A. IDENTITAS MODUL
KELAS X (sepuluh)
JUMLAH 5 JP
PERTEMUAN (JP)
FASE CAPAIAN E
PROFIL PELAJAR Beriman bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia,
PANCASILA
Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandarin, Bernalar
Kritis, Kreatif.
Kegiatan inti 38 menit 1. Peserta didik diminta untuk membuka sebuah link:
https://youtu.be/KHAIwapsD-0
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara
umum tentang sejarah memasak dan perkembangan
dunia kuliner.
3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan
pertanyaan mengenai:
a. Asal mula memasak
b. Fase-fase sejarah memasak
c. Pengaruh teknologi terhadap sejarah memasak
d. Contoh teknologi dalam sejarah memasak
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan diskusi kelompok dengan studi pustaka
(browsing atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi:
a. Pengertian Profesi
b. Jenis-jenis profesi di bidang kuliner
c. Kepribadian dan sikap yang harus dimiliki
d. Etika profesi di bidang kuliner
5. Peserta didik mempresentasikan hasilnya kepada
anggota kelompok lain menggunakan slide show.
6. Peserta didik dari kelompok lain memberi
tanggapannya dari apa yang telah dipresentasikan.
7. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi dan
presentasinya kepada guru.
8. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan
yang diberikan oleh guru.
Kegiatan pendahuluan
1. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran
40 menit
dengan membaca doa.
a. Pengertian komputerisasi
b. Perbedaan komputerisasi industri makanan dan
kuliner
c. Contoh-contoh implementasinya
a. Pengertian komputerisasi
b. Perbedaan komputerisasi industri makanan dan
kuliner
c. Contoh-contoh implementasinya
kegiatan penutup 30
1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan
menit
penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk
menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini
2. Peserta didik dapat bertanya lebih lanjut mengenai
materi tersebut baik secara lisan maupun melalui
kolom komentar
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan tugas
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari
guru
Kegiatan pendahuluan
1. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran
40 menit
dengan membaca doa.
2. Peserta didik ditanya kabar dan dilakukan
pemeriksaan kehadiran oleh guru.
3. Peserta didik melakukan ice breaking pagi.
4. Peserta didik diberi penjelasan bahwa akan
mengikuti pembelajaran secara daring ataupun
luring. Materi pada pertemuan hari ini adalah
Perkembangan terkini tentang bidang kuliner.
Peserta didik harus menguasai materi tersebut. Oleh
karena itu peserta didik diminta untuk fokus dalam
kegiatan pembelajaran dan menyiapkan catatan.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi yang dimulai
dengan pertanyaan pemantik:
a. Sebutkan inovasi makanan terbaru saat ini!
b. Apa fusion food yang pernah kalian coba?
Kegiatan inti 38 menit 1. Peserta didik diminta untuk membuka sebuah link:
https://www.amesbostonhotel.com/pengertian-
fusion-food/ dan https://student-
activity.binus.ac.id/himfoodtech/2017/03/molecular-
gastronomy/
2. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum
tentang fusion food dan molacular gastronomy.
3. Dengan metode tanya jawab guru memberikan
pertanyaan mengenai:
a. Pengertian fusion food
b. Jenis-jenis fusion food
c. Karakteristik fusion food
d. Pengertian molecular gastronomy
e. Teknik-teknik molecular gastronomy
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melakukan diskusi kelompok dengan studi pustaka
(browsing atau mengunjungi perpustakaan) guna
mengeksplorasi:
a. Pengertian fusion food
b. Jenis-jenis fusion food
c. Karakteristik fusion food
d. Pengertian molecular gastronomy
e. Teknik-teknik molecular gastronomy
5. Peserta didik mempresentasikan hasilnya kepada
anggota kelompok lain menggunakan maupun tidak
menggunakan slide show.
6. Peserta didik dari kelompok lain memberi
tanggapannya dari apa yang telah dipresentasikan.
7. Peserta didik membuat laporan hasil diskusi dan
presentasinya kepada guru.
8. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan
yang diberikan oleh guru.
Kegiatan penutup 30
1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan
menit
penilaian baik dalam bentuk
narasi/gambar/emotikon tertentu untuk
menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini
2. Peserta didik dapat bertanya lebih lanjut mengenai
materi tersebut baik secara lisan maupun melalui
kolom komentar
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang
dihadapi selama mengerjakan tugas
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari
guru
Pertemuan 5 daring/luring 108 menit
E. ASESMEN
1. Sikap
o Teknik penilaian : observasi
o Instrumen penilaian sikap
2. Pengetahuan
Teknik penilaian : Tes tertulis
1 10
Teknik memasak Membakar
pertama kali yang
digunakan pada saat
zaman purba
adalah….
