Anda di halaman 1dari 50

BAB 3

PEMANFAATAN LIMBAH
OLAHAN NABATI

Setelah mempelajari materi tentang pemanfaatan limbah olahan nabati,


peserta didik mampu menerapkan konsep tersebut dalam menyelesaikan
masalah pemanfaatan limbah hasil pengolahan komoditas hasil nabati
dengan tepat dan mandiri.

HASIL SAMPING
OLAHAN NABATI

Hasil Samping Hasil Samping Hasil Samping


Hasil Samping Hasil Samping
OlahanBuah- Olahan Serelia Olahan Kacang-
OlahanSayuran Olahan Umbi
Buahan Kacangan

Hasil samping – limbah - Nata de Pina – bonggol pisang – telur pindang – kulit
kentang – bonggol brokoli – onggok - bekatul – ampas tahu

106
Produk hasil Nabati

lagi, akan banyak sampah di lingkungan


A. Pengertian Limbah Pengolahan Hasil
kita. Dengan mendaur ulang berarti telah
Nabati
melakukan kegiatan peduli lingkungan.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun Kegiatan tersebut merupakan penerapan
2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan konsep Zero Waste dimana limbah
Berbahaya dan Beracun menjelaskan diminimalisasi, ditekan sedemikian rupa
mengenai pengertian dari limbah yaitu pada seluruh tahapan produksi, sejak awal
sisa suatu usaha dan atau kegiatan. proses produksi hingga akhirnya produk
Pengertian sisa diartikan sebagai bahan tersebut selesai digunakan sehingga
sampingan yang tersisa setelah proses limbah yang dihasilkan benar-benar
produksi utama selesai. Arti luas limbah mendekati nilai nol. Produk yang
yaitu hasil sampingan (By product) dan dihasilkan pun dipastikan dapat
hasil yang tidak bisa terpakai (Waste). digunakan kembali, diperbaiki atau didaur
Pengertian keduanya yaitu : ulang kembali dengan limbah yang sangat
1. By Product merupakan hasil ikutan minim atau mendekati nol. Zero waste
yang memiliki nilai gizi cukup tinggi. mencakup seluruh sistem pada suatu
By Product lebih banyak dimanfaatkan proses produksi ataupun aktifitas.
untuk pangan atau pakan ternak
dikarenakan pada bahan tersebut
masih terdapat kandungan gizi yang
masih tinggi untuk mensuplai
kebutuhan bagi manusia atau bisa
ternak
2. Waste merupakan ampas yang
memiliki nilai gizi rendah sehingga
waste lebih tepat digunakan untuk Gambar 3.1. Prinsip Utama Zero Waste
Sumber : http://alfathnote.blogspot.com
bahan baku kompos atau pupuk.
Bahan pangan nabati berupa sayuran,
Berdasarkan pengertian tersebut di atas buah-buahan, umbi-umbian, serealia dan
maka limbah pengolahan hasil nabati kacang-kacangan pada proses
dapat didefinisikan sebagai bahan sisa pengolahannya menjadi berbagai produk
yang dihasilkan dari usaha dan atau olahan akan menghasilkan limbah yang
kegiatan pengolahan hasil nabati. Setiap dapat diolah menjadi hasil sampingan
kali membuat olahan bahan pangan nabati, selain produk utama yang dihasilkan yang
tentunya banyak hasil samping yang dapat meningkatkan nilai manfaat dan
dihasilkan, ada yang berupa limbah yang ekonominya. Nilai manfaat yang diperoleh
hanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yaitu mampu mengurangi (reduce) segala
kompos, ada pula yang masih dapat sesuatu yang mengakibatkan sampah,
dimanfaatkan menjadi bahan pangan memperoleh manfaat nutrisi bagi
lainnya atau sebagai bahan dasar kesehatan tubuh dan sebagai penunjang
kerajinan. Kegiatan mengolah bahan hasil kebutuhan ekonomi keluarga. Untuk itu
samping merupakan kegiatan yang terdiri perlu adanya kesadaran dari masyarakat
dari mendaur ulang (reuse) dan mengolah untuk memanfaatkan hasil samping
kembali (recycle). Reuse yaitu olahan nabati tersebut.
menggunakan kembali bahan yang
B. Pemanfaatan Hasil Samping Buah-Buahan
seharusnya sudah dibuang, dan recycle
adalah mengolah kembali agar menjadi Buah-buahan merupakan bahan hasil
bahan dengan nilai gunanya lebih tinggi. pertanian yang banyak dikonsumsi
Jika hasil samping tersebut tidak diolah

107
Produk hasil Nabati

masyarakat luas. Selain rasanya yang atau snake fruit, sementara nama
segar, buah juga kaya kandungan gizi. ilmiahnya adalah Salacca zalacca.
Akan tetapi, buah pada umumnya Tipe buah batu berbentuk segitiga
memiliki daya simpan yang singkat. agak bulat atau bulat telur terbalik,
Pengolahan buah-buahan merupakan runcing di pangkalnya dan membulat
upaya untuk mengolah dan di ujungnya, panjang 2,5-10 cm,
mengawetkan, yaitu dengan mengubah terbungkus oleh sisik berwarna
buah-buahan menjadi produk-produk kuning coklat sampai coklat merah
olahan yang mempunyai kenampakan, mengkilap yang tersusun seperti
rasa, warna, dan aroma yang khas. Produk genting, dengan banyak duri kecil
olahan buah banyak jenisnya, setiap jenis yang mudah putus di ujung masing-
produk olahan buah memerlukan bahan masing sisik. Dinding buah tengah
dasar buah yang berbeda tingkat (sarkotesta) tebal berdaging, kuning
kematangannya. krem sampai keputihan, berasa
Setiap kali kita membuat olahan bahan
pangan buah-buahan, tentunya ada hasil
samping yang dihasilkan. Hasil samping
tersebut ada yang berupa limbah yang
hanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos, ada yang berupa bahan dasar
kerajinan serta ada pula yang masih dapat
dimanfaatkan sebagai produk pangan.
Bahan pangan buah yang hasil
sampingnya dapat diolah menjadi produk
pangan, sekarang sudah banyak orang Gambar 3.2. Buah Salak
memanfaatkannya sebagai penunjang Sumber : http://www.dagangbuah.com

ekonomi. Dengan memanfaatkan bahan manis, masam atau sepat.


pangan hasil samping dari buah kita
memperoleh semua manfaat yang Buah salak selain dapat dikonsumsi
terdapat dalam buah meliputi buah, kulit, secara langsung daging buahnya,
bijinya, dan hasil samping lainnya yang dapat juga diolah menjadi berbagai
berguna bagi kesehatan tubuh kita. olahan buah salak seperti manisan,
Dengan modal sedikit akan diperoleh dodol, geplak dan keripik buah salak.
keuntungan yang banyak pula. Pada saat pengolahan produk
tersebut, kulit dan biji buah salak
Beberapa contoh pengolahan hasil biasanya hanya menjadi limbah dan
samping buah-buahan adalah serbuk dibuang saja. Padahal sebenarnya
“kopi” biji salak, nata de pina dan kulit maupun biji buah salak masih
brownies bonggol pisang. Berikut ini dapat diolah menjadi produk olahan
pembahasan secara lebih mendalam pangan lainnya. Kulit dan biji buah
mengenai pengolahan dari produk hasil salak mengandung komponen-
samping buah-buahan tersebut. komponen yang juga memiliki nilai
1. Pemanfaatan hasil samping biji buah manfaat bagi tubuh manusia.
salak Secara ilmiah belum ada penelitian
Salak adalah sejenis palma dengan yang membuktikan klasifikasi dan
buah yang biasa di makan. Dalam kandungan yang terdapat di dalam
istilah bahasa inggris disebut salak biji dan kulit salak. Beberapa

108
Produk hasil Nabati

pendapat mengemukakan bahwa berkhasiat yakni “kopi” biji salak.


salak banyak memiliki banyak Dengan cita rasa yang menyerupai
manfaat. Terutama pada zat kopi ditambah sedikit aroma buah
polifenol. Polifenol adalah kelompok salak segar membuat produk olahan
zat kimia yang ditemukan pada ini cepat diterima oleh para pecinta
tumbuhan. Zat ini memiliki tanda kopi. Minuman ini tentu bukanlah
khas yakni memiliki banyak gugus kopi yang sesungguhnya, tapi
fenol dalam molekulnya. Polifenol semacam minuman yang bisa disebut
berperan dalam memberi warna pada sebagai salah satu alternatif
suatu tumbuhan seperti warna daun pengganti kopi. Olahan minuman
saat musim gugur. Pada beberapa berbahan dasar biji salak atau
penelitian disebutkan bahwa kenthos ini memiliki cita rasa yang
kelompok polifenol memiliki peran mirip dengan kopi robusta sehingga
sebagai antioksidan yang baik untuk tidak sedikit orang yang tertipu dan
kesehatan. Antioksidan polifenol mengira minuman ini adalah kopi asli.
dapat mengurangi risiko penyakit Namun dengan aroma yang tidak
jantung dan pembuluh darah dan terlalu tajam karena ada aroma
kanker. Terdapat penelitian yang salaknya serta rasa yang lebih lembut
menyimpulkan polifenol dapat dibandingkan kopi pada umumnya.
mengurangi risiko penyakit Perbedaan yang lainnya adalah pada
Alzheimer. Polifenol dapat “kopi” biji salak, citarasa buah salak
ditemukan pada kacang-kacangan, yang manis juga membuat kita tidak
teh hijau, teh putih, anggur perlu menambahkan gula yang
merah,anggur putih, minyak zaitun terlalu banyak.
dan turunannya, cokelat hitam, dan Kopi biji salak dipercaya mampu
delima. Kadar polifenol yang lebih membantu melancarkan pencernaan,
tinggi dapat ditemukan pada kulit menurunkan tensi darah dan kanker
buah seperti pada anggur,napel, dan prostat. Selain keunikan karena
jeruk. Manfaat biji salak ini tentu berasal dari bahan baku yang tidak
memerlukan kajian lebih lanjut dan biasa, minuman ini juga diklaim tidak
perlu pembuktian secara ilmiah. membawa efek samping bagi
penderita hipertensi karena di
dalamnya tidak seperti pada kopi
yang sebenarnya tentu kandungan
cafeinnya sangat berbeda. Hal ini
tentu dengan catatan dikonsumsi
pada dosis yang wajar. Bagi penderita
hipertensi, seringkali menghindari
kopi karena efek dari kandungan kopi
yang dapat meningkatkan detak
jantung. Selain diklaim aman untuk
penderita hipertensi, bagi yang
Gambar 3.3 Biji Salak
(Sumber: https://joss.co.id/2019/03/kopi-biji-salak-ini-bikinan memiliki asam urat juga bisa
-wonosobo/)
mencobanya. Sebenarnya untuk
Bagian yang biasanya paling tidak manfaat dari kandungan kopi biji
diminati dan tidak bisa dikonsumsi salak ini belum bisa dibuktikan
dari buah salak sekarang menjadi dengan hasil penelitian secara
suatu sajian yang menarik dan

109
Produk hasil Nabati

ilmiah. Karena penelitian ilmiah


tentang kopi biji salak ini masih
jarang dilakukan dan belum ada yang
mempublikasikan secara resmi
tentang kandungan zat gizi yang
terdapat dalam biji salak.
Proses pembuatan kopi biji salak bisa
cukup mudah yaitu limbah dari
olahan buah salak berupa biji ini
dikumpulkan lalu dipilih biji yang
sudah tua ditandai dengan warna biji Gambar 3.5 Kopi Biji Salak
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=zLbQ7odeAzs
yang hitam lalu dibersihkan dengan
Jika digambarkan dalam bentuk
cara dicuci bersih dan dikeringkan.
bagan proses, pembuatan biji salak
Selanjutnya layaknya membuat kopi
dapat dilihat pada Gambar 3.8
biasa, biji salak kering juga disangrai
berikut ini :
hingga benar-benar matang
sempurna tapi jangan sampai gosong. Biji salak tua optimum
Selanjutnya biji salak yang sudah
disangrai digiling dengan grinder
hingga menjadi serbuk lembut. Sortasi
Setelah itu dilakukan pengayakan
agar ukuran butirnya seragam dan
siap untuk dikemas. Pada pembuatan Pencucian
kopi biji salak dari 1 kilogram biji
salak segar diperoleh kurang lebih 1
ons serbuk “kopi” biji salak atau
rendemennya kurang lebih 10 %. Pengeringan

Contoh Soal :
Pada pembuatan kopi biji salak
menggunakan biji salak sebanyak 1 Penyangraian
kilogram biji salak segar dan
dihasilkan 1 ons serbuk kopi biji
salak. Hitunglah rendemen dari Penggilingan
produksi “kopi: biji salak tersebut!

Penyaringan

Pengemasan

Kopi Biji Salak


Gambar 3.6 Bagan Proses Pembuatan Kopi Biji Salak
Sumber: Dokumen penulis
Gambar 3.4 Penyangraian Biji Salak
Sumber : https://www.kaskus.co.id

110
Produk hasil Nabati

Dengan munculnya kreasi minuman 2. Pemanfaatan hasil samping buah kulit


kopi biji salak ini semakin menambah buah nanas
ide dan wawasan kita bahwa produk Nanas adalah buah yang memiliki
hasil pertanian sebagai bahan industri mata yang banyak dan memiliki
yang zero waste atau tanpa limbah warna kuning keemasaan. Nanas
masih memiliki potensi yang sangat memiliki segudang khasiat untuk
besar untuk dimanfaatkan. tubuh kita, baik untuk kecantikan
maupun kesehatan. Pohon nanas
sendiri dapat tumbuh subur di daerah
beriklim tropis seperti di Indonesia
dengan masa panen relatif singkat,
yaitu antara 2 sampai 3 kali setahun.
Tak hanya buahnya saja yang
berkhasiat, tetapi bagian lain dari
nanas juga berkhasiat seperti, kulit
yang berfungsi untuk membersihkan
batu marmer. Daun nanas berfungsi
sebagai piretik (penurun panas).
Lantas kita selalu berpikir tentang
kandungan apa yang ada pada buah
nanas. Ternyata dalam buah nanas
terdapat kandungan vitamin C yang
cukup tinggi atau sekitar 12 mg dalam
78 gr nanas

”Sri Sujarwati Meraih Omset Ratusan Juta dari


Olahan Salak Pondoh “, Demikian judul berita
yang diangkat dalam media sosial Tribun Bisnis
pada Minggu, 2 April 2017. Berlokasi di Desa
Wisata Kembang Arum, Turi, Sleman, berbagai
olahan produk pangan innovative berbahan
baku salak telah mengantarkan Ibu Sri
Sujarwati menjadi pengusaha sukses dengan
omset mencapai Rp50-100 juta per bulan.
Gambar 3.7. Kulit Buah Nanas
Jenis salak pondok super diolah menjadi Sumber : https://idnews.co.id
keripik salak, sedangkan jenis salak kualitas Nanas juga mengandung
non super diolah menjadi produk turunan lain phitochemical yang baik untuk
seperti dodol, geplak, bakpia, sirup, sari buah
kesehatan. Phitochemical adalah zat,
salak, dan lainnya. Selain mengolah daging
bukan gizi yang dapat dijumpai pada
buah salaknya, dengan konsep zero waste Ibu
tumbuhan yang memilki aktifitas
Sri juga memanfaatkan limbah dari buah salak
biologi yang menguntungkan tubuh,
menjadi produk dengan nilai manfaat dan
yakni sebagai antioksidan. Selain itu
ekonomi yang tinggi. Kulit yang biasanya
nanas juga mengandung enzim
hanya dibuang dan menjadi sampah diolah
bromelain yang dapat mengubah
menjadi teh, sedangkan biji salak diolah
protein pada susu daging dan gelatin
menjadi bubuk kopi yang bermanfaat untuk
sehingga membuat bahan makanan
menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan
menjadi basah. Karena sifatnya itu,
asam urat. (Tribunnews.com)

