Anda di halaman 1dari 7

3.

5 MENGANALISIS SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA


4.5 MERENCANAKAN SISTEM PRODUKSI PRODUK USAHA

MATERI :
B. ASPEK PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN USAHA
1. JENIS DAN KUALITAS PRODUK BARANG DAN JASA
a. Jenis produk barang dan jasa
b. Kualitas produk
2. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
a. Fungsi persediaan
b. Perhitungan jumlah persediaan barang
3. MANAJEMEN DAN PROSES PRODUKSI
a. Manajemen produksi
b. Ruang lingkup manajemen produksi
c. Proses produksi
4. PENYIMPANAN PRODUK

1. JENIS DAN KUALITAS PRODUK BARANG DAN JASA


a. Jenis produk barang dan jasa
Sebelum memulai usaha, seorang wirausaha harus menentukan terlebih dahulu produk yang akan
ditawarkan kepada calon konsumen.
Jenis karakter produk barang dan jasa:
1) Produk tangible (berwujud) ; produk yang bisa dilihat dan disentuh untuk ditawarkan kepada
calon konsumen, yaitu berupa barang (goods)
2) Produk intangible (tidak berwujud) ; produk yang tidak terlihat dan tidak bisa disentuh saat
ditawarkan kepada konsumen, yaitu berupa jasa ( service)
Karakteristik produk dan jasa
1) Karakteristik Produk
Berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya, produk terbagi menjadi :
a) Consumer Product (Produk Konsumen) ; Barang atau jasa yang bisa langsung dinikmati
oleh konsumen, tanpa harus diolah lagi.
Berdasarkan cara pembelian yang dilakukan konsumen, produk ini terbagi menjadi :
- Convenience product (produk kebutuhan sehari-hari) ; produk yg sering dibeli
konsumen, mudah diperoleh dan tidak memerlukan pemikiran panjang utk membelinya.
Contoh : sabun mandi, pasta gigi
- Shopping product (produk belanja) ; produk yg termasuk kebutuhan sekunder, sehingga
jarang dibeli dan untuk membelinya memerlukan pertimbangan dengan memperhatikan
berbagai informasi yg berkaitan dengan produk seperti kualitas produk, harga produk.
Contoh : perabot rumah tangga, elektronik, baju
- Specialty product (produk khusus) ; produk yg sangat spesifik, utk membelinya
memerlukan pengorbanan yg lebih besar. Contohnya mobil, atau gadget dengan mrek
tertentu
b) Industrial Product (Produk Industri) ; produk yg dibeli oleh suatu industri utk diproses
lebih lanjut/ untuk digunakan dalam menjalankan suatu usaha
Kelompok produk insdutri meliputi :
- Bahan dan suku cadang ; meliputi bahan mentah serta bahan dan suku cadang
manufaktur. Bahan mentah terdiri dari produk pertanian seperti tepung, buah-buahan.

