Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fashion adalah suatu bentuk dari komunikasi, karna fashion dapat
merepresentasikan apa yang seseorang lakukan melalui sebuah konteks layaknya
kata-kata tertulis maupun lisan. Fashion atau pakaian pada dasarnya adalah berfungsi
sebagai penutup, pelindung, kesopanan dan daya tarik namun tidak menutup
kemungkinan peran fashion adalah untuk sebagai identitas diri baik individual
maupun kelompok. Selain itu Fashion merupakan sebuah bentuk dari ekspresi
individualistik dan digunakan individu untuk membedakan dirinya sendiri dan
menyatakan beberapa keunikan. Fashion mendefinisikan pesan sosial yang dimiliki
seseorang karena pakaian yang berbeda yang dikenakan oleh orang yang berbeda
memungkinkan adanya interaksi sosial yang berbeda pula (Barnard, 2009 : 57).
Fashion adalah sebuah fenomena komunikatif dan kultural yang digunakan
oleh suatu kelompok untuk mengkomunikasikan identitasnya, karna fashion
mempunyai cara nonverbal untuk memproduksi serta mempertukarkan makna dan
nilai-nilai. Fashion sebagai aspek komunikatif tidak hanya sebagai karya seni akan
tetapi fashion juga dipergunakan sebagai simbol dan cerminan budaya yang dibawa.
(Barnard, 2009:2)
Tidak dipungkiri bahwa perkembangan fashion di Indonesia dipengaruhi
dengan adanya globalisasi, banyak sekali kebudayaan yang masuk ke Indonesia yang
dapat menyebabkan terbentuknya gaya hidup tersendiri dikalangan masyarakat,
sehingga muncul banyak sekali kelompok- kelompok sosial dalam masyarakat.
Kelompok-kelompok tersebut muncul dikarenakan adanya persamaan tujuan atau
senasib dari masing-masing individu maka muncullah kelompok-kelompok sosial di
dalam masyarakat. Kelompok-kelompok sosial yang dibentuk oleh kelompok anak
muda yang pada mulanya hanya dari beberapa orang saja kemudian mulai
berkembang menjadi suatu komunitas karena mereka merasa mempunyai satu tujuan
dan ideologi yang sama. Salah satu contoh komunitas tersebut adalah komunitas Punk
(Berek, 2014:57).
TikTok, aplikasi berbagi video pendek yang sangat populer, telah membawa
perubahan signifikan dalam industri fashion. Dengan jutaan pengguna aktif di seluruh
dunia, platform ini memungkinkan pengguna untuk berbagi dan mengikuti tren
fashion terbaru, serta menciptakan gaya hidup baru yang berhubungan dengan industri
fashion. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana TikTok telah
mempengaruhi industri fashion dan membentuk tren serta gaya hidup.
Sebelum adanya Tik Tok, trend fashion umumnya dibentuk oleh desainer,
majalah, dan selebriti. Namun, dengan kemunculan TikTok, trend fashion kini dapat
dengan mudah diakses dan disebarluaskan oleh pengguna biasa. Hal ini membuat tren
fashion lebih demokratis, memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan
mengikuti tren yang sesuai dengan selera mereka.
TikTok tidak hanya mempengaruhi tren fashion global, tetapi juga membantu
dalam mengangkat industri fashion lokal. Melalui platform ini, desainer dan brand
lokal dapat memamerkan karya mereka kepada audiens yang lebih luas. Pengguna Tik
Tok dapat dengan mudah menemukan dan mendukung brand lokal melalui fitur
pencarian dan tagar khusus.
Selain mempengaruhi tren fashion, TikTok juga membantu menciptakan gaya
hidup yang berhubungan dengan industri fashion. Pengguna TikTok sering berbagi
tips fashion, tutorial makeup, dan ide gaya pakaian, yang membantu menciptakan
komunitas yang terlibat dan berbagi informasi tentang fashion. Gaya hidup ini
mendorong konsumen untuk lebih tertarik pada fashion dan mencari informasi terkini
tentang tren, tips, dan teknik.
TikTok telah membawa perubahan besar dalam industri fashion, baik dalam
hal tren maupun gaya hidup. Platform ini telah memungkinkan tren fashion lebih
mudah diakses dan demokratis, serta membantu mengangkat brand dan desainer lokal.
Selain itu, TikTok juga menciptakan gaya hidup baru yang berhubungan dengan
industri fashion, mendorong pengguna untuk lebih terlibat dalam komunitas fashion
dan berbagi informasi tentang tren, tips, dan teknik. Dalam jangka panjang, TikTok
akan terus mempengaruhi industri fashion dan mungkin akan menjadi platform utama
bagi generasi muda untuk mengeksplorasi dan mengikuti tren serta gaya hidup yang
berhubungan dengan fashion.
Banyak sekali fashion yang menjadi perbincangan publik. Salah satunya
adalah trend fashion dengan warna serba ungu. Baru-baru ini viral di media sosial
video seorang emak-emak pencinta warna ungu sejati. Emak tersebut dikatakan
pencinta warna ungu sejati sebab setiap hari punya outfit dan lengkapi perabot dapur
serba ungu. Emak itu menampilkan outfit dan perabot dapurnya serba ungu dalam
video di akun TikTok dia lili_oktaria.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada karya ilmiah ini antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengapa trend fashion serba ungu ini bisa terjadi?
2. Bagaimana peminat trend fashion serba ungu di masyarakat?
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Trend
Trend menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah bentuk nominal yang
berartikan ragam cara atau bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu (pakaian, gaya
rambut, corak hiasan, serta penggunaan jilbab dan lain sebagainya).
Dalam bahasa Inggris trend merupakan kata yang sudah tidak asing ditelinga
kita, selain mendengar mungkin diantara kita pernah atau bahkan sering mengucapkan
kata trend. Trend adalah segala sesuatu yang saat ini sedang dibicarakan,
diperhatikan, digunakan atau dimanfaatkan oleh banyak masyarakat pada saat
tertentu. Dalam hal ini, tanda-tanda suatu objek sedang menjadi trend adalah jika
disaat tersebut menjadi pusat pembicaraan, pusat perhatian dan sering sekali
digunakan. Dan trend ini terjadi pada saat tertentu saja, karena trend mempunyai masa
atau umur di masyarakat.
Jadi secara garis besar trend adalah objek yang sedang menjadi pusat perhatian
di masyarakat pada saat tertentu. Jika kita kaitkan dengan fashion atau busana. Trend
adalah busana yang sedang digemari oleh sebagian besar masyarakat pada periode
waktu tertentu.