111
Produk hasil Nabati

nanas dapat mengempukan daging dengan nama nata de coco. Sedangkan


dengan meletakkan potongan nanas nata yang dibuat dari ekstrak buah
di atasnya, namun jangan terlalu lama nanas yang dikenal dengan nama nata
supaya tidak mengalami de pina.
kelembekkan. Meskipun terasa asam
buah nanas tidak berbahaya bagi
penderita maag . kandungan
phitochemicalnya dapat menurunkan
pH tinggi hingga dapat mengontrol
asam lambung.
Selama ini buah nanas dimanfaatkan
secara langsung dalam bentuk buah
segar. Selain itu dalam bentuk olahan
Gambar 3.8. Nata de Pina
nanas diolah menjadi selai dan sirup. Sumber : https://www.webstagram.one
Pada saat proses pengolahan buah
manas bagian yang paling banyak Buah nanas mempunyai kadar air
dimanfaatkan adalah bagian daging tinggi, tidak terdapat senyawa yang
buahnya. Sedangkan tongkol buah dapat menghambat pertumbuhan
nanas serta kulitnya biasanya hanya bakteri pembentuk nata, dan
dibuang begitu saja. Nah, bagian yang mengandung nutrien yang dibutuhkan
belum dimanfaatkan inilah yang untuk pertumbuhan bakteri tersebut
kemudian merupakan hasil samping dan pellikel nata. Buah nanas yang
dari buah nanas yang sebenarnya jika kandungan karbohidrat sekitar 13%
diolah lebih lanjut dapat yan terdiri dari beberapa gula tunggal,
menghasilkan produk dengan nilai misalnya glukosa 1,3-2% fruktosa
manfaat dan nilai ekonomi yang lebih 0,6-2,3%, sangat baik untuk
tinggi. digunakan sebagai bahan pembuat
nata. Selain menggunakan daging
Salah satu jenis produk yang dapat buahnya, nata de pina juga dapat
diolah dengan menggunakan bahan dibuat dari limbah buah nanas
dasar hasil samping buah nanas meliputi bonggol dan kulitnya. Dari
berupa kulit, ampas atau bonggol hasil penelitian Ismu Kusumanto,
buah nanas adalah nata. Nata adalah mengemukakan bahwa dari 1 kg kulit
makanan khas rakyat Filiphina yang nanas diblender dapat menghasilkan
biasanya digunakan sebagai makanan 2 liter media nata.
penyegar. Nata merupakan selulosa
yang dibentuk oleh Acetobacter Proses pembuatan nata de pina,
xylinum. Acetobacter xylinum dapat meliputi pembuatan media, starter
merubah 19% gula menjadi selulosa. dan pembuatan nata itu sendiri. Bahan
Selulosa yang terbentuk dalam media bahan yang diperlukan adalah sebagai
tersebut berupa benang-benang yang berikut :
bersama-sama polisakarida a. Bahan pembuatan media
membentuk jalinan yang terus 1) Kulit buah nanas 1 kg
menerus menebal menjadi lapisan 2) gula 100 g/lt filtrat
nata (Wardhanu 2009). Bahan baku
yang sudah umum digunakan sebagai 3) amonium phosfat 5 g/lt
media untuk membuat nata adalah air filtrate
kelapa yang produknya dikenal 4) asam cuka

112
Produk hasil Nabati

b. Bahan pembuatan starter keadaan panas, sari buah


1) 100 ml sari buah nanas dimasukkan kedalam botol steril,
kemudian ditutup rapat
2) yeast ekstrak agar 0,25 g
menggunakan alat penutup botol.
3) K2HPO4 0,5 g Botol yang berisi filtrat
4) MgSO4 0,06 g disterilisasikan pada suhu 1000C
5) gula pasir 10 g selam 30 menit, kemudian
dinginkan.
6) agar-agar 2 g
b. Pembuatan starter
7) air bersih
Starter dibuat dari kultur yang
8) asam cuka
terbaik dan murni. Media starter
9) b i a k a n m u r n i b a k t e r i yang digunakan adalah yeast
Acetabacter xylium ekstrak agar. Media ini dibuat
c. Bahan Pembuatan nata de pina dengan cara mencampurkan 100
1) Media yang sudah disiapkan ml sari buah nenas, yeast ekstrak
agar 0,25 g, K2HPO4 0,5 g, MgSO4
2) Starter
0,06 g, gula pasir10 g dan agar-
agar 2 g, kemudian diencerkan
Peralatan produksi yang dibutuhkan dengan air bersih. Untuk
dalam pembuatan nata de pina mempercepat pelarutan bahan
meliputi erlenmeyer, timbangan, tersebut perlu dilakukan
baskom, kain saring, blender, pisau, pemanasan.
talenan, kompor, panci, pengaduk, Selanjutnya larutan didinginkan
nampan, timbangan, stoples. dan ditambahi asam cuka sampai
Langkah-langkah yang dilakukan pH 4,5 kemudian disterilisasikan
dalam pembuatan nata de pina dari dalam autoklof pada suhu 1210C
kulit buah nanas mengikuti tahapan selama 15 menit. Selanjutnya
sebagai berikut : larutan diinokulasi dengan biak
a. Pembuatan media murni bakteri acetabacter xylium,
dengan cara menggoreskan diatas
Kulit buah nanas dicuci bersih,
permukaan media secara zig-zag,
kemudian dipotong kecil-kecil.
kemudian diinkubasi pada suhu
Potongan-potongan ini
kamar selama 48 jam sambil
dihancurkan dengan blender,
digoyang-goyang.
selanjutnya disaring dengan kain
saring. Hasil saringan didiamkan c. Pembuatan nata de pina
selama satu jam untuk Media berupa filtrat atau sari kulit
mengendapkan padatan yang buah nenas diinokulasi dengan
masih ada, kemudian filtrat bakteri starter pada suhu terbaik
diambil. Filtrat selanjutnya 30 0 C selama 15 hari. Selama
ditambahkan dengan gula 100 inkubasi, wadah ditutup rapat
g/lt. Dapat juga ditambahkan dengan plastik. Setelah
amonium phosfat 5 g/lt filtrat. berlangsung selama 15 hari, sari
Tingkat keasaman dari filtrate buah nenas akan menggumpal dan
diatur dengan penambahan asam membentuk lapisan tebal
cuka sampai pH 4,5. Selanjutnya diatasnya. Lapisan ini dinamakan
larutan tadi dimasak pada suhu pelikel. Pelikel ini kemudian
90oC selam 15-20 menit. Dalam dipotong kecil-kecil, selanjutnya

113
Produk hasil Nabati

ditiriskan dan direndam dalam air pisang. Sejak diketahui manfaat


bersih selam 2-3 hari untuk bagian lain dari tanaman pisang yang
menghilangkan asamnya. memiliki kandungan dan manfaat bagi
Selanjutnya potongan tadi direbus kesehatan tubuh, maka mulai
selama 30 menit untuk dimanfaatkan sebagai bahan olahan
menghilangkan sisa-sisa asam produk pangan oleh masyarakat.
yang belum hilang dengan Hasil utama dari tanaman pisang yaitu
perendaman, lalu segera buah pisang dikategorikan sebagai
ditiriskan. bahan pangan utama. Sementara itu,
Untuk menghasilkan nata de pina kulit pisang, daun, akar, batang, dan
yang manis dan memperpanjang jantung pisang dikategorikan sebagai
daya simpannya, potongan pelikel bahan pangan hasil samping dari
dapat direndam dalam larutan gula tanaman buah pisang. Masyarakat
selama 24 jam supaya gula banyak memanfaatkan daun pisang
meresap kedalamnya, kemudian untuk membungkus. Biasanya daun
dipanaskan sampai semua gulanya pisang digunakan untuk membungkus
larut. Selanjutnya potong- tempe, ikan yang dipepes atau di
potangan pelikel dimasukkan panggang. Bunga pisang atau yang
botol ditambah sirup dengan sering disebut dengan jantung pisang
perbandingan nata dan sirup 3:1. biasanya dimanfaatkan untuk dibuat
Kemudian disterilisasi dengan sayur, karena kandungan protein,
autoklaf pada suhu 1210C selam 15 vitamin, lemak dan karbohidratnya
menit. tinggi. Selain dibuat sayur, bunga
3. Pemanfaatan Hasil Samping Buah pisang ini dapat pula dibuat manisan,
Pisang agar, maupun lalapan. Batang pisang
banyak dimanfaatkan oleh manusia.
Tanaman pisang memang banyak
Misalnya untuk membuat lubang pada
dimanfaatkan untuk berbagai
bangunan, alas untuk memandikan
keperluan hidup manusia. Buah pisang
mayat, untuk menutup saluran air bila
banyak digunakan sebagai makanan
ingin mengalirkan air atau membagi
seperti tepung, sale, sari buah, pisang
air, dan baik pula untuk kompos. Selain
goreng, pisang rebus, keripik pisang,
itu, air dari batang pisang dapat
kolak pisang, getuk pisang, dan sayur
dimanfaatkan sebagai penawar racun
buah pisang muda. Selain itu buah
dan pengobatan tradisional (Satuhu
pisang hijau dapat dapat untuk gurah
dan Supriyadi, 1992).
(Satuhu dan Supriyadi, 1992).
Selain hasil samping berupa kulit,
Sebenarnya apabila tanaman pisang
daun, dan batang pisang hasil samping
diamati, sebagian orang berfikir hanya
lain dari tanaman pisang adalah
buahnya saja yang bisa dimakan.
bonggol pisang. Pengertian bonggol
Dengan berkembangnya ilmu
pisang ini adalah batang tanaman
pengetahuan dan teknologi, diketahui
pisang yang berupa umbi batang dari
bahwa semua bagian tanaman pisang
batang aslinya. Bonggol merupakan
dapat dimanfaatkan. Bagian yang bisa
sifat khas rhizoma dari tanaman
dimanfaatkan dari tanaman pisang
monocotyedonael yang dapat
yaitu buah, kulit pisang, daun, akar,
menumbuhkan anakan baru. Bila
batang dan jantung pisang. Umumnya
rhizoma dibelah dari atas ke bawah
orang akan memakan buah pisang dan
terlihat bagian paling tengah yang
kurang memanfaatkan bagian lain dari
disebut central cylinder, sedangkan

114
Produk hasil Nabati

lapisan luarnya disebut cortex. Bagian tersebut merupakan alternatif


di atasnya merupakan tempat tumbuh sumber serat untuk mensubtitusi
batang yang terdiri dari pelepah- tepung terigu. Penggunaan tepung
pelepah (Munadjim, 2006 di dalam bonggol pisang untuk mensubstitusi
Nofalina, 2013). Pada saat panen tepung terigu tidak serta merta bisa
bonggol pisang dari pohon pisang dilakukan pada semua jenis produk.
terdapat penanganan khusus, agar Pada produk cake yang tidak
hasil bonggol pisang yang dipanen membutuhkan pengembangan yang
tidak mempengaruhi kualitas dari intensif, tepung terigu bisa digunakan
bonggol pisang tersebut. Penanganan untuk mensubstitusi sebagian tepung
pasca panen merupakan tahapan terigu yang dibutuhkan.
kegiatan yang dilakukan pada saat Pada prosedur pembuatan tepung
setelah panen agar hasil pertanian bonggol pisang diperlukan bahan-
siap dan aman digunakan oleh bahan berupa bonggol pisang dan
konsumen dan atau diolah lebih lanjut Natrium bisulfit.
oleh industri. Pada saat panen
terdapat faktor yang mempengaruhi
kualitas bonggol pisang yaitu pada
saat penebangan pohon pisang lebih
baik bonggol pisangnya juga ditebang
kemudian langsung diambil untuk
diolah. Jika dibiarkan di tanah tanpa
penanganan yang tepat, umbi-umbian
tersebut akan memburuk keadaannya
apabila dibiarkan selama 3 hari, hal Gambar 3.9 Bonggol Pisang
Sumber : http://www.jogja.co
tersebut akan menjadikan perubahan
Bonggol pisang dipilih yang masih
warna pada bonggol pisang yang
segar dan tidak terdapat kerusakan
disebut dengan sistem respirasi pada
terutama kerusakan biologis seperti
umbi tersebut (Nofalina,2013)
busuk. Natrium metabisulfit
Respirasi menyebabkan
digunakan untuk mencegah terjadinya
berkurangnya cadangan makanan
browning pada umbi bonggol pisang
(dalam bentuk pati, gula, dan lain-lain
selama proses pembuatan tepung,
dalam komoditas, mengurangi rasa
sehingga bisa dihasilkan tepung
dari komoditas (terasa hambar dan
dengan warna putih.
memacu pembusukkan
(Kartasapoetra, 2001di dalam Sedangkan untuk peralatan yang
Nofalina, 2013). Oleh karena itu dibutuhkan pada saat proses
penyimpanan setelah panen dapat pengolahan bonggol pisang menjadi
mempengaruhi kualitas dari bonggol tepung adalah pisau,talenan, pasah,
pisang tersebut (Nofalina, 2013). bak pencucian, pengatus, loyang,
cabinet dryer, grinder, ayakan 80
Biasanya bonggol pisang muda
mesh dan press sealer. Proses
dimanfaatkan untuk sayur (Satuhu dan
pembuatan tepung bonggol pisang
Supriyadi, 1992). Pemanfaatan
menurut Saragih, 2013 mengikuti
bonggol pisang lain yang bisa
langkah-langkah sebagai berikut :
menaikkan nilai ekonomi dan daya
gunanya adalah pengolahan bonggol a. Bonggol pisang dibersihkan dari
pisang menjadi tepung. Tepung kulit pelepah, kotoran yang masih

115
Produk hasil Nabati

menempel tanah, akar dan dicuci yaitucake. Salah satu jenis cake yang
bersih. bisa dikembangkan dengan
b. Bonggol pisang dipotong-potong menggunakan tepung bonggol pisang
dengan pisau setebal 0,5cm adalah brownies. Selain itu untuk
memperkaya khasanah sumber
c. Potongan bonggol pisang lalu
tepung yang telah ada misalnya
dicuci kembali sampai benar-
tepung talas, tapioka, garut ubi jalar,
benar bersih.
buah pisang, sukun, dan serealia, maka
d. Bonggol pisang ditimbang 3000 pemanfaatan tepung bonggol pisang
gram bonggol pisang. dalam produk kue brownies kukus ini
e. Bonggol direndam dalam larutan akan memiliki nilai gizi yang tinggi
% Natrium bisulfit 1000 ppm terhadap kue brownies yang
selama 30 menit untuk mencegah dihasilkan dari bonggol pisang
proses pencoklatan (browning). tersebut yang selama ini hanya
f. Kemudian dikeringkan dalam oven dibiarkan membusuk di tanah
selama 17 jam pada suhu 70°C (Saragih,dkk , 2007) Pemanfaatan
hingga kering. bonggol pisang ini menjadi tepung
didasarkan bahwa bonggol
g. Setelah kering dilakukan
merupakan komponen polisakarida
penghalusan dan pengayakan 60
yang tentunya bisa diolah menjadi
mesh hingga didapatkan tepung
sumber tepung baru. Bonggol pisang
bonggol pisang.
kaya akan serat pangan, serat kasar
h. Tepung selanjutnya dikemas rapat terbukti mampu mencegah berbagai
menggunakan plastik dan dipress macam penyakit diantaranya penyakit
gigi, diabetes melitus, tekanan darah
tinggi, kanker usus besar, penyakit
divertikulosis dan konstipasi,
obesitas, jantung koroner, batu
empedu serta meningkatkan
kesehatan mikroflora usus (Saragih,
dkk. 2010 didalam Saragih, 2013).
Pengembangan produk baru dan
diversifikasi olahan dari berbagai
tepung dalam menunjang ketahanan
pangan selama ini masih terfokus
pada sumber daya tepung yang ada
seperti tepung terigu, beras, jagung,
Gambar 3.10. tepung Bonggol Pisang
Sumber : https://www.tokopedia.com
dan tapioka. Potensi pengembangan
tepung yang berasal dari hasil
Tepung bonggol pisang yang baik samping pengolahan komoditas
memiliki kriteria mendekati tepung olahan nabati masih belum maksimal,
terigu sesuai standard SNI seperti bonggol pisang yang biasanya
diantaranya yaitu memiliki warna setelah dipanen pisangnya, bonggol
putih, lolos ayakan 60 mesh dan kadar hanya dibiarkan membusuk di lahan
air < 12 %. Tepung bonggol pisang pertanian.
selanjutnya dapat digunakan sebagai
bahan pensubstitusi terigu pada
beberapa produk diantarnya

116
Produk hasil Nabati

C. Pemanfaatan Hasil Samping Olahan


Sayuran
Dengan kemampuan berpikirnya para ahli
pertanian menemukan manfaat dan
kandungan pada berbagai macam bahan
pangan sayuran bagi kesehatan dan
kebutuhan variasi olahan pangan.
Mengolah hasil pangan sayuran menjadi
Gambar 3.11 Ilustrasi Brownies Bonggol Pisang
Sumber : http://jogja.tribunnews.com berbagai olahan minuman dan makanan
Proses pembuatan brownies tepung yang sangat menggugah selera sangatlah
bonggol pisang menurut Suganti, menarik dan menyenangkan.
2009 membutuhkan bahan-bahan Biasanya saat kita mengolah bahan pangan
sebagai berikut : sayuran ada banyak bagian sayuran yang
a. Margarin 50 gr tidak digunakan atau dibuang seperti
batang/tangkai, kulit, maupun daun bagian
b. Telur 180 gr
luar dari sayuran. Kita seringkali hanya
c. Gula 65 gr menggunakan bagian dari bahan pangan
d. Cake emulsifier 3 gr sayuran yang umumnya dikonsumsi oleh
e. Susu bubuk 13 gr manusia. Padahal menurut para ahli
pertanian dan saintis, ditemukan
f. tepung terigu 65 gr
kandungan nutrisi dan bermanfaat untuk
g. tepung bonggol pisang 65 gr kesehatan manusia. Bahkan kadang bagian
Peralatan-peralatan pokok yang sayuran yang dibuang tersebut paling
dibutuhkan pada pembuatan brownies mengandung vitamin. Bagian tersebut
bonggol pisang meliputi mixer, loyang yang kemudian disebut sebagai bahan
dan oven. Sedangkan proses pangan hasil samping sayuran.
pembuatan brownies bonggol pisang Bahan pangan hasil samping sayuran
mengikuti langkah-langkah sebagai adalah bahan samping atau bagian lain
berikut : yang dihasilkan dari tanaman sayuran
a. margarine dilelehkan sampai cair (selain dari pada bahan pangan utama
b. Telur, gula dan cake emulsifier sayuran) yang masih bisa dimanfaatkan.
dikocok sampai mengembang Hasil samping dari sayuran dapat
dimanfaatkan sebagai olahan pangan yang
c. Masukkan susu bubuk, tepung
dapat dikonsumsi oleh manusia dan ada
terigu, tepung bonggol pisang,
juga yang dikonsumsi oleh hewan.
tepung maizena, aduk.
Beberapa hasil samping dari olahan bahan
d. Margarine yang telah dicairkan
pangan sayuran yang masih bisa
dimasukkan ke da\lam adonan dan
dimanfaatkan di antaranya kulit daun
diaduk perlahan menggunakan
bawang, tangkai dan daun brokoli, tangkai
spatula
dan daun wortel dan kulit kentang.
e. Masukkan adonan ke dalam Tahapan pembuatan pengolahan hasil
loyang, kemudian kukus adonan samping sayuran harus selalu diperhatikan
selama 20 menit sehingga matang. agar produk pengolahan pangan yang
f. Setelah dingin, brownies bisa dihasilkan tepat dalam pengolahan,
diberi toping sesuai selera dan nikmat dalam rasa, dan hendaknya juga
selanjutnya dikemas. memperhatikan estetika penyajian dan
pengemasan. Hal ini dimaksudkan agar

117
Produk hasil Nabati

dapat menarik bagi konsumen. Selain itu merah memiliki umbi berwarna ungu
dalam pembuatan produk pangan,dari dengan kulit berwarna kemerahan.
hasil samping sayuran hendaknya perlu
memperhatikan keamanan penggunaan
bahan pangan dan kebersihan dalam
bekerja.
Berikut ini pembahasan lebih menyeluruh
tentang pemanfaatan beberapa hasil
samping sayuran.
1. Pemanfaatan hasil samping umbi Gambar 3.12. Bawang Merah dan Bawang Putih
Sumber : https://www.merdeka.com
bawang Pada penggunaanya sebagai bahan
Bawang merah dan bawang putih bumbu saat proses pengolahan
merupakan jenis umbi lapis yang dilakukan pengelupasan kulit bagian
digunakan secara luas di masyarakat. terluar dari umbi yang kering. Kulit
Umbi lapis adalah sejenis umbi- tersebut biasanya kemudian hanya
umbian yang terbentuk dari tumpukan dibuang dan menjadi limbah.
daun yang rapat dalam format roset. Sebenarnya kulit bawang ini memiliki
Umbi lapis terbentuk dari beberapa potensi sendiri sehingga dapat
suku monokotil atau tumbuhan memiliki nilai tambah dan tidak
berkeping satu seperti liliaceae dan sekedar menjadi limbah dan diolah
amaryllidaceae. Jenis umbi ini menjadi kompos.
dianggap berbeda dengan jenis umbi
lain sebab karbohidrat yang
diakumulasikan bukan dalam bentuk
polisakarida.
Pada bagian pangkal umbi lapis
terdapat bagian yang agak keras yang
sering disebut cakram, Cakram
tersebut sebenarnya adalah batang
yang akan tumbuh lapisan-lapisan
daun lunak, tebal serta berair Gambar 3.13. Kulit Bawang Merah dan Bawang Putih
Sumber : https://iqmaltahir.wordpress.com
kemudian terbentuk struktur
Jika kulit bawang dikeringkan maka
membengkak yang disebut umbi.
bahan ini yang masih memiliki warna
Apabila lapisan yang terbentuk kecil
karakteristik ini dapat digunakan
dan saling menyirap maka disebut
untuk bahan seni. Lapisan kulit
squama (sisik) dan apabila lapisan
bawang ini dapat digunakan untuk
yang terbentuk besar dan saling
menyusun lukisan mosaic
menutupi maka disebut tunica.
membentuk pola atau gambar
Bawang merah (Allium cepa var tertentu. Dengan kreativitas tertentu
ascalonicum) dan bawang putih maka dapat diperoleh hasil karya seni
(Allium sativum) dapat dibeli di pasar yang bagus. Lembaran-lembaran kulit
atau toko berupa umbi yang masih bawang ini dapat ditempel
terbungkus lapisan kulit kering. menggunakan lem kertas,
Bawang putih maka memiliki umbi membentuk pola yang diinginkan.
berwarna kekuningan dengan kulit Kombinasi warna merah dan putih ini
berwarna putih. Sedangkan bawang dapat disusun secara artistic sesuai
keinginan pembuatnya.

118
Produk hasil Nabati

enzimallinase dan dialil dilsulfida.


Umbi bawang putih mengandung
minyak atsiri 0,1-0,5% yang
mempunyai unsur utama aliin (S-allyl-
L-Cysteine sulfoxide) dan berisi pula
diallil disulfida, alil propil disulfidadan
Gambar 3.14 Kerya Seni dari Kulit Bawang
Sumber : https://www.liputan6.com
senyawa sulfur organik lainnya
(Kartasapoetra, 1996). Dilihat dari
Dari sisi komposisi bahan, maka kandungan kimia bawang putih
limbah kulit bawang ini juga dapat tersebut, allicin adalah senyawa
dimanfaatkan secara khusus. Perlu antimikroba yang sangat peka
diketahui bahwa bawang khususnya terhadap bakteri baik gram positif
bawang putih banyak mengandung maupun negatif. Allicin (CAS No 539-
minyak atsiri yang berkhasiat sebagai 86-6) ini dianggap sebagai senyawa
antibakteri sehingga dapat yang bertanggungjawab
memperpanjang masa simpan produk. mengawetkan makanan.
Salah satu contoh pemanfaatan kulit
bawang untuk mengawetkan produk
adalah penggunaannya dalam
pengolahan telur pindang. Telur
pindang pada dasarnya diproses
dengan cara perendaman dalam Gambar 3.16. Kimia Senyawa Allicin
bahan pengawet. Bahan pengawet Sumber : https://www.kompasiana.com

yang digunakan adalah berupa Pada pemanfaatan kulit bawang dalam


bumbu-bumbu dapur yang utamanya pengolahan telur pindang
adalah kulit bawang baik bawang menurut Anonim, 2016 bahan – bahan
putih maupun bawang merah. Tentu yang diperlukan adalah sebagai
saja bahan ini masih ditambah dengan berikut :
bahan lain seperti garam, daun salam a) telur ayam 6 buah
dan beberapa bahan lain. Jika telur
b) air 1 liter
rebus hanya mampu bertahan 1 – 2
hari, telur pindang dapat bertahan c) kulit bawang merah 250 g
hingga + 1 minggu. d) daun jambu biji 8 lembar
e) daun salam 5 lembar
f) serai 2batang
g) lengkuas 2 cm
h) garam 2 sdt
Peralatan yang dibutuhkan sangat
sederhana yaitu hanya berupa panci
perebus saja. Sedangkan langkah
kerja proses pengolahan telur pindang
dengan memanfaatkan kulit umbi
bawang adalah sebagai berikut :
Gambar 3.15 Telur Pindang
Sumber : https://iqmaltahir.wordpress.com a) T e l u r d i c u c i b e r s i h a t a u
Liu (2006) menyatakan bahwa, menggunakan sabun jika
bawang putih mengandung zat kimia diperlukan
antara lain, minyak atsiri, alliin, allicin,

119
Produk hasil Nabati

b) T e l u r d a n b u m b u - b u m b u vitamin C hingga asam folat. Di luar


dimasukkan dalam panci negeri kentang dikenal sebagai
kemudian direbus selama 10 makanan pokok sedangkan di
menit dengan api sedang hingga Indonesia masih dianggap sebagai
matang. sayuran. Pada kentang terdapat zat
c) Telur yang sudah matang diangkat solanin yang dapat digunakan sebagai
kemudian diketok hingga kulitnya obat penenang , anti kejang, anti jamur
retak agar timbul motif. dan pestisida.
d) Rebus kembali selama + 3 jam
dengan api kecil sehingga akan
timbul motif pada kulit telur.
e) T e l u r s e l a n j u t n y a d i a n g k a t
kemudian dapat dikemas dan
disimpan.
Gambar 3.17 Umbi Kentang
Penyimpanan telur pindang dapat Sumber : https://mitalom.com
dilakukan pada suhu ruangan dan Kentang, selain dikonsumsi dalam
dapat bertahan hingga 1 – 2 minggu. keadaan segar, dewasa ini tidak
Dengan demikian mamanfaatkan kulit sedikit diolah menjadi berbagai hasil
bawang merah maupun bawang putih industri makanan jadi atau setengah
dalam memproduksi telur pindang jadi. Pemanfaatan kentang antara lain
mampu meningkatkan daya simpan adalah kentang rebus, kentang kukus,
telur. Di samping itu kulit bawang kroket kentang, soup kentang,
merah dan bawang putih yang pergedel kentang, chip kentang, dan
biasanya hanya menjadi limbah pati kentang. Pada saat pengolahan
mampu ditingkatkan nilai pada umunya kentang hanya
ekonominya. dimanfaatkan bagian daging umbinya
Jadi kalau di dapur rumah sering kemudian membuang kulitnya.
menghasilkan limbah kulit bawang, Padahal kulit kentang masih bisa
maka tidak ada salahnya mencoba diolah menjadi makanan yang sama
untuk dimanfaatkan dalam kandungan gizinya setara dengan
pembuatan telur pindang. Kulit umbi kentang itu sendiri. Pada kulit
bawang dikumpulkan, kemudian jika kentang kandungan nutrisi penting
sudah terkumpul banyak dapat yang terdapat di dalamnya
digunakan sebagai ramuan bumbu diantaranya Kalium, Niacin yang
untuk pengawetan telur. berupa Vitamin B6, Serat, Zat besi dan
Vitamin C. Tentu saja akan bisa
2. Pemanfaatan Hasil Samping Kentang
memberikan keuntungan yang luar
Kentang adalah salah satu contoh biasa bagi tubuh, jika mengonsumsi
tumbuhan umbi batang dari spesies kulit kentang ini.
Solanaceae yang sering kita jumpai.
Kentang merupakan tanaman
semusim yang hidup di daerah dingin
atau dataran tinggi untuk daerah
beriklim tropis. Kentang banyak
mengandung karbohidrat,
mineral,protein, karotenoid, polifenol,
dan sejumlah vitamin mulai dari Gambar 3.18 Kulit Kentang
Sumber : http ://www.101dunia.com

120
Produk hasil Nabati

Pengetahuan masyarakat mengenai c. Campurkan kulit kentang dan


berbagai macam kandungan penting bumbu yang sudah dihaluskan
yang terdapat di dalam kulit kentang d. Goreng dalam minyak panas
serta cara pemanfaatannya masih sampai warna kuning kecoklatan
sangat rendah sehingga mereka akan
e. Angkat dan dinginkan, kemudian
membuang kulit kentang tersebut,
kurangi kadar minyaknya
dan hanya memanfaatkan pada daging
menggunakan spinner
kentangnya saja. Salah satu contoh
produk olahan dari kulit kentang yang f. Kemas menggunakan plastik
memiliki kandungan gizi dan citarasa pengemas.
yang enak adalah keripik kulit Pada skala rumah tangga keripik kulit
kentang. kentang dapat dijadikan sebagai
camilan. Sedangkan pada industri
yang menggunakan kentang sebagai
bahan baku seperti industri keripik
kentang maka keripik kulit kentang
dapat dijadikan sebagai produk hasil
samping.
Contoh Soal:
Kentang merupakan komoditas yang
sangat mudah mengalami browning
jika umbinya dikupas atau dipotong.
Begitu pula dengan bagian dalam
Gambar 3.19 Keripik Kulit Kentang
Sumber: www.thekitchn.com kulitnya. Upaya apa yang dapat
dilakukan untuk mencegah browning
Keipik kulit kentang menggunakan
pada kulit kentang supaya produk
bahan dasar berupa kulit kentang hasil
hasil pemanfaatan kulit kentang
dari pengupasan kentang segar.
berkualitas baik dari sisi warnanya?
Bahan-bahan yang diperlukan dalam
pembuatan keripik kentang adalah 3. Pemanfaatan hasil samping brokoli
sebagai berikut: Brokoli (Brassica oleracea) adalah
a. Kulit kentang 500 gram sayuran yang masuk golongan kubis-
kubisan. Bentuknya mirip dengan
b. Garam 10 gram
kembang kol, hanya saja kuntum
c. Bawang putih 5 gram brokoli berwarna hijau tua, sedangkan
d. Lada 3 gram kembang kol berwarna putih. Brokoli
e. Minyak goreng ½ liter memiliki kandungan gizi yang sangat
bermanfaat bagi tubuh. Pada bunga
Peralatan yang diperlukan untuk
brokoli terdapat kandungan
membuat keripik kulit kentang cukup
karbohidrat, protein, lemak,
sederhana terdiri dari panci, alat
kolesterol, serat, sodium, kalium,
penggorengan dan spinner. Proses
kalsium, zat besi, mangnesium,
pembuatannya mengikuti langkah
vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin
sebagai berikut :
K, Zinc dan beberapa zat lainnya yang
a. Cuci bersih kulit kentang baik bagi tubuh.
b. Haluskan garam, bawang putih dan Pada penggunaannya brokoli secara
lada umum yang dimanfaatkan adalah

121
Produk hasil Nabati

Praktikum
pada bagian kuntum bunganya. PEMBUATAN ACAR BATANG BROKOLI
S e d a n g k a n b a g i a n d a u n d a n Bahan-bahan yang iperlukan :
batangnya tidak dimanfaatkan dan
dibuang. Padahal sebenarnya pada 1. Batang brokoli
bagian tersebut juga memiliki 2. Mentimun
kandungan gizi yang hampir sama. 3. Wortel
Bahkan batang brokoli mengandung 4. Bawang merah
sedikit lebih banyak kalsium, zat besi
dan vitamin C per gram, dibandingkan 5. Cabai rawit
d e n g a n k u n t u m b u n g a n y a . 6. Air
Pemanfaatan hasil samping brokoli 7. Garam
akan memberikan nilai tambah pada 8. Gula
komoditas tersebut.
9. Cuka
Langkah kerja :
1. Potong kecil-kecil batang brokoli,
mentimun dan wortel.
2. Isi stoples kaca dengan air matang, bawang
merah utuh, garam dan gula.
3. Beri beberapa tetes cuka.
4. Masukan potongan kecil ketimun, wortel
serta cabai rawit dan bawang ke stoples.
5. Pastikan semua bahan terendam dan
Gambar 3.21 Brokoli
Sumber : http://sayuranindonesia.com diamkan kurang lebih 30 menit
B e b e r a p a m a c a m c o n t o h Acar yang menggunakan batang brokoli
p e m a n f a a t a n b a t a n g b r o k o l i sebagai salah satu bahan bakunya perlu
diantaranya yaitu dimasak dengan disimpan pada almari pendingin untuk
cara ditumis, menjadi bahan soup, meningkatkan daya simpannya sebelum pada
sebagai bahan salad atau difermentasi akhirnya dikonsumsi
dalam bentuk acar. Berikut ini adalah
cara pengolahan batang brokoli
menjadi acar.

D. Pemanfaatan Hasil Samping Umbi-


Umbian
Umbi-umbian adalah berbagai jenis umbi
(bangsa keladi dan sebagainya), dapat
menjadi pengganti nasi di musim paceklik
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jenis
umbi-umbian yang banyak tumbuh di
Gambar 3.22.Batang Brokoli
Indonesia antara lain ubi kayu/singkong,
Sumber : https://magazine.job-like.com ubi jalar/ubi, kentang, talas, kimpul, garut,
gembili, dan suweg. Umbi-umbian ini
banyak mengandung karbohidrat,
sehingga dapat digunakan makanan
pengganti nasi dengan indeks glikemik

122
Produk hasil Nabati

acid yang biasanya lebih rendah dari pada dari tapioka kasar yang mengalami
beras/nasi. penggilingan kembali. Pabrik tepung
Umbi-umbian merupakan bahan hasil tapioka kasar sebagai bahan mentah yang
pertanian yang mudah rusak. Masa simpan dibeli dari pedagang-pedagang kecil dari
umbi-umbian seperti ubi kayu hanya desa-desa. Pembuatan tepung tapioka
berkisar antara 4-5 hari. Ubi kayu yang kasar dilakukan dengan memarut singkong
disimpan yang melebihi masa simpannya yang telah dikupas dan dicuci. Dengan air
akan menjadi hitam atau biru. Sedangkan yang mengalir, parutan singkong diperas
untuk ubi jalar, masa simpannya apabila melalui saringan. Filtrat ditampung dan
dalam kondisi yang baik berkisar antara 4- pemerasan diakhiri bila filtrat yang ke luar
6 bulan. Selain dari masa simpannya, sudah jernih dan larutan dibiarkan
umbi-umbian biasanya nilai ekonominya mengendap. Endapan dicuci dengan air
tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu perlu dan air pencuci dibuang sampai bersih.
dilakukan pengolahan sehingga masa Endapan dikeringkan di atas tampi sampai
simpan dan nilai ekonomisnya akan kering sedangkan ampas singkong yang
meningkat. Selain dimakan dengan cara telah tersangkut di atas seringan tersebut
dikukus atau direbus, umbi-umbian juga disebut onggok (Koswara, 2009)
dapat dibuat berbagai olahan yang akan Dalam industri pangan termasuk di
meningkatkan nilai ekonomis bahan dalamnya adalah industri tepung tapioka,
tersebut. limbah dapat menimbulkan masalah bagi
Salah satu jenis umbi yang banyak lingkungan. Limbah industri pangan juga
dimanfaatkan adalah singkong atau ubi dapat menimbulkan masalah dalam
kayu. Ubi kayu di Indonesia masih penanganannya karena mengandung
digolongkan sebagai hasil pertanian sejumlah besar karbohidrat, protein,
sekunder, karena sebagai makanan pokok, lemak, garam-garam mineral dan sisa-sisa
Indonesia masih sebagian besar bahan kimia yang digunakan dalam
mengutamakan beras. Walaupun sebagai pengolahan dan pembersihan (Jenie dan
hasil pertanian sekunder, tetapi produksi Rahayu dalam Najib, 2013)
ubi kayu lebih tinggi apabila dibandingkan Pada umumnya, limbah industri pangan
dengan jagung, dan ubi jalar yang juga tidak membahayakan kesehatan
berperan sebagai hasil pertanian masyarakat, karena tidak terlibat langsung
sekunder. Pada pemanfaatannya ubikayu dalam perpindahan penyakit. Akan tetapi
dalam skala besar ubi kayu dijadikan kandungan bahan organiknya yang tinggi
sebagai bahan baku tepung tapioka dapat bertindak sebagai sumber makanan
untuk pertumbuhan mikroba (Jenie dan
Rahayu dalam Najib, 2013). Pada industri
pembuatan tepung tapioka limbah industri
terdiri dari dua jenis, yaitu limbah cair dan
limbah padat. Limbah cair akan mencemari
air, sedangkan limbah padat akan
menimbulkan bau yang tidak sedap,
Gambar 3.23 Ubi Kayu
Sumber : http://ptnasa.net apabila tidak ditangani dengan tepat
Tepung tapioka juga sering disebut tepung (Najib, 2013)
aci atau tepung kanji. Tepung tapioka pada 1. Penanganan limbah padat tepung
umumnya dibagi menjadi dua, yaitu tapioka
tapioka halus dan tapioka kasar.
Onggok tapioka merupakan limbah
Pembuatan tepung tapioka halus biasanya

