Anda di halaman 1dari 18

A.

Kompetensi Dasar
a. Menganalisis kue Indonesia dari beras dan tepung beras
b. Membuat kue Indonesia dari beras dan tepung beras

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Menjelaskan pengertian kue indonesia dari beras tepung beras
3.2.2 Menganalisis cara memilih beras dan tepung beras
3.2.3 Mengidentifikasi macam-macam kue indonesia dari beras dan tepung beras
3.2.4 Mengidentifikasi bahan dan alat yang di gunakan untuk membuat kue indonesia
dari beras dan tepung beras
3.2.5 Mengidentifikasi proses pengolahan kue indonesia dari beras dan tepung beras
3.2.6 Mengidentifikasi bahan pembungkus kue indonesia dari beras dan tepung beras
3.2.7 Menganalisis karakteristik kue indonesia dari beras dan tepung beras
4.2.1 Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kue Indonesia dari
beras dan tepung beras
4.2.2 Membuat kue Indonesia dari beras dan tepung beras sesuai dengan prosedur,
kriteria hasil dan keselamatan kerja
4.2.3 Menyajikan kue Indonesia dari beras dan tepung beras sesuai teknik penyajian,
dan standar porsi

1
A. Beras dan Tepung Beras
1. Beras

Gambar 1. Tanaman padi

Berdasarkan warnanya dapat di bagi menjadi beras putih dan beras


merah, sedangkan berdasarkan teksturnya di bedakan atas beras jenis keras
dan ada pula beras jenis lunak (pulen).
Kriteria beras yang kualitasnya baik terdiri dari :
a) Butiran butiran beras keras dan utuh
b) Berwarna cemerlang dan beraroma segar
c) Tidak berjamur dan berulat
d) Sifatnya bila dimasak kurang mekar, baunya harum. Beras yang lama
berbau apek dan sifatnya banyak menghisap air sehingga mekar bila di
masak
e) Tidak ada kotoran seperti kerikil, pasir, gabah serta beras tidak
bercampur antara jenis yang satu dan yang lainnya.
f) Beras berwarna merah mengandung vitamin B1 lebih tinggi, jika
dibandingkan dengan beras jenis lainnya.

2. Tepung beras

Tepung beras merupakan bahan pokok yang sangat penting dalam


pembuatan kue kue indonesia. Dengan munculnya tepung beras yang halus
dan kering di pasaran, maka tepung beras untuk pembuatan kue kue sangat
mudah untuk di dapat.
Kualitas kue yang di buat dari tepung beras yang baru di tumbuk lebih
baik di bandingkan dengan kue yang di buat dari tepung beras kering yang
banyak di jual di pasaran.
Hal hal yang perlu di perhatikan dalam pemakaian tepung beras
sebagai dasar kue yaitu :
a) Sebaiknya menggunakan tepung yang halus dan baru di tumbuk.
b) Adonan dari tepung beras sebaikknya di buat dengan menggunakan
cairan panas agar kue yang dihasilkan tidak keras dan adonan tidak

2
mengendap kecuali adonan yang harus di fermentasi menggunakan
tape dan ragi.
c) Untuk adonan dari tepung beras jenis keras, tambahkan sedikit
tepung kanji supaya tidak kaku.
d) Memasak kue dari tepung beras harus sampai tanak betul agar enak,
kenyal dan tidak cepat basi.

B. Pengertian Kue Indonesia dari Beras

Kue adalah kudapan atau makanan ringan yang bukan makanan utama. Kue


biasanya bercita rasa manis atau ada pula yang gurih dan asin. Kue seringkali
diartikan sebagai makanan ringan yang dibuat dari adonan tepung, Baik
tepung beras, tepung sagu, tapioka, ataupun terigu. Kue tradisional Nusantara
lazim ditemukan di Indonesia, Malaysia, Singapura, serta Belanda melalui
hubungan sejarahnya dengan Indonesia.
Tepung beras adalah tepung yang dibuat dari beras yang ditumbuk atau
digiling. Tepung beras tidak sama dengan pati beras yang dibuat dengan merendam
beras dalam larutan alkali. Tepung beras dapat dijadikan pengganti dari tepung
gandum bagi penderita intoleransi gluten karena tepung beras tidak
mengandung gluten.
Jadi dapat disimpulkan kue dari tepung beras adalah kudapan atau makanan
ringan yang terbuat dari tepung beras. Jadi semua kue yang berbahan utama dari
tepung beras adalah kue indonesia dari tepung beras.