2 10
Ceritakan dengan Awal abad ke 20 di Paris diadakan
singkat munculnya perlombaan membuat makanan dengan
makanan mewah porsi kecil dengan tampilan yang indah dan
pertama kali ! mewah hidangannya bisa mencapai 20
hidangan
3 10
FAD adalah singkatan Food and Drug Administration
dari apa dalam
komputerisasi
industri kuliner…
6 10
Sebutkan minimal 5 1. Kapak genggam
benda purba yang 2. Kapak persegi
digunakan sebagai 3. Kapak lonjong
alat memasak ! 4. Gerabah
5. Dolmen
7 10
Sebutkan alat masak 1. Ulekan batu
pada zaman purba 2. Pisau
yang masih 3. Rantok
digunakan hingga
saat ini minimal 3 !
8 10
Apa manfaat dari Penggunakan teknologi sistem komputerisasi
komputerisasi diharapkan untuk terus tumbuh dalam
industri kuliner ? industri makanan sebagai biaya penurunan
komponen, sebagai komponen terus
ditingkatkan untuk menahan kerasnya
lingkungan pengolahan makanan, dan
sebagai perusahaan makanan, selalu
memperbarui fasilitas produksi, peralatan
dan proses manufaktur dalam upaya untuk
menghasilkan kualitas tinggi, produk bernilai
tinggi.
Sekolah :
Kelas/semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD/Indikator) :
KKM :
SEJARAH MEMASAK
1. Pengertian memasak
Cara memasak tertua dikenal sampai saat ini adalah membakar. Tidak ada yang
tahu persis bagaimana manusia purba menemukan Teknik ini, namun para ahli
menduga bahwa mungkin manusia purba menemukannya Ketika mereka
memakan daging hewan yang mati dalam kebakaran hutan. Teknik pembakaran
dan pemanggangan di atas bara api sendiri bisa ditemukan mulai dari masyarakat
yang paling terisolir dan primitif sampai manusia modern. Kunci dalam memasuki
fase variasi memasak yang lain, muncul Ketika manusia menggunakan tanah liat
untuk alat memasak (pot masak).Dengan penemuan tanah liat, dan juga dengan
Teknik memasak dengan batu, manusia menemukan cara-cara lain seperti
merebus makanan, mengasap daging, sampai membuat oven tanah liat.
Seiring waktu, variasi memasak juga menjadi semakin maju dengan munculnya
dan berkembangnya cara-cara bercocok tanam. Pada masa-masa ini, manusia juga
belajar mengolah tumbuhan untuk pelengkap makanan, khususnya biji-bijian,
yang kemudian menjadi sumber karbohidrat di meja makan.
http://resepmasakanindonesia.info/info-kuliner-sejarah-masakan/
2. Zaman primitif
Manusia purba pertama yang memasak
Hormoid purnah dari spesies Homo erectus, yang hidup sekitar 1,9 juta tahun
lampau, sudah bisa memasak dan mengolah makanan mereka. Bahwa Homo
sapies, Homo neanderthalensis, dan Homo sapiens berevolusi pada geraham yang
semakin kecil dibandingkan dengan primata lainnya. Pengolahan makanan dengan
alat dan api ditemukan untuk melunakkan makanan mereka dan karena itulah
yang membuat geraham semakin kecil dan waktu makan kian berkurang.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja
&uact=8&ved=2ahUKEwj12v6dqqP5AhVGxDgGHZ56By8QFnoECAMQAQ&url=htt
ps%3A%2F%2Fwww.liputan6.com%2Ftekno%2Fread%2F350440%2Fhomo-
erectus-manusia-pertama-yang-bisa-
masak&usg=AOvVaw0CA_XY7Z8NhCmdwS3N0Vjn
Peralatan berburu dan memasak yang digunakan manusia purba
Beberapa benda purba yang pernah digunakan manusia purba dan ada beberapa
benda yang masih digunakan hingga saat ini. Kapak genggam, benda ini digunakan
oleh manusia purba untuk berburu strukturnya yang masih sangat sederhana
dengan satu bagian yang tajam digunakan dengan cara digenggam. Alat serpih,
alat ini digunakan untuk untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang.
Kapak persegi, digunakan untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Kapak
lonjong, bentuk kapaknya sudah lebih sempurna karena mengalami penghalusan.