123
Produk hasil Nabati

padat industri tapioka yang berupa Najib, 2013). Oleh karena itu, untuk
ampas hasil ekstraksi dari pengolahan menekan biaya yang tinggi tersebut
tepung tapioka. Dalam industri dapat dilakukan pemisahan kembali
tapioka dihasilkan 75% onggok produk-produk yang berguna dari
tapioka dari total bahan baku yang limbah tersebut.
digunakan. Onggok tapioka merupakan limbah
industri pangan yang jumlahnya
sangat banyak dan akan menjadi
polusi bila tidak segera ditangani.
Oleh karena itu diperlukan usaha
untuk memanfaatkan onggok tapioka
dengan mengolahnya kembali
menjadi suatu produk, sehingga
pencemaran lingkungan dapat
berkurang dan nilai guna onggok
dapat meningkat. Tepung onggok
Gambar 3.24. Onggok
Sumber : https://kawidkapan.blogspot.com memiliki kandungan gizi seperti
tertera pada Tabel di bawah ini :
Jumlah onggok tapioka yang
J k L ] n] i a pa n L a noa j p] oa $! %
dihasilkan dari industri kecil dengan
bahan baku lima kg per hari 1 K a r b o h id r a t 6 8 ,0 0

menghasilkan onggok tapioka 2 P r o t e in 1 ,5 7

sebanyak 3,75 kg. Sedangkan industri 3 Lem ak 0 ,2 6

menengah dengan bahan baku rata- 4 S e ra t k a sa r 1 0 ,0 0

rata sebanyak 20 kg per hari 5 K a d a r a ir 2 0 ,0 0

menghasilkan 15 kg onggok tapioka Tabel 3.1. Kandungan nutrisi Ampas singkong/onggok


dan industri besar dengan bahan baku Sumber: http://agribisnis.web.i

600 kg per hari dapat menghasilkan Pengolahan onggok tapioka menjadi


onggok tapioka sebanyak 450 kg. Dari minyak merupakan suatu cara
data tersebut terlihat bahwa jumlah alternatif penanganan limbah secara
onggok yang dihasilkan dari industri efektif, karena dapat mengurangi
tepung tapioka sangat besar (Najib, pencemaran lingkungan dan
2013). meningkatkan nilai guna serta nilai
Sistem penanganan limbah yang ekonomis onggok. Sebagai contoh
digunakan dewasa ini adalah onggok banyak digunakan sebagai
pemberian perlakuan dan bahan pakan ternak untuk yang masih
pembuangan limbah ke saluran basah, sedangkan untuk onggok
pembuangan. Menurut Loehr dalam kering dibuat menjadi tepung untuk
Najib 2013, teknologi penanganan dijual ke industri / pabrik obat nyamuk
limbah yang dapat diterapkan untuk dan sebagai bahan pembuat saos.
jenis industri pangan adalah dengan Proses pembuatan tepung onggok
cara penanganan biologik, sebenarnya bisa dilakukan sendiri di
pengendalian di dalam pabrik, filtrasi rumah. Karena dilihat dari caranya pun
pemisahan padatan biologik. Sistem tidak terlalu sulit dan cukup
seperti ini membutuhkan perlakuan sederhana. Menurut Anonim, 2016
cara-cara kimia atau biologik, dan hal dalam artikel berjudul “Membuat
ini umumnya membutuhkan biaya Tepung Onggok”, alat dan bahan yang
yang mahal (Jenie dan Rahayu dalam perlu dipersiapkan dalam pembuatan

124
Produk hasil Nabati

tepung onggok adalah sebagai c. Finishing


berikut: Untuk mendapatkan hasil tepung
x Onggok onggok yang halus, maka perlu
x Ayakan proses pengayakan juga. Dengan
memisahkan yang masih
x Tumbukan jika diperlukan
bertekstur kasar dan yang sudah
Sedangkan langkah-langkah halus. Tepung yang masih
pembuatan tepung onggok meliputi mempunyai tekstur kasar ini perlu
mengikuti tahapan sebagai berkut : dilakukan penghalusan ulang. Ini
a. Persiapakan bahan baku bisa dilakukan dengan ditumbuk
Pengolahan tepung tapioka akan jika tidak mempunyai mesing
menghasilakan onggok yaitu penggiling yang canggih.
ampas dari singkong yang telah Selanjutnya tepung onggok
diambil sarinya untuk tepung dikemas rapat dalam palstik
tapioka. Ampas inilah yang pengemas supaya terjaga
digunakan sebagai bahan baku kualitasnya.
tepung onggok. Ini secara 2. Penanganan limbah cair pembuatan
otomatis onggok tersebut sudah tapioka
halus,hanya saja masih berbentuk Jika limbah padat tepung tapioka
bongkahan atau gumpalan dan berupa onggok dimanfaatkan nenjadi
bisa saja masih basah. tepung onggok, bagaimana dengan
b. Pengeringan limbah cairnya? Limbah cair berupa
Onggok yang didapatkan dari air buangan pencucian harus dikelola
olahan hasil limbah dari ampas dengan baik supaya tidak mencemari
olahan tepung tapioka yaitu lingkungan. Limbah cair tepung
dalambentuk basah berupa bubur. tapioka, bahan baku sampai pada
Maka ini diperlukan proses proses pemisahan pati dari airnya
pengeringan. Pengeringan atau proses pengendapan.
dilakukan dengan menjemur Limbah cair tepung tapioka
onggok tadi di bawah terik mempunyai kandungan karbohidrat
matahari. Kurang lebih proses sebanyak 8,14% dan glukosanya
pengeringan berlagsung sekitar 3 1,72% (BBLK dalam Sari, 2012).
sampai 4 hari. Ini menyesuaikan Dengan adanya kandungan
cuaca yang ada. karbohidrat tersebut memungkinkan
untuk dimanfaatkan sebagai bahan
baku untuk produksi etanol. Semakin
banyaknya kebutuhan alkohol yang
digunakan dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya sebagai bahan
kosmetik, industri minuman, bahan
minuman, bahan pelarut organik dan
sebagai bahan bakar. Kebutuhan ini
akan bertambah banyak dengan
adanya kemungkinan alkohol
Gambar 3.25. Pengeringan Onggok
Sumber : http://banjardewa.desa.id menggantikan minyak bumi sebagai
bahan bakar. Dimana bahan bakar dari

125
Produk hasil Nabati

alkohol ini merupakan bahan bakar memiliki karakteristik yang terdekat


yang bersumber dari bahan yang dengan limbah cair industri tapioka
dapat diperbaharui dan tentunya yang sebenarnya.
bertolak belakang dengan bahan Bahan yang mengandung disakarida
bakar minyak bumi atau gas yang pati maupun karbohidrat harus
sekarang digunakan yang lama dihidrolisa terlebih dahulu menjadi
kelamaan akan semakin habis (Sari, komponen yang sederhana yaitu
2012). monosakarida (Agus krisno dalam
Untuk itu perlu diadakannya Sari, 2012). Pati adalah polysacharida
alternatife tambahan dalam yang terdiri dari polimer glukosa
pembutan etanol,untuk memenuhi dengan rumus molekul (C6H10O5).
semua kebutuhan yang semakin Pati alami terdiri dari dua macam
meningkat,salah satunya adalah komponen, yaitu amylase dengan
memenfaatkan limbah cair tepung kadar 10-20% dan amylopectin
tapioka yang selama ini hanya dengan kadar 80-90%. Pati yang
dibuang begitu saja. Etanol yang terkandung dalam limbah cair tepung
dibuat dari limbah cair tepung tapioka tapioka dapat diubah menjadi ethanol
yang dihidrolisis menjadi glukosa melalui proses biologi dan kimia
dengan menggunakan enzim α- (biokimia)
amilase, kemudian dilanjutkan Hidrolisis ini dilakukan dengan
dengan proses fermentasi. mengunakan enzym sebagai katalis.
Diharapkan dari proses tersebut Enzym yang digunakan dihasilkan dari
dapat diperoleh hasil etanol (Sari, mikroba seperti enzym α-amylase
2012). yang dipakai untuk hidrolisis pati
menjadi glukosa dan maltosa
(Groggins,dalam Sari, 2012). Menurut
Sari, 2012 proses hidrolisis
dipengaruhi dengan beberapa faktor,
antara lain sebagai berikut :
a. Jumlah kandungan karbohidrat
pada bahan baku
Kandungan karbohidrat sedikit
maka akan menghasilkan glukosa
sedikit dan sebaliknya. Pada
kandungan suspensi terlalu tinggi,
maka akan mengakibatkan
Gambar 3.26. Bioetanol 95 -96 %
Sumber : http://www.indobioethanol.com campuran akan meningkat
Limbah cair industri tapioka memiliki b. Suhu Hidrolisis
kandungan bahan organik yang tinggi,
selain itu mengandung senyawa Pada umumnya semakin tinggi
sianida yang bersifat toksik. Karena suhu, semakin naik laju reaksi baik
tingginya kandungan bahan organik yang tidak dikatalis maupun yang
dalam limbah cair ini, maka dikatalis oleh enzim. Akan tetapi
pengolahan yang paling sesuai adalah jika suhu yang terlalu tinggi dapat
secara biologi. limbah cair sintetis mempercepat pemecahan atau
yang dibuat dengan menggunakan perusakan enzim. Tetapi perlu
bahan baku tepung gaplek, karena diingat bahwa enzim adalah

126
Produk hasil Nabati

protein, jadi semakin tinggi suhu banyak ditemukan dalam produk bir,
proses inaktifasi enzim juga anggur, spiritus dan masih banyak lagi.
meningkat. Keduanya Minuman beralkohol dapat
mempengaruhi laju reaksi digolongkan menjadi dua bagian,
enzimatik secara keseluruhan. yaitu produk hasil fermentasi yang
Hampir semua enzim mempunyai dikonsumsi langsung dan produk hasil
aktivasi optimal pada suhu 30 ºC – fermentasi yang didistilasi lebih
40 ºC. dahulu sebelum dikonsumsi. Dalam
c. pH pembentukan alkohol melalui
fermentasi, peran mikrobiologi sangat
pH berpengaruh terhadap jumlah
besar dan biasanya mikrobiologi yang
produk hidrolisis, Enzim
digunakan untuk fermentasi
menunjukkan aktivitas maksimum
mempunyai beberapa syarat sebagai
pada suatu kisaran pH yang
berikut :
disebut pH optimum. Dimana pH
optimum umumnya berkisar a. Mempunyai kemampuan untuk
antara 4.5–8. pH optimum suatu memfermentasi karbohidrat yang
enzim berbeda tergantung asal cocok secara cepat.
enzim tersebut. b. Bersifat membentuk flakulasi dan
d. Kadar Air sedimentasi.
Kadar air dari bahan sangat c. Mempunyai genetik yang stabil
mempengaruhi laju reaksi (tidak mudah mengalami mutasi).
enzimatik. Pada kadar air bebas d. Toleran terhadap alkohol yanng
yang rendah terjadi halangan dan tinggi (antara 14 – 15 %).
rintangan sehingga baik difusi e. Mempunyai sifat regenerasi yang
enzim atau substrat terhambat, cepat.
Akibatnya hidrolisa hanya terejadi
pada bagian substrat yang
langsung berhubungan dengan
enzim (Winarno dalam Sari, 2012).
e. Kecepatan pengadukan
Kecepatan pengadukan yang
digunakan untuk proses hidrolisis
adalah 200 rpm. Jika α-amylase
yang diperoleh dari bacillus
subtilis menghidrolisis pati
dengan hasil utama maltoheksosa,
maltopentaosa, dan sedikit
glukosa 4-5%, maka α-amylase
yang dihasilkan oleh bacillus
licheniformis menghasilkan
maltose, maltotriosa, Gambar 3.27 Fermentasi bahan baku bioetanol
maltopentosa, glukosa 8–10% Sumber : http://www.indobioethanol.com

(Soebijnto dalam Sari, 2012). Minuman beralkohol yang dihasilkan


tanpa distilasi (hasil fermentasi)
Menurut dalam Sari, 2012 ethanol
biasanya mempunyai kadar alkohol
merupakan bentuk alami yang
antara 3 – 18 %. Untuk mempertinggi
dihasikan dari proses fermentasi yang

127
Produk hasil Nabati

kadar alkohol dalam produk sering kali c. Suhu


hasil fermentasi di distilasi dan kadar Pada umumnya suhu yang baik
alkohol yang dihasilkan antara 29 – 50 untuk proses fermentasi antara
%. Prinsipnya reaksi proses 25–30ºC. Semakin rendah suhu
pembentukan ethanol dengan fermentasi akan semakin tinggi
fermentasi biasanya terbentuk larutan alkohol yang dihasilkan. Hal ini
alkohol yang encer, karena sel-sel dikarenakan pada suhu yang
khamir akan mati bila kadar ethanol rendah fermentasi akan lebih
melebihi 12–15% (Gumbira Sa'id lengkap dan kehilangan alkohol
dalam dalam Sari, 2012). Hasil karena terbawa oleh gas
fermentasi yang ideal adalah 51,1 % karbondioksida akan lebih sedikit.
ethanol dan 48,9 % karbondioksida.
d. Bahan Nutrient
Hasil fermentasi alkohol yang
optimum dinyatakan dalam % glukosa Kecepatan fermentasi akan
yang difermentasi diantaranya : dipengaruhi oleh konsentrasi
garam logam dalam perasan. Pada
Ethyl alkohol = 48,8
konsentrasi yang rendah akan
Karbondioksida = 46,6 menstimulur. Aktivitas dan
Gliserol = 3,3 pertumbuhan khamir, sedangkan
Asam suksinat = 0,6 pada konsentrasi tinggi akan
menghambat pertumbuhan
Selulosa dan sebagainy = 1,2
khamir. Unsur yang dibutuhkan
(Soebijanto dalam dalam Sari, 2012) untuk aktivitas khamir antara lain
Faktor – faktor yang mempengaruhi Mg, K, Zn, CO, Fe, Ca, Cu, P, S, dan N.
dalam proses fermentasi antara lain Sebagai sumber P dan N perlu
sebagai berikut : ditambahkan ammonium phospat.
a. pH Sebagai sumber N lainnya dapat
pula ditambahkan ammonium
pH yang baik untuk fermentasi,
klorida dan ammonium karbonat.
yaitu antara pH 4 – 5. pH ini adalah
Vitamin yang berfungsi sebagi
pH yang disenangi oleh ragi dan
faktor pertumbuhan khamir.
pada pH ini dapat menahan
perkembangan banyak jenis e. Konsentarsi Gula
bakteri. Untuk mengasamkan Gula yang ditambahkan pada sari
biasanya dipergunakan asam buah bertujuan untuk
sulfat. Yang lebih baik lagi adalag memperoleh kadar alkohol yang
asam laktat, karena asam laktat lebih tinggi, walaupun jika kadar
baik untuk pertumbuhan ragi, gula tertalu tinggi aktivitas khamir
tetapi keburukannya dapat dapat terhambat. Kadar gula yang
tumbuh bakteri asam butirat yang baik untuk permulaan fermentasi
dapat merugikan fermentasi dari adalah 16 %. Hal ini bertujuan
ragi. untuk mempercepat pertumbuhan
b. Waktu khamir pada awal fermentasi.
Penambahan kadar gula akan
Waktu yang diperlukan untuk
mengarahkan fermentasi lebih
fermentasi tergantung pada
sempurna serta menghasilkan
temperatur, konsentrasi gula.
alkohol yang tinggi. Kadar gula
Tetapi pada umumnya waktu yang
yang optimum untuk aktivitas
diperlukan antara 36 – 50 jam.

