Disusun Oleh :
Dr. Atiek Zahrulianingdyah, MPd
5. Menu Makan
Susunan hidangan adalah seperangkat hidangan yang telah disusun berdasarkan urutan
atau giliran makan. Susunan hidangan secara Internasional terdiri dari hidangan appetizer, main
course dan dessert. Akan tetapi susunan hidangan tersebut bisa terdiri dari lebih tiga giliran
atau urutan. Daftar susunan hidangan tersebut sering disebut susunan menu hidangan. Sejarah
dari bermulanya susunan hidangan bermula dari kebiasaan yang dilakukan di restoran Perancis
pada pertengahan abad XIX, daftar ini disebut Lits des Mets. Pada acara jamuan raja-raja di
Perancis pada abad tersebut, susunan daftar hidangan bisa 13 sampai 20 giliran hidangan yang
berasal dari pengembangan appetizer main course dan dessert. Semakin banyak giliran hidangan
yang disajikan, menunjukkan semakin mewah dan bergengsinya perhelatan jamuan makan
tersebut. Akan tetapi perjamuan makan yang klasik tersebut, sekarang ini jarang dilakukan
karena pertimbangan efisiensi waktu dan kesadaran akan pentingnya hidangan yang sehat.
Susunan hidangan di Indonesia untuk setiap kali makan (pagi, siang, malam) terdiri dari nasi
dan lauk pauk yang dilengkapi dengan buah.
Susunan hidangan yang disajikan selalu mengacu pada makanan sehat yang dibutuhkan,
yaitu makanan yang bergizi, beragam dan seimbang sesuai kebutuhan tubuh. Dengan demikian
makanan yang dihidangkan akan terdiri dari kelompok karbohidrat (beras, jagung, gadum, roti,
pasta, kentang, umbi-umbian), lemak dan protein (hewani maupun nabati), seperti daging, ikan,
ayam, telur, susu, keju, tahu, tempe, kacang-kacangan, kelapa, minyak goreng; mineral dan
vitamin yang diperoleh dari buah-buahan dan sayuran, air dalam jumlah yang cukup. Tambahkan
menu !
Susunan hidangan secara internasional selalu terdiri dari :
1. Appetizer adalah hidangan pembuka yang berfungsi sebagai umpan tekak atau
perangsang nafsu makan agar lambung terangsang untuk bisa menerima hidangan yang
akan disajikan. Hidangan appetizer mempunyai persayaratan rasa dan penampilan, agar
bisa memancing selera makan. Sarat dari rasa adalah memiliki kecenderungan rasa gurih,
asam, segar, sedikit manis dan pedas. Sarat penampilan adalah disajikan dalam porsi
kecil, menarik dari segi potongan atau bentuk dan warna, sehingga tidak mengenyangkan
tapi bisa menggugah selera makan. Hidangan appetizer bisa diklasifikasikan sebagai :
Cold appetizer atau makanan pembuka dingin, seperti aneka salad, fruit juice,
lemon juice, hors d’oeuvre varie, sup dingin, aspic, shcrimps cocktail, natural
oysters with lemon and cocktail sauce,
Hot appetizer (makanan pembuka panas seperti cream sup, clear sup, consommé,
bitter ballen, risolles, macaroni scotel, pie isi gurih, pastel). Sup yang dihidangkan
sebagai appetizer harus memenuhi persyaratan yaitu porsinya kecil, tidak
mengenyangkan, irisan menarik sehingga bisa menimbulkan nafsu makan.
2. Main Course, adalah makanan utama atau makanan pokok, yang terdiri dari berbagai
zat-zat makanan yang mewakili dari karbohidrat, lemak, protein, mineral, yang dominan
adalah unsur karbohidrat, akan tetapi pada hidangan asing jenis daging, ikan atau ayam
adalah yang dominan. Setiap negara menggunakan bahan makanan pokok yang berbeda,
seperti kentang, roti, spaghetti, mie. Indonesia menggunakan makanan pokok nasi
(beras).
Contoh dari susunan hidangan yang klasik dan hidangan masa kini pending !
