Oleh :
SI GIZI 2022 D
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
KATA PENGANTAR
Setiap lantunan doa yang kami panjatkan hanya kami persembahkan kepada Allah azza
wa jalla karena dengan nikmat dan izin-Nya kami dapat merasakan kenikmatan dunia yang tiada
batas serta rasa syukur akan selalu kami panjatkan atas segala rasa kasih sayang-Nya kepada
kami.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada keharibaan Nabi besar
Muhammad SAW, yang telah menuntun kita semua ke era modern yang dipenuhi dengan cahaya
ilmu yang insyaallah barokah dan telah membebaskan kita dari zaman jahiliyah dan masa
kegelapan akan nihilnya ilmu pengetahuan saat itu.
Dengan izin Allah SWT serta dengan syafaat Rosulullah penyusun dapat menyelesaikan
Tugas ini, yang berjudul Alat Pengolahan Makanan.
Didalam penulisan Tugas ini penyusun mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak,
baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu,pada kesempatan ini pula penyusun ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Kepada Ibu Dr. Rita Ismawati, S.Pd, M.Kes. selaku dosen pengampu mata kuliah Kuliner
Dasar
2. Kepada teman – teman kelompok saya yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan
tugas ini.
3. Kepada teman – teman kelas Gizi 2022D
Penyusun menyadari bahwa penyusunan Tugas ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penyusun memohon kritik dan saran dari
setiap kalangan khususnya bagi yang telah membaca Tugas ini.Saran tersebut sangat penyusun
butuhkan guna menjadikan Tugas ini lebih baik lagi dari sebelumnya.
Akhir kata penyusun berharap semoga Tugas ini dapat bermanfaat serta dapat membawa
berkah bagi semua pihak dan mudah-mudahan dengan izin Allah kita mendapatkan apa yang
diinginkan dan menjadi insan yang lebih baik lagi untuk kedepannya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL..........................................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Peralatan Pengolahan Masakan............................................................................2
2.2 Klasifikasi Alat Pengolahan Masakan...................................................................................2
2.2.1 Alat Pemanas...................................................................................................................2
2.2.2 Alat Penggorengan..........................................................................................................8
2.2.3 Alat Pengukus................................................................................................................10
2.2.4 Alat Perebus..................................................................................................................13
2.2.5 Alat Pembakar dan Pemangang.....................................................................................17
2.3 Teknik pencucian.................................................................................................................27
2.3.1 Teknik Pencucian..........................................................................................................28
3.2.2 Tujuan Pencucian..........................................................................................................30
3.2.3 Tes Kebersihan..............................................................................................................31
BAB 3 KESIMPULAN................................................................................................................34
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 3 1 Bahan dan Obat Pmebersih Peralatan dan Ruang......................................................................33
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari peralatan pengolahan makanan
2. Mengetahui klasifikasi alat pengolahan makanan
3. Mengetahui cara penggunaan alat pengolahan masakan
4. Mengetahui kekurangan dan kelebihan alat pengolahan masakan
5. Mengetahui teknik perawatan alat pengolahan makanan
6. Mengetahui teknik pencucian alat pengolahan makanan
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peralatan Pengolahan Masakan
Alat pengolahan adalah alat-alat yang langsung digunakan untuk mengolah makanan
seperti kompor, oven, pengukus, penggorengan, perebus dan pengukusan.Dengan perkembangan
teknologi, maka mengolah makanan untuk orang banyak tidak lagi merupakan sesuatu yang sulit
atau memerlukan banyak waktu seperti waktu dulu, karena efesiensi waktu, sangat
dipertimbangkan dalam dunia usaha. Alat pengolahan umumnya terbuat dari berbagai bahan
dasar sesuai dengan kebutuhannya.
2.2 Klasifikasi Alat Pengolahan Masakan
2.2.1 Alat Pemanas
Dalam kehidupan kita sehari-hari,alat pemanas merupakan alat yang sangat sering
dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Kita sebagai pengguna dari alat pemanas
yang setiap jenisnya mempunyai sifat-sifat dan cara penggunaan yang berbeda, perlu
mengenal jenis – jenis alat pemanas tersebut sehingga dalam pemilihan atau penentuan
jenis untuk tujuan penggunaan tertentu harus betul-betul sesuai dengan yang kita
inginkan. Pemilihan dan penggunaan alat pemanas untuk suatu tujuan pemakaian,
memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat dan cara penggunaan alat pemanas. Sifat-
sifat dan cara penggunaan ini penting sekali dalam industri maupun rumah tangga sebab
dari pengetahuan tersebut tidak saja dapat dipilih jenis alat pemanas yang tepat serta
macam penggunaan yang memungkinkan, akan tetapi juga dapat dipilih kemungkinan
penggantian oleh jenis alat pemanas lainnya apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat
secara kontinyu atau terlalu mahal.
1. Pengertian alat pemanas
Alat pemanas adalahmerupakan peralatan yang menggunakan daya tahan panas
untuk melakukan proses pengolahan makanan.