128
Produk hasil Nabati

pertumbuhan khamir adalah 10 % Selain dimanfaatkan dalam


(Agus Krisno dalam Sari, 2012). pembuatan etahonol dan nata de
Limbah cair tapioka selain cassava, limbah cair tapioka masih
digunakan sebagai bahan baku dapat lagi dimanfaatkan sebagai
ethanol, dapat pula digunakan bahan baku dalam pembuatan plastik
sebagai bahan atau media dalam yang biodegradable. Jenis plastik ini
pembuatan nata de cassava. mudah diuraikan oleh
Menurut Anonim, 2011 Nata de mikroorganisme sehingga tidak
ca s s a va m e r u p a k a n p r o d u k mencemari lingkungan.
makanan berserat menyerupai Polihidroksialkanoat (PHA)
nata de coco. Bahan yang merupakan salah satu jenis plastik
digunakan antara lain air limbah biodegradableyang memiliki potensi
pati tapioka dan parutan singkong. besar untuk menggantikan plastik
Air singkong dapat menjadi bahan hidrokarbon yang sekarang banyak
alternatif pengganti air kelapa digunakan. Lebih dari 40 jenis PHA
yang sekarang ini jumlahnya dan kopolimernya telah ditemukan
terbatas dan belum mampu dan dinyatakan sebagai material yang
memenuhi seluruh permintaan ramah lingkungan. Polimer-polimer
pasar nata. Beberapa keunggulan ini terbiodegradasi sempurna menjadi
dari nata de cassava antara lain: karbondioksida dan air setelah
beberapa bulan penguburan dalam
a. kandungan seratnya lebih
tanah. Berbagai mikroorganisme
tinggi dari pada nata de coco
seperti Alcaligenes, Azotobacter,
b. bahan bakunya air limbah pati Bacillus, Nocardia,Pseudomonas, dan
tapioka/singkong jumlah Rhizobium mengakumulasi
melimpah polihidroksialkanoat sebagai material
c. murah, karena bahannya dari cadangan energy (Anonim, 2011)
air limbah yang bersifat asam
maka tidak membutuhkan
penambahan asam cuka dan
tidak membutuhkan gula pasir
seperti dalam pembuatan nata
de coco, sehingga biaya
produksi dapat ditekan.
Namun kelemahan dari produk ini
Gambar 3.29 Plastik Biodegradable
adalah harus merebus 2x sehingga Sumber : http://dlh.kaltaraprov.go.id
biaya bahan bakar lebih tinggi, Polihidroksialkanoat diproduksi
membutuhkan kesabaran dan dengan proses biosintesa
keuletan untuk mempelajari menggunakan bahan baku glukosa.
proses produksi nata de cassava. Salah satu bahan baku yang dapat
digunakan adalah air limbah industri
yang mempunyai kandungan organik
yang relatif tinggi. Senyawa organik
dalam limbah tersebut dapat
dimanfaatkan oleh mikroorganisme
untuk membentuk PHA. Industri
tapioka merupakan salah satu industri
Gambar 3.28 Nata de Casava
Sumber : http://old.solopos.com

129
Produk hasil Nabati

yang menghasilkan air limbah dengan serealia semu (pseudocereals); mencakup


kandungan senyawa organik yang buckwheat, bayam biji (seed amaranth),
tinggi. Penggunaan air limbah industri dan kinoa. Beberapa serealia juga dikenal
tapioka sebagai bahan baku pengganti sebagai pakan burung berkicau, seperti
glukosa produksi PHA (Anonim, 2011). jewawut dan berbagai jenis milet.
Produksi PHA yang telah banyak Walaupun menghasilkan pati, tanaman
dilakukan menggunakan seperti sagu, ketela pohon, atau kentang
mikroorganisme kultur murni. tidak digolongkan sebagai serealia karena
Penggunaan kultur murni bukan dipanen bulir/bijinya. Serealia
memerlukan biaya yang tinggi untuk dibudidayakan secara besar-besaran di
pembiakan dan sterilisasi substrat seluruh dunia, melebihi semua jenis
sehingga mempertinggi biaya tanaman lain dan menjadi sumber energi
produksi. Penelitian Chua dkk. dalam bagi manusia dan ternak. Di sebagian
Anonim, 2011 menunjukkan bahwa negara berkembang, serealia seringkali
mikroorganisme dalam lumpur aktif merupakan satu-satunya sumber
dapat mengakumulasi PHA pada rasio karbohidrat.
C:N tertentu. Oleh karena itu Menurut Sugianyar, 2015 dalam artikel
dikembangkan penggunaan kultur berjudul “Pemanfaatan Bekatul, Limbah
campuran lumpur aktif sebagai Penggilingan Padi sebagai Tepung Rendah
pengganti kultur murni untuk Lemak”, Kementerian Pertanian mulai
memproduksi PHA. Pada kondisi 2015 telah menggalakan upaya khusus
aerobik, mikroorganisme lumpur aktif komoditas padi sebagai salah satu serealia
menggunakan karbon dari air limbah pokok di Indonesia dengan target
tapioka untuk pembentukan sel baru. swasembada beras tahun 2017. Salah satu
Hal ini ditandai dengan penurunan poin yang terdapat dalam upaya khusus
chemical oxygen demand (COD) dalam swasembada beras adalah revitalisasi
air limbah. Ketika kondisi lingkungan penggilingan padi skala kecil (PPK), dan
berubah menjadi anaerobik, Bali menurut merupakan provinsi dengan
mikroorganisme mulai produktivitas padi tertinggi di Indonesia
mengakumulasi PHA sebagai (60,12 Kuintal/Ha).
cadangan karbon dalam selnya. Pada proses penggilingan padi apa yang
Penggunaan sequencing batch reactor terlintas di dalam benak kita ketika
(SBR) dapat menjamin tercapainya mendengar kata bekatul? Sebagian besar
kondisi-kondisi ini, karena pada SBR masyarakat Indonesia yang mengonsumsi
pengontrolan kondisi operasi dapat nasi, sebenarnya sudah cukup familiar
dilakukan dengan lebih mudah. dengan istilah bekatul. Bekatul merupakan
E. Pemanfaatan Hasil Samping Serealia bagian terluar dari bagian bulir yang
Serealia atau biji-bijian merupakan terbungkus oleh sekam. Bulir adalah buah
sekelompok tanaman yang ditanam untuk sekaligus biji berbagai tumbuhan serealia
dipanen biji/bulirnya sebagai sumber sejati, seperti gandum, padi, dan jelai
karbohidrat/pati. Anggota yang paling (Anonim, 2016). Menurut Shih dalam
dikenal dan memiliki nilai ekonomi tinggi, Ardiansyah 2011, bekatul (rice bran)
sehingga dikenal sebagai serealia utama adalah hasil samping penggilingan padi
adalah padi, jagung, gandum, gandum yang terdiri dari aleurone layer, seed coat,
durum, jelai, haver, dan gandum hitam. dan germ. Bekatul dihasilkan pada saat
Beberapa tanaman penghasil bijian yang yang bersamaan dengan dihasilkannya
bukan padi-padian juga sering disebut beras. Setidaknya 10 persen proses

130
Produk hasil Nabati

penggilingan padi menjadi beras Penjelasan dari beberapa produk hasil dari
menghasilkan produk samping berupa penggilingan gabah kering sebagai
bekatul. berikut:
Namun, permasalahan yang hingga kini 1. Sekam adalah kulit paling luar dari
masih sering muncul adalah, masih sangat gabah/padi. Sekam ini merupakan
terbatasnya upaya untuk memanfaatkan hasil pertama dari proses
hasil samping penggilingan padi. Bahkan, penggilingan atau beras pecah kulit
terkadang hanya menjadi limbah dan (PK). Pada tahap ini, beras PK masih
mencemari lingkungan terutama di sentra bercampur dengan sekitar 12% gabah
produksi padi saat panen di musim hujan. yang sekamnya belum terkupas.
Padahal, hasil samping penggilingan padi Setelah dilakukan proses
tersebut memiliki potensi yang besar dan penggilingan kembali, maka akan
mempunyai nilai guna dan ekonomi yang menghasilkan dedak.
baik apabila dapat ditangani dengan 2. Dedak adalah campuran antara sekam
benar, yang bisa berdampak positif yang tergiling halus dan bekatul yang
meningkatkan nilai tambah pada sistem masih kasar. Biasanya dedak inilah
bioindustri di pedesaan. yang dipergunakan untuk makanan
Tanaman padi setelah mengalami proses ternak.
panen akan menghasilkan gabah kering. 3. Bekatul adalah kulit paling luar dari
Gabang kering inilah yang menjadi cikal beras dan kulit paling dalam dari
bakal terbentuknya beras dengan melalui sekam yang sudah terkelupas melalui
beberapa proses. Agar gabah kering proses pengilingan. Bekatul ini
berubah menjadi beras setidaknya mengandung paling banyak jumlah
dilakukan 2 – 3 kali proses penggilingan. kulit ari (rice bran) dari beras.
Selama proses penggilingan gabah ini
4. Menir adalah beras yang hancur kecil-
akan menghasilkan beberapa produk
kecil karena proses penggilingan
antara lain : Sekam, Dedak, Bekatul, Menir
terhadap gabah yang dilakukan
dan Beras (Anonim, 2016).
beberapa kali.
Secara anatomi bekatul merupakan
5. Beras adalah produk akhir dari gabah
sebuah lapisan aleuron dan sebagian
yang digiling dan menjadi makanan
perikarp yang terikut. Aleuron sendiri
pokok, makin putih warna beras, maka
adalah lapisan sel terluar yang kaya gizi
makin banyak hilang kulit ari (rice
dari endospermium, dan perikarp adalah
bran) nya.
bagian terdalam dari sekam. Bekatul padi
dapat dilihat pada beras yang diperoleh Menurut Ardiansyah, 2011 alur proses
dari penumbukan. Proses pemisahan pengolahan dari penanaman padi di lahan
bekatul dari bagian beras lainnya dikenal hingga menjadi bekatul.
sebagai penyosohan (polishing) untuk
memperpanjang masa penyimpanan
beras, sekaligus memutihkannya.

Gambar 3.31 Diagram alir proses pengolahan


Gambar 3.30 Anatomi bekatul beras dan bekatul.
Sumber : https://jualbekatulmurah.wordpress.com Sumber : Ardiansyah, 2011

131
Produk hasil Nabati

Bekatul yang terdapat di dalam kulit ari Sebagai gambaran berdasarkan data BPS,
beras selama ini dikenal sebagai bahan produksi padi di Indonesia tahun 2010
campuran untuk pakan ternak. Namun mencapai 65,98 juta ton gabah kering
ternyata bekatul memiliki manfaat yang giling. Dengan menghitung 10 persen dari
sangat luar biasa bagi kesehatan tubuh, total produksi padi dapat menghasilkan
mulai dari penurunan berat badan dan bekatul, diperkirakan ada hasil samping
penyembuhan sejumlah penyakit 6,59 juta ton bekatul. Sangat disayangkan,
(Anonim, 2016). sampai saat ini pemanfaatan bekatul
masih sangat terbatas, yaitu hanya sebagai
pakan ternak. Padahal, laporan penelitian
menyebutkan bahwa bekatul
mengandung komponen bioaktif pangan
yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga
bekatul sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi pangan fungsional
yang bernilai gizi dan menyehatkan,
Komposisi kimia bekatul sangat bervariasi,
tergantung kepada faktor agronomis padi,
Gambar 3.32 Bekatul Beras termasuk varietas padi, dan proses
Sumber : https://jualbekatulmurah.wordpress.com
penggilingannya. Bekatul kaya akan
vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, dan B6),
vitamin E (tocopherols dan tocotrienols),
carotenoids, asam lemak esensial, dietary
fiber, asam amino, g-oryzanol,
polyphenols, mineral (Ca, Mg, Mn, Zn, Fe, K)
dan phytosterols. Komponen-komponen
bioaktif bekatul banyak terdapat pada
pada bagian seed coat dan aleurone layer.
Manfaat luar biasa bekatul ini secara
Gambar 3.33 Bekatul Padi umum mampu memberikan efek nyata
Sumber : Sumber : https://jualbekatulmurah.wordpress.com
dalam peningkatan dan pemeliharaan
Menurut Ardiansyah, 2011 bekatul kesehatan tubuh, memperbaiki stamina
memiliki kandungan sangat bermanfaat dan juga sebagai terapi yang sangat aman
bagi tubuh kita, di dalam bekatul terdapat dan efektif untuk mengatasi berbagai
vitamin B1 (tiamin) dari beras yang belum penyakit. Manfaat bekatul di antaranya
disosoh, yang bila dikonsumsi terbukti adalah menurunkan secara nyata kadar
menekan frekuensi penyakit beri-beri. kolesterol darah, yaitu low density lipo-
Kandungan gizi lainnya adalah protein, protein(LDL) cholesterol dan very low
serat pangan, pati serta mineral. Selain density lipo-prortein (VLDL) cholesterol,
kaya dengan kandungan gizinya, bekatul serta dapat meningkatkan kadar high
dikenal juga dengan berbagai banyak density lipo-protein (HDL) pada kolesterol
manfaat untuk kesehatan kita. darah. Kemampuan bekatul dalam
Jumlah produksi bekatul berbanding lurus menurunkan kadar kolesterol disebabkan
dengan produksi beras. Indonesia yang adanya kandungan g-oryzanol dan
mayoritas penduduknya menjadikan beras kandungan asam lemak tidak jenuh.
sebagai makanan pokok tentunya memiliki Manfaat lain dari bekatul adalah
produksi bekatul yang cukup besar. kemampuannya untuk menurunkan

132
Produk hasil Nabati

tekanan darah dan meningkatkan hidrofobik dengan berat molekul rendah


metabolisme glukosa yang dibuktikan hasil hidrolisis protein oleh enzim
dengan menggunakan hewan percobaan, protease. Untuk bisa menjadikan bekatul
yang disebut stroke-prone spontaneously sebagai pangan yang berkualitas dan awet,
hypertensive rats (SHRSP), yaitu spesies komponen penyebab kerusakan dari
tikus yang secara genetik mengalami bekatul harus dihilangkan atau dihambat.
hipertensi dan hiperlipidemia. Mekanisme Meski demikian, komponen bioaktifnya
penurunan tekanan darah melalui harus tetapi dijaga agar tidak hilang atau
penghambatan kerja enzim angiotensin I- setidaknya dapat meminimalkan
converting enzyme (ACE), yaitu suatu kehilangan komponen tersebut.
enzim yang bertanggung jawab terhadap Pohon industri pemanfaatan bekatul
peningkatan tekanan darah. dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Di beberapa negara maju, khususnya di
Jepang dan Amerika Serikat, kandungan
asam amino yang terdapat pada bekatul
telah ditambahkan ke dalam produk-
produk kecantikan. Produk-produk
tersebut antara lain sabun mandi,
pelembab dan pembersih kulit, serta
pelembab muka. Tujuan penggunannya
adalah untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan kulit. Kandungan asam amino
yang terdapat pada bekatul diketahui
sangat sesuai untuk memberikan efek
Gambar 3.34 Pohon industri bekatul
perlindungan kulit. Bekatul juga Sumber : http://majalah1000guru.net
mengandung asam ferulat (ferulic acid), Dengan proses stabilisasi menggunakan
yang telah diketahui secara luas sebagai suhu dan waktu tertentu (pemanasan)
antioksidan dan bahan fotoprotektif. dapat dihasilkan fiber ingredient dan
Asam ferulat akan melindungi asam lemak proses ekstraksi yang selanjutnya dapat
melawan kerusakan oksidasi yang menghasilkan minyak dan bahan non-
disebabkan oleh berbagai jenis polutan, minyak. Penggunaan bekatul di luar
peroksida, dan radikal bebas yang negeri (misalnya di Jepang dan AS) secara
dibentuk selama proses metabolisme komersial diperoleh dengan
tubuh. mengekstraksi bekatul menjadi minyak
Kandungan lemak pada bekatul mencapai goreng. Selain itu, bekatul telah
20 persen. Hal ini dapat menyebabkan digunakan dalam industri pangan, serta
penurunan mutu pada bekatul, yaitu sebagai bahan baku industri farmasi dan
terjadinya ketengikan. Kandungan air industri kecantikan.
yang terdapat di dalam bekatul juga dapat Setelah proses stabilisasi, penyimpanan
menjadi faktor pemicu terjadinya proses bekatul yang awet memegang peranan
hidrolisis lemak. Oksidasi lemak pada penting agar bekatul tidak mudah rusak.
bekatul dipercepat karena adanya Kerusakan bekatul kemungkinan
aktivitas enzim lipase yang menghidrolisa disebabkan oleh ketengikan akibat
lemak pada bekatul menjadi asam lemak terjadinya oksidasi atau hidrolisis
bebas yang bersifat labil (mudah kandungan lemak yang terdapat pada
mengalami oksidasi). Kemudian rasa pahit bekatul. Dengan kandungan air berkisar
ditimbulkan oleh senyawa peptida antara 6-7 persen, bekatul sebaiknya

