Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PEDAGOGIK

RESUME MATERI
TENTANG
KURIKULUM, SILABUS DAN RPP

DOSEN PEMBIMBING:

Wiwik Indrayeni, M.Pd

Oleh :
SYANDRA MEYLANI PUTRI
21075212

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
A. Kurikulum
Kurikulum merupakan serangkaian kegiatan atau pengalaman yang dialami anak
didik dalam program pendidikan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan anak
didik untuk mengerjakan sesuatu dan untuk mencapai tujuan tertentu. Kurikulum juga
dipandang sebagai hasil belajar yang diniati atau segala kegiatan dan pengalaman belajar
yang diberikan kepada peserta didik dibawah tanggung jawab sekolah yang berfungsi
sebagai alat untuk membantu peserta didik untuk mengembangkan pribadinya.
Kurikulum sebagai hasil belajar yang diniati, menurut Nana Sudjana (1989: 5)
kurikulum harus menjawab persoalan sebagai berikut:
a. Kemana program akan diarahkan?
b. Apa yang dipelajari dalam program tersebut?
c. Bagaimana program harus dilaksanakan?
d. Bagaimana mengetahui program tersebut telah mencapai arah yang telah ditetapkan?
Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, kurikulum memiliki kedudukan yang
penting karena pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman. Bagi guru, kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan
pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pengawasan. Sedangkan bagi
siswa, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam belajar. Berkenaan fungsi kurikulum
bagi siswa. Kurikulum juga berfungsi bagi masyarakat dan pihak pemakai lulusan, dengan
masyarakat mengetahui kurikulum yang digunakan sekolah, masyarakat bisa ikut turut adil
dalam perekrutan lulusan yang membutuhkan kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran dimasyarakat. Selain itu, masyarakat juga dapat memberikan kritik maupun
saran terhadap kurikulum agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan dimasyarakat. Selain
itu, jika bekerja sama dengan masyarakat terlebih dengan dunia usaha dapat meningkatkan
relevan atau kesesuaian kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, yang pasti dengan
perjanjian yang saling menguntungkan.
Menurut Winarno Surahmad dalam Burhan Nurgiyantoro (2008:6), masalah fungsi
kurikulum dapat ditinjau dari tiga segi:
a. Fungsi bagi Sekolah yang Bersangkutan
Fungsi kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Tujuan pendidikan yang akan dicapai tersebut dapat disusun dari tujuan yang bersifat
nasioanal sampai tujuan instruksional. Selain itu, kurikulum dijadikan pedoman untuk
mengatur kegiatan penddikan yang dilaksanakan. Kurikulum juga mengatur hal-hal
yang berhubungan dengan jenis program, cara penyelenggaraannya, strategi,
penanggungjawab, sarana prasarana, dan sebagainya.
b. Fungsi bagi Sekolah Tingkat di atasnya
Bagi sekolah pada tingkat tertentu, dengan mengetahui kurikulum pada sekolah
tringkat sebelumnya dapat mengadakan penyesuaian kurikulum. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya pengulangan penyampaian yang berakibat pemborosan
waktu, dan untuk menjaga kesinambungan bahan pengajaran.

