DISUSUN OLEH
Nama : SHERI PUSPA ANDINI
Kelas : 18 MIPA 7
No. Absen : 30
KATA PENGANTAR
C. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalh dari kajian proposal tersebut:
1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan pada remaja dengan
adanya trend mode pada gaya berpakaian siswa?
2. Apa yang menyebabkan tren mode berkembang di kalangan
pelajar SMA?
3. Bagaimana cara mengatasi pemasalahan trend mode pada
pelajar?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan pada remaja
dengan adanya trend mode pada gaya berpakaian siswa?
2. Untuk mengetahui penyebab trend mode berkembang di
kalangan pelajar SMA?
3. Untuk mengetahui cara mengatasi pemasalahan trend mode pada
pelajar?
E. Kontribsi Penelitian
F. Definisi Operasional
Trend berasal dari bahasa inggris yang berarti mengikuti model mutakhir.
Sedangkan mode atau fashion secara etimologi menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, mode merupakan bentuk nomina yang bermakna ragam
cara atau bentuk terbaru pada suatu waktu tertentu. Fashion adalah istilah
umum untuk gaya populer atau praktek, khususnya di pakaian, sepatu, atau
aksesori. Istilah yang lebih umum "kostum" sangat melekat di mata
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Fashion
Aspek fashion semakin menyentuh di kehidupan sehari-hari setiap
remaja. Fashion mempengaruhi apa yang seseorang kenakan, bagaimana
seseorang hidup dan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri.
Fashion juga memicu pasar dunia untuk terus berkembang, produsen untuk
berproduksi, pemasaran untuk menjual dan konsumen untuk membeli.
Cara berpakaian yang mengikuti fashion juga memperlihatkan kepribadian
dan idealisme seseorang.
Fashion sendiri berasal dari bahasa Inggris, yang artinya suatu
cara, kebiasaan atau mode. Menurut Troxell dan Stone dalam bukunya
“Fashion Merchandising”, fashion didefinisikan sebagai gaya yang
diterima dan digunakan oleh mayoritas anggota sebuah kelompok dalam
satu waktu tertentu. Definisi ini berbeda dengan Solomon. Menurut
Solomon dalam bukunya “Consumer Behavior : European Perspective”,
fashion adalah proses penyebaran sosial (social-diffusion) dimana sebuah
gaya baru diadopsi oleh kelompok konsumen. Sedangkan menurut penulis
sendiri, fashion adalah busana yang menentukan penampilan seseorang
dalam suatu acara tertentu, sehingga terlihat berbeda dari sebelumnya.
Dari definisi-definisi diatas dapat terlihat bahwa fashion erat
kaitannya dengan gaya yang digemari, kepribadian seseorang, dan rentang
waktu. Maka bisa dimengerti mengapa sebuah gaya yang di gemari bulan
lalu ini bisa dikatakan ketinggalan jaman beberapa bulan kemudian.
Di kehidupan remaja putri fashion bisa dianggap sebagai kode atau
bahasa yang membantu mereka untuk saling berkomunikasi. Mereka
selalu mengikuti setiap trend mode terbaru. Mereka akan terlihat percaya
diri jika mengikuti trend mode yang sedang digandrungi kelompok
mereka. Hal tersebut tentunya akan sedikit menimbulkan rasa cemburu
terhadap remaja yang satu dengan remaja yang lainnya. Selain itu, tidak
semua remaja putri mempunyai pola konsumsi fashion yang sama. Remaja
putri sekarang ini penuh karakter. Hal tersebut dikarenakan perbedaan
gaya hidupnya masing-masing. Jadi tidak semua remaja putri mempunyai
pola konsumsi fashion yang sama antara satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya pola konsumsi fashion tidak hanya dipengaruhi oleh
status sosial ekonomi saja, tetapi juga dipengaruhi oleh adanya iklan.
Peran iklan dalam meningkatkan pola konsumsi sangat besar karena iklan
dapat menciptakan mode atau trend yang terbaru. Melalui iklan produk,
fashion menjadi semakin melekat dikalangan remaja putri yang
memperhatikan penampilannya.
B. Definisi Remaja
Masa remaja merupakan masa yang sangat penting, sangat kritis
dan sangat rentan, karena bila manusia melewati masa remajanya dengan
kegagalannya, dimungkinkan akan menemukan kegagalan dalam
perjalanan kehidupan pada masa berikutnya. Sebaliknya bila masa remaja
itu diisi dengan penuh kesuksesan, kegiatan yang sangat produktif dan
berhasil guna dalam rangka menyiapkan diri untuk memasuki tahapan
kehidupan selanjutnya, dimungkinkan manusia itu akan mendapatkan
kesuksesan dalam perjalanan hidupnya. Dengan demikian, masa remaja
menjadi kunci sukses dalam memasuki tahapan kehidupan selanjutnya.
Masa remaja dimulai dari saat sebelum baligh dan berakhir pada
usia baligh. Oleh sebagian ahli psikologi, masa remaja berada dalam
kisaran usia antara 11-19 tahun. Adapula yang mengatakan antara usia 11-
24 tahun. Selain itu, masa remaja merupakan masa transisi (masa
peralihan) dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yaitu saat manusia
tidak mau lagi diperlakukan oleh lingkungan keluarga dan masyarakat
sebagai anak-anak, tetapi dilihat dari pertumbuhan fisik, perkembangan
psikis (kejiwaan), dan mentalnya belum menjukkan tanda-tanda dewasa.
Pada masa ini (masa remaja), manusia banyak mengalami perubahan yang
sangat fundamental dalam kehidupan baik perubahan fisik dan psikis
(kejiwaan dan mental).
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh
atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang
lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan
fisik (Hurlock, 1992).Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang
jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan
dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks,
dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi
atau peralihan karena belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi
memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini dan Siti Sundari, remaja adalah peralihan dari
masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua
aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung
antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut Zakiah Darajat,
remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.
Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka
bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Hal senada
diungkapkan oleh Santrock (2003: 26)
bahwa remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi
antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial-emosional.
3. Be confident
Menurut designer papan atas, fashion styles bukan berarti
seseorang memakai pakaian dari designer terkenal dan merk
bagus, tapi bagaimana seseorang bisa mengembangkan
kreatifitasnya sendiri untuk tetap bisa merubah sesuatu yang
sederhana menjadi trend baru. Cantik tak selamanya dilihat dari
fisik, pribadi yang positif akan terlihat lebih cantik daripada
supermodel yang terkenal hanya karena fisiknya saja.
Metode Penulisan
A. Simpulan
1. Fashion mempengaruhi apa yang seseorang kenakan, bagaimana
seseorang hidup dan bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri
2. Remaja cenderung bergaya hidup dengan mengikuti mode masa kini
B. Saran
Bereksperimenlah dengan fashion. Temukan fashion Anda sendiri.
Tidak ada fashion yang ketinggalan jaman, karena fashion adalah ciri
seseorang yang ingin berekspresi.
C. Daftar Pustaka
Letitia, Shara. 2012. About Fashion. Jakarta: Gramedia
Zaneta, Askila Eleanor, 2007. Fashionable. Bandung: Gramedia
http://our-life-is-fashion.blogspot.com/2013/04/seputar-dunia-
fashion.html#.UZjoqKKxV7Z
http://sahabatconseling.blogspot.com/2012/05/dampak-gaya-berpakaian-
remaja-masa-kini.html
http://natashaaquilaputri.blogspot.com/2012/02/contoh-karya-tulis-
penelitian-terhadap.html
http://amiraanisa.blogspot.com/2012/02/fashion-di-kalangan-remaja.html