1|renjerpink.blogspot.com
Sedang suku cadang manufaktur terdiri dari bahan kompenen seperti komponen
sepeda motor, elektronika
- Barang-barang modal ; produk yang membantu proses produksi maupun operasi
pembeli, termasuk di dalamnya adalah peralatan instalasi dan asesori. Instalasi terdiri
dari pembelian besar bangunan, contoh peralatan tetap
2) Karakteristik Jasa
Karakteristik jasa yang harus dipertimbangkan seorang wirausaha :
a) Intangible (tak berwujud) ; jasa tidak dapat dilihat, didengar, dirasakan, diraba atau dibaui
sebelum jasa itu dibeli. Karena itu, untuk mengetahui kualitas dari jasa yang akan dibeli,
konsumen harus mencari informasi yang bisa mendukung kualitas dari jasa tersebut.
Contoh : jasa maskapai penerbangan.
b) Inseparable (tak terpisahkan) ; jasa tidak bisa dipisahkan hubungan antara produsen dan
konsumen, hubungan antara penyedia jasa dan konsumen jasa saling mempengaruhi hasil
dari suatu jasa. Contoh : Ojol, market place mobile
c) Variable (bervariasi) ; kualitas jasa berbeda-beda tergantung dari siapa yang menyediakan
jasa, kapan, dimana dan bagaimana jasa itu disediakan. Contoh : pelayan toko
d) Perishable (dapat musnah) ; jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kembali di lain waktu.
Contoh : kursi kereta api yang kosong
Tingkatan-tingkatan yang melekat pada suatu produk ;
a) Core product – produk utama (manfaat dan fungsi inti)
Tingkatan produk ini dapat langsung dimanfaatkan oleh konsumen dan menjadi alasan
mereka untuk membeli produk yang ditawarkan. Contoh : pakaian
b) Tangible product – produk nyata (berwujud)
Tingkatan produk ini melekat pada produk utama dan mendorong konsumen untuk membeli
produk tersebut.
Contoh :
- Kemasan menarik
- Brand terkenal
- Reputasi baik
- Kemudahan menggunakan produk
- Fitur / ciri produk
c) Augmented product - produk tambahan
Tingkatan produk ini merupakan tambahan, baik itu berupa jasa, pelayanan, keuntungan
atau nilai lainnya yang ada pada suatu produk, agar menciptakan kesan kualitas produk
yang kuat dimata konsumen
Contoh :
- Pengiriman barang yang cepat dan tepat waktu
- Jaminan kualitas
- After sales service (layanan purna jual)
- Gengsi dan status
b. Kualitas produk
The American Society for Quality mendefinisikan kualitas sebagai karakteristik produk yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau
tersirat.
Siemens mendefinisikan kualitas adalah “ketika konsumen kita kembali dan produk kita tidak
kembali”
Dalam mengembangkan produk, produsen harus memilih tingkat kualitas yang bisa mendukung
keberadaan produk mereka. Perusahaan akan menawarkan tingkat kualitas sesuai kebutuhan
pasar dan produk pesaing. Disamping menetapkan tingkat kualitas produk, sebuah perusahaan
juga harus konsisten dalam menjaga kualitas produknya agar konsumen tidak kecewa dengan
produk yang dibeli. Untuk meningkatkan kualitas jasa, perusahaan harus mampu mengidentifikasi

2|renjerpink.blogspot.com
harapan pelangga terhadap kualitas yang diinginkan. Oleh karena itu, kualitas jasa sangat
bergantung pada interaksi antara produsen dan konsumen. Namun adakalanya kualitas produk
jasa bisa turun kualitasnya, sehingga produsen perlu menguji kualitas produk. Salah satu cara
untuk menguji kualitas produk adalah dengan membandingkan dengan produk pesaing. Hal-hal
yang harus dibandingkan dan diketahui antara lain :
1) Kualitas produk vs kualitas produk pesaing
2) Harga produk vs kualitas produk pesaing
3) Pesaing paling potensial
Adalah pesaing yang memiliki produk sama atau mirip dengan produkmu
4) Kelemahan produk vs kelemahan produk pesaing
5) Pangsa pasar vs pangsa pasar produk pesaing

2. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Tujuan pengeloaan persediaan : menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi gar
dapat berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan sehingga biaya
persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Persediaan :sejumlah barang jadi, bahan baku ataupun barang dalam proses yang dimiliki perusahaan
dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Persediaan timbul karena adanya perbedaan
antara permintaan konsumen dan penawaran perusahaan sehingga terjadi perbedaan pula pada
material yang dibutuhkan.
Kekurangan atau kelebihan bahan baku juga akan menimbulkan biaya dan akan mempengaruhi proses
produksi
2 hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan ;
1) Sistem kualitas ( quality system ), akan mempengaruhi kualitas dari hasil produksi
2) Jumlah yang dibeli akan berpengaruh pada biaya yang akan timbul karena jumlah pembelian bahan
baku yang terlalu sedikit atau terlalu besar.
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan dasar bahan baku, perlu diketahui cara pembelian bahan baku,
antara lain ;
1) Pembelian dilakukan secara langsung untuk seluruh kebutuhan bahan baku proses produksi
Pembelian dengan cara seperti ini berarti ;
a) Biaya pembelian sangat tinggi
b) Jangka waktu persediaan cukup lama untuk dihasilkan
c) Lebih terjamin dan aman
2) Melakukan pembelian secara berulang-ulang
Pembelian dengan cara seperti ini berarti ;
a) Biaya pembelian bisa lebih efektif dan efisien
b) Jangka waktu pembelian lebih terencana
c) Produksi belum tentu terjamin dengan baik, karena bisa terjadi ketidaksesuaian kebutuhan
antara rencana pembelian dan kenyataan. Faktor yang bisa mengganggu diantaranya ;
kesalahan manusia, perubahan cuaca yang akan mempengaruhi proses pengiriman,
keretlambatan pengirian dari pemasok. Permasalahan yang akan timbul adalah bisa
terhentinya proses produksi karena ketiadaan bahan baku
a. Fungsi persediaan
1) Fungsi batch stock atau lot size inventing
Berfungsi untuk mengurangi biaya per unit saat produksi maupun pembelian sumber daya.
Keuntungan :
a) Memperoleh potongan harga pembelian
b) Memperoleh efisiensi produksi ( manufacturing economic ) karena proses produksi yang
lebih lama
c) Penghematan biaya angkutan

