Anda di halaman 1dari 9

PAPER TECHNOPRENEURSHIP

”RISK DAN RISK MANAJEMEN IDE BISNIS”


(Ide Bisnis)

ANGGOTA KELOMPOK :

Elisabeth Priska Pi’o (2005551012)

Christine Gracia Lubalu (2005551048)

Claudio Eston Sanggu (2005551049)

DOSEN:

Nama: I Putu Agus Eka Pratama. S.T., M.T.


NIDN: 0003118509
Pangkat/Golongan/Jabatan: Penata Muda Tingkat 1/3B/Tenaga Pengajar

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN AJARAN 2020/2021


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Risiko (Risk)


Risiko (risk) adalah setiap kemungkinan buruk dan terburuk yang dapat
terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan dan tindakan. Risiko juga merupakan
akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang
berlangsung sebagai suatu keadaan ketidakpastian yang dapat menimbulkan suatu
keadaan yang tidak dikehendaki.

Menurut (Ali, 2006), kategori risiko tergantung dari sudut pandang mana
kita melihatnya, adalah Risiko dari sudut pandang penyebab. Apabila dilihat dari
sebab terjadinya, ada dua macam risiko, yaitu risiko keuangan dan risiko
operasional. Risiko keuangan adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-faktor
keuangan, misalnya risiko kredit. Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan
oleh faktor-faktor nonkeuangan, misalnya manusia, teknologi, sistem dan prosedur,
pemasaran, manajerial, tim dan alam. Disamping risiko dari sudut pandang
penyebab, risiko juga bersumber dari risiko strategik yaitu risiko yang berdampak
terhadap entitas dan bersifat strategis (misalnya keuangan, perubahan politik dan
keamanan) sebagai akibat keputusan strategis yang tidak sesuai dengan lingkungan
eksternal dan internal organisasi serta risiko eksternalitas, yaitu risiko yang timbul
dari faktor eksternal, antara lain reputasi, lingkungan, sosial dan hukum.

1.2 Manajemen Risiko


Manajemen risiko juga merupakan salah satu elemen penting dalam
menjalankan bisnis perusahaan karena semakin berkembangnya dunia perusahaan
serta meningkatnyakompleksitas aktivitas perusahaan mengakibatkan meningkatnya
tingkat risiko yang dihadapi perusahaan. Sasaran utama dari implementasi
manajemen risiko adalah melindungi perusahaan terhadap kerugian yang mungkin
timbul. Manajemen risiko juga digunakan untuk memberikan informasi yang
mendasar mengenai konsep manajemen risiko serta perlunya penerapan manajemen
risiko dalam suatu perusahaan.
Manajemen risiko adalah proses untuk mengidentifikasi, menganalisa,
mengevaluasi, mengendalikan, serta berusaha untuk menekan sebanyak mungkin
atau bahkan menghilangkan risiko yang dihadapi oleh pemilik usaha/bisnis,
termasuk juga enterpreneurship/technopreneurship. Manajemen risiko diterapkan
oleh para pengusaha untuk mencegah terjadinya kerugian yang merugikan
perusahaan.
BAB II
IDE BISNIS

2.1 Gambaran Ide Bisnis

Flores tour adalah bisnis yang menyediakan jasa dan paket wisata untuk
tour de flores yaitu perjalan mengunjungi tempat wisata di sepanjang pulau Flores
dan Pulau Komodo. Perusahan ini menjual paket wisata domestik untuk pengalaman
wisata di Pulau Flores dengan harga yang terjangkau.

Paket tour ini menyediakan beberapa pilihan paket wisata yaitu paket wisata
Pulau Flores, paket wisata kampung adat di Flores, wisata Danau Kelimutu, wisata
Air Terjun Ogi, wisata tempat bersejarah situs Bung Karno, wisata Taman Nasional
Pulau Komodo, pendakian gunung Inerie, Flores bike trip dan lainnya lengkap
dengan jasa tour guide dan fasilitas yang menjaminkan.

Berawal dari Pulau Komodo, wisatawan bisa menikmati indahnya


pemandangan Pulau Komodo dengan mengambil paket wisata Labuan Bajo dan
Pulau Komodo yang merupakan tempat wisata yang sangat terkenal dan juga masuk
ke dalam tuju keajaiban dunia, menjadi pintu masuk bagi wisatawan di seluruh dunia
untuk bisa juga menikmati keindahahan alam di Pulau Flores yang juga tak kalah
indahnya. Dengan mengambil paket ini anda juga dapat menikmati keindahan Pink
Beach, Pulau Padar, Pulau Kanawa dan Pulau Rinca. Fasilitas yang disediakan untuk
paket ini berupa speedboat, restaurant dan Live On Board atau bermalam di kapal.

Dengan ini, kami menawarkan paket wisata lainnya di Flores. Kami juga
menyediakan fasilitas kendaraan untuk melakukan perjalanan berkeliling Pulau
Flores yang sudah termasuk dalam pemilihan paket beragam lainnya.