133
Produk hasil Nabati

disimpan dalam tempat yang dingin dan a. Pengukusan bekatul selama 30 menit
kering sehingga tidak mudah ditumbuhi b. Bekatul dikeringkan menggunakan
oleh mikoorganisme perusak. Bekatul oven pada suhu 105oC selama 1 jam
dapat disimpan dalam kemasan plastik
c. Bekatul diekstraksi dengan merendam
(contohnya polyethylene atau PE) agar
dalam larutan heksana, perbandingan
memberi perlindungan terhadap
bekatul : heksana = 1 : 5 (b/v) selama 1
terjadinya pencemaran, kerusakan fisik,
jam
dan dapat menahan perpindahan gas dan
uap air. d. Selanjutnya bekatul disaring dengan
menggunakan kain saring
Tepung bekatul dapat digunakan sebagai
bahan subtitusi roti, cookies, minuman e. Kemudian bekatul dikeringkan
berserat, dan sereal sarapan. Untuk dengan menggunakan oven pada suhu
dijadikan sebagai penganan, bekatul dapat 105oC selama 1 jam
dicampur dengan bahan lain pada f. Bekatul kering diayak, menggunakan
pembuatan biskuit, kue, dan ayakan 60 mesh
sereal. Substitusi 10-15 persen bekatul ke Mengolah bekatul menjadi tepung rendah
dalam tepung terigu dapat memberikan lemak mempunyai beberapa manfaat,
hasil yang optimal penerimaan konsumen diantaranya adalah bekatul yang langsung
pada produk kue kering dan roti diperoleh dari pabrik penggilingan
manis. Substitusi tepung bekatul awet memiliki tekstur yang kasar, sehingga jika
sebanyak 20 persen juga telah dimanfaatkan secara langsung dapat
diaplikasikan pada produk breakfast rice menurunkan tingkat kesukaan terhadap
bran cereal. produk. Dengan diolahnya bekatul dapat
Pemanfaatan bekatul menjadi produk meningkatkan cita rasa produk, umur
minyak bekatul (rice bran oil atau RBO) simpan, dan derajat putih pada
telah lama dilakukan di beberapa negara penampakan tepung bekatul tersebut.
maju, khususnya di Jepang dan Amerika F. Pemanfaatan Hasil Samping Kacang-
Serikat. RBO merupakan salah satu minyak Kacangan
yang telah dijual di masyarakat umum.
Kacang-kacangan adalah sebutan untuk
RBO terutama digunakan sebagai bahan
biji yang berukuran relatif lebih besar
baku produk (makanan ringan), margarin,
dibandingkan serealia dan digunakan
dan mayones.
untuk bahan pangan bagi manusia dan
Menurut Sugianyar, 2015 dalam artikel hewan ternak. Kacang-kacangan
berjudul “Pemanfaatan Bekatul, Limbah umumnya didapatkan dari tanaman famili
Penggilingan Padi sebagai Tepung Rendah Fabaceae. Namun tanaman
Lemak”, salah satu produk inovatif dari kacang–kacangan yang dipanen muda
bekatul adalah Bekatul Rendah Lemak seperti kapri, buncis, dan edamame tidak
yang dikembangkan oleh Balai disebut sebagai kacang-kacangan dalam
Pengembangan Teknologi Pertanian definisi FAO.
(BPTP) di Provinsi Bali. BPTP Bali telah
Kacang merupakan sumber energi yang
melakukan beberapa penelitian dan
baik bagi tubuh karena mengandung
pengkajian di lapangan mengenai
beragam nutrisi penting seperti protein,
pemanfaatan limbah penggilingan padi
vitamin, mineral, dan lemak sehat. Para
ini. Salah satunya, adalah pemanfaatan
pakar kesehatan mengatakan bahwa ada
bekatul menjadi tepung rendah lemak.
banyak jenis kacang-kacangan yang bisa
Menurut Tim Pascapanen BPTP Bali proses
dipilih sebagai camilan sehat untuk
pengolahan tepung bekatul rendah lemak
adalah sebagai berikut.
134
Produk hasil Nabati

dikonsumsi sehari-hari. Bahkan, laporan ditemukan adalah limbah pengolahan


terbaru dalam American Journal of Clinical tahu. Limbah tahu berkorelasi dengan
Nutrition menemukan bahwa orang kebiasaan makan masyarakat Indonesia
dewasa yang memasukkan kacang ke yang mengandalkan sumber protein
dalam menu harian mereka, mengalami nabati dari kacang-kacangan terutama
dampak yang positif terhadap penurunan kedelai dan hasil olahnya seperti tahu dan
berat badan serta perubahan ukuran tempe yang sama-sama menghasilkan
lingkar pinggang mereka. limbah pangan.
Kedelai adalah salah satu tanaman kacang- 1. Jenis Jenis limbah tahu
kacangan yang menjadi bahan dasar Bagi sebagian besar orang
banyak makanan dari Asia Timur seperti menganggap bahwa limbah
kecap, tahu dan tempe. Kedelai merupakan sesuatu hal yang tidak ada
merupakan sumber utama protein nabati gunanya. Limbah juga merupakan
dan minyak nabati dunia. Kedelai yang sesuatu yang tidak dapat
dibudidayakan sebenarnya terdiri dari dimanfaatkan lagi atau juga disebut
paling tidak dua spesies Glycine max sebagai sampah. Pada dasarnya
(disebut kedelai putih yang bijinya bisa limbah dibagi menjadi dua jenis yaitu
berwarna kuning, agak putih atau hijau) limbah organik dan limbah anorganik.
dan Glycine soja (kedelai hitam, berbiji Limbah organik merupakan jenis
hitam). G. max merupakan tanaman asli limbah yang dapat diurai oleh bakteri.
daerah Asia subtropik seperti RRC dan Sedangkan limbah anorganik
Jepang Selatan, sementara G. soja merupakan jenis limbah yang tidak
merupakan tanaman asli daerah Asia dapat diurai oleh bakteri. Dengan
tropis di Asia Tenggara. Tanaman ini telah demikian limbah kacang kedelai
menyebar ke Jepang, Korea, Asia Tenggara digolongkan sebagai limbah organik.
dan Indonesia.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari
biji. Biji kedelai kaya protein dan lemak
serta beberapa bahan gizi penting lain,
misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin.
Olahan biji dapat dibuat menjadi tahu,
bermacam-macam saus penyedap (salah
satunya kecap, yang aslinya dibuat dari
kedelai hitam), tempe, susu kedelai (baik
bagi orang yang sensitif laktosa), tepung
kedelai, minyak (dapat dibuat sabun,
plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, Gambar 3.35 Limbah kacang kedelai
Sumber : http://ekabees.blogspot.com/
pelarut, dan biodiesel).
Menurut Auliana, 2012 berdasar
Disamping komoditas utamanya kedelai komponennya, limbah pengolahan
sebagai sumber protein nabati dan minyak tahu secara garis besar dapat
nabati, namun hasil ikutan kedelai berupa dibedakan menjadi dua berdasar sifat
bungkil, kulit kedelai, ampas kecap, ampas fisiknya yaitu limbah padat dan
tahu, dan hasil limbah lainya dapat limbah cair.
diproses menjadi hasil samping olahan
a. Limbah Padat
kedelai. Salah satu limbah industri
rumah tangga bidang pangan yang Limbah padat (ampas tahu)
menggunakan bahan kedelai dan banyak merupakan hasil sisa perasan

135
Produk hasil Nabati

bubur kedelai. Ampas ini tumbuhnya kuman dimana


mempunyai sifat cepat basi dan kuman tersebut dapat berupa
berbau tidak sedap kalau tidak kuman penyakit ataupun kuman
segera ditangani dengan cepat. yang merugikan baik pada tahu
Ampas tahu akan mulai sendiri maupun tubuh manusia.
menimbulkan bau yang tidak Selain itu, limbah cair yang berasal
sedap 12 jam setelah dihasilkan. dari industri tahu merupakan
Limbah padat atau disebut ampas masalah serius dalam
yang dihasilkan belum dirasakan pencemaran lingkungan, karena
memberikan dampak negatif menimbulkan bau busuk dan
terhadap lingkungan karena pencemaran sumber air. Limbah
dapat dimanfaatkan untuk cair akan mengakibatkan bau
makanan ternak sapi, serta dibuat busuk dan bila dibuang disungai
produk makanan yang akan menyebabkan tercemarnya
bermanfaat meskipun masih sungai tersebut. Limbah cair
sangat terbatas yaitu menjadi berupa sisa air tahu yang tidak
tempe gembus. Pemanfaatan menggumpal, potongan tahu
menjadi tempe gembus dapat yang hancur pada saat proses
dilakukan karena limbah tahu karena kurang sempurnanya
termasuk dalam limbah biologis proses penggumpalan. Limbah cair
yang merupakan sumber bahan yang dihasilkan mengandung
organik terutama karbon, dalam padatan tersuspensi maupun
bentuk karbohidrat dan bahan terlarut, akan mengalami
berguna lainnya yaitu protein, perubahan fisika, kimia dan
lemak, vitamin dan mineral biologi. Perkiraan jumlah limbah
(Kasmidjo, dalam Menurut Auliana, cair = 100 kg kedelai bahan
2012). Ampas tahu masih layak baku akan menimbulkan 1,5 – 2
dijadikan bahan pangan karena m3 limbah cair. (Pramudyanti
masih mengandung protein sekitar dalam Auliana, 2012). Diantara
5%. Oleh karena itu pemanfaatan limbah cair dari proses produksi
ampas tahu menjadi produk tahu, whey memberikan beban
pangan masih terus pencemaran karena whey masih
dikembangkan, diantaranya mengandung zat-zat organic
adalah pembuatan kecap ampas seperti protein, karbohidrat dan
tahu yang diperoleh melalui lemak (Nurhassan dalam Auliana,
proses fermentasi ampas tahu. 2012 ).
b. Limbah Cair 2. Pengelolaan limbah pengolahan tahu
Limbah cair tahu adalah limbah Kerusakan bahan pangan dan upaya
yang ditimbulkan dalam proses memperpanjang daya simpan pangan
pembuatan tahu dan berbentuk dan produknya dapat dilakukan
cairan. Limbah cair mengandung dengan teknologi pengawetan.
padatan tersuspensi maupun Upaya ini dilakukan ketika suatu
terlarut yang akan mengalami bahan pangan diproduksi berlimpah,
perubahan fisika, kimia dan misal saat panen raya maupun ketika
biologis yang akan bahan pangan mudah rusak.
menghasilkan zat beracun atau Pengawetan juga dapat dilakukan
menciptakan media untuk pada bahan hasil samping produksi

136
Produk hasil Nabati

suatu pangan seperti bekatul, limbah Di Indonesia, fermentasi telah


tahu, limbah tempe, kulit pisang dan lama dilakukan dalam pembuatan
sebagainya. Teknologi pengawetan tempe , kecap, tauco, ikan pindang
dibedakan menjadi: teknologi dnan tempe.
sederhana (subsistence technology), Menurut Auliana, 2012 dalam artikel
teknologi menengah (intermediate berjudul “Pengolahan Limbah Tahu
technology) dan teknologi maju Menjadi Berbagai Produk Makanan”
(advanced technology) (FG Winarno berbagai produk yang dapat
dalam Auliana, 2012. dikembangkan dari limbah tahu
Indonesia telah beratus tahun lalu adalah sebagai berikut :
mengenal teknologi sederhana di a. Tepung Ampas Tahu
bidang pangan, yaitu: pengasapan,
Pembuatan tepung ampas tahu
pengeringan dan penggaraman.
dapat dilakukan jika ampas yang
Teknologi pengawetan dapat
dihasilkan berlimpah dan belum
diterapkan limbah tahu :
sempat digunakan. Proses
a. Pembekuan, yaitu penyimpanan pengeringan dapat dilakukan
bahan pangan dalam keadaan dengan penjemuran langsung
beku untuk mempertahankan dibawah sinar matahari ataupun
kualitas dan memperbaiki dalam alat pengering “cabinet
penampilan makanan. Suhu dryer” dengan suhu sesuai suhu
pembekuan yang digunakan matahari. Cara pengeringan cukup
adalah -24 sampai -40 derajat mudah, dimana ampas padat
celcius. diletakkan diatas tampah atau
b. Pengeringan, yaitu suatu cara loyang dan keringkan sampai
untuk mengeluarkan atau betul-betul mengering sempurna.
menghilangkan sebagian air dari Setelah ampas tahu kering maka
suatu bahan melalui penggunaan dapat dilanjutkan dengan
energi panas baik alami (sinar penghalusan dan pengayakan
matahari) maupun buatan (cabinet sehingga diperoleh tepung halus
dryer). Keuntungan pengeringan yang dapat digunakan untuk
adalah bahan menjadi lebih pembuatan kue kering atau
awet dan volume bahan menjadi kerupuk dan stick tahu.
lebih kecil sehingga
menguntungkan dalam
penyimpanan, pengepakan dan
tranportasi.
c. Fermentasi, yaitu teknologi
pengolahan menggunakan
bantuan bahan lain berupa
mikroorganisme baik jamur Gambar 3.36 Tepung Ampas Tahu
Sumber : https://ramesia.com
maupun bakteri. Pangan hasil b. Kerupuk Ampas Tahu
fermentasi telah memiliki sifat
yang berbeda dengan bahan Kerupuk atau krupuk adalah
asalnya dan hal ini makanan ringan yang dibuat
menguntungkan karena dengan bahan utama tepung
meningkatkan beberapa zat gizi tapioka (kanji). Kerupuk dapat
dan zat bermanfaat lain. diberi perasa dengan tambahan

137
Produk hasil Nabati

ikan, udang maupun bumbu lain. 3. Campur ampas tahu, tapioka dan
Karakteristik kerupuk yang baik bumbu-bumbu lain. Uleni sampai
adalah bertekstur halus, bersifat kalis rata, licin dan kalis.
ringan dan garing renyah setelah 4. Masukkan adonan dalam plastik
digoreng. Proses pembuatan silinder dengan diameter sekitar 5-6
kerupuk ampas tahu dapat cm dan panjang 20 cm. Kukus sekitar
dilakukan dengan 2 cara, yaitu 2 jam supaya bagian tengah adonan
memanfaatkan limbah padat matang. Adonan ini disebut dodolan.
sebagai bahan tambahan dan
5. Angkat dan dinginkan. Biarkan adonan
menggunakan tepung ampas tahu
tersebut selama 3-5 hari supaya
sebagai bahan pensubstitusi
mengeras dan dapat dipotong.
tepung tapioca pada
pembuatannya. 6. Iris dodolan dengan ketebalan 2-3
mm. Hasil irisan ini disebut kerupuk
basah.
7. Jemur kerupuk basah sampai benar-
benarkering sambil dibolak-balik.
Hasil penjemuran ini disebut kerupuk
kering.
8. Goreng kerupuk kering dalam minyak
Gambar 3.37 Kerupuk Ampas Tahu
Sumber : https://www.etalasebisnis.com banyak sampai mekar dan matang.
Tiriskan kemudian kemas.
Sumber : Auliana, 2012
Praktikum
PEMBUATAN KERUPUK AMPAS TAHU
Bahan:
x 500 gram ampas tahu yang telah diperas
dan dikukus
x 250 gram tepung tapioka
c. Kecap Ampas Tahu
x 7 gram garam halus Kecap ampas tahu dapat
x 5 gram gula pasir dikembangkan karena kandungan
x 25 gram bawang putih protein yang terdapat dalam
ampas tahu masih mencapai 5%.
x 5 gram merica halus
Kandungan protein ini dibutuhkan
x 10 gram udang kering oleh mikroorganisme penghasil
x 3 gram soda kue enzim pemecah substrat agar
Langkah Kerja : dapat berkembang biak dengan
baik. Cara pengolahannya sama
1. Persiapkan ampas tahu, peras dengan
dengan pengolahan kecap kedelai
menggunakan serbet atau kain bersih
dan hasilnyapun tahu sulit
sampai airnya berkurang. Kukus selama 30 dibedakan dengan kecap kedele
menit. baik dari sisi aroma, rasa, dan
2. Haluskan bumbu: bawang putih dan udang warna.
kering.

