BAB I
PENDAHULUAN
yang diunggah pada media sosial Instagram. Dalam penelitian ini, peneliti melihat
objek foto sebagai sebuah media penyampaian pesan. Pesan yang dimaksud
adalah identitas melalui fashion yang direpresentasikan dari cara berpakaian yang
gaya berpakaian yang beraneka ragam sesuai dengan gaya pengguna. Selain
Fashion menjadi bagian yang tidak dapat dilepaskan dari penampilan dan
gaya keseharian. Benda-benda seperti baju dan aksesori yang digunakan tidak
hanya sekedar sebagai penutup tubuh dan hiasan, lebih dari itu juga menjadi
Identitas Sosial, Seksual, Kelas, dan Gender, identitas merupakan fungsi dari
peran sosial yang bersifat tetap, kukuh, stabil, dan menentukan tempat seseorang
I-1
2009).
kata Thomas Carlyle, pakaian menjadi “perlambang jiwa” (emblems of the soul).
Pakaian bisa menunjukkan siapa pemakainya. Dalam kata-kata dari Eco, “I speak
bahwa fungsi komunikasi dan nonkomunikasi dari pakaian yang dikenakan dalam
penampilan yang dianggap indah pada suatu masa, digemari dan diikuti oleh
orang banyak (Wasia, 2013). Jadi, mode berhubungan dengan penampilan, dan
penampilan selalu di identikkan pertama kali dengan pakaian. Hal tersebut seperti
nonverbal yang ingin disampaikan oleh pemakainya. Oleh karena itu, orang yang
penampilan, dan pakaian merupakan hal yang paling nampak ketika sedang
berinteraksi.
menentukan siapa saya, sementara bagi yang lain identitas merupakan sebuah
konstruksi dan kreasi dari berbagai peran dan bahan sosial yang ada” (Barnard,
I-2
2009). Oleh karena itu, masalah identitas berakar pada bagaimana kita
maupun orang lain. Upaya-upaya manusia untuk berhias agar tampilannya lebih
dipandang bukanlah hal baru. Fashion bisa menjadi konstruksi kecil tentang diri
seseorang bagi orang lain. Gaya berpakaian atau berbusana merupakan sebuah
yang bersifat non verbal. Komunikasi artifaktual adalah bentuk komunikasi non
verbal yang berlangsung melalui berbagai artefak, dalam hal ini termasuk pakaian,
Pakaian juga bisa dimetaforakan sebagai “kulit sosial dan budaya kita”
(our social and cultural skin) (Nordholt, 1997: 1). Busana juga bisa dipandang
sebagai “perpanjangan tubuh (an extension of the body), meski bukan sungguh-
dengan sosial tetapi juga memisahkan keduanya” (Wilson, 1985: 3). Identitas
seseorang lewat apa yang dikenakan, kesimpulan tersebut terbukti akurat atau
tidak akan memengaruhi pikiran orang lain tentang dan bagaimana mereka akan
diperlakukan.
I-3
dan mungkin kreatifitas seseorang akan dapat dinilai sebagian dari cara berbusana.
Seperti yang diungkapkan oleh Molloy (2006) bahwa pakaian yang digunakan
oleh pria maupun wanita agar mereka dapat mengomunikasikan sejumlah citra
yang di inginkan. Menurut salah satu fashion blogger Indonesia, Diana Rikasari,
orang memiliki gaya fashion yang berbeda karena setiap orang memiliki hak
untuk merasa nyaman dengan apa yang dikenakan dengan cara yang unik.
Fashion sebagai “identitas” yang setiap hari melekat pada diri seseorang.
perhiasan seperti kalung dan gelang, akan tetapi benda-benda fungsional lain yang
dipadukan dengan unsur-unsur desain yang unik menjadi alat yang dapat
orang harus memiliki penampilan, gaya, dan citra sendiri untuk memperoleh
identitas mereka, walaupun banyak model gaya dan penampilan itu berasal dari
identitas fashion melalui sosial media Instagram. Instagram adalah salah satu
media sosial dimana para penggunanya bisa mengunggah berbagai foto dan video
I-4
singkat yang bisa dilihat oleh para followers (pengikutnya). Melalui media sosial
orang lain. Dengan kata lain, individu menjadikan media sosial sebagai media
orang yang melihatnya, karena foto tersebut mengandung pesan yang berusaha
disampaikan oleh komunikator atau pemilik akun. Penggunaan foto sebagai alat
pernyataan Sutanto (2005), bahasa teks visual (foto) mempunyai potensi istimewa
dalam menyampaikan pesan. Pertama, teks visual mampu dikenal pasti dengan
lebih cepat dan langsung dipahami daripada bahasa verbal, tulisan, lisan maupun
suara. Kedua, teks visual lebih berkesan daripada suara yang bergerak dalam
tempo pergerakan waktu. Dan ketiga, teks visual mempunyai nilai simbolik yang
Dalam penelitian ini, peneliti memilih dua akun sebagai objek yaitu akun
peneliti melihat bahwa mereka kerap kali menujukkan identitasnya dengan tujuan
agar dianggap berbeda dengan individu lainnya. Ayla Dimitri dan Rama Dicandra
harinya mereka mengunggah foto setidaknya satu atau dua kali bahkan lebih.
I-5
Gambar 1.1 Tampilan akun Instagram Rama Dicandra dan Ayla Dimitri
(sumber : Instagram)
Melalui foto-foto yang diunggah oleh Ayla Dimitri dan Rama Dicandra,
sebagai content creator, fashion stylist, dan editor. Serta Rama Dicandra dikenal
I-6
sebagai fashion stylist, illustrator, dan interior desainer. Tidak sedikit merek
dalam atau luar negeri mengajak Ayla Dimitri untuk bekerja sama dalam
suatu acara fashion show atau pemotretan. Dengan alasan Ayla Dimitri menjadi
sebagai simbol identitas fashion yang diciptakan setiap karakter individu yang
semakin menguatkan bahwa mereka menjadi tolak ukur fashion influencer yang
kurang lebih 142 ribu pengguna Instagram dan Rama Dicandra memiliki
yang menarik. Kini referensi mode tidak lagi ‘eksklusif’ hanya datang dari
internasional, namun juga bisa muncul dari ‘orang biasa’ yang mencintai mode.
dalam dunia mode Indonesia semakin penting. Salah satu identitas yang
direpresentasikan oleh media massa pada Ayla Dimitri dan Rama Dicandra adalah
talenta mereka yang diakui dalam ranah fashion. Hal ini terbukti dari beberapa
pada bulan Februari tahun 2016, dalam website tersebut menjelaskan bahwa Ayla
Dimitri menjadi pembicara dalam suatu acara yang bertajuk “The Role of Social
I-7
Media for Fashion Influencer”. Dalam acara tersebut Ayla Dimitri berbagi
bagaimana dia menggunakan media sosial untuk memberikan dampak positif dan
ditulis pada bulan Maret tahun 2016 yang berjudul “Ini dia fashion influencer
Indonesia nan stylist dan populer (bagian 1)”. Portal berita online tersebut
menuliskan bahwa gaya Ayla Dimitri bisa dikatakan menjadi panutan banyak
kalangan muda di Jakarta. Sosok Ayla Dimitri yang stylish dan trendsetter itulah
Menurut penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Vina Rahmia dan Tri
dengan orang lain, dan lain-lain. Endorser juga dianggap informatif terhadap trend
produk yang mereka pakai kepada masyarakat melalui media sosial Instagram.
Hal tersebut kemudian melahirkan kemunculan istilah endorser pada media sosial
Instagram.
I-8
Orang biasanya lebih percaya dan cenderung lebih menerima dengan baik
pesan yang disampaikan oleh seseorang yang memang ahli di bidangnya. Seperti
berjudul “On Market Go+ Siap Ramaikan Tunjungan Plaza 5 Surabaya” ditulis
oleh Olaf Purvis pada tanggal 13 Mei 2016, menjelaskan bahwa On Market Go+
mengadakan fashion show dari berbagai koleksi dari beberapa merek lokal yang
ada di gerainya. Lebih lanjut, dalam tulisan tersebut jika pada acara fashion show
yang diadakan oleh On Market Go+ tersebut secara khusus bekerja sama dengan
Rama Dicandra, salah satu stylist muda Surabaya yang sudah mengerjakan
beberapa styling dalam berbagai fashion show dan pemotretan untuk beberapa
majalah fashion di Indonesia. Pada beberapa berita-berita yang sudah ada, media
massa memberi label Ayla Dimitri dan Rama Dicandra sebagai seseorang yang
mempercayakan Ayla Dimitri dan Rama Dicandra menjadi fashion stylist dalam
endorser beberapa pemasaran dari sebuah perusahaan dan produk seperti Ayla
Dimitri.
I-9
influencer?” yang ditulis pada tanggal 19 November 2010 bahwa banyak pakar
media sosial yang menjelaskan tentang definisi influencer. Ada pula yang
tapi memiliki maksud yang serupa, yakni orang-orang yang bisa mempengaruhi
melalui Facebook, Twitter, Instagram, blog, atau kanal media sosial lainnya. Serta
seseorang yang menjadi perhatian banyak orang karena kreatif dan inovasinya,
atau bisa mengenali apa yang terjadi di masa datang dan bisa mempopulerkannya
April 2016).
Orang juga mudah tertipu dengan mesin buatan mereka sendiri, sehingga hilang
2009:11).
dan televisi menjadi satu dan menandai teknologi yang disebut dengan internet
I-10
(Bungin, 2006 : 113). Internet merupakan salah satu solusi luar biasa yang pernah
media sosial sebagai media online yang memungkinkan para penggunanya dengan
mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial,
forum dan dunia virtual berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog
hal yang asing lagi di Indonesia. Selain berfungsi sebagai alat komunikasi, media
sosial juga dianggap sebagai alat penyampaian informasi yang efektif (Shimp,
2003:189).
Media sosial atau dalam bahasa Inggris social media menurut tata bahasa,
terdiri dari kata social yang memiliki arti kemasyarakatan atau sebuah interaksi
dan media adalah sebuah wadah atau tempat sosial itu sendiri (Rumyeni, 2015).
teknologi, akan semakin bertambah pula varian dari media sosial lainnya untuk
Kaplan dan Micheal Haenlein yang mengutip dari Gustina (2015) mendefinisikan
media sosial sebagai bagian dari media massa versi modern di mana pengertian
I-11
dari media sosial adalah sebuah media yang difasilitasi internet atau disebut media
online.
dan model interaksi seperti halnya media sosial Facebook dan Twitter. Selain
Facebook dan Twitter, pada tahun 2010 lalu muncul lagi media sosial yang
dinamakan Instagram.
(sumber : www.saythisloud.com)
Sebagaimana logo Instagram yang berupa kamera, hal itu mempunyai arti
bahwa Instagram berfokus dalam hal foto dan video. Jejaring sosial ini juga
dilengkapi dengan fitur like (dengan simbol bentuk hati) sehingga pengguna
lainnya yang telah follow atau mengikuti dapat saling berkomentar foto yang
belum dikenal.
I-12
(sumber : screenshot)
digemari oleh khalayak diberbagai penjuru dunia. Sebagaimana data yang telah
memasuki angka 400 juta pengguna. Hanya dalam waktu sembilan bulan
I-13
itu setara dengan lebih dari 1,5 kali total penduduk Indonesia.
(sumber : screenshot)
Twitter yang berada di kisaran 316 juta pengguna. Menurut data dari eMarketer,
pendapatan Instagram pada tahun 2016 diperkirakan mencapai US$ 1,5 miliar,
dan US$ 2.8 miliar pada 2017. eMarketer sendiri memperkirakan pendapatan
Instagram pada tahun ini akan mencapai angka US$ 600 miliar.
Sebanyak 75% dari pengguna Instagram berasal dari luar Amerika Serikat.
Dengan mayoritas berasal dari wilayah Eropa dan Asia. Tercatat Brazil, Jepang,
Instagram. Setiap harinya ada lebih dari 80 juta foto yang dibagi melalui aplikasi
I-14
juta adalah angka yang sangat jauh dari bayangan ketika Instagram pertama kali
Berdasarkan dari data tersebut, maka tidak heran jika pada saat ini mulai
bermunculan tipe gadget yang dilengkapi dengan kamera dengan kualitas tinggi
karena pada dasarnya media sosial Instagram ini merupakan ajang berbagi foto
dan video. Kemudian kehadiran berbagai macam gadget dengan kamera yang
unggul selalu ditunggu karena dengan memiliki gadget yang canggih tersebut
semakin membuat pemiliknua pede untuk berfoto dan mengunggahnya pada dunia
luas. Setelah memiliki pertemanan diantara pengguna akun yang sama, kemudian
para pengguna (user) dapat melakukan interaksi sosial antara satu dengan yang
lainnya. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Luik, (2011) tentang media sosial
yang itu memiliki fungsi untuk mendukung interaksi sosial penggunanya. Dalam
Lebih lanjut Luik, (2011) menjelaskan bahwa dengan adanya media sosial
dapat membuat fase perkenalan dan pertemanan menjadi semakin dinamis. Begitu
pula dengan karakteristik media sosial yang mampu membuat presentasi diri
berjalan semkain dinamis dan kontinu. Disamping itu, presentasi diri melalui
media sosial itu juga bisa dimaknai sebagai upaya revitalisasi atau eksperimen
terhadap identitas penggunanya. Dalam hal ini media sosial seperti Instagram
I-15
juga termasuk didalamnya, karena jika dilihat dari beberapa aplikasi yang tersedia
Twitter itu dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, kondisi psikologis terhadap
suatu keadaan yang sedang dihadapi, serta situasi dan lingkungan pekerjaannya.
Senada dengan Jandy E. Luik (2011), yang juga membahas peran media
sosial bagi penggunanya untuk melakukan presentasi diri. Secara jelas Luik juga
yang merupakan sebuah tindakan menampilkan diri yang dilakukan oleh setiap
individu untuk mencapai sebuah citra diri yang diharapkan. Luik melihat bahwa
presentasi diri dalam media sosial yang dilakukan individu tersebut bisa
dirinya.
Dalam kajian-kajian presentasi diri ini menurut Luik tidak hanya tertutup
pada level individu tetapi juga pada level kelompok atau intuisi. Presentasi diri
I-16
juga bisa dilakukan dengan memperhatikan faktor seperti gender, usia, dan jenis
mengkaji hal yang sama, yaitu diantaranya ada (1) Dominik, (1999) mengkaji
tentang presentasi diri ke world wide web dengan mengukur strategi presentasi
diri pada web pribadi, (2) Papacharissi, (2002) melakukan eksplorasi mengenai
pemnfaatan personal home page sebagai presentasi diri, (3) Elison dkk, (2006)
melakukan studi presentasi diri pada situs kencan online dating. Dan beberapa
peneliti terdahulu lainnya yang masih memiliki keterkaitan dengan media sosial
yang dilakukan oleh Elis Alfiyah dan Raudlatul Jannah, (2013) dengan
dapat menunjukkan bahwa kesan yang ingin disampaikan sesuai dengan kondisi
antara lain kesan sebagai mahasiswa, kesan orang yang berpasangan, kesan orang
yang suka travelling, kesan terlihat cantik, kesan galau, kesan terlihat gaul dan
Penelitian ini fokus pada objek foto yang ditampilkan pada akun
identitas fashion yang ingin direpresentasikan Ayla Dimitri dan Rama Dicandra
I-17
kepada pengguna Instagram. Dokumentasi foto diambil oleh pemilik akun yang
dokumentasi dengan screen capture beberapa foto dalam akun Instagram Ayla
dalam Instagram.
yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra diri yang
diharapkan. Presentasi diri yang dilakukan ini bisa dilakukan individu ataupun
@ramadicandra.