2. Jenis-jenis alat pemanas
1. Dispenser
a. Pengertian
Dispenser adalah jenis pemanas air tanpa kita memasaknya di
kompor, alat ini menggunakan arus listrik. Dispenser harus dalam
keadaan bersih sehingga air yang dikomsumsi lebih hygiene. Dispenser
sangat mempermudah kita dalam memasak air sehari-hari.
b. Cara penggunaan dispenser:
1) Pastian galon telah terpasang dan terisi air
2) Pasang kabel aliran listrik dan pastian listrik mengalir
3) Tekan tombol on/of yang berada dibagian belakang dispenser
4) Tunggu lampu hijau menyala pertanda air sudah panas
5) Air siap dikomsumsi
c. Kelebihan dispenser
1) Mempermudah dalam memanaskan air
2) Mudah digunakan
3) Ekonomis d) kekurangan dispenser
3
1) Galon harus diisi ulang apabila sudah habis
2) Mudah meledak apabila dispenser masih hidup, sedangkan air sudah
hampir habis dan kosong
3) Pengguna harus berhati-hati agar tidak kesentrum.
Gambar 2. 2 Dispenser
Sumber (philips.com)
4
3. Microwave
a. Pengertian
Microwave juga dikenal sebagai alat serbaguna untuk berbagai
macam proses pengolahan makanan, khususnya sebagai pemanas, baik
bahan makanan yang yang sudah jadi maupun yang belum diolah.
b. Cara penggunaan microwave:
(1) Pastikan arus listrik menyambung pada microwave
(2) Tekan tombol on untuk menghidupkan dan tombol off untuk
mematikan
(3) Panaskan terlebih dahulu microwave sebelum ddi masukkan
makanan
(4) Setelah makanan masuk lalu tutup pintu microwave agar proses
pemanasan sempurna
c. Kelebihan microwave:
(1) Mudah digunakan
(2) Proses pemanasan makanan lebih cepat
(3) Kebersihan makanan lebih terjaga
d. Kekurangan mikrowave :
(1) Daya listrik terlalu tinggi
(2) Konsleting listrik.
Gambar 2. 5 Microwave
Sumber : (Clean Qurrota Ayun, 2022)
4. Toaster pemanggang roti
a. Pengertian
Toaster adalah alat pemanas yang berfungsi untuk memanggang
roti umumnya banyak terdapat di restoran dan di hotel.
b. Cara penggunaan toaster:
(1) Pastikan aliran listrik tosster lancar
(2) Panaskan toaster terlebih dahulu sebelum roti di masukkan
(3) Masukkan roti dan atur timer toaster agar dapat masak secara
otomatis agar tidak menunggu terlalu lama
c. Kelebihan toaster :
(1) Lebih mudah dalam proses peemanggangan roti
(2) Proses pemanggangan lebih merata
(3) Proses pemanggangan lebih cepat
d. Kekurangan toaster :
5
(1) Proses pembersihan susah
(2) Kerak bekas pembakaran roti melekat
Gambar 2. 6 Toaster
Sumber : (Ielifiya Prasetio, 2022)
5. Kompor yang menggunakan tenaga listrik
a. Cara penggunaan kompor listrik :
(1) Pastikan arus listrik mengalir dengan sempurna
(2) Tekan dan putar tuas pemutar kompor
(3) Atur besar api kompor
b. Kelebihan kompor listrik:
(1) Tidak perlu menggunakan minyak tanah dan gas untuk
menghidupkannya
(2) Mudah untuk dibawa dan ringan
c. Kekurangan kompor listrik:
(1) Proses pemasakan lebih lama dari kompor gas
(2) Terlalu kecil
1. Kompor Biogas
a. Pengertian
Kompor yang bentuknya portable ini bisa dipindah-pindah.
Pembuatannya mudah dan murah. Selain itu yang terpenting adalah
kondisinya aman dan tidak meledak. Dalam 6 drum berisi kotoran sapi,
bisa digunakan selama 1,5 jam sehari non stop. Selain untuk kompor juga
bisa dipakai untuk lampu. "Nyala apinya biru,
b. Cara penggunaan kompor biogas:
6
(1) Pastikan slang gas terhubung
(2) Pastikan tabung berisi dengan kotoran sapi
(3) Nyalakan api dengan cara memutar tuas
c. Kelebihan kompor biogas:
(1) Murah biaya
(2) Tidak bsa meledak
(3) Bahan pembakaran mudah di dapatkan
d. Kekurangan kompor biogas:
(1) Gas cepat habis
(2) Slang harus di ganti apa bila telah usang
a. Pengertian Kompor kriket batubara Selain tingkat polusi yang rendah, batubara
sebagai sumber bahan bakar alternatif, kini makin dilirik banyak pihak karena
harganya yang murah.Corong kompor ini dapat menampung maksimal 60
kilogram batubara. Kompor bisa digunakan selama enam jam terus menerus.
b. Cara penggunaan kompor batu bara:
a) Letakkan batu bara tempat penampungannya
b) Bakar batu bara
c. Kelebihan kompor batu bara:
a) Kompor ringan
b) Tingkat polusi rendah
c) Mudah bahan bakar
d. Kekurangan kompor batu bara:
a) batu bara susah di dapatkan dan harga mahal
b) penggunaan batu bara dalam proses memasak sangat banyak
7
Sumber (indotranding.com)
2.2.2 Alat Penggorengan
1. Sejarah Alat Penggorengan
Penggorengan telah banyak digunakan sejak zaman kuno, seperti Mesopotamia,
Yunani Kuno, Romawi Kuno, dan tak banyak perubahan selama berabad-abad.
Penggorengan terbesar di dunia - berdiameter 15 kaki - ada di Rose Hill, North
Carolina, Amerika Serikat, dan dapat membakar 365 ayam selama festival unggas.
