MATERI :
B. ASPEK PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN USAHA
1. JENIS DAN KUALITAS PRODUK BARANG DAN JASA
a. Jenis produk barang dan jasa
b. Kualitas produk
2. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
a. Fungsi persediaan
b. Perhitungan jumlah persediaan barang
3. MANAJEMEN DAN PROSES PRODUKSI
a. Manajemen produksi
b. Ruang lingkup manajemen produksi
c. Proses produksi
4. PENYIMPANAN PRODUK
1|renjerpink.blogspot.com
Sedang suku cadang manufaktur terdiri dari bahan kompenen seperti komponen
sepeda motor, elektronika
- Barang-barang modal ; produk yang membantu proses produksi maupun operasi
pembeli, termasuk di dalamnya adalah peralatan instalasi dan asesori. Instalasi terdiri
dari pembelian besar bangunan, contoh peralatan tetap
2) Karakteristik Jasa
Karakteristik jasa yang harus dipertimbangkan seorang wirausaha :
a) Intangible (tak berwujud) ; jasa tidak dapat dilihat, didengar, dirasakan, diraba atau dibaui
sebelum jasa itu dibeli. Karena itu, untuk mengetahui kualitas dari jasa yang akan dibeli,
konsumen harus mencari informasi yang bisa mendukung kualitas dari jasa tersebut.
Contoh : jasa maskapai penerbangan.
b) Inseparable (tak terpisahkan) ; jasa tidak bisa dipisahkan hubungan antara produsen dan
konsumen, hubungan antara penyedia jasa dan konsumen jasa saling mempengaruhi hasil
dari suatu jasa. Contoh : Ojol, market place mobile
c) Variable (bervariasi) ; kualitas jasa berbeda-beda tergantung dari siapa yang menyediakan
jasa, kapan, dimana dan bagaimana jasa itu disediakan. Contoh : pelayan toko
d) Perishable (dapat musnah) ; jasa tidak dapat disimpan untuk dijual kembali di lain waktu.
Contoh : kursi kereta api yang kosong
Tingkatan-tingkatan yang melekat pada suatu produk ;
a) Core product – produk utama (manfaat dan fungsi inti)
Tingkatan produk ini dapat langsung dimanfaatkan oleh konsumen dan menjadi alasan
mereka untuk membeli produk yang ditawarkan. Contoh : pakaian
b) Tangible product – produk nyata (berwujud)
Tingkatan produk ini melekat pada produk utama dan mendorong konsumen untuk membeli
produk tersebut.
Contoh :
- Kemasan menarik
- Brand terkenal
- Reputasi baik
- Kemudahan menggunakan produk
- Fitur / ciri produk
c) Augmented product - produk tambahan
Tingkatan produk ini merupakan tambahan, baik itu berupa jasa, pelayanan, keuntungan
atau nilai lainnya yang ada pada suatu produk, agar menciptakan kesan kualitas produk
yang kuat dimata konsumen
Contoh :
- Pengiriman barang yang cepat dan tepat waktu
- Jaminan kualitas
- After sales service (layanan purna jual)
- Gengsi dan status
b. Kualitas produk
The American Society for Quality mendefinisikan kualitas sebagai karakteristik produk yang
bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang dinyatakan atau
tersirat.