I-18
Kajian Budaya (2014) menyatakan bahwa semiotika adalah metode yang dipakai
semiology berasal dari bahasa yunani semion yang memiliki arti tanda. Semiotika
adalah studi tentang petanda dan makna dari sistem tanda. Ilmu tentang
I-19
(sumber : Google)
tanda dibentuk, tidak saja tanda-tanda formal, tetapi juga setiap sistem
“Signifier adalah persepsi terhadap bentuk fisik tanda, yang bisa terdiri
dari material, akustik, visual, atau selera (taste). Sedangkan signified adalah konsep
mental yang kita pelajari dengan mengasosiasikannya dengan objek. Hubungan antara
tanda dan referent-nya (objek aktual yang direpresentasikan tanda) adalah signifikasi
(signification)” (Ida, 2014: 76-77).
juga membahas mengenai konsep denotatif dan konotatif. Ida (2014 : 78-79)
menjelaskan bahwa denotasi beroperasi pada level pertama dari signifikansi yang
merupakan makna kamus dari sebuah kata atau terminologi atau objek, sehingga
I-20
lebih mudah untuk diartikan. Terminologi yang berkaitan dengan denotatif, biasa
pada sebuah terminologi. Level konotasi dibedakan menjadi dua bagian yang
maknanya yang dapat jadi bertingkat dan menganggap konteks sosial sebagai
ruang yang memiliki pengaruh pada level tekstual tanda. Tokoh dari sosial
dengan menekankan pada empat dimensi utama, yaitu discourse, genre, style, dan
modality.
dalam percakapan ataupun unsur komunikasi lain yang memisahkan waktu dan
jarak. Style, berhubungan secara langsung dengan gaya hidup individu yang
I-21
representasi mereka, baik itu sebagai fakta atau fiksi, membuktikan kebenaran
I.5.2 Fashion
they do not use spoken or written words (Barnard, 1996:26). Tidak dapat
dipungkiri, dalam realita yang sarat dengan image dan citra saat ini, penampilan
menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Orang yang
penampilan fisiknya, dan pakaian merupakan obyek fisik yang paling tampak
tanda, dan model, maka fashion sebagai lingkaran total dan dunia komoditas akan
dominasi kode. Dalam fashion, semua yang dilihat adalah “permainan sederhana
penanda-penanda”. Tidak hanya itu saja, fashion merujuk pada segala sesuatu
yang nyata, bahkan juga tidak menggiring kemana pun. Fashion tidak
I-22
itulah sebabnya fashion tidak diciptakan tetapi selalu dan serta merta
direproduksi.
Pakaian bisa dilihat dari sebelum kata-kata terdengar. Pesan yang dibawa oleh
sebuah tanda untuk menunjukkan siapa diri kita dan nilai budaya apa yang kita
anut. Maka cara berpakaian tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang netral dan
sesuatu yang lumrah. Merujuk kepada teori fashion system dari Roland Barthes,
fashion adalah sebuah sistem tanda (signs). Pada dasarnya pakaian merupakan
indikator yang tepat dalam menyatakan kepribadian dan gaya hidup seseorang
Baik fashion, pakaian dan busana merupakan cara yang digunakan manusia
untuk berkomunikasi, bukan hanya sesuatu seperti perasaan dan suasana hati
menunjukkan nilai sosial atau status, dan orang kerap melakukan suatu penilaian
terhadap apa yang digunakan berdasarkan apa yang dipakai orang tersebut. Jadi,
I-23
Pada dasarnya pakaian bisa membuat orang merasa berbeda dalam konteks
indikator yang tepat dalam menyatakan kepribadian dan gaya hidup pada
diri yang konsisten dan berkembang dari waktu ke waktu. Dalam berbagai tempat
dan berbagai situasi sosial, seseorang masih memiliki perasaan menjadi orang
yang sama. Sehingga, orang lain yang menyadari kontinuitas karakter individu
tersebut dapat merespon dengan tepat. Sehingga, identitas bagi individu dan orang
Menurut Waterman (1984), identitas berarti memiliki gambaran diri yang jelas
meliputi sejumlah tujuan yang ingin dicapai, nilai, dan kepercayaan yang dipilih
oleh individu tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa sejumlah
tujuan yang ingin dicapai dapat meningkat sepanjang waktu dan telah dibuat
karena tujuan, nilai dan kepercayaan yang ingin dicapai dinilai penting untuk
I-24
dan kemiripan dengan orang lain, serta semakin sadar akan kekuatan dan
individu semakin sadar akan kemiripan dan keunikan dari orang lain dan akan
oleh kelahiran, pernikahan, serta keahlian, dan daftar peran yang ada dibatasi
seketat mungkin. Peran gender sangatlah kaku, sementara kerja dan status dibatasi
ketat oleh kode-kode sosial dan sistem penetapan status yang kolot.
gender, realitas ekonomi, dan kekuatan konformitas sosial yang terus mengdikte
apa yang boleh dan tidak boleh dipakai, apa yang mungkin dan tidak mungkin.
I-25
historis, meskipun, pada awal abad ke-20, fashion modern merasionalisasi pakaian
dan kosmetik, dan pasar massal mulai membuatr perubahan dalam fashion
sehingga terbuka bagi konsumsi massal (Ewen dan Ewen 1982; Ewen 1988).
upaya subversi serta kudeta terhadap kode-kode budaya menjadi norma. Yang
disebut sebagai “subversi fashion” ini berlanjut menjadi mode pada dekade-
memasarkan gaya dan tampilan baru yang selalu berubah. Dengan gerakan
fashion seperti itu, setiap orang dapat dengan cepat menciptakan identitas mereka
pernyataan fashion mereka sendiri, atau menggunakan gaya yang dominan namun
Fashion merupakan obyek yang sarat dengan citra dan gaya hidup. Orang
memakai selembar baju bukan semata-semata karena nilai guna (use value). Akan
tetapi lebih karena adanya nilai atau citra tertentu yang ingin dicapai dengan
memakai busana tersebut. Misalnya: cantik, modis, trendi, anggun, elegan dan
femininin. Dengan demikian use value bukan menjadi tujuan utama orang
valuenya.
I-26
Sesuai dengan fungsinya yaitu representasi, foto merupakan salah satu bentuk
komunikasi. Foto dianggap bisa mewakili citra atau identitas dari sang pemilik.
Pada titik inilah representasi penting dibicarakan. Istilah representasi itu sendiri
penampilan mereka dengan berbagai strategi. Maka dari itu, pengguna media
sosial harus memiliki strategi dalam mengkonstruksi identitasnya. Maka dari itu,
(1990) menyatakan rangkuman dari lima strategi dalam konstruksi presentasi diri
1. Ingratiation
hal positif tentang orang lain atau mengataan sedikit hal-hal negatif
humor.
Dalam konteks media sosial, strategi jenis ini bisa dilihat secara
pengguna lainnya.
2. Competence
I-27
kompetensinya.
3. Intimidation
4. Exemplification
Tujuan dari strategi ini agar seseorang dianggap secara moral lebih
unggul atau memiliki standar moral yang lebih tinggi. Karakter umumnya
kedisiplinan diri.
5. Supplication
untuk mengidentifikasi dan membentuk selera pada barang. dan praktik tertentu,
I-28
dan mendefinisikan dan membela posisi (kelas baru) kelompok dalam masyarakat.
simbolik. Dalam masyarakat consumer seperti saat ini, fashion menjadi ciri,
dan artifisial yang ada dibaliknya dianggap sebagai kebenaran (Piliang, 1998:35).
hubungan kekuasaan, sosial, dan posisi. Kapital adalah sumber daya yang
mempunyai nilai tertentu yang dimiliki oleh seseorang agar dapat bertahan dalam
suatu arena. Setiap arena menuntut individu untuk mempunyai kapital khusus agar
hidup baik dan bertahan di dalamnya. Kapital ini harus berada di dalam sebuah
ranah. Karena dalam rumusan generatif Bourdieu, ada keterkaitan antara habitus,
kapital dan juga ranah yang bersifat langsung. Dimana nilai yang diberikan pada
Pada masa sekarang ini kapitalisme modern dapat dilihat salah satunya
melalui bagaimana industri retail bekerja. Dimana barang- barang atau objek
konsumsi yang dijual buka semata-mata pakaian, tas, sepatu, aksesoris saja, tetapi
prestise, status dan simbol-simbol sosial tertentu bagi pemakainya. Hal ini
I-29
cenderung menilai dan mengenali individu lain dari penampilan luarnya; apa yang
dikenakan dan barang dan aksesoris apa yang dimiliki yang dimilikinya, mulai
Suyanto dan Karnaji (2004:169) membagi kelas sosial ini terbagi atas tiga
kaya dan bergengsi karena mereka memiliki akses terhadap berbagai jenis
modal. Semakin tinggi kelas sosialnya, maka semakin tinggi pula prestise
tertentu agar tampak berbeda dengan kelas sosial yang lain. Ciri tersebut
dirinya dari kelompok sosial yang berada dibawahnya, hal ini bertujuan
simbolik yang akan diciptakan, oleh karena itu selera dan gaya hidup
I-30
fungsional , jadi tidak mengutamakan brand atau merk tetapi lebih pada
Perilaku konsumsi fashion adalah salah satu gaya hidup yang paling
Kepemilikan modal ekonomi dan modal sosial yang berbeda adalah salah
satu faktor kuat yang memunculkan perbedaan perilaku pola konsumsi fashion.
Hal ini memperlihatkan perebutan posisi dominan antar kelas sosial yang
seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti tren yang ada. Hal ini
I-31
simbol. Para pelaku sosial tidak hanya mengkonsumsi apa yang disebut nilai
guna, tetapi juga nilai tanda. Konsumsi produk fashion dapat dipandang sebagai
menjadi simbol penanda dari kelas sosial mana seseorang berasal. Weber (1978)
status pengakuan yang dapat diwujudkan dalam bentuk yang objektif maupun
atau pengabsahan posisi individu atau kelompok dalam level tertentu dan pada
konfigurasi dari bentuk kapital lainnya. Dengan kata lain, kapital simbolik ini
adalah modal yang berkaitan dengan simbol-simbol yang diterima atau dimiliki
sekitarnya. Kapital simbolik ini tidak bersifat wujud fisik yang tampak secara
nyata sehingga tak bisa diukur kekuatannya, namun lebih berupa pengakuan
pengguna. Seperti yang diutarakan oleh McLuhan (1965) bahwa medium adalah
I-32
perpanjangan indera maupun sistem saraf manusia. Pengguna media sosial akan
menata media yang dipakai selayaknya sebuah ‘ruang tamu’, bahkan ‘kamar’,
digital (Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain media online adalah media yang
dapat berfungsi secara privat maupun secara public (Mondry, 2008: 13).
Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet
layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola
oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang
I-33
kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi. Jadi, titik esensinya adalah bahwa
menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan
diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,
menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial
berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan
1.5.5.1 Instagram
pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikan foto yang
aplikasi dari perusahaan Burbn.Inc yang berdiri pada tahun 2014. Kata
Instagaram berasal dari kata insta dan gram yang mewakili pengertian dari
I-34
keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata Insta diambil karena menyerupai kamera
Polaroid yang pada masanya lebih dikenal dengan sebutan foto Instan. Sedangkan
gram berasal dari kata telegram yang cara kerjanya mengirim informasi kepada
tersebut dalam hal mengupload foto dan melakukan aktifitas lainnya. Salah satu
fitur unik dalam Instagram adalah ketika pengguna akan mengupload foto. Foto
akan diminta untuk dijadikan bentuk persegi sehingga menyerupai seperti hasil
utama dari akun sosial media ini yaitu following, followers, posts, liked and
comments, hastag, home, searching, dan profile pengguna akun. Following adalah
tersebut dapat melihat postingan dari pengguna lain tersebut. Followers adalah
bagi pengikut akun insagram) dapat melihat tiap postingan dari pengguna. Posts
adalah foto-foto maupun video yang diupload oleh pengguna Instagram pada
akunnya. Ketika pengguna melihat foto-foto yang ada di Instagram (baik yang
diikuti maupu yang ada di bagian search) dan menyukai foto atau video tersebut,
tombol liked dan menuliskan komentar di kolom comments. Hastag adalah kata
atau frasa (tanpa spasi) yang diawali dengan simbol “#” yang membantu
I-35
Stuart Hall (1997, dalam Ida, 2014) menyatakan bahwa budaya telah
membuat dunia menjadi bisa dipahami. Budaya dapat diartikan sebagai sebuah
budaya diperhatikan sebagai produksi dan pertukaran makna antar anggota dalam
perbedaan sosial. Rose (2001, dalam Ida 2014) menjelaskan bahwa penggambaran
tidak pernah hanya sebuah ilustrasi, melainkan tempat untuk mengkonstruksi dan
bagaimana gambar itu dilihat oleh penonton tertentu yang meilhat dengan cara
visual dalam budaya yang lebih luas (Rose dalam Ida, 2014).
Budaya visual dalam kaitannya dengan media sosial sangat cocok bila
dilekatkan dengan Instagram. Instagram memiliki fungsi yang sama dengan media
sosial lainnya, yaitu berinteraksi dengan orang lain melalui dunia maya. Hanya
saja, Instagram lebih dikhususkan pada fitur berbagi foto ke dalam jejaring
tersebut terdiri dari seperangkat simbol yang saling berkaitan dan berkaitan juga
I-36
dengan konteks sosial dan budaya. Sehingga dalam penelitian ini, budaya visual
I.5.6.1 Foto
Dalam bahasa Inggris, fotografi berasal dari kata photo dan graphy. Photo
yang berarti cahaya, dan graphy yang berarti gambar. Secara bahasa, photography
kamera. Kamera membantu manusia untuk bisa menangkap cahaya dan merekam
segala situasi yang terjadi. Kamera merekam sebuah momen melewati rana yang
memiliki kecepatan sehingga bisa diatur untuk mendapatkan gambar sesuai yang
di inginkan. Secara logis, kamera di ibaratkan sebagai mata manusia telanjang dan
“jujur”. Tapi seiring berkembangnya kehidupan, mata telanjang kamera tak lagi
foto merupakan media visual dan bukan hanya dimungkinkan untuk menarik
suatu makna, melainkan makna itu mungkin direkayasa untuk tampil dengan
gagasan menghujam. Sebuah foto jadinya bukan hanya representasi visual objek
I-37
akan muncul dari munculnya foto tersebut. Berbicara tentang fotografi, fotografi
tidak terlepas dari topik mengenai teknis fotografi, angle, komposisi, dan lain
sebagainya.
semiotika. Bogdan dan Taylor (1975 : 5 dalam Basrowi dan Suwandi, 2008:21)
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati. Analisis semiotika digunakan untuk melihat presentasi
identitas secara lebih rinci yang dipaparkan melalui akun Instagram @ayladimitri
konotatif. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan
identitas fashion influencer yang dipresentasikan melalui foto fashion pada akun
tertentu, dimana informasi mengenai hal teresbut sudah ada meskipun tidak
I-38
terperinci dan lengkap. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk meneliti identitas
fashion influencer yang dipresentasikan melalui foto fashion pada akun Instagram
Unit analisis yang digunakan oleh peneliti adalah teks dalam foto-foto
pada akun Instagram yang dimiliki oleh fashion influencer Indonesia. Peneliti
menggambil dua orang fashion influencer yang memiliki akun Instagram dan
mengumpulkan data, yang dilakukan dengan cara screenshoot foto dari akun
Instagram milik Ayla Dimitri dan Rama Dicandra yang menjadi objek penelitian.
Kemudian dilakukan studi pustaka dengan menarik literatur yang terkait, baik dari
buku, jurnal ilmiah, skripsi atau penelitian terbaru, dan internet yang dapat
makna yang muncul dari hasil mengamati akun Instagram fashion influencer
I-39
fakta serta tinjauan pustaka yang diperoleh dari berbagai sumber untuk menjawab
I-40
BAB II
GAMBARAN UMUM
Fashion adalah istilah umum untuk style yang populer atau praktek,
terutama dalam pakaian, sepatu, atau aksesori. Fashion mereferensi suatu apapun
yang sedang tren saat ini dalam tampilan atau cara berdandan seseorang. Gaya
seseorang berlaku juga dalam perilakunya. Secara istilah yang lebih teknis untuk
fashion adalah kostum, tapi kini menjadi begitu terkait di mata publik dengan
istilah “fashion”. Dan istilah “kostum” lebih kerarah pakaian khusus seperti
Definisi fashion adalah setiap mode pakaian atau perhiasan yang populer
selama waktu tertentu atau pada tempat tertentu. Istilah fashion sering digunakan
dalam arti positif, sebagai sinonim untuk glamour, keindahan dan gaya atau style
yang terus mengalami perubahan dari satu periode ke periode berikutnya, dari
generasi ke generasi. Juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan
Trend dan musim fashion sebagian besar didorong oleh perancang busana
yang membuat dan menghasilkan artikel pakaian. Dalam hal ini istilah bisnis
fashion akan digunakan dalam arti bisnis yang berhubungan dengan pakaian
II-1
modis atau pakaian sebagai industri kreatif yang diciptakan dan diproduksi oleh
perancang busana. Tidak ada yang menyangkal bahwa karya perancang busana
memiliki kontribusi besar untuk industri garmen, karena saat ini para pengusaha
garmen akan perlu menggunakan keahlian para desainer untuk selalu up to date
masyarakat termasuk keluarganya. Pada waktu itu Peter Sie sempat dikucilkan
oleh keluarganya. Peter Sie juga tidak menganggap dirinya lebih sukses secara
mengungkapkan dirinya lebih senang disebut pelopor dunia mode. Dan kini Peter
line ala New Look dari Dior lah yang mempengaruhinya untuk beralih ke busana
Belanda selama 6 tahun sejak 1947 ini tidak menyerap semua tren busana yang
datang dari Eropa. Saat trend gaya ‘mod’ yang dipelopori oleh Mary Quant dan
Ossie Clark mendunia, Peter merasa rok mini kurang pantas untuk kebanyakan
wanita Indonesia. Begitu juga saat tren ‘hippies’ berkembang, trend tersebut tidak
II-2
seperti Non Kawilarang dan Elsie Sunarya. Di tahun 1960-an gaya ‘hipster’,
‘mod’, bahkan ‘agogo’ yang ramai motif dan warna hanya di konsumsi ibu-ibu
dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut didukung dari berbagai sisi, baik
sampai sektor ritel yang berkembang pesat. Sarinah merupakan mal serba ada
pertama di Indonesia menjadi ikon penting industri ritel mode lokal karena
Dulu Sarinah berisi pakaian buatan lokal, sedangkan baju impor yang ada hanya
berasal dari Jepang, belum ada merek-merek luar lainnya. Baju impor Jepang
yang murah bisa didapat di pasar tradisional, sedangkan yang mahal bisa didapat
dibutik eksklusif, salah satunya adalah MicMac di daerah Menteng. Tahun 1975
toserba bernama Ratu Plaza dan Gajah Mada Plaza mulai menjual barang-barang
Industri mode lokal tadinya hanya didominasi nama seperti Prajudi dan
Iwan Tirta sebagai aset desainer bangsa. Selain itu nama-nama seperti Harry
Dharsono, dan Ramli juga turut meramaikan industri fashion pada tahun 1970.
II-3
gaya yang sedang digemari pada saat itu dan berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Ellen, owner butik Nyla, fashion merupakan dari gaya hidup yang
merupakan pilihan pribadi setiap orang yang bisa membuat diri mereka merasa
Adjie Notonegoro, dan Eddy Betty yang memiliki karakter kemewahan dengan
payet, manik dan Kristal pada koleksinya. Munculnya sekolah fashion franchise
seperti Esmod dan Lasalle, juga sekolah mode Susan Budiharjo turut
itu Poppy Dharsono dibantu Harry Dharsono dan Iwan Tirta membentuk Asosiasi
II-4
(sumber : www.indonesiafashionweek.id)
memiliki program tahunan yaitu Fashion Tendance yang diadakan sejak tahun
masyarakat luas. Acara yang melibatkan semua insan fashion dalam negeri ini
diliput oleh berbagai media yang nantinya menyampaikan informasi tren tersebut
pada masyarakat. Menurut Poppy Darsono, selaku ketua umum dan pendiri
APPMI, trend yang ditampilkan pada acara tersebut merupakan hasil kombinasi
konsumen lokal adalah dari benua Eropa seperti Paris, Milan, dan Hongkong.
II-5
Eropa karena desainnya yang sederhana dan klasik, Hongkong karena permanen
lokal agar bisa bersaing dengan merek mancanegara. APPMI secara rutin
utamanya Lomba Perancang Mode Femina (LPM Femina) yang diadakans sejak
tahun 1979. LPM Femina ini banyak melahirkan perancang muda yang baru
dipilih berdasarkan karyanya yang potensial. Acara ini menjadi peristiwa penting
menambah daftar desainer yang ada seperti Arthur Harland, Susan Budiarjo,
Panggabean, Biyan, Raizal Rais dan Itang Yunaz, dan Sally Koeswanto. Nama
Indonesia. Pada masa itu, peluang besar bagi perancang busana untuk
Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan Australia. Selain itu ada juga acara
tahunan Jakarta Fashion & Food Festival, Jakarta Fashion Week, dan Bali
II-6
Di tahun 2000-an, fashion Indonesia semakin kaya akan ide dan inspirasi.
Tiap desainer memiliki ciri khas masing-masing. Adrian Gan, Obin, Oscar
Lawalata, Kiata Kwanda, Sally Koeswanto, Lenny Agustin, Priyo Octaviano, Tri
Handoko dan Irsan mewarnai fashion Indonesia dengan pakaian mereka yang
dipakai oleh seorang bintang di Amerika Serikat yaitu Lady Gaga pada
lebih terbuka pada pengetahuan global. Tidak bisa dipungkiri lagi trend mode di
Indonesia banyak dipengaruhi oleh gaya barat. Namun hal ini tidak membuat
pemain lain dalam industri ini seperti pers, stylish, retailer, merchandiser,
permukaan. Informasi yang seimbang antara gaya barat dan lokal membuat
konsumen Indonesia cerdas dalam memilih yang disukainya dan yang cocok
untuknya.
paling pesat adalah baju, karena baju lebih cepat pergantian modelnya dan baju
II-7
merupakan item yang paling banyak dibeli oleh masyarakat dibanding produk
lainnya. Peringkat selanjutnya diikuti oleh tas dan sepatu. Setiap orang tentunya
membutuhkan pilihan baju lebih banyak daripada pilihan tas dan sepatu.
Saat ini iklim industri fashion ritel di Indonesia kian kompetitif. Sarinah
tidak lagi menjadi pusat fashion karena keberadaannya sudah disaingi oleh
hadirnya mall-mall dan pusat perbelanjaan yang megah dan lengkap. Jumlah mall
dan departemen store semakin banyak, hampir di setiap wilayah ada, sehingga
industri ritel fashion bisa semakin dekat dengan konsumennya. Para desainer lokal
lokal bergeliat melawan gempuran merek-merek luar yang dalam 3 tahun ini
mulai menjamur. Industri fashion lokal semakin dinamis dan persaingan bukan
lagi soal harga, namun juga kualitas dan desain. Kehadiran ritel luar membuat
konsumen semakin memiliki banyak pilihan dan cerdas memilih produk. Masalah
dipakai. Setiap toko biasanya mengganti musim (season) koleksinya setiap 4-6
bulan sekali agar konsumen tidak bosan. Dalam sekali pergantian musim itu,
terjadi beberapa kali pemasukan barang yang biasanya terjadi 8-10 kali sebulan.
Barang yang ada diputar antar outlet dan antar daerah agar produk tersebar rata.
Biasanya koleksi terbaru pertama kali diluncurkan dan dijual di Jakarta, baru
daerah lain, didukung oleh daya beli yang lebih tinggi dan fasilitasnya lengkap.
bentuk tubuh, kepribadiannya, dan nyaman saat digunakan. Bisa dilihat dari
II-8
merah berupa tema gaya yang sedang populer. Konsumen Indonesia sekarang
sudah cerdas dalam memilih sebuah gaya yang sesuai untuknya. Sehingga bisa
datang.
2.2 Instagram
Dewasa ini siapa yang tidak mengenal istilah “media sosial”. Dari anak-
anak sampai orang dewasa sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Bisa
berbagai bentuk dan macam media sosial. Sebut saja salah satu media sosial untuk
jaringan sosial media lainnya, termasuk ke akun pemilik Instagram itu sendiri.
Satu fitur yang unik dari Instagram adalah memotong foto menjadi bentuk persegi
atau square, sehingga terlihat seperti hasil kamera Kodak Instamatic dan Polaroid.
Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod Touch versi apapun
dengan sistem operasi iOS 9.3.1 atau yang terbaru dan telepon kamera Android
apapun dengan sistem operasi 6.0.1 (Marshmallow) atau yang terbaru. Aplikasi
ini tersebar melalui Apple App Store dan Google Play. Pada tanggal 9 April 2012,
II-9
sekitar $1 miliar.
untuk telepon genggam. Pada awalnya Burbn, Inc. sendiri memiliki fokus yang
terlalu banyak di dalam HTML5 Mobile (hiper text markup language 5), namun
kedua CEO (Chief Executive Officer), Kevin Systrom dan juga Mike Krieger,
suatu gagasan baru, hingga pada akhirnya Burbn, Inc. membuat sebuah versi
pertama dari Burbn, Inc. namun di dalamnya masih ada beberapa hal yang belum
sempurna. Sampai pada versi final; Burbn, Inc. berupa aplikasi yang sudah dapat
digunakan di dalam iPhone, dimana isinya terdiri dari berbagai macam fitur.
Sulit bagi Kevin Systrom dan Mike Krieger untuk mengurangi fitur-fitur
yang ada dan memulai lagi dari awal, namun akhirnya mereka hanya
memfokuskan pada bagian foto, komentar, dan untuk menyukai sebuah foto,
itulah yang akhirnya menjadi awal mulai munculnya media sosial Instagram.
Nama instagram berasal dari pengertian dari keseluruhan fungsi aplikasi ini. Kata
‘insta’ berasal dari kata ‘instan’, seperti kamera polaroid yang pada masanya lebih
kata ‘gram’ berasal dari kata ‘telegram’, dimana cara kerja telegram sendiri
II-10
adalah untuk mengirimkan informasi kepada orang lain dengan cepat. Sama
dengan cepat.
Saat ini pengguna Instagram telah memasuki angka 400 juta pengguna.
Hanya dalam waktu sembilan bulan Instagram berhasil menambah sebanyak 100
juta pengguna. Pengguna Instagram setara dengan lebih dari 1,5 kali total
penduduk Indonesia.
aplikasi Twitter yang berada di kisaran 316 juta pengguna. Pendapatan Instagram
pada tahun 2016 diperkirakan mencapai US$ 1,5 miliar, dan US$ 2.8 miliar pada
2017. Diperkirakan Instagram pada tahun ini akan mencapai angka US$ 600 juta.
Sebanyak 75% dari pengguna Instagram berasal dari luar Amerika Serikat.
Dengan mayoritas berasal dari wilayah Eropa dan Asia. Tercatat Brazil, Jepang,
Instagram. Setiap harinya ada lebih dari 80 juta foto yang dibagi melalui aplikasi
juta adalah angka yang sangat jauh dari bayangan ketika Instagram pertama kali
II-11
dalam Instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, atau
sesama pengguna Instagram sendiri dapat terjalin dengan baik melalui pemberian
tanda suka serta mengomentari foto-foto yang diunggah oleh pengguna lainnya.
Pengikut menjadi salah satu unsur terpenting, dimana jumlah tanda suka dari para
pengikut sangat berpengaruh apakah foto tersebut dapat menjadi sebuah foto yang
populer atau tidak. Untuk menemukan teman-teman yang ada di dalam Instagram
Dunia fashion tidak selalu mengenai model yang berjalan diatas catwalk
profesi lain seperti fashion stylist, fashion critics, sampe fashion journalist yang
dan aktivitas kultural yang menarik. Kini referensi mode tidak lagi ‘eksklusif’
hanya datang dari kalangan ‘elit’ mode, seperti perancang busana, selebritas, atau
label internasional, namun juga bisa muncul dari ‘orang biasa’ yang mencintai
mode.
Segudang prestasi mereka raih, mulai dari masuk di berbagai media (cetak
dalam dan luar negeri, sampai didaulat untuk menjadi kontributor ajang fashion
II-12
show kelas dunia kayak New York Fashion Week. Para fashion influencer ini
berbagi kepada dunia tentang gaya personalnya. Media sosial pun menjadikan
mereka populer sebagai buzzer atau influencer. Posting-an Outfit of The Day
(OOTD) mereka bahkan boleh jadi tidak kalah pengaruhnya dengan halaman
membawa tren mode di kalangan anak muda, tak heran jumlah pengunjung blog
serta jumlah pengikut mereka di media sosial membesar. Dan mereka pun laris
membawa tren fashion pada khalayak di tanah air, tak heran jumlah
pengunjung blog serta jumlah pengikut mereka di media sosial semakin hari
semakin bertambah. Akhirnya mereka pun ‘laris’ menjadi buruan para pengiklan
foto ke media sosial sehingga dapat dilihat oleh pengguna lainnya, bahkan dilihat
dari sudut pandang lain banyak masyarakat yang berasumsi bahwa seorang yang
II-13
sosial. Pada dasarnya self identity (identitas diri) merupakan segi yang sangat
penting, hal itu menjadi lambang dari kehidupan seseorang yang mengenal dirinya
dan membedakannya dirinya dengan orang lain. Seperti apa yang dilakukan oleh
beberapa fashion influencers dari Indonesia yaitu Ayla Dimitri, mereka sangat
aktif menggunggah foto ke media sosial Instagram, bahkan hampir setiap hari,
dan bahkan dalam sehari mereka bisa mengunggah lebih dari satu foto.
