Mata Kuliah
: Teknologi Makanan I
Oleh :
1.
2.
3.
4.
Kholiq Anwar
Nining Kurniawati
Novik Nokiawati Suyono P
Yaroh Wahyu Kinasti
( 14050394017 )
( 14050394022 )
( 14050394026 )
( 14050394028 )
A. Judul Percobaan
Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Sifat Organoleptik Udang
B. Permasalahan :
Bagaimana Pengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Sifat Organoleptik Udang?
C. Tujuan Percobaan
Yaitu untuk mengetahuiPengaruh Suhu Penyimpanan terhadap Sifat Organoleptik
Udang.
D. Literatur atau Bacaan
PERISHABLE FOOD
Semua bahan pangan secara alamiah akan mengalami kerusakan atau
pembusukan. Bahan makanan berebeda dalam hal kualitasnya, ada yang tahan
lama, ada yang hanya terbatas pada waktu tertentu saja. Berdasarkan mudahnya
terjadi kerusakan, makanan dapat di klasifikasikan kedalam 3 golongan yaitu :
1. Highly Perishable Food
Highly Perishable Food merupakan kategori makanan yang mudah rusak
bila di simpan tanpa perlakuan penangan (pengawetan) seperti
daging,ikan, susu, buah matang, dan sayuran.
2. Moderately Perishable Food
Moderately Perishable Food merupakan makanan yang agak mudah
rusak yang dapat disimpan dalam jangka waktu terbatas seperti bawang
bombay dan umbi-umbian.
3. Slighly Perishable food
Slighly Perishable food merupakan kelompok bahan makanan yang tidak
mudah rusak dan dapat di simpan dalam wakt yang relatif lama pada
suhu kamar seperti beras, kacang-kacangan kering.
UJI ORGANOLEPTIK
Kerusakan pada bahan makanan dapat di amati dengan uji organoleptik. Uji
organoleptik atau uji indera atau uji sensori merupakan cara pengujian dengan
menggunakan
alat
utama
untuk
pengukuran
terkontaminasi
(ekstrinsik),artinya
dari
mikroba
pembusuk
lingkungan
antara
karena
lainmata
faktor
dari
udang
luar
tampak
Adapun kerusakan fisik yang ditemukan pada udang selama proses penanganan
adalah sebagai berikut :
A. Bercak hitam (Black spot)
Bercak hitam pada udang terjadi karena adanya aktivitas sejenis enzim
yang disebut tyrosinase. Enzim ini terdapat pada kulit udang dan mudah
bereaksi dengan satu jenis asam amino. Dari hasil reaksi akan terbentuk
pigmen-pigmen hitam yang disebut melanin. Prosesnya disebut melanosis.
Timbulnya bercak hitam pada udang antara lain disebabkan oleh tertundanya
peng-es-an, terlalu lama jaring trawl berada didasar laut, luka-luka selama
penanganan di kapal, peng-es-an dan penyimpanan tanpa dicuci lebih
dahulu, peng-es-an udang dengan kepalanya, peng-es-an yang kurang baik
(Moeljanto, 1996).
Menurut Ilyas (1993), pembentukan bercak hitam biasanya terjadi pada
bagian kepala, antar ruas-ruas dan ekor. Penyebabnya adalah enzim dalam
udang yang melalui serangkaian reaksi yang mengoksidasi senyawasenyawa tertentu sehingga menghasilkan pigmen melanin berwarna hitam.
Proses melanosis ini dapat dipengaruhi oleh keadaan kering, adanya oksigen,
suhu tinggi dan faktor waktu.
Untuk mencegah timbulnya bercak-bercak hitam pada udang yang telah
dipotong kepalanya atau dikupas kulitnya perlu dicelup sebentar ( 1 menit)
dalam larutan bisulfit (NaHSO3), setelah ditiriskan seperlunya barulah di es
(Suyanto dan Mujiman, 2002).
B. Kulit punggung merenggang dan mengelupas
Kulit punggung udang merenggang atau hanya bagian atas saja yang
terlepas. Kulit mengelupas adalah kondisi dimana kulit mengelupas dan
sudah tidak menempel lagi pada badan udang.C. Cacat
Kerusakan fisik pada kulit maupun daging seperti goresan pada kulit,
memar, ekor patah karena penanganan yang kasar dan kurang berhati-hati
selama proses penanganan.
C. Ekor gripis
Kerusakan fisik yang terjadi pada ekor dimana pada bagian ujung daun
ekor rusak atau gripis dengan toleransi daun ekor tidak lebih pendek dari
lebar daun ekor (telson).
D. Ganti kulit (moulting) dan kulit lembek
diusahakan selalu berada pada suhu dimana kuman tidak tumbuh, yaitu pada
suhu dibawah 100C atau diatas 600C. Suhu diantara 100C-600C adalah suhu
yang berbahaya (danger zone).
TATA CARA PENYIMPANAN
Penyimpanan suhu rendah dapat berupa:
1. Lemari pendingin yang mampu mencapai suhu 100 150 C untu penyimpanan
sayuran, minuman dan buah serta untuk display penjualan makanan da minuman
dingin.
