Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PERKEMBANGAN MODE

A. Tujuan

Bab disusun untuk menjadi bahan bagi mahasiswa terkait materi


perkembangan mode. Tujuan belajar yang akan dicapai adalah mahasiswa mampu
memahami perkembangan mode, seorang fashion designer dapat mengetahui adanya
siklus mode, yang menyesuaikan dengan peradaban manusia. Prose perubahan mode
perlu diketahui oleh fashion designer dapat memperoleh ide untuk kemudian
dikembangkan dan diwujudkan menjadi tren fashion yang baru.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mempelajari perkembangan mode, mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian mode
2. Menjelaskan perubahan mode
3. Menjelaskan siklus mode
4. Menjelaskan kegiatan apa saja yang terjadi dalam industri mode
5. Menyebutkan beberapa 3 pusat mode didunia.

C. Materi
1. Defenisi Mode
Bagi orang awam, kata Mode erat kaitannya dengan pakaian. Namun asal-
muasalnya kata Mode yang dalam bahasa Inggris adalah Fashion, berarti bentuk dari
suatu hal, gaya busana, perilaku, dan sebagainya. Mode berarti trand. Sesuatu yang
dilakukan atau digunakan oleh suatu komunitas tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Mode tidak selalu berhubungan dengan gaya berpakian atau assesoris, namun juga
dapat menjadi suatu konsep, gaya hidup, musik, perilaku, jargon dan sebagainya.
Mode erat kaitannya dengan proses sebuah perubahan gaya, karena mode selalu
beruubah-ubah menurut jamannya. Tetapi, karena gaya berpakaian dan asesoris
paling sering mengalami perubahan dalam jangka waktu relatif singkat, maka

1
banayak orang yang sering menghubungkan kata Mode dengan pakaian atau asesoris
(Soe jankyn Jones, 2002).
Menurut Van Hoeve (dalam Arifah, 2003) mengatakan bahwa mode yaitu
garam/cara/gaya pada suatu masa tertentu yang berganti-ganti dan diikuti oleh orang
banyak dalam berbagai bidang terutema berpakaian.
Sementara itu Gini Stephen Frings (1989) dalam bukunya Fashion From
Concept To Consumer mendefinikan bahwa fashion atau mode adalah gaya yang
sedang terpopuler pada saat tertentu. Istilah mode mengandung tiga komponen, yaitu
style, acceptence dan timeliness, dimana style atau gaya berkaitan dengan
karakteristik kelas atau ciri dalam berpakaian atau dalam sesoris. Acceptence (daya
tembus pasar) berkaitan dengan daya tariknya pasar, dan timeliness (cakupan waktu)
berkaitan dengan perubahan dan siklus mode. Jadi mode menurut Gini Stephen
Frings adalah produk atau hasil karya yang senantiasa berubah.
Dalam mode atau fashion terdapat beberapa istilah yang menggunakan kata
fashion untuk menggambarkan suatu hal atau peristiwa yang terjadi yang berkaitan
dengan mode , seperti istilah sesuatu sedang digemari masyarakat ( in fashion), mode
yang dipamerkan atau diperagakan (fashion show), pencipta mode (fashion
designer), buku mode (fashion book), gambar pola pakaian sesuai mode terakhir
(fashion plate).
Mode dalam berpakaian merupakan cara yang paling mudah untuk
mengekspresikan emosi atau perasaan terhadap sesuatu bagi manusia selama
berabad-abad. Pakaian pun dapat mencerminkan kepribadian seseorang. Apabila
seseorang yang memilik staus yang dianggap penting dalam suatu
kebudayaan/masyarakat mulai mengenakan pakaian yang baru atau berbeda, maka
trend mode pun dapat berubah. Masyarakat cenderung mengikuti atau berpatokan
paa seseorang tersebut, shingga terjadilah trend pemakaian baju yang hampir serupa
bentuknya atau gayanya dengan sang pencipta trend. Mode sangatlah beragam,
terbagi dalam suatu lingkungan berdasarkan keragaman umur, kelas sosial,
pekerjaan, geografis serta lingkup waktu. Apabila, contohnya seorang manula
berpakaian berdasarkan trend mode anak muda maka akan terlihat sangat