3|renjerpink.blogspot.com
2) Fungsi decoupling
Berfungsi untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada pemasok.
3) Fungsi antisipasi
Berfungsi untuk menghadapi naik-turunnya permintaan, terutama yang bisa diperkirakan
karena sudah pernah terjadi sebelumnya.selain itu, untuk mengantisipasi ketidakpastian
jangka waktu pengiriman dan permintaan barang pada periode tertentu, perusahaan perlu
memiliki persediaan ekstra yang dinamakan safety stock.

b. Perhitungan jumlah persediaan barang


Bisnis yang berbasis produksi perlu merencanakan dan menghitung jumlah persediaan yang
dibutuhkan dengan tepat agar diperoleh biaya persediaan yang minimal dan tidak menganggu
proses produksi.
Salah satu cara untuk menghitung jumlah persediaan minimal (ekonomis) adalah menggunakan
metode Economic Order Quantity ( EOQ ).
EOQ bertujuan untuk menentukan jumlah persediaan barang sebenarnya yang harus dipesan
pada tiap pemesanannya agar diperoleh biaya simpan dan biaya pesan yang minimal

EOQ dirumuskan sebagai berikut :


2.R.O
EOQ = Q =
C

Keterangan :

Q : jumlah pemesanan minimal tiap kali pemesanan


R : kebutuhan bahan baku selama 1 tahun
O : biaya pesan untuk tiap pemesanan (bisa dihitung dari biaya transportasi, biaya angkutan,
dan biaya lain-lain, dibagi dengan jumlah pesanan)
C : biaya simpan per satuan unit dalam satuan waktu tertentu (bisa dihitung dari biaya bunga
dalam satu tahun dibagi dengan jumlah produksi selama satu tahun)

Sedangkan persediaan rata-rata dirumuskan sebagai berikut :

Jumlah barang yang dipesan (B) x harga


Persediaan rata-rata =
2

c. Perhitungan total biaya persediaan


Selain menghitung jumlah persediaan, juga harus menghitung total biaya persediaan ( TC ) yang
meliputi total biaya pesan ( TCo ) dan total biaya simpan ( TCc )

Total Biaya Persediaan :

Q
TC = (Q+C)
2

4|renjerpink.blogspot.com
Jumlah pemesanan dalam satu tahun adalah jumlah pemesanan dalam satu tahun dibagi jumlah
sekali pesan

EOQ=Q

Panjang siklus pemesanan


Lama waktu sekali pesan EOQ
dalam satu tahun X Hari kerja
R

ROP ( re- order point )


L = lead time
R
Lx
Hari kerja

3. MANAJEMEN DAN PROSES PRODUKSI


a. Manajemen produksi
Menurut Stoner, manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi
lainnya agar tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Jadi manajemen merupakan proses dari awal perencanaan, pengorganisasian termasuk di
dalamnya pengkoordinasian, pengarahan dan pengendalian suatu proses pekerjaan untuk
mewujudkan sutau tujuan organisasi.
Manajemen produksi terdiri dari ;
1) Perencanaan proses produksi dan perencanaan produk
2) Pengorganisasian proses produksi dan sumber daya
3) Pengarahan terhadap perilaku produksi untuk mengerjakan tahapan produksi, jadwal dan
pross produksi sesuai dengan standar
4) Pengendalian , pengawasan kegiatan produksi
b. Ruang lingkup manajemen produksi
Terdiri dari ;
1) Perencanaan sistem produksi
Membahas dan merencanakan ;
a) Perencanaan produk
b) Perencanaan lokasi
c) Perencanaan fasilitas
d) Perencanaan lingkungan kerja
e) Perencanaan standar produksi