3. Dessert, adalah hidangan penutup yang berfungsi untuk mengakhiri jamuan makan
dan untuk menetralisier rasa neg setelah selesai menyantap hidangan utama. Hidangan
dessert dominan manis, yang dihidangan secara dingin maupun panas, kecuali buah
segar. Hidangan penutup dingin misalnya, macam-macam podding, ice cream,
klapertaart, macam-macam setup buah, selada buah, dsb. Hidangan penutup panas
misalnya : podding panas, macam-macam cake (suhu kamar), crepes isi vla, panekoek,
pofferces
Waktu makan cara Asing (Eropa, Amerika) adalah sebagai berikut :
1. Breakfast (makan pagi) antara pukul 06.00 – 10.00
2. Brunch (makan pagi tanggung) antara pukul 10.00 – 11.00
3. Lunch (makan siang) antara pukul 12.00 – 15.00
4. Afternoon tea (minum teh sore hari) 16.00 – 17.00
5. Dinner (makan malam) antara pukul 19.00 – 23.00
6. Supper (makan tengah malam) pukul 00.00 – 05.00 (Marsum, 1987 : 14)
Breakfast atau makan pagi pada umumnya dipilih jenis hidangan yang simple dan cepat saji
karena keterbatasan waktu menyiapkan dan waktu makan. Hidangan pagi cara Eropa
(continental breakfast) berbeda dengan cara Amerika (American breakfast) dan berbeda pula
dengan cara Indonesia (Indonesian breakfast)
Hidangan makan pagi ala Eropa (Continental breakfast) terdiri dari :
1. Juice (orange juice, tomato juice, apple juice, zurzak juice, grape fruti juice, dsb) Atau
buah tropis segar seperti semangka, pepaya, nenas, mangga, dsb.
2. Toast / Bread (danish pastry, croissant, hard roll)
3. Mentega or margarine dan macam-macam isi/olesan roti
4. Coffe or Tea
Hidangan makan pagi ala Amerika (American Breakfast) terdiri dari :
1. Juice (orange juice, pineaple juice, apple juice, tomato juice, dsb) Atau buah
2. Cereals, atau bubur yang terbuat dari padi-padian, dihidangkan bersama susu seperti corn
flake, oatmeal, bubur ayam, rice crispies, dsb
3. Two or three eggs (fried eggs, boiled eggs, scramble eggs, poached eggs, omelette
4. Toast atau roti panggang dapat diganti dengan Danish pastry, croissant, hard roll
5. Coffe or tea
Brunch adalah singkatan dari breakfast dan lunch, yang bermakna terlambat makan pagi tetapi
belum masuk waktu makan siang, disebut sebagai makan tanggung. Susunan hidangan untuk
brunch biasanya sedikit lebih berat dari susunan hidangan makan pagi tetapi lebih ringan dari
hidangan makan siang.
Lunch atau makan siang, pada umumnya untuk tatacara makan asing, kesempatan makan siang
menunya tidak seberat pada waktu makan malam (dinner). Hal ini kebalikan dari tatacara makan
ala Indonesia, dimana makan siang merupakan kesempatan makan paling diperhatikan baik
porsi maupun macamnya. Bahkan kadang-kadang orang Amerika karena kesibukannya hanya
mengkonsumsi ham burger, club sandwich atau fast food, yang cepat saji dan memenuhi
kebutuhan sementara.
Afternoon Tea, dikenal dengan jamuan minum teh adalah acara minum teh atau kopi sore hari,
yang pada awalnya dikenalkan oleh golongan kaum bangsawan di Inggris. Kebiasaan ini
terdapat juga di Indonesia, dimana sore hari bangun tidur, ada hidangan teh atau kopi disertai
beberapa makanan kecil teman minum teh seperti pisang goreng, risolles, kolak, ketan unti, dsb.
Jamuan minum teh ini sering digunakan untuk acara arisan atau acara break pada seminar,
rapat, dsb. Dan dapat pula diselenggarakan pada jam istirahat acara seminar pagi hari atau break
pagi dengan istilah rehat kopi. Penataan jamuan minum teh atau kopi sangat berfariasi, begitu
juga hidangannya, dan sangat tergantung acaranya. Jika tamu dalam jumlah banyak, maka
penataannya bisa dilakukan dengan cara prasmanan, ditata semua di meja prasmanan. Akan
tetapi jika jumlah tamu terbatas, penyajian bisa langsung dimeja tamu, didepan tamu. Demikian
juga pelayanannya bisa dilayani atau mengambil sendiri (self service).