2. Pengertian
Alat penggorengan adalah alat masak yang digunakan untuk menggoreng.
Bahanbahan yang digunakan untuk membuat alat penggorengan termasuk aluminum,
besi, tembaga, stainless steel, dll.
3. Macam – Macam Alat Penggorengan
Penggorengan ini yang banyak sekali digunakan oleh rumah tangga dan
juga di industry-industri lainnya karena ukuran nya juga ada yang berbeda-beda
dan dapat menggoreng dengan menggunakan minyak yang banyak.
Ciri-ciri nya sebagai berikut:
1) Alat dibuat cekung dengan jumlah minyak cukup banyak
2) Seluruh bahan yang digoreng terendam sempurna
8
3) Alat ini yang paling banyak digunakan
c. Penggorengan Vakum
Alat ini biasanya digunakan untuk menggoreng bahan basah seperti buah
dan sayur, Suhu yang dipakai lebih rendah untuk mencegah reaksi browning yang
tidak diinginkan. Biasanya Dipakai oleh industri kripik. Penggorengan vakum
merupakan cara pengolahan yang tepat untuk menghasilkan kripik buah-buahan
dengan mutu tinggi. Dengan teknologi ini buah-buahan yang melimpah dan
terbuang pada saat musim buah, dapat dimanfaatkan sehingga tetap memiliki
harga jual tinggi. Cara menggoreng dengan menggunakan penggoreng vakum
(hampa udara), akan menghasilkan kripik dengan warna dan aroma buah asli serta
rasa lebih renyah. Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan kadar
air dalam buah terjadi secara berangsur angsur.
Sumber (AnasMuzakki,2021)
4. Faktor-faktor Mempengaruhi Penggorengan
Adapun yang mempengaruhi dalam penggorengan dalam mengolah bahan
makanan adalah :
a. Jenis minyak yang digunakan
b. Kondisi minyak
c. Kontak antara minyak dan bahan
d. Suhu dan waktu penggorengan
e. Ukuran, kelembapan dan karakteristik
f. permukaan bahan
9
g. Perlakuan sebelum dan setelah penggorengan.
5. Cara Merawat Alat Peggorengan
a. Dandang Tradisonal
10
Dandang Tradisional Adalah dandang yang masih menggunakan kuningan
sebagai wadah air, dan anyaman bamboo berbentuk kerucut sebagai wadah
makanan.Dandang ini berasal dari daerah Yogyakarta.
c. Electric Steamer
Cara menggunakan electris steamer ini adalah pertama diisi tabung air, lalu isi
dengan bahan yang ingin dikukus.Susun bahan tersebut sesuai dengan jenisnya. Lalu atur waktu
proses pengukusan
11
Gambar 2. 15 Electric Steamer
Sumber (Aliexpress,com)
d. Kukusan Besar
e. Kukusan Plastic
Merupakan inovasi baru dari alat kukus.Terbuat darii material plastic yang
aman digunakan untuk pemanasan langsung.Cara penggunaannya, isi wajan
dengan air, tunggu hingga mendidih, lalu letakkan kukusan beserta isinya diatas
12
Gambar 2. 18 Pengukus Telur
Sumber (Alibaba.com)
2.2.4 Alat Perebus
Alat Perebus Merebus merupakan salah satu teknik memasak secara panas
basah dalam media air yang mencapai suhu 100°c pada ketinggian nol meter diatas
permukaan laut (nol dpl). Perbedaan ketinggian daratan dari permukaan laut
berpengaruh pada derajat suhu didih yang akan dicapai. Pada daerah dataran tinggi
yang mencapai ketinggian 6000 m dpl (pegunungan), maka suhu didih hanya
mencapai 94°c. Sebaliknya pada daerah pertambangan yang daratannya lebih rendah
daripada permukaan laut, maka suhhu didihnya akan melebihi 100°c. Air
merupakanpenghantar panas yang baik dan seragam dalam proses merebus. Air akan
cepat mendidih bersamaan denga pertambahan suhu yang dicapai hingga batas
100°c. Pada saat mendidih, air akan berputar-putar melingkari bahan makanan dan
akan memetangkan bahan makanan secara berkesinambungan tanpa menyebabkan
kehancuran dan sekaligus memtikan bakteri. Selanjutnya, air yang berputar-putar
akan segera mengangkat tekanan uap air dari cairan kebagian atas yang
mengakibatkan cairan menguap ke udara. Pada saat itu tekanan udara pada bagian
puncak akan menjadi lebih besar daripada sisi luar panci. Dengan adanya perbedaan
tekanan udara akan berefek pada penurunan titik didih cair menjadi 85-88°c. Secara
berangsur-angsur asap yang ditimbulkan dari penguapan cairan akan Nampak
berkurang diudara. Dengan demikian secara tidak langsung akan mengakhiri proses
perebusan.
