Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGETAHUAN PARIWISATA DAN PERHOTELAN

Sistem Pembayaran pada Sektor Pariwisata

Dosen Pengampu : Dra. Sri Wahyu Andayani, M. Pd.

Oleh :

1. RANITIA WULANDARI 2017007135


2. AFIAH NUR AQINI 2017007147
3. DWI NOVIANA UTARI 2017007151

Kelas PKK 5 D

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai dan tepat waktu. Tidak lupa penulis juga
mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikirannya.
Penulis berharap, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca mengenai system pembayaran dalam pariwisata.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, dalam makalah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi bahasa, tata tulis, atau materinya. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini dan dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Yogyakarta, september 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Wonderful Indonesia adalah slogan yang diberikan oleh Kementerian Pariwisata
untuk menarik wisatawan agar mengunjungi tepat wisata di Indonesia. Selain keindahan
tempat wisata, faktor pendukung lain seperti sarana transportasi, waktu dan biaya akan
menjadi faktor yang mempengaruhi seorang wisatawan dalam menentukan tujuan tempat
wisatanya.

Fasilitas sarana prasarana harus diperhitungkan dalam masa berwisata, karena tidak
semua wisatawan menggunakan waktu libur untuk mengunjungi/ menikmati tempat
wisata. Apabila sarana tidak mendukung maka waktu akan terbuang. Kebutuhan
transportasi yang memadai menjadi salah satu pendukung untuk efisiensi dan efektivitas
waktu pengunjug.

Salah satunya fasilitas dalam pembayaran saat akan berwisata, alat pembayaran yang
digunakan sebagai media untuk melakukan transaksi. Semakin berkembangkanya zaman
ada banyak pilihan dalam system pembayaran yang akan mempermudah perjalan wisata.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian sistem pembayaran?
2. Apa macam-macam alat pembayaran?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian sistem pembayaran.
2. Mengetahui macam-macam alat pembayaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pembayaran
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan
mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran merupakan
sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak
lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai
dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang
kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh
Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

B. Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran


Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip
kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan
perlindungan konsumen.

1. Aman berarti segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko
kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap
penyelenggaraan sistem pembayaran.
2. Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat
digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah
karena meningkatnya skala ekonomi.
3. Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia
tidak menginginkan adanya praktik monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem
yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk.
4. Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk
memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen.
Sementara itu dalam kaitannya sebagai lembaga yang melakukan pengedaran
uang, kelancaran sistem pembayaran diejawantahkan dengan terjaganya jumlah uang
tunai yang beredar di masyarakat dan dalam kondisi yang layak edar atau biasa
disebut clean money policy.
C. Macam-macam Alat Pembayaran
Alat pembayaran digunakan sebagai media untuk melalukan berbagai macam
transaksi. Alat ini tidak hanya berbentuk tunai, namun dapat juga dalam bentuk non tunai.
Bentuknya juga terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu, mulai dari barter
pada zaman dahulu hingga berganti menjadi uang. Namun, fungsi dari alat pembayaran
tersebut tetaplah sama yaitu pembayaran transaksi yang harus dibayarkan haruslah sesuai
dengan nilai transaksi tersebut atau nilai lain yang sudah disetujui oleh pihak-pihak yang
melakukan transaksi.

1. Alat Pembayaran Tunai (cash basrd)

Merupakan alat pembayaran yang paling konvensional, yaitu menggunakan uang


kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam. Di Indonesia sendiri, yang berhak
untuk mencetak uang kartal adalah Bank Indonesia melalui UU Bank Sentral No. 13
Tahun 1968 pasal 26 ayat 1. Pembayaran menggunakan uang kartal memang paling
umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena mudah digunakan untuk
transaksi dengan nominal yang kecil.

Namun, uang kartal memiliki beberapa kelemahan seperti biaya pengadaan atau
pencetakan uang yang mahal. Selain itu, ada inefisiensi waktu dalam penggunaan
uang kartal seperti ketika melakukan pembayaran di pintu masuk loket (seperti
KRL/Transjakarta), dimana pembayaran akan memakan waktu yang lama, terlebih
ketika uang yang dibayarkan tidak pas dengan harganya sehingga harus menyiapkan
kembalian. Uang kartal juga memiliki resiko lain seperti pencurian dan pemalsuan
uang. Tingginya resiko penggunaan uang kartal ini membuat Bank Indonesia
mendorong pergantian alat pembayaran tunai menjadi non tunai sehingga
menciptakan cashless society.

