1. Tema
Tema diperlukan agar kue yang ditampilkan sesuai dengan maksud atau tujuan dari
penempatan kue dalam suatu acara.
2. Pusat perhatian
Dengan menampilkan pusat perhatian orang dapat mengetahui tema dari suatu event.
3. Serasi
Keserasian perlu diperhatikan. Keserasian bisa dari segi desain, maupun pemilihan
warna yang kembali berperan pada tema.
4. Seimbang
Keseimbangan antara ukuran kue dengan dekorasi yang akan ditampilkan harus
seimbang. Keseimbangan juga dapat diperoleh dari motif yang dibuat.
5. Tepat
Hiasan kue harus tepat dengan event atau tema dari acara, tepat dalam menentukan
ukuran dan bentuk kue, tepat dalam pemilihan bentuk hiasan dan tepat dalam
menentukan warna. Jika semua prinsip menghias kue dapat kita ikuti dan selalu
diperhatikan, maka dekorasi kue yang dibuat akan sesuai dengan tujuan.
C. Alat-alat
1. Spuit atau Piping atau Star tube
Merupakan alat yang terbuat dari stainlesssteel atau plastic yang berfungsi untuk
memunculkan motif butter cream sebagai penghias.
Aneka Spuit (Piping)
4. Spuit (piping) bintang ini ada beberapa ukuran, penggunaanya disesuaikan besar dan
kecilnya cake yang akan di hias. Spuit (piping) bintang ini untuk menghias tepia
5. Spuit (piping) dasar, digunakan untuk menutup cake dengan motif bergaris, juga
untuk tepian dan membuat keranjang.
Bentuk Dasar
Berikut bentuk dasar beserta spuit bersetandar internasional yang digunakan:
1. Bentuk permukaan keranjang dan ombak 2. Bentuk titik dan bergerigi
3. Bentuk kerut/ ruffle 4. Bentuk kelopak bunga
7.Bentuk Abstrak
8. Bentuk Bunga
2. Scrapper
Scraper yang rata, selain berfungsi melicinkan
tekstur permukaan buttercream, berfungsi juga
untuk memotong adonan roti, adonan rolled
fondant, adonan kue kering, mengerok sisa adonan
yang menempel di meja marmer, dan lain-lain.
3. Plastik Segi Tiga
Plastik segi tiga atau piping bag
.
4. Smoother
Untuk menghaluskan dan meratakan permukaan fondant yang sudah diletakkan di atas
kue.
.
5. Spatula
Alat ini, seperti pisau namun tidak tajam di kedua sisinya. Berfungsi untuk
menghaluskan hiasan pada kue tart terutama hiasan dari butter cream.
6. Paku Mawar Wafer Cone
Namanya memang Paku Mawar, tapi tidak hanya dipakai untuk bikin mawar saja.
Bunga-bunga lain dari buttercream juga menggunakan Paku Mawar ini. Fungsi paku
mawar adalah bagaikan meja putar kecil ketika kita membuat bunga. Bunga kita buat di
atas lempengan paku, sehingga mudah diputar ke sana kemari untuk membentuk
kelopak-kelopaknya.
8. Embosser
Untuk mencetak motif pada fondant. Jenis embosser lainnya antara lain untuk mencetak
motif-motif individual, mengembos sekaligus melubangi, dan lain sebagainya.
9. Rolling Cutter atau Pizza Cutter
Untuk memotong fondant, terutama memudahkan bila kue yang dihias berbentuk bulat.
10. Confectionery Tool Set
Untuk membentuk dan memberi motif yang lebih hidup pada fondant.
11. Busa
Busa ini sangat membantu dalam membentuk bunga-bungaan dari fondant yang
kelopak-kelopaknya membentuk 'cupping' (melengkung ke atas seperti mangkuk).
12. Aneka Cookie Cutter Logam
Aneka cetakan kukis yang bisa digunakan untuk mencetak fondant, terbuat dari bahan
logam anti karat.
13. Aneka Cookie Cutter Plastik
Aneka cetakan kukis yang bisa digunakan untuk mencetak fondant, terbuat dari plastik.
14. Meja putar
D. Bahan
1. Almond bubuk
2. Esens Rhum
3. Gelatin
4. Glukosa (Glucose)
5. Bubuk gula (Icing Sugar)
6. Sirup gula
7. Mentega putih
8. Silver atau Gold peel
9. Wafer Cone
4) Untuk membentuk cake menjadi bulat oval. Gunting sisi-sisinya dengan rapi
5) Setelah sisi-sisinya digunting rapi, mulailah mengoles buttercream ke sekeliling cake.
Lalu dirapikan
6) Dengan menggunakan scrapper, buatlah corak
sekeliling cake. Cukup jalankan scrapper dengan perlahan-lahan, jangan ditekan, nanti
buttercreamnya jadi tipis.
langkah 1
Tahan Tas pada 90 °. Fit kantong dekorasi dengan ujung 2D dan mengisi 1 / 2
penuh dengan icing konsistensi media. Pegang kantong dekorasi 90 ° tegak,
ujung harus ringan menyentuh permukaan.
langkah 2
langkah 3
Pipa tip 3 titik pusat, tip menjaga terkubur saat Anda meremas. Berhenti dan
menarik diri dot Anda harus memiliki atas membulat.
D. RESEP-RESEP BUTTERCREAM
1. PEWARNA, untuk memberi warna sesuai apa yang kita inginkan pada krim
mentega agar menarik dan hasilnya bagus.
2. GULA HALUS, memilih gula halus agar tidak terasa kasar saat di makan.
3. SUSU KENTAL MANIS. Pakailah susu kental manis yang kekentalannya cukup.
Jangan terlalu encer.
4. MENTEGA PUTIH. Pakailah yang tawar.
5. VANILI. Pakailah yang berbentuk cair agar tidak terasa pahit.
6. RUM. Pakailah yang tidak mengandung alcohol agar penggunaanya cukup sedikit
saja.
BUTTERCREAM BIASA
Bahan :
1 kg Mentega putih (shortening)
600 ml Simple syrup
Cara membuat :
Kocok semua bahan tersebut sampai lembut.
BUTTERCREAM ISTIMEWA
Bahan :
800 gr Shortening
200 gr Hollman softcream (royal margarine)
1 klg Susu kental manis
50 gr Susu bubuk
600 ml Simple syrup
3 sdm Rum
Cara membuat :
Kocok semua bahan tersebut sampai lembut.
BUTTERCREAM LEMBUT
Bahan :
500 gr Merry whip
500 gr Shortening
500 gr Simple syrup
25 gr Susu fullcream
2 sdm Rum
Cara membuat :
Kocok semua bahan tersebut sampai lembut.
. Icing
Fondant atau rolled fondant sering disebut dengan Plastic Icing atau kadang
disebut juga dengan pasta gula (sugar paste). Fondant adalah bahan dekorasi cake yang
cenderung elastis sehingga sangat mudah dibentuk sesuai keinginan. Biasanya fondant
digunakan untuk mengcover cake dan juga digunakan untuk membuat hiasan seperti
ornamen2 pada cake seperti pita, kerutan/renda, bunga juga figurine.
Fondant dibuat dari campuran gula, gelatin, glucose, glycerin, dan shortening dengan
persentase terbesarnya adalah gula sehingga rasanya manis. Kadang juga adonan harus
diberi bahan tambahan seperti gum untuk membuat adonan fondant menjadi lebih
kokoh.
Menyimpan adonan fondant yang belum terpakai atau sisanya, harus dibungkus
plastik yang rapat atau kedap udara hingga saat digunakan. Dan diletakkan di tempat
yang sejuk dan kering. Jangan menyimpannya di kulkas atau freezer.
Fondant yang disimpan di kulkas selain mengeras, juga saat dikeluarkan akan
berkeringat sehingga strukturnya menjadi rusak. Dalam penggunaannya, saat menguleni
adonan fondant, alas maupun wadah yang dipakai ditaburi dulu dengan sedikit tepung
maizena agar tidak lengket pada alas ataupun wadahnya.
Sedangkan untuk menempelkan ornamen yang juga terbuat dari fondant, cukup diolesi
dengan sedikit air dengan menggunakan kuas.
Cake yang sudah dihias dengan fondant tidak boleh disimpan di kulkas tetapi
sebaiknya disimpan di ruangan yang sejuk berAC sampai saat disajikan. Mengingat asal
muasal fondant dari negeri sub tropis, fondant sangat tidak bersahabat dengan suhu
udara yang panas dan lembab karna akan melunak bahkan meleleh.
Bila diletakkan di suhu ruang, untuk jangka waktu tertentu masih dapat tahan bentuknya
tetapi untuk jangka waktu lama (lebih dari 10 jam) cake yang dicover fondant, lapisan
fondantnya akan melorot dan berkerut.
Jadi, sebelum memulai menghias cake dengan fondant kenali dahulu apa itu fondant
termasuk juga kelebihan dan kekurangannya.
Klasifikasi Icing
1. Gula: Berbagai jenis gula yang sering digunakan yaitu gula tepung, atau gula
biang, gulai nvert (campuran dextrose dan levulose), gula gandum, dan glucose
dipakai sebagai pengontrol.
2. Lemak: Emulsi lemak atau lemak cair biasa digunakan dalam icing jenis krem,
rasa dan baunya netral. Mentega juga digunakan sebagai bahan icing.
3. Susu Tepung Kering: Susu tepung atau bubuk berfungsi memberikan susunan
pada icing, meningkatkan cita rasa dan aroma, juga berfungsi sebagai penyerap
air. Susu segar tidak dapat digunakan sebagai bahan icing sebab mudah busuk.
4. Telur: Fungsinya untuk memberikan volume, serta menimbulkan rasa dan aroma
pada icing.
5. Bahan-bahan Stabilizer: Stabilizer dapat berupa getah nabati pati tapioka, pectin
dan pati gandum atau jagung, digunakan sebagai penyerap air yang berlebihan,
menghindari pengkristalan gula, menghindari lengket udara panas dan lembab.
Cake atau kue adalah panganan yang berbahan dasar tepung (umumnya tepung
terigu), gula, dan telur.
Jenis Cake
Berdasarkan teknik pembuatan bolu atau cake dibedakan menjadi dua, yaitu.
1. Butter cake atau shortened (cream cake)
Pembuatan kue diawali dengan mengocok mentega (margarin) dengan gula menjadi
adonan berbentuk krim. Cake jenis ini memerlukan bahan pengembang berupa baking
powder atau soda kue. Salah satu contoh butter cake paling sederhana adalah pound
cake yang dibuat dari mentega, gula pasir, dan tepung terigu dengan takaran masing-
masing 1 pon. Resep pound cake zaman dulu belum menggunakan bahan pengembang,
dan hanya mengandalkan mentega yang dikocok hingga lembut.
2. Sponge cake (foam cake)
Proses pembuatan diawali dengan mengocok telur dan gula hingga menjadi busa yang
halus dan kental. Mentega (margarin) cair atau minyak goreng sering ditambahkan
kemudian setelah adonan dicampur dengan tepung.
Berdasarkan teknik pengocokan telur, sponge cake dibagi menjadi:
a. Kue dengan putih dan kuning telur yang masing-masing dikocok dalam
mangkuk terpisah. Tekstur kue yang dihasilkan menjadi sangat lembut,
misalnya chiffon cake atau angel food cake.
b. Kuning dan putih telur dikocok bersamaan (Genoise).
Variasi dalam cake, sebelum dipanggang, adonan cake sering ditambahkan
berbagai bahan perasa dan aroma, seperti bubuk cokelat, bumbu speku,
daun pandan, pisang, tape singkong, kacang-kacangan, kismis, sultana, dan buah-
buahan kering lainnya. Selan itu, kue bolu yang sudah matang dapat dibelah secara
horizontal untuk diolesi krim mentega, vla, pasta coklat, krim keju, selai, atau diperciki
dengan campuran sirup atau minuman keras seperti rhum.
Bahan Tart :
6 butir telur
150 gram gula pasir
1 ½ sendok teh emulsifier (SP/TBM)
150 gram tepung terigu protein sedang
15 gram susu bubuk
½ sendok teh baking powder
125 gram margarin, dilelehkan
400 gram buttercream untuk olesan
Cara Membuat:
1. Kocok telur dengan gula, tambahkan emulsifier kocok hingga kaku. Kurang
lebih 10 menit dengan speed sedang.
2. Masukkan tepung terigu, susu bubuk dan baking powder aduk rata tambahkan
margarin leleh, aduk hingga tercampur.
3. Masukka dalam loyang berdiameter 18 cm, oven selama kurang lebih 45 menit
dengan suhu 180°C, angkat dinginkan.
4. Rapihkan permukaan atas kue dengan cara dipotong kulitnya agar rapih, belah
kue menjadi 2 bagian, olesi permukaan kue dengan air gula atau madu lalu selai.
Tutup dengan kue yang satunya.
5. Olesi semua permukaan kue dengan butter cream, dan hias sesuai dengan
keinginan.
Sebab-Akibar
Cake keras dan terbelah. Terigu terlalu banyak, tidak seimbang dengan pemakaian
telur. Pengocokan telur belum cukup kental. Cake keras juga bisa disebebabkan
kurang gula atau lemak.
Cake mengembang saat dioven, tetapi mengerut ketika keluar dari oven. Jumlah
tepung yang digunakan kurang banyak.
Warna kue pucat, padahal cake sudah matang. Jumlah gula kurang.
Cake gosong, sementara bagian tengah belum matang. Kemungkinan jumlah gula
yang digunakan terlalu banyak. Api terlalu besar. Temperatur tinggi hanya
dipasang sampai cake mengembang, setelah naik sempurna, api harus dikecilkan.
Cake bantat, terlalu basah, berkulit tebal. Penggunaan lemak terlalu banyak
Waktu pengocokan tidak tepat. Pengocokan terlalu lama.
Tekstur kue berlubang-lubang dan kue banyak remahnya. Gelembung udara
belum hilang, tepung sudah dimasukkan dalam kocokan telur.
Pada bagian bawah kue terbentuk lapisan kuning tebal yang keras. Margarin tidak
teraduk rata.
Cake cuma lembut selagi masih panas, tetapi agak keras setelah dingin Margarin
yang digunakan kualitasnya kurang baik. Misalnya, melting pointnya (titik
lumernya) tinggi. Hingga ketika di temperatur ruang margarin membeku. Kalau
ini penyebabnya, kue akan kembali lembut bila dipanaskan.
Kulit cake tebal dan renyah. Cake terlalu cair hingga harus dioven dalam waktu
lama untuk membuatnya matang. Penggunaan gula terlalu banyak. Volume
adonan terlalu tinggi hingga dibutuhkan waktu banyak sekali di dalam oven.
Cake melembung di tengah. Pengocokan terlalu lama. Panas oven tidak rata atau
terlalu panas.
Cake cekung di tengah. Tepung kurang seimbang dengan jumlah cairan
KALKULASI HARGA
Bahan baku + tenaga kerja (15-25% dari biaya bahan baku) + biaya operasional (10-
20% dari biaya bahan baku) + risiko (10% dari biaya bahan baku) + keuntungan (30-
50% dari biaya bahan baku)
Bahan baku meliputi bahan dasar pembuatan makanan, gas, listrik, air dan kemasan.
Sementara itu, risiko adalah komponen wajib yang harus dihitung karena berjualan
kuliner itu ada risiko makanan/minuman basi karena tidak laku atau gagal dalam
pembuatan (misalnya cake yang bantat atau cookies pecah saat dipanggang).
Untuk menentukan harga jual, kamu juga harus menghitung secara teliti berdasarkan
takaran resepnya. Misalnya, satu resep bisa jadi dua toples cookies, maka harga jualnya
adalah semua komponen di atas, dibagi dua.
Yang perlu diperhatikan juga adalah perhitungan di atas tidak termasuk biaya investasi
seperti alat masak dan oven.