c. Fungsi bagi Masyarakat


Kurikulum sekolah memang harus relevan dengan hal-ahal yang menjadi kebutuhan
atau pemakai lulusan SMK. Masyarakat atau pemakai lulusan SMK dapat
memberikan bantuan, kritik, atau saran yang berguna untuk penyempurnaan program
pendidikan di sekolah.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa, menurut Tim Pengembangan
MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2011:9) terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
a. Fungsi Penyesuaian
Kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mengarahkan peserta didik agar
mampu menyesuaikan lingkungan sosial, karena lingkungan sosial selalu akan
berubah.
b. Fungsi Integrasi
Kurikulum sebagai alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-
pribadi yang utuh, karena peserta didik merupakan anggota dan bagian integral dari
masyarakat sehingga peserta didik harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan
untuk hidup dan berintegrasi dengan masyarakat.
c. Fungsi Diferensiasi
Kurikulum sebagai alat pendidikan yang mampu memberikan pelayanan
terhadap perbedaan peserta didik, karena setiap peserta didik memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
d. Fungsi Persiapan
Kurikulum sebagai alat pendidikan yang mampu mempersiapkan peserta
didik untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
e. Fungsi Pemilihan
Kurikulum sebagai alat pendidikan yang mampu memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memilih program belajar yang sesuai kemampuan dan
minatnya.
f. Fungsi Diagnostik
Kurikulum sebagai alat pendidikan yang mampu membantu dan
mengarahkan peserta didik untuk dapat mengenali potensi maupun kelemahan yang
dimilikinya.
Menurut Sukamto (1988:9) prinsip-pripsip proses perencanaan dan
pengembangan kurikulum antara lain:
a. Perencanaan kurikulum pada hakekatnya adalah suatu upaya untuk memabntu anak
didik, atau dengan kata lain fokus upaya perencanaan kurikulum tidak lain adalah
siswa dan pengalaman belajar yang akan diperolehnya.
b. Dalam prosesnya, perencanaan kurikulum melibatkan banyak pihak, dan dilakukan
dalam berbagai tingkat atau hirarki vertikal, sesuai jenis dan kuantitas informasi yang
terlibat didalamnya.
c. Dimensi kurikulum sekolah, perencanaan kurikulum yang mengkaji banyak aspek dan
persoalan, disamping yang terutama tentang isi dan proses belajar mengajar.
d. Banyaknya tahapan dan dinamika pendidikan dalam masyarakat yang harus
dipertimbangkan dalam proses perencanaan, maka perencanaan dan pengembangan
kurikulum harus dipandang sebagai proses yang berkesinambungan dan berjalan terus
menerus tanpa mengenal ujung pemberhentian, dan bukan sebagai usaha yang selesai
dalam sekali tindakan.
Kurikulum merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Sebagai
suatu sistem, maka komponen-komponen ini saling berkaitan, bersifat harmonis, tidak
saling bertentangan. Jika salah satu komponen terganggu maka sistem kurikulum akan
terganggu juga. Menurut Nana Sudjana (1989:21) kurikulum memiliki empat komponen
pokok, yaitu:
a. Tujuan kurikulum
Kurikulum merupakan seperangkat program untuk mencapai tujuan pendidikan.
Tujuan ini yang menjadi acuan semua kegiatan pendidikan yang dijalankan.
Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang akan dicapai atau
diharapkan, dalam ranah makro, rumusan tujuan kurikulum erat dengan filsafat yang
dianut suatu bangsa. Di Indonesia tujuan pendidikan nasional berdasarkan Pancasila,
yaitu bertujuan meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertakwa, berbudi
pekerti luhur, berkepribadian, disiplin, bekerja keras, tangguh, tanggung jawab,
mandiri, cerdas, dan terampil serta sehat jasmani dan rohani. Jika dalam ranah mikro,
rumusan tujuan kurikulum berhubungan erat dengan tujuan kelembagaan pendidikan,
tujuan setiap mata pelajaran.
b. Isi dan struktur kurikulum
Isi kurikulum berkenanaan dengan pengetahuan ilmiah dan pengalaman yang
diberikan kepada peserta didik. Untuk menentukan isi kurikulum harus disesuaikan
dengan tingkat dan jenjang pendidikan, perkembangan yang terjadi dimasyarakat,
perkembangan IPTEK.
c. Strategi pelaksanaan kurikulum
Komponen strategi pelaksanaan kurikulum memberikan petunjuk bagaimana
kurikulum diterapkan atau diimplementasikan di sekolah. Ada beberapa unsur dalam
strategi pelaksanaan kurikulum, yaitu tingkat dan jenjang pendidikan, proses belajar
mengajar, bimbingan penyuluhan, administrasi supervise, sarana kurikuler, evaluasi
atau penilaian.
d. Evaluasi kurikulum
Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk menilai kurikulum yang menetukan untuk
menentukan efisiensi, efektivitas, relevansi, dan produktivitas program.