2
memalukan dimata baik orang tua maupun anak muda. Sama halnya yang
dikemukakan oleh Troxell (1998) dalam bukunya fashion Marchandising, mode atau
fashion didefinisikan sebagai gaya yang diterima dan digunakan oleh mayoritas
anggota sebuah kelompok dalam suatu waktu tertentu.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa mode
adalah gaya penampilan yang dianggap indah pada suatu masa, digemari dan diikuti
oleh orang banyak. Mode akan berubah dari masa ke masa, apabila mode baru
muncul, maka mode yang sebelumnya di anggap kuno dan lambat laun akan
ditinggalkan.

2. Perubahan Mode
Mode memang menjadi bagian dari kehidupan manusia, karena itu senantiasa
perlu diketahui, diamati, bahkan diikuti. Saat ini tampil modis bukanlah hal yang luar
biasa, karena keberadaan seperti itu telah menjadi tuntutan. Setiap orang berhak
tampil modis dan menentukan pilihan, namun hendaknya jangan menjadi korban
mode hanya karena membiarkan pengaruh mode mendominasi seluruh penampilan
kita. Pada prinsipnya bahwa gaya bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan, akan tetapi
dalam berbusana sebaiknya merefleksikan selera dengan kepribadian, dan selanjutnya
sejauh mana potongan atau model mutakhir tersebut bisa diterapkan pada tubuh kita
masing-masing. Hal ini karena masing-masing orang berbeda dalam bentuk tubuh,
proporsi, warna kulit, warna rambut, usia dan selera.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi berpendapat bahwa sosiologi ialah
ilmu yang mempunyai struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-
perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur sosial pokok
yaitu kaidah-kaidah sosial (normanorma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok serta lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara
pelbagai segi kehidupan bersama. Salah satunya yang bersifat tersendiri adalah dalam
hal terjadinya perubahan-perubahan di dalam struktur sosial (Soemardjan, 1974:29).
Dalam definisi tersebut terlihat bahwa sosiologi bertujuan untuk mendapatkan fakta-
fakta masyarakat yang mungkin dapat digunakan untuk memecahkan

3
persoalanpersoalan masyarakat, dan untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi.
Berkaitan dengan hal ini, maka pendekatan sosiologi digunakan untuk melihat faktor-
faktor penyebab perubahan mode desain busana.
Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat sering mempersoalkan
perbedaan antara perubahan-perubahan sosial dengan perubahan-perubahan
kebudayaan. Dalam buku Sosiologi Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan
sosial merupakan bagian dari perubahan. Perubahan dalam kebudayaan mencakup
semua bagian, yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan sebagainya,
bahkan perubahan-perubahan dalam bentuk suatu aturan-aturan organisasi sosial.
Kebudayaan dikatakan mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang
timbul karena interaksi yang bersifat komunikatif seperti menyampaikan buah pikiran
secara simbolis dan bukan oleh karena warisan yang berdasarkan keturunan
(Soekanto, 1990:341-42). Dibandingkan dengan pendapat Tylor yang mengatakan
bahwa kebudayaan adalah suatu yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum adat istiadat dan setiap kemampuan serta
kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan-perubahan
kebudayaan adalah setiap perubahan dari unsur-unsur tersebut (1990: 341-42).
Tidak mudah untuk menemukan garis pemisah antara perubahan sosial
dengan perubahan kebudayaan. Dalam kehidupan sehari-hari tidak ada masyarakat
yang tidak mempunyai kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan
yang tidak terjelma dalam suatu masyarakat. Jelas bahwa perubahan sosial dan
perubahan kebudayaan mempunyai satu aspek yang sama, yaitu kedua-duanya
bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam
cara suatu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya(Soemardjan, 1974:
xviii). Penjelasan ini menegaskan lagi akan kesukaran kita meletakkan garis pemisah
antara perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Sebagai contoh perubahan
dalam model pakaian ataupun perubahan dalam kesenian, dapat terjadi tanpa
mempengaruhi lembaga kemasyarakatan atau sistem sosialnya. Namun sebaliknya
sukar dibayangkan terjadinya perubahan sosial tanpa didahului oleh suatu perubahan
kebudayaan. Suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu tidak mungkin