C. Macam Macam Kue Indonesia dari Beras dan Tepung Beras


1. Arem arem

Gambar 2. Arem arem

Arem arem merupakan makanan serupa lemper, yaitu nasi berisi


sayuran atau sambal goreng yang di bungkus dengan daun pisang. Arem
arem popular sebagai pengganti sarapan. Biasanya ukuranya dibuat lebih
besar daripada lontong.
2. Burasa

3
Gambar 3. Buras

Burasa adalah salah satu panganan khas masyarakat bugis dan


makasar di Sulawesi selatan. Dikenal juga dengan nama lapat, lontong
bersantan, bentuknya hampir mirip dengan lontong namun agak pipih.
Kue dari tepung beras
1. Amparan tatak

Gambar 4. Amparan tatak

Amparan tatak merupakan kue tradisional khas daerah Kalimantan


selatan. Kue ini terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu yang
dipadukan dengan buah pisang.
2. Apang coe

Gambar 5. Apang coe

Apang coe merupakan kue tradisional yang berasal dari manado,


Sulawesi utara. Bentuk apang coe indah merekah mirip dengan kue

4
mangkok, memiliki aroma khas gula merah dan daun pandan yang di
gunakan sebagai wadah.
3. Apem

Gambar 6. Apem

Kue ini mempunyai bentuk seperti kue serabi dari Bandung. Namun
bedanya, kue ini berukuran lebih tebal dan lebih empuk. Kue apem banyak
disajikan selama bulan suci Ramadhan. Ini dikarenakan apem adalah kue
khas Arab yakni appam yang kemudian maknanya disadur dari kata "afuan"
yang berarti ampunan. Apem terbuat dari tepung beras, telur, gula, tapai,
ragi, dan santan.
4. Carabikang

Gambar 7. Carabikang
Kue ini mempunyai bentuk mekar dan berwarna-warni. Carabikang
dibuat dengan tepung beras, terigu, gula, telur, dan santan. Meskipun sama-
sama berserat, kue tradisional ini berbeda dengan bika ambon
5. Clorot

Gambar 8. Clorot

5
Clorot, celorot, cerorot, atau jelurut adalah kue tradisional berbahan
tepung beras dengan santan, dibungkus dengan janur atau daun kelapa
muda dalam bentuk kerucut.
6. Cucur

Gambar 9. Cucur

Kue basah ini seirng dijadikan cemilan dalam upacara adat di


Indonesia. Kue ini mempunyai pinggiran yang bergelombang dan bentuk
tengahnya yang menggembung seperti gunung.
Rasanya legit, basah dan khas karena ada sensasi liat dan lumer yang
menyatu jadi satu. Kue cucur terbuat dari campuran santan, gula merah,
tepung beras, tapioka dan bahan pengembang. Setelah dicampur, adonan
kemudian digoreng hingga mekar.
7. Jojorong

Gambar 10. Jojorong

Jojorong adalah makanan khas suku banten dari kabupaten


pandeglang. Makanan ini berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa
yang bagian dalamnya di beri gula aren. Wadah kue menggunakan daun
pisang dengan bentuk takir.

8. Jongkong

6
Gambar 8. Jongkong

Jongkong adalah salah satu jajanan khas Bangka Belitung. Jongkong


memiliki rasa yang manis dan tekstur yang lembut. Jajanan ini sering di jual
di pasar tradisional.

9. Kue pancong

Gambar 9. Kue pancong

Kue ini adalah jajanan khas Betawi. Bentuknya setengah lingkaran


dengan tekstur padat tetapi lembut ketika dimakan. Pancong dibuat dengan
mencampurkan tepung beras, santan, garam, gula dan kelapa parut.

10. Kue mangkok

Gambar 15. Kue mangkok

memiliki bentuk yang mirip dengan cupcake modern yang biasanya


dihias dengan icing. Sejak dulu kue yang terbuat dari tepung beras ini
memang tidak pernah dimodifikasi, hanya warnanya saja yang dibuat
berwarna-warni.