(sumber : screenshot)
bertambah setiap harinya) ini, gayanya boleh jadi menjadi panutan khalayak di
tanah air. Sosok menarik yang stylish dan trendsetter, menjadi alasan Ayla Dimitr
bekerja di media mode sebelumnya, saat ini Ayla menjadi pengarah gaya, penulis
II-14
sejak kecil. Lahir di keluarga berlatar belakang model, membuat Ayla semakin
Ayla Dimitri merupakan putri dari Dian Tandjung, seorang model ternama
yang sudah lebih dulu berkiprah di industri fashion. Ayla banyak belajar
mengenai dunia fashion dan kecantikan dari sang ibu. Ayla juga sudah gemar
Sayangnya, ayah Ayla kurang menyetujui jika Ayla ingin memperdalam ilmunya
lewat sekolah fashion. Akhirnya Ayla memilih untuk masuk sekolah desain grafis
Ayla tetap terjun ke dunia yang sungguh dicintainya, yaitu fashion dan
kecantikan.
berbagai macam merek lokal seperti Sept. Labels, Alto by Vicario, MADRM
Indonesia, dan lain-lain, maupun merek luar negeri yang ada di Indonesia seperti
Birkenstock, Coach, Uniqlo, dan masih banyak lagi. Ayla kerap diundang pada
Yosep Sinudarsono, Eternel Concept 2nd Anniversary, dan baru-baru ini Ayla
bersama dua rekannya yang bergelut pada dunia fashion juga, Alika Islamadina
dan Sonia Eryka diundang secara VIP dalam acara Virgin Melbourne Fashion
Festival 2016 di Melbourne. Tidak hanya itu saja, Ayla juga sering diminta untuk
menjadi tamu pembicara dalam beberapa acara anak muda mengenai fashion
II-15
Ayla sebagai Content Conceptor dalam Press Conference Mitra Adi Perkasa, dan
Social Media Week 2016 yang berdiskusi seputar The Role Social Media
Influencer.
Ayla sangat senang mencoba-coba hal baru, maka dari itu ciri khas dari
gaya berpakaian Ayla sering berubah-ubah. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak
hal yang Ayla alami dalam hidupnya. Jadi, bisa dikatakan gaya berpakaiannya
selalu mencerminkan setiap fase atau tahap dalam hidup Ayla. Ayla pernah
mencoba gaya indie, britpop, sporty, seksi, grunge, hingga monokromatik. Tapi
jika diperhatikan dari foto yang diunggah akhir-akhir ini Ayla mencoba untuk
berganti gaya, perempuan yang mengaku sering berbelanja secara impulsif ini
individu yang berbeda dari orang lain. Ayla juga mendokumentasikan ekspresinya
dalam dunia fashion dan lifestyle dalam bentuk video blog yang dapat diakses di
Laki-laki yang lahir pada 29 September 1992 ini sejak kecil sudah
diajarkan tentang seni oleh orang tuanya dan menggambar menjadi hobinya saat
itu. Setelah beranjak remaja ketika duduk di bangku Sekolah Menengah Atas,
Rama Dicandra mencoba membuat blog yang berisikan tentang art, music, dan
fashion. Isi blog Rama Dicandra kebanyakan hanya gambar dan rubrik yang
II-16
dibahas sangat sedikit karena dia merasa kurang pandai dalam hal menulis
Dicandra cenderung lebih suka bikin issue mengenai trend fashion musim
(sumber : screenshot)
jurusan Fashion Desain, namun tidak direstui kedua orang tuanya karena fashion
dapat dipelajari sendiri. Tidak berapa lama, pemilik salah satu agency model di
pemotretan model di agencynya. Berawal dari situ lah pekerjaan menjadi fashion
II-17
Adimas Reynard juga seorang fashion stylist yang memiliki style quirky ini
terjual. Duka ketika menjadi stylist yaitu jika di pandang sebelah mata, misalnya
oleh orang awam stylist itu tidak penting. Suka ketika menjadi stylist yaitu merasa
II-18
BAB III
identitas melalui foto fashion yang dimunculkan dalam media sosial Instagram
yang terbagi ke dalam tiga sub bab. Adapun ketiga sub-bab bahasan tersebut
adalah (a) Foto fashion dalam media sosial Instagram (b) Fashion influencer
3.1 Foto Fashion Dalam Akun Instagram Ayla Dimitri dan Rama Dicandra
Pada tren saat ini foto fashion merupakan hal yang membangkitkan dan
aksesori, dan model-model kurus. Kekaguman tersebut didapat dari imej yang
terkandung didalamnya, termasuk dalam foto dan gambar yang cenderung untuk
lebih menarik perhatian indera pengelihatan di bandingkan foto dan gambar yang
bergenre lain.
karakter dari setiap individu. Sama halnya dengan bentuk-bentuk seni lain, foto
III-1
gagasan, atau menceritakan pesan secara visual kepada orang lain. Bahkan foto
sebagai media komunikasi visual. Foto tidak hanya menceritakan pesan tetapi
visual yang disampaikan dengan bentuk foto sebagai tanda. Foto merupakan
sebagai penunjuk sebuah tanda yang dapat menimbulkan berbagai macam pesan
sebagai hal untuk penyampaian komunikasi visual dari dari cara berpakaian, dan
pesan-pesan. Maka dari itu sebuah foto fashion itu sendiri merupakan sebuah
Dalam Foto Fashion”. Dalam temuannya disebutkan definisi foto sebagai objek
terkait dan bergantung pada konteks sosial, konteks budaya dan konteks
merupakan salah satu penentu definisi, makna, dan menilai foto. Dan dalam
penelitian ini, melalui foto yang diunggah Ayla Dimitri dan Rama Dicandra
III-2
menciptakan candid pose pada foto mereka menjadi hal yang menarik dalam foto
fashion.
Gambar 3.1 Foto candid pose Ayla Dimitri dan Rama Dicandra
(sumber : Instagram)
Kedua foto diatas pada pose Ayla Dimitri dan Rama Dicandra, keduanya
menggunakan pose candid. Fernika (2014) menjelaskan foto candid adalah foto
atau potret yang dibuat secara sembunyi-sembunyi sehingga objek foto tidak
menyadarinya. Foto-foto hasil candid lebih natural dan tidak dibuat-buat. Dilihat
pada foto Ayla Dimitri dan Rama Dicandra dari penggambaran keduanya secara
gesture pose mereka sama-sama kearah kiri. Demikian arahan pose mereka
III-3
Foto adalah hal yang penting untuk diteliti karena media gambar atau foto
2000). Sesuai dengan pentingnya foto, didalam foto Ayla Dimitri dan Rama
konstruksi pose didalam foto. Foto merupakan sebuah ikon dimana ikon adalah
tanda yang mirip dengan aslinya dan mewakili objek yang digambarkan (Sobur,
2003). Melalui sebuah foto, pengkonsumsi media dirangsang secara visual untuk
Foto fashion boleh saja menjadi media komunikasi visual sesuai dengan
yang modern seperti model yang ada pada majalah. Masing-masing aliran tema
foto tersebut dapat membangun dan menyampaikan pesan yang terdapat dalam
sebuah foto fashion yang mampu menciptakan perbedaan antara foto fashion
dalam media sosial Instagram dengan foto fashion yang selama ini ada di majalah
fashion.
III-4
Gambar 3.2 Foto fashion pada Instagram dan foto fashion pada majalah Dewi
Didalam foto diatas terdapat beberapa konstruksi foto dimana secara latar
belakang foto dari foto Ayla Dimitri di akun Instagram pribadinya dan foto pada
Majalah Dewi edisi bulan Februari tahun 2015. Pada bagian latar belakang foto
dari Ayla Dimitri memperlihatkan tembok putih biasa yang diasumsikan oleh
peneliti bahwa pada foto tersebut mengadopsi fenomena street style, yang
berlawanan dengan hasil foto pada majalah Dewi yang diasumsikan oleh peneliti,
dimana suatu pose dan editing dalam foto fashion dalam majalah merupakan hal
yang penting. Dapat dilihat dalam foto majalah Dewi yang menunjukkan latar
belakang foto berwarna merah gelap yang di setting oleh fotografer dalam
dengan menonjolkan pakaian yang mereka kenakan. Hanya saja dalam perbedaan
konteks pada foto Ayla Dimitri dan foto dalam Majalah Dewi menunjukkan
III-5
perbedaan tampilan editing, dimana editing pada foto majalah lebih terkonsep
sedangkan didalam foto Ayla Dimitri dinilai oleh peneliti hanya diedit secara
sederhana dengan menambahkan aspek efek cahaya berwarna kuning pada sisi
kiri.
melihat dalam bentuk media melalui majalah atau foto fashion sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan membaca dalam katalog produk yang ditawarkan pada
berbagai majalah tersebut. Sedangkan dalam penjelasan tentang foto fashion yaitu
rasa kagum. Bahwasannya dalam foto fashion sendiri menunjukkan baik pada
Busana dari kain pada mulanya hanya berbentuk bujur sangkar dan empat
persegi panjang, cara memakainya juga sederhana yaitu hanya dililitkan di badan
dengan di ikat seutas tali, disamping itu ada juga yang hanya dilubangi pada
maupun cara penggunaan busana dapat digolongkan menjadi bentuk dasar busana,
yaitu celemek, ponco, tunica, dan kaftan (Pratiwi, 2001: 2). Perkembangan bentuk
Walaupun ada perbedaan tetapi pada setiap periode akan muncul pengulangan
III-6
industri fashion yang saat ini menjadi bagian dari perdagangan global yang
desain, produksi sampai distribusi, mulai dari bisnis kecil sampai bisnis besar,
melibatkan banyak pekerja dengan berbagai keahlian dan bakat. Industri fashion
dapat memainkan peran yang penting dalam perekonomian suatu negara (Hadijah,
2014).
Tak dapat dipungkiri, dalam realita yang sarat dengan imej dan citra saat
ini, penampilan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sosial. Orang
penampilan fisiknya, dan pakaian merupakan obyek fisik yang paling tampak
ketika berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu fashion menjadi simbol-
bentuk nonverbal, tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh
ikut terpakai. Karena itu komunikasi nonverbal bersifat tetap dan selalu ada.
secara spontan.
III-7
sebenarnya yang dikatakan fashion adalah segala sesuatu yang sedang tren dalam
konsumsi dan lain-lain. Menurut Alex Thio dalam bukunya, Sociology, “fashion
is a great though brief enthusiasm among relatively large number of people for a
particular innovation”. Jadi sebenarnya fashion bisa mencakup apa saja yang
diikuti oleh banyak orang dan menjadi tren. Fashion juga berkaitan dengan unsur
novelty atau kebaruan, oleh karena itu fashion cenderung berumur pendek dan
tidak bersifat kekal. Dan karena yang cenderung bergerak dan selalu berubah
setiap saat adalah busana, maka fashion sering dikaitkan dengan busana, padahal
selama ada sesuatu yang baru tentang suatu artefak yang melibatkan kesenangan
Fashion dalam realitas sosial yang ada saat ini, bukan saja dipergunakan
karena nilai gunanya. Akan tetapi fashion lebih dipandang karena nilai-nilai tanda
ibaratnya bulan Januari sebagai tahun baru. Bulan September menjadi momen
dimana style baru ditentukan saat musim mulai berganti. Sebagai sebuah kitab
bagi fashion trend, berbagai majalah fashion bakal berlomba menyajikan edisi
terbesar dan terbaik saat bulan September, salah satunya September Issue milik
majalah Vogue.
Wintour, editor yang juga dianggap sebagai salah satu figur paling penting dalam
III-8
memegang Vogue dan tidak tergoyahkan sampai sekarang. Anna Wintour sendiri
ikut terlibat dalam proses pembuatan setiap issue pada majalah Vogue, sampai-
sampai tidak ada satu artikel yang terbit tanpa persetujuannya. Para desainer juga
selalu menunggu review mengenai fashion dari Anna Wintour, karena tulisan
Peranan penting Anna Wintour tidak sekedar pada majalah Vogue saja, tapi di
setiap dunia yang ada hubungan dengan fashion khususnya high end fashion.
Menurut Niken (2011) high end fashion sering juga disebut dengan luxury
brand dipakai untuk mengkategorikan merek desainer papan atas dengan koleksi
Dior, atau Prada. Anna Wintour juga selalu berada di front row (barisan depan)
tahun 1858, saat Charles Fredrick Worth untuk pertama kalinya mengembangkan
busana yang sekarang terwujud dalam rupa fashion week. Hingga akhirnya
Fashion Week untuk pertama kalinya. Dua tahun kemudian (1963) lahir Madrid
III-9
Fashion Week dan Copenhagen Fashion Week. Di Asia, Jepang adalah negara
Week pada tahun 1985. Sampai tahun 2007 tercatat lebih dari 40 fashion
masing asosiasi, namun ada juga yang bukan diselenggarakan oleh asosiasi
setiap desainer biasanya memiliki cara tersendiri dan presepsi yang berbeda dalam
berekspresi tentang fashion, sehingga fashion yang tercipta hampir tidak ada
mode dunia, seperti Paris, Milan, New York, dan London, banyak jenis usaha
yang menunjang mode ikut berkembang. Jenis usaha lain yang ikut berkembang
dalam mode tersebut adalah para stylist dan perancang, produsen dan usahawan
serat dan benang, produsen dan usahawan kain, maupun bahan pencelupan warna.
Jadi, perkembangan mode bukanlah tergantung pada satu jenis usaha, tetapi oleh
III-10
Jakarta Fashion Week yang telah diadakan dua tahun berturut-turut, dimana
siap menguasai pasar lokal dan memasuki pasar global dengan bimbingan pakar
fashion dari Center for Fashion Entreprise, London. Beberapa nama desainer
tersebut adalah Peggy Hartanto, Patrick Owen, dan Sapto Djojokartiko. Indonesia
Fashion Forward memilih mereka bukan hanya karena memliki talenta luar biasa,
(sumber : www.liputan6.com)
III-11
Gambar 3.4 Foto Peggy Hartanto (tengah) dalam ajang pembukaan Jakarta
(sumber : www.radioaustralia.net.au)
III-12
Gambar 3.5 Foto Sapto Djojokartiko, perancang asal Solo yang memiliki label
(sumber : www.lifestyle.liputan6.com)
Foto 3.6 Pada ajang Jakarta Fashion Week 2015 bulan Oktober lalu, Sapto
(sumber : www.beautynesia.id)
III-13
negeri. Sama halnya yang dinyatakan oleh Mari Elka Pangestu selaku Menteri
“Program ini juga akan menggairahkan dan memperkuat industri kreatif fashion
di Indonesia agar bertambahnya generasi baru secara berkelanjutan. Bahkan
editor fashion kelas dunia, Suzy Menkes, beberapa waktu yang lalu
mengungkapkan kekagumannya setelah melihat langsung karya para desainer
Indonesia Fashion Forward di Jakarta” (Mari Elka Pangestu)
untuk meramaikan industri kreatif fashion. Perkembangan busana atau yang lebih
luas disebut dengan dunia fashion. Menurut Journey To The Past berlaku paham
what goes around, comes around. Terbukti model fashion dari era 20an hingga
90an sebenarnya masih terlihat hingga kini, tentu saja telah banyak melalui proses
Dari perkembangan fashion saat ini tidak lepas dengan peran publikasi,
III-14
majalah fashion dan gaya hidup (format cetak) satu-satunya sumber bacaan untuk
(2011: 232) dengan hadirnya teknologi komunikasi saat ini telah mempengaruhi
cepat, media berita online dapat melaporkan secara langsung kepada publik.
didapat pun menjadi sangat banyak serta bebas dan tanpa adanya penyaringan
terlebih dahulu.