1. Pengertian
Adalah alat yang digunakan pada proses memasak dengan menggunakan teknik
merebus ( . boiling)
2. Jenis –Jenis Alat Perebus
a. Sauce pot
Gambar 2. 19 Sauce Pot
13
Fungsi : a) Merebus saus b) Merebus sayuran c) Merebus daging d)
Membuat sup
Sauce pot adalah panci masak yang biasanya digunakan untuk membuat
saus, memanaskan cairan, atau memasak makanan dalam porsi kecil. Biasanya
terbuat dari logam (seperti baja tahan karat atau aluminium) dan memiliki dasar
yang lebar dan rata dengan sisi lurus dan pegangan. Ukuran panci saus dapat
bervariasi tergantung tujuan penggunaannya, tetapi biasanya lebih kecil dari panci
dan lebih besar dari panci. Bagian bawah panci saus yang rata membuatnya ideal
untuk memasak saus atau cairan lain yang perlu sering diaduk atau diaduk. Ini
adalah alat serbaguna dan penting di dapur mana pun, digunakan untuk berbagai
tugas memasak mulai dari merebus air hingga membuat sup, semur, dan saus.
b. Panci Bertangkai
Terbuat daru stainless stell dengan pegangan kayu.Biasanya digunakan
untuk merebus bahan dalam jumlah sedikit.
14
Stock pot adalah panci masak besar yang digunakan untuk membuat kaldu
atau kaldu, yang merupakan bahan dasar untuk banyak sup, semur, dan saus.
Panci stok biasanya terbuat dari baja tahan karat atau aluminium tugas berat dan
memiliki kapasitas beberapa liter atau galon. Panci didesain dengan sisi yang
tinggi dan lurus untuk memaksimalkan kapasitas cairan dan meminimalkan
penguapan. Panci kaldu biasanya dilengkapi dengan penutup agar cairan tidak
mendidih dan membantu mempertahankan panas selama memasak. Beberapa
panci stok juga memiliki saringan atau sisipan berlubang yang dapat digunakan
untuk memisahkan padatan dari cairan. Panci kaldu yang baik adalah alat penting
di dapur profesional atau gudang juru masak rumahan.
d. Sauce Pan
15
Panci tumis biasanya terbuat dari bahan seperti baja tahan karat, aluminium, atau
tembaga, dan tersedia dalam berbagai ukuran. Beberapa panci tumis mungkin
juga memiliki lapisan anti lengket, yang memudahkan memasak dan
membersihkan. Panci tumis dapat digunakan untuk memasak berbagai macam
makanan, termasuk daging, sayuran, dan masakan tumis. Mereka sering
digunakan untuk membuat saus wajan dengan membakar wajan dengan cairan
seperti anggur atau kaldu setelah memasak makanan, yang dapat menambah rasa
dan kekayaan pada hidangan.
f. Braising Pan
16
Bahan terbuat dari stainless stell anti karat. Sangat mudah menuang
makanan dengan hanya memutar handle. Ketel besar (gas) ini dirancang untuk
merebus, menumis ataumenghangatkan makanan daam jumlah besar.
17
1) Bentuknya compact sehingga mudah dibawa-bawa dan diletakkan dimana
saja
2) Ada thermostat dan timer nya, dan biasanya timernya tidak sekedar
berbunyi hermostat dan timer apabila habis waktu, melainkan juga mematikan
fungsi oven secara otomatis
3) Relatif mudah dibersihkan mengingat bahan yang digunakan juga bag
4) Panas oven relatif stabil karena adanya thermostat
5) Praktis digunakan dan “katanya” cenderung lebih aman mengingat tidak
menggunakan api
d. Kekurangan Oven Listrik
1) Penggunaan daya listrik yang cukup tinggi (up to 600 watt)
2) Ruang oven yang sangat terbatas, biasanya hanya muat untuk 1 rak.
3) Harga yang relatif mahal (diatas 500 ribu untuk ukuran loyang 24×24 cm)
4) penggunaan oven listrik untuk membuat kue hanya disarankan untuk skala
“makan sendiri” saja, mengingat biaya produksinya yang lumayan tinggi tidak
sebanding dengan kapasitas oven yang kecil.
e. Perawatan Oven Listrik
1) Sebelum melakukan pembersihan, sebaiknya kita mengetahui tentang tata
cara merawatnta sesuai dengan tata cara petunjuk yang ada pada saat
pembelian oven. 2) Setelah digunakan, biarkan oven dingin terlebih dahulu,
baru lakukuan pembersihan seperti pembersihan kaca bagian luar dengan air
sabun yang hangat dengan menggunakan kain, kemudian dilap lagi dengan air
yang bersih.
3) Oven bagian dalam dibersihkan dengan cara dicuci.
4) Setelah bersih, letakkan oven pada tempat yang kering agar bagian luarnya
tetap terjaga.
5) Lakukan pembersihan secara berkala terhadap oven yang digunakan secara
terus-menerus
Sumber : (Amazon.com)
2. Pembakar Roti
18
a. Jenis – Jenis Pembakar Roti
1) Pembakar Roti Biasa
19
Adalah alat yang digunakan untuk memanggang kue, roti, serta
memanaskan yang telah dingin seperti daging ayam, ikan serta berbagai jenis
makanan lainnya.
b. Cara Kerjanya
1) Masukkan stiker kedalam tusuk kontak, kemudian tekan tombol on
2) Putar tombol waktu yang diinginkan, kemudian proses berlangsung lampu
yang ada di dalam akan mati
3) Jika makanan matang, bel akan berbunyi
4) Dan jila pintu dibuka lampu akan menyala
c. Keuntungan Mnggunakannya
1) Memasak lebih cepat dan lebih hemat energi dan menjaga lebih banyak
kandungan gizi pada makanan
2) Bisa memasak dengan lebih sedikit minyak atau bahkan tanpa minyak
3) Rasa dan aroma makanan lebih terjaga karena makanan dapat dimasak
tanpa menambah air atau dengan sedikit air
4) Serbaguna, selain bisa memasak, memanaskan, dapat juga untuk
mencairkan dan membekukan makanan
5) Lebih praktis, karena wadah untuk memasak dapat sekaligus untuk
menghidang makanan tsb
Gambar 2. 32 Microwave
20
b) Keamanan yang lebih terjamin karena biasanya dilengkapi dengan
pengaman kebocoran gas dan dibuat dengan standar khusus
c) Ruangan oven yang cukup luas, tersedia 3 ambalan dan griller (40×40,
40×60, 50×90 dsb)
d) Panas yang merata karena pada umumnya disertai blowerPematik api
otomatis (umumnya), beberapa type jug amenyediakan thermostat dan
timer.
e) Lebih hemat karena menggunakan gas seperti layaknya oven gas
f) Tetap flexible untuk dipindah-pindah karena tidak bersifat built in.