7
11. Lapis beras

Gambar 11. Lapis beras

Jajanan pasar yang populer sebagai hidangan ketika arisan atau acara
pengajian ini mempunyai tampilan yang menarik dengan lapisan kue
berbeda warna. Namun kue ini berbeda dengan kue lapis legit, kue lapis
beras mempunyai warna yang lebih transparan dan tekstur kenyal. Kue ini
dibuat dari campuran tepungberas, sagu/tapioka, gula, garam dan santan.
Semua bahan ini dicampur menjadi satu dan dikukus dalam panci dandang.
12. Mento

Gambar 12. Mento

Mento merupakan kue tradisional keratin jepara, terbuat dari tepung


beras yang isinya bisa di variasikan biasanya menggunakan ayam, kue ini di
bungkus dengan menggunakan daun pisang

13. Nagasari

Gambar 13. Nagasari

Kue tradisional dari Jawa yang biasa dibungkus dalam daun pisang
untuk mendapatkan cita rasa yang lebih sedap. Jajanan pasar dengan rasa

8
manis dan gurih ini terbuat dari tepung beras yang dikombinasikan dnegan
santan kelapa murni, gula, garam dan vanili. Sedangkan untuk isian kue
nagasari, biasanya diisi dengan pisang kepok.

14. Putu mayang

Gambar 24. Putu mayang

Meski sama-sama bernama putu, putu mayang memiliki penampilan


yang berbeda dengan putu ayu. Kue yang berasal dari Betawi ini mempunyai
tampilan seperti mie dengan siraman kinca, yaitu saus gula merah. Tampilan
jajanan ini semakin menarik dengan warna yang beragam seperti putih,
merah muda dan hijau. Putu mayang dibuat dengan mencampurkan tepung
beras, sagu/tapioka, santan dan gula. Kemudian direbus hingga kental dan
halus.

15. Putu ayu

Gambar 15. Putu ayu

Sesuai dengan namanya, kue ini memang memiliki tampilan yang ayu
alias cantik. Putu ayu identik dengan warna hijau dan taburan kelapa parut.
Kue tradisional ini merupakan perpaduan tepung beras, gula, telur,
santan dan sari daun pandan-suji. Kue ini memiliki tekstur yang lemut dan
agak lembab dengan rasa gurih dan manis dalam satu gigitan.

D. Bahan dan Alat Kue Indonesia dari Beras dan Tepung beras
1. Bahan Pokok/pembentuk

9
Bahan pembentuk atau bahan pokok merupakan bahan yang berperan
membentuk kerangka (body) kue. Beras atau tepung beras merupakan bahan
yang sering di gunakan dalam kue indonesia karna beras merupakan salah
satu komoditi indonesia. Tepung beras memiliki karakteristik yaitu :
a) Jika diraba dengan jari terasa lebih lembut dari tepung ketan
b) Berwarna putih
c) Sangat halus

2. Bahan Cair
Dalam pembuatan kue, bahan cair sangat berperan penting. Bahan cair
berfungsi untuk membentuk adonan/formula. Cairan yang umum di
gunakan dalam pembuatan kue indonesia yaitu :
a) Air
Air yang digunakan dalam pembuatan adonan kue dapat
berupa: air dingin, air suam kuku, air mendidih, dan air es.
Sedangkan penggunaan air tergantung jenis bahan dasar yang
digunakan dan kue yang akan dibuat. Contohnya untuk
pembuatan adonan dari tepung ketan digunakan air suam-suam
kuku, untuk pembuatan adonan dari tepung beras (carabikang)
digunakan air mendidih.

b) Air kelapa
Kandungan hidrat arang di dalam air kelapa, terutama
kelapa muda, akan menghasilkan CO2 pada proses fermentasi.
Oleh sebab itu air kelapa lebih disukai untuk pembuatan
adonan beragi seperti kue apem, kue mangkok. Air kelapa
harus segera digunakan dalam keadaan segar karena cepat
rusak. Kerusakan biasanya berlendir dan rasa asam yang
disebabkan kuman-kuman disekitar dan suhu panas.

c) Santan
Jenis santan yang digunakan ada dua macam yaitu
santan kental, santan cair dan santan berminyak tergantung
jenis kue yang akan dibuat.