B. Fashion
Fashion telah menjadi bagian penting dari gaya, trend dan penampilan
keseharian masyarakat. Menurut Soekanto, fashion memiliki arti suatu mode yang
hidupnya tidak lama, yang mungkin menyangkut gaya bahasa, perilaku, hobi terhadap
model pakaian tertentu.
Pengertian yang sama juga dikatakan oleh Lipovetsky, Fashion merupakan
bentuk perubahan yang bercirikan oleh rintikan waktu yang cepat, sehingga fashion
merupakan kekuatan dari individualitas dengan mengizinkan seseorang untuk
mengekspresikan dirinya dalam berbusana. Ilmuwan lain juga ada yang mengatakan
yaitu Polhemus dan Procter bahwa fashion digunakan sebagai sinonim atau
persamaan dari istilah dandanan, busana dan gaya di dalam masyarakat.
Fashion merupakan isu penting yang mencirikan pengalaman hidup sosial.
Oleh karena itu, fashion memiliki beberapa fungsi. Salah satunya adalah sebagai
sarana komunikasi, fashion bisa menyampaikan pesan artifaktual yang bersifat non-
verbal. Fashion bisa merefleksikan, meneguhkan, mengekspresikan suasana hati
seseorang. Fashion memiliki suatu fungsi kesopanan (modesty function) dan daya
tarik. Sebagai fenomena budaya, fashion sesungguhnya bisa berucap banyak tentang
identitas pemakainya. Fashion juga dapat digunakan untuk menunjukkan nilai sosial
dan status, karena orang bisa membuat kesimpulan tentang siapa anda, kelompok
sosial mana anda, melalui medium fashion . Banyaknya masyarakat yang gemar
mengenakan busana muslim pada setiap aktivitasnya sehari-hari menjadikan busana
muslim sebagai fashion dan lifestyle (gaya hidup).
Menurut The Contemporary English Indonesian Dictionary of English
Language oleh Houghton Mifflin Company di Amerika pada tahun 2004, bahwa
fashion diartikan sebagai gaya atau kebiasaan misalnya dalam berperilaku atau
berpakaian. Sesuatu seperti pakaian yang merupakan gaya pada zaman sekarang.
Sesuatu yang bersifat pribadi seringkali berkaitan dengan tabiat seseorang, yaitu
mengenai jenis, macam, bentuk, wujud dan lainnya.
Barnard memberikan perbedaan antara fashion dan gaya. Jika gaya
menyangkut pengertian seseorang tentang kepribadian dirinya dan kemudian
menggunakan busana yang cocok sesuai selera. Sedangkan fashion adalah
perkembangan trend yang terus berubah mengikuti masa. Seorang yang mengikuti
trend fashion belum tentu mampu mengaplikasikan trend tersebut ke dirinya, sehingga
gaya nya dapat menjadi kurang cocok. Namun orang yang mengerti gaya dirinya
sendiri, dipastikan mampu menyesuaikan fashion sesuai kebutuhan dan kenyamanan
dirinya.
Fashion adalah hal penting yang mencirikan pengalam hidup sosial seseorang.
Maka sebab itu, fashion mempunyai beberapa fungsi. Fungsi tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana komunikasi, fashion dapat menyampaikan pesan artifaktual
yang bersifat non-verbal
2. Fashion dapat merefleksikan dan mengekspresikan keadaan hati seseorang
menggunakannya
3. Fashion mempunyai suatu fungsi kesopanan (modesty function) dan daya tarik
tersendiri bagi yang melihatnya.
4. Fashion sebagai fenomena budaya
5. Fashion dapat mengungkap mengenai identitas pemakainya
6. Fashion juga bisa digunakan untuk menunjukkan nilai sosial dan status, karena
dengan melihat dari fashion maka orang lain dapat membuat kesimpulan
mengenai siapa dia, kelompok sosial mana dia.