Kini era dominasi majalah cetak hampir bisa dikatakan sudah tamat. Bill
Gates (1997) seperti yang dikutip oleh Lestari (2011: 300) mengatakan bahwa
“kita sedang melintasi suatu batas teknologi yang akan senantiasa merubah cara
kita belajar, bekerja, bergaul dan berbelanja”. Selain itu bentuk media sosial
untuk berinteraksi tanpa batasan jarak, tempat dan waktu. Apa yang diramalkan
menjadikan kita ‘Global Village’ nampak sudah menjadi kenyataan saat ini. Hal
ini diperkuat oleh Littlejhon yang menyebutkan bahwa prediksi McLuhan telah
III-15
dunia cukup dengan membuka browser. Informasi dalam bentuk teks, gambar,
juga video (multimedia) dapat dinikmati hanya dengan membuka browser. Selain
format informasi yang kian beragam, juga tak mengenal batas ruang dan waktu
Beralih ke media online, salah satu website internet dalam negeri, yaitu
TheActualStyle.com adalah media daring (online) tentang style dan fashion, yang
tanggal 26 Juni 2015, bahwa internet terus berkembang dan teknologi web kian
diperkaya fungsinya.
informasi dan pengguna, serta antar pengguna. Munculnya internet web 2.0 yaitu
media sosial dirasa cukup sensasional dibandingkan dengan web 1.0. Hal ini
dikarenakan media sosial lebih interaktif, tidak lagi satu arah, tidak hanya bisa
mencari informasi, tidak hanya bisa membaca informasi tetapi juga dapat
menyebarkan informasi.
Pada media sosial ini pengguna bisa mencari teman, saling berinteraksi,
bertukar pendapat, berbagi komentar, mengirim file, berbagi informasi dan lain
III-16
sebagainya (Retno dan Tambunan, 2011:163). Media sosial pun berperan pada
hadirnya fenomena-fenomena baru yang melanda masyarakat saat ini. Salah satu
yang menarik berkat hadirnya media sosial ini adalah fenomena berkembanganya
itu ditandai dengan “the decrease of fashion authorities and increase of media
and many voices”. Penilaian ‘benar’ dan ‘salah’ dalam fashion tidak lagi berada
di tangan para editor fashion. Otoritas untuk itu kian meluas. Munculnya
fenomena fashion icon yang mampu menandingi editor fashion menjadi bukti
bahwa rujukan tentang fashion dan gaya berbusana tidak lagi dimonopoli
majalah fashion. Dan maraknya fenomena street style/street star yang menyaingi
subjek fashion icon tidak lagi didominasi para model. Seperti yang dicontohkan
tertentu serta untuk menyampaikan pesan secara nonverbal. Oleh karena itu
tangan para editor fashion. Bahkan dari orang-orang yang namanya tidak pernah
sekian lama selayaknya yang dilakukan artis atau public figure melalui
kemunculan Ayla Dimitri dan Rama Dicandra yang akan dicontohkan peneliti
III-17
Ayla Dimitri pada awal mulanya bekerja di media sebagai Fashion Editor
di Sub Magazine pada tahun 2010 selama satu tahun, lalu Ayla pindah ke Elle
Magazine pada tahun 2011 sebagai Fashion Writer hingga menjadi Fashion
Editor. Dan di tahun 2014, Ayla menjadi Deputy Editor in Chief Style.com
Indonesia. Karena bekerja di media harus selalu siap “tampil”, hal tersebut
menjadikan Ayla Dimitri gemar menggunggah foto #ootd yang digunakan saat
bekerja, private viewing sebuah brand, hingga acara-acara fashion lainnya di akun
dapat diakses melalui smartphone atau komputer yang terhubung dengan internet.
Jejaring sosial ini memungkinkan pengguna mengambil foto dan berbagi foto
tersebut dengan pemilik akun Instagram lainnya. Jejaring sosial ini memfokuskan
pada komunikasi utama melalui medium foto yang menarik kedalam suatu akun
(Budianto, 2015).
III-18
(sumber : Instagram)
Begitu pula dengan Rama Dicandra yang sebelumnya juga bukanlah dari
kalangan public figure atau artis yang membangun reputasi sekian lama untuk
menulis blog yang berisikan konten tentang art, music, dan fashion. Namun
karena Rama merasa kurang percaya diri dalam hal menulis, sehingga yang
dibahas tidak terlalu banyak akhirnya Rama mencoba hal lain yaitu membuat
issue tentang fashion. Mulai dari membahas trend fashion next season hingga
mengunggah foto gaya berpakaiannya sama seperti yang dilakukan Ayla Dimitri.
Hanya bedanya, Ayla Dimitri mengunggah foto #ootd pertama kali di media
(sumber : Instagram)
III-19
dengan hastag ootd (outfit of the day). Menurut Chaplin (Kristanto, 2012), kata
membanggakan dirinya sendiri atau mereka yang sering berfoto ria untuk
dipamerkan kepada orang lain, salah satunya dengan diunggah ke dalam jejaring
sosial miliknya. Menurut John & Robins (Buffardi & Campbell, 2008), narsisme
juga berhubungan dengan self-views (pandangan diri) yang melambung tinggi dan
positif pada sifat-sifat seperti inteligensi, kekuatan, dan keindahan fisik. Selain itu,
narsis memanfaatkan individu lain untuk kepentingan diri sendiri dan hanya
mengenakan pakaian yang bagus maka ia akan mendapatkan likes dan comments,
terbaru dan terbaik dari industri fashion. Pujian yang datang dalam kolom
mengutip salah satu artikel yang berjudul “Eksklusif: Apa Kata Ayla Dimitri
III-20
Tentang Fashion” yang ditulis oleh Kissy Aprilianti pada tanggal 22 Juni 2015,
Ayla mengatakan makna fashion bagi ia adalah “Fashion itu vibe interesting, jadi
cukup penting dalam hidup saya. Karena sifatnya yang personal, fashion dapat
menunjukan karakter dalam diri seseorang”. Bagi Ayla Baginya, fashion sudah
kehidupan aku, karena untuk menjaga estetika dan fashion bukan hanya buat
sekedar gaya saja. Ada kepuasan tersendiri kalau aku bergaya secara baik dan
enak dilihat orang lain”. Sesuai dengan apa yang dikemukakan sebelumnya oleh
Rahayu dan Sri (2008:43) bahwa fashion bagian penting dari hidup manusia yang
kekuatan mempengaruhi publik. Jika tidak, tak mungkin ritel fashion sekelas Net-
Tahun 2012 ada lebih dari 80 juta blog. 43 juta di antaranya adalah blog
2014, hal. 42). Dengan modal kamera, komputer, mampu membaca dan menulis
dalam bahasa Inggris, punya web, dan memiliki keahlian memadupadankan baju,
sudah bisa menjadi seorang fashion influencer. Akan lebih sempurna lagi jika
memiliki jaringan sosial yang luas. Seperti pernyataan yang dikemukakan oleh
III-21
“Mulainya di tahun 2013, berawal dengan Nike. Aku menggunakan Nike untuk
photo shoot fashion spread aku dan juga it’s becoming part of my fashion style.
Tidak hanya untuk berolahraga. Dan semenjak aku sering post foto gaya
berpakaian kegiatan aku sehari-sehari, mulai dari situ banyak brand yang sudah
notice mempercayakan aku untuk mulai bekerjasama.” (Ayla Dimitri)
Gambar 3.9 Foto Ayla Dimitri bekerja sama dengan brand Nike Indonesia
(sumber : Instagram)
Pada gambar 3.7 foto di sisi kanan dengan caption “With @anandita_dita
at Nike Store in Gandaria City, the biggest store in SEA! Whohooop!” Ayla
tangan dibawah dada. Serta foto di sisi kanan dengan caption “Celebrating
#AirMaxDay yesterday with the amazing Air Max LD Zero HTM! In love with
seri sepatu dari brand Nike. Dari kedua foto diatas Ayla Dimitri menunjukkan
bukti atas pernyataan sebelumnya bahwa banyak brand yang mempercayakan dia
III-22
Nike.
Mascareigne (2008:2), saat ini brand menjadi satu alat penting untuk mencapai
garmen dengan fashion. Oleh karena itu, komunikasi brand dalam industri fashion
Nike didirikan oleh Phil Knight, seorang pelari jarak menengah sekaligus
Produk sepatu dan pakaian olahraga Nike pun dengan mudah diidentifikasi oleh
khas logo perusahaan, para "swoosh" tik dan slogan "Just Do It". Nike menjadi
ikon pilihan konsumen karena daya tahan produknya yang baik dan konsumen
Olahraga Bola Basket Nike dan Adidas (Studi Kasus pada UKM Bola Basket
Unika Atma Jaya, Jakarta)” menunjukkan sebagian besar responden lebih memilih
III-23
produk sepatu Nike daripada Adidas dan terdapat cukup bukti untuk menyatakan
produk dikenal lebih jauh oleh konsumen yang pada akhirnya menuju pada
keputusan dalam membeli produk tersebut. Para artis lokal atau bukan artis seakan
menjadi panutan bagi masyarakat. Entah karena profesinya, atau hanya karena
pesona fisiknya, namun beberapa figur seperti Ayla Dimitri dapat menjadi
trendsetter di masyarakat. Seperti yang dinyatakan oleh Royan (2005 : 13) dalam
adalah tingkat popularitas artis dan permasalahan apakah artis tersebut dapat
orang yang kredibel. Menurut teori ini, semakin tinggi kredibilitas seorang
pesan dengan mengemukakan bahwa para ahli akan lebih persuasif dibandingkan
bukan ahli (Tan, 1981:114). Orang biasanya lebih percaya dan cenderung lebih
menerima dengan baik pesan yang disampaikan oleh seseorang yang memang ahli
di bidangnya.
III-24
(kepopuleran) ialah popularitas yang melekat pada selebriti yang mewakili produk
sang bintang, attraction (daya tarik) memiliki tiga hal, yaitu similarity
power adalah tingkat kekuatan selebriti tersebut untuk membujuk para konsumen
Brand Nike Indonesia memilih Ayla Dimitri untuk diajak bekerja sama
ketenaran dia dapat mempengaruhi konsumen dalam membeli produk. Selain itu
produk-produk mereka. Maka dari itu, penting sekali penggunaan seorang artis
atau non artis lokal agar mampu mempengaruhi konsumen dalam menumbuhkan
keputusan oleh konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk diawali oleh
Berbeda dengan Ayla Dimitri, saat Rama Dicandra masih berkuliah secara
tiba-tiba owner salah satu agency model Surabaya mengirim pesan berisi ajakan
untuk styling test shoot model. Karena pihak agency model tersebut menilai dari
III-25
keahlian dalam memadupadankan busana. Dari ajakan itu lah awal mula Rama
fashion stylist atau penata gaya. Tugas fashion stylist adalah menata sebuah tema
gambar, foto, atau gerakan yang dihasilkan berdasarkan konsep dari klien dan
memiliki hubungan kreatif dengan seorang fotografer, fashion editor atau fashion
III-26
Gambar 3.10 Foto karya Rama selama berprofesi sebagai fashion stylist
(sumber : Instagram)
Kekuatan besar yang menjadi pemain utama di industri fashion, yakni brand-
brand fashion, media, dan perusahaan agency tidak pernah kehilangan cara untuk
mengamini apa yang media katakan. Jika A adalah kebenaran, maka publik pun
memiliki jaminan produknya akan diterima pasar, sehingga tidak ragu untuk
memasang iklan sebanyak dan sebesar apapun biayanya. Hasilnya, media dan
Tidak hanya brand Nike Indonesia saja yang mengajak Ayla Dimitri untuk
bekerja sama. Lebih kurang perusahaan dan brand lain yang mengajak Ayla
Dimitri bekerja sama antara lain Pocari Sweat, Anlene, PAC, HSBC, Lancome,
Loreal, Celine, Dior, Louis Vuitton, Coach, Clarks, Samsung, Mercedes Benz,
MAP EMALL, Lazada, Zalora dan lain lain. Terlihat dari beberapa foto berikut
III-27
Gambar 3.11 Foto-foto Ayla bekerja sama dengan beberapa brand, dan
perusahaan.
(sumber : Instagram)
Dalam abad media, untuk menjadi bintang media, orang tak perlu sehebat
Gandhi, Soekarno, atau Churcill. Untuk menjadi seorang hero atau heroik orang
tak selalu harus melakukan hal-hal yang luar biasa atau menciptakan karya besar.
Orang-orang yang dianggap besar kini adalah orang-orang yang tenar dan
mengenyahkan dan menggantikannya dengan yang baru. Seperti siklus mode atau
III-28
fashion dalam dunia bintang (Ibrahim, 2007). Dan tahun ini Ayla Dimitri menjadi
Gambar 3.12 Foto Ayla dalam merepresentasikan sebagai icon salah satu mall
(sumber : Instagram)
III-29
Ikonography merupakan salah satu langkah bagi mal Kuningan City untuk
masyarakat Jakarta yang coba diwakilkan 12 ikon antara lain Teza Sumendra
(penyanyi), Mesty Ariotedjo (model dan pemain harpa), Dipha Barus (DJ), Ykha
Salvita Decorte (aktris), JRyan (model), Jenahara (Desainer), dan Ayla Dimitri
(fashion stylist).
Dan fashion dalam realitas sosial yang ada saat ini, bukan saja
pergeseran dan perubahan makna. Fashion kini lebih dipandang karena nilai-nilai
secara nonverbal. Oleh karena itu fashion dianggap dapat menunjukkan identitas
(1967), dalam teori sistem semiotik tidak hanya kata-kata dan image tetapi objek
itu sendiri bisa berfungsi sebagai signifier dalam produksi makna. Begitu juga
dengan busana, bukan sekedar cover of the body tetapi juga mempunyai tanda-
periklanan, Prof. Thomas C. O’Guinn et al. dalam karya mereka, Advertising and
III-30
Integrated Brand Promotion (2003). Selebriti adalah suatu kategori sosiologi yang
unik, mereka dapat menjadi ekspresi diri dan sekaligus pembangkit inspirasi bagi
para konsumen. Selebriti adalah “human pseudoevent” atau “heroic image”, kata
Daniel Boorstin dalam karyanya yang sangat terkenal The Image (1962). Ketika
celebrity is a person who is known for his wellknowness” (dalam Chaney, 2004).