Sumber : (mybest.com)
b. Oven Gas
1. Pengertian
Sama halnya dengan oven hock, dimana letak perbedaannya hanya
dari segi porsi atau jumlah dari bahan makanan yang akan dipanggang
tersebut. Untuk oven gas jumlah makanan yang biasa dihasilkan itu dalam
jumlah besar dan biasanya hanya digunakan oleh lembaga tertentu.
2. Cara menggunakannya
(a) Saat pertama kali sampai rumah maka yang harus dilakukan adalah
menyalakan oven tanpa isi selama satu jam.
(b) Api atas tidak dinyalakan karena akan membuat cat atas oven menjadi
terkelupas.
c) Selama proses pemanasan yang pertama kalinya, oven akan
mengeluarkan asap. Setelah asap habis, barulah oven dimatikan.
(d) Cara menghidupkan apinya, diwanti-wanti agar jangan sekali-kali
keran gas dibuka ketika tangan kita belum siap dengan pemantik api atau
lilin yang panjang. Ketika keran gas dibuka, gas sudah mengalir di pipa
bagian pembakaran bawah. Kalau kita kelamaan menyulut, gas sudah
terkumpul di situ. Sehingga ketika kita baru menyulut api setelah beberapa
lama keran gas terbuka, dikuatirkan bisa terjadi ledakan atau sambaran api
disebabkan adanya kumpulan gas tersebut.
21
(e) Pada oven ini juga terdapat termometer yang menunjukkan suhu panas
oven. Lumayan membantu dalam mengatur suhu yang diinginkan
(f) Kekurangan oven ini adalah suhunya cepat sekali turun ketika pintunya
dibuka. Sehingga harus bergegas ketika membuka dan memasukkan
adonan ke dalam oven. Terutama ketika memanggang kue yang
mensyaratkan ketika adonan masuk ke oven, oven sudah harus cukup
panas. Karena itu biasanya pintunya dibuka satu-satu ketika memasukkan
adonan ke dalam oven, ndak bisa dibuka keduanya sekaligus kalau ndak
mau suhu oven langsung drop.
(g) Panas di oven ini rata dan menyenangkan sekali membuat kue-kue
yang butuh panas tinggi. cukup rapi dan kokoh. Raknya dua tingkat dan
jarak antar rak cukup memadai, tidak terlalu dekat Oven gas ini juga ada
ukuran yang lebih kecil (1 pintu), aku ndak ingat dan ndak mencatat
ukuran-ukurannya
(h) Cara peletakannya, mungkin meletakkan oven dekat dengan sirkulasi
udara, baik itu jendela atau pun pintu agar kalau ada kebocoran gas, tidak
berkumpul di sekitaran oven (ngeri meledak). diletakkan tidak menempel
ke dinding agar masih ada jarak antara dinding oven belakang untuk
sirkulasi udara
3. Cara merawat Oven
(a) Jika kompor oven bukan jenis yang anti tikus, lindungi bagian
belakang badan kompor oven dengan kawat nyamuk.
(b) Selalu bersihkan noda-noda noda masakan yang tercecer pada kompor
oven (terutama setelah memasak makanan berlemak), baik pada badan
kompor oven maupun pada tungku gasnya (tentu saja setelah dingin).
(c) Kotoran berupa lemak atau minyak bisa menyumbat lubang api gas.
Lakukan pemeriksaan rutin untuk kompor oven Anda minimal setahun
sekali. Jika terdapat kerusakan bisa cepat diatasi.
(d) Jika kompor oven tidak dipakai dalam waktu yang cukup lama,
setidaknya dalam waktu 2-3 minggu, lepaskan aliran ke tabung gas agar
aman.
(e) Panaskan oven terlebih dulu selama 5 - 10 menit sebelum
memanggang kue/roti agar bisa mengembang sempurna.
(f) Setelah pemakaian oven, jangan tutup pintu oven sebelum suhu dalam
oven menjadi dingin.
(g) Untuk menghemat listrik atau energi dan agar hasil panggangan
maksimal, jangan bolak-balik membuka-tutup pintu oven. Cukup longok
dari jendel oven. Asal tahu saja, setiap kali membuka pintu oven,
temperatur akan turun sebesar 25 derajat C.
(h) Untuk membersihkan oven, gunakan sodium bikarbonat yang telah
dicampur air. Gosokkan pada dinding serta dasar oven lalu nyalakan oven
22
tersebut dengan panas rendah selama 30 menit. Sisa-sisa makanan yang
menempel menjadi kering dan lebih mudah dibersihkan.
