BANDUNG
TUGAS AKHIR
Oleh :
VALENTINO MOTE
Nomor Induk : 201319343
JURUSAN HOSPITALITI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN TATA BOGA
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui:
i
Bandung, …………………………. 2016
Mengesahkan :
ii
SURAT PERNYATAAN
Valentino Mote
NIM. 201319343
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas berkat dan hikamatNya, penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir yang
Adapun tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi
salah satu syarat dalam menempuh Ujian Akhir pada program Diploma III, Jurusan
Bandung.
Tugas Akhir ini penulis membahas mengenai Mise en Place. Mise en Place
yang penulis bahas ini dalam sudut pandang persiapan peralatan, perlengkapan, bahan
makanan, serta kompetensi juru masak yang sangat penting dalam industri jasa boga.
moril dan materil dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan
1. Bapak Dr. Anang Sutono, MM.Par., CHE., selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pariwisata Bandung.
3. Ibu Ni Gusti Made Kerti Utami, BA. MM. Par.,CHE selaku Ketua Jurusan
iv
5. Bapak Drs. Rohyan Sosiadi,M.Pd selaku Pembimbing I yang dengan penuh
6. Ibu Nur Komariah S.Sos, MM., selaku Pembimbing II yang telah memberikan
8. Orang tua dan keluarga besar penulis atas doa, perhatian dukungan dan kasih
9. Serta seluruh pihak maupun rekan yang terkait dalam penulisan Tugas Akhir
Akhir ini, mengingat adanya keterbatasan dalam kemampuan dan pengalaman penulis
dalam menyusun sebuah karya ilmiah. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun sebagai bahan perbaikan di masa yang akan
datang.
v
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan hal-hal
yang menyinggung. Penulis berharapa agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah..................................................................... 9
D. Personalia. ................................................................................... 23
vii
F. Tinjauan Mengenai Perlengkapan Peralatan Dapur di Jack Runner
A. Kesimpulan ................................................................................. 48
B. Saran. ........................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 50
LAMPIRAN ..................................................................................................... 52
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2016............................................................................................................... 20
Roastery Bandung......................................................................................... 41
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
2. Pedoman Wawancara............................................................................ 58
xi
BAB I
PENDAHULUAN
dari kebutuhan primer yakni pangan, sandang, papan, sekunder dari aspek pendidikan,
pekerjaan, jabatan, sampai ke kebutuhan yang tingkatnya tersier atau mewah yang
Dengan mengenal dan memahami bahwa kepuasan non materi itu bersifat
subjektif, yang bergantung kepada tiap – tiap individu tersebut, mereka akan
memasang standard batas antar puas dengan tidak puasnya atau terpenuhi atau
tidaknya kebutuhan tersier mereka dalam dimensi satisfaction, yang semua itu
Hotel yang merupakan salah satu usaha dimana output penjualan mereka adalah
kamar hotel, lokasi, dan serta makanan dan minuman yang hasil akhirnya ditentukan
oleh tingkat kepuasan tamu atau Guest Satisfaction yang merupakan tujuan utama
Hotel adalah suatu ciri dari adanya kebutuhan manusia akan bersenang – senang,
adanya indikator bagi manusia dimana mereka menginginkan diri mereka bersama
dengan rekan, keluarga mereka berbahagia bersama, berkumpul di suatu tempat yang
1
2
tidak biasa dan mempunyai nilai yang lebih baik secara langsung atau tidak
mereka akan terpuaskan dari service jasa yang diberikan oleh pihak hotel.