4
berhenti pada satu titik, karena perubahan di bidang lain akan segera mengikutinya.
Hal ini disebabkan karena struktur lembaga-lembaga kemasyarakatan sifatnya kait
berkait.
Perubahan pada perkembangan mode desain busana di pengaruhi oleh
kondisi ekonomi, sosial, kemajuan teknologi, bahkan peran dan status atau
popularitas seseorang dapat memunculkan suatu yang baru dalam mode. Beberapa
faktor yang mempengaruhi perkembangan mode di masyarakat yaitu:
1. Sistem masyarakat yang terbuka, masyarakat yang menganut demokrasi
mempercepat berkembangnya mode. Terbukanya kesempatan untuk
menaikkan status sosial mendorong berfungsinya mode. Dengan makin
mudahnya masyarakat menengah kebawah menikmati mode lewat pakaian
jadi membuat pelaku mode tidak terbatas pada kalangan atas.
2. Meningkatnya pendapatan masyarakat dan pendapat keluarga khususnya
menjadi salah satu faktor penting yang membuat mode bergerak cepat.
3. Meluasnya pendidikan turut mempercepat perkembangan mode.
Meningkatnya pendidikan dapat membuka wawasan dan memotivasi
untuk tampil lebih fashinable.
4. Komunikasi antar bangsa menyebabkan pembauran kultur. Mode yang
berkembang di Barat dapat mengadaptasi model etnik, sehingga trend
mode dapat diterima oleh berbagai kalangan.
5. Gaya hidup kaum muda dan emansipasi wanita mempercepat
berberkembangnya mode. Masyarakat yang memberi apresiasi tinggi
terhadap gaya hidup kaum mudanya akan memperbesar kesempatan bagi
perubahan mode, karena kaum muda suka akan inovasi radikal.
6. Teknologi mempercepat perkembangan mode. Pesatnya perkembangan
industri garment dapat mempercepat produksi pakaian jadi dalam jumlah
banyak dan dapat meniru trend mode secara cepat.

5
3. Siklus Mode
Mode memiliki siklus sendiri, dan terkadang mode cenderung mengulangi
apa yang terjadi pada zaman-zaman sebelumnya, seperti yang dikatakan oleh
perancang busana asal Perancis, Christian Lacroix yang memiliki analisa pribadinya
terhadap mode, bahwa, Mode bergerak seperti siklus Oedipal (Sigmud Freud) dimana
seorang perancang busana muda akan selalu teringat atau terinspirasi dan
menghidupkan kembali sosok wanita pertama yang memberi kesan baginya.
Perancang busana berusia 20an tahun zaman sekarang selalu bernostalgia akan
terkesan glamour yang ia miliki pada masa kecilnya (www.fashion era.com).
Siklus mode berawal pada peragaan busana perancang-perancang dunia yang
dianggap sebagai pencipta trand, khususnya di empat kota yang dianggap sebagai
ibukota mode dunia yaitu London, Paris, Milan dan New York. Saat baju tersebut
terlihat di pemunculan perdanaya di atas peragaan busana, masyarakat umum sudah
dapat mengkonsumsinya meskipun hanya sebatas penglihatan, lalu pakaian-pakaian
tersebut dipamerkan di acara-acara perdagangan busana dan disorot oleh media
sehingga akhirnya dikenakan oleh para fashion leeders atau petinggi , seperti editor
mode sebuah majalah mode yang mendunia, atau selebritis atau ikon-ikon mode,
orang yang dianggap berpengaruh dikomunitasnya. Pada masyarakat mode dunia
kini, ornag-orang yang dianggap sebagai petinggi mode antara lain adalah Anna
Wintour, editor majalah Vogue selaku majalah mode yang paling terkemuka saat ini,
lalu ada pula sekelompok wanita muda dengan kedudukan kelas sosial tertinggi di
Hollywood, seperti Paris Hilton,
Siklus atau perputaran mode artinya mode itu menglami perputaran, karena
suatu saat mode itu akan kembali lagi menjadi modus atau ’up todate’ digamari
menjadi trend mode. Hal tersebut dapat di lihat dari perkembangan mode desain
busana dari tahun ke tahun mempunyai ciri perkembangan yang berlainan, kadang-
kadang ada perkembangan mode pada kerah, bentuk leher, lengan, rok, hiasan, warna
dan sebagainya. Perkembangan tersebut tidak serempak pada suatu waktu untuk
setiap hal di atas, dapat juga bergantian atau ada beberapa yang bersamaan.