2. Alat Pembayaran Non Tunai

Alat pembayaran non tunai adalah seluruh alat pembayaran selain tunai (uang
kartal). Alat pembayaran non tunai atau uang giral biasa digunakan untuk melakukan
pembayaran transaksi yang berjumlah besar sehingga lebih efisien dibandingkan
pembayaran dengan uang kartal. Di Indonesia, yang berhak untuk menerbitkan uang
giral adalah seluruh bank umum kecuali Bank Indonesia. Macam-macam alat
pembayaran non tunai adalah:

a. Cek

Cek merupakan bukti permintaan nasabah kepada bank untuk mencairkan dana
sesuai yang jumlah dan nama penerima yang tertulis dalam cek.

b. Giro

Giro merupakan bukti permintaan pemindahan sejumlah uang dari rekening


seseorang kepada rekening nasabah lain sesuai jumlah dan nama yang tertulis.

c. Nota Debit

Nota debit merupakan bukti transaksi untuk mengurangi utang usaha yang harus
dilunasi.
d. Kartu Kredit

Kartu kredit merupakan alat pembayaran berbentuk kartu yang diterbitkan oleh
bank dimana bank meminjamkan uang terlebih dahulu kepada nasabah untuk
melakukan pembayaran.

e. Uang Elektronik
Uang elektronik merupakan pengganti uang tunai, nasabah menyetorkan uang
tunai mereka kedalam uang elektronik.

Sumber: BCA, Go-Jek, Mandiri, Doku, Ovo

Selain efisiensi dalam pembayaran transaksi yang berjumlah besar, alat


pembayaran non tunai memiliki resiko pencurian yang kecil karena transaksinya
dapat dilacak. Selain itu, orang-orang yang terlibat dalam transaksi tidak perlu
menghitung uang tersebut karena nominalnya telah tertera dengan jelas sehingga
proses pengecekan tidak memakan waktu yang lama. Pembayaran yang diterima
juga memiliki jumlah yang tidak terbatas. Namun, tidak semua pihak bersedia
menerima pembayaran menggunakan uang giral, hanya pihak-pihak tertentu yang
menggunakannya.
f. Voucher/kupon
Dalam sektor pariwisata dengan perkembangan zaman yang semakin
maju, para investor pariwisata menawarkan berbagai penawaran menarik untuk
menarik para wisatawan datang ke tempat wisata tersebut. Berbagai cara pun
ditawarkan terutama penggunaann voucer, kupon, atau diskon tempat wisata.
Dengan banyaknya penawaran kupon termurah, voucer wisata dan diskon
masuk tempat wisata membuat para wisatawan berlomba-lomba untuk
mendapatkannya dan datang ke tempat yang ditawarkan dengan penawaran
menarik dari pengelola tempat wisata. Voucer, kupon, dan diskon wisata pun
bisa didapatkan dengan mudah melalui via online atau aplikasi yang disediakan
di gadget tanpa para wisatawan harus datang ke pengelola langsung. Dengan
berbagai kemudahan para pengunjung dapat mengaksesnya darimana aja tanpa
kesulitan dan mampu mendapatkan voucer, kupn, dan diskon dengan
mudahnya.

Contoh voucer :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat pembayaran adalah Sistem yang mencakup seperangkat aturan,lembaga,dan
mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari sutu kegiatan ekonomi.Alat pembayaran merupakan sistem
yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain.

Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sistem
pembayaran tunai dan Sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar dari kedua jenis
sistem pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan. Pada sistem
pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal, yaitu uang dalam bentuk
fisik uang kertas dan uang logam, sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai instrumen
yang digunakan berupa Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro,
Nota Debit, maupun uang elektronik.
DAFTAR PUSTAKA

Studio belajar Alat Pembayaran https://www.studiobelajar.com/alat-pembayaran/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pembayaran

Anda mungkin juga menyukai