(i) Bersihkan bagian dalam oven dengan lap basah yang bersih. Terutama
di bagian belakang kaca oven. Kalau memang perlu, gunakan sabun cair,
lalu bersihkan sisa sabun dengan lap basah. Setelah itu, lap lagi dengan lap
kering.
(j) Rak juga harus dibersihkan. Keluarkan rak dari oven. Lalu cuci bersih
dengan sabun. Bersihkan juga "kerak" yang menempel (jika ada).
(k) Yang perlu diperhatikan, jangan gunakan benda tajam untuk
membersihkan rak atau pun oven. Lap hingga kering lalu pasang lagi ke
oven
Sumber : (MyBest.com)
B. Alat Panggang
1. Pengertian
Pemanggang adalah alat untuk membuat atau memasak bahan makanan di
atas bara arang, bahan makanan tidak langsung mengenai bara tetapi di beri besi
untuk meletakkannya. Alat pemanggang ini sebagai perantara antara bahan
makanan dengan panas yang akan dipancarkan kepada makanan tersebut
sehingga bahan makanan mentah menjadi masak. Grill, alat pemanggang kini
tampil lebih praktis dan trendi. Kalau dulu kisi-kisi tempat meletakkan ayam atau
daging tidak bisa dilepas, kini dengan mudah bisa dipasang dan
dibongkar.Demikian juga bentuk dan warna pemanggang, semakin lama semakin
memikat.Bila dulu usai memanggang, abu arang bertaburan dimana-mana, kini
sudah tidak lagi.Arang khusus sebagai pembakar, kini selain tidak meninggalkan
abu, juga bisa dipakai untuk beberapa kali pembakaran. Ada juga pemanggang
menggunakan gas sebagai bahan bakar
2. Jenis – Jenis Pemanggang
1. Pemanggang Sate
23
Sumber : (MyBest.com)
Pemanggang sate, juga dikenal sebagai grill sate, adalah perangkat
yang digunakan untuk memanggang sate atau daging yang dipotong kecil
pada tusuk sate di atas permukaan panas yang berasal dari arang atau gas.
Pemanggang sate biasanya terbuat dari logam atau baja tahan karat dan
memiliki tusuk sate yang dapat dilepas. Beberapa model dapat dilipat
untuk memudahkan penyimpanan dan transportasi.
Pemanggang sate tersedia dalam berbagai ukuran dan kapasitas, dari
yang kecil dan portabel hingga yang besar dan permanen. Beberapa
model memiliki fitur tambahan, seperti termometer untuk memantau
suhu, sistem rotisserie untuk memasak daging secara merata, dan
pengatur panas yang dapat disesuaikan.
Untuk menggunakan pemanggang sate, tusuk sate dengan daging
atau bahan lainnya dan letakkan di atas pemanggang. Kemudian letakkan
pemanggang di atas arang atau gas yang sudah dinyalakan. Putar sate
secara teratur untuk memastikan daging matang merata dan tidak gosong.
2. Pemanggang Ikan
Sumber : (Bibli.com)
Pemanggang ikan adalah alat memasak yang dirancang khusus untuk
memanggang ikan. Alat ini biasanya terbuat dari bahan yang tahan panas
seperti logam atau bahan keramik dan memiliki permukaan datar yang
dilengkapi dengan panggangan atau grill.
Cara penggunaan pemanggang ikan cukup mudah. Pertama-tama,
panaskan pemanggang ikan hingga suhu yang cukup tinggi. Kemudian,
letakkan ikan yang sudah dibersihkan dan diiris sesuai dengan ukuran
pada panggangan atau grill. Biarkan ikan dipanggang selama beberapa
menit hingga matang sempurna, kemudian angkat dan sajikan.
Pemanggang ikan sangat berguna bagi mereka yang suka memasak
ikan. Alat ini memungkinkan ikan dipanggang dengan cara yang sehat
24
dan tidak perlu menambahkan banyak lemak, sehingga hasilnya lebih
sehat dan lezat.
3. Pemanggang Daging / Steak
Gambar 2. 37 Pemanggang
Daging
Sumber : (Bibli.com)
Pemanggang daging adalah alat atau perangkat yang digunakan
untuk memanggang daging. Biasanya, pemanggang daging adalah
perangkat listrik atau gas yang memiliki permukaan datar atau
bergelombang yang panas dan digunakan untuk memasak daging. Ada
beberapa jenis pemanggang daging yang tersedia di pasaran, termasuk
pemanggang daging listrik, pemanggang daging gas, pemanggang daging
batu bara, dan pemanggang daging inframerah.
Beberapa fitur yang mungkin dimiliki oleh pemanggang daging
termasuk termometer internal untuk mengukur suhu daging, pengatur
suhu yang dapat diatur, dan permukaan non-stick untuk memasak tanpa
lengket. Pemanggang daging dapat digunakan untuk memanggang
berbagai jenis daging, termasuk steak, ayam, ikan, sosis, dan sayuran.
Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan pemanggang daging
dengan benar untuk memastikan keamanan dan hasil masakan yang
optimal.
4. Alat pemanggang Bebek / Apolo
25
Alat pemanggang bebek yang umum digunakan adalah grill atau
panggangan, baik yang menggunakan gas atau arang. Beberapa merek
terkenal antara lain Weber, Char-Broil, dan Nexgrill.