Gambar 1. Contoh trend fashion masa kini


Fashion akan berubah dari masa ke masa. Apabila fashion baru muncul, maka
fashion yang sebelumnya dianggap kuno dan lambat laun akan ditinggalkan. Fashion
dapat berulang kembali setelah beberapa tahun, fashion baru bertitik tolak pada
fashion sebelumnya dan tampil kembali dengan variasi baru. Pada penampilan fashion
biasanya terlihat lebih dari satu garis fashion, karena fashion diciptakan oleh sejumlah
perancang. Hasil dari berbagai hasil rancangan itu diperoleh garis dan warna yang
banyak ditampilkan atau dominan. Garis serta warna itulah yang menentukan trend
fashion terbaru.
Sebagai ciri utama fashion yaitu dengan adanya perkembangan, sebab suatu
fashion akan dapat dikatakan fashion apabila model tersebut sedang mengalami
perhatian masyarakat sebagai sesuatu yang sedang disenanginya dan
dipergunakannya. Apabila laju perkembangan dari suatu fashion itu sudah mencapai
puncaknya dan telah menjadi tradisi dalam masa yang tidak ada batasnya, fashion itu
sudah tidak dapat lagi dikatakan suatu fashion. Fashion adalah sesuatu yang selalu
mengalami perubahan setiap tahunnya. Fashion selalu mempunyai tempo terhadap
kepopulerannya. Terlebih lagi trend terhadap busana, busana merupakan salah satu
kebutuhan pokok yang dapat dikategorikan dalam hal yang mengalami perubahan
cepat.

