia sehingga mereka saling bersaing tidaklah
dapat dipandang dari hanya salah satu sudut pandang saja. Pada intinya dengan sistem semacam
tender ini maka akan tercipta persaingan, kompetisi untuk menjadi lebih baik sehingga akan
meningkatkan motivasi pekerja. Dengan kualitas yang sama tetapi berbeda harga. Dari sudut
pandang pekerja hal ini bisa menjadi sebuah ancaman tersendiri. Pekerja akan dituntut untuk
bekerja lebih giat demi untuk meningkatkan jumlah produksi sehingga bisa terjadi para pekerja
bekerja di luar jam kerja yang semestinya.
Dengan adanya kebijakan dari Nike yang berhak memutuskan kerja sama bila supplier
menaikkan harga terlalu tinggi dapat mengakibatkan supplier menggunakan tenaga kerja anakanak agar biayanya lebih murah. Isu ini muncul di Pakistan, bahwa Nike mengambil sepatu dari
Pakistan yang dibuat oleh anak-anak pekerja di bawah umur.
Apabila supplier dari Amerika atau Australia. Hal ini bisa berdampak bagi Nike maupun bagi
konsumen. Bagi Nike ini merupakan mimpi buruk karena tentunya tidak akan ada pekerja yang
murah, harga jual dari supplier akan lebih tinggi karena biaya produksi yang lebih tinggi bila
diproduksi di Amerika atau Australia. Bagi konsumen ada dua kemungkinan yang akan terjadi.
Yang pertama, akan timbul kepercayaan lebih karena produk dibuat di Amerika atau Australia
yang sangat memperhatikan kualitas. Yang kedua, tidak akan terlalu berdampak karena
konsumen percaya pada Nike melakukan kontrol pada supplier Asia sehingga mutunya akan
dianggap sama saja dengan buatan Amerika. Peran Phill Knight tentunya sangat besar dalam
mengembangkan Nike hingga saat ini. Dengan gaya kepemimpinannya, dengan solusinya yang
cepat dan tepat saat menghadapi krisis Nike di tahun 1983 membuat Nike dapat bertahan dan
mampu menempati posisi nomor satu lagi sebagai produsen sepatu di dunia. Membicarakan
keberhasilan Nike tidak lepas dari Bill Bowerman, co-founder Nike. Bowerman sangat berjasa
dalam mendirikan Nike, ide untuk memberi semacam karet di sepatu olahraga datang darinya
yang disebut waffle sole. Bowerman jugalah yang memiliki ide untuk memberi karet pada
lintasan lari. Pada awalnya Bowerman beserta Knight menjual sepatu yang dibuat oleh
Bowerman menggunakan latex, leather, glue dan waffle iron istrinya. Saat itu mereka
memproduksi 330 pasang sepatu.
KESIMPULAN
Nike adalah brand mendunia. Nike menempati posisi nomor satu brand olahraga di dunia.
Keberhasilan Nike tidak lepas dari dua orang pendirinya Phill Knight dan Bill Bowerman.
Knight seorang pemimpin yang cerdas dan revolusioner, ia mampu mengangkat image Nike
kembali saat sempat turun di tahun 1983. Beberapa hal yang dilakukan oleh Knight hingga Nike
berhasil diantaranya:
Dengan hollow company dan tenaga kerja yang murah mampu menekan biaya
Strategi marketing yang menguatkan image Nike sebagai sepatu olahraga dengan
menggandeng para atlet terkenal dan berprestasi untuk memakai produk Nike
KELEBIHAN NIKE
Siapa tidak kenal dengan logo bergambar centang ataupun slogan just do it yang melekat di
hampirsemua produk apparel maupun peralatan olahraga. Kepopuleran Nike dan keuntungan
yang mengalir bagai
Dalam dunia bisnis, merek dagang bisa dinyatakan sebagai salah satu bentuk monopoli bisnis.
Tentunya hal ini pun harus didukung promosi dan iklan atas produk tersebut untuk pengenalan
kepada konsumen. Tanpa disadari keberadaan merek dagang tersebut menjadi sangat penting
dalam dunia bisnis tidak hanya bagi konsumen tetapi juga produsen. Salah satu perusahaan yang
berhasil melaksanakan iklan adalah Nike, karena Nke masuk pada merk sepuluh terbesar dunia.