Hotel sendiri mempunyai arti yang dikemukakan oleh Viklun (2009): “Hotel
adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan, atau badan usaha yang
fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayan itu diperuntukkan untuk masyarakat
umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya
makanan dan minuman, salah satu dari kegiatan utama hotel. Pentingnya kegiatan
tersebut sudah berevolusi dari keperluan hotel yang semata – mata hanya menjual
atau menyewakan sebuah ruangan untuk menginap bagi tamu, menjadi menikmati
proses makan dan minum yang dikemas secara berkelas dan menimbulkan efek
mereka dari penjualan kamar. Sebagai contoh kita tentu sering mendengar kata –
kata lunch di hotel A, ataupun breakfast di hotel hanya dengan sekian rupiah,
bahkan tidak jarang hotel yang memberikan paket fine dining yang diorientasikan
Dalam hal ini identitas hotel tidaklah ditentukan hanya dari visi dan misi
mereka. atau dari pelayanan, gedung, atau logo mereka. Mereka bahkan mampu
mereka dalam mengolah makanan juga tidak luput dari peran – peran bagian dari
3
hotel itu sendiri. Bagian di dalam hotel itu sendiri yang mengurusi bagian
menyajkan makanan secara cepat, restoran juga mempunyai peran sebagai pelaku
utama yang menyediakan tempat secara fisik dan juga kepuasan phisikis yang
diperoleh dari unsur – unsur dekorasi, atmosphere, design¸ tema, dan makanan itu
sendiri.
Restoran mempunyai arti yang dikemukakan oleh Sihite (2000: 16) yang
berbunyi “Restoran adalah suatu tempat dimana seseorang yang datang menjadi
tamu yang akan mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan, baik pagi,
siang, ataupun malam sesuai dengan jam bukanya dan oleh tamu yang menikmati
hidangan itu harus mmebayar sesuai dengan harga yang ditentukan daftar yang
makanan dan minuman yang dikemas dengan pelayanan jasa. Dalam hal ini
penjualan makanan tidaklah semata – mata menjual belikan barang begitu saja.
Dalam restoran juga terdapat kitchen yang merupakan pusat pengolahan makanan
pengolahan makanan baik dari bahan makanan yang mentah, setengah jadi, atau
bahkan jadi siap disatukan, diolah, dan dipadukan menjadi satu hidangan makanan
4
yang mempunyai nilai jual komersil yang menjadikan kegiatan bisnis usaha jasa
ingatan kita tentang satu kata yang biasa kita sebut dapur atau dalam bahasa
Inggris disebut Kitchen. Kitchen ini mempunyai berbagai arti, diantaranya yang
operation. This is the center of activity. It is to convert the raw material into
Dalam bahasa penulis atas definisi dari Kitchen tersebut adanya suatu kata
kunci yakni kata heart dalam mengekspresikanya tentang apa itu sesungguhnya
makna Kitchen yang terdapat dalam Restoran ini. Kata heart sendiri mempunyai
arti “jantung” dimana kita ketahui bahwa jantung adalah sebuah organ vital, organ
mengambil benang merah bahwa dengan penggunaan kata “jantung” ini kita bisa
bahan – bahan mentah, menjadi suatu finished product yang mempunyai daya jual
berbeda dari bahan makanan mentah, dengan waktu yang sesingkat – singkat nya
Hal – hal yang dikemukakan diatas, bisa disubtitusikan dengan kata yang
mempunyai makna yang luas namun mencakup satu variabel yang bisa digantikan
dengan kata yang berasal dari Bahasa Perancis yang berbunyi Mise en Place.