Untuk memanggang bebek, pertama-tama pastikan bebek sudah
dicuci bersih dan dihilangkan bulu-bulunya. Kemudian lumuri dengan
bumbu sesuai selera dan biarkan meresap selama beberapa jam atau
semalaman di dalam lemari es. Setelah itu, panaskan grill atau
panggangan hingga cukup panas, dan letakkan bebek di atasnya.
Panggang bebek selama sekitar 30-45 menit dengan posisi bolak-balik
agar matang merata dan warnanya merata. Pastikan untuk memeriksa
suhu daging dengan thermometer untuk memastikan bahwa daging sudah
matang dengan baik. Setelah selesai dipanggang, biarkan bebek
beristirahat selama beberapa menit sebelum dipotong-potong dan
disajikan.
5. Gas Char Broiler
Fungsi : untuk meemanggang daging menjadi steak
26
(d) Hemat Bahan Bakar
(e) Akurasi di Brass Valve Piezo Ignitor
Peralatan makanan dan masak perlu juga dijaga kebersihannya setiap saat akan
digunakan. Untuk itu peranan pembersihan atau pencucian peralatan perlu diketahui
secara mendasar. Dengan membersihkan peralatan secara baik, akan menghasilkan alat
pengolahan makanan yang bersih dan sehat.
27
peralatan yang digunakan. Mencuci berarti membersihkan atau membuat menjadi
bersih. Pengertian bersih secara awam bersifat relative, artinya tidak sama ukurannya
bagi setiap orang, waktu, tempat atau keadaan. Hygiene berarti memenuhi persyaratan
bersih yang telah diakui berdasarkan persyaratan bersih. Pengertian hygienis bersifat
umum atau universal, artinya berlaku samauntuk setiap orang, waktu atau keadaan.
Agar diketahui cara cara pencucian alat makan masak yang sehat serta mengetahui
ukuran higienis yang ditetapkan untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari.
Upaya pencucian peralatan makan dan masak meliputi beberapa prinsip dasar yang
perlu diketahui, yaitu :
a). Scraping
Memisahkan segala kotoran dan sisa-sisa makanan yang terdapat pada peralatan
yang akan dicuci, seperti sisa makanan di atas piring, sendok, panci dll.
Mengguyur air diatas peralatan yang akan dicuci sehingga bersih dari noda sisa
seluruh permukaan peralatan. Perendaman (soaking) dimaksud kan untuk memberi
kesempatan peresapan air kedalam sisa makanan yang menempel atau mengeras,
sehingga menjadi mudah untuk dibersihkan atau terlepas dari permukaan alat.
Waktu perendaman tergantung dari kondisi peralatan. Penggunaan perendaman
dengan air panas (60ºC ) akan lebih cepat dari pada air dingin. Minimal waktu
perendaman adalah 30 menit- 60 menit.
c). Washing
Penggunaan sabun biasa sebaiknya harus dihindari, karena sabun biasa tidak
dapat melarutkan lemak, akibatnya pembersihan lemak tidak sempurna dan
kemungkinan bau.Sabun biasa agak sulit larut dalam air dan bila menempel di
peralatan akan menimbulkan bekas (noda) bila peralatan sudah kering.
28
1. Pada tahap penggosokan ini perlu diperhatikan bagian - bagian peralatan yang perlu
dibersihkan lebih cermat yaitu: Bagian peralatan yang terkena makanan (permukaan
tempat makanan).
2. Bagian peralatan yang kontak dengan tubuh (bibir gelas, ujung sendok).
3. Bagian yang tidak rata (bergerigi, berukir dan berpori).
d) Rinsing
Mencuci peralatan yang telah digosok detergent sampai bersih dengan cara
dibilas dengan air bersih. Pada tahap ini penggunaan air harus banyak, mengalir
dan selalu bertukar. Setiap alat yang dibersihkan dibilas dengan cara menggosok-
gosok dengan tangan atau sampai terasa kesat (tidak licin). Pembilasan sebaiknya
dilakukan dengan air bertekanan yang cukup sehingga dapat melarutkan sisa
kotoran atau sisa bahan pencuci. Tekanan air yang digunakan dianjurkan dengan
tekanan 15 psi (pound persquare inches) atau tekanan air yang digunakan sama
dengan 1,2 kg/cm2.
e) Sanitizing
29
Prinsip penggunaan lap pada alat yang sudah dicuci bersih sebenarnya tidak
boleh karena akan terjadi pencemaran sekunder (recontaminasi). Toweling ini dapat
digunakan dengan syarat bahwa towel yang digunakan harus steril serta sering
diganti unutk sejumlah penggunaan. Yang paling baik adalah sekali pakai (single
use). Towel yang sudah digunakan dicuci dan disterilkan dengan outctov sehingga
benar - benar steril setiap akan digunakan.
Dalam pembersihan peralatan yang menggunakan tindakan sanitasi kering (sinar atau
oven), penggunaan towel sebaiknya tidak digunakan.
3.2.2 Tujuan Pencucian
Tujuan mencuci peralatan makanan dan masak dengan menggunakan sarana
dan teknis pencucian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Direndam dalam air panas (60ºC ) sampai larut dan segera dicuci, jangan
sampai dibiarkan kembali dingin, karena lemak akan kembali membeku.
2. Direndam dalam larutan detergent (lemon shop) dan bukan sabun, karena
sabun tidak melarutkan lemak.
c) Untuk menghilangkan bau amis pada ikan dengan cara :
1) Melarutkan dengan air perasan jeruk nipis (lemon), dalam larutan pencuci
(asam jeruk melarutkan lemak).