6
Gini Stephen Frings dalam bukunya yang berjudul Fashion From Concept to
Consumer menjelaskan bahwa mode mengalami siklus, mulai dari tahap pengenalan
(introduksi) hingga ke tahap yang paling rendah dari segi komersial yaitu banting
harga (tidak diminati lagi). Siklus mode itu terbagi atas 5 tahapan yaitu:

a. Introduksi
Yaitu masa dimana perusahaan (rumah mode) menawarkan gaya baru kepada
pasar dan biasanya masih berharga mahal.
b. Masa Pertumbuhan
Yaitu mulai dibeli dan dipakainya barang (busana) tersebut lebih
memungkinkan orang lain melihatnya, dan yang terjadi adalah gaya tersebut
menjadi lebih populer.
c. Puncak Popularitas
Yaitu masa dimana gaya tersebut mencapai kepopulerannya yang amat luas,
banyak dibeli dan banyak ditiru dalam berbagai tingkat harga dan kualitas,
serta banyak diberbagai jenis media massa.
d. Masa Surut
Yaitu masa jenuh pasar sebagai dampak dari membanjirnya barang sejenis.
Pada masa tersebut, sudah terdapat gejala orang mulai mencari lagi gaya baru,
karena keinginan untuk membeli barang yang sama sudah hilang meski
sesekali masih dipakai juga.
e. Masa Usang
Yaitu masa dimana konsumen betul-betul telah berganti gaya, sekaligus
memulai siklus mode yang baru.

7
Jadi dapat digambar sebagai berikut :

Gambar 1.1 Tabel Siklus Mode

(Sumber : Frings, Gini Stephen. 2007dan Sue Jenkyn Jones, 1998)


Keterangan gambar:
a. Inovasi : perancang busana yang berinovatif yang senantiasa dapat
menciptakan gaya baru pada tiap-tiap rancangannya akan merasa tertantang
untuk melakukan inovasi, meskipun gaya tersebut pada awalnya sering terasa
asing bagi konsumen.
b. Diliputi media massa dan dipakai fashion laeders: Fashion Leaders atau para
petinggi mode merupakan sekelompok orang yang senantiansa mencari
persesuaian trend agar lebih merasa yakin mengenai apa yang akan
dipakainya. Mereka terkadang mencari pendukung guna mencerminkan
persesuaian dengan komunitasnya kepada para fashion laeders dalam rangka
menemukan keyakinan saat mereka memakai mode terbaru itu. Pada tahap ini,
media massa meliput dan membahas gaya tersebut seiring dengan mulai
dipakainya tersebut oleh para fashion leaders.
c. Diliput majalah mode: Gejala ini secara lebih luas diliput dan disebarluaskan
oleh majalah-majalah konsumen, brosur-brosur, iklan dan sebagainya.