5
(1987:68) “Mise en Place is the many task of prepreparation resolve around the
preparation saja, melainkan beberapa tugas lain yang memang termasuk dalam
poin – poin dari Mise en Place tersebut, yaitu membersihkan, mencuci, memotong
basic cutting, sistim storage dan turunannya serta aspek – aspek lain yang
tertentu, proses pemasakan bahan – bahan tertentu harus dengan metode yang
bagaimana, dan perlakuan – perlakuan lainnya yang harus dipunyai oleh seorang
juru masak yang mampu menciptakan produk makanan yang memang layak dan
Gisslen, (2011: 138) bahwa Mise en Place mempunyai beberapa aspek kunci yang
Dapat kita lihat bahwa kegiatan Mise en Place yang tidak baik akan
jika tidak dilakukan Mise en Place yang baik maka akibatnya adalah
cleaning equipment and work areas, and performing necessary repairs, are also a
pengecekan barang , baik melakukan check list yang mencakup baik dari peralatan
dan perlengkapan sampai ke pengecekan produk yang menjadi identitas dari Mise
Mise En Place adalah Suatu proses rangkaian kerja yang terdiri dari fase
TABEL I
N = 10 orang
Sumber: Hasil Kuesioner penulis terhadap para Juru Masak Jack Runner Roastery, Mei 2016
Dari hasil tabel diatas menunjukkan bahwa para juru masak belum tahu betul
apa itu makna dan definisi Mise en Place, serta perlakuan Mise en Place yang
Maka penulis merasa bahwa topik ini adalah salah satu kajian penting
persiapan atau preparation sehingga penulis menyusun Tugas Akhir ini dengan
B. Identifikasi Masalah
sumber teori yang dikemukakan oleh Wayne Gisslen (2011:138) Mise en Place
terdiri dari:
temukan dari berbagai sumber teori yang ada dan poin – poin yang penulis
anggap sangat berperan dalam Mise en Place ini mencakup dalam pertanyaan
di bawah ini:
Roastery Bandung?
10
1. Maksud Penelitian
produksi dalam sudut pandang preparation atau Mise en Place yang dituangkan
kedalam tugas karya ilmiah berupa karya tulis ini. Maksud yang kedua adalah
yang besar agar penulis bisa menjadi lebih paham hubungannya antara teori
2. Tujuan Penelitian
A. Tujuan Formal
Dalam sifatnya yang berupa tujuan, secara formal peneltian serta penulisan
pengerjaan karya ilmiah ini ditujukan untuk menyelesaikan salah satu syarat
kriteria yang diperlukan untuk memenuhi hak tempuh Ujian sidang Diploma III
B. Tujuan Operasional
perhotelan.
1. Metode Penelitian
Jenis metode penelitian yang dipilih dan digunakna oleh penulis adalah
adanya penerapan aspek – aspek Mise en Place yang kurang tepat dari segi
persiapan bahan makanan, dan tingkat kompetensi juru masak di dapur Jack
A. Observasi
observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan indera mata
beberapa aspek yang penulis telah pelajari diantaranya adalah aspek kerapihan
dan proses kegiatan pengelompokkan bahan, alat, serta perlengkapan dapur yang
kurang rapi, ditemukannya keadaan dapur yang tidak bersih di beberapa area,
B. Wawancara
yang ke dua. Adapun arti dari wawancara menurut (Nazir,1988:234) adalah teknik
pengumpulan data yang diperoleh dari pertanyaan dan jawaban yang diutarakan
penulis dengan staff dapur di Jack Runner Roastery Bandung, mengenai keadaan
C. Kuesioner
tempat dengan membuat dagtar pertanyaan yang akan diberikan kepada publik
Kuesioner yang dipersiapkan akan dibagikan kepada kegiatan Mise En Place yang
D. Studi Kepustakaan
kepustakaan adalah kegiatan yang dilakukan dengan mencari data data yang
sekiranya akan mendukung penelitian yang akan kita lakukan, juga perkembangan
aspek akan kajian topik yang sedang kita teliti, dan sampai mana
mendapatkan aspek – aspek apa saja yang berkaitan dengan Mise en Place, dan
juga mempelajari unsur – unsur apa saja yang berkesinambungan serta berkaitan
akan terciptanya kegiatan Mise en Place yang baik, tepat, dan akurat yang
dengan nama dari lokasi usaha ini adalah Jack Runner Roastery
2. Penulis melakukan kegiatan penelitian ini dari bulan Maret 2016 sampai
dengan selesai.
BAB II
TINJAUAN UMUM
JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
Jack Runner Roastery Bandung berdiri pada bulan Mei 2014 dengan
Serta rekan barista nya yang berada di belakang mesin roastery yang bernama
Taufik Muslim yang sudah terjun di dunia barista di kota Bandung ini.
Dalam penentuan nama yang digunakan yakni Jack Runner. Sang pemilik
serta rekan barista ingin menunjukkan image dari keunikannya serta kesan
mengenai youth atau generasi muda yang melambangkan generasi yang ingin
mengejar mimpi – mimpinya, dengan terus berlari dan berusaha menggapai mimpi
tersebut.