3. Bahan Perasa

Bahan perasa dalam kue indonesia berfungsi untuk menambah rasa


atau meningkatkan rasa yang terdapat pada kue indonesia, dalam pembuatan

10
kue indonesia dari beras dan tepung beras umumnya menggunakan bahan
perasa yaitu :
a) Gula atau pemanis

Pemanis yang umum di gunakan dalam pembuatan kue


indonesia yaitu gula putih yang di dapatkan dari tanaman tebu,
lalu juga terdapat gula aren atau gula merah yang di dapatkan
dari pohon enau atau pohon aren. Gula aren atau gula merah
menjadikan kue indonesia memiliki cirri khasnya.
b) Garam

Garam di peroleh dari proses penguapan air laut secara


alami. Garam dalam pembuatan kue indonesia berfungsi untuk
memunculkan rasa gurih yang ada pada bahan pembuatan kue
indonesia, garam juga bisa menyeimbangkan rasa dari kue itu
sendiri.
4. Bahan peningkat mutu
Bahan peningkat mutu dalam pembuatan kue indonesia di gunakan
untuk meningkatkan mutu dari kue tersebut, mulai dari tampilan, aroma, dan
tekstur. Umumnya dalam kue indonesia di gunakan bahan bahan alami
sebagai peningkat mutu yaitu :
a) Pewarna

 Daun suji
Daun suji biasa dipakai sebagai pemberi warna hijau pada
makanan. Untuk mendapatkan warna yang lebih sempurna, daun
suji seringkali dicampur dengan daun pandan sehingga selain
memberi warna sekaligus memberi aroma harum pada kue.
 Bunga telang

Gambar 24. Bunga telang

Bunga telang berwarna biru keunguan yang dapat digunakan


sebagai pewarna biru alami pada makanan. Cara
menggunakannya: cuci bersih bunga telang, remasremas atau
tumbuk dengan sedikit air matang lalu saring.

11
 Kunyit
Warna kuning biasa diperoleh dari kunyit bubuk atau 1 sendok
kunyit parut ditambah dengan 1 sdm air. Untuk mewarnai 750g
beras/ketan tambahkan 1sdm air jeruk nipis agar warna menjadi
lebih cerah.

 Kayu secang

Gambar 25. Kayu secang

Secang adalah tanaman berkayu yang biasa dimanfaatkan


bagian batangnya. Secang memberikan warna merah dan tidak
menimbulkan aroma. Untuk mendapatkan warna merah dari kayu
secang dengan cara merebusnya dengan air kemudian disaring dan
diambil airnya. Kayu secang dapat diperoleh di toko yang menjual
jamu tradisional. Kayu secang biasa digunakan sebagai pewarna
minuman.
 Abu merang

Gambar 26. Abu merang

Abu merang dapat memberikan warna abu-abu pada makanan.


Contoh kue yang menggunakan pewarna ini adalah jongkong
surabaya. Pembuatan bubuk merang sehingga menghasilkan
warna hitam.

b) Penyedap dan Aroma

 Bumbu, herbal, dan daun

Bumbu berfungsi sebagai penyedap juga berfungsi


sebagai pengawet, contoh merica, kayu manis, pala, jahe, dan
cengkeh. Herbal dan daun juga di manfaatkan untuk peyedap

12
juga aroma, contoh daun pandan, daun sereh, daun salam, daun
jeruk dan sebagainya.

E. Proses Pengolahan Kue Indonesia dari Beras dan Tepung Beras

1. Mengukus
Teknik pengolahan kue Indonesia yang sering digunakan adalah teknik
mengukus. Mengukus adalah teknik mematangkan makanan menggunakan uap
air yang mendidih. Mengukus termasuk teknik memasak menggunakan cairan
atau uap air (moist cooking method ) . Prinsip dasarnya, makanan tidak boleh
bersentuhan langsung dengan air mendidih yang berada di bawah saringan.
Makanan/kue yang dihasilkan dari teknik memasak ini biasanya basah/lembab
dan lunak/lembut.