Dolmen, adalah meja untuk menyajikan sajian persembahan. Kapak corong, kapak
ini terbuat dari perunggu.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja
&uact=8&ved=2ahUKEwjQtoHHt6P5AhUs73MBHWEiANQQFnoECAoQAQ&url=ht
tps%3A%2F%2Fwww.ruangguru.com%2Fblog%2Fperalatan-manusia-
purba&usg=AOvVaw3HPoC8EcC1v1qoZM-nF70m
3. Zaman modern
Dimulai dari abad ke-20 di Prancis orang-orang disana memperkenalkan ide yaitu
makan dengan porsi kecil yang disajikan indah, 5-20 hidangan dalam satu kali
makan dapat mencoba berbagai jenis hidangan. Makanan disajikan dengan porsi
yang kecil bertujuan agar makanan tersebut lebih terasa menakjubkan dalam
beberapa suapan dan bertujuan pula agar tidak cepat kenyang karena akan banyak
hidangan lain yang akan dihidangkan.
https://youtu.be/vvEhG2vZrrU
1. Pengertian komputerisasi
Proses sortir makanan tentu membutuhkan perhatian tinggi terhadap detail. Ada
yang menyortir berdasarkan ukuran maupun berdasarkan warna. Penerapan
komputerisasi pada penyortiran ini bertujuan untuk menghasilkan volume
produksi yang seragam, konsisten, dan berkualitas, yang kemudian akan sangat
berpengaruh terhadap tingkat pembelian oleh konsumen.
Toko grosir online (industri makanan)
ERP (Enterprise Resource Planning) adalah salah satu aplikasi perangkat lunak
yang mencakup sistem manajemen dalam perusahaan. Banyak cara dilakukan
restoran atau rumah makan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas waktu,
biaya maupun tenaga, dengan tetap mengedepankan cita rasa khas sebagai
unggulannya.
Contoh riil penerapan ERP di industri kuliner yaitu ketika proses pemesanan
makanan dilakukan melewati komputer (konsumen memesan lewat komputer
layar sentuh), atau ketika pelayan mencatat pesanan melewati perangkat kecil
semacam handphone atau tablet.
Referensi: https://kafesentul.com/penerapan-komputerisasi-di-bidang-kuliner
1. Fusion food
Fusion adalah istilah untuk kombinasi dari beberapa bahan, tampilan, bentuk dan
teknik pengolahan makanan, sedangkan Fusion Food adalah sebuah inovasi dalam
bidang makanan yang menggabungkan beberapa unsur tradisi kuliner berbeda dari 2
negara atau lebih sehingga tercipta masakan baru dengan cita rasa yang lebih inovatif.
Jenis kategori fusion food
Menurut Evangelista, M.T (2013:12) jenis-jenis Fusion Food dapat dibagi menjadi 3
yaitu :
a. Sub-regional fusion
b. Regional fusion
c. Continental fusion
a. Fusion Food yang merupakan kombinasi satu jenis makanan yang berasal dari satu
negara dengan gaya penyajian dari negara lain.
b. Fusion Food yang merupakan kombinasi dua jenis masakan dari dua negara
dengan cita rasa budaya yang berbeda untuk menghasilkan menu baru.
c. Fusion Food yang merupakan kombinasi makanan dari 2 negara berbeda dalam
satu sajian secara bersama (satu pot).
Prinsip-pinsip fusion food
Adapun prinsip utama dalam pembuatan makanan Fusion Food yaitu pengolahan dan
penyajiannya harus ditekankan pada unsur penataan yang artistic dengan kombinasi
bahan dan teknik masak yang unik (Sulaiman, H (2015: 29).
Namun menurut Lasmanawati, E. & Nuraini, A.S (2018:4) prinsip-prinsip Fusion Food
dapat disimpulkan :
a. Memahami cita rasa asli dan resep dari setiap makanan yang akan dikombinasikan
b. Mampu memadukan dua hidangan yang mempunyai gaya, budaya dan cita rasa
yang berbeda
c. Harus memperhatikan teknik memasak yang benar agar tidak mempengaruhi
kualitas bahan dan rasa yang ada
d. Rasa yang dihadirkan harus tetap masuk akal sehingga bisa tercipta rasa dan
tekstur yang enak
Menurut Suryadana, L. (2009: 10) beberapa karakteristik yang dimiliki oleh masakan
fusion adalah sebagai berikut :
a. Foam/busa
Ada banyak cara untuk menghasilkan busa, cara yang paling gampang adalah
menggunakan hand blender yang diletakkan pada bagian bawah permukaan. Cara ini
dapat digunakan pada saus, atau buttery sauces, tetapi busa yang dihasilkan tidak
bertahan lama.
