Anda di halaman 1dari 55

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Ilmu Budaya Kertas Karya Diploma (Pariwisata)

2019

Penerapan SOP Hygiene & Sanitasi di


dalam Pengolahan Produk Appetizer di
Kitchen Hotel Aryaduta Medan

Hartanto, Hans Fachri


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22511
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENERAPAN SOP HYGIENE & SANITASI DI DALAM PENGOLAHAN PRODUK

APPETIZER DI KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

KERTAS KARYA

DISUSUN OLEH:

HANS FACHRI HARTANTO

142204116

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2018

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PERSETUJUAN

PENERAPAN SOP HYGIENE & SANITASI DI DALAM PENGOLAHAN PRODUK

APPETIZER DI KITCHEN HOTEL ARYADUTA MEDAN

OLEH

HANS FACHRI HARTANTO

142204116

Dosen Pembimbing

Drs. Ridwan Azhar M.Hum

NIP. 195509231982031001

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PENERAPAN SOP HYGIENE & SANITASI DI DALAM

PENGOLAHAN PRODUK APPETIZER DI KITCHEN

HOTEL ARYADUTA MEDAN

Oleh : HANS FACHRI HARTANTO

NIM : 142204116

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr.Budi Agustono, M.S.

NIP. 196008051987031001

PROGRAM STUDI D-III PERJALANAN WISATA

Ketua,

Drs. Jhonson Pardosi, M.Si., Ph.D

NIP. 196604201992031003

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Hotel Aryaduta Medan merupakan Hotel bintang lima di Medan, Sumatera Utara,
Indonesia. Di dalam dunia perhotelan terdapat salah satu departemen yang bertugas di bidang
makanan dan minuman yaitu Food and Beverage. Food & Beverage terbagi atas dua
departemen, salah satunya ialah Food & Beverage Product. Dalam membangun dan menjaga
citra sebuah Hotel, Food & Beverage bertanggung jawab atas kepuasan tamu terhadap
pelayanan makanan dan minuman di hotel tersebut. Berdasarkan tugas dan tanggung jawab
tersebut, Food & Beverage Product menerapkan SOP hygiene dan sanitasi di dalam
pengolahan produk makanan. Di dalam pengolahan produk makanan, makanan dibagi atas
empat jenis yaitu Appetizer, Soup, Main Course dan Dessert. Appetizer merupakan hidangan
pembuka yang bertujuan untuk merangsang nafsu makan sehingga penting untuk
diperhatikan kualitasnya. Maka demikian, penerapan SOP hygiene & sanitasi dalam
pengolahan produk Appetizer harus diperhatikan dengan baik dan bijaksana.

Keywords : Hygiene & Sanitasi, Pengolahan Produk Appetizer, Hotel Aryaduta Medan.

i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini di waktu yang tepat. Adapun judul

tugas akhir, yang penulis ambil sebagai berikut, “Penerapan SOP hygiene &

sanitasi di dalam pengolahan produk appetizer di kitchen Hotel Aryaduta

Medan”. Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat

kelulusan program Diploma Tiga (D.III) Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan

beberapa sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis melakukan

penelitian dan observasi pada saat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka

penulisan tugas akhir ini tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini,

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Ayahanda Saiful Bahri Said dan Ibunda Henny Sinaga, S.T., selaku

kedua orang tua penulis yang tak henti-hentinya memberi dukungan

moral dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan ini.

2. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Jhonson Pardosi M.Si., Ph.D., selaku Ketua Jurusan

Perjalanan Wisata Fakultas Ilmu Budaya USU.

ii

Universitas Sumatera Utara


4. Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum selaku Dosen Pembimbing Tugas

Akhir yang memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Koko Sujatmoko, S.E., M.Si., selaku Dosen Penasehat

Akademik (PA) yang senantiasa mendampingi dan memberikan

konsultasi akademis kepada penulis.

6. Bapak Agus Affandi selaku Executive Chef di Hotel Aryaduta Medan,

Ibu Roro Chairunisa selaku Chef de Partie Cold Kitchen, serta seluruh

anggota Tim Food & Beverage Product Hotel Aryaduta Medan yang

telah membantu penulis dalam melakukan penelitian dan observasi

sebagai data acuan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Teman-teman mahasiswa-mahasiswi Pariwisata USU angkatan 2014,

2015 dan 2016 yang selalu bisa diandalkan dalam suka dan duka.

8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas akhir

ini yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu. Semoga Allah SWT

membalas semua kebaikan kalian yang telah membantu penulis selama

ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini masih jauh sekali dari

sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun

demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan

bagi para pembaca pada umumnya.

iii

Universitas Sumatera Utara


Medan, Juli 2019

Penulis,

HANS FACHRI HARTANTO

NIM. 142204116

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Batasan Masalah ................................................................... 7

1.3 Rumusan Masalah ................................................................ 7

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................. 7

1.5 Manfaat Penelitian ............................................................... 7

1.6 Metode Penelitian ................................................................ 8

BAB II URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Hotel .................................................................... 11

2.2 Pengertian Hygiene & sanitasi .............................................. 13

2.3 Pengertian Food & Beverage ............................................... 14

2.4 Pengertian Kitchen ................................................................ 15

2.5 Pengertian Pengolahan Makanan ......................................... 16

2.6 Pengertian Appetizer ............................................................ 17

2.7 Pengertian Penerapan ........................................................... 18

BAB III GAMBARAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan .............................................. 19

3.2 Profil Hotel Aryaduta Medan ................................................ 20

3.3 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan ......................................... 21

Universitas Sumatera Utara


3.4 Fasilitas Hotel Aryaduta Medan .............................................. 22

3.5 Struktur Organisasi Hotel Aryaduta Medan ........................... 27

BAB IV PENERAPAN SOP HYGIENE & SANITASI DI DALAM

PENGOLAHAN PRODUK APPETIZER DI KITCHEN

HOTEL ARYADUTA MEDAN

4.1 SOP Hygiene & Sanitasi di dalam Pengolahan Produk Appetizer

di Kitchen Hotel Aryaduta Medan .................................... 33

4.2 Pelaksanaan SOP Hygiene & sanitasi di dalam Pengolahan Produk

Appetizer di Kitchen Hotel Aryaduta Medan ......................... 38

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 43

5.2 Saran .......................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 45

vi

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hotel Aryaduta Medan merupakan hotel bintang lima yang terletak di Jl.

Kapten Maulana Lubis no.8, Medan 20112, Sumatera Utara - Indonesia. Hotel

Aryaduta Medan dilengkapi dengan 195 kamar berbagai kategori. Pusat konvensi

perkotaan terbesar (akomodasi ruangan yang besar dapat menampung 1200

orang), hotel ini memadukan tradisi lokal dengan sentuhan alami untuk menjamu

para tamu dengan keramahan terbaik Indonesia.

Kota Medan yang terletak di bagian utara pulau Sumatera, tepatnya terletak

di Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah

Jakarta dan Surabaya. Medan sebagai kota metropolitan dan pintu gerbang

Indonesia dibagian barat saat ini bisa dikatakan mampu berperan dalam lingkup

internasional maupun nasional. Sebagai ibukota provinsi, kota Medan menjadi

pusat dari berlangsungnya hampir segala aktivitas, baik di bidang politik,

perekonomian, serta sosial-budaya lingkup Sumatera Utara. Selain itu, jika

semakin banyak diadakan hubungan dengan negara lain, akan semakin membuka

peluang masuknya pengunjung mancanegara, baik yang berkepentingan bisnis

maupun berwisata di kota Medan.

Menurut statistik dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Medan tahun

2014, sampai saat ini di kota Medan terdapat 51 hotel berbintang dengan pasar

utamanya yaitu pengunjung dari kalangan bisnis. Keberadaan hotel biasanya

didukung fasilitas seperti ruang sidang, ruang pertemuan, hingga hidangan

makanan yang disajikan. Hotel-hotel berbintang terkemuka yang ada di Medan

Universitas Sumatera Utara


2

yaitu, Hotel Aryaduta Medan, Grand Swiss-bell Hotel Medan, J.W. Marriott Hotel

Medan dan Grand Aston City Hall Hotel Medan sebagai hotel bintang lima. Ada

juga, Adimulia Hotel Medan dan Four Points by Sheraton Medan sebagai hotel

bintang empat.

Dari sekian banyak departemen yang ada di hotel, Food and Beverage

merupakan Departemen yang sangat unik dikarenakan departemen ini merupakan

cost value sekaligus mendatangkan income kedua terbesar bagi hotel setelah Front

Office Department. Selain itu departemen ini juga secara aktif menjadi salah satu

departemen yang penting dalam membangun citra hotel. Hal itu di karenakan

pengunjung yang ingin mendapat pelayanan dari departemen ini bukan hanya

tamu hotel maupun tamu dari tamu hotel namun juga tamu yang secara khusus

datang untuk menikmati jasa pelayanan makan dan minum. Dalam

Operasionalnya, departemen ini dibagi menjadi dua yakni Food and Beverage

Product dan Food and Beverage Service.

Food and Beverage Product merupakan departemen yang mempunyai tugas

dan tanggung jawab terhadap pengadaan bahan makanan, pengolahan makanan

serta penyajian yang baik dari kualitas dan kuantitas. Food and Beverage Product

juga bertugas untuk menyiapkan konsumsi tamu yang menginap dan juga dari

masyarakat luar yang berminat membeli. Peranan departemen Food and Beverage

Product ini sangat penting bagi sebuah hotel, karena adanya fasilitas restoran

yaitu Kitchen yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab departemen ini.

Dengan begitu dapat memudahkan hotel untul memenuhi keinginan dan

kebutuhan tamu, yaitu makanan dan minuman. Hal ini pasti akan menguntungkan

Universitas Sumatera Utara


3

pihak hotel karena memperoleh pemasukan dari penjualan makanan dan minuman

itu sendiri.

