Disusun oleh:
ABDUL NURFIKRI
AULIYA ARIFAH
DORI ANDELO
GUSNAN HANAFI
LOLY AYUNI PUTRI
M. FADHLI ARIWIBOWO
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2018
A. PROFILE NIKE
NIKE, Inc (NIKE), didirikan pada tanggal 8 September 1969, bergerak dalam bidang
desain, pengembangan dan pemasaran dan penjualan alas kaki, pakaian, peralatan, aksesoris
dan layanan di seluruh dunia. NIKE adalah penjual sepatu atletik dan pakaian olahraga di
seluruh dunia. Perusahaan ini berfokus penawaran produk dalam tujuh kategori utama:
Berlari, Bola Basket, Sepak Bola (Soccer), Pelatihan Pria, Pelatihan Perempuan, NIKE
Olahraga (produk olahraga-terinspirasi) dan Action Sports. Hal ini juga memasarkan produk
yang dirancang untuk anak-anak, serta untuk keperluan atletik dan rekreasi lainnya, seperti
bisbol, kriket, golf, lacrosse, kegiatan di luar ruangan, sepak bola (Amerika), tenis, bola voli,
berjalan dan gulat. Produk sepatu atletik NIKE yang dirancang terutama untuk penggunaan
atletik tertentu. Perseroan menjual pakaian olahraga dan aksesoris, serta tas atletik dan
barang-barang aksesori. Hal ini juga memasarkan pakaian dengan lisensi perguruan tinggi
dan tim profesional, dan logo liga. Pada bulan Desember 2012, Perusahaan menjual merek
Umbro dan aset kekayaan intelektual terkait dengan Iconix Brand Group Inc. Pada Februari
2013, itu dijual dengan merek afiliasi Cole Haan ke Apax Partners LLP.
Perusahaan menjual garis peralatan kinerja di bawah nama merek NIKE, termasuk tas,
kaus kaki, bola olahraga, kacamata, jam tangan, perangkat elektronik, kelelawar, sarung
tangan, alat pelindung, klub golf dan peralatan lainnya yang dirancang untuk kegiatan
olahraga. Hal ini juga menjual sejumlah kecil berbagai produk plastik untuk produsen lain
melalui anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya, NIKE IHM, Inc Selain produk
Perusahaan telah menandatangani perjanjian lisensi yang memungkinkan pihak yang tidak
terafiliasi untuk memproduksi dan menjual pakaian tertentu, perangkat digital dan aplikasi
Dimiliki oleh Perseroan, Converse Inc. (Converse) desain, mendistribusikan dan lisensi
atletik dan kasual sepatu, pakaian dan aksesoris di bawah Converse, Chuck Taylor, All Star,
One Star, Star Chevron dan Jack Purcell merek dagang. Dimiliki oleh Perseroan, Hurley
International LLC (Hurley), desain dan mendistribusikan garis aksi olahraga dan pakaian
gaya hidup anak muda dan aksesoris dengan merek dagang Hurley. Dimiliki oleh Perseroan,
Umbro International Limited, desain, mendistribusikan dan lisensi atletik dan kasual sepatu,
pakaian dan peralatan, terutama untuk olahraga sepak bola (sepak bola), di bawah merek
dagang Umbro.
B. Ringkasan Kasus
Pada pertengahan tahun 1985 gejalanya semakin jelas setelah pertumbuhan yang luar biasa
selama bertahun-tahun, penjualan sepatu untuk lari memasuki masa penurunan. Nike, sang
pemimpin pasar pada tahun 1983 dengan pangsa pasar sebesar 31 persen, menjual sepatu lari
seharga total sekitar US$ 270 juta. Pada tahun 1984, pangsa pasar sepatu lari Nike turun
menjadi 26 persen. Penurunan ini terus terjadi hingga tahun 1987 Nike hanya memiliki
pangsa pasar sepatu atletik sebesar 18,6 persen, yaitu pasar yang didominasinya beberapa
waktu lalu.