Dan ini berikut contoh struktur kurikulum dari SMK TATA BOGA :
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA


PROGRAM KEAHLIAN : TATA BOGA
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agamadan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 PendidikanPancasiladanKewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 BahasaInggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 SeniBudaya 2 2 2 2 2 2
8 PrakaryadanKewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 PendidikanJasmani, Olah Raga &Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Total Kelompok A dan B (wajib) 24 24 24 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
C1. DasarBidangKeahlian
10 IPA Terapan 2 2 2 2 - -
11 PengantarPariwisata 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
12 Simulasi Digital 3 3 - - - -
13 Sanitasi, Hygiene danKeselamatanKerja 2 2 - - - -
14 PengetahuanBahanMakanan 3 3 - - - -
15 BogaDasar 7 7 - - - -
16 IlmuGizi 5 5 - - - -
C3. PaketKeahlian
1. JasaBoga - - 20 20 24 24
17
2. Patiseri - - 20 20 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK

BIDANG KEAHLIAN : PARIWISATA


PROGRAM KEAHLIAN : TATA BOGA
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agamadan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 PendidikanPancasiladanKewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 BahasaInggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 SeniBudaya 2 2 2 2 2 2
8 PrakaryadanKewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 PendidikanJasmani, Olah Raga &Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Total Kelompok A dan B (wajib) 24 24 24 24 24 24
Kelompok C (Kejuruan)
C1. DasarBidangKeahlian
10 IPA Aplikasi 2 2 2 2 - -
11 PengantarPariwisata 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
12 Simulasi Digital 3 3 - - - -
13 Sanitasi, Hygiene dan KeselamatanKerja 2 2 - - - -
14 Pengetahuan Bahan Makanan 3 3 - - - -
15 Boga Dasar 7 7 - - - -
16 Ilmu Gizi 5 5 - - - -
C3. PaketKeahlian
1. JasaBoga
Tata Hidang 5 5 5 5
PengolahandanPenyajianMakananKontinental 7 7
PengolahandanPenyajianMakanan Indonesia 8 8 6 6
17
HidanganKesempatanKhususdanFusion Food 8 8
Pengelolaan Usaha Boga 5 5
Total PaketJasaBoga 20 20 24 24
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
2. Patiseri
Tata Hidang 5 5 5 5
ProdukPastrydanBakery 5 5 6 6
Produk Cake 5 5
17
Kue Indonesia 5 5
Roti , kue DietKhususdanTeknik“Fusion” 8 8
Pengelolaan Usaha Pastry danBakery - - 5 5
Total PaketKeahlianPatiseri - - 20 20 24 24
TOTAL 48 48 48 48 48 48
B. SILABUS
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk
penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Kunandar, 2011: 244).
Sedangkan silabus menurut Yulaelawati adalah seperangkat rencana serta
pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis,
memuat tentang komponen-komponen yang saling berkaitan dalam mencapai penguasaan
kompetensi dasar.
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-
komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran atau tema tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, pencapaian kompetensi
untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar (Trianto, 2010:96).

Langkah-langkah pengembangan silabus (Trianto, 2010: 99):


1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Mengkaji SK dan KD mata
pelajaran sebagaimana tercantum pada Standar Isi.
2. Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran. Mengidentifikasi materi
pokok/pembelajaran yang menunjang pencapaian KD.
3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik dalam
rangka pencapaian KD.
4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi. Indikator merupakan penanda
pencapaian KD. Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5. Menentuan Jenis Penilaian. Penilaian pencapaian kompetensi dasar siswa dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dalam bentuk
tertulis.
6. Menentukan Alokasi Waktu. Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada
jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu. Alokasi waktu
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh siswa
yang beragam.
7. Menentukan Sumber Belajar. Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK dan KD
serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi.
Manfaat Silabus
Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut,
mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian.
Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut,
seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan
pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun
satu Kompetensi Dasar.
Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau
pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk
mengembangkan sistem penilaian.

Isi Silabus
1. Identitas mata pelajaran
2. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
3. kompetensi inti,
4. kompetensi dasar
5. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll);
6. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
7. pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
8. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar
9. alokasi waktu
10. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
Prinsip Pengembangan Silabus
1. Ilmiah; Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2. Relevan; Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan
spritual peserta didik.
3. Sistematis; Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
4. Konsistensi; Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator,
materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian.
5. Kecukupan; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar,
dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6. Aktual & Kontekstual; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber
belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7. Fleksibel; Keseluruhan komponen silabus dapat mengako-modasi keragaman peserta
didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8. Menyeluruh; Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif,
afektif, Psikomotor) atu sesuai degan esensi mata pelajaran masing-masing.
Unit Waktu Silabus
1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan
untuk mata pelajaran selama penyelenggaraan pendidikan d tingkat satuan pendidikan.
2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang disediakan per semester,
per tahun, dan alokasi waktu mata pelajaran lain yang sekelompok.
3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan penggalan silabus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi
waktu yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk SMK/MAK menggunakan
penggalan silabus berdasarkan satuan kompetensi.
4. Pengembang Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok
dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk
membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan
digunakan oleh sekolah tersebut.
3. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus
secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara
bersama oleh guru yang terkait.
4. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-
sama mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam lingkup
MGMP/PKG setempat.
5. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-
masing.
Komponen-Komponen Silabus
Silabus dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan terdiri dari beberapa komponen,
sebagai berikut.
1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran
Standar kompetensi mata pelajaran adalah batas dan arah kemampuan yang harus dimiliki
dan dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran suatu mata
pelajaran tertentu, kemampuan yang dapat dilakukan atau ditampilkan siswa untuk suatu
mat pelajaran, kompetensi dalam mata pelajaran tertentu yang harus dimiliki siswa,
kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan dalam dalam suatu mata pelajaran tertentu.
Standar Kompetensi terdapat dalam Permen Diknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar
Isi.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata pelajaran yang harus dicapai
siswa. Kompetensi dasar dalam silabus berfungsi untuk mengarahkan guru mengenai target
yang harus dicapai dalam pembelajaran.Misalnya, mampu menyelesaikan diri dengan
lingkungan dan sebagainya.Kompetensi Dasar terdapat dalam Permen Diknas Nomor 22
Tahun 2006 tentang Standar Isi.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian
pengalaman belajar dalam suatu kompetensi dasar.Hasil belajar dalam silabus berfungsi
sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan
dengan kegiatan belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi
standar yang dikaji.Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan,maupun sikap.
4. Indikator Hasil Belajar
Indikator hasil belajar adalah ciri penanda ketercapain kompetensi dasar.Indikator dalam
silabus berfungsi sebagai tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya perubahan perilaku
pda diri siswa.Tanda-tanda ini lebih spesifik dan lebih dapat diamati dalam diri siswa,
target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi atau tercapai.
5. Materi Pokok
Materi pokok adalah pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana
pencapaian kompetensi dasar dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen
penilaian yang disusun berdasarkan indikator pencapaian belajar.Secara umum materi
pokok dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis,yaitu fakta,konsep,prisip,dan prosedur.
6. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah bentuk atau pola umum kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.Strategi pembelajaran meliputi kegiatan tatap muka dan non tatap muka
(pengalaman belajar).
7. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah waktu yang diperlukan untuk menguasai masing-masing kompetensi
dasar.
8. Adanya Penilaian
Penilaian adalah jenis, bentuk, dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur keberhasilan belajar siswa.
9. Sarana dan Sumber Belajar
Sarana dan sumber belajar adalah sarana dan sumber belajar yang digunakan dalam proses
belajar mengajar.
berikut contoh struktur silabus dari SMK TATA BOGA :

Anda mungkin juga menyukai