Kitchen adalah suatu ruangan atau tempat khusus serta tersendiri di dalam

suatu bangunan yang mempunyai alat dan perlengkapan untuk memasak.

Sedangkan arti Kitchen bagi hotel ialah suatu ruangan atau bangunan khusus yang

tertutup dan mempunyai peralatan untuk memasak dengan tujuan komersial.

Fungsi Kitchen di hotel ialah pusat kegiatan proses bahan baku makanan hotel,

pengolahan makanan di hotel, masak-memasak makanan di hotel. Kitchen

merupakan tempat menghasilkan resep yang baku suatu hidangan di hotel dan alat

pengukur reputasi dan image hotel melalui pengolahan bahan baku makanan.

Makanan/hidangan yang disediakan harus disusun berdasarkan Skeleton

Menu atau kerangka menu. Yaitu, Appetizer (hidangan pembuka), Soup (masih

termasuk hidangan pembuka, Main course (hidangan pokok), Dessert (hidangan

penutup). Makanan pembuka (appetizer) adalah Makanan atau minuman yang

merangsang selera (biasanya dilayani sebelum makan atau sebagai yang pertama

saja). Hidangan pembuka atau dalam bahasa inggris disebut appetizer dan dalam

bahasa Perancis dikenal dengan istilah Hor’s D’oeuver. Appetizer atau hidangan

pembuka di sajikan dengan porsi kecil/satu atau dua gigitan (bit size). Sebagai

hidangan pembuka, appetizer berfungsi merangsang nafsu makan dan disajikan

sebagai hidangan pertama sebelum menikmati hidangan yang lainnya.

Komposisinya sebanyak 50 – 75 gram.

Hygiene dan sanitasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan

disebuah hotel. Terutama sebagai penyedia makanan dan minuman dihotel.

Hygiene adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan

Universitas Sumatera Utara


4

kepada “objek” itu sendiri (manusia). Contohnya seperti mencuci tangan,

memasak air/makanan, proses pengolahan produk, dan lain-lain. Pengertian

hygiene atau higienis adalah upaya pencegahan atau preventif untuk menjaga

kesehatan manusia yang kegiatannya fokus pada usaha kesehatan individu.

Sanitasi adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik

beratkan kepada „lingkungan” yang ada di sekitar objek (manusia). Contohnya

seperti menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan

sampah, penanganan vektor penyakit, dan lain-lain. Sanitasi adalah upaya

pencegahan/ preventif untuk menjaga kesehatan yang kegiatannya fokus pada

lingkungan manusia. Menurut DepKes RI 1994, Hygiene dan sanitasi adalah suatu

upaya atau tindakan untuk menjaga atau meningkatkan kebersihan dan kesehatan

dengan melakukan pemeliharaan dini terhadap semua individu dan faktor

lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah agar setiap individu tidak

terkena kuman penyebab penyakit.

Selain Kepuasan tamu, kesehatan tamu adalah hal yang sangat penting.

Seluruh department di hotel memberikan pelayanan terbaik untuk para tamu yang

datang demi memenuhi kepuasan dan kesehatan tamu saat menginap dihotel.

Standard Operating Procedures (SOP) hygiene dan sanitasi mulai dari masuknya

bahan makanan ke hotel kemudian penyimpanan nya sampai dengan pengolahan

makanan menjadi perhatian penting bagi pihak hotel karena jika SOP hygiene dan

Sanitasi tidak diterapkan dengan baik akan menimbulkan masalah yaitu kelalaian

dalam masuknya bahan makanan yang masuk dan cara pengolahan nya yang bisa

berakibat fatal. Seperti yang pernah terjadi pada saat masuknya bahan makanan ke

hotel dan diterima oleh bagian receiving yaitu petugas receiving tidak didampingi

Universitas Sumatera Utara


5

oleh chef supervisor dan yang terjadi adalah bahan makanan yang telah diterima

tidak dibersihkan dan disimpan mengikuti SOP yang ada yang mengakibatkan

adanya binatang (ulat) yang didapati di sayuran pada saat proses pengolahan

masakan. Lalu pernah terjadi pada saat produk Appetizer yaitu Petite Sandwich

dimakan oleh tamu pada jamuan Hi-tea sudah tidak dalam kualitas terbaik lagi

dikarenakan Petite Sandwich tersebut sudah disimpan berhari-hari didalam

Chiller.

Tempat penyimpanan produk juga harus diperhatikan seperti chiller dan

freezer. Chiller dan freezer sudah seharusnya dibersihkan setiap hari. Pernah

terjadi pada saat Chiller dan freezer tidak dibersihkan setiap hari terdapat

gumpalan kristal es yang menyebabkan tidak optimalnya suhu ruangan pendingin

tersebut. Lalu pernah terjadi pada saat produk makanan tidak disusun sesuai

dengan FIFO (First In First Out) dan yang terjadi adalah para karyawan

menggunakan bahan baku makanan yang baru-baru saja yang mengakibatkan

bahan-bahan baku makanan yang lama tidak kunjung dipakai dan terjadinya

pembusukan. Hal itu jelas merugikan pihak hotel karena tidak dapat mengelola

bahan baku makanan dengan baik.

Tempat pembuatan produk juga harus diperhatikan seperti pan, pot, wajan,

kuali, baking machine, stainless table, pastry table. Pernah terjadi pada saat

stainless table dan pastry table tidak dibersihkan setiap hari terdapat kotoran

dimeja yang menyebabkan tercampurnya kotoran tersebut kedalam adonan roti

yang sedang diaduk. Hal itu jelas dapat mengakibatkan tidak higienisnya produk

roti yang dibuat oleh chef sangat beresiko terhadap kesehatan tamu yang

mengkonsumsi produk roti tersebut. Lalu pernah terjadi pada saat pan, pot, wajan

Universitas Sumatera Utara


6

dan kuali tidak dibersihkan dengan baik terdapat sisa-sisa bumbu-bumbu makanan

yang sebelumnya yang mengakibatkan tercampurnya sisa-sisa bumbu-bumbu

makanan tersebut sehingga rasa dari produk makanan yang dibuat sudah tidak

optimal.

Lingkungan Kitchen juga harus diperhatikan seperti fentilasi, Air

Conditioner, saluran limbah, dinding-dinding kitchen, langit-langit kitchen dan

tong sampah. Selain untuk kesehatan tamu, hal ini juga berdampak kepada

kesehatan Chef yang memproduksi makanan untuk tamu. Pernah terjadi pada saat

fentilasi, Air Conditioner, saluran limbah, dinding-dinding kitchen, langit-langit

kitchen dan tong sampah tidak dibersihkan setiap hari yang menyebabkan bau

tidak sedap dan terdapatnya serangga-serangga yang sangat banyak. Hal ini jelas

sangat merugikan, dari segi kesehatan para Chef sampai kebersihan produk

makanan yang dikonsumsi oleh tamu.

Uniform Chef juga harus diperhatikan seperti hat cook, necktie, double

breasted jacket, apron, side towel, trousers dan safety shoes. Kelengkapan dan

kebersihan atribut tersebut penting untuk diperhatikan. Pernah terjadi pada saat

hat cook, necktie, double breasted jacket, hand gloves, apron, side towel, trousers

dan safety shoes tidak terlalu diperhatikan kebersihannya menyebabkan kurang

seleranya tamu terhadap produk makanan yang dijual oleh hotel. Pernah juga

terjadi pada saat Chef tidak menggunakan hat cook yang menyebabkan sehelai

rambut didapati oleh tamu pada saat memakan produk makanan. Hal itu jelas

menjadi masalah yang besar bagi tamu yang ingin mengkonsumsi produk

makanan yang higienis.

Universitas Sumatera Utara


7

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, penulis

tertarik untuk menuangkannya dalam sebuah kertas karya yang berjudul

“Penerapan SOP hygiene dan sanitasi dalam pengolahan produk appetizer di

kitchen Hotel Aryaduta Medan”.

1.2 Batasan Masalah

Agar penulisan kertas karya ini memperoleh hasil yang optimal, maka perlu

adanya pembatasan masalah untuk lebih memperjelas tujuan penulisan.

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam kertas karya ini adalah: Terkait

penerapan hygiene & sanitasi dalam pengolahan produk Appetizer di Kitchen

Hotel Aryaduta Medan.

1.3 Rumusan Masalah

Pengkajian rumusan masalah berdasarkan pemaparan dari latar belakang

dan batasan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan SOP hygiene & sanitasi dalam pengolahan produk

appetizer di kitchen Hotel Aryaduta Medan?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penulisan dalam penulisan kertas karya ini sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan program studi D-III perjalaanan pariwisata di

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara, maka bagian lainnya adalah

sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


8

1. Untuk mengetahui penerapan SOP hygiene dan sanitasi dalam

pengolahan produk makanan Appetizer di Kitchen Hotel Aryaduta

Medan.

1.5 Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang

ilmu kepariwisataan terutama dalam industri perhotelan di Food and beverage

product department. Secara praktis diharapkan dapat dijadikan pedoman dan

acuan kerja Chef agar meningkatkan kualitas produksi pada Food and Beverage

Product Department di hotel Aryaduta Medan. Sehingga Standar Operasional

Prosedur (SOP) dapat diimplementasikan secara maksimal.

1.6 Metode Penelitian

Penulisan kertas karya ini berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian

terhadap objek yang diteliti agar dapat memberikan suatu fakta yang objektif.

Adapun metode yang di gunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah:

1.6.1 Penelitian Lapangan (Field Research)

1. Observasi

Penelitian menggunakan observasi untuk mengetahui bagaimana

tanggapan tamu untuk pelayanan, maupun hidangan atau minuman yang

dinikmati telah mencapai kepuasan mereka atau tidak. Dengan

mengandalkan sequence of service yang telah sesuai dengan standar

internasional atau standar hotel bintang empat. Dimaksudkan pelayanan

ini menjadi kepuasaan dan kebanggaan tamu saat datang ke Hotel

Universitas Sumatera Utara


9

Aryaduta Medan dan datang kembali bersama keluarga atau rekan-

rekannya karena merasa Hotel Aryaduta Medan merupakan Hotel yang

konsisten dalam menjaga Hygiene & sanitasi terhadap pengolahan bahan

baku makanan yang disajikan kepada tamu.

