Anda di halaman 1dari 2

CARVING

BAB 1 PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN
Fruit Carving adalah salah satu seni mengukir buah-buahan. Ini biasanya disajikan dalam
acara besar seperti membuat tumpeng nasi kuning. Seni ini merupakan andalan pariwisata
Negara Thailand. Thailand dikenal sebagai salah satu negara penghasil buah-buahan terbaik
di dunia, sehingga tidak asing bila seni ini sangat dikembangkan di Negara Thailand. Buah-
buahan yang biasa digunakan antara lain buah melon, semangka, mentimun, jeruk, wortel,
tomat, dll. Tak hanya kayu dan batu saja yang bisa diukir. Buah-buahan pun menjadi sangat
cantik dan menarik ketika disentuh oleh tangan para seniman fruit carving. Dengan cekatan
para seniman ini menjadikan buah-buahan utuh berubah menjadi layaknya patung yang
memiliki nilai seni tinggi. Inilah Fruit Carving, sebuah seni dalam menghidangkan makanan
dengan keindahan, biasanya media yang digunakan adalah buah-buahan yang berbentuk
bulat dan memiliki tekstur yang lunak. Menghias atau menggarnish ini mempunyai keahlian
khusu, karena disampung membutuhkan keahlian, ketelatenan, dan daya imajinasi yang
kuat, juga membutuhkan orang yang memang memiliki jiwa seni yang tinggi. Bahkan tidak
semua chef yang berpengalaman dapat menciptakan dan menuangkan idenya agar
penampilan hidangan itu menarik. Daya cipta dan kreativitas ide dalam penyajian hidangan
itulah yang mahal karena terkandung nilai seni yang tinggi. Seni mengukir buah dan sayuran
inilah yang disebut Fruit Carving.

B. SEJARAH
Sayuran dan buah ukiran adalah seni tradisional Thailand yang berasal dari Pengadilan Royal
Thai, meskipun tidak ada bukti resmi yang tercatat pada asal ada. Ketika Propinsi Sukhotai
adalah ibukota Thailand (AD 1238-1438) selama pemerintahan Raja Phra personil Ruang,
salah satu pengiring wanitanya, Miss Nopamas, menulis sebuah buku berjudul, Tao Sri
Chulalak atau Nang Nopamas. Yang disebutkan berbagai ritual tradisional. Salah satu ritual
yang terlibat mangkuk mengambang yang rumit dihiasi dengan bunga-bunga indah diukir
dan bahan tanaman dari berbagai jenis. Ini dianggap dimulainya resmi seni sayuran dan buah
ukiran di Thailand (Departemen Seni Rupa, 1971). Saat ini, buah dan sayuran ukiran telh
menjadi populer di seluruh dunia, ditemukan di berbagai restoran, hotel, ruang catering,
pameran, dan cruise kapal (Siam Carving Academy, 2011). Buah-buahan dan sayuran yang
diukir untuk deco-piring tingkat makanan, meningkatkan keindahan, dan sifat dapat dimakan
(Suwannaruk, 2004) mereka. Di selain itu, mereka digunakan untuk menghias meja makan
dan kamar di khusus occa aksesi. Buah-buahan segar dan sayuran yang diukir biasanya
dibiarkan pada suhu kamar untuk jangka waktu yang relatif lama untuk presentasi atau
sebelum disajikan. Karena mereka hidup jaringan, mereka memburuk, menderita kerusakan
jaringan, pelunakan dan pembusukan mikroba.

C. MACAM-MACAM DECORASI
Ada 4 macam decorasi menurut cara penyajian :
1. Decorasi Naturalis Bener-benar menggunakan elemen dan properti yang sebenarnya,
baik elemen hidup maupun buatan.

2. Dekorasi Deekoratif Menggunakan elemen dasar berupa bentuk-bentuk dekoratif dari


permainan dan komposisi warna, bentuk, bidang, dan garis.
3. Dekorasi Simbolik Dekorasi yang menggunakan simbol dan hanya menampilkan elemen
yang mewakili bentuk tertentu.

4. Dekorasi Abstrak Dekorasi yang menggambarkan sesuatu sebagai bentuk yang nyata dan
lebih banyak menggunakan permainan cahaya, misal ice carving menggunakan
permainan cahaya yang polos.

D. UNSUR DEKORASI
1. Garis : mampu memberikan kesan dinamis pada hidangan.
2. Bidang : memberikan kesan statis.
3. Bentuk : berperan sangat penting dan sangat dominan karena akan mempengaruhi atau
memberikan kesan tertentu mengenai kualitas makanan yang dihidangkan.
4. Warna : unsur desain yang paling menonjol. Warna merupakan suatu hidangan yang
sangat menarik perhatian dan memberikan suasana cita rasanya.
5. Tekstur : memberikan kesan yang menarik untuk dilihat.
6. Ukuran : ukuran hiasan tergantung pada fungsi dan jenis penggunaannya. Ukuran
makanan yang akan dihias juga merupakan unsur yang perlu diperhatikan karena
kaitannya dengan media yang akan ditempati. Dengan memperhatikan kedua
penampilan hidangan akan menjadi sedap di pandang.
7. Value : gelap dan terangnya suatu hidangan dan hiasan akan terlihat oleh adanya cahaya
baik cahaya alam maupun buatan.
8. Arah : pada penataan suatu hidangan dapat dirasakan adanya suatu arah tertentu. Arah
ini mampu menggerakkan rasa atau kesan titik pandang, ketika antara makanan dan
hiasan terdapat keseimbangan.

E. PRINSIP-PRINSIP MENGATUR DEKORASI


1. Keselarasan : harmoni dan kesesuaian antara bagian hiasan yang satu dan yang lain.
2. Irama : komposisi antara hidangan dan dekorasi akan memberikan kesan gerak tertentu
sehingga padan mempengaruhi suasana. Irama memiliki makna mengulangi, variasi,
perbandingan, dan bentuk teratur yang disesuaikan dengan peranan dan kegunaan
decorasi itu.
3. Kesatuan : bentuk suatu dekorasi makanan akan utuh apabila bagian yang satu
menunjang bagian yang lain; ada kecocokan, keselarasan, komposisis, dan kekontrasan

Anda mungkin juga menyukai