Jack Runner ini juga terletak di Jalan Ciumbuleuit dekat dengan Universitas
bisnis ini.
Tidak hanya Unpar saja cafe yang mempunyai 34 seating capacity ini letaknya
yang bersebelahan dengan apartemen yang menjadikan tempat ini cukup strategis,
mengingat juga mengenai lifestyle orang – orang pada saat ini mereka lebih
17
18
Tema yang mengusung dari Jack Runner ini adalah konsep rock and roll yang
ditunjukan dari motor Harley yang di parkirkan di dalam café ini dengan sentuhan
material kayu baik dari dinding, meja, kursi, serta wallpaper hitam yang
membuat kita nyaman untuk menikmati waktu dalam berkunjung ke tempat ini.
Berbicara mengenai menu. Menu yang disajikan bertema western serta Italian
dari pasta yang ada. Mengusung dan menyesuaikan tema yang ada makanan yang
disajikan pun cocok dengan suasana café yang ditonjolkan. Dan untuk
operasionalnya café ini buka mulai dari pukul 10.00 WIB sampai ke pukul 22.00
WIB pada week day, dan 23.00 WIB pada week end.
19
1. Lokasi
Bandung. Dengan kontur jalan yang menanjak. Café ini berada persis di pinggir
jalan utama. Kurangnya lahan parkir tidak membuat Café ini mengurungkan
niatnya untuk berusaha. Design interior dengan material kayu membuat café ini
terlihat mewah dan berkelas, juga dengan mesin Roaster yang berwarna hitam
kira – kira setinggi satu meter yang menjadi ciri khas dari café ini.
2. Dapur
3. Bar
Tempat dimana dibuatnya berbagai jenis minuman. Dalam hal ini Jack
4. Roastery Area
Tempat dimana Head Bar melakukan eksperimen dan membuat kopi baru
TABEL II
DAFTAR PERALATAN & PERLENGKAPAN DAPUR
DI JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
JANUARI 2016
KONDISI
NO NAMA BARANG BAIK RUSAK JUMLAH
f % f % f %
1 Kitchen Knife 4 100 0 0 4 100
2 Rice Cooker 1 100 0 0 1 100
3 Refrigerator 1 83 0 0 1 100
4 Griddle 1 100 0 0 1 100
5 Teflon 5 100 0 0 5 100
6 Vegetable Knife 3 100 0 0 3 100
7 Kitchen Fork 3 100 0 0 3 100
8 Bread Knife 2 100 0 0 2 100
9 Sharpening Stone 2 100 0 0 2 100
10 Cutting Board 4 100 0 0 4 100
11 Spatula 5 100 0 0 5 100
12 Tong 2 100 0 0 2 100
13 Strainer 2 100 0 0 2 100
14 Wooden Spatula 3 100 0 0 3 100
15 Container 8 100 0 0 8 100
16 Tray 10 100 0 0 10 100
17 Measure 2 100 0 0 2 100
18 Grinder 1 100 0 0 1 100
19 Food Processor 1 100 0 0 1 100
20 Mixer 1 100 0 0 1 100
21 Juicer Electric 1 100 0 0 1 100
22 Toaster 2 100 0 0 2 100
23 Oven 2 65 0 0 2 100
24 Roasting Pan 4 100 0 0 4 100
25 Whisk 2 100 0 0 2 100
26 Rolling Pin 4 100 0 0 4 100
27 Stove 3 100 0 0 3 100
28 Working Table 4 100 0 0 4 100
29 Grill 1 100 0 0 1 100
30 Sauce Pan 5 100 0 0 5 100
susunan tiap individu yang bekerja pada suatu wadah dimana setiap individu
wahana kegiatan daripada orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya untuk
mencapai tujuan, sehingga dalam wadah kegiatan itu setiap orang harus jelas
serta jaringan kerja komunikasi formal guna mencapai pembagian tenaga yang
yang mengikat terhadap status dan peran masing – masing individu yang
dengan efektif.