2. Wawancara

Metode wawancara merupakan proses untuk berinteraksi terhadap tamu,

bagaimana keluhan atau saran ataupun kritikan dari tamu untuk

menjadikan Hotel Aryaduta Medan lebih maju dan mengkoreksi dalam

pengolahan bahan baku makanan yang disajikan kepada tamu.

1.6.2 Penelitian Kepustakaan ( Library Research )

Penelitian dimana data-data yang diperoleh berasal dari buku-buku dan

sumber pustaka lainnya yang dapat di pertanggungjawabkan.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis membagi pokok-pokok

pembahasan kedalam lima bab yang saling berhubungan satu sama lain. Adapun

pokok-pokok pembahasan tersebut sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini penulis menguraikan pendahuluan yang meliputi pembahasan

tentang latar belakang, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika

penulisan.

Universitas Sumatera Utara


10

BAB II : URAIAN TEORITIS

Bab ini penulis memuat uraian teoritis mengenai pengertian hotel,

pengertian food and beverage product, pengertian hygiene dan

sanitasi, pengertian kitchen, pengertian pengolahan makanan dan

pengertian appetizer.

BAB III: GAMBARAN UMUM HOTEL ARYADUTA MEDAN

Bab ini penulis menguraikan tentang sejarah Hotel Aryaduta

Medan, tentang Hotel Aryaduta Medan, visi dan misi Hotel Aryaduta

Medan, klasifikasi Hotel Aryaduta Medan, fasilitas Hotel Aryaduta

Medan dan struktur organisasi H.O.D Hotel Aryaduta Medan.

BAB IV : PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang bagaimana peranan hygiene & sanitasi

dalam pengolahan produk makanan appetizer di kitchen Hotel

Aryaduta Medan.

BAB V : PENUTUP

Penutup yang merupakan kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara


BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Hotel

Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha

akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan

minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukan

bagi masyarakat umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun

mereka yang hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu.

Sulastiyono (2011),

"Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan


menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang-orang yang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tampa
adanya perjanjian khusus. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi
umum yang dikelola secara komersial. "

2.1.1 Departemen – departemen di dalam hotel

Penelitian ini membahas tentang salah satu departemen yang terdapat di

dalam hotel, berikut departemen – departemen yang ada di dalam hotel secara

umum menurut teori sulastiyono (2011) adalah sebagai berikut :

a) Kantor depan Hotel (Front Office): Peranan dan fungsi utama dari
bagian kantor depan hotel adalah menjual (dalam arti menyewakan)
kamar kepada para tamu. Oleh karena fungsinya itu, maka lokasi atau
letak kantor depan hotel seharusnya berada di tempat yang mudah
dilihat atau diketahui oleh tamu. Untuk membantu pelaksanaan fungsi
bagian kantor depan hotel terbagi menjadi beberapa sub-bagian yang
masing-masing sub-bagian memiliki fungsi pelayanan yang berbeda,
karena peranana dan fungsi utama bagian kantor depan hotel adalah
pelayanan penjualan kamar, maka penggunaan Yield Managament
sebagai strategi penjualan akan banyak berkaitan dengan sub-bagian
pelayanan pemesanan kamar (reservation).

11

Universitas Sumatera Utara


12

b) Tata Graha Hotel (Housekeeping): Bagian tata graha (Housekeeping)


adalah salah satu bagian yang mempunyai peranan dan fungsi yang
cukup vital dalam memberikan pelayanan kepada para tamu, terutama
yang menyangkut pelayanan kepada para tamu, terutama yang
menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang hotel. Dalam
melaksanakan tugas-tugas dibidang pelayanan kenyamanan dan
kebersihan ruang hotel, maka bagian tata graha juga harus melakukan
kerjasama dengan bagian-bagian lainnya yang terdapat di hotel, seperti
bagian kantor depan hotel (Front office), bagian makanan dan
minuman (Food & Beverage), bagian mesin (Engineering), bagian
akunting, dan bagian personel. Tanggung jawab bagian tata graha dapat
dikatakan mulai dari pengurusan tentang bahan-bahan yang terbuat dari
kain seperti taplak meja ( table cloth ), sprei, sarung bantal, korden,
menjaga kerapihan dan kebersihan ruangan beserta perlengkapannya,
sampai pada program pengadaan/penggantian peralatan dan
perlengkapan, serta pemeliharaan seluruh ruangan hotel. Melihat ruang
lingkup tanggung jawab bagian tata graha tersebut, maka yang
dimaksud ruangan-ruangan hotel terdiri dari kamar-kamar tamu, ruang
rapat, ruang umum seperti lobby. Corridor, restoran yang
kesemuanyaitu disebut sebagai front of the house. Disamping itu,
bagian tata graha juga bertanggung jawab terhadap kebersihan dan
kerapihan bagian back of-the-house seperti bagian dapur, ruang makan
karyawan, ruang ganti pakaian karyawan, ruang kantor dan sebagainya.
Berkaitan dengan peranan dan fungsi bagian tata graha, maka para
karyawan bagian tata graha dituntut untuk memiliki perilaku,
pengetahuan, dan keterampilan tentang bagaimana menjaga kerapihan
dan kebersihan ruangan hotel dengan menggunakan teknik dan
prosedure serta peralatan yang benar. Dengan demikian dapat menjamin
kualitas pelayanan yang sesuai dengan keinginan tamu.
c) Makanan dan Minuman (Food & Beverage): Bagian makanan dan
minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat dihotel, yang
mempenyai fungsi melaksanakan penjualan makanan dan minuman.
Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi
dibalik itu semuanya terdapat kegiatan-kegiatan yang sangat komplek.
Kegiatan itu adalah melaksanakan usaha pengembangan produk
makanan dan minuman, merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat
menarik tamu untuk makan dan minum direstoran hotel, melakukan
pembelian bahan-bahan makanan dan minuman, penyimpanan bahan-
bahan makanan dan minuman, melakukan pengolahan, penyajian
makanan dan minuman serta penghitungan produk.
d) Marketing and Sales Departement: Bagian ini berfungsi dalam
memasarkan produk hotel, serta kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran hotel, dengan berbagai cara bagian ini berusaha
untuk mendapatkan tamu sebanyak mungkin ke dalam hotel, agar dapat
menentukan banyaknya peningkatan pendapatan yang diperoleh melalui
tamu-tamu yang menginap dan menggunakan fasilitas-fasilitas hotel.

Universitas Sumatera Utara


13

e) Accounting Departement: Accounting Departement ini merupakan


sebuah pusat bagi perusahaan hotel dalam menyelenggarakan
penyusunan, pencatatan dan administrasi keuangan, dengan adanya
departement ini maka pihak manajemen akan dapat mengetahui
seberapa banyak pendapatan yang telah diperoleh serta bagaimana
perkembangan perusahaan tersebut untuk masa yang akan datang.
f) Human Resource Depertement: Bagian ini berfungsi melakukan
kegiatan yang ada kaitannya dengan sumber daya manusia yang ada di
lingkungan kerja hotel. Departement ini juga memiliki tugas dalam
mengembangkan tenaga kerja yang ada serta mengatur dan
menyelenggarakan pendidikan maupun latihan kerja bagi kariyawan
dari semua tingkatan.
g) Engineering Departement: Departemen ini bertanggung jawab dalam
kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan dan kontstruksi
bangunan hotel, selain itu juga bagian ini peralatan dan perlengkapan
hotel yang bersifat mekanik (mesin) serta mengurus pengadaan dan
pemeliharaan instalasi listrik dan pengadaan air bersih untuk keperluan
tamu maupun untuk keperluan kariyawan hotel. Disamping fungsi dan
tugas diatas, departement engineering juga mengurus perlengkapan dan
peralatan yang bisa digunakan dalam hal yang berhubungan dengan
pencegahan dan penanggulangan kebakaran maupun yang berhubungan
dengan keselamatan kerja
h) Security Departement: Bagian ini bertugas dalam hal yang
berhubungan dengan masalah yang ada kaitannya dengan keamanan di
dalam hotel maupun di luar hotel serta memelihara ketertiban di
wilayah kerjanya.

2.2 Pengertian Hygiene dan Sanitasi

Hygiene dan sanitasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan

disebuah hotel. Terutama sebagai penyedia makanan dan minuman dihotel.

Hygiene adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik beratkan

kepada “objek” itu sendiri (manusia). Kegiatannya misalnya mencuci tangan,

memasak air/makanan, proses pengolahan produk, dan lain-lain. Pengertian

hygiene atau higienis adalah upaya pencegahan/ preventif untuk menjaga

kesehatan manusia yang kegiatannya fokus pada usaha kesehatan individu.

Sanitasi adalah kegiatan menjaga kesehatan dari penyakit yang menitik

beratkan kepada „lingkungan” yang ada di sekitar objek (manusia). Kegiatannya

Universitas Sumatera Utara


14

misalnya menjaga kebersihan ruangan, sirkulasi udara ruangan, pengelolaan

sampah, penanganan vektor penyakit, dan lain-lain. Sanitasi adalah upaya

pencegahan/ preventif untuk menjaga kesehatan yang kegiatannya fokus pada

lingkungan manusia. Menurut DepKes RI (1994), Hygiene dan sanitasi adalah

suatu upaya atau tindakan untuk menjaga / meningkatkan kebersihan dan

kesehatan dengan melakukan pemeliharaan dini terhadap semua individu dan

faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuannya adalah agar setiap individu

tidak terkena kuman penyebab penyakit. Sedangkan menurut Richard Sihite

(2000),

“Hygiene adalah upaya manusia dalam memelihara dan melindungi


kesehatan. Sanitasi makanan merupakan suatu usaha pencegahan untuk
membebaskan makanan dan minuman dari segala bahaya yang dapat
mengganggu dan merusak kesehatan mulai dari makanan dan minuman itu
sebelum diproduksi.”