Dilihat dari segi teknik, mengukus tergolong cara memasak yang


mudah.Pengerjaannya cukup dengan satu kali menyiapkan saja atau membumbui
bahan makanan, didihkan air dalam panci pengukus, masukkan bahan ke dalamnya,
lalu kukus sampai masak dengan tidak perlu membalik-balik atau mengaduk-
aduknya. Agar  mendapatkan hasil yang memuaskan, perlu diketahui teknik
mengukus yang benar,karena mengukus bahan makanan tertentu membutuhkan
alat pengukus dan cara tertentu pula.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu memasak makanan dengan cara
mengukus adalah :
a. Pastikan air dalam panci pengukus sudah mendidih sebelum makanan
dimasukkan.Bila air dalam panci pengukus belum mendidih, hasil makanan
yang dikukus tidak akan sempurna. Misalnya warna kue yang dihasilkan tidak
cerah karena selama proses menunggu air mendidih kue telah terkena
uap panas terlebih dahulu.
b. Isi panci pengukus dengan air 2,5 cm di bawah garis batas agar saat air mendidih
tidak menyentuh makanan yang ada di atas saringan. Batas garis ini adalah
merupakan tempat saringan diletakkan.
c. Meskipun makanan yang dikukus cepat matang, sebaiknya tetap isi air
hingga 2,5 cmdi bawah garis batas, karena air tersebut berfungsi untuk
menghasilkan panas yangstabil dan mencapai suhu maksimal. Bila air tinggal
sedikit sementara makanan belum matang, tambahkan air mendidih ke
dalam panci pengukus. Jangan menambahkan air dingin karena suhu akan
turun secara drastis yang bias mempengaruhi kue yang sedang dikukus.
d. Usahakan agar makanan yang dikukus memiliki ukuran/potongan
atau bungkusan maupun cetakan sama besar agar matang bersamaan. Beri

13
jarak makanan agar  terbuka jalan bagi uap panas naik ke atas sehingga bisa
mematangkan makanan dengan lebih efisien.
e. Tutup panci pengukus dengan rapat agar uap panas tetap berada di
dalam. Bila uap panas keluar melalui celah tutup panci, panas di
dalam panci pengukus tidak akan maksimal, dan menambah waktu
mengukus.
f. Bila mengukus makanan yang dibungkus daun, setelah bungkusan
dimasukkan kedalam panci pengukus tunggu hingga air mendidih kembali,
baru tutup panci denganrapat. Kalau langsung ditutup, maka pada saat matang
akan terlihat bercak-bercak  putih menempel pada daun
pembungkus yang mengganggu penampilan makanan.
g. Usahakan selama mengukus panci tidak sering dibuka, karena hal ini
akan mempengaruhi kualitas makanan yang dikukus.
h. Kalau mengukus kue, bungkuslah tutup panci pengukus dengan kain
atau serbet agar uap air tidak jatuh mengenai kue dan akan mempengaruhi
penampilan kue.

2. Menggoreng
Menggoreng merupakan teknik dasar dalam masak memasak. Pada cara ini
makanan dimatangkan dengan menggunakan minyak yang telah dipanaskan dalam
wajan atau panci khusus. Tetapi hasil akhir gorengan yang kita inginkan membutuhkan
teknik menggoreng yang khusus pula. Ada yang menggunakan minyak banyak ( deep
frying ),misalnya untuk menggoreng kue kembang goyang, onde-onde, telur gabus, dan
keripik. Ada juga yang menggunakan minyak sedikit, asalkan bahan terendam (  shallow
frying  ) misalnya, untuk menggoreng kue cucur.
Untuk kue-kue yang digoreng, hal yang perlu diperhatikan adalah suhu
minyak goreng harus sesuai dengan jenis makanan yang digoreng. Ada yang
memerluka minyak  panas dan ada pula yang harus digoreng dengan
menggunakan minyak dingin terlebih dahulu. Namun pada umumnya diperlukan
api besar pada permulaan menggoreng dan setelah kue setengah kering api perlu
dikurangi agar kue dapat menjadi kering tetapi tidak  berwarna tua (gosong).
Kue yang termasuk jenis ini adalah keripik, kue telur belanak, kuekeciput, kue
kembang goyang, kue arai pinang dan lain-lain.

3. Merebus
Untuk kue yang direbus, hal yang perlu diperhatikan adalah jumlah
air  perebusannya. Air perebus harus dapat merendam seluruh permukaan kue,
agar masaknya rata. Untuk adonan yang berbentuk bubur, api harus dijaga agar tidak
gosong dan selama proses pengolahan dilakukan pengadukan terus menerus supaya
bagian bawahnya tidak lengket dan mengeras.

4. Memanggang

14
Pengolahan kue Indonesia dengan cara dipanggang ada dua macam, yaitu
memanggang dengan menggunakan oven dan memanggang menggunakan cetakan
langsung di atas kompor. Pematangan kue dengan cara dipanggang harus
menggunakan api yang panas secara matang agar kue matang dengan baik. Contoh
kue yang dipanggang menggunakan oven yaitu, bika ambon, klapertart, aneka bolu.
Contoh kue yang dipanggang menggunakan cetakan langsung di atas kompor yaitu,
kue lumpur, carabikang, kue pukis.