Dalam teori sistem semiotik tidak hanya katakata dan image tetapi objek
itu sendiri bisa berfungsi sebagai signifier dalam produksi makna. Begitu juga
dengan busana, bukan sekedar cover of the body tetapi juga mempunyai tanda-
“Menurutku, yang membedakan aku dengan fashion icon atau fashion influener
lainnya yaitu dari karakter. Karakter kita membentuk attitude dan menjadi sebuah
ciri khas.” (Ayla Dimitri)
Seperti yang telah dijelaskan pada bab satu, bahwa pengertian identitas
aspek personal dan sosial, tentang kesamaan individu dengan sejumlah orang dan
apa yang membedakan individu dengan orang lain (Chris Barker, Cultural
Studies: Teori Dan Praktik, 2004, hal. 172). Dari teori tersebut peneliti
beranggapan bahwa peran media sebagai penentu identitas diri seseorang secara
III-31
media sosial. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat
idividual, personal, dan dua arah. Melalui media sosial para pemasar dapat
Media sosial memiliki sifat viral. Viral menurut Danis (2011) berarti
memiliki sifat seperti virus yaitu menyebar dengan cepat. Informasi yang muncul
dari suatu produk dapat tersebar dengan cepat karena para penghuni sosial media
memiliki karakter berbagi. Salah satu media sosial yang digunakan peneliti dalam
aplikasi jejaring sosial yang dapat diakses melalui smartphone atau komputer
yang terhubung dengan internet (Meifilina, 2015). Menurut peneliti jejaring sosial
ini memungkinkan pengguna mengambil foto dan berbagi foto tersebut dengan
komunikasi utama melalui medium foto yang menarik kedalam suatu akun.
pada foto dianggap lebih mudah menggambarkan suatu produk atau peristiwa
yang dialami, selain itu untuk menjalin komunikasi. Jejaring sosial yang
III-32
berfokuskan pada foto dianggap lebih mudah menggambarkan suatu produk atau
peristiwa yang dialami, selain itu juga dapat ditambahkan kata-kata untuk
(2012:7) menyatakan bahwa salah satu hal yang menarik dari sebuah media sosial
saling mengenal, akan saling membayangkan profil diri dari pengguna lain
untuk pegguna yang sudah saling kenal tidak lagi mengonstruksi profil ‘siapa
dia’, melainkan ‘hal apa yang sedang dilakukan’ oleh pengguna akun yang sudah
dikenal tersebut.
diwujudkan dalam bentuk foto maupun video. Menurut Gustina (2015:3) melalui
dihadirkan kembali. Foto dianggap bisa mewakili citra/identitas dari sang pemilik.
menawarkan kehidupan bersosial didunia maya melalui foto dan video merupakan
salah satu media yang digunakan untuk menunjukkan identitas diri. Perubahan di
III-33
dunia saat ini tidak akan bisa lepas dari peran media sosial. Ia telah menjadi
Identitas memiliki kaitan yang erat dengan representasi (Hall, 1997 : 5).
salah satunya dalam identitas diri yang ditunjukkan dalam akun Instagram pribadi
III-34
(sumber : Instagram)
“Aku bergaya sesuai dengan karakter aku. Edgy, boyish, sporty with a mix of
playful namun tetap ada sentuhan feminin.” (Ayla Dimitri)
III-35
feminim dalam fashion sporty yang ia kenakan tersebut merupakan salah satu hal
“I love challenge so much dan nyobain hal baru, seperti contoh aku suka liatin
baju wanita karena seru, apalagi nemu yang bisa dipake seperti luaran. Kemudian
aku mix sama baju pria entah itu atasan atau bawahan. Mungkin bisa dibilang
genderless fashion? Pokoknya selama itu nyaman untuk dipakai dan cocok
dibadan why not.” (Rama Dicandra)
menyatakan bahwa suatu hal baru merupakan tantangan untuk Rama dalam
(sumber : Instagram)
III-36
Identitas dalam fashion antara Ayla Dimitri dan Rama Dicandra bisa
kalanya seseorang menampilkan sisi feminitas dan maskulinitas pada saat yang
bersamaan, oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa perempuan dan laki-laki adalah
agen yang bebas memilih untuk menampilkan karakteristik yang dianggap sesuai.
Dominique Diyose, ‘edgy’ disebut dengan gaya ekspresif, namun penikmat mode
dalam memilih gaya busana, namun tetap memiliki ciri khasnya. Motif yang
eksperimental, seperti potongan asimetris yang tegas menjadi pilihan yang lazim.
Sedangkan untuk aksesoris, rancangan yang tegas dan ekstrim, menjadi syarat
utama sebagai pelengkap gaya. Selain busana, potongan atau warna rambut,
mengarah pada seluruh badan, Ayla Dimitri ingin menunjukan bahwa foto
tersebut merupakan foto #ootd atau outfit of the day. Kedua foto juga
terlihat pada kedua foto sama-sama mengenakan sepatu sneaker. Pakaian yang
digunakan berdominasi hitam dan putih. Rias wajah yang digunakan Ayla Dimitri
yang menunjukkan lipstik yang kenakan Ayla Dimitri berwarna ungu tua. Rias
mata ditunjukkan dengan penggunaan warna gelap pada alis dan juga riasan pada
III-37
bulu mata. Tata rambut sisi kiri dimana rambut di ‘cepol’ setengah keatas, terlihat
#pifw2016” bahwa Ayla Dimitri sedang berada di sebuah acara namun tetap
mempertahankan gaya sportynya. Sementara foto pada foto kanan dengan latar
belakang kolam renang, terlihat hanya ingin foto #ootd dengan tatanan rambut
(sumber : Instagram)
merupakan menyerupai laki-laki dalam sopan santun atau pendapat, dan tomboy.
III-38
yang mengacu pada tampilan olahragawan. Namun kini tampilannya tidak lagi
dikaitkan dengan busana olahraga. Walaupun berasal dari kata sport (olahraga),
pengertian dari gaya sporty kini telah bergeser menjadi suatu gaya berbusana yang
sesuai dengan tuntutan kehidupan yang aktif, sehingga pengertian dari sporty ini
dari bahan yang ‘tahan banting’ dalam artian kuat, tidak mudah kusut, robek
maupun kotor dan mudah dibersihkan. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Ayla
mengambil bentuk dari sneaker (sepatu olahraga seperti sepatu lari) bertumit rata
Jika dulu pakaian yang dapat digunakan oleh wanita maupun pria dikenal dengan
sebutan unisex, kini muncul konsep yang serupa tapi tidak sama yaitu genderless.
berarti tanpa gender, bergerak atau berfluktuasi di antara identitas gender. Seiring
berjalannya waktu ada perubahan makna yang dulunya pakaian yang dapat
digunakan oleh wanita maupun pria disebut unisex. Yang ‘menggunakan’ disebut
III-39
dalam bukunya yang berjudul Gender Trouble: Feminism and the Subversion of
menurut gender ekspresi. Dengan demikian gender tidak dapat dipandang sebagai
suatu atribut yang stabil di dalam diri manusia. Gender adalah variabel cair yang
terus bergerak dan berubah. Identitas gender seseorang merupakan hasil dari
tidak ada identitas (esensi) gender dibalik ekspresi gender. Secara pervormatif,
kekuatan konformitas sosial yang terus mengdikte apa yang boleh dan tidak boleh
dipakai, apa yang mungkin dan tidak mungkin. Fashion dalam modernitas sendiri
abad ke-20, fashion modern merasionalisasi pakaian dan kosmetik, dan pasar
massal mulai membuat perubahan dalam fashion sehingga terbuka bagi konsumsi
massal. Bagi Ayla Dimitri, ia begaya sesuai dengan apa yang ia suka dan sama
sekali tidak merasa terbatasi oleh kode-kode gender seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
Dan menurut Ayla Dimitri, fashion sudah berkembang jauh, tidak hanya terbatasi
oleh gender. Contohnya di salah satu fashion show sebuah brand, ada yang
III-40
menggabungkan model laki-laki dan perempuan dalam satu runway dan juga ada
movement.
(sumber : www.fimela.com)
besar orang. Jika dulu pakaian yang dapat digunakan oleh wanita maupun pria
dikenal dengan sebutan unisex, kini muncul konsep yang serupa tapi tak sama
fashion berarti tanpa gender, bergerak atau ketidak tetapan di antara identitas
gender. Genderless umumnya tak hanya sekedar istilah fashion, melainkan juga
III-41
“androgini” sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu, ‘andros’ yang berarti laki-
laki dan ‘gyné‘ yang berarti wanita. Genderless fashion dan androgini dapat
dipersempit dengan kata yang lebih umum dipahami kebanyakan orang yaitu
unisex. Busana genderless atau androgini atau unisex merupakan pakaian yang
(bagi laki-laki) atau tomboy (bagi perempuan). Karena memang ada beberapa
busana yang dirancang khusus agar terlihat pantas baik dikenakan laki-laki
maupun perempuan. Dari sudut pandang dunia fashion, gaya pakaian ini muncul
karena “pertempuran” antar jenis kelamin. Gaya pakaiannya bersifat netral gender
Hiyoji, salah desainer lokal juga telah berani mengusung konsep genderless
fashion, Dana Maulana bersama temannya Liza Masitha juga memprediksi busana
genderless sebagai tren fashion 2016. Mengutip artikel dari Majalah CosmoGirl
edisi bulan Juni 2015 yang berjudul “Is Genderless Fashion The Future of
brand”. Bagi mereka, fashion merupakan sebuah ekspresi yang tentunya tidak
dapat dibatasi dan seharusnya tidak ada batasan dalam berpakaian antara
III-42
genderless fashion, karena sudah ada sejak jaman dahulu kala. Di kebudayaan
Bugis sudah diakui adanya bukan hanya 2 gender melainkan 5 gender dengan cara
tidaklah sulit, namun lebih sulit untuk menerima dan memahaminya. Pernyataan
Dana Maulana dan Liza Masitha sependapat dengan yang dikemukakan oleh
Rama Dicandra,
Gambar 3.17 Foto Danjyo Hiyoji, merupakan hasil kolaborasi Dana Maulana
(sumber : http://female.kompas.com/)
III-43
adrogini atau genderless memiliki gaya lebih fleksibel dan lebih secara mental
apabila dibandingkan dengan gaya individu yang memiliki identitas feminin atau
maskulin. Oleh sebab itu gaya individu yang beridentitas androgini mulai populer
androgini berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘andro’ untuk individu
gabungan dari prinsip maskulin dan feminin. Jadi individu-individu seperti Rama
Dicandra yang mengusung gaya berpakaian androgini atau yang sekarang terjadi
Gambar 3.18 Foto tampilan akun Instagram Rama “Mr. Hot Pants” Dicandra
III-44
(sumber : Instagram)
deskripsi Rama mengenai dirinya yang ditulis dalam kolom bio dan “Mr. Hot
Pants” dalam kolom nama akun Instagramnya. Namun bagi peneliti, yang
(sumber : Instragram)
membuktikan bahwa anting-anting, gelang dan celana pendek bukan hanya untuk
III-45
Gambar 3.20 Foto Ayla Dimitri dan foto pria merepresentasikan maskulinitas
(sumber : Instagram)
hotpants atau celana pendek serta atribut tambahan seperti anting-anting dan
menghadirkan objek lain diluar Rama Dicandra sebagai representasi. Seperti pada
III-46
Jadi bagi peneliti genderless tidak hanya sebuah tren, melainkan sebuah
Akan lebih baik bila perubahan tersebut memang menuju ke arah masa depan
yang lebih terbuka dan inklusif kepada orang-orang yang tidak cocok dengan
komitmen. Eksplorasi yang juga dikenal dengan istilah krisis adalah suatu periode
pilihan yang ada untuk mencapai sebuah keputusan tentang tujuan-tujuan yang
dengan usaha dan kreatifitas apa saja yang dilakukan Ayla Dimitri agar mencapai
“Aku banyak liat referensi, harus selalu berinovasi, traveling, be a smart shopper,
dan makin mendalami karakter. Just go explore and go crazy.” (Ayla Dimitri)
yang mereka kenakan, mereka bisa membentuk karakter yang kuat dalam dirinya.
kenakan memiliki makna yang bisa dikomunikasikan kepada orang lain maupun
III-47
internal dirinya sendiri. Kepercayaan diri yang timbul lewat pakaian yang
dikenakan mampu membentuk karakter yang kuat dari dalam dirinya yang
kemudian bisa membentuk menjadi identitas dirinya. Ayla dan Rama sebenarnya
tradisional mengenai apa yang disebut feminitas dan maskulinitas. Bahwa penis
tidak harus berperan maskulin, dan vagina juga tidak harus feminin (Butler, 1999:
174). Tidak ada identitas gender di balik ekspresi gender, karena gender adalah
Gender tidak dapat dipandang sebagai suatu atribut yang stabil di dalam
diri manusia. Gender adalah variabel cair yang terus bergerak dan berubah.
Identitas gender seseorang merupakan hasil dari pengulangan tindakan, atau sikap
imitative seseorang. Butler menyatakan bahwa tidak ada identitas (esensi) gender
dibalik ekspresi gender. Secara pervormatif, identitas dipandang sebagai hasil dari
sekian lama selayaknya yang dilakukan artis atau public figure ialah seseorang
yang punya keahlian dalam bidang tertentu, khususnya fashion. Dan menurut
III-48
Tellis (2005: 44) ahli (experts) merupakan seseorang yang dianggap oleh
para editor fashion. Bahkan dari orang-orang yang namanya tidak pernah
sekian lama selayaknya yang dilakukan artis atau public figure melalui
kemunculan Ayla Dimitri dan Rama Dicandra yang menjadi obyek penelitian
mempresentasikan diri ini berada pada konteks media sosial. Sekilas terlihat
bahwa kehadiran media sosial seperti Instagram memberikan ruang yang seluas-
terlihat berbeda bila dibandingkan dengan kondisi sebelum adanya media baru
(new media), khususnya media sosial. Ruang untuk mempresentasikan diri belum
bisa dijangkau secara bebas oleh setiap orang. Dengan demikian, kehadiran media
meningkatkan variasi, atau memberikan ruang yang luas dalam presentasi diri.
III-49
maupun sistem saraf manusia. Pengguna media sosial akan menata media yang
pengunjungnya. Sementara itu, media sosial yang berdasarkan bakat, minat atau
profesi tertentu memiliki sebuah tujuan yang lebih spesifik. Tujuan spesifik
yang khusus untuk mencari pekerjaan. Dengan demikian presentasi diri yang
dilakukan melalui foto, deskripsi diri, pekerjaan, dan identitas lainnya yang
sosial yang memfokuskan diri pada berbagi foto dan bidang lainnya.
Presentasi Diri mengutip pendapat Jones (1990) yang menyatakan bahwa terdapat
lima strategi, yang diperoleh dari eksperimen terhadap situasi interpersonal, dalam
Dimitri dan Rama Dicandra secara tidak langsung telah menggunakan salah satu
competence atau self promotion. Dimana tujuan dari strategi ini agar dianggap
III-50
atau self promotion meliputi pengakuan tentang kemampuan, prestasi, kinerja, dan
kualifikasi.
menunjukkan kompetensinya. Begitu pula dalam media sosial yang fokus ke arah
karya seni. Pengguna akan berupaya sebaik mungkin untuk menampilkan karya-
karya terbaik di dalam media sosialnya. Pada Instagramnya, Ayla Dimitri dan
promotion dimana tujuan dari strategi ini agar dianggap terampil dan berkualitas.
Pada beberapa foto, Ayla dan Rama mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang
dalam Instagram
(sumber : Instagram)
Seperti pada gambar 3.41 foto dengan caption “Something exciting will
happening soon. Can’t wait to share it with you guys!” serta mencantumkan
hashtag #teampvra ini, memperlihatkan bagian kaki Ayla Dimitri yang sedang
menggunakan sendal dari brand lokal Pvra. Pvra merupakan salah satu produk
III-51
sendal dalam negeri yang terbuat dari kulit asli. Foto tersebut memperlihatkan
konstruksi identitas diri yang ingin ditunjukkan oleh Ayla Dimitri bahwa ia adalah
Tidak hanya Pvra, salah satu perancang busana muda tanah air yang selalu
berbusana kain batik, Amanda Hartanto, juga menggandeng Ayla Dimitri untuk
berkontribusi dalam mendesain karya-karya terbaru. Terlihat pada foto kedua dari
busana berwarna hitam dihiasi dengan payet. Dimana warna hitam representatif
Gambar 3.22 Foto Ayla Dimitri berkolaborasi dengan Pvra dan Amanda Hartanto
III-52
(sumber : Instagram)
Selain brand-brand tanah air yang mengajak Ayla Dimitri untuk berkontribusi
dalam mendesain karya-karya terbarunya. Pada foto kedua dari gambar 3.20
dengan caption “Buckle up, It’s Friday and let’s have some fun! Wearing my new
denim and top from @pomelofashion” dan hastag #PomeloSquad, Ayla Dimitri
mengenakan atasan berwarna hitam dan bawahan denim dari brand Pomelo
dimana brand tersebut mengajak Ayla Dimitri untuk bekerja sama dalam
Indonesia.