2.3 Pengertian Food & Beverage

Food and Beverage Department (F&B Department) adalah salah satu

department yang ada di hotel yang bertanggung jawab atas penjualan makanan

dan minuman serta bertanggung jawab atas pengolahan bahan makanan mentah

menjadi makanan siap saji, dan bertugas melanyani penghidangan makanan dan

minuman kepada tamu.

Menurut Rachman Arief, Abd (2005) bahwa Food & Beverage Department

yaitu bagian yang bertugas mengolah, memproduksi dan menyajikan makanan

dan minuman untuk keperluan tamu hotel, baik dalam kamar, restaurant, coffee

shop, banquet, makanan karyawan dan sebagainya

Menurut Soekresno dan Pendit (1998) menyebutkan bahwa food and

beverage department merupakan bagian dari hotel yang mengurus dan

Universitas Sumatera Utara


15

bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta

kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal maupun yang tidak

tinggal di hotel tersebut dan dikelola secara komersial serta profesional.

Food and Beverages Department merupakan departemen yang sangat

mutlak diperlukan dalam penyediaan dan pelayanan makanan dan minuman di

hotel. Food and Beverage Department dalam menjalankan tugasnya terbagi

menjadi dua bagian yang saling bergantung satu sama lain dan harus saling

bekerja sama, dua bagian tersebut adalah:

1. Food and beverage bagian depan (front service) Yaitu bagian yang

langsung berhubungan dengan tamu, terdiri dari bar, restoran, banquet

dan room service.

2. Food and beverage bagian belakang (back service) Yaitu bagian yang

tidak langsung berhubungan dengan tamu karena harus melalui perantara

pramusaji, terdiri dari kitchen, stewarding.

2.4 Pengertian Kitchen

Menurut Ruffino dan Bartono (2006; 2) Dapur atau kitchen di suatu hotel

adalah sentra produksi makanan yang bertanggung jawab mengolah makanan bagi

tamu hotel atau penyediaan makanan matang bagi masyarakat luar, baik lewat

restoran yang ada di dalam hotel, ataupun kegiatan lain seperti catering ke luar

hotel dengan makanan yang dibuat hotel. Menurut A. Rachman Arif (2002 : 111),

dapur mempunyai pengertian suatu tempat atau ruangan yang memperoduksi

makanan dan memasak bahan-bahan makanan untuk keperluan tamu hotel serta

karyawan hotel keseluruhannya. Sedangkan menurut Ari Fadiati W. S. Dapur

mempunyai pengertian suatu unit yang berfungsi sebagai tempat mengolah

Universitas Sumatera Utara


16

makanan yang akan diproduksi dan yang akan dijual. Menurut Soekresno

(2000:155)

“Dapur dalam hotel mempunyai luas 40% dari restoran. Untuk


menanggulangi seluruh kegiatan pengolahan, dapur harus memiliki
organisasi yang jelas menyangkut pembagian seksi atau bagian-bagian,
fungsi-fungsi. Tugas dan tanggung jawab masing-masing orang atau bagian.
Struktur organisasi suatu dapur akan berbeda menurut besar kecilnya hotel
serta jumlah outlet penjualan makanan yang disediakan. Semakin besar
hotel yang dioperasikan dan semakin banyak unit-unit penjualan makanan
dan minuman yang dibuka didalamnya, maka makin besar pula dapur yang
disediakan. Bahkan dapat terjadi, dapur yang dibuka lebih dari satu unit.
Di dalam suatu dapur yang kecil biasanya diadakan penggabungan fungsi-
fungsi, bagian atau jabatan, sehingga untuk dua atau tiga bagian pada dapur
yang besar menjadi satu bagian saja pada dapur yang kecil. Akan tetapi
penggabungan tersebut harus dilakukan dengan perhitungan yang matang
agar tidak menimbulkan kendala dalam mekanisme operasionalnya.
Perhitungan yang cermat tersebut didasarkan kepada luas arena dapur yang
ada, jumlah kamar hotel, jumlah unit penjualan yang ada, serta dikaikkan
pula dengan asumsi jumlah tamu yang datang secara rata-rata setiap harinya.
Fungsi utama ruangan di dalam dapur hotel adalah:
1. Pusat kegiatan, proses bahan makanan hotel
2. Pusat kegiatan pengolahan makanan di hotel.
3. Pusat kegiatan masak-memasak makanan di hotel.
4. Alat pengukur reputasi dan image hotel melalui kualitas makanan.”

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dapur adalah tempat

untuk memproduksi/mengolah makanan dan minuman dari bahan yang belum

jadi, dipersiapkan sesuai dengan metode yang diterapkan untuk dapat disajikan

dan dijual kepada tamu, dimana dapur dilengkapi dengan peralatan yang

mendukung proses pengolahan makanan dan minuman.

2.5 Pengertian Pengolahan Makanan

Menurut Hari Minantyo (2011), Mengolah adalah suatu proses menangani

bahan makanan dari mentah (dasar) menjadi bahan makanan siap saji yang dalam

prosesnya bisa terjadi penerapan suhu maupun tidak yang bertujuan untuk

membuat bahan makanan lebih mudah dicerna dalam tubuh kita, membuat

Universitas Sumatera Utara


17

makanan aman untuk dimakan, meningkatkan rasa pada makanan tersebut dan

melengkapi atau menyeimbangkan kandungan gizi jika dicampur dengan bahan

makanan lain.

2.6 Pengertian Appetizer

Appetizer dalam istilah bahasa Indonesia yaitu „hidangan pembuka‟.

Sedangkan istilah Perancis menyebutnya Hors d’oeuvre (starter). Appetizer

merupakan hidangan pembuka sebelum hidangan utama (main course) yang

disajikan dengan tujuan membangkitkan nafsu makan atau selera makan.

Appetizer merupakan penghantar untuk menikmati hidangan utama, sebagai

hidangan pembuka untuk menimbulkan selera makan karena itu porsinya kecil

dengan rasa asam, asin atau pedas. Menurut Kokom Komariah dkk (2008)

“Appetizer hendaknya memiliki rasa yang enak (tastefull), ringan (ligth),


menyegarkan (biasanya berasa agak asam untuk merangsang selera makan),
berukuran kecil (biet size, finger food), dan disajikan dengan penampilan
menarik. Appetizer dapat berupa hidangan panas (canape, fritters, soup)
atau dingin (salad, Chilled Fruit Cocktail, Shrimp Cocktail), dan ada
kalanya berasa pedas.Hidangan appetizer hendaknya disajikan dengan
prima, meliputi rasa, aroma, penampilan, dan kesesuaian dengan alat saji
agar dapat membangkitkan selera dan memberikan kesan bahwa hidangan
yang akan disajikan setelahnya akan lebih enak lagi. Macam appetizer
berdasarkan harga bahan yang digunakan adalah:
1. Sur Asiette Complate, yaitu appetizer yang menggunakan kelebihan
bahan atau bahan yang murah.
2. Hors D’ Oeuvre Royale, yaitu appetizer yang menggunakan bahan
dengan harga mahal serta dalam penyajian tanpa saus.
3. Hors D’ Oeuvre Varies, yaitu appetizer yang menggunakan bahan
paduan antara bahan dengan harga mahal dan murah.
Berdasarkan suhunya, appetizer digolongkan sebagai berikut:
1. Cold Appetizer (Hidangan Pembuka Dingin)
Makanan yang disajikan : aneka salad, shrim, coktail atau cold, canape
(sandwich kecil yang disajikan dingin). Contoh Masakan : Bang-Bang,
Chicken, Nicoise (baca: Nisoa) Salad, Salad Ayam Saus Fresh
Mayonnaise.
2. Hot appetizer (hidangan pembuka panas)
Makanan yang disajikan : aneka jenis soup, muffin, fritter. Contoh
masakan: Hummus, Potato dan Porcini Soup. Millefeule of Desire Potato

Universitas Sumatera Utara


18

with Mush-room Fricasse. Hare Pastilla, Baby Carrot confitt with Fig
compote and Truffle esense. Ravioli stuffed with chicken and mushrooms
flavored with sage and served on Beetroot butter sauce.”

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa appetizer mempunyai

ciri khas. Mempunyai variasi yang banyak sekali. Salah satunya sup, dengan

bahan rumput laut, tulang ikan hiu, jamur, sampai sea food. Memiliki warna yang

khas yaitu sedikit menyala contohnya kuning atau merah terang. Cita rasa yang

ditampilkan unik, hangat, lembut dan tetap menyegarkan. Disajikan dalam porsi

kecil, oleh karena itu sering disebut finger food. Menggunakan bumbu yang khas

yaitu bumbu-bumbu yang merangsang pengeluaran asam lambung sehingga

menambah rasa lapar.

2.7 Pengertian Penerapan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian penerapan

adalah perbuatan menerapkan. Menurut Usman (2002), penerapan (implementasi)

adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu

sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang

terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Menurut Setiawan (2004),

penerapan (implementasi) adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan

proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan

jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif.