Cara yang lain adalah dengan menggunakan alat cream cream whipper. Busa yang
dihasilkan menjadi lebih bertahan lama (lebih stabil), selain itu dapat pula
ditambahkan bahan pembentuk gel, seperti agar-agar, alginat, atau emulsifier seperti
lesitin.
b. Spherification/bola
Untuk membentuk bola-bola dari bahan cair cukup mudah. Campurkan sodium alginat
dengan cairan apapun dan teteskan pada campuran garam kalsium dan air. Sodium
alginat akan membentuk gel ketika terkena kalsium (Ca) dan membentuk kompleks
Ca-alginat. Ambil bola-bola tersebut dan akan diperoleh bagian luar bola yang padat
(terbentuk gel) dan bagian dalam yang masih cair. Bahan yang sering digunakan adalah
jus buah.
Jika selama ini Ice Cream yang anda makan didinginkan menggunakan freezer atau ice
cream maker, ataupun masih menggunakan cara tradisional (es puter), kini ice cream
bisa dibuat menggunakan nitrogen cair.
Nitrogen cair memiliki titik didih pada suhu -195,8 derajat Celsius. Untuk membuat ice
cream dengan nitrogen cair, pertama-tama cairan didinginkan dulu hingga 0 derajat
celcius, dan kemudian disempotkan nitrogen cair.
d. Sous vide
Daging dan ikan disegel dalam plastik vakum dan dimasak pada waterbath selama
beberapa jam dengan suhu yang rendah. Memasak dengan cara ini membantu
makanan mempertahankan cairan dan flavornya, dan juga dapat mengempukkan
daging.
Referensi: https://www.amesbostonhotel.com/pengertian-fusion-food/
https://student-activity.binus.ac.id/himfoodtech/2017/03/molecular-gastronomy/
Makanan merupakan zat yang dimakan oleh manusia untuk mendapatkan nutrisi
yang kemudian diolah menjadi energi. Sumber energi yang terkandung dalam
makanan dapat berupa karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral
merupakan nutrien dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Makanan pembuka terbagi menjadi dua jenis yaitu pembuka panas dan
pembuka dingin. Hidangan pembuka panas dapat berupa berbagai macam
sup, dan aneka pasta. Sedangkan hidangan pembuka dingin dapat berupa
salad yaitu berbagai macam sayuran atau buah-buahan yang disajikan dengan
saus.
Makanan penutup yang biasa disajikan saat ini yaitu berupa aneka patiseri
seperti cake, cookies, pie dengan isi yang memiliki cita rasa manis. Terdapat
juga makanan penutup yang biasa disajikan dingin seperti puding, ice cream,
dan sari buah. Pada hidangan penutup ini biasanya disajikan aneka kue yang
berupa kue-kue oriental, maupun kue kontinental.
d. Minuman (Beverage)
Minuman terdiri dari dua jenis yaitu minuman hangat dan dingin. Minuman
yang biasanya disajikan dalam keadaan hangat yaitu, teh, kopi, coklat dan susu.
Sedangkan minuman yang biasanya disajikan dengan es yaitu jus buah,
smoothie, cocktail dan mocktail. Minuman merupakan komponen yang sangat
penting dalam suatu hidangan makanan. (Sumber:
https://tokopastri.com/blog/pengetahuan-tentang-klasifikasi-jenis-makanan)
C. GLOSARIUM
Artistik unsur nilai keindahan yang melekat pada sebuah karya seni
Bistro resto kecil yang memiliki bar dan memberi pelayanan cepat.
Mocktail berbagai jenis campuran minuman ringan dan jus buah dan tidak
mengandung alkohol
Nutrien zat yang diperlukan oleh organisme untuk hidup, tumbuh, dan
berkembang
Primata mamalia yang menjadi anggota ordo primates seperti monyet dan
kera
Smoothie minuman yang terbuat dari buah dan/atau sayur mentah yang
diblender
Sodium pengental dan pengemulsi untuk salad, puding, selai, dan sauce
alginat
Emulsifier Zat untuk membantu menjaga kestabilan emulsi minyak dan air
Nitrogen cair Nitrogen yang berada dalam keadaan cair pada suhu yang sangat
rendah
NIP. NIP.
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK