Disusun oleh:
Septriany 5401414046
Lukluatul mauludiyah 5401414048
Fitriyani Irfanti 5401414086
Persiapan Bahan
Tahap Persiapan
Persiapan Alat
Pencampuran Bahan
Penggilingan Adonan
Pengovenan selama 30
menit dengan suhu
150℃
Pendinginan
Pengemasan
Tahap Penyelesaian
Pelabelan
3.4. Biji nangka
Tanaman nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) merupakan
salah satu jenis tanaman buah tropis yang multifungsi dan dapat ditanam
di daerah tropis dengan ketinggian kurang dari 1.000 meter di atas
permukaan laut yang berasal dari India Selatan. Ciri-ciri buah nangka
yang sudah matang yaitu memiliki duri yang besar dan jarang,
mempunyai aroma nangka yang khas walaupun dalam jarak yang agak
jauh, setelah dipetik daging buahnya berwarna kuning segar, tidak banyak
mengandung getah. Buah tersebut bisa dimakan langsung atau diolah
menjadi berbagai masakan (Widyastuti, 1993). Buah nangka banyak
mengandung gizi cukup tinggi dan berkhasiat sebagai obat anti kanker
dan mencegah sembelit, tetapi bila dikonsumsi secara berlebihan buah ini
dapat menimbulkan gas dalam perut. Penderita infeksi usus atau maag
tidak dianjurkan untuk memakan buah nangka (Rukmana, 1997). Harga
buah nangka relatif murah dan mudah didapat di pasaran, baik nangka
muda ataupun nangka matang. Saat ini, pemanfaatan nangka masih
terbatas sehingga masyarakat hanya mengkonsumsi daging buah segarnya
saja, yaitu dami nangka. Dami nangka ini biasanya dibuat manisan kering
dan campuran sayur gudangan. Nangka muda dibuat gudeg dan campuran
sayur seperti pecel dan lodeh; nangka matang dibuat sirup, dodol, keripik,
kolak, puding atau dimakan dalam keadaan segar. Keberadaan biji nangka
yang sangat melimpah, belum banyak dimanfaatkan atau dibuang begitu
saja sebagai limbah
Kedudukan taksonomi tanaman nangka menurut Rukmana (1997),
adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Morales
Famili : Moraceae
Genus : Artocarpus
Spesies : Artocarpus heterophyllus Lamk.
Biji nangka di daerah Jawa biasanya disebut dengan beton yang
enak direbus. Selain itu dapat pula dibuat kolak, keripik, dodol dan lain-
lain. Biji nangka ini banyak mengandung zat pati dan zat-zat lain yang
berguna. Kandungan patinya lebih baik dari ubi rambat, talas, uwi dan
sebagainya (Daud, 1991). Produktivitas tanaman nangka dapat
menghasilkan 10 buah/pohon/tahun dan produksi buah tertinggi dicapai
pada musim panen bulan Oktober – Desember (Rukmana, 1997). Pada
umumnya biji nangka hanya dimanfaatkan dalam bentuk biji nangka
bakar, rebus, dan goreng (Widyastuti, 1993).
Tepung biji nangka merupakan hasil olahan dari biji nangka kering
yang telah digiling. Proses pembuatan tepung biji nangka dapat dilakukan
secara mudah dan dibuat dengan menggunakan alat-alat yang sederhana,
yaitu sortasi, perebusan, perendaman, pengeringan, dan penepungan.
Namun sebelum proses perebusan, biji nangka terlebih dahulu dicuci
dengan air mengalir, dikupas, dan dipotong. Dilihat dari perekonomian
Indonesia, harga tepung biji nangka sangat murah bahkan dapat dibuat
sendiri secara sederhana. Oleh karena itu, bisa mengurangi
ketergantungan tepung terigu dari produk impor serta dapat membantu
masyarakat meningkatkan perekonomiannya yaitu dengan cara
memanfaatkan biji nangka kemudian mengolahnya menjadi tepung
sebagai bahan alternatif penambah atau bahan dasar dalam
penganekaragaman pangan (Natawidjaya, 1985). Kandungan gizi tepung
biji nangka menurut pengujian Balai Penelitian dan Pengembangan
Industri dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Komposisi Kimia Tepung Biji Nangka (Tiap 100 g)
Komposisi Kimia Nilai Gizi Tepung Biji
Nangka
Air 12,4 g
Protein(gluten) 12,19 g
Lemak 1,12 g
Serat kasar 2,74 g
Abu 3,24 g
Bahan ekstrak tanpa nitrogen 68,31 g
Pati 56,21 g
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan F hitung < F tabel pada taraf signifikansi
5% (2,01 < 3,29) yang berarti tidak ada perbedaan kualitas warna, rasa, aroma
cookies, tekstur, dan aroma biji nangka antar sampel hasil eksperimen. karena
tidak ada perbedaan maka tidak dilakukan analisis lanjutan.