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kata

penerapan (implementasi) adalah suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan

secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan

kegiatan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL ARYADUTA MEDAN

3.1 Sejarah Hotel Aryaduta Medan

Didirikan pertama kali di Jakarta dengan nama Hotel Aryaduta Jakarta pada

tahun 1974 dan berada dipusat ibukota Jakarta, tepatnya di Jalan Prapatan 44-48

Jakarta 10110, Indonesia. Awalnya hotel ini dikenal dengan nama The

Ambassador. Kemudian pada pada tahun 1976, The Ambassador berubah nama

menjadi Hyatt Aryaduta Hotel Jakarta. Pergantian nama ini karena adanya

penandatanganan kontrak kerja sama dengan Hyatt International, dan mulai saat

itu manajemen Hotel Ambassador dikelola oleh Hyatt International. Pada tahun

1990, Hyatt Aryaduta Jakarta mendapatkan sertifikat sebagai hotel berbintang

lima dengan tingkat Diamond dan selang setahun kemudian Hyatt Aryaduta

Jakarta berganti nama menjadi The Aryaduta Jakarta. Kemudian tahun 2000,

Lippo Group menyelesaikan pembelian seluruh saham dan memiliki kekuasan

penuh atas Hotel Aryaduta Jakarta. Setelah Lippo Group menyelesaikan seluruh

pembelian saham tersebut mereka berencana mengembangkan Hotel Aryaduta

tidak hanya di Jakarta melainkan ke seluruh Indonesia, salah satunya ada di

Medan.

Hotel Aryaduta Medan terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis no. 08

Medan dan didirikan pada 1 April 2006 tepat di atas Grand Paladium Mall Medan.

Hotel Aryaduta Medan di bawah kepemimpinan Lippo Group yang dimiliki oleh

Bapak James Tjahaya Riady.

19

Universitas Sumatera Utara


20

3.2 Profil Hotel Aryaduta Medan

Hotel Aryaduta Medan terletak di Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 8

Medan, tepat berada di atas pusat perbelanjaan Grand Paladium Mall dan

bersebelahan dengan Kantor Walikota Medan serta Lapangan Benteng Medan.

Tempatnya yang strategis di tengah kota Medan dan berdekatan dengan hotel-

hotel lainnya menjadi persaingan tersendiri bagi Hotel Aryaduta Medan untuk

mempertahankan citra dan kenyamanan para pelanggan. Hotel Aryaduta Medan

memiliki 4 lantai, yang mana lobby pada hotel ini ada 2 yaitu lower lobby and sky

lobby yang terletak di lantai 9 hotel. Lantai 8 digunakan untuk perkantoran dan

area parkir kendaraan, sedangkan lantai 9 digunakan sebagai Receptionist, The

Lounge, The Pastry, The Courtyard Pool, The Pool Café and The Kitchen

Restaurant serta kamar-kamar. Hotel Aryaduta Medan sudah mengalami 6 kali

pertukaran General Manager, GM pertama bernama Mr. Andre Roland Clain

berkebangsaan Indonesia, kedua dijabat oleh Mr. Peter Walter Buzz berasal dari

Germany, ketiga dijabat oleh Mr. Erwin Bernhard berkebangsaan Indonesia,

keempat dijabat oleh Mr. Gofter Markus Herman berkebangsaan Germany,

kelima dijabat oleh Mr. Herman Rachmandy Kemp berkebangsaan Germany dan

Indonesia, dan yang terakhir ialah Mr. Sebastian Henning Goldmann

berkebangsaan Germany yang masih menjabat sebagai GM di Hotel Aryaduta

Medan sampai sekarang.

3.2.1 Visi dan Misi Hotel Aryaduta Medan

Visi dan misi dari Hotel Aryaduta Medan yaitu “Turn Every Moment in to

Beautifull Memories”, yang berarti menciptakan setiap sentuhan yang indah,

maksudnya disini adalah setiap sentuhan baik berhadapan langsung dengan tamu

Universitas Sumatera Utara


21

maupun tidak haruslah dapat memberikan pelayanan yang terbaik agar setiap

tamu yang berkunjung merasa nyaman dan di layani dengan baik. Sehingga tamu

tersebut mendapatkan kesan yang begitu istimewa dan ingin berkunjung kembali

suatu waktu bersama teman, kerabat, atau keluarganya.

Adapun slogan dari Hotel Aryaduta Medan yaitu “To Be Close To Our

Guest , To Be Close To Employe”. Maksudnya adalah mendekatkan diri kepada

setiap tamu dan mendekatkan diri kepada setiap karyawan. Memberikan kesan

yang indah kepada tamu hotel dan juga menjadikan suasana bekerja menjadi

nyaman sehingga tercipta suatu hubungan yang harmonis bagi setiap karyawan

hotel.

3.3 Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan

Klasifikasi Hotel Aryaduta Medan dapat dibagi berdasarkan beberapa hal,

yaitu:

1. Berdasarkan Lokasi

Dilihat dari lokasi Hotel Aryaduta Medan didirikan, maka hotel tersebut

diklasifikasikan sebagai City Hotel, dikarenakan hotel tersebut terletak di

pusat kota.

2. Berdasarkan Lamanya Buka

Hotel Aryaduta Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela untuk

berhenti sehingga hotel ini termasuk kedalam jenis hotel All Year Around

3. Berdasarkan Tingkat Klasifikasi

Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yang pertama hotel

melati dan hotel bintang. Hotel melati diklasifikasikan menjadi melati

satu, dua, dan tiga. Sedangkan hotel berbintang diklasifikasikan menjadi

hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan lima. Penggolongan hotel di

Universitas Sumatera Utara


22

Negara kita didasarkan pada tiga kriteria yaitu ; fisik, operasional /

manajemen, dan pelayanan. Jadi, Hotel Aryaduta Medan termasuk hotel

berbintang lima.

4. Berdasarkan Fasilitas dan Tingkat Pelayanan

Berdasarkan fasilitas dan tingkat pelayanan, Hotel Aryaduta Medan

termasuk ke dalam Hotel Ekonomis (Economy Class Hotel / Limited

Service Hotel) karena hotel tersebut memiliki segmentasi pasar tertentu,

yaitu hanya untuk tamu-tamu bisnis dan para wisatawan dengan

anggaran terbatas. Selain akomodasi, hotel ekonomis juga menawarkan

layanan reservasi, restoran umum, fasilitas pertemuan, valet, laundry,

beserta transportasi dari dan ke bandar udara.

5. Berdasarkan Komponen Harga Kamar

Ditinjau dari komponen harga kamar, Hotel Aryaduta Medan merupakan

hotel yang menggunakan Continental Plan dimana hotel tersebut

menerapkan ketentuan harga kamar termasuk satu kali makan pagi /

sarapan.

6. Berdasarkan Ukuran Besar Hotel

Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 200 kamar, maka hotel

ini dikategorikan sebagai average hotel.

3.4 Fasilitas Hotel Aryaduta Medan

Hotel Aryaduta Medan merupakan salah satu aset kepariwisataan Sumatera

Utara yang berpredikat hotel berbintang lima. Tata letak yang strategis di pusat

Kota Medan sangat menguntungkan dalam kegiatan operasionalnya. Adapun

fasilitas-fasilitas yang dimiliki Hotel Aryaduta Medan adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


23

1. Fasilitas Kamar

Terdiri dari 197 kamar dengan 195 yang siap untuk dijual dan berada dari

lantai 9 sampai lantai 11. Kamar yang tersedia untuk Deluxe Room adalah 170

kamar, 12 kamar untuk Aryaduta Pool Terrace, 15 kamar untuk Aryaduta

Premiere, 1 kamar untuk Business Suite, dan 1 kamar untuk Aryaduta Suite.

1) Deluxe Room

Kamar ini memiliki luas 45 dan menawarkan pemandangan kota dan kolam

renang. Tersedia juga tempang tidur king atau twins, TV layar datar, dan

kamar mandi yang dilengkapi shower. Fasilitas lainnya mini bar, brankas,

mesin teh dan kopi, serta layanan kamar 24 jam.

2) Aryaduta Pool Terrace

Sebuah kamar 30 dengan teras pribadi dan akses langsung ke kolam renang

serta halaman yang indah. Mendapatkan sarapan pagi prasmanan secara

gratis, teh sore, minuman malam, minuman selamat datang, serta

penggunaan gratis 1 jam Aryaduta Lounge Boardroom dan bantuan

maskapai boarding.

3) Aryaduta Premiere

Aryaduta Premier memiliki luas 40 . Semua jenis kamar ini terdapat disudut

hotel pada masing-masing lantai kamar hotel. Tipe kamar ini memiliki

dinding berkaca pada dua sudutnya, sehingga tamu dapat melihat

pemandangan kota Medan lebih luas. Kamar ini difasilitasi oleh akses

penyajian gratis harian sarapan prasmanan, teh sore dan minuman malam,

minuman selamat datang, penggunaan gratis 1 jam Aryaduta Lounge

Boardroom dan bantuan maskapai boarding.

Universitas Sumatera Utara


24

4) Business Suite

Dengan pemandangan yang luar biasa dan akses mudah ke kolam renang

halaman, elegan 50 suiteini ini dilengkapi dengan teras pribadi, ruang tamu

yang luas, ruang makan dengan dapur, kamar tidur terpisah, dan area kerja

dengan akses internet broadband. Suite ini juga menyediakan akses

eksklusif yang menyajikan gratis harian sarapan prasmanan, teh sore dan

minuman malam. Minuman selamat datang, serta penggunaan gratis 1 jam

Aryaduta Lounge Boardroom dan bantuan maskapai boarding.

5) Aryaduta Suite

Dengan pemandangan kota, 290 Aryaduta Suite memiliki ruang tamu yang

terpisah, ruang makan dengan dapur, dua kamar tidur - kamar tidur utama

dengan tempat tidur ukuran king mewah dan satu kamar tidur dengan

tempat tidur twin, dilengkapi dengan selimut berbulu dan bawah bantal

bulu, ditambah fasilitas mewah kamar mandi elegan. Sertakan akses

eksklusif melayani gratis sarapan prasmanan harian, teh sore dan minuman

malam, serta penggunaan gratis 1 jam Aryaduta Lounge Boardroom dan

bantuan maskapai boarding.

2. Fasilitas Restaurant dan Outlet Lainnya

Selain penginapan, Hotel Aryaduta Medan juga menawarkan dan menyediakan

fasilitas lainnya yang menjadi faktor pendukung bagi hotel tersebut. Adapun

fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Aryaduta Medan adalah sebagai

berikut :

Universitas Sumatera Utara


25

1. The Lounge

The Lounge adalah tempat yang paling cocok untuk bertemu dengan kerabat

sambil menikmati makanan ringan, anggur, teh dan kopi. Kapasitas kursi

yang dimiliki adalah 24 buah dan terletak di Sky Lobby Lantai 9.