C. Trend Fashion
Trend Fashion yaitu cara berpakaian yang baru, up to date dan mengikuti
perkembangan zaman. trend fashion juga merupakan gaya hidup seseorang yang
diaplikasikan dalam cara seseorang dalam mengenakan pakaian, aksesoris, atau
bahkan dalam bentuk model rambut hingga make up.
Saat ini, perkembangan fashion di Indonesia sudah sangat pesat, yang diikuti
dengan trend yang silih berganti. Dampak perkembangan fashion tersebut tentu saja
membuat masyarakat mau tidak mau mengikuti trend yang ada. Bahkan bukan hanya
sekedar mengikuti tetapi sudah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat modern saat
ini untuk tampil trendy dan stylish. Dengan perkembangan media baik cetak,
elektronik hingga internet yang berperan sebagai pemberi informasi kepada
masyarakat turut mempengaruhi masyarakat dalam mengikuti trend, selain dari faktor
permintaan masyarakat yang telah menjadikan fashion sebagai suatu kebutuhan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
trend fashion adalah busana atau pakaian yangs edang dibicarakan atau digunakan
oleh banyak orang di masyarakat.

D. Media Sosial
1. Pengertian Media Sosial
Kehadiran media dengan segala kelebihannya telah menjadi bagian
hidup manusia. Perkembangan zaman menghasilkan beragam media, salah
satunya media sosial. Media sosial merupakan media di internet yang
memungkinkan pengguna untuk mewakilkan dirinya maupun berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk
ikatan sosial secara virtual. Media sosial merupakan media digital tempat
realitas sosial terjadi dan ruang-waktu para penggunanya berinteraksi. Nilai-
nilai yang ada di masyarakat maupun komunitas juga muncul bisa dalam
bentuk yang sama atau berbeda di internet. Pada dasarnya, beberapa ahli yang
meneliti internet melihat bahwa media sosial di internet adalah gambaran apa
yang terjadi di dunia nyata, seperti plagiarisme (Nasrullah, 2016).
Selain pernyataan diatas, berikut ini adalah definisi dari media sosial
yang berasal dari berbagai literatur penelitian (Fuchs, 2014 dalam Nasrullah,
2016):
a. Menurut Mandiberg (2012), media sosial adalah media yang mewadahi
kerjasama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user
generated content).
b. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial
merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk
berbagai (to share), bekerja sama (to cooperate) di antara pengguna
dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada diluar
kerangka institusional maupun organisasi.
c. Boyd (2009), menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat
lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk
berkumpul, berbagi, berkomunikasi dan dalam kasus tertentu saling
berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user
generated content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh pengguna,
bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa.
d. Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang
memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka
dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial
dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan
hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial.
e. Meike dan Young (2012), mengartikan media sosial sebagai
konvergensi antara komunikasi personal dalam arti saling berbagi di
antara individu (to be shared one to one) dan media publik untuk
berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu.
Sedangkan menurut peneliti, media sosial merupakan sebuah media
online dimana setiap penggunanya bisa bebas untuk saling berbagi atau
berpartisipasi baik itu informasi maupun hiburan yang mampu mendukung
adanya interaksi sosial.
2. Karakteristik Media Sosial
Media sosial memiliki beberapa karakter yang tidak dimiliki oleh
beberapa jenis media lainnya. Ada batasan maupun ciri khusus yang hanya
dimiliki oleh media social. Berikut beberapa karakteristik media sosial yaitu
(Nasrullah, 2016):
a. Jaringan
Media sosial terbangun dari struktur sosial yang terbentuk dalam
jaringan atau internet. Karakter media sosial adalah membentuk
jaringan diantara penggunanya sehingga kehadiran media sosial
memberikan media bagi pengguna untuk terhubung secara mekanisme
teknologi.
b. Informasi
Informasi menjadi hal yang penting dari media sosial karena dalam
media sosial terdapat aktivitas memproduksi konten hingga interaksi
yang berdasarkan informasi.
c. Arsip
Bagi pengguna media sosial arsip merupakan sebuah karakter yang
menjelaskan bahwa informasi telah tersimpan dan bisa diakses
kapanpun dan melalui perangkat apapun.

