Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan
terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki oleh Salim Group. Pada awalnya, PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan dan
minuman yang didirikan pada tahun 1971. Perusahaan ini mencanangkan suatu
komitmen untuk menghasilkan produk makanan bermutu, aman, dan halal untuk
dikonsumsi. Aspek kesegaran, higienis, kandungan gizi, rasa, praktis, aman, dan
halal untuk dikonsumsi senantiasa menjadi prioritas perusahaan ini untuk
menjamin mutu produk yang selalu prima. Akhir tahun 1980, PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. mulai bergerak di pasar Internasional dengan mengekspor
mi instan ke beberapa negara ASEAN, Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, China,
Belanda, Inggris, Jerman, Australia, dan negara-negara di Afrika. PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. yang berpusat di Jakarta dan mulai beroperasi pada
bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak 20012
orang yang dibagi menjadi dua shift dan memiliki peralatan produksi sebanyak 3
line. Setiap line mempunyai kapasitas produksi sebanyak 18.000 pcs/jam, pada
tahun 1993 penggunaan mesin meningkat menjadi 8 line dan pada tahun 1994
meningkat menjadi 10 line mesin. Sampai saat ini telah beroprasi 14 line. Pada
tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie
instan. Divisi mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya
tersebar di 15 kota, diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang,
Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu
Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk
dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program
pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal. Adanya permintaan yang
semakin meningkat menyebabkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan
mendirikan pabrik II pada September 2007 dengan jumlah produksi 2 line yang
memiliki kapasitas 2 kali lebih besar dibandingkan kapasitas mesin produksi
yang terdapat di pabrik I. Pada akhir tahun 2008 PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. 3 memproduksi copack seperti Pop Mi dengan mengganti salah
satu line Pabrik I dengan mesin yang dapat memproduksi copack. Produk yang
dihasilkan kelimabelas pabrik tersebut telah terstandarisasi secara menyeluruh,
diantaranya bahan baku, parameter proses, mesin/peralatan, manpower (tenaga
kerja), dan barang jadi. Standarisasi yang berlaku di semua pabrik tersebut telah
disertifikasi oleh SGS melalui sertifikasi International Standard Operation (ISO)
termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Selain itu PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. juga memiliki Sertifikat Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP) dan Sertifikat halal yang berlaku untuk semua produk
internasional. Pada 21 Maret 1998 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
memperoleh sertifikat manajemen mutu ISO versi 9001 yang diserahkan di
Jakarta pada 3 Maret 1999. Kemudian pada 5 Februari 2004 PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. diperoleh sertifikasi ISO 9001:2000 (ISO 9001 versi 2000)
dari badan akreditasi SGS International of Indonesia. Hal ini ditunjukan melalui
slogan yang terdapat pada logo Indofood The Symbol of Quality Foods atau
Lambang Makanan Bermutu yang mengandung konsekuensi hanya produk
bermutulah yang dihasilkan. Produk bermutu tidak hanya dibuat dari bahan baku
pilihan, tetapi diproses secara higienis dan memenuhi unsur kandungan gizi dan
halal. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana
produksi yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan 4 permintaan
pasar. Perusahaan selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam
kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu
mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera
konsumen. Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
divisi mi instan terdiri dari 2 kelompok besar yaitu : 1. Bag Noodle, yaitu mie
instan dalam kemasan bungkus; dan 2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses
pembuatannya tidak digoreng melainkan dikeringkan. Karakteristik perusahaan
dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk
tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam
jangka waktu pendek atau menengah. Disamping produksi PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. pun turut memperhatikan pemasaran produk sehingga
memungkinkan perusahaan untuk semakin berkembang. Berbgai cara kegiatan
promosi dilakukan, seperti advertising (periklanan) baik itu di media cetak
maupun media elektronik dan papan-papan reklame. Sedangkan kegiatan sales
promotion meliputi pembagian hadiah baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui undian-undian berhadiah. 5 Pemasaran mi instan di PT
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dibagi kedalam dua wilayah
pemasaran. Wilayah pemasaran I meliputi Bandung, Purwakarta, dan Sukabumi.
Sedangkan untuk wilayah pemasaran II meliputi Tasikmalaya, Garut, Cirebon,
dan Jati Barang. Tujuan didirikannya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
Bandung adalah (1) memperluas bidang usaha secara terus menerus melalui
bidang usaha internal maupun pengembangan usaha strategis; (2) mengurangi
biaya transportasi; (3) selalu meningkatkan kesejahteraan karyawan; (4)
mensuplai daerah lain yang selalu kekurangan persediaan barang; dan (5)
berperan serta dalam pelestarian lingkungan hidup dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Kultur perusahaan ini dikenal dengan nama
CONSISTENT (Consumer, Innovation, Staff, Excellence, and Team Work).
Sumber kekuatan dalam menghadapi tantangan ini bisa dilihat dari sisi
konsumen, inovasi, karyawan, keunggulan produk dan kerjasama tim. Maksud
dari akronim CONSISTENT adalah keberhasilan perusahaan tergantung
kepada kepuasan pelanggan, inovasi merupakan kunci pertumbuhan di masa
depan, staff yang handal merupakan aset terbesar perusahaan, kesempurnaan
adalah pandangan hidup perusahaan, dan kerjasama tim menjadikan perusahaan
ini sebagai pemenang

Bahan Baku (Input) PT. Indofood CBP Sukses Makmur

1.2.1 Bahan Baku Utama


Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan
mie instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang
telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan
baku tersebut adalah :

Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan mie instan, antara lain memberi atau membentuk adonan selama proses
pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara merata,
mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan, serta
sebagai sumber karbohidrat dan protein.

Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan tiga jenis tepung terigu sebagai bahan
baku utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium
flour (tepung setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap
Segitiga Hijau). Ketiga jenis tepung tersebut bukan dianggap kelas-kelas mutu
tepung, tetapi mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan disesuaikan untuk tujuan
penggunaan berbeda. Ketiga jenis tepung tersebut sudah mengandung telur sehingga
mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
penanganan dalam proses pembuatan mie instan. Adapun standar bahan baku tepung
terigu dapat terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu

No. Jenis Tepung pH Kadar Air (%) Gluten (%) Protein (%)

1. Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13

2. Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5

3. Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk
pembuatan roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu
sebesar 13 % yang dihasilkan dari 100% hard wheat.

Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras,
sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka
yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan kadar
pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo, Lampung.
Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50 kg.

2.2.2 Bahan Baku Penunjang

Air
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol kepadatan
dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan lainnya, sehingga
bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam adonan. Air yang digunakan
harus air bersih, baik secara kimiawi maupun mikro biologis dan berasal dari
Perusahaan Air Minum (PAM).

Alkali
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur keasaman,
pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang aman untuk
dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa dan mutu mie instan
lebih baik.
Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang
diperlukan untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan
perkiraan penjualan produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian
bahan baku pada periode sebelumnya.

2.2.3 Pemasok Bahan Baku


PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok
(supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan
pendukung lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan
baku dan bahan pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 2 Supplier Raw Material


No Lokasi
Material Supplier

1 Jakarta
Tepung terigu Bogasari Flour Mills

2 Jakarta
Minyak goring Salim Ivomas

3 Cikampek
Bumbu PT. Food Ingredient Development

Jakarta
Raci Pack

4 Bandung
Karton Packing Puri Nusa

Jakarta
Supermova

Jakarta
Prima Makmur

Jakarta
Respati

5 Jakarta
Etiket Cipta Kemas Abadi
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam
perusahaan, yaitu Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware
House (Gudang), PDQC dan Finance and Accounting. Ke enam bagian ini
memegang peranan penting dalam pengadaan bahan baku baik secara langsung
maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung karena ketersediaan
bahan baku tersebut.

2.2.4 Sistem Persediaan Bahan Baku


Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang).
Dalam manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat
penanganan bahan baku, yaitu :
Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol
jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya
Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang
telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka
akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM,
Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah
memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk
tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan
rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.

Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara diangkat
oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer, bahan baku
terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar satu lapisan
dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak terkontak langsung
dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak per palet.

Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu bahan
baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk
proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai batas
kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku tepung
terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu bulan. Pada
cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu pada tepung
terigu.
2.3 Proses Produksi yang Terjadi di PT. ISM

Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap,


yaitu mixing (pencampuran), pressing (pengepresan), slitting (pembentukan
untaian), steaming (pengukusan), cutting and folder (pemotongan dan
pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan)
dan packing (pengemasan). Proses yang terjadi pada setiap tahap adalah :
Mixing atau Pencampuran
Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang
terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan
beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau
homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau
dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses
pencampuran ini berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.
Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll
press. Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi
pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll
press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus
dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis
mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 1,18
mm.
Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu
laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang
mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar
dari slitter secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang
memiliki tekanan upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan
akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan 65oC. Tujuannya
adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam
proses streaming ini akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang
menyebabkan gelombang mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak,
elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses
penggorengan atau frying.
Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan menggunakan
alat berupa pisau yang berputar.

Frying atau Penggorengan


Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal
ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan
dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan
pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga
mie menjadi matang, kaku dan awet.

Cooling atau Pendinginan


Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang
keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu 30C sebelum dikemas
dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka
mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam
etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan
adalah kurang lebih dua menit.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2 Diagram Alur Produksi Mie Instan

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak
terlalu membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan
produksi dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses
produksi sebatas pengawas jalannya produksi.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT


Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis
barang yang diproduksi relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar,
permintaan produk tetap/stabil demikian juga desain produk jarang sekali berubah
bentuk dalam jangka waktu pendek atau menengah.

2.4 Output Produksi PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk
mie instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung
dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

8
1 Indomie

2
2 Indomie Special

2
3 Indomie Vegan

11
4 Indomie Regional Flavor

3
5 Indomie Kriuk

2
6 Indomie Jumbo

6
7 Indomie SQN

4
8 Indomie Paket

4
9 Supermie Reguler

3
10 Supermie Sedaaap

3
11 Supermie Go Series
NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA

6
12 Sarimi

6
13 Sarimi Extra Besar

6
14 Sakura

1
15 Intermi

15
16 POP Mie

2
17 Mie Telor

2
18 Anak Mas

4
19 POP Bihun Spesial

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi
yang dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan
selalu berusaha memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun
kualitas produk. Oleh karena itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna
memenuhi kepuasan pelanggan, khususnya selera konsumen.

Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan
terdiri dari 2 kelompok besar yaitu :

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


2. Mie telor, yaitu mi yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng
melainkan dikeringkan.
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak
bumbu dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie
dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami
penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie
tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

NAMA : FIRDA ADELIA


NPM : 1505160568

Anda mungkin juga menyukai