Nike menganggap iklan bukan menjual produk, tetapi menjual merek. Nike dalam merancang
pesan dengan menggabungkan nama merk dan citra ke dalam struktur budaya olah raga dan
menggunakan kekuatan emosionalnya.
Sebagai merek terbaik kategori olahraga versi Forbes , Nike terus menunjukkan konsistensi
kualitas dan peningkatan keunggulan komparatif dalam mempertahankan brand mengalahkan
pesaing kuat lainnya seperti Adidas, Umbro dan Reebok. Misalkan dengan melakukan kerjasama
dengan Michael Jordan, Christiano Ronaldo, Maria Sharapova dan atlit paling populer dalam
dunia golf, Tiger Woods. Juga mensponsori klub Brasil dalam Piala Dunia 1998 yang merupakan
tuan rumah piala dunia 2014 dan pertandingan olahraga bergengsi seperti Piala Dunia yang akan
dimulai pada tahun 2014 mendatang.
Merek dagang juga merupakan salah satu cara pertama bagi pengusaha menembus rantai
perdagangan. Tidak hanya itu, slogan dan logo yang simpel dan mudah diingat tentu membantu
terjalinnya hubungan psikologis konsumen dengan merek dagang suatu produk. Ketika ikatan
dan kepercayaan itu terjadi, itu merupakan keuntungan terbesar bagi produsen karena dengan
sendirinya produknya akan laku dipasaran dengan lebih mudah.
Produk berkualitas dan berkelas menciptakan daya beli masyarakat yang tinggi. Nike yang
berpredikat sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia diyakini berhasil menghipnotis
masyarakat Indonesia dan dunia.
Hingga kini produk-produk Nike tidak hanya sepatu, namun juga merambah ke produk lain
seperti seperti jaket, topi, jam tangan, serta produk olahraga lainnya. Baru-baru ini Nike juga
memperkenalkan pengembangan iPod yang bisa dikombinasikan pada sepatu lari. Dalam sepatu
dipasang chip yang mampu mengirimkan data ke iPod, yang salah satu fungsinya adalah untuk
menghitung jumlah langkah.
Produk kreatif dan inovatif memerlukan strategi pengembangan dan manajeman yang baik. Hal
ini pula yang dilakukan pihak Nike agar selalu eksis dalam kancah dunia bisnis agar terus
menghasilkan produk-produk yang berkualitas spektakuler dan fenomenal.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh perusahaan Nike adalah konsep pemasaran global yang
menciptakan keunggulan kompetitif dan differensiasi dibandingkan produk pesaing.
1. Nike Global Segmentation & Targeting
Nike menggunakan pendekatan gabungan (two stage international segmentation) dalam prosedur
segmentasinya, dimana pada tahap awal rencana globalisasi, Nike memilah wilayah pasar
melalui segmentasi berdasarkan tingkat daya beli dan lifestyle dari warga negara tujuan ekspansi,
kemudian Nike menyusun product specific bagi negara-negara tersebut. Product specific yang
disusun Nike secara spesifik dihubungkan dengan buying and consumption behavior dari warga
negara setempat, sebagai contoh untuk negara Indonesia, yang notabene masyarakatnya
menyukai olahraga sepak bola dan basket, maka produk-produk Nike yang dipasarkan di
Indonesia akan terfokus pada kedua hobby tersebut, sementara untuk produk lain seperti produk
American Football, mungkin tidak akan diterima oleh pasar Indonesia, sehingga tidak perlu
dipasarkan di negara tersebut. Nike kemudian membagi pasar pada segmen pasar berdasarkan
hobby/lifestyle seperti segmen pasar khusus atlit/pemain/penyuka sepak bola, basket atau
lari(atletik), dan bukan pada faktor geografis atau sosioekonomik semata.
Tiga skenario yang dihadapi oleh Nike, yaitu universal segments, regional segments dan unique
segments, pada akhirnya memunculkan skenario universal segments bagi brand mereka. Ketika
Nike membagi pasar sasaran mereka berdasarkan cabang cabang olah raga, maka secara
tidak langsung Nike telah mengarah pada scenario Universal atau Global Segment, atau dengan
kata lain, perusahaan telah memilih skenario Universal Niche dimana Nike memilih setiap
cabang olah raga sebagai ceruk pasarnya.
Sementara dilihat dari basis segmentasi, Nike secara berurutan mensegmentasikan pasar sasaran
mereka melalui Sosioeconomic, Behaviour-based Segmentation serta Lifestyles segmentation,
dimana pada awalnya Nike melakukan screening negara tujuan berdasarkan basis sosioekonomi
mereka, baru kemudian melihat kebiasaan masyarakat setempat (termasuk diantaranya kebiasaan
belanja) serta gaya hidup warga negara tersebut.
Mengidentifikasi set yang relevan dari produk atau merek yang bersaing.
Praktis, kuat, tahan lama dan trendi, serta telah memiliki brand yang dipercaya oleh masyarakat
dunia, menjadi keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh setiap produk yang menyandang brand
Nike.
b. Tentukan persepsi oleh konsumen tentang produk / merek dan kompetisi.
Produk-produk Nike selalu di komunikasikan sebagai produk yang memiliki nilai Prestise,
elegan & simple.
c.
d. Menyaring alternatif posisi dan pilih salah satu yang paling menarik.
Nike mampu untuk mengembangkan posisi mereka di pasar, dengan berlandaskan pada
Universal Niche yang mereka bidik. Sebagai contoh, ketika membidik pasar untuk segmen
olahraga Tenis, Nike menggandeng atlit cantik Maria Sharapova yang elegan dan kemayu,
namun pada akhir komunikasi pemasaran, sang atlit menunjukkan kesederhanaan dan
kekuatannya, yang bila dilihat secara gambaran besar, Nike memposisikan produk produk untuk
segmen Tenis mereka sebagai produk yang mewah dan artistik, namun sederhana dan praktis.
Hebatnya lagi, komunikasi pemasaran ini dapat juga diasosiasikan dengan produk Nike secara
keseluruhan.
e.
Contoh aplikasi dari Marketing Mix Strategy ini bisa untuk produk kita lihat pada produk Nike
Golf. Produk yang dikeluarkan untuk kategori ini berupa sepatu golf, sarung tangan dan kaos
berkerah khusus olah raga golf. Harga yang dikenakan untuk produk ini berada pada level
premium price. Lokasi penjualan untuk Nike Golf biasanya dikota-kota besar suatu negara dan
dijual di toko khusus perlengkapan golf yang bertempat di lokasi-lokasi strategis seperti mall
mall besar, airport atau took sekitar lapangan golf. Alat promosi yang digunakan biasanya berupa
iklan di surat kabar khusus atau majalah khusus olahraga golf.
f. Seiring waktu, memantau efektivitas strategi positioning Anda dan jika diperlukan,
melakukan audit.
Tema tema positioning yang sering di gunakan oleh Nike yaitu ; user category. Hal tersebut
dapat kita lihat dari kecenderungan strategi komunikasi pemasaran mereka untuk
mengedepankan kualifikasi dari para pemakai produk mereka yang merupakan orang dengan
aktifitas tinggi, simple, memiliki prestise, elegan serta lebih maju dibanding kebanyakan orang.
Nike menggunakan strategi penggunaan endorsers seperti Michael Jordan sebagai endosers
dalam musim kompetisi 1984 1985. Ia memakai Nike Air Jordan 1 berwarna hitam merah
sesuai warna kesatuan Bulls. Meski demikian melanggar aturan NBA soalnya semua pemain satu
tim harus memakai sepatu dengan warna senada. Kalau satu pemain memakai sepatu berwarna
putih, yang lain juga harus warna putih. Bagi mereka yang menggunakan sepatu berbeda warna
akan dikenakan denda dengan jumlah yang besar. Kiprah Nike yang berani mengambil resiko
dan inovatif ketika Nike membujuk Jordan agar memakai sepatu hitamnya dan berjanji akan
membayar semua denda yang dikenakan NBA. Strategi tersebut secara tidak langsung
mempromosikan Nike Jordan Air sebagai Sepatu Terlarang di televisi. Script iklan Nike
berkisar di seputaran larangan dan denda, dan karena terdapat sebagian orang menyukai sesuatu
bebas dan ekspresif, sepatu terlarang ini meledak penjualannya hingga mencapai USD 100
Juta. Sejak itu Nike tiap tahun meluncurkan Air Jordan tipe baru dengan inovasi baru. Disamping
Nike membuat merek sendiri yaitu Jordan Brand untuk kelas premium. Dan sederet edisi sepatu
Nike yang berbau Jordan jadi terkenal dan diburu para sneakers sampai saat ini.