5. Membesta

Membesta adalah memberikan lapisan gula pada kue. Bahan yang diperlukan
adalah 300 g gula pasir, 100 ml air, dan ¼ sdt pasta vanila. Caranya, semua bahan
direbus hingga terbentuk adonan gula menyerupai rambut (jika diangkat timbul
lelehan gula menyerupai rambut). Jika sudah menyerupai titik ini, masukkan kue dan
aduk. Contoh kue yang menggunakan teknik ini misalnya, kue telur gabus, getas
dangemblong.

F. Bahan Pembungkus Kue Indonesia dari Beras dan tepung beras


Bahan pembungkus yang umum digunakan untuk kue-kue Indonesia
adalah daun pisang, daun kelapa dan daun pandan. Selain itu ketiga jenis
daun tersebut sering digunakan sebagai wadah, hiasan dan penyajian.
Tidak semua daun pisang baik digunakan untuk pembungkus kue.
Daun pisang yang bagus untuk pembungkus kue adalah daun pisang
batu, daun pisang kepok dan daun pisang raja. Daun pisang lain kalau
digunakan sebagai pembungkus kue akan memberi warna yang kurang
bagus pada kue.
a. Daun pisang
Daun pisang yang akan digunakan terlebih dahulu dilayukan agar
dalam penggunaannya tidak pecah. Cara melayukan yang paling
alami adalah dengan menyimpan selama 24 jam pada suhu kamar.
Kalau daun pisang akan digunakan dalam waktu cepat/segera
maka untuk melayukannya dapat dilakukan dengan cara : Merebus
daun pisang dalam air mendidih selama ± 2 menit. Angkat dan
tiriskan, setelah itu dilap kering. Melayukan daun pisang dengan
cara menjemur di panas matahari, diatas api atau di atas alat lain
yang sedang digunakan untuk mengolah makanan kurang baik
karena dapat membuat daun pisang berubah warna.

b. Daun pandan
Sifat daun pandan adalah cepat layu apabila tergores, terpotong
atau terlipat. Daun pandan yang digunakan untuk pembungkus

15
atau sebagai tempat hidang adalah daun pandan yang jenisnya
besar dan lebar. Daun pandan sebaiknya digunakan segera setelah
dipetik. Kalau akan disimpan, simpanlah dengan cara
membungkus pakai koran dan disimpan dalam lemari pendingin
yang diletakan pada rak penyimpanan buah atau sayur.

c. Daun kelapa (Janur)


Daun kelapa muda sangat sensitif, sehingga mudah sekali berubah
warna menjadi kecoklatan apabila tergores, terpotong atau terlipat.
Untuk menjaga kesegarannya disimpan ditempat yang sejuk
maksimal 1 hari. Gunakan daun kelapa segera setelah dipetik atau
minimal 1 hari setelah proses pemetikan.

G. Karakteristik Kue Indonesia dari beras dan tepung beras


Pada prinsipnya penyajian kue Indonesia didasarkan pada karakteristik kue,
yaitukue basah atau kue kering. Hal ini sangat penting karena kedua kue
mempunyaikarakteristik yang berbeda, sehingga bentuk penataan dan penyajiannya
juga berbeda. Alat(wadah) yang digunakan dapat sama ataupun berbeda.

1. Kue basah
Bila diperhatikan karakteristik kue basah salah satunya yaitu mempunyai
tekstur  basah/lembab. Penataan dan penyajiannya sebagai berikut: Kue
basah yang bentuknya besar dapat disajikan utuh atau telah dipotong-potong. Hal ini
disesuaikan dengan jenis dan tujuan acara. Wadah yang digunakan dapat berupa
tampah atau piring ceper besar bentuk bulat atau lonjong. Kue basah yang dipotong-
potong atau utuh dapat langsung disusun di atas tampah yang telah dialas dan dihias
daun pisangdengan bentuk yang rapi dan menarik. Diakhiri dengan memberikan
hiasan (garnish). Garnish disini harus memenuhi syarat yaitu sederhana, menarik,
dan terbuat dari bahan yang dapat dimakan seperti buah-buahan yang berasa manis
misalnya buah cherry.
Bila menggunakan piring ceper besar, bentuknya tergantung dari bentuk kue
yang akan ditata. Piring ceper diberi alas daun pisang atau daun pandan, kemudian
letakkan kue diatasnya. Bila piring ceper yang digunakan polos atau tidak bermotif,
maka dalam menata kue pada piring perlu ditambahkan hiasan (garnish). Sedangkan
bila menggunakan piring ceper bermotif, maka dalam penataannya tidak perlu
diberikan hiasan (garnish) yang banyak.
Pada kue basah yang telah dikemas/dibungkus, maka penyajiannya dapat
menggunakan keranjang yang telah dihias, kemudian disusun rapi dan diberi hiasan
seperti pita, bunga atau ornamen lainnya. Pada kue basah yang bentuknya
kecil-kecil dapat disajikan dengan daun pisang yang telah dibentuk (takir dan

16
sudi). Dimana takir dan sudidibuat dengan bentuk yang kecil (untuk perorangan)
berukuran diameter hampir sama dengan piring kue/dessert plate.

2. Kue kering
Karakteristik kue kering yaitu mempunyai tekstur kering dan umumnya dengan
teknik pengolahan digoreng dan dibakar. Dalam penataan dan penyajiannya sedikit
berbeda dengan kue basah, yaitu sebagai berikut: Pada kue kering berbentuk besar
dapat disajikan utuh atau telah dipotong-potong. Hal ini disesuaikan dengan jenis
dan tujuan acara.
Untuk kue yang berbentuk utuh dapat digunakan wadah berupa tampah.
Tampah terlebih dahulu diberi styrofoam dan dibungkus dengan kertas timah
(aluminium foil). Kemudian tampah dihias dengan guntingan kertas roti yang
menarik atau kertas minyak  berwarna-warni. Atau dapat juga dengan kertas
dekorasi yang telah jadi dan siap beli.
Bila menggunakan piring ceper besar bermotif atau tidak bermotif, piring cukup
dialas dengan kertas roti atau kertas dekorasi siap beli. Letakkan kue utuh diatasnya,
lalu di beri hiasan berupa potongan daun pandan, daun mint atau buah
cherry.
Untuk kue yang berbentuk kecil atau telah dipotong-potong, dapat digunakan
tampah atau piring ceper besar. Sebelum ditata di atas piring, kue terlebih dahulu
ditempatkan dalam paper cup yang ukurannya sesuai dengan bentuk ukuran kue.
Kemudian susun kue di atas tampah atau piring. Dalam penyajian untuk perorangan,
kue dengan bentuk kecil atau yang telah dipotong dapat langsung ditata
dan disajikan menggunakan piring kue (dessert plate).
Pada kesempatan sehari-hari kue dapat juga disajikan sebagai snack atau teman
minum teh baik pada pagi maupun pada sore hari. Kue-kue Indonesia yang dapat
disajikan sebagai snack sangat banyak macamnya baik yang mempunyai rasa manis
maupun gurih. Cara penyajiannya bermacam-macam antara lain:
a.Untuk perorangan disajikan dalam piring ceper kecil/piring kue
dan dalam kotak.
b.Untuk jumlah banyak diletakkan dalam piring ceper besar.
c.Disajikan dalam satu tampah dengan bermacam-macam kue.

Resep Bikang Mawar

Bahan
 Tepung Terigu 150 gr
17
 Tepung Beras 100 gr
 Gula pasir 135 gr
 Santan 450 gr
 Santan kental (olesan kue) sck
 Garam sck
 Vanili 1 std
 Daun pandan 1 lembar

Cara Membuat
1. Rebus santan dan masukkan daun pandan ,hingga mendidih ,biarkan sampai hangat
2. Campur Bahan-bahan kering ,mixer sambil tuangkan santan hangat sedikit demi
sedikit ± selama 10 menit
3. Diamkan Adonan selama 30 menit ,setelah 30 menit beri warna sesuai selera
4. Panaskan cetakan sampai panas ( cetakan dari aluminium/besi)
5. Tuangkan adonan kedalam cetakan
6. Setelah adonan berlubang lubang , kecilkan api
7. Oleskan santan kental di atasnya
8. Angkat cetakan dan tempatkan pada pada tempat yang berisi airdan dialasi serbet
9. Angkat kue satu persatu
10. Rekahkan kue dengan cara letakkan di atas pantat gelas , taruh tutup botol di atas kue
(bagian tengah), kemudian rekahkan
11. Letakkan kue diatas sudi
12. Kue siap dipackging / plating dan hidangkan

18

Anda mungkin juga menyukai