GAMBAR II
STRUKTUR ORGANISASI DI DAPUR
JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
Chef de Cuisine
Sous Chef
Chef de Partie
Commis I
Commis II
Commis III
Sumber: Manajemen Jack Runer Roastery Bandung, Februari 2016
23
D. Personalia
tombak dari suatu usaha. Dengan mempunyai personalia yang jujur, setia dan
kecakapan yang dibutuhkan atau faktor lainnya yang berkaitan dengan kerja.
Dengan teori yang disampaikan oleh Gomes. Pekerja dalam suatu usaha di
klasifikasi dan dibagi – bagi sesuai dengan kemampuan merka. Serta beberapa
Pembagian kerja tidak hanya dalam spesifikasi kerja saja, tetapi dalam jam
kerja pun ada pembagiannya. Di Jack Runner Roastery, waktu pembagian kerja
Menurut Pauli, (2005: 20), “The kitchen staff is a working team of trained
cooks and beginners who produce and complete dishes under the management of
Adanya pembagian dalam kitchen staff yakni well trained cooks dan
TABEL III
JUMLAH STAFF KITCHEN
JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
Jabatan Jumlah Pendidikan
Chef de Cuisine 1 D2
Sous Chef 1 D1
Commis I 1 SMA
Commis II 2 SMA
Sumber: Hasil Wawancara Juru Masak Jack Runner Roastery Bandung, Februari 2016
Sesuai dengan posisi dan peran masing – masing serta keterampilan yang
set out in the pattern of how work is accomplished and how authority and
dipunyai oleh setiap pekerja dengan penjelasan secara teknis, apa yang harus
dikerjakan, apa saja tanggung jawab, serta sejauh apa jangkauan otoritas yang
Berikut adalah Job Description yang ada di Jack Runner Roastery Bandung.
a. Chef de Cuisine
diantaranya:
resep.
26
b. Sous Chef
c. Chef de Partie
produksi.
27
Roastery Bandung.
dari setiap bahan makanan itu sendiri. Dengan mempunyai sertifikasi serta
kemampuan yang baik dalam mengolah makanan, bukanlah hal sulit untuk
methods of processing”.
melainkan sebuah proses itu sendiri yang dikaji dan diperhatikan secara
selanjutnya.
meanings. Many items have portions that are discarded as part of the
Dalam teori ini disebutkan ada dua arti tentang bagaiaman kita
food service is only possible with clean and sanitary environment in which
to store, process, and serve food” Mengatakan hal yang sama mengenai
Dalam hal ini kita akan berbicara lebih dalam bagaimana secara
teori membersihkan tiap – tiap bahan yang ada dalam proses produksi
scrubbed with a vegetable brush under cold running water. If they are
submerging them in water. This is not totally wrong, but using cold running
means that you are washing the second item and the dirty water from the first.
When the submersion method is used, the vegetables are placed on large
draining racks”.
30
setiap bahan yang akan diproses, tergantung dengan jenisnya. Baik dari
membersihkannya.
maka harus dibersihkan dengan sikat. Disikat sampai bersih dibawah air
dingin yang mengalir. Tetapi jika kulitnya akan dikupas maka tidak perlu
disikat.
kemudian dicuci secara bersih setiap helainya di dalam air dingin yang
mengalir.
air yang sama juga bisa, namun dirasa kurang tepat, lebih baik dalam air
yang mengalir, cara pertama tidak salah namun, seolah – olah kita mencuci
bahan makanan dengan air yang kotor. Setelah itu kita harus meniriskan
bahan makanan.