Terdapat paket wisata mengunjungi Kampung adat Waerebo, Bena, Gurusina,


Belaraghi dan Wologai. Yang merupakan tempat wisata kampung adat yang masih
terjaga keaslian dan kebudayaan yang diwarisi turun temurun dan anda juga dapat
membeli aksesoris budaya yang dijual di daerah tersebut. Selain menikmati
keindahan wisata budaya, terdapat paket wisata alam seperti Kolam Alam Goa
Rangko, Air Terjun Ogi, Air Terjun Cunca Wulang, Taman Wisata 17 Pulau Riung,
Danau Keimutu dan masih banyak lagi.

Flores Tour menyediakan tour pendakian gunung yaitu Gunung Inerie, Ranaka,
Wawomuda, Kelimutu dan Gunung Egon yang mencapai ketinggian gunung
tertinggi hingga 2.245 meter, lengkap dengan jasa tour guide dan perlengkapan
pendakian dan camping.

Selain itu, terdapat paket lainnya yaitu Flores Bike Tour yang merupakan tour
Pulau Flores menggunakan sepeda. Jalur yang dilewati merupakan jalur lintas Flores
dengan likukan yang cukup ekstrim khusus ditawarkan bagi para pecinta olahraga
sepeda. Fasilitas yang disediakan untuk paket tour sepeda adalah tour guide,
kendaraan berupa sepeda dan mobil P3K, makanan, minuman dan peralatan bantuan
lainnya. Rute perjalanannya,

Etape 1: Larantuka - Maumere 138,8 km,

Etape 2: Maumere – Ende 141,3 km,

Etape 3: Ende – Bajawa 123,3 km,

Etape 4: Bajawa – Ruteng 136,6 km,

Etape 5: Ruteng – Labuan Bajo 132,0 km.

Paket wisata yang terakhir adalah wisata tour de flores dimana wisatawan
diajak berkeliling Pulau Flores mulai dari ujung Timur hinga Barat Pulau Flores.
Lengkap dengan fasilitas jasa tour guide, kendaraan, penyewaan hotel/penginapan
dan lain sebagainya.

2.2 Identifikasi Risiko Ide Bisnis


Risiko dan Ketidakpastian Kata risiko dan ketidakpastian adalah dua bentuk
istilah dasar yang terkait dengan kerangka dalam pembuatan keputusan. Risiko dapat
didefinisikan sebagai pengetahuan yang kurang sempurna, dimana peluang dari hasil
yang mungkin terjadi diketahui dan ketidakpastian terjadi ketika peluang ini tidak
diketahui (Kaan, 2005). Menurut Baker, Ponniah dan Smith (1998), dewasa ini
manajemen risiko menjadi suatu perhatian yang penting terkait hasil dari proyek-
proyek utama. Pada manajemen risiko umumnya terdapat tiga area utama, yaitu:
analisis, evaluasi dan kontrol.
Dari definisi tentang risiko dan ketidakpastian, kemudian dapat ditentukan
jenis risiko dan ketidakpastian yang dihadapi pada bisnis Tour de Flores. Terdapat
enam jenis risiko yang dapat dihadapi pada bisnis ini, antara lain:
a. Operational Risk
Risiko operasional terkait dengan kerugian yang dialami karena tidak
berjalannya suatu sistem secara optimal yang diterapkan pada bisnis,
ketidak cakapan sumber daya manusia dan peristiwa eksternal yang
berpengaruh, seperti inflasi, peraturan pemerintah, dan kondisi keamanan
serta lingkungan.
b. Financial risk
Risiko keuangan terkait dengan ketidakmampuan dalam pengelolaan aliran
kas untuk kegiatan operasional bisnis.
c. Forensic risk
Risiko forensik terkait dengan tindak kejahatan yang dilakukan di dalam
bisnis, seperti pencurian, perusakan, dan penipuan.
d. Strategic risk
Risiko strategis yang dihadapi terkait dengan waktu kunjungan, acara
pendukung, agen wisata, dan konsultan. Risiko waktu kunjungan
merupakan permasalahan baru yang dihadapi, mengingat daya tampung
parkir dan areal bisnis harus memberi kenyamanan pada pengunjung. Risiko
dalam hal suasana politik menjadi penentu jumlah kunjungan terhadap
wisman-wisnus, maka harus dijaga supaya selalu kondusif. Risiko acara
pendukung merupakan daya tarik bisnis ini sehingga pengunjung akan
tertarik berkunjung dan akan menghabiskan waktu lama untuk menikmati
tour dan acara pendukung. Risiko agen wisata dalam negeri maupun luar
negeri yang tidak secara masif mempromosikan tour akan menurunkan
angka kunjungan. Risiko konsultan yang kurang mampu menguasai
masalah dalam memberikan arahan strategis akan menjadi ancaman
terhadap manajemen bisnis.
e. Knowledge risk
Knowledge risk terkait dengan risiko yang timbul karena pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi yang belum optimal, seperti
pemanfaatan kamera CCTV dan metal detector yang belum optimal
diaplikasikan.

f. Compliance risk
Compliance risk terkait dengan risiko yang timbul dari pemanfaatan metode
pembayaran, seperti pembayaran dengan kartu kredit yang membutuhkan
sistem keamanan yang baik dan proses audit yang kontinu.