Dinner adalah makan malam yang merupakan acara makan paling komplit atau diutamakan.
Susunan menunya sama dengan makan siang (lunch), terdiri dari appetizer, main course dan
dessert akan tetapi jenisnya lebih bervariasi. Misalnya untuk jenis appetizer bisa lebih dari satu
macam, ada pembuka panas (sup), pembuka dingin (huzzaren salad), sebelum main course
disajikan makanan penyela (entree), ditutup dengan hidangan penutup(dessert) yang lebih dari
satu macam, terakhir dihidangkan secangkir kopi atau teh sebagai penutup.
6. Menata Peralatan Makan
Menata peralatan diatas meja, dikenal dengan istilah table set up atau table setting.
Menata peralatan makan berkaitan dengan menu makan yang akan disajikan. Menu makan
dibedakan sedikitnya atas dua jenis menu yaitu menu Table d’hote dan menu ala carte. Menu
table d’hote adalah susunan hidangan makanan yang sudah merupakan satu kesatuan atau satu
paket, mulai dari appetizer sampai dessert dan sudah disertai dengan harga paket. Tamu
dipersilakan memilih paket yang dikehendaki. Menu ala carte adalah susunan hidangan yang
merupakan bagian-bagian yang satu sama lain tidak berkaitan yang masing-masing sudah diberi
harga. Tamu diperbolehkan memilih sendiri jenis hidangan yang dikehendaki (untuk appitizer,
main course, dan dessert). Penataan peralatan makan juga disesuaikan dengan menu yang akan
dihidangkan oleh tuan rumah atau orang yang akan menjamu.
Secara garis besar dibedakan atas tiga dasar penataan meja, yaitu :
1). Basic cover (Menutup meja dasar)
Menutup meja dasar adalah menata peralatan makan diatas meja secara inti, yaitu hanya
peralatan pokok saja yang digunakan, terdiri dari : show plate diatasnya diletakkan napkin,
dinner knife sebelah kanan show plate, dinner fork sebelah kiri, water goblet diatas dinner
knife. Untuk jelasnya lihat gambar . . .
2). Standart Cover (Menutup meja standart)
Menutup meja standart adalah menata peralatan makan diatas meja setingkat lebih
lengkap dari basic cover, terdiri dari : show plate diatasnya diletakkan napkin, sebelah kanan
dinner knife, sebelahnya sup spoon, sebelah kiri dinner fork, kiri atas B&B plate, kanan atas
water goblet. Untuk jelasnya lihat gambar . . . .
3). Elaborate cover
Elaborate cover adalah menutup meja makan secara lengkap, terutama untuk keperluan
jamuan makan resmi kenegaraan atau jamuan makan yang sudah dipastikan menunya. Salah satu
contoh yang sering dipergunakan adalah : Show plate diatasnya diletakkan napkin, sebelah kiri
dinner fork, sebelahnya lagi fish fork, sebelah kanan dinner knife, sebelahnya sup spoon,
sebelahnya lagi fish knife. Diatas show plate, dessert fork diatasnya lagi dessert spoon. Untuk
jelasnya bisa dilihat pada gambar ...
IV. Sistem Dasar Pelayanan Makan / Service Makan
Pelayanan makan secara garis besar dibedakan atas beberapa tipe pelayanan yaitu table
service, self service, counter service dan carry out service.
1). Table servise
Pelayanan makan table service adalah pelayanan makan dimana tamu langsung duduk
dikursi didepan meja yang sudah tertata rapi peralatan makan yang akan digunakan. Tamu akan
dilayani oleh waiters sejak dari awal sampai akhir jamuan makan. Tipe pelayanan ini
berdasarkan dari style atau ala negara-negara yang sudah mempunyai standart internasional,
yaitu American service, Russian service, French service, English service.