3. Fungsi Media Sosial


Media sosial adalah salah satu contoh dari sebuah media berbasis
online dengan memiliki banyak pengguna yang tersebar hingga ke seluruh
penjuru dunia. Media sosial umumnya dimanfaatkan untuk saling berbagi dan
berpartisipasi. Tak jarang, media sosial juga digunakan sebagai sarana untuk
melakukan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan kemudahan dalam mengakses
sosial media yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Selain
pernyataan diatas, berikut adalah beberapa fungsi media sosial lainnya (Tenia,
2017) :
a. Mencari berita, informasi dan pengetahuan
Media sosial berisi jutaan berita, informasi dan juga pengetahuan
hingga kabar terkini yang malah penyebaran hal-hal tersebut lebih
cepat sampai kepada khalayak melalui media sosial daripada media
lainnya seperti televisi.
b. Mendapat hiburan
Kondisi seseorang atau perasaan seseorang tidak selamanya dalam
keadaan yang baik, yang ceria, yang tanpa tanpa ada masalah, setiap
orang tentu merasakan sedih, stress, hingga kejenuhan terhadap suatu
hal. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi segala
perasaan yang bersifat negatif tersebut adalah dengan mencari hiburan
dengan bermain media sosial.
c. Komunikasi Online
Mudahnya mengakses media sosial dimanfaat oleh para penggunanya
untuk bisa melakukan komunikasi secara online, seperti chatting,
membagikan status, memberitahukan kabar hingga menyebarkan
undangan. Bahkan bagi pengguna yang sudah terbiasa, komunikasi
secara online dinilai lebih efektif dan efisien.
d. Menggerakkan Masyarakat
Adanya permasalah-permasalah kompleks seperti dalam hal politik,
pemerintahan hingga suku, agama, ras dan budaya (SARA), mampu
mengundang banyak tanggapan dari khalayak. Salah satu upaya untuk
menanggapi berbagai masalah tersebut adalah dengan memberikan
kritikan, saran, celaan hingga pembelaan melalui media sosial.
e. Sarana Berbagi
Media sosial sering dijadikan sebagai sarana untuk berbagi informasi
yang bermanfaat bagi banyak orang, dari satu orang ke banyak orang
lainnya. Dengan memberikan informasi tersebut, maka diharapkan
banyak pihak yang mengetahui tentang informasi tersebut, baik dalam
skala nasional hingga internasional.