2. The Kitchen Restaurant

The Kitchen Restaurant terletak dilantai 9 hotel, tersedia 188 buah kursi.

Para tamu dapat menikmati masakan dari berbagai Negara yaitu Asean,

Chinese, Japanese, dan Western. Fasilitas lain yang ditawarkan disini adalah

dapat mellihat langsung kota medan dari sudut jendela beserta melihat

langsung para koki memasak di area tersebut.

3. The Pool Café

Pool Café menawarkan pemandangan kolam renang terbaik yang dimiliki

Hotel Aryaduta Medan dan makanan ringan yang sehat dan jus. Kapasitas

kursi yang dimiliki The Pool Café ini berjumlah 90 buah.

4. The Pastry and The Bar

Outlet ini menyediakan roti olahan sendiri, roti Prancis, bolu dan cookies

sambil menikmati cappuccino, jus segar atau teh pilihan yang lezat.

5. VIP Lounge

Tempat ini merupakan tempat yang tidak semua tamu hotel yang menginap

dapat memasuki tempat ini. Sebab hanya tamu yang berkeanggotaan yang

dapat menikmati akses ke Executive Lounge.

Universitas Sumatera Utara


26

6. Spa

Fasilitas spa ini menghadirkan suasana yang amat nyaman dan rileks.

Terdapat berbagai jenis perawatan yang ada di spa yakni pedicure,

manicure, massage, dan spa. Fasilitas ini tidak memiliki outlet tersendiri

(not in hous), jika dibutuhkan para pelanggan spa ini dapat dilakukan di

kamar atau di swimming pool.

7. Health Club

Outlet ini menyediakan fasilitas kebugaran jasmani, berbagai jenis alat olah

raga dan berdinding transparan sehingga tamu dapat menikmati

pemandangan di kolam renang.

8. Swimming Pool

Hotel Aryaduta Medan menyediakan kolam renang yang nyaman untuk para

pelanggannya dengan menempatkan pondokan kursi yang dapat disinggahi

sesudah atau sebelum berenang.

9. Bussines Center

Outlet ini menyediakan lima buah komputer dengan kemampuan mengakses

internet beserta mesin fotocopy, mesin fax dan mesin printer serta scanner

yang dapat dipakai oleh tamu dengan membayar sejumlah biaya

pemakaian.

3. Fasilitas Ruang Pertemuan dan Ballroom

Fasilitas ruang pertemuan dan grand ballroom yang terdapat di Hotel

Aryaduta Medan, yakni :

Universitas Sumatera Utara


27

1. Grand Ballroom

Grand Ballroom memiliki luas 1.495 dan dapat menampung hingga 1.000

pax.

2. Meeting Room 1, 2 dan 3

Meeting Room memiliki luas 204 dan dapat menampung 100 pax.

3. Board Room

Board Room memiliki luas 202 dan dapat menampung 100 pax.

3.5 Struktur Organisasi Hotel Aryaduta Medan

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap bagian

maupun posisi yang terdapat pada sebuah organisasi atau perusahaan dalam

menjalankan kegiatan-kegiatan operasionalnya dengan maksud untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Struktur organisasi dapat

menggambarkan secara jelas pemisahan kegiatan dari pekerjaan antara yang satu

dengan kegiatan yang lainnya dan juga bagaimana hubungan antara aktivitas dan

fungsi dibatasi. Di dalam struktur organisasi yang baik harus dapat menjelaskan

hubungan antara wewenang siapa melapor atau bertanggung jawab kepada siapa,

jadi terdapat suatu pertanggung-jawaban apa yang akan dikerjakan.

Universitas Sumatera Utara


28

Sumber: Aryaduta HRD

Sesuai dengan bentuk struktur organisasi yang ada, setiap staf yang terdapat

pada struktur organisasi tersebut memiliki uraian tugas dan tanggung jawab

masing –

masing sesuai dengan jabatan yang dimilikinya. Guna menunjang operasional

restaurant, uraian tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Direktur Utama

1. Memimpin seluruh bagian divisi di perusahaan.

2. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia

luar.

3. Mengambil keputusan pada situasi tertentu yang dianggap perlu, saat

perusahaan menghadapi masalah.

Universitas Sumatera Utara


29

2. General Manager

1. Memimpin beberapa divisi pekerjaan yan dikepalai oleh masing – masing

manager di tiap divisi, seperti : Room Divison, Food and Beverage

Department, Finance and Resources Division, dan General Division.

2. Memonitor, mengukur dan melaporkan kegiatan operasional hotel dan

keuangan kepala direktur utama.

3. Room Division (Housekeeping Bell Boy)

1. Menyambut tamu dan mengucapkan selamat datang kepada tamu yang baru

datang dan mengantar kebagian receptionist.

2. Membawakan tas dan peralatan para tamu dengan cepat dan efisien ke

kamar tamu.

3. Menjelaskan kepada tamu mengenai fasilitas dan produk yang terdapat

didalam hotel ketika mengantar tamu ke kamarnya.

4. Front Office (Receptionist and Reservation)

1. Menyambut, memberi salam dan melayani tamu yang akan check - in

maupun check – out.

2. Memeriksa reservasi tamu dan mencarikan kamar sesuai pesanan.

3. Menanyakakan sistem pembayaran tamu dan memprosesnya.

4. Menjaga kebersihan counter front office dan memeriksa semua

kelengkapan.

5. Food and Beverage Division (Food and Beverage Service)

1. Restaurant

menyediakan pelayanan makanan dan minuman

Universitas Sumatera Utara


30

2. Bar

menyediakan minuman alkohol dan non alkohol.

6. Finance and Resources Division

1. Accounting

1. Membuat laporan keuangan harian, mingguan, dan bulanan.

2. Bertanggung jawab atas pembayaran gaji seluruh karyawan.

2. Personalia

1. Memantau tingkat kehadiran pengawai selama jam kerja.

2. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pemecatan karyawan.

7. General Division

1. Enginering

1. Memantau seluruh peralatan operasional hotel sehari – hari.

2. Memperbaiki peralatan operasional hotel apabila ada kerusakan.

2. Security

1. Menjaga keamanan hotel selama 24 jam.

3. Parking

1. Mengatur area parkir kendaraan para tamu selama menginap.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

4.1 SOP Hygiene & Sanitasi Pengolahan Produk Makanan Appetizer di

Kitchen Hotel Aryaduta Medan.

Untuk melaksanakan hygiene dan sanitasi diperlukan beberapa langkah agar

semua dapat berjalan beriringan yang harus sesuai dengan Standard Operational

Procedure Preparation. Dalam bidang perhotelan, persaingan dalam kualitas

makanan tidak hanya tampak baik dari luar, tetapi perlu makanan yang bersih,

sehat, dan mengandung zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Sebelum

makanan dihidangkan kepada tamu, pasti ada persiapan sebelum pengolahan.

Oleh sebab itu standard operational procedure preparation di Hotel Aryaduta

dibuat, agar proses persiapan dapat terlaksana dengan baik. Kegunaan dari

Standard Operational Procedure Preparation adalah untuk menjaga keselamatan

dan kebersihan dalam menyiapkan bahan makanan sebelum diolah. Para

karyawan harus mencuci tangan dan bersihkan kuku dengan air bersih dan sabun

apabila dari toilet atau dari manapun. Untuk itu para karyawan hotel Aryaduta

harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Apabila terluka, bersihkan luka dan balut luka.

2. Menggunakan seragam dengan lengkap.

3. Menjaga kebersihan area kerja.

4. Jangan menggunakan perlengkapan memasak dalam keadaan kotor.

5. Tidak diperbolehkan merokok atau bersin pada saat memasak atau

didekat makanan atau peralatan masak.

6. Mandi secara teratur, rambut bersih, tersisir rapi dan gunakan penutup

kepala.

31

Universitas Sumatera Utara


32

7. Hindari memegang wajah, mata, rambut dan telinga pada saat

memasak.

8. Jangan duduk dimeja kerja.

9. Segera cuci peralatan masak yang sudah tidak dipakai lagi.

10. Gunakan trolley untuk mengangkat yang berat.

4.1.1 Higiene dan Sanitasi Personal

Dalam hal proses pengolahaan makanan dan penyajikan makanan di Hotel

Aryaduta yang sesuai dengan kebutuhan tamu, yaitu enak, menarik, bersih, sehat,

dan mengandung gizi yang diperlukan oleh tubuh dapat menciptakan produk

dengan kualitas yang baik dan memuaskan tamu. Dengan ini penulis telah

mencoba untuk meneliti cara-cara memilih bahan makanan mentah yang baik,

cara penyimpanan, cara pengolahan dan penyajian menurut gizi yang dibutuhkan

yang selama ini dilakukan di Kitchen Hotel Aryaduta. Dalam proses pengolahaan

makanan para karyawan adalah memperhatikan faktor higiene personal yang

meliputi :

1. Pakaian yang digunakan haruslah bersih dan rapi.

2. Mandi yang bersih dan teratur sebelum memulai kerja.

3. Rambut harus bersih dan rapi, dan gunakan penutup kepala.

4. Rambut untuk pria dipotong pendek, untuk perempuan rambut panjang

diikat dan dimasukkan kedalam cepol agar tidak menganggu pada saat

bekerja.

5. Jangan bersin atau memegang hidung pada saat proses pengolahan

makanan.

6. Jagalah kebersihan mulut.

Universitas Sumatera Utara


33

7. Jaga kebersihan tangan. Cuci tangan apabila dari toilet atau dari

manapun, tidak memakai perhiasan yang berlebih.

8. Gunakan sepatu yang alasnya terbuat dari karet, agar tidak licin, dan

sesuai dengan ukuran kaki.