138
Produk hasil Nabati

proses perubahan yang


terjadi terhadap bahan pangan
yang disebabkan oleh aktivitas
mikrobia tertentu sehingga
sifat dan keadaan bahan
berubah sama sekali. Pada
tahap fermentasi I diharapkan
akan tumbuh kapang pada
ampas tahu sehingga bahan
Gambar 3.38 Kecap Ampas Tahu
Sumber : https://bisnisukm.com
baku akan menjadi lapuk dan
Bahan- bahan yang diformulasikan hancur sewaktu diproses
dalam pembuatan kecap ampas lanjut. Semakin banyak bahan
kedelai adalah sebagai berikut : baku yang hancur berarti
1) Ampas tahu semakin banyak protein yang
2) Garam. terlarut dalam fermentasi II.
3) Laru tempe. Proses dimulai dengan ampas
4) Bumbu-bumbu. tahu ditaburi laru tempe (1
5) Tapioka. gram untuk 1 kg ampas), dan
Sedangkan peralatan yang diaduk-aduk sampai rata.
dibuthkan adalah sebagi berikut : Setelah itu ampas
1) Wadah perendam. dihamparkan di atas tampah
2) Pengukus setebal 2 cm dan ditutup
3) Wadah fermentasi. dengan daun pisang. Tampah
4) Tampah diletakkan diatas para-para
5) Kompor yang terhindar dari serangga
6) Kain penyaring dan cahaya matahari langsung
7) Botol8) Alat penutup botol. selama 3-5 hari sampai kapang
Proses pembuatan kecap ampas cukup tebal menutupi tempe
tahu secara fermentasi terdiri atas gembus.
lima tahap yaitu persiapan, 3) Tahap Pengeringan
fermentasi I, pengeringan, Setelah pemeraman selesai
fermentasi II, pengolahan dan tempe gembus terbentuk
(finishing). baik maka kegiatan ragi harus
1) Tahap persiapan dihentikan melalui tahap
Tahap persiapan ini meliputi pengeringan agar tempe tidak
penyiapan ampas tahu. Ampas membusuk. Tempe gembus
tahu direndam dengan air dipotong-potong 0,5 x 0,5 x 0,5
bersih selama 12 jam. Setelah cm, kemudian dijemur atau
itu bahan dipres dengan alat dikeringkan dengan alat
pres sehingga airnya keluar. pengering sampai kering
Ampas yang telah berkurang (kadar air dibawah 12 %).
airnya dikukus selama 60 4) Tahap fermentasi II
menit, kemudian didinginkan Tahap fermentasi II bertujuan
di atas tampah sampai suam- untuk menguraikan protein
suam kuku. menjadi senyawa-senyawa
2) T a h a p F e r m e n t a s i I yang lebih sederhana (unsur N)
(Pembuatan tempe gembus) agar lebih mudah dicerna.
Fermentasi/peragian adalah Tahap fermentasi II

139
Produk hasil Nabati

berlangsung dalam kondisi keluwak, lengkuas, sereh, daun


anaerob dan menggunakan salam. Kecap dipanaskan
larutan garam sebagai sampai mendidih. Kecap
perendamnya. Penyiapan yang masih panas disaring
larutan garam 20%. Untuk dengan kain saring. Bahan-
mendapatkan 1 liter larutan bahan yang tertinggal di kain
garam 20% dilakukan dengan saring dibuang. Setelah itu,
cara berikut. Garam sebanyak kecap ditambah dengan gula
200 gram ditambah dengan air merah diaduk- aduk sampai
sedikit demi sedikit sambil seluruh gula larut. Setiap 1
diaduk, sampai volumenya liter kecap ditambah dengan
menjadi 1 liter. Butiran tempe 750 gram gula merah. Kecap
yang telah kering dimasukkan ini disaring kembali.
ke dalam larutan garam. Tiap Pengentalan, kecap yang
1 kg butiran tempe kering telah dingin ditambah
membutuhkan 3 liter larutan dengan tepung tapioka.
garam. Perendaman dilakukan Setiap 1 liter kecap
di dalam wadah perendam ditambah dengan 20 gram
selama 4-8 minggu. Pada siang tapioka dan diaduk sampai
hari manakala langit tidak rata. Setelah itu kecap ini
tertutup awan, atau tidak dipanaskan sampai mendidih
hujan, wadah dipindahkan ke sambil diaduk-aduk.
udara terbuka, dan penutup Penambahan pengawet,
wadah dibuka. Semakin lama sebelum kecap diangkat dari
waktu perendaman, semakin api, natrium benzoat
banyak jumlah protein yang ditambahkan sebanyak 1 gram
terlarut, sehingga dapat untuk setiap 1 liter kecap.
meningkatkan cita rasa dan Pembotolan, kecap yang telah
aroma. dingin dikemas di dalam botol,
5) Tahap pengolahan kemudian ditutup rapat dan
Tahap pengolahan dimulai diberi label.
dengan ekstraksi kecap Proses pembuatan kecap
mentah. Hasil fermentasi ampas tahu secara lebih detail
disaring dengan kain saring. adalah sebagai berikut :
Ampas diperas dengan kain 1) Penyiapan ampas tahu.
saring atau dipres dengan Dalam usaha pembuatan
mesin pres. Cairan kental hasil kecap ampas tahu, ampas
penyaringan dan pemerasan/ tahu direndam dengan air
pres disatukan. Cairan ini bersih selama 12 jam.
disebut dengan kecap Setelah itu bahan dipres
mentah. Selanjutnya kecap dengan alat pres sehingga
mentah ditambah dengan air. airnya keluar. Ampas yang
Tiap 1 liter kecap mentah telah berkurang airnya
ditambah dengan 1 liter air. dikukus selama 60
Pembumbuan dan pemasakan menit, kemudian
kecap manis dimana cairan didinginkan di atas tampah
kecap dipindahkan ke panci, sampai suam-suam kuku.
kemudian ditambahkan

140
Produk hasil Nabati

2) F e r m e n t a s i menjadi dipindahkan ke udara


tempe gembus. Ampas terbuka , dan penutup
ditaburi laru tempe (1 wadah dibuka.
gram untuk 1 kg ampas), 6) Proses selanjutnya dalam
dan diaduk-aduk sampai pembuatan kecap ampas
rata. Setelah itu ampas tahu, ekstraksi kecap
dihamparkan di atas mentah. Hasil fermentasi
tampah setebal 2 cm dan disaring dengan kain
ditutup dengan daun saring. Ampas diperas
pisang. Tampah diletakkan dengan kain saring atau
diatas para-para yang dipres dengan mesin pres.
terhindar dari serangga Cairan kental hasil
dan cahaya matahari penyaringan dan
langsung selama 4-5 hari pemerasan/ pres
sampai kapang cukup tebal disatukan. Cairan ini
menutupi tempe gembus. disebut dengan kecap
3) P e n j e m u r a n t e m p e mentah. Selanjutnya kecap
gembus. Tempe gembus mentah ditambah dengan
dipotong-potong 0,5 x 0,5 air. Tiap 1 liter kecap
x 0,5 cm, kemudian mentah ditambah dengan
dijemur atau dikeringkan 1 liter air.
dengan alat pengering 7) Penyiapan bumbu. Bumbu
sampai kering (kadar air yang digunakan dalam
dibawah 12%) pembuatan kecap ampas
4) Penyiapan larutan garam tahu adalah :
2 0 % . U n t u k a) Keluwak, dan lengkuas
mendapatkan 1 liter digiling sampai halus,
larutan garam 20% b) Gula merah disayat,
dilakukan dengan cara kemudian digiling
berikut. Garam sebanyak sampai halus, dan
200 gram ditambah c) Sereh dipukul-pukul
dengan air sedikit demi sampai memar.
sedikit ambil diaduk, 8) P e m b u m b u a n dan
sampai volumenya pemasakan kecap manis.
menjadi 1 liter. Cairan kecap dipindahkan
5) Fermentasi garam. Butiran ke panci, kemudian
tempe yang telah kering ditambahkan keluwak,
dimasukkan ke dalam lengkuas, sereh, daun
larutan garam. Tiap 1 kg salam. Kecap dipanaskan
butiran tempe kering sampai mendidih. Kecap
membutuhkan 3 liter yang masih panas
l a r u t a n g a r a m . disaring dengan kain
Perendaman dilakukan di saring. Bahan-bahan
dalam wadah perendam yang tertinggal di kain
selama 10-15 minggu. saring dibuang. Setelah itu,
Pada siang hari mana kala kecap ditambah dengan
langit tidak tertutup awan, gula merah diaduk-aduk
atau tidak hujan, wadah sampai seluruh gula larut.

141
Produk hasil Nabati

Setiap 1 liter kecap 2012). Proses pembuatan nata de


ditambh dengan 750 gram soya sama dengan pembuatan
gula merah. Kecap ini nata de coco tetapi hanya
disaring kembali. mengganti bahan utama cairan
9) Pengentalan. yang biasanya memakai air kelapa
Kecap yang telah dingin dengan air limbah pembuatan
ditambah dengan tepung tahu. Nata yang baik berwarna
tapioka. Setiap 1 liter putih, struktur kuat, tidak mudah
kecap ditambah dengan 20 hancur, penampilan mengkilat
gram tapioka dan diaduk dan tidak mudah lengket, bebas
sampai rata. Setelah itu asam dan basa, ukuran
kecap ini dipanaskan pemotongan tidak harus seragam,
sampai mendidih sambil permukaan halus
diaduk- aduk.
10) Penambahan pengawet.
Sebelum kecap diangkat
dari api, natrium benzoat
ditambahkan sebanyak 1
gram untuk setiap 1 liter
kecap.
11) Pembotolan. kecap yang
telah dingin dikemas di
dalam botol, kemudian
ditutup rapat dan diberi Gambar 3.39 Nata de Soya
Sumber : http://www.mitrabisnis-ukm.com
label.
Contoh Soal Nata de Soya merupakan serat
S e b u t k a n j e n i s yang diproduksi oleh bakteri
mikroorganisme yang asam asetat pada substrat air sisa
berperan dalam pembuatan pembuatan tahu atau tempe.
kecap ampas tahu? Kelebihan serat dari nata de soya
d. Nata de Soya adalah selain biaya produksinya
Nata de soya atau sari nata kedelai rendah, komponen utama serat
adalah sejenis makanan dalam tersebut adalah selulosa murni
bentuk nata, padat, putih dan sehingga mudah untuk diisolasi.
transparan, merupakan makanan Serat nata de soya tidak
penyegar dan pencuci mulut, mengandung fitat yang terdapat
yang dapat dicampur dengan fruit pada kedele sehingga cocok untuk
cocktail, es cream atau cukup digunakan sebagai produk dietary
ditambah sirup saja. Nata de Soya supplement, karena fitat dapat
dibentuk oleh bakteri Acetobacter mengganggu proses penyerapan
xylinium yang merupakan bakteri mineral dan vitamin dalam usus.
asam asetat bersifat aerobe, pada Serat nata de soya dapat
media cair dapat membentuk mencegah atherosklerosis,
lapisan yang dapat mencapai penyumbatan pembuluh darah
ketebalan beberapa centimeter, yang merupakan penyebab
kenyal, putih dan lebih lembut terjadinya serangan penyakit
dibandingkan Nata de Coco. stroke.
(Djoko Winarto dalam Auliana,

142
Produk hasil Nabati

Untuk menambah wawasan lebih jauh dapat diolah menjadi hasil sampingan
mengenai konsep pemanfaatan limbah olahan selain produk utama yang dihasilkan yang
nabati dapat dilakukan dengan mempelajari dapat meningkatkan nilai manfaat dan
secara mandiri melalui internet. Di internet ekonominya.
dapat dicari lebih jauh materi tentang konsep- 4. Produk hasil samping dari pengolahan
konsep tersebut disertai penjelasan komoditas buah-buahan diantaranya yaitu
menggunakan video. Salah satu website yang serbuk “kopi”biji salak, nata de pina dari
dapat dikunjungi untuk menambah wawasan kulit buah nanas dan brownies dari tepung
dan pemahaman tentang pemanfaatan limbah bonggol pisang.
olahan nabati adalah sebagai berikut:
5. Hasil samping dari pengolahan komoditas
Πhttp://alfathnote.blogspot.com/2012/08 sayuran diantaranya yaitu pemanfaatan
/zero-waste.html?m kulit bawang merah dan bawang putih
 http://mybooksanddreams.blogspot.com untuk meningkatkan daya simpan telur
/2017/08/kandungan-dan-manfaat- dalam produksi telur pindang, pengolahan
dari-bagian-hasil-samping- kulit kentang menjadi keripik dan pizza
sayuran.html?m serta pengolahan bonggol brokoli
memjadi acar.
6. Hasil samping dari pengolahan komoditas
umbi-umbian diantaranya yaitu pada
produksi tepung tapioka dimana limbah
padat diolah menjadi tepung onggok
sedangkan limbah cair dimanfaatkan
untuk bahan bioetanol, nata de cassava
dan plastik biodegradable.
7. Pengolahan hasil samping dari
pengolahan komoditas serealia
diantaranya yaitu pada proses pengolahan
dari gabah menjadi beras dihasilkan
bekatul yang dapat diolah lebih lanjut
menjadi tepung bekatul. Tepung ini dapat
dimanfaatkan untuk mensubstitusi
1. Limbah atau hasil samping pengolahan penggunaan tepung terigu pada berbagai
hasil nabati dapat didefinisikan sebagai jenis produk olahan seperti biscuit dan roti
bahan sisa yang dihasilkan dari usaha dan manis.
atau kegiatan pengolahan hasil nabati. 8. Hasil samping dari pengolahan komoditas
2. Kegiatan mengolah bahan hasil samping kacang-kacangan diantaranya yaitu pada
merupakan kegiatan mendaur ulang proses pembuatan tahu dihasilkan limbah
(reuse), yaitu menggunakan kembali padat yang dapat diolah penjadi tepung
bahan yang seharusnya sudah dibuang, ampas tahu, kerupuk ampas tahu dan
dan recycle, yaitu mengolah kembali agar kecap ampas tahu. Sedangkan limbah cair
menjadi bahan berguna. dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
3. Bahan pangan nabati berupa sayuran, nata de soya
buah-buahan, umbi-umbian, serealia dan 9. Pemanfaatan hasil samping dari
kacang-kacangan pada proses pengolahan komoditas nabati dapat dapat
pengolahannya menjadi berbagai produk meningkatkan nilai manfaat dan
olahan akan menghasilkan limbah yang ekonominya. Nilai manfaat yang diperoleh

143
Produk hasil Nabati

yaitu mampu mengurangi (reduce) segala Setelah mempelajari bab ketiga ini, Anda tentu
sesuatu yang mengakibatkan sampah, menjadi paham tentang konsep dasar tentang
memperoleh manfaat nutrisi bagi pemanfaatan limbah olahan nabati. Dari semua
kesehatan tubuh dan sebagai penunjang materi yang sudah dijelaskan pada bab ini,
kebutuhan ekonomi keluarga. mana yang menurut Anda paling sulit
dipahami? Coba Anda diskusikan dengan
teman maupun guru Anda sehingga
pengetahuan serta keterampilan pada meteri
terakhir dari mata pelajaran Produksi
PENILAIAN HARIAN Pengolahan Hasil Nabati dapat anda kuasai
secara lengkap.

Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik


dan benar!
1. P a d a p r o s e s p e n g g i l i n g a n g a b a h
PENILAIAN AKHIR
dihasilkan beras sebagai produk utama SEMESTER GEnap
dan dihasilkan pula sekam padi dan
bekatul. Identifikasi ketiga produk yang A. PILIHAN GANDA
dihasilkan tersebut manakah yang disebut Pilihlah salah satu pilihan jawab yang paling
sebagai limbah by product dan waste, tepat dengan memberikan tanda silang (X)
serta terangkan alasannya! pada pilihan A, B, C, D, atau E!!
2. Budi melakukan percobaan pemanfaatan 1. Bagian dari tanaman nanas yang
bonggol pisang menjadi tepung. Dari hasil merupakan limbah dalam arti luas sebagai
percobaannya ternyata tepung yang hasil sampingan (by product) adalah....
dihasilkan warnanya coklat dan teksturnya
A. Daun tanaman nanas
mudah menggumpal. Faktor koreksi apa
saja yang perlu dianalisa untuk B. Akar tanaman nanas
memperbaiki tepung bonggol pisang hasil C. Kulit nanas
percobaan Budi tersebut? Terangkan! D. Daging buah nanas
3. Terangkan mengapa kulit bawang mampu E. Tangkai buah nanas
berperan untuk mengawetkan produk
2. Berikut ini bukan merupakan pernyataan
pangan!
yang benar mengenai pengolahan hasil
4. Tepung onggok merupakan produk hasil samping dari olahan hasil nabati adalah....
samping dari pengolahan tepung tapioka
A. Kegiatan mengolah bahan hasil
dari ubi kayu. Sebutkan macam-macam
samping merupakan kegiatan
pemanfaatan tepung onggok yang selama
mendaur ulang (reuse)
ini sudah dilakukan!
B. P e n g o l a h a n h a s i l s a m p i n g
5. Bagaimanakah standard mutu nata de soya
menggunakan kembali bahan yang
yang berkualitas? Terangkan!
seharusnya sudah dibuang
C. Pengolahan hasil samping merupakan
kegiatan recycle
D. Pengolahan hasil samping merupakan
kegiatan mengolah kembali bahan
yang seharusnya dibuang agar
menjadi bahan berguna

144
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
E. Pengolahan hasil samping B. 2-4-5-3-6-7-1
meningkatkan jumlah sampah pada C. 2-4-5-1-6-3-7
kegiatan produksi olahan hasil nabati
D. 4-2-5-1-6-7-3
3. Berikut ini bukan merupakan hal yang
E. 2-5-4-1-6-7-3
melatarbelakangi pemanfaatan biji salak
diolah menjadi bubuk “kopi” biji salak 6. Berdasarkan data hasil produksi diketahui
adalah.... dari pengolahan sebanyak 10 kilogram biji
salak segar dihasilkan 1 kg serbuk “kopi”
A. M e n g u r a n g i j u m l a h s a m p a h
biji salak. Besarnya rendemen produksi
pengolahan buah salak
kopi biji salak dari data produksi tersebut
B. Memeperoleh keuntungan yang lebih adalah….
dari pemanfaatan buah salak
A. 1 %
C. Kandungan polifenol yang berfungsi
B. 5 %
sebagai anti oksidan pada biji salak
C. 10 %
D. Menghadirkan jenis kopi yang
berbeda di pasaran D. 21 %
E. Meningkatkan nilai manfaat biji salak E. 50 %
4. Kriteria biji salak yang baik digunakan 7. Alasan pemanfaatan kulit dan bonggol
sebagai bahan baku “kopi”biji salak buah nanas sebagai media dalam
adalah.... pembuatan nata de pina adalah....
A. Berasal dari buah salak yang masih A. Kadar air rendah
muda dan berwarna coklat B. Tidak terdapat senyawa yang dapat
B. Berasal dari buah salak yang masih menghambat pertumbuhan bakteri
muda dan berwarna kehitaman pembentuk nata
C. Berasal dari buah salak yang tua C. Mengandung karbohidrat sampai
dengan warna coklat muda dengan 75 % yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan bakteri
D. Berasal dari buah salak yang tua
dengan warna kehitaman D. Bebas dari kandungan gula dalam
buah nanas
E. Berasal dari buah salak pada semua
tingkat kematangan E. Bersifat antimikrobia
5. Perhatikan pernyataan berikut ini : 8. Pada pembuatan media nata de pina perlu
ditambahakan bahan pendukung yang
1. Penyangraian biji salak
berfungsi sebagai sumber unsure P dan
2. Sortasi biji salak bahan pendukung yang berfungsi
3. Pengemasan bubuk “kopi” biji mengatur pH. Dua bahan tersebut secara
salak berturut-turut adalah....
4. Pembersihan dan pencucian A. Gula dan Amonium phosfat
5. Pengeringan biji salak B. Gula dan asam cuka
6. Penggilingan biji salak C. Amonium phospat dan asam cuka
7. Pengayakan bubuk “kopi” biji D. Asam cuka dan gula
salak E. Asam cuka dan Amonium phosfat
Urutan tahapan pengolahan biji salak 9. Bahan yang berfungsi untuk mencegah
menjadi bubuk “kopi”adalah.... terjadinya browning pada umbi bonggol
A. 2-4-5-1-6-7-3 pisang selama proses pembuatan tepung,