E. Tik Tok
1. Pengertian Aplikasi Tik Tok
Tiktok merupakan aplikasi yang memberikan efek spesial, unik dan
menarik yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan mudah
untuk membuat video pendek yang keren dan bisa menarik perhatian banyak
orang yang menontonnya. Aplikasi Tiktok adalah sebuah jejaring sosial dan
platform video musik tiongkok yang diluncurkan pada september 2016.
Aplikasi ini adalah aplikasi pembuatan video pendek dengan didukung musik,
yang sangat digemari oleh orang banyak termasuk orang dewasa dan anak-
anak dibawah umur.
Aplikasi tiktok ini merupakan aplikasi yang juga bisa melihat video-
video pendek dengan berbagai ekspresi masing-masing pembuatnya. Dan
pengguna aplikasi ini bisa juga meniru dari video pengguna lainnya, seperti
pembuatan video dengan musik goyang dua jari yang banyak juga dibuat oleh
setiap orang.
2. Sejarah Aplikasi Tik Tok
Aplikasi tiktok ini merupakan aplikasi yang memperbolehkan para
pemakainya untuk membuat video musik berdurasi pendek. Aplikasi ini
diluncurkan pada bulan september tahun 2016 yang dikembangkan oleh
developer asal Tiongkok. ByteDance Inc, mengembangkan sayap bisnisnya ke
Indonesia dengan meluncurkan aplikasi video music dan jejaring sosial
bernama Tiktok. Sepanjang kuartal pertama (Q1) 2018, tik tok mengukuhkan
diri sebagai aplikasi paling banyak diunduh yakni 45,8 juta kali.
Menurut kutipan Fatimah Kartini Bohang (2018) jumlah tersebut
mengalahkan aplikasi populer lain semacam Youtube, WhatsApp, Facebook
Messenger, dan Instagram. Mayoritas dari pengguna aplikasi Tik Tok di
Indonesia sendiri adalah anak milenial, usia sekolah, atau biasa dikenal dengan
generasi Z. Aplikasi ini pun pernah diblokir pada 3 Juli 2018. Kemenkominfo
telah melakukan pemantauan mengenai aplikasi ini selama sebulan dan
mendapati banyak sekali masuknya laporan yang mengeluh tentang aplikasi
ini, terhitung sampai tanggal 3 Juli tersebut.Laporan yang masuk mencapai
2.853 laporan.
Banyak juga dari setiap orang atau setiap individu yang mencoba eksis
seperti Bowo dan Nuraini, bagi pengguna tiktok dengan menggunakan media
sosial ini menjadi sebuah ajang eksistensi diri dengan membuat video-video
sekreatif mungkin dan menarik. Maka dari itu banyak sekali saat ini yang
mengunduh serta menggunakan media sosial tiktok. Hal tersebut membuat
para pengguna merasa senang karena bisa terhibur jika mereka menggunakan
video tersebut.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Aplikasi Tiktok
Menurut Mulyana, dalam penggunaan Tiktok terdapat dua faktor yakni
Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Faktor Internal seperti perasaan, sikap
dan karakteristik individu, prasangka,keinginan atau harapan, perhatian
(fokus), proses belajar, keadaan fisik, nilai dan kebutuhan juga minat, dan
motivasi. Faktor eksternal seperti latar belakang keluarga, informasi yang
diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran,
keberlawanan, hal-hal baru dan familiar atau ketidakasingan suatu objek.
a. Faktor Internal
Faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang seperti perasaan. Menurut Ahmadi (2009:101) perasaan
ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang dialami
dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa
mengenal dan bersifat subjektif. Jadi menurut Ahmadi, perasaan adalah
faktor internal yang mempengaruhi penggunaan aplikasi Tiktok.
Karena menurutnya jika perasaan atau jiwa seseorang tidak menyukai
atau tidak senang dengan penggunaan aplikasi Tiktok ini maka
seseorang tersebut tidak akan menggunakannya.
Faktor internal merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap penggunaan aplikasi Tiktok. Faktor internal juga bisa
dikatakan sebuah proses belajar dalam penggunaan media sosial
termasuk penggunaan aplikasi Tiktok. Jadi dalam penggunaan media
sosial seperti aplikasi Tiktok tidak hanya untuk hiburan semata, tetapi
bisa juga untuk belajar berinteraksi terhadap orang orang baru,
kemudian juga penggunaan aplikasi Tiktok dapat meningkatkan
kreatifitas setiap orang. Dilihat dari sisi negatif nya juga penggunaan
aplikasi Tiktok ini dapat membuat setiap orang memiliki rasa malas
dan lupa dengan segala pekerjaan yang seharusnya dilakukannya.
b. Faktor Eksternal
Dalam aplikasi Tiktok orang-orang memperoleh informasi dari
berbagi video contohnya kejadian yang bersifat video seperti kapal
tenggelam atau dalam bentuk rekaman lainnya dengan begitu cepat
informasi kejadian tersampaikan kepada pengguna lainnya. Nasrullah
mengatakan informasi menjadi identitas media sosial karena media
sosial mengkreasikan representasi identitasnya, memproduksi konten,
dan melakukan interaksi berdasarkan informasi.Jadi informasi adalah
sesuatu yang sangat juga berpengaruh terhadap penggunaan aplikasi
Tiktok.
Jika seseorang tidak mendapatkan informasi tentang Tiktok
mungkin saja mereka tidak mengenal aplikasi Tiktok, bahkan sampai
menjadi penggunanya. Maka dari itu informasi dikatakan penting
sekali dalam penggunaan aplikasi Tiktok.Pengaruh dari media sosial
yang merupakan bagian dari media informasi salah satunya adalah
dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Jadi dengan informasi
juga seseorang bisa terpengaruh pengetahuannya mengenai media
sosial seperti Tiktok.

F. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian adalah kaitan atau hubungan antara konsep satu
dengan konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep
didapatkan dari konsep ilmu/teori yang dipakai sebagai landasan penelitian (Setiadi,
2013).
Media
Sosial
Citra Pemakaian
Penggunaa
n
BAB III
DESKRIPSI FENOMENA

Berikut merupakan trend menggunakan baju serba ungu di Tik Tok

Pada gambar disamping terlihat


seorang pemilik akun TikTok
“Betaria Purple” sedang berdiri
disamping motor vespanya yang
memiliki warna ungu. Tak
hanya itu fashion yang
digunakan oleh wanita tersebut
juga berwarna ungu, mulai dari
topi, kacamata, hijab, baju,
celana, jam tangan, sepatu,
hingga warna lipstik.
Pada gambar disamping terlihat
seorang wanita di dapur
rumahnya yang serba ungu
berdiri mengenakan setelan
berwarna serba ungu juga. Tak
hanya itu, bahkan wanita
pemilik akun tik tok bernama “
Lusi Castello” ini juga
memajang peralatan dapur yang
berwarna serba ungu.
Pada gambar disamping terlihat
seorang ibu-ibu yang membawa
alat pembersih di ruang tamu
rumahnya yang serba ungu. Ibu
dengan akun tik tok bernama
“Lili Purple” ini juga
mengenakan pakaian yang serba
ungu. Bahkan perabotan yang
ada disekitarnya juga berwarna
ungu.
BAB IV
INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan dan
mengumpulkan data penelitian, sebagai langkah untuk menemukan hasil atau kesimpulan
dari penelitian dengan tidak meninggalkan kriteria pembuatan instrumen yang baik.
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden secara
langsung maupun tidak langsung. Kuesioner termasuk aspek penting dalam penelitian yang
terdiri dari serangkaian pertanyaan untuk mengumpulkan informasi dari responden.
Berikut merupakan daftar pertanyaan yang digunakan sebagai pedoman penelitian

NO PERTANYAAN JAWABAN

S K TP

1. Seberapa sering anda menggunakan aplikasi tik tok?

2. Apakah anda senang melihat trend di Tik Tok?

3. Apakah anda mengikuti trend di Tik Tok?

4. Apakah anda menyukai warna ungu?

5. Apakah anda mengikuti trend serba ungu?


Keterangan:
S = Sering
K = Kadang-Kadang
TP = Tidak Pernah
BAB V
HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner pada 10 responden didapatkan hasil sebagai berikut:
BAB VI
FREKUENSI KEMUNCULAN

Dari hasil pengolahan data, didapatkan grafik dan tabel tentang informasi frekuensi
kemunculan pada masing-masing pertanyaan antara lain adalah sebagai berikut:
1. Soal nomor 1

Pada pertanyaan nomor 1 diperoleh data sebanyak 80% responden menyatakan sering
menggunakan aplikasi TikTok dan 20% responden menyatakan kadang-kadang.
2. Soal nomor 2

Pada pertanyaan nomor 2 diperoleh data sebanyak 80% responden menyatakan


senang melihat trend di TikTok dan 20% responden menyatakan kadang-kadang.
3. Soal nomor 3

Pada pertanyaan nomor 3 diperoleh data sebanyak 70% responden menyatakan sering
mengikuti trend di TikTok dan 30% responden menyatakan kadang-kadang.
4. Soal nomor 4
Pada pertanyaan nomor 4 diperoleh data sebanyak 80% responden menyatakan
menyukai warna ungu dan 20% responden menyatakan kadang-kadang.
5. Soal nomor 5

Pada pertanyaan nomor 5 diperoleh data sebanyak 70% responden menyatakan sering
mengikuti trend serba ungu dan 30% responden menyatakan kadang-kadang.

Anda mungkin juga menyukai