a. American Service (Plate service)
Pelayanan makan ala Amerika dikenal juga dengan istilah plate service, yaitu pelayanan
yang semua makanan sudah ditata dan dihias diatas piring (ready plate) sejak dari dapur,
sehingga tamu tinggal menyantap. Pelayanan ala Amerika dinilai paling praktis, hemat tenaga
dan waktu, namun dari segi penyelenggaraan jamuan makan terkesan kurang anggun. Pelayanan
tipe ini cocok untuk tamu-tamu yang sibuk tidak punya waktu banyak untuk makan. Keuntungan
pelayanan tipe ini adalah cocok untuk pelayanan di restoran yang tamunya banyak dan
membutuhkan pelayanan yang cepat, tidak membutuhkan peralatan yang banyak, tidak
membutuhkan pelayanan pramusaji yang tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
pelayanan Amerika adalah :
Semua makanan yang sudah siap diletakkan di side board (meja dorong) didekatkan
dengan tamu.
Semua makanan masuk dari sebelah kanan tamu dengan mempergunakan tangan kanan,
demikian pula untuk minuman dari sebelah kanan tamu
Perkecualian untuk B&B plate dari sebelah kiri, demikian pula hidangan salad.
Clear-up (mengemasi alat) dilakukan dari sebelah kanan tamu, baik untuk makanan
ataupun minuman, kecuali B&B plate dan salad bowl dari sebelah kiri.
b. Russian Service (Platter service)
Pelayanan makan ala Russian dikenal juga dengan istilah platter service atau silver service
adalah suatu cara penghidangan dimana semua makanan telah disiapkan, diracik, dipotong-
potong didapur dan kemudian diatur rapi dan menarik diatas pinggan (platter) oleh seorang
kepala dapur (chef) yang ahli. Platter tersebut dibawa pramusaji keruang makan dan disajikan
dengan menggunakan alat berupa pasangan sendok garpu khusus (serving fork & spoon)
dipindahkan dari pinggan kepiring tamu dari sebelah kiri dengan arah yang berlawanan dengan
putaran jarum jam. Sebelum disajikan ke tamu, makanan diperlihatkan terlebih dulu kepada tuan
rumah (host) dan para tamu untuk mendapatkna persetujuan dan dapat dikagumi sehingga
membangkitkan selera makan para tamu. Clear up semua peralatan makan dan minum dilakukan
dari sebelah kanan dengan tangan kanan. Untuk semua gelas setelah diambil ditempatkan diatas
nampan.
Keuntungan dari pelayanan ini adalah, relativ cepat, tergolong cara pelayanan yang baik dan
bermutu tinggi, dan hanya dibutuhkan sedikit pramusaji, tetapi harus trampil dalam melayani
khususnya ketika memorsi makanan dihadapan tamu. Ketrampilan penggunaan serving spoon
and fork harus terlatih dan harus tahu penggunaan alat serving yang lain karena masing-masing
jenis hidangan membutuhkan alat pengambil yang berbeda.
c. French Service (Guiredon service)
Pelayanan makan cara Perancis merupakan cara pelayanan paling mewah dan bergengsi
diantara cara pelayanan yang lain. Membutuhkan kepiawian yang tinggi dalam
menyelenggarakan jamuan makan tipe ini. Mengapa disebut juga dengan guiredon service ?
karena dalam melayani tamu dibutuhkan guiredon yaitu kereta dorong yang berisi semua
kebutuhan untuk masak dan penyajiannya. Semua jenis hidangan disiapkan dan dimasak
didepan tamu oleh dua orang chef yang ahli, yang disebut chef de rang (chef senior) dan
commise de rang (chef yunior) dan dibantu pramusaji yang melayani minuman. Hidangan
dimasak didepan tamu secara demonstratif oleh para chef, salah satu kebolehan yang
ditunjukkan tamu biasanya adalah masakan yang di flambee yaitu penyelesaian masakan
dengan disulut api yang sebelumnya disiram wine. Setelah itu chef de rang menata dan memberi
garnis masakan yang siap disajikan kemudian diberikan kepada commis de rang untuk
membagikan lepada tamu. Pada intinya cara penghidangan ala Perancis adalah selalu meracik
dan memasak makanan diatas gueridon, sehingga tamu-tamu bisa menikmati hidangan secara
langsung dan menyaksikan cara memasak dan memberi garnis. Dalam jamuan French service
minuman menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari setiap jenis makanan yang dihidangkan.