TABEL IV
TANGGAPAN JURU MASAK MENGENAI
PERSIAPAN PENCUCIAN BAHAN
DI JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
No Pertanyaan Ya Tidak
of good cutting is to make smooth clean cut of food with all pieces equal in
size and shape for every cooking. Clean and even cutting is the foundation
serta ukuran untuk setiap makanan haruslah sama. Dalam kebersihan tidak
jenis potongan apa yang sedang mereka potong saat mereka bertanya
TABEL V
TANGGAPAN JURU MASAK
TERHADAP JENIS POTONGAN BAHAN MAKANAN
DI JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
Allumette/Chiffonad
1
e 0 10
2 Julienne 10 0
3 Brunoise 0 10
4 Jardiniere 0 10
5 Batonette 0 10
6 Finger Cut 4 6
7 Macedoine 0 10
8 Losange 0 10
9 Parisienne 0 10
10 Turning 7 3
11 Chop 10 0
12 Section 5 5
Jumlah Juru masak: 10 orang
N = 10 orang
Sumber: Hasil Kuesioner dari Juru Masak Jack Runner Roastery , Mei 2016
34
“Processing includes all the things done to get foods ready for cooking
b. Coating
d. Marinating”
bahan mentah.
35
TABEL VI
TANGGAPAN JURU MASAK TERHADAP
PERSIAPAN PROCESSING BAHAN MAKANAN
DI JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
N Y Jara Tida
Pertanyaan
o a ng k
N = 10 orang
Sumber: Hasil Kuesioner dari juru masak Jack Runner Roastery Bandung, Mei 2016
36
Roastery Bandung.
luput dari hal tersebut. Persiapan yang baik akan menghasilkan Mise en
Place yang baik pula. Sebagai juru masak yang baik, sudah sepatutnya
mengetahui betul apa jenis, fungsi, kegunaan utama equipment apa saja
foodservices know what equipment can do, how to use it and how to
1. The projected volume of sales for each menu item. What size of
equipment.
3. Menu size. Large menus may call for a greater variety of equipment.
larger capacity.
37
used.”
hal ini. Jika dalam suatu usaha terdapat menu yang bermacam –
oleh juru masak. Tidak hanya dari segi kecepatan. Dari aspek
dalam hal nya memenuhi peralatan yang rusak yang terjadi saat
operasional.
untuk memiliki pengetahuan akan hal ini seperti yang disampaikan oleh
1. Large Equipment
2. Mechanical Equipment
Dengan adanya teori ini penulis berharap agar setiap juru masak
bisa mengerti secara betul dan jelas bahwa ada tiga kelompok besar dalam
melakukan Mise en Place dengan detil dari setiap nama equipment tersebut
yang sesuai dengan fungsi nya masing - masing sehingga kecepatan pun
akan diperoleh.
yang dominan. Tetapi kecepatan saja tidak cukup dalam industri jasa boga
yang diberikan kepada para juru masak untuk mengetahui sebarapa jauh
industry.
41
TABEL VII
TANGGAPAN JURU MASAK
MENGENAI PERSIAPAN EQUIPMENT
DI JACK RUNNER ROASTERY BANDUNG
N
Pertanyaan Ya Tidak
o
Apakah anda mengetahui betul tentang
1 kegunaan setiap equipment yang tertera 10 0
dalam standard resep?
Apakah anda menggunakan equipment
2 yang sesuai dengan panduan standar 2 8
resep?
Apakah anda mengetahui bagaimana cara
3 me - maintain setiap equipment yang 0 10
ada?
Apakah jumlah equipment yang ada di
4 Jack Runner mencukupi untuk kebutuhan 3 7
pax untuk sales?
Sumber: Hasil data Kuesioner Juru Masak Jack Runner Roastery, Mei 2016
BAB III
ANALISIS PERMASALAHAN
adalah faktor yang penting untuk menyelesaikan suatu proses persiapan atau
preparation.
Dalam hal ini terlihat dalam kegiatan preparation yang teradapat di Jack
Runner Roastery Bandung yang memiliki beberapa hal yang sesuai maupun tidak
sesuai dengan teori yang sudah penulis pelajari. Dalam kuesioner yang dibuat oleh
Adanya keharusan dari tiap juru masak untuk mengetahui dengan baik apa
perlengkapan tersebut, serta fungsi utama dari alat tersebut. Dilihat dari
pertanyaan nomor dua sebesar 25% menjawab bahwa mereka tidak mengikuti
digunakan.