2. Lemari es (kulkas) yang mampu mencapai suhu 10 40 C dalam keadaanisi bisa
digunakan untuk minuman, makanan siap santap dan telor.
3. Lemari es (Freezer) yang dapat mencapai suhu -50 C, dapat digunakan untuk
penyimpanan daging, unggas, ikan, dengan waktu tidak lebih dari 3 hari.
4. Kamar beku yang merupakan ruangan khusus untuk menyimpan makanan beku
(frozen food) dengan suhu mencapai -200 C untuk menyimpan daging dan
makanan beku dalam jangka waktu lama.
Prinsip suhu penyimpanan :
1. Makanan jenis daging, ikan, udang dan olahannya
3. Makanan jenis sayuran dan minuman dengan waktu penyimpanan paling lama 1
minggu yaitu 70 sampai 100 C
4. Tepung, biji-bijian dan umbi kering pada suhu kamar (250C)
Suhu penyimpanan bahan makanan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7.1 : Persyaratan Kesehatan Penyimpanan Makanan
Disimpan selama
Jenis Bahan
3 hari/ kurang
1 minggu/ kurang
-100 C - -50 C
50C - 00C
Bagaimana
pengaruh
1. Variabel
a.
Variabel
Kata
Variabel
Bebas
Penghubung
Terikat
Suhu
terhadap
Sifat
penyimpanan
Objek
Udang
organoleptik
Variabel bebas.
Variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi sehingga berpengaruh
terhadap variabel lain (arikunto,2002). Pada penelitian ini yang menjadi
variabel bebas yaitu :
c.
Variabel kontrol.
Variabel kontrol adalah variabel yang seharusnya mempunyai pengaruh
tetapi dijaga sedemikian rupa sehingga pengaruhnya dianggap tidak ada
(disamakan) (Arikunto,2002). Dalam penelitian ini variabel kontrol adalah :
Berat udang
Udang yang digunakan dalam penelitian ini adalah udang yang
memiliki berat dan ukuran yang sama yaitu 20 gram per sampel.
Jenis peralatan yang digunakan dalam penelitian
Adapun jenis peralatan yang digunakan dalam mempersiapkan
sampel udang merupakan peralatan yang sudah ditentukan sebagai
berikut :
1) Timbangan
Timbangan yang digunakan adalah timbangan digital dengan
kapasitas maksimal 5 kilogram, dengan satuan terkecil perdigit
yaitu 1 gram. Timbangan dengan merek Cook Master tipe
CMK5055.
2) Wadah sampel
Dalam penelitian ini wadah yang digunakan unuk sampel udang
adalah plastik
Lama penyimpan
Nama Bahan
Udang putih (Penaeus
Spesifikasi
Udang segar
Jumlah
60 gram
merguiensis)
b. Alat
No
1
2
3
Nama Alat
Timbangan elektrik
Wadah
Lembar pengamatan
4
5
perubahan
Bolpoin
Termometer
Spesifikasi
Cook Master tipe CMK5055.
Plastik
Kertas LKM
Pilot hitam
Plastik
3. Cara kerja
1. Siapkan bahan udang yang segar
2. Timbang sesuai ukuran
2. Wadah ke dalam plastik
3. Simpan dengan suhu yang berbeda.
o Sampel udang 1, akan diletakkan pada suhu berkisar 37OC
( di suhu ruang )
o Sampel udang 2, akan diletakkan pada suhu 1OC- 4OC
( di kulkas )
o Sampel udang 3, akan diletakkan pada suhu di bawah 0OC
( di freezer )
G. Pengamatan
[Keterampilan melakukan pengamatan] Lakukan pengamatan terhadap hasil
percobaandanbuatlah tabel hasil pengamatan dengan mengacu pada variabel terikat
yang telah anda tentukan.
TABEL PENGAMATAN
H. Analisis Data
[Keterampilan menganalisis data] Catat semua argumentasi dari anggota
kelompok mengenai hasil pengamatan. Hubungkan antara variabel bebas atau
perlakuan dengan hasil yang saudara diperoleh. Cari tahu alasannyasesuai dengan
teori-teori pendukung yang bersumber baik dari buku-buku maupun jurnal-jurnal
hasil penelitian untuk membahas hasil percobaan.
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
I. Kesimpulan
[Keterampilan membuat kesimpulan]
saudara lakukan.Sesuaikan dengan rumusan masalah dan hipotesis yang telah anda
buat.
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.http://ikangureng.blogspot.co.id/2015/02/kerusakan-fisik-udang.html.
Diakses tanggal 7 September 2016. Surabaya
Arikunto, Suharmin. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta
Muhtadi, Tien R dan Sugiyono. 2013. Prinsip Proses & Teknologi Pangan.
Bandung. Alvabeta.
Nurlaela, L. 2011. Sanitasi dan Higiene Makanan. Unesa University
Press. Surabaya