2) Menggunakan abu gosok, arang atau kapur yang mempunyai daya deodorant
(anti bau).
3) Menggunakan detergent yang baik (lemak yang larut akan melarutkan bau
amis / bau ikan).
d) Menggunakan tindakan sanitasi dan desinfeksi untuk membebaskan hama dan
kuman dengan cara-cara berikut :
1. Direndam dalam air panas dengan suhu 80ºC selama 2 menit dan 100ºC
selama 1 menit.
30
2. Direndam dalam air mengandung chlor 50 ppm selama 2 menit atau
dibubuhi kaporit 2 sendok makan dalam 100 liter air.
3. Ditempatkan pada sinar matahari sampai kering.
4. Ditempatkan pada oven penyimpanan piring.
e) Pengeringan peralatan yang telah selesai dicuci,dapat dilakukan dengan
menggunakan :
1. Dengan menaburkan tepung pada piring yang sudah dicuci dalam keadaan kering. Bila
tepungnya lengket pertanda pencucian belum bersih.
2. Menaburkan garam pada piring yang kering. Bila garam yang ditaburkan tadi lengket pada
piring, pertanda pencucian belum bersih.
3. Penetesan air pada piring yang kering. Bila air jatuh pada piring ternyata menumpuk /tidak
pecah pertanda pencucian belum bersih.
4. Penetesan dengan alcohol, jika tejadi endapan pertanda pencucian belum bersih.
5. Penciuman aroma, bila tercium bau amis pertanda pencucian belum bersih.
6. Penyinaran. Bila peralatan kelihatannya kusam atau tidak cemerlang berarti pencucian
belum bersih.
b. Menguji kebersihan secara bakteriologi dilakukan dengan cara:
1. Pengambilan usapan kapas steril (swab) pada peralatan yang disimpan. Nilai kebersihan
dihitung dengan angka sebagai berikut:
Angka kuman sebanyak-banyaknya 100/cm dari permukaan alat yang diperiksa.
Angka kuman E Coli harus 0/cm2
2. Pengambilan usapan kapas steril pada peralatan dilakukan segera setelah pencucian. Hal
ini untuk menguji proses pencucian karena semakin lama akan semakin banyak terjadi
pencemaran bakteri yang berasal dari udara dan akan memberikan penyimpangan lebih
tinggi dari keadaan yang sebenarnya.
Bahan dan Obat Pembersih Peralatan dan Ruang
31
NO ASAL BAHAN OBAT PEMBERSIH ALAT PEMBERSIH
1. Besi/baja Noda karat dengan minyak tanah, air Ampelas, sikat atau
sabun atau detergen, cuka dan garam sabut kelapa, kain kerja
Kaca
Kain kerja yang
dinding,jendela,
lunak, kuas, lidi,
cermin Kertas-kertas,pengering, spiritus + ember.
8. kapur halus.
Plastik
Sikat, kain kerja.
Air, air sabun atau
32
detergent (serbuk gosok)
a. Putuskan hubungan aliran listrik atau cabut sambungan listrik sehingga aman dari
pengaruh listrik
b. Lepaskan bagian-bagian yang dapat dilepas
c. Buang sisa makanan yang masih ada pada alat tersebut
d. Cuci bagian yang kotor dengan air panas detergent dan digosok
e. Cuci bagian peralatan yang mudah dilepaskan tadi dengan air panas berisi detergent,
kemudian dibilas dan dikeringkan dengan lap kain
f. Pasang kembali peralatan yang telah dilepas sehingga peralatan tersebut kembali utuh
seperti semula
g. Hubungkan kembali sambungan listrik.
33
BAB 3
KESIMPULAN
Alat pengolahan yang berfungsi untuk mengolah makanan seperti kompor, oven,
pengukus, penggorengan, perebus dan pengukusan.
Berdasarkan klasifikasinya, Peralatan pengolahan makanan kontinental dibagi
menjadi 2 yaitu:
1. Alat pemanas
Alat pemanas merupakan peralatan yang menggunakan daya tahan panas untuk
melakukan proses pengolahan makanan.
Contoh : kompor minyak tanah, Dispenser, Kompor Biogas, dst.
2. Alat penggorengan
Alat penggorengan adalah alat masak yang digunakan untuk menggoreng. Bahanbahan
yang digunakan untuk membuat alat penggorengan termasuk aluminum, besi, tembaga,
stainless steel, dll.
Contoh : panci baja tahan karat, panci Penggorengan minyak banyak,
penggorengan vakum, dst.
3. Alat Pengukus
Mengukus merupakan teknik memasak sederhana, yaitu mematangkan bahan makanan
menggunakan uap air.Mengukus menggunakan peranti yang disebut dandang.
Contoh : Dandang Tradisonal, Kukusan Plastic, Alat pengukus telur, dst.
4. Alat Perebus
Alat Perebus Merebus merupakan salah satu teknik memasak secara panas basah dalam
media air yang mencapai suhu 100°c pada ketinggian nol meter diatas permukaan laut
(nol dpl).
Contoh: Sauce pot, Panci Bertangkai, Stock Pot, dst.
5. Alat Pembakar dan Pemanggang
Membakar adalah memasak dengan menggunakan api yang menggunakan alat perantara .
pembakar adalah alat yang di gunakan untuk membakar.
Contoh : Oven kock, Oven Listrik, Pembakar Roti, Pemanggang Sate, dst.
34
DAFTAR PUSTAKA