2.3 Manajemen Risiko Ide Bisnis


Manajemen risiko dapat diartikan sebagai fungsi dari pimpinan pelaksana
dalam mengelola risiko-risiko khusus yang dihadapi dalam dunia usaha. Risiko-
risiko yang mungkin timbul dapat diasuransikan pada perusahaan-perusahaan
asuransi komersial dan kemungkinan pula tidak dapat diasuransikan. Pada dasarnya
seorang manajer risiko lebih berhubungan dengan risiko-risiko yang dapat
diasuransikan (Silalahi, 1997).
Adapun konsep manajemen risiko sebenarnya ada berbagai konsep atau
pendekatan yang dapat dilaksanakan, namun pada dasarnya pendekatan tersebut satu
sama lain tidak jauh berbeda dan tujuannya adalah menekan atau menghapuskan
risiko-risiko yang apabila timbul dapat membawa kerugian atau menyebabkan tidak
tercapainya tujuan perusahaan.
Dalam mengenali risiko-risiko yang mungkin timbul dapat melalui beberapa
cara:
a. Analisis Hazard
Yang dimaksud dengan analisis ini adalah apabila risiko kerugian cukup
besar, maka perlu diadakan analisis hazard dengan usaha menghapuskan,
mengurangi dan menjauhkan kegiatan yang dapat menimbulkan bahaya
(hazard).
b. Memindahkan Risiko
Yang dimaksud dengan pemindahan risiko apabila dalam usaha mengurangi
hazard masih ada risiko tetapi bila risiko tersebut tidak menimbulkan
bencana, risiko itu dapat ditanggung sendiri atau dapat dipindahkan kepada
pihak lain. Apabila risiko tersebut dapat menimbulkan bencana, sebaiknya
diusahakan agar dipindahkan pada pihak lain. (Silalahi, 1997)
2.4 Metode Pengelolaan Risiko

Metode yang dipakai dalam mengelola risiko baik yang bersifat murni/statis
maupun spekulatif/dinamis antara lain adalah dengan jalan:
a. Asumsi (Assumption or Retention)
Asumsi atau referensi risiko merupakan cara umum yang digunakan
dalam pengelolaan risiko, di mana pilihannya diarahkan pada risiko-
risiko yang tingkatnya rendah dan apabila terjadi tidak akan membawa
pengaruh keuangan pada perusahaan.
b. Dipindahkan (Transfer)
Pemindahan risiko sering kali dipergunakan baik dalam pengelolaan
risiko yang bersifat murni/statis maupun risiko yang bersifat
spekulatif/dinamis.
c. Dikombinasikan Metode
kombinasi dalam pengelolaan risiko merupakan salah satu cara dalam
asuransi.
d. Pencegahan Kerugian (Prevention)
Pencegahan kerugian merupakan metode pengelolaan risiko yang lebih
menekankan pada pengawasan kerugian dengan melakukan tindakan
preventif (pencegahan) ataupun menekan serendah mungkin akibat
keuangan apabila kerugian tersebut timbul.
e. Menghindari (Avoidance)
Metode ini erat hubungannya dengan pencegahan kerugian dan
pemindahan kerugian. (Silalahi, 1997)

Metode-metode tersebut di atas dalam pelaksanaannya dapat dilakukan


secara sendiri-sendiri atau dengan cara mengkombinasikan dua atau lebih metode
tersebut, tergantung pada karakteristik kegiatan yang dilakukan serta risiko yang
dihadapi. Manajemen risiko ini akan sangat membantu perusahaan dalam hal:

a. Meramalkan dasar-dasar, besarnya serta frekuensi dari kemungkinan


menderita kerugian dalam kegiatan perusahaan, apabila terjadi suatu
peristiwa yang datangnya dari luar dan tidak dapat diduga terlebih
dahulu.
b. Menciptakan suatu dasar untuk mengurangi atau membatasi terjadinya
atau timbulnya suatu risiko.
c. Membantu menentukan kebijakan dalam bidang perasuransian atas dasar
pertimbangan likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas perusahaan.
d. Optimisasi biaya risiko dengan membandingkan biaya yang harus
dikeluarkan, apabila diasuransikan dengan mendeteksi apa saja
keuntungan-keuntungan serta kerugian-kerugiannya. (Silalahi, 1997)

Anda mungkin juga menyukai