Anda di halaman 1dari 3

Lanjutan Materi

4. Fungsi Penyajian Hidangan


Penyajian makanan memiliki fungsi tertentu dalam suatu hidangan, baik fungsi
penampilan, perlindungan dan social. Ada beberapa fungsi penyajian makanan sebagai beikut:
a) Memberi keindahan pada hidangan yang akan disajikan
b) Menambah selera makanan pada konsumen
c) Memberikan informasi jenis hidangan
d) Menjadikan hidangan lebih berarti dan lebih berkesan

5. Teknik Penyajian Makanan


a) penyajian terbuka
adalah penyajian yang makanan/minuman itu langsung kontak dengan udara tidak
dikemas dengan bahan tertentu, tanpa perlu konsumen membuka kemasan. Penyajian
secara terbuka ini menunjukkan bahwa hidangan yang diproduksi segera mungkin harus
dikonsumsi karena daya simpannya pendek. Penataan hidangan biasanya ditata
sedemikianrupa di atas piring atau gelas dan langsung disajikan untuk tamu, berbeda
halnya dengan produk makanan dan minuman yang dikemas
b) penyajian tertutup
adalah penyajian makanan/ minuman dikemas dengan kemasan tertentu yang aman dan
sesuai dengan produk tersebut, ini perlu membuka kemasan untuk mengkonsumsi
produk tersebut. Biasanya makanan yang dikemas adalah berbagai macam snack yang
kandungan airnya rendah dan tahan lama.
Akan tetapi tidak semua makanan dan minuman yang dikemas karena tahan lama, bisa
juga kemasan tersebut berfungsi mempermudah untuk dibawa, melindungi makanan dari
kotoran, sebagai promosi.
B. MELAKUKAN PERAKITAN PRODUK
Setelah produksi massal telah selesai masing-masing komponen telah jadi, maka
proses selanjutnyaadalah menyatukan berbagai komponen sehingga menjadi sebuah
produk.
Dalam dunia industry kuliner terutama restoran, café, kantin dan hotel, rata-rata
menerapkan perakitan manual, sedangkan untuk makanan instan dan minuman dalam
kemasan menggunakan system pengerjaan secara otomatis. Bagaimana tahap-tahap
perakitan dalam dunia kuliner secara praktik di SMK sebagai berikut:
1) Tahap-tahap perakitan manual
Dalam melaksanakan perakitan bidang kuliner, harus memiliki kemampuan
memadukan produk yang akan dirakit, warna hidangan dan teknik yang tepat sesuai
dengan produk yang dirakit. Perencanaan praktik dan SOP suatu perusahaan
mempengaruhi penampilan produk tersebut.
Dalam dunia kuliner ini disebut food platting, keterampilan ini cukup rumit karena
memadukan berbagai hal. Tahap awal dalam perakitan manual adalah;
a) Handling Preparation
Merupakan kegiatan persiapan penanganan perakitan produk. Persiapan yang
harus dilakukan antara lain:
(1) Persiapan alat, setelah sebelumnya dianalisa kebutuhan peralatan yang
diperlukan maka selanjutnya bagian menata mempersiapkan peralatan yang
dibutuhkan, jaga kebersihan peralatan untuk proses menata hidangan, jangan
menggunakan peralatan untuk bahan mentah ke bahan yang sudah masak, ini
dapat menyebabkan kontaminasi mikroba, selalu gunakan sarung tangan
dalam menata hidangan ke piring/ gelas
(2) Persiapan komponen, setelah produksi komponen-komponen yang
diperlukan misalnya saja saat kita mau menyajikan sebuah salad buah, maka
setiap bahan sebaiknya dipisahkan, bila tidak ditata maka sebaiknya ditutup
dengan plastic warp dan disimpan dengan suhu yang sesuai, serta tidak
dibenarkan untuk mencicipi komponen-komponen bila tidak ada komando
dari atasan yang bertugas.
b) Hnadling Proces
Setelah proses mempersiapkan semua alat dan bahan maka selanjutnya adalah
proses menata/ menyajikan hidangan sesuai dengan standar yang berlaku di
perusahaan tersebut. Namun apabila tidak ada standar khusus dalam penyajian
makanan, sebaiknya kita berkreasi dan berinovasi dengan maksimal mungkin
agar konsumen tertarik dan puas dengan hidangan yang kita sajikan.
c) Handling Completioni
Setelah perakitan selesai maka selanjutnya adalah penyerahan ke lini bagian
selanjutnya agar didistribusikan ke konsumen atau bisa disimpan terlebih dahulu
di gudang untuk selanjutnya baru didistribusikan.

2) Tahap-tahap perakitan otomatis


Perakitan otomatis ini menggunakan mesin industry yang cukup modern berbeda
dengan perakitan manal, perakitan otomatis ini tidak memerlukan peralatan yang
banyak dan sedikit tenaga kerja, biaya cukup tinggi, akan tetapi produksinya stabil,
dan bisa dalam jumlah besar. Adapun beberapa tahap dalam perakitan otomatis
adalah:
a) Setting machine
* mesin dicek dahulu apakah layak beroperasi atau tidak
* setelah komponen-komponen selesai diproduksi, maka dipisahkan antara
bagian yang layak atau tidak
* atur pada mesin untuk jumlah produksi, dan kecepatan produksi
* setelah komponen siap maka akan masuk ke dalam mesin perakitan
b) Processing Product
Setelah proses setting mesin maka selanjutnya adalah mesin berproses secara
otomatis merakit prosuk sesuai dengan pemrograman mesin tersebut.
c) Finishing Product
Setelah produk terangkai akan dikemas secara massal karena produk yang
menggunakan mesin rata-rata adalah produk tahan lama. Mesin pengemasan tetap
menjadi bagian dari mesin produksi yang tak terpisahkan.

Anda mungkin juga menyukai