Siemens mendefinisikan kualitas adalah “ketika konsumen kita kembali dan produk kita tidak
kembali”
Dalam mengembangkan produk, produsen harus memilih tingkat kualitas yang bisa mendukung
keberadaan produk mereka. Perusahaan akan menawarkan tingkat kualitas sesuai kebutuhan
pasar dan produk pesaing. Disamping menetapkan tingkat kualitas produk, sebuah perusahaan
juga harus konsisten dalam menjaga kualitas produknya agar konsumen tidak kecewa dengan
produk yang dibeli. Untuk meningkatkan kualitas jasa, perusahaan harus mampu mengidentifikasi
2|renjerpink.blogspot.com
harapan pelangga terhadap kualitas yang diinginkan. Oleh karena itu, kualitas jasa sangat
bergantung pada interaksi antara produsen dan konsumen. Namun adakalanya kualitas produk
jasa bisa turun kualitasnya, sehingga produsen perlu menguji kualitas produk. Salah satu cara
untuk menguji kualitas produk adalah dengan membandingkan dengan produk pesaing. Hal-hal
yang harus dibandingkan dan diketahui antara lain :
1) Kualitas produk vs kualitas produk pesaing
2) Harga produk vs kualitas produk pesaing
3) Pesaing paling potensial
Adalah pesaing yang memiliki produk sama atau mirip dengan produkmu
4) Kelemahan produk vs kelemahan produk pesaing
5) Pangsa pasar vs pangsa pasar produk pesaing
2. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Tujuan pengeloaan persediaan : menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi gar
dapat berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekurangan atau kelebihan persediaan sehingga biaya
persediaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Persediaan :sejumlah barang jadi, bahan baku ataupun barang dalam proses yang dimiliki perusahaan
dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Persediaan timbul karena adanya perbedaan
antara permintaan konsumen dan penawaran perusahaan sehingga terjadi perbedaan pula pada
material yang dibutuhkan.
Kekurangan atau kelebihan bahan baku juga akan menimbulkan biaya dan akan mempengaruhi proses
produksi
2 hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan ;
1) Sistem kualitas ( quality system ), akan mempengaruhi kualitas dari hasil produksi
2) Jumlah yang dibeli akan berpengaruh pada biaya yang akan timbul karena jumlah pembelian bahan
baku yang terlalu sedikit atau terlalu besar.
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan dasar bahan baku, perlu diketahui cara pembelian bahan baku,
antara lain ;
1) Pembelian dilakukan secara langsung untuk seluruh kebutuhan bahan baku proses produksi
Pembelian dengan cara seperti ini berarti ;
a) Biaya pembelian sangat tinggi
b) Jangka waktu persediaan cukup lama untuk dihasilkan
c) Lebih terjamin dan aman
2) Melakukan pembelian secara berulang-ulang
Pembelian dengan cara seperti ini berarti ;
a) Biaya pembelian bisa lebih efektif dan efisien
b) Jangka waktu pembelian lebih terencana
c) Produksi belum tentu terjamin dengan baik, karena bisa terjadi ketidaksesuaian kebutuhan
antara rencana pembelian dan kenyataan. Faktor yang bisa mengganggu diantaranya ;
kesalahan manusia, perubahan cuaca yang akan mempengaruhi proses pengiriman,
keretlambatan pengirian dari pemasok. Permasalahan yang akan timbul adalah bisa
terhentinya proses produksi karena ketiadaan bahan baku
a. Fungsi persediaan
1) Fungsi batch stock atau lot size inventing
Berfungsi untuk mengurangi biaya per unit saat produksi maupun pembelian sumber daya.
Keuntungan :
a) Memperoleh potongan harga pembelian
b) Memperoleh efisiensi produksi ( manufacturing economic ) karena proses produksi yang
lebih lama
c) Penghematan biaya angkutan
3|renjerpink.blogspot.com
2) Fungsi decoupling
Berfungsi untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada pemasok.
3) Fungsi antisipasi
Berfungsi untuk menghadapi naik-turunnya permintaan, terutama yang bisa diperkirakan
karena sudah pernah terjadi sebelumnya.selain itu, untuk mengantisipasi ketidakpastian
jangka waktu pengiriman dan permintaan barang pada periode tertentu, perusahaan perlu
memiliki persediaan ekstra yang dinamakan safety stock.
Keterangan :
Q
TC = (Q+C)
2
4|renjerpink.blogspot.com
Jumlah pemesanan dalam satu tahun adalah jumlah pemesanan dalam satu tahun dibagi jumlah
sekali pesan
EOQ=Q
5|renjerpink.blogspot.com
2) Sistem pengendalian mutu produksi
Membahas ;
a) Production flow (pengendalian proses produksi)
b) Pengendalian bahan baku (dari barang diterima, disimpan dan diproduksi)
c) Pengendalian tenaga kerja (keterampilan, pengetahuan, dan keahlian)
d) Pengendalian biaya produksi
e) Pengendalian hasil produksi dan pengemasan
f) Pemeliharan produk, alat, mesin dan lingkungan
g) Defect product (pengendalian produk gagal)
3) Sistem informasi produksi
Berkaitan dengan aspek-aspek ;
a) Struktur organisasi
b) Jenis dan produksi atas dasar pesanan
c) Produksi untuk pasar
c. Proses produksi
Menurut Sukanto Rekso Hadiprodjo, proses produksi adalah proses penciptaan atau
penambahan manfaat bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih
bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Proses produksi adalah proses yang tidak boleh terhenti oleh kendala apapun dan harus
berorintasi pada kualitas.
Proses produksi terbagi menjadi ;
1) Continuous ( proses produksi terus menerus )
Yaitu proses produksi yang mengerjakan barang yang selalu sama dan tidak pernah berganti.
Proses produksi secara terus-menerus juga sering disebut product focus karena setiap
produk memiliki fasilitas tersendiri yang diletakkan sesuai urutan proses produksi
2) Intermittent ( proses produksi terputus-putus )
Yaitu proses produksi yang digunakan untuk perusahaan yang mengerjakan bermacam-
macam barang dengan jumlah variasi dan sedikit. Dalam proses produksi ini, perubahan
proses produksi bisa terjadi apabila ada perubahan macam barang yang dikerjakan. Proses
produksi terputus disebut juga prosess focus atau prose produksi yang berfokus pada
proses.
3) Intermediate
Yaitu proses produksi pencampuran (Continuous+ Intermittent) yang paling sering digunakan
dalam usaha.
Tahapan-tahapan proses produksi ;
1) Tahap produksi yang menghasilkan barang mentah. Contoh : industry pertanian menghasilkan
kapas
2) Tahap produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku. Contoh : pabrik benang
mengolah kapas menjadi benang
3) Tahap produksi yang mengolah bahan baku dan menghasilkan barang setengah jadi. Contoh :
pabrik tekstil mengolah benang menjadi kain
4) Tahap produksi yang memproses barang setengah jadi menjadi barang jadi. Contoh : garmen
yang mengolah kain menjadi pakaian
5) Tahap produksi yang menyalurkan barang jadi kepada pemakai. Contoh : toko pakaian
6|renjerpink.blogspot.com
4. PENYIMPANAN PRODUK
Produk yang sudah jadi biasanya tidak langsung dijual kepada pelanggan, tetapi terlebih dahulu
disimpan untuk kemudian didistribusikan kepada pelanggan. Warehouse atau pergudangan berfungsi
menyimpan barang untuk produksi atau hasil produksi dalam jumlah dan rentang waktu tertentu
yang kemudian didistribusikan ke lokasi yang dituju berdasarkan permintaan.
Pentingnya penyimpanan produk ;
1) Memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan
2) Memaksimalkan efisiensi pembelian dan produksi
3) Meminimalkan investasi persediaan
4) Memaksimalkan profit
Biaya yang akan timbul dalam mengatur persediaan produk ;
1) Biaya penyimpanan ( holding cost/ carrying cost ) terdiri atas biaya fasilitas penyimpanan, modal,
keusangan, asuransi, pajak, gudang, pencurian
2) Biaya pemesanan/ pembelian ( order cost/ procurement cost ), meliputi biaya ekspedisi, upah
karyawan, telepon, surat, pengepakan, inspeksi, pengiriman gudang
3) Biaya penyiapan ( manufacturing/ set up cost ), meliputi biaya mesin tidak terpakai, persiapan
tenaga kerja langsung, penjadwalan, ekspedisi
4) Biaya kehabisan bahan ( stock-out/ shortage cost ) meliputi biaya kehilangan penjualan,
pemesana khusus.
7|renjerpink.blogspot.com