Biasanya minuman jenis wine (white wine, red wine, rose wine) dan champagne yang
menyertai. Hidangan yang diberikan kepada tamu, dari sebelah kanan dengan tangan kanan,
demikian juga ketika clear-up juga dari sebelah kanan, kecuali B&B plate, finger bowl dan salad
bowl dari sebelah kiri dengan tangan kiri.
d. English Service (Family service)
Pelayanan dengan style English agak sedikit berbeda dengan yang lain karena tuan rumah
(host) atau penjamu, berkesempatan langsung untuk melayani tamunya. Pelayanan ini bersifat
kekeluargaan, karena tamunya secara satu persatu khususnya pada hidangan main course (main
dish) diambilkan tuan rumah, kemudian hidangan pelengkap dapat mengambil sendiri sesuai
selera karena sudah disajikan daiatas meja. Arah pengambilan hidangan searah dengan jarum
jam, dan akan berakhir pada tuan rumah. Dalam sistem English servise pramusaji (buttler)
kurang berperan, karena hampir semua tugasnya diambil alih oleh tuan rumah. Pramusaji hanya
bertugas membawa peralatan makan dan hidangan dari dapur menuju ruang makan dan
memberikannya pada tuan rumah. Setelah semua siap (peralatan makan dan hidangan), maka
tuan rumah memotong dan mengatur hidangan di plater dan membagikan ke tamu undangan.
Servise minuman yang dilakukan oleh buttler dilakukan dari sebelah kanan tamu dengan tangan
kanan dan tangan kiri membawa baki berisi gelas-gelas. Clear-up semua peralatan makan dan
minum dilakukan dari sebelah kanan dan terakhir tuan rumah. Perkecualian untuk B&B plate di
clear up dari sebelah kiri.
2). Self service
Self service atau istilah lainnya buffet atau prasmanan, adalah pelayanan makan yang
mengambil sendiri hidangan yang telah disajikan dalam satu atau lebih meja hidang yang terdiri
dari appetizer, main course dan dessert. Saat ini pelayanan makan cara prasmanan sedang
digemari tamu karena cepat, hidangan bisa memilih sesuai selera dan praktis. Ada banyak
variasi dan kombinasi dalam penyelenggaraan jamuan makan cara prasmanan ini, sehingga
tidak ada aturan baku sebagaimana pelayanan makan yang lain. Variasi tersebut bisa berupa
bentuk dan penataan meja makan, meja hidangan, cara pengambilan atau pelayanan dan cara
makannya. Adakalanya tamu mengambil sendiri semua hidangan yang telah disiapkan,
adakalanya tamu duduk dan dilayani sepenuhnya oleh pramusaji. Demikian juga cara makannya
bisa berdiri (standing party) bisa juga duduk jika telah disiapkan meja dan kursi untuk tamu
(tamu VIP). Pramusaji harus trampil dan siaga dalam menambah hidangan yang hampir habis,
mengontrol alat-alat makan, mempersilakan dan menjawab pertanyaan tamu berkaitan dengan
hidangan yang disajikan. Mengontrol jika ada makanan tumpah harus segera di lap supaya tidak
mencelakakan tamu. Jika tamu duduk di meja makan, maka pramusaji harus siap melayani
sampai selesai.
Jenis buffet :
(1). A continual basis (tidak ada pilihan selain buffet)
(2) A special occasion basis (buffet diadakan pada acara tertentu saja )
(3) A combination of table service and buffet style(tidak semua makanan tersedia di meja buffet)
Bentuk dan penataan meja buffet sangat berpengaruh terhadap kesan secara keseluruhan,
sehingga harus didesain sejak awal agar suasana jamuan makan seperti yang diharapkan.
Susunan meja buffet sangat bervariasi tergantung selera, ruang yang ada dan jumlah tamu.
Yang perlu diperhatikan dalam penataan meja adalah alur tamu dalam mengambil hidangan
jangan sampai cross atau bertubrukan. Jadi harus diperhitungkan secara cermat dan selalu
menggunakan logika agar lalu lintas tamu lancar dan nyaman bagi semuanya. Bentuk
pengaturan meja buffet antara lain :
(1). Straight line shape
(2) Sramble system
(3). Round table
(4) Half round table
(5) Quarter round table
(6). Trapisium
(7) Segi empat tengah oblong
(8) Leter U
(9) Leter L