42
43
Dalam segi jumlah menurut teori yang tertulis dengan mengetahui betul
jumlah pax yang akan dibuat serta pengaplikasiannya terhadap perlengkapan yang
tercantum dalam standard resep yang telah dibuat, 80% juru masak tidak mampu
mengidentifikasi dan memilah perlengkapan apa saja yang harus digunakan untuk
Namun sesuai dengan pernyataan di atas penulis menemukan 70% juru masak
menyatakan bahwa jumlah dari perlengkapan tidak memadai, hal ini disebabkan
karena 80% juru masak tidak mengerti dengan betul perlengkapan apa saja yang
seharusnya dipergunakan, baik dari keterangan yang terdapat dalam standar resep
maupun dari bentuk dan penyesuaian alat yang digunakan untuk memproduksi
bahwa perlengkapan dalam keadaan yang kurang lengkap serta kurang baik. Hal
ini terjadi diakibatkan karena juru masak tidak mengerti bagaimana mereka
pengaplikasiannya terhadap standar resep. Juru masak pun tidak mengerti adanya
contamination. Hal ini penulis analisa berdasarkan kolom pertanyaan akan cross
hasil data yang menyatakan bahwa juru masak di Jack Runner Roastery tidak
Kemudian jumlah perlengkapan kurang lengkap dan baik menurut para juru
masak. Hal ini disebabkan oleh kurangnya Mise en Place yang matang serta para
dimana tidak hanya saja sekedar memotong, bahan makanan saja. Semua
mempunyai suatu tahapan yang tertata rapi. Baik dari tahap pencucian bahan
serta memproses bahan makanan (processing of raw product) yang mana semua
dalam harmoni.
bahwa kegiatan ini tidak dilakukan sesuai dengan urutan yang ada. Berdasarkan
hasil data yang ada, penulis menemukan sebesar 80% juru masak tidak langsung
Kemudian dari aspek human error dari para juru masak. Ditemukan
sebesar 100% juru masak tidak memisahkan bahan - bahan dari jenis hard,
soft ,dan leafy vegetable baik dalam pencucian dan juga dalam pengelompokkan.
yang baik dan benar adalah dengan cara pencucian bahan makanan dalam air yang
terus mengalir atau penggantian air secara berkala. Hasil dari pertanyaan yang
disampaikan oleh penulis kepada juru masak sebesar 100% tidak mencuci dengan
keadaan air yang mengalir ataupun, penggantian air secara berkala. Hal ini tentu
vegetable diperlukan alat lain saat mencucinya di bawah atau di dalam air yang
dengan kondisi sayuran tersebut digunakan kulitnya untuk proses selanjutnya. Hal
ini menunjukkan kegiatan Mise en Place yang telah dilaksanakan tidak baik.
(dua belas) jenis potongan basic yang wajib diketahui oleh juru masak. Tetapi
didapatkan bahwa dari jenis 7 potongan yang ada 100% juru masak tidak
mengetahuinya. Dan sisanya 3 jenis potongan lainnya yaitu finger cut 60% tidak
mengetahuinya, turning cut 30% tidak mengetahui, serta Section sebesar 50%
Hal ini perlu ditanggapi mengingat hal ini merupakan basic yang
seharusnya dimiliki oleh seorang juru masak. Selain itu dari aspek Processing of
Raw product dalam Mise en Place, serta identitas Jack Runner Roastery dengan
para juru masak tidak membaca terlebih dahulu standar resep serta sebesar 20 %
juru masak tidak mengikuti langkah dari standar resep untuk melakukan tahap -
tahap pre cooking yang seharusnya dilaksanakan. Juru masak tidak well prepared
Dalam penerapan dengan kesesuaian resep, 80% dari juru masak tidak
melakukan proses marinating yang tercantum dalam standard resep. Begitu pula
47
untuk memaksimalkan kinerja dari persiapan bahan makanan, sebanyak 20% dari
juru masak tidak mengelompokkan bahan - bahan terlebih dahulu, hanya 40%
yang selalu melakukan hal ini, dan 40% lainnya menjawab mereka tidak selalu
Hal ini tentu akan mengakibatkan proyeksi yang sudah dibuat di dalam
resep tidak akan terjadi, dengan kata lain jika juru masak tidak mengikuti resep,
kerugian yang tidak dikira akan muncul, sehingga timbulnya kerugian yang tidak
terduga.