8
d. Dipakai oleh peminat mode: Kalangan tertentu yang senantiasa tertarik
terhadap model-model rangcangan baru mulai mengenakannya.
e. Ditiru dan diadaptasi dengan harga lebih murah: Biasanya pasar yang
menangkap gejala popularitas gaya tertentu cnederung meniru dan
menggandakan gaya tersebut namun dengan harga yang lebih terjangkau.
Akibatnya, terdapat perbedaan pada karakteristik bahan yang dipakai dan
teknik penjahitan dengan kualitas lebih rendah.
f. Diliput media massa: Seiring dengan massalisasi itu, semakin banyak mode
serupa tersebar sehingga menarik media lokal untuk meliputnya.
g. Dipakai oleh fashion followers: fashion followers adalah masyarakat pada
umumnya yang berusaha untuk menyamai kecendrungan yang ada manakala
mereka sudah merasa yakin bahwa mode itulah yang memeng sedang
berlangsung. Dalam hal ini semakin populernya gaya yang dianggap sedang
berlangsung menyebabkan banyak anggota masyarakat terdorong untuk
mengikuti trand mode tersebut, yang dapat diperoleh ditoko dan dipasar-pasar
terdekat.
h. Masyarakat jenuh: banjirnya pasar dan maraknya pemakaian gaya tersebut
menyebabkan masyarakat jenuh dan tidak lagi terterik untuk membelinya.
i. Obral: Karena masyarakat telah merasa jenuh maka produsen dan penyalur
pun ikut turut menyesuaikan diri terhadap kecendrungan masyarakat tersebut.
Mengingat hasrat konsumen semakin menurun semakin stok produksi
semakin banyak maka hal ini mendorong barang-barang tersebut untuk dijual
secara obral guna memperkecil resiko kerugian.
j. Ciptaan Baru: Menyusul kejenuhan gaya tertentu, tahap inovasi bagi seorang
perancang busna atau sebuah rumah mode sudah kembali mulai berlangsung
untuk nantinya dipersembahkan pada musim berikutnya.

4. Kegiatan yang terjadi dalam industri mode


Tak seperti industri-industri lainnya, industri mode bekerja dalam siklus yang
terus berputar-putar pada tempatnya. Suatu rumah mode harus bekerja dengan cepat

9
dikerenakan oleh perubahan yang sungguh cepat dalam dunia mode; mereka
diharuskan untuk selalu mengejar, bila perlu lebih unggul dari trend mode teranyar.
Dalam industri mode, selalu ada kompetidi terselubung untuk meraih gelar siapakan
yang dapat menjadi pencipta trend tiap musimnya. Sebuah tim perancang busana
akan membuat beberapa koleksi busana untuk tiap-tiap musim bersebut, dan mereka
harus bekerja satu tahun lebih awal sehingga busana yang ditawarkan akan meraih
pasar yang ditargetkan dalam tepat waktu. Setelah suatu koleksi selesai dikerjakan,
koleksi berikutnya harus segera mulai digarap. Tiap koleksi tersebut harus
direncanakan dengan jelas dan mendetail, biasanya untuk membantu dalam mencari
inspirasi, suatu tema akan diangkat sebagai pedoman dalam merancang koleksi
pakaian tersebut. Dan biasanya, dalam suatu rumah mode yang besar, terdapat
beberapa bagian/seksi yang memiliki perannya sendiri-sendiri dalam mempersiapkan
koleksi pakaian tersebut (Sue Jenkyn Jones , 2005).
Bagian kreatif yang dikepalai oleh perancang busana merupakan bagian yang
paling vital dari sebuah rumah mode. beserta beberapa asisten kreatifnya, seorang
perancang busana bekerja dalam menentukan tema yang akan diperkenalkan untuk
setiap musimnya serta merancang bentuk dan gaya setiap pakaian dalam koleksi
tersebut. Apabila pekerjaan tim kreatif tidak terorgansir, maka semua bidang lainnya
tidak dapat bekerja. Tim lainya adalah tim perancang bahan yang merancang bahan-
bahan pakaian untuk kemudian diberikan kepada tim kreatif (perancang busana). Lalu
ada pula bagian fashion merchandiser, yang diharuskan mengurusi pembelian dan
persediaan alat-alat produksi, yang meliputi pekerjaan penjahitan dan pemotongan
pola; serta bagian finishing dan pemasangan detail seperti payet atau border. Diluar
itu bagian-bagian tersebut ada pula bagian marketing, yang bertugas mempromosikan
rumah mode tersebut, baik dalam membuat iklan untuk majalah maupun
berhubungan dengan media massa untuk memberi informasi tentang apa saja yang
terbaru dan kelender mode dari rumah mode tersebut. Selain itu ada pula bagian
akuntansi yang mengatur keuangan dalam pemasukan dan pengeluaran uang yang
terjadi di rumah mode tersebut. Berikut asisten hingga manager yang bekerja untuk
memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan lancer dan tepat waktu.

10
5. Pusat Mode Dunia

Kota mode adalah sebuah kota yang menjadi pusat utama industri mode,
kegiatannya termasuk desain mode, produksi, ritel produk-produk mode, ajang mode
(seperti pekan modedan penghargaan mode), serta pameran dan aktivitas
perdagangan yang terkait dengan mode yang menghasilkan pemasukan perekonomian
yang signifikan bagi kota tersebut. Kota mode umumnya memiliki subbudaya kuat
yang mampu memberikan inspirasi dan menjadi tren, tidak hanya bagi kalangan
profesional mode, namun juga bagi warga kota yang bersangkutan, dan
mengubah gaya dan budaya jalanan mereka menjadi karakteristik penting. Kota mode
biasanya juga memiliki bisnis mode yang maju, hiburan, budaya, dan aktivitas
rekreasi yang signifikan dan diakui secara internasional atas identitasnya yang unik
dan kuat.

Saat ini, ada empat kota yang dianggap sebagai pusat mode dunia, yang
dikenal dengan julukan "empat besar", yaitu London, Milan, New York
City dan Paris. Peringkat mengenai kota mode utama di dunia dirilis oleh Global
Language Monitor setiap tahunnya

Beberapa Pusat Mode Dunia sebagai berikut.


a. Pusat Mode di London
London menempati urutan pertama sebagai kota mode dan sebagai tren
center saat ini. London merupakan salah satu kota fashionable di dunia.
London merupakan kota percampuran budaya modern dan gaya
penduduknya. Dari gaya yang berani, acak-acakan, hingga yang bersifat
tradisional semua bisa ditemui di kota ini.

b. Pusat Mode di Milan


Italia adalah pusat mode dengan kota Milan sebagai pusat mode
dikotanya. Milan setaraf dengan Paris, selain terkenal dengan hal-hal yang
berhubungan dengan belanja. Milan juga terkenal dengan café- café, bar,
dan restorannya yang sering dijadikan tempat peragaan busana. Kelebihan

11
Milan sebagai pusat mode adalah bentuk kota yang panjang dengan Piazza
Del Duomo sebagai pusatnya.
 Milano Moda Donna pusat peragaan busana di Milan
Milano Moda adalah pusat peragaan busana di Milan juga sekaligus
sebagai pusat pameran mode. Bangunan tersebut meliputi empat aula
yaitu: Montenapoleone, Manzoni, Spiga, dan Borgospesso untuk
pameran mode dengan kapasitas antar 450-1200 empat duduk. Di
sekitarnya juga terdapat area-area terbuka untuk pengunjung dengan
kapasitas 500 orang. Peragaan busana di tempat ini termasuk acara yan
special karena menunjukkan eksistensi dunia mode. Milano Moda
tidak hanya sebagai ruang pamer bagi desainer-desainer terkenal,
tetapi juga bagi desainer-desainer muda berbakat. Perancangperancang
baru merupakan generasi yang berperan penting dalam perkembngan
mode. Milano Moda Donna merupakan pusat kegiatan-kegiatan mode
internasional. Pengunjung pameran tidak hanya berasal dari kota
Milan, tetapi juga berasal dari segala penjuru dunia. Lebih dari 2000
wakil media masing-masing penerbit datang untuk meliput
kegiatankegiatan di Milano Moda Donna.

Gambar 1.2. Milano Moda Donna


(sumber: http://www.milanomodadonna.it/it/)

12
 Milano Fashion Center
Diperlukan suatu undangan tertentu untuk masuk Milano Fashion
Center. Walaupun begitu Milano Fashion Center tetap menjadi tujuan
para pecinta mode untuk selalu mengunjunginya. Bagi para
pengunjung, mengunjungi Milano Fashion Center merupakan suatu
wisata mode tersendiri.

Gambar 1.3. Milano Fashion Center


c. Pusat mode di Paris
Paris merupakan pusat dunia mode yang terkenal dengan peragaan
busananya. Bagi Paris perkembangan dunia mode juga merupakan seni.
Melalui busana yang dipamerkan pada peragaan busana, inspirasi dan
gagasan-gagasan para desainer memotivasi perkembangan mode di Paris.
d. Pusat mode di Roma Roma merupakan kota mode yang mempunyai
reputasi internasional dan terkenal dengan butik-butik yang mewah dan
elit.

D. Rangkuman
Mode adalah gaya penampilan yang dianggap indah pada suatu masa ,di
gemari dan diikuti oleh orang banyak Mode akan berubah dari masa ke masa. Apabila

13
mode baru muncul ,maka mode yang sebelumnya di anggap kuno dan lambat laun
akan ditinggalkan.
Perubahan pada perkembangan mode desain busana di pengaruhi oleh
kondisi ekonomi, sosial, kemajuan teknologi, bahkan peran dan status atau
popularitas seseorang dapat memunculkan suatu yang baru dalam mode. Beberapa
faktor yang mempengaruhi perkembangan mode di masyarakat yaitu: (1) sistem
masyarakat yang terbuka, (2) Meluasnya pendidikan, (3) Komunikasi antar bangsa,
(4)Gaya hidup kaum muda dan emansipasi wanita, dan (5)Teknologi.
Siklus atau perputaran mode artinya mode itu menglami perputaran, karena
suatu saat mode itu akan kembali lagi menjadi modus atau ’up todate’ digamari
menjadi trend mode.
Mode mengalami siklus, mulai dari tahap pengenalan (introduksi) hingga ke
tahap yang paling rendah dari segi komersial yaitu banting harga (tidak diminati lagi).
Siklus mode itu terbagi atas 5 tahapan yaitu: introduksi, masa pertumbuhan, puncak
popularitas, masa surut, masa usang.
Industri mode bekerja dalam siklus yang terus berputar-putar pada tempatnya.
Suatu rumah mode harus bekerja dengan cepat dikerenakan oleh perubahan yang
sungguh cepat dalam dunia mode. Kegiatan yang terjadi dalam industri mode yaitu
tim perancang busana akan membuat beberapa koleksi busana untuk tiap-tiap musim,
tim perancang bahan yang merancang bahan-bahan pakaian, bagian fashion
merchandiser, marketing, yang bertugas mempromosikan rumah mode, bagian
akuntansi yang mengatur keuangan dalam pemasukan dan pengeluaran uang yang
terjadi di rumah mode.

Saat ini, ada empat kota yang dianggap sebagai pusat mode dunia, yang
dikenal dengan julukan "empat besar", yaitu London, Milan, New York
City dan Paris.

14
E. Evaluasi
Soal:
1. Jelaskan pengertian mode menurut definisi para pakar
2. Apa yang dimaksud dengan perubahan mode? jelaskan.
3. Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi perkembangan mode di masyarakat,
dan jelaskan!
4. Sebutkan dan jelaskan 5 tahapan dalam Siklus mode
5. Jelaskan secara singkat kegiatan dalam industi mode
6. Sebutkan empat kota yang dianggap pusat mode dunia!

Proyek Tugas:
1. Siapkan alat dan bahan untuk pembuatan kliping seperti kertas HVS A4,
gunting, lem, bahan materi baik dari majalah, koran, pita, silotip dan
sebagainya sebagai pelengkap untuk memperindah kliping.
2. Buatlah kliping tentang biografi 5 perancang dari manca negara beserta hasil
rancangannya. Sistematis pembuatan kliping sebagai berikut:
a. Cover/sampul kliping
b. Kata pengantar kliping
c. Daftar isi kliping
d. Isi dan pembahasan kliping
e. Kesimpulan dan saran
f. Daftar pustaka
3. Tugas ini dikumpulkan pada pertemuan perkuliahan minggu berikut.

15

Anda mungkin juga menyukai