9. Jagalah kesehatan jasmani.

10. Melakukan check-up secara rutin.

11. Bekerja sama dengan rumah sakit atau laboratorium terdekat atau

terkait.

4.1.2 Prosedur Pemilihan Bahan Makanan

Pemilihan bahan makanan yang benar dapat menghasilkan produk yang baik

juga, dan nilai gizi dapat terpenuhi dengan baik sesuai kebutuhan. Maka dari itu

pemilihan bahan makanan harus dengan cermat dan teliti. Tetapi pemilihan bahan

makanan di Hotel Aryaduta Medan terkadang masih terabaikan, sehingga kualitas

bahan yang digunakan terkadang belum memenuhi standar operational procedure

yang ada. Apabila kita tidak dapat mengantisipasi dengan baik maka akan

berpengaruh pada kualitas makanan yang disajikan. Dibawah ini prosedur

pemilihan bahan makanan yang dilakukan oleh para karyawan hotel dalam rangka

mendapatkan bahan makanan yang hygiene, antara lain:

1. Sayuran dan Buah

- Bebas dari hama.

- Segar, tidak busuk.


- Apabila berkulit, kulit dalam keadaan bersih, bagian luar tidak busuk,
atau memar terkena benturan, bagian kulit bercahaya, dan tidak ada
bekas potongan.
- Harus cukup umur.

Universitas Sumatera Utara


34

2. Daging

Dibawah ini cara memilih daging sebagai bahan makanan di hotel, antara

lain:

- Daging berwarna cerah


- Tidak berbau busuk
- Segar.

4.1.3 Prosedur Kebersihan Pada Proses Pengolahan Makanan

Kebersihan pada proses pengolahan makanan sangat penting dan ini sangat

diperhatikan di Hotel Aryaduta. Bahwa faktor makanan itu bersih, maka

mengandung makanan itu layak untuk dikonsumsi oleh konsumen khususnya

tamu hotel. Tetapi terkadang kebersihan tidak dapat diterapkan dengan baik.

Prosedur kebersihan pada waktu proses pengolahan makanan di Hotel Aryaduta

adalah sebagai berikut :

- Cuci tangan dengan sabun sebelum melakukan pengolahan

- Siapkan peralatan yang akan digunakan

- Jangan mengunakan peralatan dalam keadaan kotor

- Tempat pemotongan daging harus dibersihkan secara rutin

- Gunakan sarung tangan dan celemek pada saat bekerja.

- Gunakan sendok dan piring untuk mencicipi makanan yang diolah

- Bahan mentah dan bahan jadi jangan di campur

- Tempat menyimpan bahan mentah dan proses pengolahan harus dipisah,

ini dimaksudkan agar tempat pengolahan tidak terkontaminasi dengan

kuman dan bau-bau yang ditimbulkan oleh bahan mentah.

Universitas Sumatera Utara


35

4.1.4 Higiene dan Sanitasi Penyimpanan Peralatan Dapur

Peralatan dapur merupakan alat yang sangat penting yang selalu dibutuhkan

pada saat proses pengolahan makanan di hotel Brongto. Oleh karena itu perawatan

dan penyimpanan peralatan dapur harus diperhatikan dengan baik dan

memperhatikan standar operasional prosedur. Karena apabila rusak atau hilang

akan menghambat proses pengolahan makanan di dapur. Maka dalam

penyimpanan harus megikuti standar prosedur yang benar agar peralatan tetap

bagus dan dapat digunakan lagi apabila diperlukan. Untuk itu perlu tahap-tahap

dalam proses penyimpanan peralatan dapur, yaitu :

- Simpan peralatan dalam keadaan bersih dan kering

- Pisahkan penyimpanan peralatan besar dan kecil

- Apabila terdapat peralatan yang sudah tidak layak pakai, sisihkan agar

tidak dipergunakan lagi.

- Simpan peralatan menurut jenis dan ukurannya

- Kembalikan peralatan setelah dicuci dan dikeringkan pada tempatnya,

agar mempermudah apabila akan digunakan lagi.

- Cuci peralatan menggunakan sabun, air dingin, atau bahkan air panas

untuk menghilangkan noda lemak yang menempel.

- Ruangan yang digunakan untuk menyimpan tidak lembab, karena akan

menimbulkan jamur pada peralatan tersebut.

4.1.5 Higiene dan Sanitasi Penyimpanan Bahan Makanan

Demi menjaga kualitas makanan yang dihasilkan, maka penyimpanan bahan

makanan perlu diperhatikan dengan baik. Karena penyimpanan bahan makanan

Universitas Sumatera Utara


36

yang benar akan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Adapun yang

harus diperhatikan dalam penyimpanan bahan makanan :

- Tempat penyimpanan bahan makanan harus bersih dan memiliki sirkulasi

udara yang baik.

- Temperature suhu ruangan tempat penyimpanan harus sesuai dengan

bahan makanan.

- Bahan makanan sayur, buah dan daging harus dipisahkan. Ini

dimaksudkan agar aroma yang dihasilkan oleh daging tidak

mempengaruhi sayuran dan buah.

- Penyimpanan bahan makanan menggunakan rak, agar bahan makanan

yang lain tidak rusak.

- Pemeriksaan teratur suhu ruangan dan alat penyimpanan. Ini untuk

mengantisipasi kelalaian pada saat bekerja. karena apabila suhu tidak

sesuai akan mempengaruhi ketahanan bahan makanan tersebut.

4.1.6 Higiene dan Sanitasi Dalam Penyajian Makanan

Penyajian makanan ini adalah proses akhir, dalam proses ini pula makanan

dihias semenarik mungkin agar telihat baik, enak, dan mengundang selera makan

tamu. Dalam proses pengolahaan maka dalam penyajian makanan harus

diperhatikan dengan baik dari peralatan yang digunakan, hingga garnish yang

akan ditampilkan agar semua serasi dan sepadan dengan makanan yang

dihasilkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penyajian makanan

antara lain adalah :

- Penyajian makanan harus terhindar dari pencemaran bahan makanan lain,

dan pencemaran udara.

Universitas Sumatera Utara


37

- Peralatan yang digunakan untuk menyajikan harus dalam keadaan bersih

- Makanan disajikan sesuai dengan temperatur makanan. Apabila harus

dalam keadaan dingin harus disajikan dalam keadaan dingin, atau

sebaliknya, apabila harus dalam keadaan panas, juga harus disajikan

dalam keadaan panas pula.

Dapur hotel merupakan salah satu bagian hotel yang tugas utamanya adalah

mengolah makanan atau memproduksi makanan. Dapur hotel memegang peranan

yang tidak kalah penting dengan bagian-bagian lain yang ada di hotel Dapur juga

merupakan salah satu departemen / bagian tersendiri dalam sebuah hotel

berbintang karena itu dalam perencanaannya harus sangat matang, baik itu

pencanaan, dan pengelolaannya karena dapur merupakan salah satu urat nadi

dalam kegiatan operasional hotel yang mendatangkan profit bagi hotel

tersebut.Maka dalam hal ini perencanaan kedepan dibidang F&B departement

lebih di tekankan pada penerapan sanitasi dan higiene di Kitchen hotel agar

operasional dan produk makanan yang dihasilkan terjaga dengan baik.

Membuat kitchen hotel yang kondusif, bersih, nyaman,rapi serta tertata

dengan baik, agar para pekerja bisa bekerja dengan lancar dan bisa menghasilkan

produk-produk makanan yang sesuai dengan selera konsumen hotel. Untuk

karyawan juru masak agar selalu menjaga sanitasi dan hygiene di kitchen hotel

karena jika area kitchen terjaga sanitasi dan higiene-nya akan membuat para juru

masak bisa lebih maksimal dalam menciptakan atau memasak makanan untuk

tamu hotel. Memperhatikan dan melaksanakan higiene dan sanitasi dalam

penyajian makanan.

Universitas Sumatera Utara


38

4.2 Pelaksanaan Hygiene & Sanitasi dalam Pengolahan Produk Makanan

Appetizer di Kitchen Hotel Aryaduta Medan.

Hotel Aryaduta Medan merupakan salah satu hotel bintang 5 di kota Medan

dengan taraf Internasional. Sebagai hotel bintang 5 dan bertaraf Internasional

Hotel Aryaduta Medan mempunyai SOP pada saat proses masuknya bahan

makanan mentah ke bagian receiving sampai pada saat proses pengolahan

makanan dengan tetap menjaga hygiene dan sanitasinya. Appetizer merupakan

hidangan pembuka sebelum hidangan utama (main course) yang diproduksi oleh

section Cold Kitchen di Kitchen Hotel Aryaduta Medan. Appetizer dibuat dan

disediakan dalam bentuk ala carte yang berasal dari The Kitchen Restaurant,

Room Service, Lobby Lounge dan buffet setiap hari dimulai dari breakfast, lunch

dan dinner. Section Cold Kitchen beroperasi 24 jam untuk ala carte appetizer.

Makanan bagi sebuah hotel merupakan hal yang paling penting dan perlu

mendapatkan perhatian khusus. Dalam hal ini penerapan sop hygiene dan sanitasi

sangat diperlukan karena merupakan salah satu faktor terciptanya kualitas

makanan yang akan dihasilkan.

Untuk memperoleh hygiene dan sanitasi pada proses pengolahan makanan

maka yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperhatikan proses

masuknya bahan makanan mentah ke bagian receiving hotel Aryaduta Medan.

SOP yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Hygiene dan sanitasi personal

Seorang juru masak harus memakai uniform yang lengkap, dimulai dari

topi atau tutup kepala, chef jacket, apron, celana bahan dan sepatu anti

licin dan panas (safety shoes). Menjaga kebersihan tangan karena tangan

Universitas Sumatera Utara


39

adalah anggota tubuh yang sering menyentuh makanan dalam

pengolahan makanan, dengan demikian tangan menjadi perantara dalam

perpindahan bakteri. Biasakan mencuci tangan sebelum memulai

mengolah makan. Jangan menyentuh hidung atau memasukkan jari

tangan kelubang hidung selama bekerja di dapur. Jangan bersin pada

sembarang tempat dekat makanan atau peralatan pengolahan makanan.