BAB IV
A. Kesimpulan
dibandingkan dengan teori - teori yang selama ini penulis telah dipeljari
baik.
48
49
B. Saran
juru masak diberi elatihan khusus baik secara teori maupun praktik
saja yang perlu digunakan, serta pemaparan info detil mengenai Mise en
50
51
A. Pertanyaan Umum
1. Jenis kelamin
o Pria
o Wanita
2. Umur
52
B. Pertanyaan Khusus
Pra Survey Mengenai Pembahasan Mise En Place Kepada Juru Tanggapan Juru Masak Mengenai Persiapan Equipment Di Jack
Masak Di Jack Runner Roastery Bandung Runner Roastery Bandung
No Pertanyaan Ya Tidak
Apakah anda melakukan pengecekan
sebelum ada masuk ke dapur? Baik N
Pertanyaan Ya Tidak
1 dari pembacaan resep (ingeredients) o
dan standard grooming sebelum Apakah anda mengetahui betul tentang
memasuki dapur? 1 kegunaan setiap equipment yang tertera
Apakah anda mengerti dari dalam standard resep?
pengelompokkan alat alat yang
2 Apakah anda menggunakan equipment
dilakukan sebelum memulai ke
2 yang sesuai dengan panduan standar
kitchen?
resep?
Apakah anda melakukan pengecekan
barang barang apa saja baik yang
3 Apakah anda mengetahui bagaimana cara
sudah di persiapkan sebelumnya atau 3
me - maintain setiap equipment yang ada?
yang akan ada persiapkan?
Apakah anda melakukan pembersihan
Apakah jumlah equipment yang ada di
baik dari tempat kerja anda,
4 4 Jack Runner mencukupi untuk kebutuhan
pengecekan peralatan dan
pax untuk sales?
perlengkapan (maintenance)?
Apakah anda melakukan pengecekan
Apakah perlengkapan yang ada dalam
dari area anda baik dari yang sudah 5
5 keadaan baik dan lengkap?
anda kerjakan serta melakukan closing
dalam mengakhiri kegiatan anda?
Apakah anda mengetahui tentang cross
6 contamination, dari aspek persiapan
Tanggapan Juru Masak Mengenai Persiapan Pencucian Bahan equipment?
Di Jack Runner Roastery Bandung
Tanggapan Juru Masak Terhadap Jenis Potongan Bahan Makanan
No Pertanyaan Ya Tidak Di Jack Runner Roastery Bandung
PEDOMAN WAWANCARA
gunakan?
aspek perlengkapan?
menggunakan alat atau perlengkapan yang tepat untuk setiap keperluan yang
58
59
5. Apakah anda mengerti tentang teknik pencucian yang baik dan benar
6. Apakah ada perbedaan pencucian antara jenis hard, soft, and leafy
vegetable?
8. Apakah anda langsung mencuci setiap bahan makanan yang baru saja anda
terima?
11. Apakah mungkin terjadi food service dengan sanitasi tidak selaras?
13. Apakah anda menyiapkan semua preparation berada di area kerja anda?
16. Apakah ada tahapan pre cooking di dalam standar resep anda?
LAMPIRAN 3
60
61
BIODATA PENULIS
A. DATA PRIBADI
Nama : Valentino Mote
NIM : 201319343
Tempat / Tanggal Lahir : Bandung, 31 Maret 1995
Agama : Katholik
Alamat : Jl. Mohamad Toha no. 171
Bandung
C. RIWAYAT PENDIDIKAN
D. PENGALAMAN KERJA
KETERANGA
NAMA PERUSAHAAN KOTA JABATAN TAHUN
N
Al Hamra Resort and Ras Al Trainee Feb 2015 - 6 Bulan
VIllage Khaimah Agus 2015
62