tabel 4. Hasil Analisis Varian berdasarkan warna dari Cookies Biji Nangka
Warna
No 101 302 451 jumlah
Panelis A B C
1 3 4 5 12
2 3 4 1 8
3 3 4 5 12
4 5 5 5 15
5 5 3 1 9
6 4 3 5 12
7 5 5 5 15
8 5 3 1 9
9 5 3 3 11
10 3 3 5 11
11 5 5 5 15
12 5 5 5 15
13 3 4 5 12
14 5 3 1 9
15 5 5 1 11
Jumlah 64 59 53 176
Rata- 4.26666667 3.93333 3.53333
rata
Kriteria PKM PKM PKM
sumber jumlah
variasi derajat bebas kuadrat rerata JK F Hitung F Tabel
panelis
(a) 14 26.97777778 1.926984 1.109689 3.29
sampel
(b) 2 4.044444444 2.022222
error () 28 48.62 1.736508
jumlah 44 79.64444444 1.810101
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan F hitung < F tabel pada taraf signifikansi
5% (1.109689 < 3,29) yang berarti tidak ada perbedaan kualitas warna, cookies
biji nangka antar sampel hasil eksperimen. karena tidak ada perbedaan maka tidak
dilakukan analisis lanjutan.
tabel 5. Hasil Analisis Varian berdasarkan rasa dari Cookies Biji Nangka
Rasa
No 101 302 451 jumlah
Panelis A B C
1 5 4 4 13
2 4 4 4 12
3 5 4 4 13
4 4 2 4 10
5 5 4 2 11
6 4 2 4 10
7 4 2 4 10
8 4 4 4 12
9 4 2 5 11
10 4 3 3 10
11 4 4 4 12
12 4 4 4 12
13 3 4 2 9
14 5 4 2 11
15 2 4 4 10
Jumlah 61 51 54 166
Rata- 4.06667 3.4 3.6
rata
Kriteria CM CM CM
tabel 6. Hasil Analisis Varian berdasarkan aroma dari Cookies Biji Nangka
Aroma Cookies
No 101 302 451 jumlah
Panelis A B C
1 4 5 4 13
2 3 3 3 9
3 5 3 4 12
4 4 4 2 10
5 5 3 2 10
6 5 4 3 12
7 3 2 2 7
8 4 2 3 9
9 3 3 3 9
10 4 3 2 9
11 4 4 4 12
12 4 4 5 13
13 4 3 2 9
14 1 3 2 6
15 4 4 4 12
Jumlah 57 50 45 152
Rata- 3.8 3.33333 3
rata
Kriteria N CN CN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan uji inderawi yang telah dilakukan,
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
Hasil dari perhitungan aspek warna pada sample cookies biji
nangka, didapatkan hasil bahwa F hitung 1.109 lebih kecil dari F
tabel 3.29 sehingga dapat diketahui tidak ada perbedaan nyata pada
warna sampel yang diuji cobakan.
Hasil dari perhitungan aspek rasa pada sample cookies biji nangka,
didapatkan hasil bahwa F hitung 0.55477 lebih kecil dari F tabel
3.29 sehingga dapat diketahui tidak ada perbedaan nyata pada rasa
sampel yang diuji cobakan.
Hasil dari perhitungan aspek aroma cookies pada sample cookies
biji nangka, didapatkan hasil bahwa F hitung 2.576819 lebih kecil
dari F tabel 3.29 sehingga dapat diketahui tidak ada perbedaan
nyata pada aroma sampel yang diuji cobakan.
Hasil dari perhitungan aspek aroma biji nangka pada sample
cookies biji nangka, didapatkan hasil bahwa F hitung 4.246973
lebih besar dari F tabel 3.29 sehingga dapat diketahui ada
perbedaan nyata pada aroma sampel yang diuji cobakan.
Hasil dari perhitungan aspek tekstur pada sample cookies biji
nangka, didapatkan hasil bahwa F hitung 1.568627 lebih kecil dari
F tabel 3.29 sehingga dapat diketahui tidak ada perbedaan nyata
pada tekstur sampel yang diuji cobakan.
5.2. Saran
Dalam pembuatan sampel eksperimen untuk uji inderawi sangat perlu
dilakukan pengukuran bahan secara benar dan penggunaan teknik perlakuan
sampel dengan tepat. Pemilihan panelis pun harus terlatih sehingga hasil data
yang diperoleh adalah valid dan reliabel.