Nimes”, kain yang berasal dari Nimes, Prancis selama abad pertengahan. Pada
tahun 1984, kamus Webster terdaftar disingkat versi bahasa Inggris: DENIM.
Celana denim pertama dibuat di Genoa, Italia untuk keperluan pasukan angkatan
laut karena bahannya yang memungkinkan untuk digunakan dalam keadaan basah
dan kering. Kemudian bahan denim disebut jeans yang berasal dari bahasa
Perancis “bleu de genes”, atau berarti “celana biru dari Genoa”. (diakses dari
konsisten diselenggarakan oleh majalah sejak 2011. Beberapa waktu lalu Ayla
juga dinobatkan sebagai 15 Indonesia’s Beautiful Women of 2016 oleh High End
III-53
Magazine yang terbit pada bulan Januari lalu, terlihat pada foto ketiga dari gambar
3.20. Dalam artikel tersebut dituliskan “Ayla and Her Surprising Life” yang
secara mandiri membangun kerajaan sendiri sebagai fashion stylist, editor dan
blogger, dan juga tentang bagaimana dia bisa memberikan kontribusi lebih dalam
foto keempat gambar 3.20 Ayla bersama kedua temannya sesama fashion icon
Fashion Week yang diadakan oleh Vogue Magazine pada awal bulan Maret lalu.
Dan pada foto kelima dari gambar 3.20 dengan caption “Catch me live at Social
with @anazsiantar We’ll be discussing about The Role of Social Media Influencer
and a lot more. RSVP now before seats run out. See you in a week guys!” dengan
oleh Anaz Siantar, salah satu fashion influencer juga dari Indonesia.
berbagi ide-ide terbaik dan wawasan mengenai media sosial yang berdampak pada
Merah Cipta Media, Antonny Liem dalam konferensi pers yang menandai
dimulainya Social Media Week (SMW) Jakarta 2016, di Senayan City, Jakarta
pada tanggal 22 Februari 2016 lalu bahwa perkembangan digital dengan social
media sebagai salah satu platform utama, diam-diam telah mengubah tatanan
III-54
perkembangan pesat social media dan teknologi digital jelas terlihat. Misalnya
dari aspek sosial-ekonomi yang melahirkan bisnis dan profesi-profesi baru. Sebut
saja, online shop dan e-commerce, startup digital, digital marketing, social media
influencer, hingga blogger. Inilah mengapa SMW kali ini mengusung tema “The
diri pada akun Instagramnya, Rama Dicandra melakukan strategi demi terciptanya
identitas dalam foto fashion yang ingin dikonstruksikan, yaitu competence. Salah
satu jenis foto yang beberapa kali diunggah Rama Dicandra dalam Instagramnya
artis, arsitek, atau seorang model yang mencari kerja, mereka senantiasa
rekomendasi kliennya. Hasil kerja tersebut adalah berupa karya foto, kliping
sebagai fashion stylist, dan dari setiap foto portofilio karya Rama yang diunggah,
peneliti menemukan setiap satu kesempatan sesi kegiatan pemotretan foto Rama
III-55
(sumber : Instagram)
III-56
(sumber : Instagram)
Pada gambar 3.22 diberi caption “Ashes to Ashes (return) Bleach Project
Gio & Richard (@redsagency) (return) Stylist, Rama Dicandra & Adimas
diri strategi competence atau self promotion dimana tujuan dari strategi ini
fashion stylist dalam proyek salah satu brand fashion bernama Bleach Project
webnya, proyek Bleach Projeck INC diciptakan pada musim gugur 2013 sebagai
sebuah ide untuk memberikan pakaian pria nyaman yang edgy dan sporty dengan
harga terjangkau. Pakaian yang ditawarkan oleh Bleach Project INC diantaranya t-
shirt kecil dengan beberapa desain yang menyediakan untuk pasar lokal, sekarang
III-57
Bleach Project INC telah berkembang menjadi koleksi musiman di seluruh dunia.
Pada saat ini, Bleach Project INC telah tersebar di empat negara berbeda, yang
meliputi kota-kota utama seperti Bali, Jakarta, New York, Oslo, Hong Kong dan
Melbourne.
mereka sejak awal sangat berterimakasih dengan berbagai ulasan di media sosial
dan penggemar fashion. Dan berterima kasih kepada media sosial dan internet lagi
dan produknya untuk menjadi yang terbaik yang ada di pasar. Dengan harapan
untuk bisa membawa koleksi mereka ke tingkat berikutnya setiap musim. Hal
tersebut sesuai dengan yang disebutkan oleh Kotler dan Keller (2012:478)
dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau
strategi pemasaran mereka tidak lepas dari proyek yang berkolaborasi dengan
individu yang kreatif, seperti model, fotografer, artis dan blogger dari seluruh
dunia untuk membuat gambar editorial konseptual dengan pakaian dari sudut
pandang mereka.
III-58
Gambar 3.25 Foto atas merupakan tampilan akun Instagram Bleach Project INC
III-59
Gambar 3.26 Foto Rama Dicandra sebagai fashion stylist saat Grand Opening
OMG+
(sumber : Instagram)
Bleach Project INC, strategi competence juga terlihat dalam gambar 3.25, foto
yang diunggah oleh akun Instagram @onmarketgoplus pada tanggal 9 April 2016,
foto di sisi kiri dengan caption “Big big big thanks @inezayutiaz
our store’s trunk show and also the talented @ramadicandra for playing his magic
styling hand for out trunk show tonight. Glad to have you all here!” serta foto di
III-60
hingga 10 April 2016 lalu On Market Go+ menggelar acara grand opening.Di hari
Sabtu, tanggal 9 April 2016 On Market Go+ mengadakan trunk show dari
berbagai koleksi yang ada di store-nya dengan special preview koleksi terbaru
Summer/Spring 2016 dari salah satu desainer lokal Surabaya, Inez Ayutiaz. Dan
rumah mode sebanyak empat kali dalam setahun, spring, summer, fall dan winter.
Sedangkan style adalah apa yang kita pilih untuk kenakan sepanjang tahun dari
sekian banyak penawaran dari setiap rumah mode. Kita hidup dengan kebutuhan
akan pengakuan dari orang lain, keinginan untuk menjadi bagian dari satu
hidup seseorang lebih berarti dengan merasa sebagai bagian dari suatu lingkungan
(Twigg, 2009 : 96). Bila kita berpatokan dengan style maka industri fashion tidak
akan sebesar ini. Orang-orang akan membeli pakaian seperlunya, ketika musim
dingin kita akan membeli jaket tebal yang baru hanya karena yang lama sudah
digigit tikus. Tapi istilah yang kita kenal melalui sekolah-sekolah mode adalah
fashion business bukan style business walau style personal dan kelompok juga
memilki peran. Inovasi industri fashion lebih mengutamakan style ketimbang hal
yang bersifat teknis (kreativitas dalam potongan, warna dan kombinasi, motif,
bahan dan pemrosesan dan hasil akhir), yang artinya industri ini memberikan
III-61
(Santagata, 2004).
diri dan sumber daya manusia terus direkrut dari tumbuhnya sekolah-sekolah
memadupadankan hasil karya desainer biasanya untuk dikenakan oleh model atau
artis. Namun dewasa ini bukan hanya orang penting-terkenal atau selebriti saja
yang dapat menggunakan padupadan hasil kreasi desainer dibantu dengan fashion
dengan adanya #ootd sebagai instrument promosi label-label baru ataupun rumah
mode.
III-62
(sumber : Instagram)
On Market Go+ merupakan salah satu fashion store yang sebagian besar
Merek adalah istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal
tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang
atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler,
2003).
merupakan indikator nilai yang ditawarkan kepada pelanggan dan atau aset yag
On Market Go+ juga ada beberapa merk Internasional, tetapi On Market Go+
tetap menjalankan visi misi awal mereka yaitu memberikan wadah bagi pemula-
komunikasi saat ini telah mempengaruhi kelangsungan hidup surat kabar (media
konvensional). Namun dalam gambar 3.27 dengan caption “A little peek into the
Utterly Me Home with our team this evening. It’s been a pretty hectic week for
us. Stay tuned for more details!” dengan hashtag #UtterlyMeMagazine #IssueC,
III-63
Gambar 3.28 Foto Rama Dicandra sebagai illustrator dan bersama satu tim Utterly
Me Magazine
(sumber : Instagram)
III-64
kepada semua wanita untuk menghargai kecantikan alami mereka. Para industri
sebagai alat untuk meningkatkan kecantikan, bukan untuk menutupi wajah wanita
dan menyembunyikan ketidak sempurnaan atau menjadi orang lain, itulah alasan
Secara tegas media majalah membentuk makna atau image gaya hidup dan
pernyataan Kasali (2007 : 109) bahwa majalah mempunyai peran yang besar
ada memang diterbitkan untuk menghibur kaum wanita (remaja maupun dewasa).
Salah satu sebabnya adalah karena segmen ini cukup potensial untuk memasarkan
(sumber : Instagram)
III-65
Strategi competence atau self promotion Rama Dicandra tidak selalu dalam hal
Bucape.
Bucape yang dirancang Rama dan temannya ini menjual beraneka macam
kaktus terarium yang unik. Usaha Rama yang terbilang unik ini sampai menarik
Kiehls, salah satu produk kecantikan ternama untuk kerja sama. Bucape dan
Kiehls memilki konsep yang sama secara branding yaitu nature. Sehingga, Kiehls
dan Bucape pun membuat acara bertajuk kelas terrarium dalam serangkaian acara
launching produk. Kelas terrarium yang dipandu Bucape ini melibatkan customer
III-66
(sumber : Instagram)
penanda dari kelas sosial mana seseorang berasal. Weber (1978) mengatakan
dari kelompok status, sehingga situasi kelas ditentukan oleh ekonomi sedang
situasi status ditentukan oleh penghargaan sosial. Pada foto Ayla Dimitri dan
konsumen untuk mengidentifikasi dan membentuk selera pada barang dan praktik
tertentu, dan mendefinisikan dan membela posisi (kelas baru) kelompok dalam
III-67
dimana proses eksternalisasi atau internalisasi diri lewat objek-objek foto. Dimana
barang-barang atau objek konsumsi yang dijual bukan semata-mata pakaian, tas,
sepatu, aksesoris saja, tetapi pakaian, tas, sepatu, dan aksesoris dengan brand atau
merk. Brand pada objek konsumsi pada kenyataannya cenderung digunakan untuk
merupakan indikator nilai yang ditawarkan kepada pelanggan dan atau aset yag
mengenali individu lain dari penampilan luarnya, apa yang dikenakan dan barang
dan aksesoris apa yang dimiliki yang dimilikinya, mulai dari pakaian, tas, sepatu,
sosialnya.
stratifikasi sosial, yang mana merujuk pada satu lapisan atau strata tertentu dalam
ekonomi disebut kelas sosial. Kelas sosial cenderung diartikan sebagai kelompok
III-68
perilaku sosial yang secara umum sama. Kelas sosial ini terbagi atas tiga kelas,
Dimitri dan Rama Dicandra secara tidak langsung menunjukkan keberadaan kelas
yang dikenakan Ayla Dimitri menunjukkan bahwa ia dari kelas sosial menengah
atas, sedangkan Rama Dicandra secara tidak langsung brand yang menempel pada
(sumber : Instagram)
berbahan linen berwarna biru gelap dari brand All The Things I’ve Done.
III-69
Gambar 3.32 Foto tampilan interface Instagram brand All The Things I’ve Done
III-70
(sumber : Instagram)
Foto yang diunggah Rama pada bulan Maret dengan caption yang
brand lokal dari Surabaya milik Alek Kowalski dengan istrinya, Dewi Asthari.
Peneliti menemukan bahwa celana tersebut merupakan barang dengan harga yang
Pakaian merupakan hal yang selalu tampak pada setiap foto yang ada pada
pakaian yang digunakan sehari-hari dan pakaian yang digunakan saat ia bekerja.
Warna dan model yang digunakan beragam, menyesuaikan dengan acara yang
diikuti. Pada salah foto dengan pose yang sama dengan Rama Dicandra yaitu
pose duduk yang memperlihatkan seluruh badan Ayla Dimitri sehingga tampak
jelas pakaian yang saat itu dipakai, dan diambil dengan latar belakang suatu lokasi
yang menunjukkan tempat yang dikunjungi Ayla Dimitri. Seperti pada foto yang
blouse putih sambil ‘menenteng’ parka berwarna hijau, ditambahan atribut lainnya
Latar belakang cafe ‘Honey & Me’ pada keterangan lokasi yang didukung
dengan caption “Hello, Jakarta! I’m back! Back to work wearing @pomelofashion
III-71
perjalanannya ke Eropa beberapa waktu lalu. Pada foto tersebut, Ayla Dimitri
memberi tag atau menandai, serta memention akun Instagram dari merk pakaian
dan atributnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya bentuk promosi yang
Apabila pengguna instagram yang melihat foto dari Ayla Dimitri tersebut
dan menyukai pakaian yang digunakan oleh Ayla Dimitri, maka pengguna akun
Instagram bisa langsung menuju pada akun asli dari merk atau designer yang
dihubungkan oleh Ayla Dimitri. Ayla Dimitri memberi tag atau menandai akun
sekaligus memention Instagram merk dari baju yang dikenakan. Merk dari
pakaian serta atribut yang dikenakan antara lain Temalli, Zara, Pomelo, Sandro,
III-72
Gambar 3.33 Foto pakaian dan sepatu yang dipakai Ayla Dimitri
(sumber : Instagram)
mencapai $ 950 atau jika dikurskan pada rupiah sekitar Rp 12.681.000. Vic Jacket
berwarna hijau yang dipunggung sisi kiri Ayla Dimitri dengan merk Sandro dari
Paris, dengan harga $ 410 yang bila di kurskan pada rupiah yaitu sekitar Rp
5.480.000. Jumpsuit hitam dari merk Pomelo, dalam websitenya tertulis harga Rp
649.000. Serta blouse dari Zara dan tas dengan merk Marni bisa dibilang juga
bukan merk dengan harga murah. Barnard (2009 : 41) menyatakan bahwa material
pakaian, yang merupakan salah satu butir dari fashion atau pakaian, merupakan
pada orang lain”. Berdasarkan merk yang di tag atau dimention dan bahan dari
pakaian yang dikenakan Ayla Dimitri dapat diinterpretasi bahwa Ayla Dimitri
III-73
menunjukkan bahwa ia adalah individu yang mampu membeli barang mahal dan
branded.
Semudah itu media sosial saat ini membuat seseorang terhubung. Seperti
yang dikutip oleh Wardhani (2012:7) mengatakan bahwa fashion adalah mengenai
imajinasi dari para desainer dan masyarakat posmodernisme yang didominasi oleh
gambaran mengenai suatu produk. #Ootd kependekan dari outfit of the day bukan
lagi soal apa yang dikenakan seseorang hari itu, gaya berpakaian, atau selera. Tapi
telah menjelma sebagai bentuk promosi oleh berbagai macam brand termasuk
brand besar. Kini busana yang lebih luas disebut fashion sudah merupakan bagian
dari lifestyle atau gaya hidup, karena dengan fashion terkini seseorang bisa
menunjukkan kualitas gaya hidupnya. Pamor seseorang pun bisa ikut terdongkrak
yang amat sangat menyukai fashion sebagai gaya hidup biasa disebut dengan
melihat fashion sebagai gaya hidup dan merk adalah salah satu bagian dari
fashion, maka merk dianggap sebagai gaya hidup masa kini (Idah, 2014).
suatu tatanan kepribadian seseorang dari status yang diperankannya dalam suatu
struktur sosial. Gaya hidup saat ini memang tak bisa dilepaskan dari konsep
identitas sosial. Menurut penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Rizky
III-74
temuannya disebutkan bahwa gaya hidup secara garis besar dapat dibedakan
pilihan (choice).
Pada sub bab ini, berdasarkan foto-foto yang diunggah pada akun
Instagram Ayla Dimitri dan Rama Dicandra, peneliti akan membahas aktivitas
mereka dalam menggunakan waktu luangnya. Waktu luang adalah waktu yang
memiliki posisi bebas penggunaannya dan waktu tersebut berada di luar kegiatan
produktifitas hidup yang efektif dan pengisian waktu luang dapat diisi dengan
Pertama, peneliti berfokus pada kesamaan cara dalam memanfaatkan waktu luang
yang dilakukan Ayla Dimitri dan Rama Dicandra yaitu dengan cara traveling.
Di era globalisasi saat ini, traveling memang sedang naik daun di media
massa, baik itu media cetak maupun media elektronik. Menurut Chaney, ia
dikategorikan dalam bentuk gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis adalah suatu
pola hidup yang aktivitasnya untuk mencari kesenangan, seperti lebih banyak
III-75
keramaian kota, senang membeli barang mahal yang disenanginya, dan selalu
ingin menjadi pusat perhatian. Tidak sedikit orang yang mulai memanfaatkan
waktu luangnya untuk traveling, seperti yang terlihat dari beberapa foto dalam
(sumber : instagram)
Pada beberapa foto di Instagram Ayla Dimitri, dalam kurun waktu satu
bulan, setidaknya terdapat satu hingga dua tempat destinasi liburan yang didatangi
III-76
dan dalam kurun waktu akhir-akhir ini selalu destinasi luar negeri. Dalam
berlibur ketempat-tempat yang memerlukan biaya yang tidak sedikit. Foto yang
liburan yang diunggah oleh Ayla Dimitri memperlihatkan dirinya dan landscape
amazing view on the way to @clubmedvalthorens (and this one is just small part
destinasi resor yang menawarkan pengalaman baru ski tertinggi di Swiss, Eropa.
Club Med sekitar SGD 1,376 – SGD 2,778 atau bila dikurskan dalam rupiah
sebesar Rp. 13.620.000 – Rp. 41.118.000 per malam. Dalam foto lainnya
menunjukkan Ayla Dimitri akan bersiap menghadiri coctail party, pergi ke pusat
upaya Ayla Dimitri yang menunjukkan kenyamanan libur dengan kesan mewah.
III-77
waktu dalam kehidupannya. Seperti yang diungkapkan oleh Minor dan Mowen
sebagai berikut:
pusat fashion dunia, yaitu Paris dan Milan beberapa waktu lalu. Dalam salah satu
foto, Ayla Dimitri menulis kota Paris merupakan salah satu kota fashion yang
menginspirasi dia, dia juga sangat mengagumi koleksi-koleksi unik para desainer.
Tetapi yang paling dia senangi dari kota Paris adalah ketika bertemu dengan
orang-orang dibalik fashion industri. Chaney (1996) juga berasumsi bahwa gaya
bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat
III-78
(sumber : instagram)
Terlihat pada gambar 3.32 Ayla mengunjungi kota Switzerland dan Turkey.
III-79
Gambar 3.36 Foto Ayla Dimitri saat berlibur di Switzerland dan Turkey
(sumber : instagram)
pola tindakan yang membedakan antara satu orang dengan yang lainnya. Pola-
budaya. Sementara itu, gaya hidup bergantung pada bentuk-bentuk cultural, tata
merupakan karakteristik suatu kelompok. Gaya hidup kini bukan lagi sebuah
monopoli oleh suatu kelas, namun sudah menjadi lintas kelas. Mana yang kelas
atas atau menengah atau bawah yang sudah bercampur baur dan terkadang dipakai
pemanfaatan waktu luang. Berbeda dengan Ayla Dimitri yang intensitas traveling
III-80
(sumber : instagram)
satu foto yang Rama Dicandra unggah dengan caption “#backhereagain” dengan
singa tersebut dalam beberapa waktu terakhir. Universal Studios Singapore adalah
komplek wahana wisata yang terletak di kawasan Sentosa Island. Wahana ini
terbilang baru karena baru dibuka pada bulan Maret 2010. Ini adalah Universal
Studio Theme Park terbesar kedua di Asia setelah Hong Kong dengan luas sekitar
20 hektar (sebagai perbandingan, dunia fantasi di Ancol hanya seluas 9.5 hektar).
Dengan luas area tersebut, maka arena bermain ini menduduki hampir setengah
http://tempatwisatadisingapore2.blogspot.sg/).
III-81
masuk dihargai sebesar S$74 per orang untuk usia 13-64, jika dikurskan dalam
rupiah sekitar Rp. 993.635. dengan harga tiket tersebut bisa memasuki semua
wahana permanainan yang ada, kecuali ada tanda tambahan biaya lain, selama
satu hari penuh. Jika ingin masuk dengan selama 2 hari, maka harganya S$118
untuk dewasa, S$88 untuk anak anak, dan S$58 untuk usia lanjut.
(sumber : instagram)
Ayla Dimitri, Rama Dicandra memilih mendatangi Bugis Street dan Gardens By
The Bay. Bugis Street merupakan tempat lain yang menjadi tujuan para
wisatawan di Singapore sebagai pusat belanja selain di Ochard Road. Bugis Street
dikemas sedemikian rupa dan menjadi terkenal sebagai salah satu pusat
III-82
perbelanjaan murah dan lengkap di Singapore. Bugis Street yang terkenal sebagai
pusat perbelanjaan ini terletak di antara Rocchor, Victoria dan Queen Street.
internasional dari tahun 1950 hingga 1980 karena kehidupan malam para gay nya.
Sebuah fenomena yang membuatnya menjadi salah satu tujuan wisata utama
Hong Kong yang mengangkat kehidupan di tempat ini dengan judul "Singapore
perkotaan menjadi kompleks ritel dan pusat perbelanjaan modern, restoran, serta
tempat hiburan malam dengan diatur kembalinya gang pedagang pinggir jalan.
Penggalian bawah tanah pun dilakukan untuk membangun stasiun MRT Bugis.
Sebelumnya juga telah terjadi pergolakan dan pemutusan budaya bazar seks
malam para gay, menandai akhir era warna-warni unik dalam sejarah Singapore.
Internasional yang mulai diakui secara global. Saat ini, Jalan Bugis yang dulunya
Di sisi lain, jalan kecil itu sekarang disebut-sebut sebagai "Bugis Street"
oleh Singapore Tourist Promotion Board. Bugis Street baru saat ini disebut-sebut
bukanlah tujuan wisata yang terkenal di kalangan wisatawan, namun Bugis Street
III-83
sering dikunjungi oleh banyak orang baik dari Singapore maupun dari
The Bay menjadi pilihan destinasi traveling Rama Dincadra saat berada di
Singapore. Gardens by the Bay merupakan taman yang terletak di tengah kota
Singapore, hanya sekitar lima menit dari Marina Bay dengan berjalan kaki.
Taman ini memiliki luas area sekitar 101 hektar yang terdiri atas tiga kebun yang
yaitu Bay South dan Bay East. Di Garden by The Bay terdapat lebih dari 250.000
Dari beberapa foto Ayla Dimitri dan Rama Dicandra saat mengisi waktu
pakaian yang digunakan. Ayla juga dengan mengunggah foto #ootd dan tag ke
III-84
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
bahwa identitas yang dipresentasikan oleh fashion influencer dalam foto fashion
melalui media sosial Instagram adalah seseorang yang erat kaitannya dan tidak
Salah satunya media sosial Instagram merupakan media sosial baru yang
dan Rama Dicandra dipilih peneliti karena kemunculan mereka sangat menarik
bagaimana sebenarnya pakaian yang mereka kenakan memiliki makna yang bisa
sendiri.
Serta melalui akun pribadi Instagram mereka, Ayla Dimitri dan Rama
Dicandra gunakan untuk mengonstruksi identitas diri strategi competence atau self
promotion dimana tujuan dari strategi ini agar dianggap terampil dan berkualitas.
Pada beberapa foto, Ayla Dimitri dan Rama Dicandra mengkonstruksi dirinya
IV-1
sebagai seseorang yang terampil dan berkualitas. Dari beberapa foto di Instagram
terlihat Ayla Dimitri menunjukkan bahwa banyak brand yang mempercayakan dia
Dicandra menerima ajakan untuk menjadi fashion stylist test shoot model. Karena
pihak agency model tersebut menilai dari foto-foto yang diunggah Rama ke
busana. Dari ajakan itu lah awal mula Rama menjalani pekerjaan sebagai fashion
tanggapan akan perubahan cara berpikir yang sedang terjadi. Definisi genderless
fashion berarti tanpa gender, bergerak atau ketidak tetapan di antara identitas
gender. Genderless umumnya tak hanya sekedar istilah fashion, melainkan juga
masyarakat. Selain itu, gender tidak dapat dipandang sebagai suatu atribut yang
stabil di dalam diri manusia. Gender adalah variabel cair yang terus bergerak dan
atau sikap imitative seseorang dan tidak ada identitas (esensi) gender dibalik
ekspresi gender.
4.2 Saran
IV-2
fashion sangat menarik. Saat budaya di Indonesia yang masih dibatasi oleh
budaya dan norma-norma yang berlaku serta masih belum siap melepaskan
konsep fashion yang berbeda dan unik. Teori yang digunakan tetap dengan
semiotik namun dapat dilakukan pada fenomena yang berbeda. Dan semoga
konsep tersebut memang menuju ke arah masa depan yang lebih terbuka dan
inklusif kepada orang-orang yang tidak cocok dengan label atau kategori seperti
gender.
IV-3
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Kellner, D 2010, ‘Media Culture: Cultural Studies, Identity and Politics between
the Modern and the Postmodern’, diterjemahkan oleh Galih B,R, ‘Budaya
Media: Identitas, dan Politik antara Modern dan Postmodern’, Jalasutra,
Yogyakarta
Ida, R 2014, Studi Media dan Kajian Budaya, Prenada Media Group, Jakarta
Baudrillard dalam Ritzer, 2006, Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: PT. Kreasi
Wacana. Hal: 160
Barker, Chris, Cultural Studies, Teori Dan Praktik, Yogyakarta: Kreasi Wacana,
2004. Hal. 172.
Internet
http://marketeers.com/article/tembus-400-juta-jumlah-pengguna-instagram-15-
kali-penduduk-indonesia.html (diakses pada tanggal 1 April 2016 pukul 16:00)
http://www.glitzmedia.co/post/eksklusif-apa-kata-ayla-dimitri-tentang-fashion
(diakses pada tanggal 1 Juni 2016 pukul 13:31)
http://hitsss.com/ini-dia-10-fashion-bloggers-influencers-indonesia-nan-stylish-
dan-populer-bagian-1/ (diakses pada tanggal 4 Juli 2016 pukul 15:06)
http://www.citymagz.net/market-go-siap-ramaikan-tunjungan-plaza-5-surabaya/
(diakses pada tanggal 14 Juli 2016 pukul 18:09)
http://indonesiafashionweek.id/blog/2016/01/indonesia-fashion-week-2016-
sebagai-bukti-asosiasi-perancang-tetap-eksis-dan-terus-berkarya-untuk-indonesia-
pengusaha-mode-indonesia/ (diakses pada tanggal 16 Juli 2016 pukul 20:39)
http://country-magazines.blogspot.sg/2015/01/actress-dian-sastrowardoyo-for-
dewi.html (diakses pada tanggal 13 Juni 2016 pukul 20:43)
http://lifestyle.liputan6.com/read/2176820/todjo-jawaban-ready-to-wear-dari-
sapto-djojokartiko (diakses pada tanggal 22 Mei 2016 pukul 20:46)
http://cdn0-
a.production.liputan6.static6.com/medias/837439/big/033170700_1427374546-
Patrick_Owen_-_Melbourne_Fashion_Festival_2015_3.jpg (diakses pada tanggal
21 Mei 2016 pukul 20:49)
http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2014-11-17/peggy-hartanto-desainer-
surabaya-berprestasi-internasional/1389913 (diakses pada tanggal 22 Mei 2016
pukul 20:50)
http://lifestyle.bisnis.com/read/20150903/226/468719/tampil-dengan-gaya-edgy-
ala-dominique-diyose (diakses pada tanggal 15 Juni 2016 pukul 19:47)
http://www.bobobobo.com/baca/2015/12/5-model-androgini-yang-tidak-
mengenal-batas-gender/ (diakses pada tanggal 7 Mei 2016 pukul 21:08)
http://female.kompas.com/read/2015/09/21/153159420/Wujud.Manusia.Robot.dal
am.Koleksi.Terbaru.Danjyo.Hiyoji. (diakses pada tanggal 30 Mei 2016 pukul
21:12)
http://shop.retrospectivejournal.com/product/utterly-me-magazine-vol-2/ (diakses
pada tanggal 3 Juni 2016 pukul 21:22)
http://shop.retrospectivejournal.com/product/utterly-me-magazine-vol-3/ (diakses
pada tanggal 4 Juni pukul 21:23)
Jurnal
Luik, Jandy E, 2011, Media Sosial dan Presentasi Diri, Prodi Ilmu Komunikasi
UK Petra Surabaya
Alfiyah, Elis, dan Jannah, Raudlatul, 2014, Analisis Manajemen Kesan Pengguna
Facebook Impression Management Analysis of Facebook User, e-SOSPOL
No. I Vol. 1 Januari hal 90-109
Retno, dan Edy, 2008, Fashion dan Gaya Hidup : Identitas dan Komunikasi,
Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2
Trisnawati, Tri Yulia, 2011, Fashion sebagai Bentuk Ekspresi Diri dalam
Komunikasi, Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume III, Nomor 1
Hadijah, Idah, 2014, Upaya Peningkatan Export Drive Industri Fashion Di Era
Globalisasi, Jurnal Teknologi dan Kejuruan, Vol. 37, Nomor 1
Gustina, Heny, 2015, Korelasi Media Sosial Instagram Dengan Presentasi Diri
Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Riau, Jurnal Ilmu
Komunikasi, Volume 2, Nomor 2
Istiani, Ade Nur, 2015, Konstruksi Makna Hijab Fashion Bagi Moslem Fashion
Blogger, Jurnal Kajian Komunikasi, Volume 3, No.1
Abas, Kamelia Samana, 2013, Ekspresi Net Generation melalui Twitter, Alumni
mahasiswi Unair dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program
Magister Media Komunikasi