Penyajian makanan memiliki fungsi tertentu dalam suatu hidangan, baik fungsi penampilan, perlindungan dan social. Ada beberapa fungsi penyajian makanan sebagai beikut: a) Memberi keindahan pada hidangan yang akan disajikan b) Menambah selera makanan pada konsumen c) Memberikan informasi jenis hidangan d) Menjadikan hidangan lebih berarti dan lebih berkesan
5. Teknik Penyajian Makanan
a) penyajian terbuka adalah penyajian yang makanan/minuman itu langsung kontak dengan udara tidak dikemas dengan bahan tertentu, tanpa perlu konsumen membuka kemasan. Penyajian secara terbuka ini menunjukkan bahwa hidangan yang diproduksi segera mungkin harus dikonsumsi karena daya simpannya pendek. Penataan hidangan biasanya ditata sedemikianrupa di atas piring atau gelas dan langsung disajikan untuk tamu, berbeda halnya dengan produk makanan dan minuman yang dikemas b) penyajian tertutup adalah penyajian makanan/ minuman dikemas dengan kemasan tertentu yang aman dan sesuai dengan produk tersebut, ini perlu membuka kemasan untuk mengkonsumsi produk tersebut. Biasanya makanan yang dikemas adalah berbagai macam snack yang kandungan airnya rendah dan tahan lama. Akan tetapi tidak semua makanan dan minuman yang dikemas karena tahan lama, bisa juga kemasan tersebut berfungsi mempermudah untuk dibawa, melindungi makanan dari kotoran, sebagai promosi. B. MELAKUKAN PERAKITAN PRODUK Setelah produksi massal telah selesai masing-masing komponen telah jadi, maka proses selanjutnyaadalah menyatukan berbagai komponen sehingga menjadi sebuah produk. Dalam dunia industry kuliner terutama restoran, café, kantin dan hotel, rata-rata menerapkan perakitan manual, sedangkan untuk makanan instan dan minuman dalam kemasan menggunakan system pengerjaan secara otomatis. Bagaimana tahap-tahap perakitan dalam dunia kuliner secara praktik di SMK sebagai berikut: 1) Tahap-tahap perakitan manual Dalam melaksanakan perakitan bidang kuliner, harus memiliki kemampuan memadukan produk yang akan dirakit, warna hidangan dan teknik yang tepat sesuai dengan produk yang dirakit. Perencanaan praktik dan SOP suatu perusahaan mempengaruhi penampilan produk tersebut. Dalam dunia kuliner ini disebut food platting, keterampilan ini cukup rumit karena memadukan berbagai hal. Tahap awal dalam perakitan manual adalah; a) Handling Preparation Merupakan kegiatan persiapan penanganan perakitan produk. Persiapan yang harus dilakukan antara lain: (1) Persiapan alat, setelah sebelumnya dianalisa kebutuhan peralatan yang diperlukan maka selanjutnya bagian menata mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, jaga kebersihan peralatan untuk proses menata hidangan, jangan menggunakan peralatan untuk bahan mentah ke bahan yang sudah masak, ini dapat menyebabkan kontaminasi mikroba, selalu gunakan sarung tangan dalam menata hidangan ke piring/ gelas (2) Persiapan komponen, setelah produksi komponen-komponen yang diperlukan misalnya saja saat kita mau menyajikan sebuah salad buah, maka setiap bahan sebaiknya dipisahkan, bila tidak ditata maka sebaiknya ditutup dengan plastic warp dan disimpan dengan suhu yang sesuai, serta tidak dibenarkan untuk mencicipi komponen-komponen bila tidak ada komando dari atasan yang bertugas. b) Hnadling Proces Setelah proses mempersiapkan semua alat dan bahan maka selanjutnya adalah proses menata/ menyajikan hidangan sesuai dengan standar yang berlaku di perusahaan tersebut. Namun apabila tidak ada standar khusus dalam penyajian makanan, sebaiknya kita berkreasi dan berinovasi dengan maksimal mungkin agar konsumen tertarik dan puas dengan hidangan yang kita sajikan. c) Handling Completioni Setelah perakitan selesai maka selanjutnya adalah penyerahan ke lini bagian selanjutnya agar didistribusikan ke konsumen atau bisa disimpan terlebih dahulu di gudang untuk selanjutnya baru didistribusikan.
2) Tahap-tahap perakitan otomatis
Perakitan otomatis ini menggunakan mesin industry yang cukup modern berbeda dengan perakitan manal, perakitan otomatis ini tidak memerlukan peralatan yang banyak dan sedikit tenaga kerja, biaya cukup tinggi, akan tetapi produksinya stabil, dan bisa dalam jumlah besar. Adapun beberapa tahap dalam perakitan otomatis adalah: a) Setting machine * mesin dicek dahulu apakah layak beroperasi atau tidak * setelah komponen-komponen selesai diproduksi, maka dipisahkan antara bagian yang layak atau tidak * atur pada mesin untuk jumlah produksi, dan kecepatan produksi * setelah komponen siap maka akan masuk ke dalam mesin perakitan b) Processing Product Setelah proses setting mesin maka selanjutnya adalah mesin berproses secara otomatis merakit prosuk sesuai dengan pemrograman mesin tersebut. c) Finishing Product Setelah produk terangkai akan dikemas secara massal karena produk yang menggunakan mesin rata-rata adalah produk tahan lama. Mesin pengemasan tetap menjadi bagian dari mesin produksi yang tak terpisahkan.