1) Metode pengolahan telur utuh: minyak sedikit (shallow fat), minyak banyak (deep
frying), rebus setengah matang (soft boiling) rebus matang (boiling for shelling),
dipecah dan rebus dalam air yang diberi bumbu cuka dan garam (poaching) dan
panggang (baking).
2) Pengolahan telur utuh untuk berbagai kegunaan yaitu: sebagai dasar saus,
sebagai garnish, sebagai appetizer, macam-macam olahan telur seperti: telur
bumbu bali, telur bumbu rujak, kalio telur, telur mata sapi, dadar telur dan
sebagainya.
3) Pengolahan telur antara putih dan kuning telur dicampur menjadi satu, seperti:
omellete, scramble, orak-arik dan sebagainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengolah telur antara lain :
1. Sebelum diolah, keluarkan telur dari kulkas dan diamkan 30 menit. Jangan
langsung merebus telur langsung dari kulkas karena telur biasanya akan retak.
2. Jika Anda ingin membuat adonan kue, jangan memecahkan telur langsung ke
dalam adonan. Ini untuk menghindari ternyata telur sudah busuk.
3. Pada pembuatan poached egg (telur rebus tanpa kulit), gunakan telur baru karena
kuning telur akan berada ditengah dan putih telurnya tidak menyebar ketika di
rebus.
4. Tambahkan dua sendok makan susu tawar cair pada setiap dua butir telur untuk
omelette atau orak-arik. Penambahan susu akan menjadikan omelette lebih
lembab dan gurih.
5. Jika menghendaki telur setengah matang, rebus telur 5-6 menit dihitung dari
pertama telur dimasukan di dalam air mendidih.
6. Telur matang lembut, yaitu bagian putih sudah mengeras dan bagian kuning
berwarna kuning dan masih lembut. Diperlukan waktu memasak 8- menit dihitung
dari waktu pertama telur dimasukan ke dalam air mendidih.
7. Telur matang keras, bagian putih dan kuningnya sudah mengeras. Diperlukan
waktu merebus 10-12 menit dihitung dari mulainya telur dimasukan ke dalam air
mendidih.
1) Pecah setiap telur secara terpisah kedalam sebuah mangkok kecil untuk
mengecek apakah telur tersebut masih segar sebelum dimasukan dalam mixer.
2) Cara paling mudah ialah dengan memegang telur tersebut dengan kanan kiri,
kemudian ketuk dengan pisau, lalu memasukan ibu jari dalam pecahan tersebut
4) Jika putih dan kuning telur ingin dipisahkan, balikan kunng telur secara hati-hati
dari kulit telur yang tinggal setengah, bergantian dari tangan kiri ke tangan kanan
sampai putih telur jatuh semua ke dalam mangkok
d. Tutup pancinya/wajan
d. Kupas
a. Pecahkan dua butir telurdalam mangkuk dan tambahkan dua senduk makan
susu
c. Kocok pelan-pelan
d. Cairkan dua senduk makan mentega pada wajan, biarkan panas tetapi tidak
berasap
e. Tuangkan telur, angkat dengan sotil di bawah bagian yang belum kering
secara melingkar
f. Jika menghendaki telur dadar atau omellete dengan isi, apabila telur sudah
lembek tambahkan isi dan gulung dengan menggunakan sotil. Dapat juga isi
dicampur sekaligus dengan telur sejak dari awal proses.
Telur mempunyai sifat fungsional yang sangat berperanan dalam proses pengolahan :
1) Daya Buih; Cara untuk mendapatkan busa dengan pengocokan. Protein yang
terdapat pada putih telur berperanan dalam pembentukan buih disebut ovalbumin,
ovomusin dan ovoglobin. (Nugraheni, 2005). Ovalbumin membentuk buih yang
kuat, ovomusin membentuk lapisan film tidak larut dalam air dan menstabilkan
buih, sedangkan ovogglobin dapat meningkatkan viskositas (kekentalan),
memperkuat penyebaran gelembung udara dan melembutkan tekstur buih yang
dihasilkan. Daya buih ini sangat dibutuhkan untuk pengolahan cake, puding atau
hidangan lain yang membutuhkan pengembangan.
2) Daya Emulsi; Emulsi adalah campuran antara dua jenis cairan yang secara
normal tidak dapat tercampur. Kuning telur merupakan emulsi minyak dalam air.
Penerapan daya emulsi ini yang paling banyak digunakan pada pengolahan saus
minyak yaitu mayonaise dan holandaise.
3) Pemberi Warna; Warna kuning didapatkan dari kuning telur yaitu pigmen xantofil,
luten, beta karoten dan kriproxantin. ( Nugraheni, 2005). Warna dari kuning telur
dimanfaatkan dalam beberapa produk kue, saus atau es krim.
E. Penyimpanan Telur
Selama proses penyimpanan, telur dapat mengalami beberapa perubahan yang dapat
menurunkan mutu dan kesegarannya. Perubahan yang dapat terjadi antara lain:
1) Penurunan berat telur, yang disebabkan oleh penguapan air dan sebagian kecil
oleh keluarnya CO2, NH3, N2 dan kadang-kadang H2S.
3) Pergeseran; Pada telur segar posisi kuning telur ditengah, makin lama
penyimpanan posisi kuning telur akan bergeser ke pinggir, bahkan semakin lama
telur disimpan kuning telur akan pecah yang disebabkan pecahnya membran
vitelin karena penurunan elastisitasnya dan penurunan kekentalan putih telur.
4) Penurunan grafik telur; Telur apabila disimpan terlalu lama akan melayang dalam
air, hal ini disebabkan karena meningkatnya ukuran kantung udara.
5) Perubahan bau, aroma dan rasa. Peningkatan jumlah putih telur, karena
pergeseran air dari albumin ke kuning telur. Adanya beberapa perubahan yang
dapat terjadi selama penyimpanan, maka beberapa hal yang dianjurkan antara
lain:
b) Walaupun isi telur tersimpan di dalam cangkang, pori-pori kulit telur tetap bisa
menyerap aroma dari luar. Karenanya, simpan telur tidak berdekatan dengan
bahan pangan berbau tajam, seperti ikan, durian dan terasi.
c) Simpan telur di dalam rak dan balik setiap 2 hari sekali. Ini untuk menjaga
kualitas telur tetap baik dan kuning telur tetap di tengah.
Telur rebus
Prinsip teknik merebus pada telur yaitu panaskan terlebih dahulu air masukan telur
rebus selama 10 menit paling lama, kerena dengan terlalu lama merebus bagian
pinggiran kuning akan terdapat lapisan abu-abu yang menempel. Setelah matang
masukan dalam air dingin supaya mudah mengelupas kulitnya. Telur rebus dapat
disjikan langsung atau diolah menjadi hidangan lain seperti belado telur.
Sumber : https://www.google.com/search?q=telur+rebus.
2) Telur ceplok
Memasak telur dengan minyak sedikit yaitu pansakan minyak keluarkan telur dari
cangkang kemudian goreng dapat ditaburi garam atau tidak bisa di bolak balik atau
juga tidak. Lebih populer disebut telur ceplok.
Selain daging, telur menjadi bahan pangan lainnya yang banyak diolah oleh
masyarakat Indonesia. Telur dipadu dengan berbagai bumbu khas Nusantara
menghasilkan olahan yang nikmatnya tak perlu ditanya-tanya. Telur diolah menjadi
lauk ada pula yang membuatnya sebagai minuman. Berikut ini jajaran olahan telur
dari berbagai daerah di Indonesia, bisa jadi rekomendasi kuliner yang mungkin bisa
dicoba saat berjelajah.
Salah satu olahan telur yang cukup terkemuka di Indonesia, Telur Asin Brebes. Untuk
rasa dari telur satu ini semua orang pasti sudah tahu ya, didominasi rasa asin. Cara
pembuatannya juga cukup mudah, telur bebek ini dibungkus dengan bubuk batu bata
yang sudah diberi abu dan juga garam kasar. Proses pembuatan dari telur asin ini
berlangsung selama seminggu. Cara pengolahan ini juga membuat telur jadi lebih
awet.
2. Rendang Talua atau Rendang Telur, Sumatera Barat
Rendang biasanya dibuat dari daging sapi atau yang lainnya, namun di Sumatera
Barat ternyata juga ada yang berbahan dasar telur, namanya Rendang Talua. Tapi,
rendang telur ini berbentuk kering seperti kerupuk. Jadi teksturnya garing dan renyah
saat digigit. Biasanya rendang talua ini dijadikan sebagai oleh-oleh para wisatawan.
Sajian telur lainnya yang populer dan memiliki banyak penggemar adalah kerak telor.
Ini merupakan kuliner khas dari Betawi yang memiliki citarasa gurih dan enak.
Perpaduan antara nasi, telur, bumbu kemudian dipanggang di atas tungku tradisional
hingga warnanya berubah jadi kecoklatan. Sesaat setelah matang, diberi taburan ebi
dan juga serundeng. Perpaduan asin, manis, dan gurih yang nikmat.
Biasanya telur dijadikan olahan untuk lauk, tapi di Sumatera Barat dibuat minuman.
Namanya adalah Teh Talua yang berbahan dasar teh dan juga kuning telur.
Biasanya juga disajikan bersama dengan perasan jeruk nipis. Racikan teh satu ini
dipercaya bisa membangkitkan stamina para pria.
Dari Semarang juga ada olahan telur yang dipadukan dengan cabai hijau yang
diberi nama telur puyuh hijau. Yup seperti namanya, olahan ini memanfaatkan
telur puyuh sebagai bahan utamanya. Sangat lezat dimakan dengan nasi hangat
8. Telur pindang,
Hidangan terbuat dari telur ayam yang direbus dengan bumbu daunjambu merah
kulit bawang merah, salam dan garam di rebus sekitar 10 menit kemudian kulitnya
di retak-retakan sehingga air yang warna merah kecoklatan masuk diantara
retakan kulit telur dan hasilnya tepur pindan bermotif.
Masakan ini terbuat dari telur puyuh atau telur ayam yang direbus dikuliti dan digoreng
sebentar di masukan dalam tumisan bumbu merah, diaduk sampai rata.