Salah satu alasannya adalah demografi. Pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an, grup
baby boomer yang besar jumlahnya mengisi pasar utama perlengkapan jogging – pasar
dengan usia 25 hingga 40 tahun. Sedangkan di pertengahan hingga tahun 1980-an, jumlah
orang yang masuk dalam kategori usia tersebut lebih sedikit jumlahnya, sehingga berdampak
pada kecilnya permintaan secara keseluruhan. Dengan semakin bertambahnya usia anggota
senior grup ini menuju ke angka 40, menambah jarak 10 kilometer untuk berlari nampaknya
Pada pertenggahan tahun 1980-an pasar sepatu lari telah begitu tersegmentasi – suatu tanda
tercapainya kedewasaaan pasar. Ini berarti para pemasar harus memberi perhatian yang lebih
cermat pada kebutuhan, tujuan dan nilai konsumen agar memproduksi variasi produk untuk
grup-grup konsumen yang lebih kecil jumlahnya. Dan akhirnya, industri sepatu mulai terlibat
perhatian konsumen terhadap kesehatan. Orang yang berorientasi atletik semakin tertarik
Dengan adanya perubahan ini berarti semakin sedikit orang yang melakukan olah raga lari,
sedangkan jutaan pelari lainnya yang tetap melakukan akan menempuh jarak yang semakin
pendek. Hal ini berarti akan terjadi penurunan penjualan sepatu pengganti baik untuk merek
Nike, Converse, New Balance, Brooks dan merek lainnya. Sebagai perusahaan terbesar,
naik tajam dari US$ 84 juta pada tahun 1984 menjadi US$ 307 juta tahun berikutnya, di mana
keuntungan meningkat enam kali lipat menjadi US$ 39 juta. Tampaknya apa yang diinginkan
Pada tahun 1987 dan 1988 Nike berkerja sangat keras untuk mengejar ketinggalannya dalam
menggarap pasar yang sedang berkembang dan menguntungkan tersebut. Pada tahun 1987
Nike memperkenalkan sepatu Air ( dengan rongga udara). Lini produk ini dipimpin oleh
keberhasilan sepatu bola basket Air Jordan, dinamakan berdasarkan bintang Chicago Bulls
Michael Jordan, yang menggunakan dan mempromosikan produk tersebut. Pada tahun 1988
Nike mengeluarkan dana sekitar US$ 34 juta untuk iklan, pada awalnya perusahaan
menyatakan iklan adalah sesutau yang tidak diperlukan dan tidak berarti. Menanggapi
perubahan perilaku konsumen maka pada pertengahan tahun 1980-an Nike mengembangkan
Pada awal tahun 1990-an Nike dapat mengambil alih kembali posisi yang pernah diambil
oleh Reebok. Namun sekarang perusahaan tersebut menghadapi tantangan yang lain. Pada
dasarnya arti keterlibatan konsumen terhadap sepatu olah raga berubah sesuai dengan
desainnya. Manajer Nike menyadari bahwa sepatu olah raga mereka memiliki nilai-nilai yang
dimiliki konsumen dan mencoba untuk menghubungkan sepatu Nike pada nilai tersebut.
Divisi Outdoor guna menciptakan sepatu yang berorientasi untuk mendaki seperti Air
Mowabb, sendal sport, dan sepatu boot model baru yang langsung dihadapkan dan bersaing
dengan merek Timberland. Beberapa iklan Nike juga menggunakan nada-nada yang sinis
untuk menarik konsumen Generasi X tersebut. Dengan demikian Nike terus mengembangkan
model baru sembari mengurangi harga pada beberapa modelnya yang mahal.
Kelebihan :
Nike Merupakan Perusahaan paling Kreatif Siapa tidak kenal dengan logo bergambar
‘centang’ ataupun slogan ‘just do it’ yang melekat di hampir semua produk apparel maupun
peralatan olahraga. Kepopuleran Nike dan keuntungan yang mengalir bagai mesin uang tentu
Dalam dunia bisnis, merek dagang bisa dinyatakan sebagai salah satu bentuk monopoli
bisnis. Tentunya hal ini pun harus didukung promosi dan iklan atas produk tersebut untuk
pengenalan kepada konsumen. Tanpa disadari keberadaan merek dagang tersebut menjadi
sangat penting dalam dunia bisnis tidak hanya bagi konsumen tetapi juga produsen.
Salah satu perusahaan yang berhasil melaksanakan iklan adalah Nike, karena Nke
masuk pada merk sepuluh terbesar dunia. Nike menganggap iklan bukan menjual produk,
tetapi menjual merek. Nike dalam merancang pesan dengan menggabungkan nama merk dan
citra ke dalam struktur budaya olah raga dan menggunakan kekuatan emosionalnya
Berdiri dengan nama Blue Ribbon Sport, merek Nike yang dibidani Phil Knight dan
Bowerman ini, memulai bisnisnya hanya dengan modal US$ 1.000. Namun dengan
ketekunan, kecakapan melihat peluang dan kegesitan sebagai pionir, Nike Inc yang
mempunyai 500 pabrik dan 45 kantor di seluruh dunia, kini mampu meraup keuntungan US$
16,325.90 juta hanya dalam setahun (Mei 2006-Mei 2007) atau laba bersih US$ 569,7 juta
pada kuartal I 2007–2008. Hasil tersebut 51% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama
Sebagai merek terbaik kategori olahraga versi Forbes 2007, Nike terus menunjukkan
mengalahkan pesaing kuat lainnya seperti Adidas, Umbro dan Reebok. Misalkan dengan
melakukan kerjasama dengan Michael Jordan, Christiano Ronaldo dan atlit paling populer
versi Forbes 2007, Tiger Woods. Juga mensponsori klub Brasil dalam Piala Dunia 1998 dan
Merek dagang juga merupakan salah satu cara pertama bagi pengusaha menembus
rantai perdagangan. Tidak hanya itu, slogan dan logo yang simpel dan mudah diingat tentu
membantu terjalinnya hubungan psikologis konsumen dengan merek dagang suatu produk.
Ketika ikatan dan kepercayaan itu terjadi, itu merupakan keuntungan terbesar bagi produsen
karena dengan sendirinya produknya akan laku dipasaran dengan lebih mudah.
Produk berkualitas dan berkelas menciptakan daya beli masyarakat yang tinggi. Nike
yang berpredikat sebagai salah satu perusahaan terbesar di dunia diyakini berhasil
menghipnotis masyarakat Indonesia dan dunia. Nilai merek Nike vesi Forbes tahun 2007,
Kini produk-produk Nike tidak hanya sepatu, namun juga merambah ke produk lain
seperti seperti jaket, topi, jam tangan, serta produk olahraga lainnya. Baru-baru ini Nike juga
memperkenalkan pengembangan iPod yang bisa dikombinasikan pada sepatu lari. Dalam
sepatu dipasang chip yang mampu mengirimkan data ke iPod, yang salah satu fungsinya
Produk kreatif dan inovatif memerlukan strategi pengembangan dan manajeman yang
baik. Hal ini pula yang dilakukan pihak Nike agar selalu eksis dalam kancah dunia bisnis agar
terus menghasilkan produk-produk yang berkualitas fenomenal seperti rencana Nike di tahun
Di balik kesuksesan, intrik dan konflik selalu membayang, demikian juga dengan Nike
inc seperti yang terjadi di China, Vietnam, Indonesia dan Meksiko. Nike dikritik karena
berusaha menutupi kondisi kerja yang buruk serta eksploitasi buruh. Nike juga adalah
perusahaan besar yang tidak memiliki pabrik. Karena mereka lebih senang untuk outsourcing
yang terpublikasi, tidak akan membuat kosumen beralih ke merek lain. Hal ini karena ikatan
psikologis antara Nike dengan konsumen fanatiknya telah terjadi, selebihnya, biarlah
tindak kriminal seperti penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi
Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul
masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan infrastruktur
berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem
independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan
biaya.
Kurang Lengkapnya pemilihan bahasa pada website Nike.com, hal ini menjadi
kekurangan karena ada bebrapa bahasa yang tidak didukung dalam website tersebut
Dengan adanya e-commerce maka akan muncul persaingan tidak sehat, di bawah
tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada
dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga
Sebagai salah satu perusahaan multinasional, Nike menerapkan strategi bisnis yang
dikemukakan oleh Porter, yaitu Konsep Generic Strategies. Penulis melihat Nike setidaknya
melakukan dua strategi, yaitu overall cost leadership dan diferensiasi. Nike merupakan salah
satu perusahaan multinasional yang berasal dari Amerika Serikat. Nike merupakan salah satu
perusahaan yang sangat besar, dan leading market di bidang sepatu dan pakaian olah raga.
Perusahaan ini didirikan oleh Bill Bowerman dan Phil Knight pada tahun 1972.
Saat ini Nike merupakan merk produk olahraga paling terkenal di seluruh dunia.
Perusahaan ini menghasilkan sekitar US$ 10 miliard per tahunnya, dari penjualan produknya
di hampir 140 Negara. Nike mempunyai strategi bisnis yang luar biasa. Perusahaan ini
menghabiskan miliaran dolar untuk melakukan marketing dengan mensponsori seorang atlet
atau klub olah raga. Perusahaan pusat Nike tidak melakukan kegiatan produksi, Nike hanya
melakukan desain dan marketing dari produk yang dihasilkannya. Nike melakukan kontrak
bisnis dengan sekitar 600 pabrik dari seluruh banyak negara dan memperkerjakan hampir
Suplier Nike yang berada di Vietnam menggaji buruh yang bekerja di pabrik tersebut
sebesa $3 per hari (Ethics in International Business: t.t: 125). Nilai $3 per hari bagi para
pekerja pabrik tentu sangat rendah dibandingkan dengan biaya pemasaran oleh Nike. Salah
satu contoh, pada tahun 2002, Nike melakukan kontrak kerjasama sponsorship dengan salah
satu tim sepak bola Inggris, Manchester United, sebesar US$ 450 juta per tahun selama 10
tahun.
Apa yang dilakukan oleh Nike ini merupakan salah satu bentuk strategi bisnis seperti
yang dijelaskan oleh Porter untuk menekan biaya produksi dan memfokuskan pada
pencitraan pada produk yang dihasilkannya. Strategi Nike dengan tidak memproduksi sendiri
berhasil mengurangi biaya produksi itu sendiri. Nike dengan sangat baik memanfaatkan harga
buruh yang murah di negara-negara berkembang ini. Nike memilih lebih memfokuskan pada
pemasaran dengan menggunakan image dari seseorang atau kelompok dalam dunia olahraga
untuk memasarkan produk mereka dengan harga tinggi. Strategi ini cukup berhasil
pesaingnya.
1. Pada dasarnya ada dua segmen pasar bagi berbagai bentuk sepatu atletik-
mereka yang menggunakan sepatu olah raga sesuai dengan peruntukannya, dan
mereka yang menggunakan terutama untuk kegiatan sehari-hari dan bukan untuk olah
raga.
Pertanyaannya :
Diskusikan perbedaan rantai arti akhir diantara kedua segmen khususnya pada tujuan,
kebutuhan, dan nilai untuk produk sepatu lari, bola basket, aerobik, dan tenis.
Jawab :
Pasar yang menjadi segmen perusahaan Nike adalah penyuka olahraga dan penyuka
aerobik. Rantai arti akhir (pengetahuan tentang produk) adalah kumpulan berbagai macam
informasi mengenai produk. Perbedaan rantai arti akhir di kedua segmen khususnya sepatu
lari alas spetunya lebih empuk dan tebal nyaman untuk digunakan, sedangkan sepatu aerobik
lebih tipis agar otot kaki lebih dekat ke permukaan sehingga kaki dapat bergerak ke seluruh
arah.
konsumen dapat tertarik pada konsep/ciri tersebut? Ciri mana yang kemungkinan
Jawab :
Pada awalnya, Nike Air Max dipasarkan pada kalangan atlet. Kenapa? Gelembung udara
yang ada di lapisan bawah sepatu Air Max dipercaya dapat meningkatkan performa lari atlet.
Air Max juga merupakan sepatu yang amat ringan dan nyaman untuk digunakan banyak
kalangan. Lapisan mesh pada sepatu dirancang untuk memperpanjang usia penggunaan.
Lapisan sol dari udara yang dikompresi dirancang untuk menyerap benturan ketika berjalan.
memproduksi sepatu untuk tujuan yang sangat spesifik. Mengapa? Diskusikan jenis
rantai arti akhir khusus yang dipakai oleh mereka yang membeli sepatu atletik untuk
tujuan yang sangat khusus (berjalan, tenis, aerobik, dan sebagainya). Analisis sumber
produk dan membantu para pemasar mengembangkan strategi pemasar yang lebih
efektif?
Jawab :
Kerena konsumen telah memiliki pengetahuan sebelum membeli sebuah sepatu terutama
dalam hal kualitas dan harga, maka perusahaan harus bisa lebih spesifik dalam menentukan
tujuannya. Contohnya sepatu lari yand di desain lebih simple dan lebih ringan. Begitu juga
dengan sepatu yang tujuannya untuk fashion agar di desain sesuai dengan tren pada saat ini.
Rantai arti akhir yang biasanya digunakan untuk membali sepatu atletik. Ciri-cirinya terbuat
dari bahan yang berkualitas, desain lebih mewah, dan harga lebih terjangkau.
Jawaban :
budaya, dan perilaku. Saat ini mendaki gunung bukan hal yang asing lagi, perilaku dan
budaya mendaki gunung sudah menjadi wisata oleh beberapa golongan terutama golongan
remaja. Selain menikmati pemandangan alam mendaki gunung juga menjadi suatu olah raga
untuk kesehatan tubuh. Oleh kerena itu banyak permintaan terhadap sepatu boot dan sepatu
gunung untuk brand NIKE. Kerena sepatu yang digunakan untuk mendaki harus tahan dan
berkualitas bagus, maka dari itu banyak permintaan untuk Sepatu gunung dan boot brand
Nike kerena sudah teruji Kualitasnya. Selain kualitasnya bagus teknologinya juga canggih