Kemudian menjaga kebersihan mulut dan bibir. Bersihkan gigi dan

mulut secara teratur untuk menjaga kesehatan mulut dan gigi, dan

mencegah bakteri beerkembang biak, dan menghilangkan bau mulut.

Penjamah makanan ini mempunyai peluang untuk menularkan penyakit.

Oleh sebab itu sebelum mengolah makanan diwajibkan bagi para staff

kitchen/ penjamah makanan untuk mencuci tangan terlebih dahulu dan

menggunakan hand glove untuk mengambil bahan makanan yang akan

diolah agar tidak ada bakteri yang tercemar di bahan makanan tersebut.

2. Hygiene dan sanitasi bahan makanan

Untuk menjaga Hygiene sanitasi pada pengolahan makanan hal yang

pertama harus diperhatikan adalah pada saat kita menerima bahan

makanan dari bagian commisary. Sebelum semua bahan makanan yang

diperlukan dibawa naik ke kitchen kita harus memeriksa dan

membersihkan terlebih dahulu, misalnya mencuci telur yang diperlukan

lalu ditempatkan di tray, memisahkan antara sayur dengan bahan

mentah seperti daging, ayam dan lain-lain. Semua bahan preparation

yang diperlukan untuk a’la carte dipersiapkan dan dipotong

dicommisary agar pada saat dibawa ke kitchen semua bahan makanan

Universitas Sumatera Utara


40

yang diperlukan sudah bersih dan siap untuk langsung diolah. Bahan

makanan yang sudah disiapkan harus ditutupi dengan plastik wrap agar

tidak terkontaminasi dengan bahan yang lain. Setelah semua bahan

makanan sudah dibersihkan dan dipisahkan kemudian dibawa ke

kitchen. Kemudian bahan makanan yang dibawa dari commisary sudah

dalam keadaan bersih dan siap untuk langsung disimpan. Preparation

untuk breakfast besok disimpan secara terpisah dari bahan makanan

untuk a’la carte. Preparation breakfast disimpan didalam chiller room,

sementara preparation untuk a’la carte disimpan di chiller box Cold

Kitchen. Penyimpanan bahan makanan juga dipisahkan antara satu jenis

bahan makanan dengan jenis lainnya. Sebelum disimpan terlebih dahulu

penulis membersihkan tempat penyimpanan dengan cara mencuci lalu

dikeringkan menggunakan lap kering. Setelah bersih masukkan bahan

preparation untuk a’la carte pada tempatnya masing-masing.

3. Hygiene dan sanitasi pengolahan makanan

Pengolahan makanan dilakukan oleh beberapa tenaga kerja yang

berbeda sehingga diperlukan aturan yang harus dipatuhi setiap tenaga

kerja untuk menyamakan taste masakan dan bentuk penyajian. Cara

pengolahan yang baik adalah tidak terjadinya kerusakan-kerusakan

makanan akibat cara pengolahan yang salah dan mengikuti prinsip-

prinsip hygien dan sanitasi yang baik atau disebut GMP (good

manufacturing practice). Agar tidak terjadi kontaminasi dari serangga,

debu, maupun bakteri maka semua bbahan makanan yang mau diolah

harus dipersiapkan terlebih dahulu dan dicuci dengan air mengalir,

Universitas Sumatera Utara


41

wadah yang digunakan harus utuh, kuat dan tidak berkarat atau bocor.

Peralatan yang digunakan juga harus dalam kondisi baik dan bersih. Saat

mengolah makanan staff kitchen tidak boleh menggunakan tangan

langsung untuk mencicipi atau memegang masakan yang sedang diolah

tersebut, tetapi harus menggunakan sendok untuk mencicipi atau

menggunakan chop stick untuk mengambil makanan tersebut. Alat yang

sudah digunakan atau dimasukkan kemulut tidak boleh dimasukkan lagi

ke makanan karena akan menyebabkan tercemarnya makanan yang

sedang diolah tersebut. Jika sudah selesai mengolah suatu makanan

maka wadah yang kita pakai untuk memasak tadi harus dicuci terlebih

dahulu agar tetap terjaga hygiene dan sanitasi nya. Sebelum mengolah

makanan kita harus membersihkan area kerja terlebih dahulu dengan

cara membuang semua sisa bahan makanan yang tidak terpakai,

meletakkan peralatan yang kotor ke bagian steward, membersihkan

working table menggunakan lap basah terlebih dahulu dan disabuni

setelah itu dikeringkan dengan lap bersih. Dimulai dari pada saat

breakfast semua makanan yang dihidangkan di buffet harus selalu dijaga

kebersihan area hidangannya. Setelah breakfast semua bahan makanan

sisa yang tidak bisa terpakai lagi harus segera dibuang dan peralatan

masak yang tidak diperlukan lagi dibawa ke bagian steward. Setelah itu

area kitchen di bersihkan oleh steward sehingga bisa melanjutkan

pekerjaan berikutnya untuk lunch dan a’la carte.

Universitas Sumatera Utara


42

4. Hygiene dan sanitasi menghidangkan makanan.

Untuk menghidangkan makanan harus diatur dengan rapi dan menarik

sehingga menimbulkan selera makan, tapi perlu diingat bahwa makanan

harus tetap terjaga kebersihannya. Dalam menghidangkan makanan

tidak diperbolehkan untuk memegang makanan dengan tangan langsung,

tetapi menggunakan hand glove. Peralatan untuk menghidangkan juga

harus bersih agar tidak merusak makanan. Setelah makanan sudah

selesai dihidangkan tutup dengan penutup agar tidak tercemar bakteri.

5. Hygiene dan sanitasi peralatan

Dalam hygiene peralatan ini, yang menjadi sasaran adalah peralatan

yang digunakan dalam keadaan bersih, kondisi fisik masih baik, tidak

berkarat, tidak bocor. Simpan makanan menurut jenis dan ukurannya.

Kembalikan peralatan pada tempatnya setelah digunakan. Simpan

peralatan dalam keadaan bersih dan kering.

Kemampuan hotel untuk menerapkan pelaksanaan SOP hygiene dan sanitasi

pada pengolahan makanan sudah cukup baik, ini dapat dilihat dari tahapan-

tahapannya. Mulai dari pengambilan bahan makanan mentah dari commisary

sampai pada saat menghidangkan makanan yang telah diolah. Cita rasa makanan

yang disajikan di Hotel Aryaduta Medan juga sangat baik. Dengan makanan yang

bersih dan menarik dapat membuat kepuasan tamu dan mendapatkan income yang

baik.

Universitas Sumatera Utara


43

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penulisan tentang penerapan SOP hygiene dan sanitasi di

dalam pengolahan produk appetizer di kitchen Hotel Aryaduta Medan, penulis

dapat menyimpulkan bahwa:

1. Hotel Aryaduta Medan sudah menerapkan SOP hygiene dan sanitasi

personal dengan baik dan bijaksana.

2. Hotel Aryaduta Medan sudah menerapkan SOP hygiene dan sanitasi

bahan makanan dengan baik dan bijaksana.

3. Hotel Aryaduta Medan sudah menerapkan SOP hygiene dan sanitasi

pengolahan makanan dengan baik dan bijaksana.

4. Hotel Aryaduta Medan sudah menerapkan SOP hygiene dan sanitasi

menghidangkan makanan dengan baik dan bijaksana.

5. Hotel Aryaduta Medan sudah menerapkan SOP hygiene dan sanitasi

peralatan dengan baik dan bijaksana.

5.2 Saran

Dalam kesempatan ini penulis memberikan saran yang dapat dijadikan

bahan pertimbangan bagi manajemen Hotel Aryaduta Medan. Saran itu adalah:

1. Pihak manajemen hendaknya dapat lebih baik dalam memperhatikan

kesejahteraan karyawan untuk meningkatkan kualitas dan mutu seorang

food & beverage product.

43

Universitas Sumatera Utara


44

2. Dalam meningkatkan mutu pelayanan food & beverage product,

hendaknya diadakan studi banding atau observasi dengan restoran-

restoran yang memiliki kualitas pelayanan yang lebih baik lagi.

3. Diharapkan kerja sama antar tim lebih dipererat untuk meningkatkan

penerapan SOP hygiene & sanitasi dalam pengolahan produk makanan

Appetizer di kitchen Hotel Aryaduta Medan.

Universitas Sumatera Utara


45

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Wahab, Solichin. 2008. Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke


Implementasi Kebijakan Negara Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Arif, Rachman A. 2002. Ilmu Perhotelan dan Restoran. Yogyakarta: Gramedia


Pustaka Utama.

Bartono, P.H dan Ruffino, E.M. 2005. Food Product Management di Hotel dan
Restoran. Yogyakarta: CV. Andi Offset.fa

Depkes RI, 1994, Pemeliharaan dan Pengawasan Kebersihan (higiene) dan


Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di Indonesia, Ditjen PPM
PLP, Depkes RI.

Komariah Kokom, dkk. 2008. Pengolahan Hidangan Kontinental. Yogyakarta:


Jurusan PTBB FT Universitas Negeri Yogyakarta.

Minantyo, Hari. 2011. Dasar-Dasar Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Rachman Arief, Abd. 2005. Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawan, Guntur. 2004. Implementasi dalam Birokrasi Pembangunan.


Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sihite, Richard. 2000. Tourism Industry (Kepariwisataan). Yogyakarta: SIC.

Soekresno dan Pendit. 1998. Pramusaji Food & Beverages. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Sulastiyono, Agus. 2011. Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Jakarta:


Alfabeta.

Soekresno. 2001. Manajemen Food & Beverage Service Hotel. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implentasi Berbasis Kurikulum. Bandung: CV.


Sinar Baru.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai