Anda di halaman 1dari 4

STRATEGI PELAKSANAAN KOPING INDIVIDU TIDAK EFEKTIF

SP KE III PERTEMUAN KE 3

A. Identitas Pasien

Nama : Tn.S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 1 Agustus 1978
Umur : 42 tahun
Alamat : Malangan, Tulung, Klaten
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Status perkawinan : Belum Kawin
No. RM : 078xx
Agama : Islam
Masuk RS : 11 Februari 2020
Diagnosa Medis : Skizofrenia Paranoid, DM, HT, ISPA

B. Kondisi Pasien :
DS :
- Klien menceritakan perasaan yang ada pada dirinya
- klien mengatakan pasrah terhadap kondisi saat ini
DO :
- Partisipasi sosial meningkat
- Ekspresi wajah klien memelas

C. Diagnosa Keperawatan
Koping individu tidak efektif
D. Tujuan
Tujuan umum : koping pasien konstruktif
Tujuan khusus :
1. Pasien mampu memenuhi kebutuhannya
2. Pasien dapat menyebutkan jenis obat, manfaat, dois, frekuensi, dan
cara minum obat serta manfaat yang dirasakan pasien
3. Pasien dapat memasukkan dalam jadwal kegiatan aktivitas

E. Tindakan
1. Rencana tindakan
a. Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan pasien
b. Jelaskan tentang jenis obat, manfaat, dois, frekuensi, dan cara
minum obat serta tanyakan manfaat yang dirasakan pasien
c. Masukkan pada jadwal kegiatan aktivita sehari-hari

2. Proses pelaksanaan tindakan


Orientasi
1. Salam terapeutik :
“Selamat pagi bapak. Saya Lia yang dinas pagi ini dari pukul 07.00
sampai 14.00 nanti dan saya yang akan merawat bapak. Nama
bapak siapa? bapak senangnya dipanggil siapa?”
2. Evaluasi / validasi:
“Baiklah, bagaimana keadaan bapak hari ini?” Apa sudah lebih
baik dari kemarin? Bagus kalau begitu.”
3. Kontrak :
“Sesuai janji yang kita sepakati kemarin ya, pak. Hari ini kita
bertemu untuk membicarakan hobi bapak di taman depan. Saya
rasa 30 menit seperti kemarin cukup ya, pak.” Baiklah, sesuai
dengan janji kita yang kemarin, saya akan memberitahu bapak obat
yang harus bapak minum untuk mengurangi kecemasan bapak dan
agar bapak dapat tidur dengan nyenyak. Saya rasa 15 menit saja
cukup ya pak, di ruangan ini saja.”

Kerja
“Nah, kita langsung mulai saja ya pak. Ini ada beberapa macam obat-
obatan yang harus bapak minum.”
“Ini obatnya ada dua macam ya pak. Yang warna putih ini namanya
BDZ. Fungsi dari obat ini agar pikiran bapak bisa lebih menjadi
tenang. Kalau pikiran bapak tenang, bapak bisa tidur dengan nyenyak.”
“Kemudian, yang warna kuning ini adalah HLP. Ini juga harus bapak
minum agar perasaan bapak bisa rileks dan bapak tidak lagi merasakan
cemas yang berlebihan.”
“Nah pak, semua obat ini diminum tiga kali sehari ya pak, jam 7 pagi,
jam 1 siang, dan jam 7 malam. Masing-masing obat satu butir saja.
Obat-obatan ini juga harus diminum setelah bapak makan.”
“Apa bapak mempunyai keluhan dalam meminum obat?”
“Ooh, jadi bapak tidak tahan dengan rasa pahitnya ya? Kalau begitu,
setelah bapak minum obat, bapak bisa memakan permen agar rasa
pahitnya dapat berkurang.”
“Jika setelah minum obat ini mulut bapak menjadi terasa kering sekali,
Ibu bisa minum banyak air untuk mengatasinya agar mulut bapak tidak
kering.”
“Tapi jika ada efek samping yang berlebihan seperti gatal-gatal,
pusing, atau mual, bapak bisa panggil saya atau perawat lain yang
sedang bertugas.”
“Nah, sebelum bapak meminum obatnya, pastikan dulu ya pak,
obatnya sesuai atau tidak. Bapak juga jangan lupa perhatikan waktunya
agar obat tersebut dapat diminum tepat waktu.”
Terminasi
1. Evaluasi :
• Subjektif : “Apa bapak sudah mengerti apa saja obat yang harus
bapak minum dan bagaimana prosedur sebelum meminumnya?”
• Objektif : “Bagus. Kalau bapak sudah mengerti, coba ulangi lagi
apa saja obat yang harus bapak minum dan apa saja prosedur
meminum obatnya.”
2. Tindak Lanjut :
“Seperti yang sudah saya katakan tadi ya pak, jika setelah minum
obat mulut bapak terasa kering, bapak dapat meminum air yang
banyak. Dan kalau bapak merasa gatal-gatal, pusing, atau bahkan
muntah, bapak dapat menghubungi saya atau perawat lain yang
sedang bertugas.”
3. Kontrak yang akan datang:
“Baiklah pak, nanti jam 14.00 setelah makan siang, saya akan
datang kembali untuk memantau perkembangan bapak. Kita
bertemu di ruangan ini saja ya pak.” “Sebelum saya pergi apa ada
yang ingin bapak tanyakan? Baiklah pak, kalau tidak ada, saya
permisi dulu.”

Anda mungkin juga menyukai