Nike yang telah menjadi global brand, dapat dikategorikan dalam GCCP (Global consumer
culture positioning). Langkah langkah yang dilakukan Nike salah satunya dengan menjadi
sponsor di event-event besar dalam bidang olahraga Contohnya, Nike melakukan kegiatan
sponsorship dalam Olimpiade di Beijing 2008 dengan menyediakan perlengkapan yang bisa
menghilangkan berat satu gram dari kaki mereka atau menyuntikkan sedikit tenaga ekstra ke
tubuh mereka. Nike tumbuh berkembang bersama dengan Olimpiade, dan merupakan tantangan
baginya untuk bekerja dengan para atlit. Nike tertantang untuk mendongkrak prestasi mereka dan
membantu mereka menyadari potensial yang dimiliki. Dukungan tersebut menjadi strategi
pemasaran yang sukses bagi Nike di Tiongkok dan memastikan merek Nike diakui masyarakat
Tiongkok. Hal itu terbukti bahwa Nike menjadi pemimpin pasar pakaian olahraga di Tiongkok.
Sejak saat itu, Nike meningkatkan komitmennya terhadap olahraga dan konsumen Tiongkok
pada tahun selanjutnya. Olimpiade adalah kesempatan Nike untuk memamerkan produk, inovasi,
dan merek Nike yang dikenakan atlit-atlit terbaik dunia saat semua orang menyaksikan acara
olahraga terbesar dunia.
Nike juga mensponsori Tim Nasional Indonesia dengan mendukung seluruh kebutuhan timnas
sepakbola Indonesia dan memberikan bonus-bonus khusus yang akan diberikan kepada timnas
jika berhasil meraih prestasi di turnamen-turnamen yang diikutinya, baik dalam lingkup ASEAN,
Asia atau dunia. Hal itu merupakan salah satu bagian dari strategi peningkatan pemasaran Nike
di seluruh dunia.
KELEMAHAN NIKE
Kelemahan yang sering dijumpai adalah perusahaan terlalu menonjolkan kelebihan produknya,
terutama ditinjau dari aspek teknis, namun kurang mempedulikan bagaimana produk tersebut
dapat memecahkan masalah yang dihadapi pelanggan. Perusahaan kerap hanya membanggakan
produknya yang lebih canggih, lebih cepat, atau lebih murah. Padahal produk yang demikian
belum tentu diterima pasar. Seharusnya, sebuah rencana bisnis dimulai dengan penjelasan
tentang masalah yang dihadapi pelanggan, yang diperkuat dengan bukti-bukti yang berasal dari
riset pasar, kesaksian, dan sebagainya. Berikutnya, kenalilah kelompok pelanggan yang sedang
dilanda masalah, meski jumlahnya kecil. Tidak jarang, kesuksesan sebuah perusahaan
menggarap ceruk pasar tertentu menjadi modal awal untuk memecahkan masalah yang dihadapi
segmen pasar yang lain. Nike contohnya. Produsen alat-alat olahraga terkemuka di dunia ini
pada awalnya hanya menghasilkan sepatu yang khusus ditujukan bagi pelari yang kerap
mengalami cedera akibat harus berlatih menyusuri wilayah-wilayah pedesaan yang terjal. Namun
setelah para pelari yang menggunakan sepatu Nike memenangkan medali dalam olimpiade, Nike
memperluas pasarnya untuk sepatu dan jenis olahraga lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Pramono, Peni.2012.Brand atau Merek Kunci Sukses Usaha. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
http://www.american.edu/TED/nike.htm
1. Place
2. Product
pada unsur yang kedua yaitu product. Bisa dilihat pada tamplian home dari website
Nike dimana terdapat menu product didalam navigator bar yang berisi product yang
tersedia
3. Price
Unsur yang ketiga yaitu price atau harga. Dapat dilihat pada
tampilan diatas. Jika user memilih salah satu product maka
akan muncul tampilan seperti diatas yang berisi beberapa
buat info baik tentang harga product, ukuran/ size product
yang ingin dipesan, dan jumlah product yang ingin pesan.
4.
Promotion
http://dodopramablog.blogspot.co.id/2011/11/marketing-perusahaan-yang-memilikimix.html