5|renjerpink.blogspot.com
2) Sistem pengendalian mutu produksi
Membahas ;
a) Production flow (pengendalian proses produksi)
b) Pengendalian bahan baku (dari barang diterima, disimpan dan diproduksi)
c) Pengendalian tenaga kerja (keterampilan, pengetahuan, dan keahlian)
d) Pengendalian biaya produksi
e) Pengendalian hasil produksi dan pengemasan
f) Pemeliharan produk, alat, mesin dan lingkungan
g) Defect product (pengendalian produk gagal)
3) Sistem informasi produksi
Berkaitan dengan aspek-aspek ;
a) Struktur organisasi
b) Jenis dan produksi atas dasar pesanan
c) Produksi untuk pasar
c. Proses produksi
Menurut Sukanto Rekso Hadiprodjo, proses produksi adalah proses penciptaan atau
penambahan manfaat bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih
bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Proses produksi adalah proses yang tidak boleh terhenti oleh kendala apapun dan harus
berorintasi pada kualitas.
Proses produksi terbagi menjadi ;
1) Continuous ( proses produksi terus menerus )
Yaitu proses produksi yang mengerjakan barang yang selalu sama dan tidak pernah berganti.
Proses produksi secara terus-menerus juga sering disebut product focus karena setiap
produk memiliki fasilitas tersendiri yang diletakkan sesuai urutan proses produksi
2) Intermittent ( proses produksi terputus-putus )
Yaitu proses produksi yang digunakan untuk perusahaan yang mengerjakan bermacam-
macam barang dengan jumlah variasi dan sedikit. Dalam proses produksi ini, perubahan
proses produksi bisa terjadi apabila ada perubahan macam barang yang dikerjakan. Proses
produksi terputus disebut juga prosess focus atau prose produksi yang berfokus pada
proses.
3) Intermediate
Yaitu proses produksi pencampuran (Continuous+ Intermittent) yang paling sering digunakan
dalam usaha.
Tahapan-tahapan proses produksi ;
1) Tahap produksi yang menghasilkan barang mentah. Contoh : industry pertanian menghasilkan
kapas
2) Tahap produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Contoh : pabrik benang
mengolah kapas menjadi benang
3) Tahap produksi yang mengolah bahan baku dan menghasilkan barang setengah jadi. Contoh :
pabrik tekstil mengolah benang menjadi kain
4) Tahap produksi yang memproses barang setengah jadi menjadi barang jadi. Contoh : garmen
yang mengolah kain menjadi pakaian
5) Tahap produksi yang menyalurkan barang jadi kepada pemakai. Contoh : toko pakaian

6|renjerpink.blogspot.com
4. PENYIMPANAN PRODUK
Produk yang sudah jadi biasanya tidak langsung dijual kepada pelanggan, tetapi terlebih dahulu
disimpan untuk kemudian didistribusikan kepada pelanggan. Warehouse atau pergudangan berfungsi
menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu
yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.
Pentingnya penyimpanan produk ;
1) Memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan
2) Memaksimalkan efisiensi pembelian dan produksi
3) Meminimalkan investasi persediaan
4) Memaksimalkan profit
Biaya yang akan timbul dalam mengatur persediaan produk ;
1) Biaya penyimpanan ( holding cost/ carrying cost ) terdiri atas biaya fasilitas penyimpanan, modal,
keusangan, asuransi, pajak, gudang, pencurian
2) Biaya pemesanan/ pembelian ( order cost/ procurement cost ), meliputi biaya ekspedisi, upah
karyawan, telepon, surat, pengepakan, inspeksi, pengiriman gudang
3) Biaya penyiapan ( manufacturing/ set up cost ), meliputi biaya mesin tidak terpakai, persiapan
tenaga kerja langsung, penjadwalan, ekspedisi
4) Biaya kehabisan bahan ( stock-out/ shortage cost ) meliputi biaya kehilangan penjualan,
pemesana khusus.

7|renjerpink.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai