Anda di halaman 1dari 15

STRATEGI PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA KLIEN

DENGAN HARGA DIRI RENDAH KRONIK (HDR KRONIK)

A. Strategi Pelaksanaan Pada Klien


1. Strategi Pelaksanaan Pertemuan Pertama
a. Proses Keperawatan
1) Kondisi Klien
Di ruang Nakula terdapat pasien dengan kondisi klien
tampak lebih suka sendiri, klien merasa bahwa dirinya tidak
berguna, tidak berharga, merasa malu, dan merasa tidak
memiliki kelebihan. Menurut pengamatan keluarga dan orang
orang di sekitar klien sering berjalan menunduk, serta enggan
mencoba hal baru. Saat dilihat posturnya, klien tampak
menunduk.

2) Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronik (SDKI,192)

3) Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dengan aspek
positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan
4. Klien dapat menetapkan kegiatan yang sesuai kemampuan

4) Tindakan Keperawatan
1. Menyapa klien dengan ramah, baik verbal maupun non
verbal
2. Memperkenalkan diri dengan sopan
3. Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang
disukai
4. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien
5. Membantu klien menilai kemampuan yang masih dapat
digunakan

b. Proses Pelaksanaan Tindakan


1) Orientasi
a) Salam Terapeutik
“Selamat pagi, Assalamu’alaikum adek. Boleh saya
berkenalan dengan adek? Nama saya Faisal Aditya boleh
panggil Saya Faisal. Saya Mahasiswa dari Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta. Saya sedang praktik disini dari pukul
08.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB siang. Benar
dengan adek Rio ya?

b) Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan adek hari ini? Bagaimana tidurnya tadi
malam? Ada keluhan tidak?”

c) Kontrak
(1) Topik :
“Baiklah kalau begitu, bagaimana kalau kita berbincang-
bincang tentang kegiatan yang pernah dan biasa adek
lakukan? Setelah itu kita akan nilai kegiatan mana yang
masih dapat adek lakukan di rumah sakit. Setelah kita
nilai, kita akan pilih satu kegiatan untuk kita latih.”
(2) Tempat :
“Dimana kita duduk untuk berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruang tamu saja.”
(3) Tujian :
“Disini kita bercerita cerita bersama ya. Nanti saya akan
mencoba membantu adek untuk menjadi lebih percaya
diri”
(4) Waktu :
“Mau Berapa lama? Bagaimana kalau sekitar 20 menit
saja?”

2) Kerja
1. “Sekarang adek, saya ajak berbincang-bincang ya. Ade
disini bisa bercerita dengan leluasa dan jangan khawatir,
saya akan tetap menjaga rahasia adek, ungkapkan saja apa
yang dirasakan adek?”
2. “Menurut adek, adek dibawa kesini karena apa?”
3. “Adek, apa saja kemampuan yang Adek miliki? Bagus, apa
lagi? Saya buat daftarnya ya.
4. Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Adek lakukan?
Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapu? Mencuci
piring? .... dst.”
5. “Wah, bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang
Adek miliki.”
6. “Adek dari lima kegiatan dan kemampuan ini, yang mana
yang masih dapat dilakukan di rumah sakit?”
7. “Coba kita lihat, yang pertama biasakah? Yang kedua? ...
sampai ke 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan).
Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini.”
8. “Sekarang, coba Adek pilih satu kegiatan yang masih bisa
dikerjakan di rumah sakit ini?.”
9. “Ooo... yang nomor satu, merapikan tempat tidur? Kalau
begitu, bagaimana kalau sekarang kita latihan merapikan
tempat tidur Adek? Mari kita lihat tempat tidur Adek ya.”
10. “Nah, kalau kita mau merapikan tempat tidur, mari kita
pindahkan dulu bantal dan selimutnya. Bagus! Sekarang kita
angkat spreinya dan kasurnya kita bali.”
11. “Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita mulai dari atas
ya. Bagus! Sekarang sebelah bawah/kaki, tarik dan
masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil
bantal, rapikan, dan letakkan di sebelah atas kepala. Mari
kita lipat selimut, nah letakkan sebelah bawah kaki, bagus!”
12. “Adek sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik
sekali. Coba perhatikan bedakan dengan sebelum dirapikan.
Bagus!”
13. “Coba Adek lakukan dan jangan lupa memberi tanda M
(mandiri) kalau Adek melakukannya tanpa disuruh, tulis B
(bantuan) jika diingatkan lalu bisa melakukannya, dan T
(tidak) jika tidak melakukannya.”

3) Terminasi
(1) Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan
Keperawatan :
(a) Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan Adek setelah kita bercakap-cakap
dan latihan merapikan tempat tidur?”
“Adek ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat
dilakukan di rumah sakit ini. Salah satunya, merapikan
tempat tidur, yang sudah dipraktekkan dengan baik
sekali tadi.”
(b) Evaluasi Objektif :
o Klien mampu mengungkapkan atau mengulang
kembali pembicaraan
o Klien mampu mempertahankan kontak mata dan
kontrak
o Klien mau melakukan aktivitas sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
(2) Tindak Lanjut Klien :
“Nah, kemampuan ini dapat Adek dapat dilakukan juga di
rumah setelah pulang.”
“Sekarang, mari kita masukkan pada jadwal harian. Adek
mau berapa kali sehari merapikan tempat tidur? Bagus, dua
kali yaitu pagi-pagi jam berapa? Lalu sehabis istirahat? Jam
berapa?”
“Baik Adek kalau nanti ada yang mau diceritakan atau
ditanyakan kepada saya bisa disampaikan saat kita bertemu
lagi.”
(3) Kontrak :
(a) Topik :
“Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Adek
besok pagi kita akan latihan lagi kemampuan yang
kedua.”
(b) Waktu :
“Menurut, Adek kita berbincang-bincang jam berapa?
Bagaimana kalau jam 8 besok setelah makan pagi.”
(c) Tempat :
“Dimana tempatnya? Bagaimana kalau di dapur ruangan
ini.”
“Sampai jumpa Adek.”

2. Strategi Pelaksanaan Pertemuan Kedua


1) Proses Keperawatan
A) Kondisi Klien
- DO :
Klien tampak tenang, sudah mau menghargai dirinya sendiri
- DS :
Klien menyatakan sudah mau berinteraksi dengan
lingkungannya

B) Diagnosa Keperawatan
Harga diri rendah kronis

C) Tujuan Khusus
1. Klien dapat melakukan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki yang lain (yang belum lakukan)

D) Tindakan Keperawatan
1. Klien dapat merencanakan kegiatan yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
a. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat
dilakukan setiap hari
b. Beri contoh pelaksaan kegiatan yang dapat dilakukan
c. Minta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau
dilakukan di rumah sakit
d. Bantu klien melakukannya, kalau perlu beri contoh
e. Beri pujian atas kegiatan dan keberhasilan klien
f. Diskusikan jadwal kegiatan harian atau kegiatan yang
telah dilatih

2) Proses Pelaksanaan Tindakan


A) Orientasi
(1) Salam Terapeutik
“Selamat pagi, Assalamu’alaikum, Adek... masih ingat saya
yang berbincang-bincang”
(2) Evaluasi/Validasi
“Bagus sekali, ternyata Adek masih ingat dengan saya.
Bagaimna perasaan Adek hari ini?”
“Bagaimana Adek, sudah dicoba merapikan tempat tidur
sore kemarin dan tadi pagi? (Bagus, kalau sudah dilakukan.
Kalau belum bantu lagi)”
(3) Kontrak
(a) Topik :
“Sekarang, kita akan latihan kemampuan kedua, masih
ingat apa kegiatan itu Adek?”
“Ya benar, kita akan latihan mencuci piring.”

(b) Tempat :
“Tempat latihan di dapur ruangan ini.”
(c) Waktu :
“Waktunya 10 menit ya Adek, mari kita ke dapur.”

B) Kerja
1. “Adek, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu
perlengkapannya, yaitu serabut tepes untuk membersihkan
piring, sabun khusus cuci piring, dan air untuk membilas,
Adek bisa menggunakan air yang mengalir dari kran ini, oh
ya jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang
sisa makanan.”
2. “Sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya.”
3. “Setelah semuanya perlengkapan tersedia, Adek ambil satu
piring kotor, buang sisa makanan yang ada di piring tersebut
ke tempat sampah, kemudian Adek bersihkan piring tersebut
dengan menggunakan sabut tepes yang sudah diberikan
sabun pencuci piring, setelah selesai disabuni bilas dengan
menggunakan air bersih sampai tidak ada busa sabun
sedikitpun di piring tersebut. Setelah itu Adek bisa
mengeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang
sudah selesai di dapur, nah selesai kan.”
4. “Sekarang coba Adek yang melakukan.”
5. “Bagus sekali, Adek dapat mempraktekkan cuci piring
dengan baik, sekarang dilap tangannya.”

C) Terminasi
(1) Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan
Keperawatan :
(a) Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan Adek setelah latihan cuci piring.”
(b) Evaluasi Objektif :
o Klien mampu mengungkapkan atau mengulang
kembali pembicaraan
o Klien mampu mempertahankan kontak mata dan
kontrak
o Klien mau melakukan aktivitas sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya
(2) Rencana Tindak Lanjut :
“Bagaimana kalau kegiatan cuci piring ini dimasukkan
menjadi kegiatan sehari-hari Adek? Mau berapa kali
mencuci piringnya? Bagus sekali Adek mencuci piring tiga
kali setelah makan.”
(3) Kontrak :
(a) Topik :
“Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Adek
besok pagi kita akan latihan lagi kemampuan yang
ketiga. Masih ingat kegiatan apakah itu? Ya benar, kita
akan latihan mengepel.”
(b) Waktu :
“Adek besok mau jam berapa? Sama dengan sekarang?”
(c) Tempat :
“Dimana tempatnya? Bagaimana kalau di teras?”
“Sampai jumpa Adek.”
Strategi pelaksanaan selanjutnya, sama seperti strategi pelaksana
sebelumnya yaitu dengan melakukan kegiatan yang dimiliki sesuai
kemampuan lainnya dari pasien (yang belum dilatih).

B. Strategi Pelaksanaan Pada Keluarga


A. Strategi Pelaksanaan Pertemuan Pertama
1) Proses Keperawatan
A) Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronik

B) Tindakan Keperawatan
1. Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam
merawat pasien di rumah
2. Menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala harga diri
rendah
3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
4. Mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan harga diri
rendah
5. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk
mempraktekkan cara merawat

2) Proses Pelaksanaan Tindakan


A) Orientasi
“Selamat Pagi!”
“Bagaimana keadaan Adek pagi ini?”
“Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara
merawat Adek? Berapa lam waktu Adek? 30 menit? Baik, mari
duduk di ruangan wawancara!”

B) Kerja
“Apa yang Adek ketahui tentang masalah Adek
(Keluarga/Saudara)?”
“Ya, memang benar sekali. Adek memang terlihat tidak percaya
diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. misalnya pada
Adek sering menyalahkan dirinya dan mengatakan dirinya
adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, anggota
keluarga Adek memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai
dengan munculnya pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap
diri sendiri. Bila keadaan Adek ini terus menerus seperti ini,
Adek bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi, misalnya
jadi malu bertemu dengan orang lain dan memilih mengurung
diri.”
“Sampai disini, Adek mengerti apa yang dimaksud dengan harga
diri rendah.”
“Bagus sekali Adek sudah mengerti.”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah dapat menjadi masalah
serius, maka kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk
anggota keluarga Adek.”
“Adek, apa saja kemampuan yang dimiliki oleh anggota
keluarga Adek tersebut? Ya benar, dia juga mengatakan hal yang
sama (kalau sama dengan kemampuan yang dikatakan oleh
pasien)”
“Anggota keluarga Adek tersebut telah dilatih dua kegiatan yaitu
merapikan temapt tidur dan cuci piring. Serta telah dibuat jadwal
untuk melakukannya. Untuk itu Adek dapat mengingatkan
anggota keluarga tersebut (pasien) untuk melakukan kegiatan
tersebut sesuai jadwal. Tolong bantu menyiapkan alat-alatnya,
ya Adek. Dan jangan lupa memberikan pujian agar harga dirinya
meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada list jadwal
kegiatannya.”
“Selain itu, bila anggota keluarga Adek (pasien) sudah tidak lagi
dirawat di rumah sakit, Adek tetap perlu memantau
perkembangan anggota keluarga Adek (pasien). Jika masalah
harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi, Adek
dapat membawa anggota keluarga Adek tersebut (pasien) ke
rumah sakit.”
“Nah, bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara
memberikan pujian kepada anggota keluarga Adek tersebut
(pasien).”
“Temui anggota keluarga Adek tersebut (pasien) dan tanyakan
kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan pujian dengan
mengatakan Bagus sekali, kamu sudah semakin terampil
mencuci piring.”
“Coba Adek praktekkan sekarang. Bagus.”

C) Terminasi
“Bagaimana perasaan Adek setelah percakapan kita ini?”
“Dapatkah Adek jelaskan kembali masalah yang dihadapi
anggota keluarga Adek tersebut dan bagaimana cara
merawatnya?”
“Bagus sekali, Adek dapat menjelaskan dengan baik. Nah, setiap
kali Adek kemari lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga
demikian.”
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk
latihan cara memberi pujian langsung kepada anggota keluarga
Adek tesebut (pasien).”
“Jam berapa Adek datang? Baik, saya tunggu. Sampai jumpa.”

B. Strategi Pelaksanaan Pertemuan Kedua


1) Proses Keperawatan
A) Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronik

B) Tindakan Keperawatan
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan masalah harga diri rendah langsung kepada pasien

2) Proses Pelaksanaan Tindakan


A) Orientasi
“Selamat pagi, Adek!”
“Bagaimana perasaan Adek hari ini?”
“Adek masih ingat latihan merawat anggota keluarga Adek
(pasien) seperti yang kita pelajari dua hari yang lalu?”
“Baik, hari ini kita akan mempraktekkannya langsung kepada
anggota keluagra Adek tersebut (pasien).”
“Waktunya 20 menit.”
“Sekarang mari kita temui anggota keluarga Adek tersebut
(pasien).”

B) Kerja
“Selamat pagi Adek. Bagaimana perasaan Adek hari ini?”
“Hari ini saya datang bersama keluarga Adek. Seperti yang
sudah saya katakan sebelumnya, keluarga Adek juga ingin
merawat Adek agar cepat pulih.”
(Kemudian Saudara berbincang kepada keluarga sebagai
berikut)
“Nah Adek, sekarang Adek bisa mempraktekkan apa yang sudah
kita latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian
terhadap perkembangan keluarga Adek.”
(Saudara mengobserbasi keluarga mempraktekkan cara merawat
pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuaan
sebelumnya.”
“Bagaimana perasaan Adek setelah berbincang-bincang dengan
keluarga?”
“Baiklah, sekarang saya dan keluarga Adek ke ruang perawat
dahulu.”
(Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan
terminasi dengan keluarga)

C) Terminasi
“Bagaimana perasaan Adek setelah kita latihan tadi?”
“Mulai sekarang Adek sudah bisa melakukan cara perawatan
tadi kepada anggota keluarga Adek tersebut (Pasien)
“Tiga hari lagi, kita akan bertemu untuk mendiskusikan cara
pengalaman Adek melakukan cara merawat yang sudah kita
pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang, Adek?”
“Sampai jumpa.”

C. Strategi Pelaksanaan Pertemuan Ketiga


1) Proses Keperawatan
A) Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronis.

B) Tindakan Keperawatan
1. Membuat perencanaan pulang bersama keluarga

2) Proses Pelaksanaan Tindakan


A) Orientasi
“Selamat pagi Adek!”
“Karena hari ini anggota keluarga Adek (pasien) direncanakan
pulang, maka kita akan membicarakan jadwal anggota keluarga
Adek (pasien) selama di rumah.”
“Berapa lama Adek ada waktu? Mari kita bicarakan di kantor.”

B) Kerja
“Adek, ini jadwal kegiatan anggota keluarga Adek (pasien)
selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah semua dapat
dilaksanakan di rumah?”
“Adek, jadwal yang telah dibuat selama anggota keluarga Adek
(pasien) dirawat di rumah sakit tolong dilanjutkan di rumah, baik
jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya.”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku
yang ditampilkan oleh anggota keluarga Adek (pasien) selama
di rumah. Misalnya kalau anggota keluarga Adek tersebut
(pasien) teruse menerus menyalahkan diri sendiri dan berpikiran
negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau
memperhatikan perilaku membahayakan diri sendiri. Jika hal ini
terjadi segera hubunngi rumah sakit atau bawa anggota keluarga
Adek tersebut (pasien).”

C) Terminasi
“Bagaimana Adek? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan
harian anggota keluarga Adek (pasien). Jangan lupa kontrol ke
rumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.
Silahkan selesaikan administrasinya.”

Anda mungkin juga menyukai