145
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
sehingga bisa dihasilkan tepung dengan kulit kentang dapat digunakan bahan
warna putih adalah…. tambahan yang berfungsi untuk
A. Garam mencegahnya yaitu….
B. Gula A. Asam sitrat
C. Asam cuka B. Benzoat
D. Natrium metabisulfit C. Na metabisulfit
E. Benzoat D. Lada
10.Kulit bawang merah dan bawang putih E. Bawang putih
digunakan dalam proses pembuatan telur 14. Bagian brokoli yang bisa dimanfaatkan
pindang karena…. sebagai hasil samping untuk digunakan
A. Mampu memberikan cita rasa yang sebagai bahan baku acar adalah….
enak A. Kuntum bunga brokoli
B. Memberikan efek warna yang menarik B. Daun
C. Menimbulkan aroma yang khas C. Bonggol
D. Mengurangi biaya produksi D. Akar
E. Bersifat antimikrobia sehingga E. Bunga yang sudah mekar
mampu menambah daya simpan telur 15. Zat gizi yang lebih banyak terkandung
pindang dalam bonggol brokoli daripada pada
11. Jika hanya sekedar direbus telur hanya kuntumya adalah….
dapat bertahan 1 – 2 hari, tetapi dengan A. Vitamin D
memanfaatkan kulit bawang putih dan
B. Kalsium
merah beserta bumbu lainnya telur
pindang mampu ditingkatkan daya C. Magnesium
simpannya sampai dengan ….hari. D. Karbohidrat
A. 7 E. Kadar air
B. 8 16. Pada pemanfaatan ubi kayu menjadi
C. 9 tepung tapioka dihasilkan limbah padat
yang disebut sebagai….
D. 10
A. Aci
E. > 10 hari
B. Ampas
12. Kulit kentang jangan hanya dibuang
sebagai limbah proses produksi karena di C. Onggok
dalam kuli kentang masih terdapat D. Pati
kandungan nutrisi. Berikut ini adalah E. Blothong
nutrisi yang terdapat dalam kulit kentang,
17. Kandungan nutrisi paling besar yang
kecuali ….
terdapat di dalam onggok adalah….
A. Kalium
A. Karbohidrat
B. Vitamin B6
B. Protein
C. Serat
C. Lemak
D. Zat besi
D. Serat kasar
E. Allicin
E. Kadar air
13.Untuk mencegah browning pada saat
18. Teknologi yang diterapkan untuk
pengolahan kulit kentang menjadi keripik

146
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
mengelola onggok dari proses pembuatan sekam yang sudah terkelupas melalui
tapioka menjadi tepung onggok adalah …. proses pengilingan disebut sebagai….
A. Fermentasi A. Sekam
B. Pemanasan B. Dedak
C. Pengeringan C. Bekatul
D. Perendaman D. Menir
E. Penggaraman E. Beras
19.Berikut ini adalah contoh pemanfaatan 23. Bekatul memiliki kandungan nutrisi
onggok ataupun tepung onggok adalah protein, serat pangan, pati, mineral serta
sebagai berikut, kecuali…. mengandung vitamin …. dari beras yang
A. Pakan ternak belum disosoh yang bila dikonsumsi
terbukti menekan frekuensi penyakit
B. Bahan obat nyamuk
beri-beri.
C. Bahan pengisi dalam pembuatan saos
A. A
D. Bahan minyak onggok
B. B komplek
E. Media Nata de Cassava
C. C
20.Teknologi yang digunakan dalam
D. D
pemanfaatan limbah cair tapioka menjadi
bioetanol adalah…. E. E
A. Pengeringan 24. Faktor pembatas dari bekatul yang dapat
menurunkan kualitas dari bekatul adalah
B. Fermentasi
kandungan lemaknya yang mencapai 20
C. Evaporasi % sehingga dapat menurunkan mutu
D. Pencampuran bekatul dengan terjadinya kerusakan
E. Filtrasi berupa ….akibat proses oksidasi lemak.
21.Pada proses pengolahan limabah cair A. Menggumpal
tapioka menjadi etanol digunakan B. Berbau busuk
mikroorganisme yang memiliki syarat atau C. Ketengikan
criteria seperti di bawah ini, kecuali….
D. Berjamur
A. Mempunyai kemampuan untuk
E. Warna kehtaman
memfermentasi karbohidrat yang
cocok secara cepat. 25.Bekatul hendaknya memiliki kadar air
sebesar….agar mencegah supaya tidak
B. Bersifat membentuk flakulasi dan
mudah mengalami penurunan mutu.
sedimentasi.
A. 6 – 7 %
C. M e m p u n y a i g e n e t i k m u d a h
mengalami mutasi B. 8 – 10 %
D. Toleran terhadap alkohol yanng C. 10 – 12 %
tinggi (antara 14 – 15 %). D. 12 – 15 %
E. Mempunyai sifat regenerasi yang E. > 15 %
cepat. 26. Ampas tahu merupakan limbah padat
22.Pada proses penggilingan padi, bagian yang dihasilkan dari proses pembuatan
yangmerupakan adalah kulit paling luar tahu. Ampas tahu masih layak dijadikan
dari beras dan kulit paling dalam dari bahan pangan karena masih mengandung

147
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
protein sebesar krang lebih…. A. Nata de soya
A. 5 % B. Bioetanol
B. 8 % C. Biogas
C. 10 % D. Pupuk cair
D. 12 % E. Cuka
E. 15 %
B. URAIAN
27. Pada pembuatan tepung ampas tahu, jika
pengeringan ampas tahu dilakukan Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan
secara masinal maka alat yang digunakan baik dan benar!
adalah…. (belum ada)
A. Oven
B. Cabinet dryer
C. Para – para
D. Kompor
E. Fan
28.Pada pemanfaatan ampas tahu menjadi
kecap ampas tahu proses fermentasi
dilakukan sebanyak dua kali. Bakteri yang
berperan dalam fermentasi yang pertama
adalah….
A. Aspergillus sp.
B. Monilia sp.
C. Sacharomyces cerevisiae
D. Acetobacter xylinum
E. Rhizophus sp.
29. P r o s e s f e r m e n t a s i k e d u a p a d a
pembuatan kecap ampas tahu, butiran
tempe gembus yang telah kering
dimasukkan ke dalam larutan garam.
Perendaman dilakukan di dalam wadah
perendam selama …..
A. 1 -2 minggu
B. 3 – 5 minggu
C. 6 – 8 minggu
D. 8 – 10 minggu
E. 10 – 15 minggu
30. Limbah cair dari proses pembuatan tahu
dapat dimanfaatkan dengan cara
mengolahnya menggunakan teknik
fermentasi oleh Acetobacter xylinum
sehingga menghasilkan produk berupa….

148
Produk hasil Nabati

Bahan pengawet:Bahan yang dapat mencegah Limbah:sisa suatu usaha dan atau kegiatan
atau menghambat fermentasi, Hasil samping:hasil ikutan yang memiliki nilai
pengasaman atau peruraian lain gizi cukup tinggi dan lebih banyak
terhadap pangan dimanfaatkan untuk pangan atau
BTM:Bahan tambahan makanan yang pakan ternak dikarenakan status
ditambahan pada produk dengan gizinya masih tinggi.
tujuan untuk memperbaiki kualitas Kenthos:Biji salakNata de Pina:Selulosa yang
produk dibentuk oleh bakteri Acetobacter
Blansing:Perlakuan panas pendahuluan pada xylinum, berkalori rendah, kadar serat
buah atau sayuran yang ditujukan 2,5 % dan memiliki kadar air 98 %
untuk menginaktifkan enzim dibentuk dari media buah nanas
Browning (pencoklatan):Proses perubahan Bonggol pisang:bagian bawah batang pisang
warna pada makanan menjadi coklat yang mengembung seperti umbi.Telur
baik secara enzimatis maupun non pindang:olahan telur yang direbus
enzimatis menggunakan herba-herba tertentu
Fermentasi:Suatu reaksi metabolisme yang sehingga memiliki rasa, aroma, dan
meliputi sederet reaksi oksidasi- kenampakan yang khasKulit
reduksi, yang donor dan aseptor kentang:Bagian terluar dari umbi
elektronnya adalah senyawa-senyawa kentang yang mengandung banyak zat
organik, umumnya menghasilkan yang penting bagi tubuh kita, seperti
energi. Fermentasi dilakukan oleh vitamin C, serat, kalium, zinc, zat besi,
bakteri, fungi dan yeast tertentu, baik mangan, vitamin B6, dan folat.Bonggol
fakultatif maupun obligat. brokoli:Batang dari brokoli
Gelatinisasi:Peristiwa terbentuknya gel dari Onggok:Sisa giling tapioka dari ubi kayu.
pati karena perlakuan dengan air Biodegradable:semua limbah yang dapat
panas. Gel memiliki selaput yang tidak hancur atau terurai oleh organisme
dapat berubah pada permukaan hidup lainnya dan berasal dari
produk sehingga mengurangi tumbuhan atau hewan
kehilangan nutrisi yang larut dalam air Bekatul:bagian terluar dari bagian bulir yang
bila produk dimasak atau direndam terbungkus oleh sekamDedak:hasil
dengan air. samping dari proses penggilingan padi
Pasteurisasi :Proses panas yang digunakan yang terdiri dari lapisan luar butiran
untuk memperpanjang daya simpan beras (perikarp dan tegmen) serta
produk pangan dengan cara sejumlah lembaga beras.Ampas
mengurangi jumlah mikroorganisme tahu:isa atau limbah dari pengolahan
dalam produk tanpa mempengaruhi tahu.
sifat-sifat fisiko-kimiawi dan Tempe gembus:salah satu makanan tradisional
organoleptiknya. yang merupakan hasil fermentasi
Pektin :Asam pektinat yang larut dalam air dari ampas tahu oleh kapang tempe
aneka metal ester dengan derajad Rhizopus sp
netralisasi yang berbeda-beda, yang Nata de Soya:Selulosa yang dibentuk oleh
mampu membentuk gel dengan gula bakteri Acetobacter xylinum, berkalori
dan asam dalam kondisi yang cocok. rendah, kadar serat 2,5 % dan memiliki
Sortasi :Proses pemilihan buah antara yang kadar air 98 % dibentuk dari media
baik dengan yang busuk/rusak/cacat limbah cair pembuatan tahu

149
Produk hasil Nabati

Anonim (1996). Daftar Komposisi Bahan ( Ka ra k t e r i s t i k d a n P r o s p e k u n t u k


Makanan. Direktorat Gizi Departemen Percepatan Diversifikasi Pangan). Kencana.
Kesehatan RI. Penerbit Bhratara-Jakarta. Jakarta.
Anonim, 2011. Pemanfaatan Limbah Cair Hudaya Sarifah dan I. St. Setiasih Daradjad,
Ta p i o k a [ o n l i n e ] d a r i 1980. Dasar-dasar Pengawetan 1.
https://lordbroken.wordpress.com/2011/ Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan.
03/04/pemanfaatan-limbah-cair-tapioka/ Jakarta.
(2 Desember 2018) Kartiman, Dede; 2005. Memproduksi Pisang
Anonim, 2016. Bekatul, Limbah Penggilingan Sale. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
Padi Sebagai Bahan Pangan Yang Kaya dan Menengah. Jakarta
Dengan Kandungan Gizi Dan Bermanfaat Kawari, Mat ; 2005. Memproduksi Manisan
Untuk Kesehatan Tubuh Kita [online] dari Buah. Direktorat Jenderal Pendidikan
https://jualbekatulmurah.wordpress.com/ Dasar dan Menengah. Jakarta
2016/03/06/bekatul-limbah-
Koswara, S., 2009. Teknologi Pengolahan
penggilingan-padi-sebagai-bahan-
Singkong (teori dan praktek).
pangan-yang-kaya-dengan-kandungan-
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan
gizi-dan-bermanfaat-untuk-kesehatan-
Fakultas Teknologi Pertanian Institut
tubuh-kita/ (2 Desember 2018)
Pertanian Bogor.
Anonim, 2016. Menyimpan Kulit Bawang Untuk
Muchtadi Tien R, Sugiyono dan Fitriyono
Telur Pindang [online], dari
Ayustaningwarno, 2010. Ilmu
https://catatanbelajarmasak.blogspot.co
Pengetahuan Pangan. Alfabeta. Bandung.
m/2016/01/menyimpan-kulit-bawang-
untuk-telur.html?m=1 (20 Oktober 2018) Najib, A.2013. Pemanfaatan Limbah Onggok
(Ampas) Tapioka Menjadi Tepung Ampas
Ardiansyah, 2011. Mengenal Bekatul Lebih
Sebagai Bahan Baku Obat Nyamuk Dan
J a u h . [ o n l i n e ] d a r i
Industri Makanan [online]
http://majalah1000guru.net/2011/10/m
http://12010045.blogspot.com/2013/04
engenal-bekatul-lebih-jauh/ (2 Desembe
/pemanfaatan-limbah-onggok-
2018)
tapioka.html (9 Desember 2018)
Auliana, R. 2012. Pengelolaan Limbah Tahu
Nofalina, Y., 2013. Pengaruh Penambahan
Menjadi Berbagai Produk Makanan
Tepung Terigu terhadap daya Terima, Kadar
[online]dari;http://staffnew.uny.ac.id/upl
Karbohidrta dan Kadar Serat Kue Prol
oad/132048525/pengabdian/pengolaha
Bonggol Pisang (Musa paradisiaca)
n-limbah-tahu-menjadi-berbagai-produk-
[online],dari;http://repository.unej.ac.id/
makanan.pdf (2 Desember 2018)
bitstream/handle/123456789/2463/Yesi
Anonim, 2013. Produksi Hasil Nabati Kelas XI %20Nofalina%20%20092110101130_
Semester 3. Kemendikbud. Jakarta. 1.pdf?sequence=1 (20 Oktober 2018)
Bernatal S., Odit F. K. dan Andi S., 2007. Kajian Redaksi Agromedia, 2007. 22 Peluang Bisnis
Pemanfaatan Tepung Bonggol Pisang Makanan untuk Home Industri. PT.
(Musa Paradisiaca Linn.) Sebagai Substitusi Agromedia Pustaka. Jakarta.
Tepung Terigu Dalam Pembuatan Mie
Salman Lily, 2018. Melakukan Proses Produksi
B a s a h [ o n l i n e ] , d a r i
Roti. PPPPTK Pertanian. Cianjur.
https://jtpunmul.files.wordpress.com/20
13/02/vol-32-3-bernatal-saragih-et- Satuhu, S dan Ahmad, S., 1992. Pisang,
al.pdf (26 Oktober 2018) Budidaya Pengolahan dan Prospek Pasar.
Penebar Swadaya, Jakarta.
Gardjito Murdijati, Anton Djuwardi dan Eni
Harmayani, 2013. Pangan Nusantara Saragih, B., 2013. Analisis Mutu Tepung

150
Produk hasil Nabati

Bonggol Pisang Dari Berbagai Varietas Dan


Umur Panen Yang Berbeda [online]. dari
https://www.researchgate.net/publicatio
n/267098554_GLT1Kqob5UDEML61gCyj
nAcfMXgkdP3wGcgLT1Kqob5UDEML61g
CyjnAcfMXgkdP3wGcgGdLZqjGKbSrEMZE
DA (26 Oktober 2018)
Sari, N.K., 2012. Pemanfaatan Limbah Cair
Tapioka sebagai Bahan Ethanol [online]
dari;https://niketutsari.wordpress.com/20
12/05/28/pemanfaatan-limbah-cair-
tepung-tapioka-sebagai-ethanol/ (9
Desember 2018)
Sri Rini Dwiari, 2007. Pembuatan Aneka Keripik
(Pisang, Singkong, Ketela). PPPPTK
Pertanian. Cianjur.
Sri Rini Dwiari, 2008. Pembuatan Sirup Nanas.
PPPPTK Pertanian. Cianjur.
Sri Rini Dwiari, 2010. Pembuatan Sari Buah
Jambu. PPPPTK Pertanian. Cianjur.
Suganti, A.A., 2009.101 Kue Bolu Sehat Sayur
dan Buah. Penebar Plus, Jakarta.
Sugianyar, I.M., 2015. Pemanfaatan Bekatul,
Limbah Penggilingan Padi sebagai Tepung
Rendah Lemak [online] dari
http://bali.litbang.pertanian.go.id/ind/ind
ex.php/info-teknologi/567-pemanfaatan-
bekatul-limbah-penggilingan-padi-
sebagai-tepung-rendah-lemak
(2 Desember 2018)
Sumitra, Omit ; 2005. Memproduksi Asinan
Sayuran. Direktorat Jenderal Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta
Suprijadi, 2007. Pembuatan Olahan Kacang
Kedelai (Kecap, Susu Kedelai, Tahu dan
Tempe). PPPPTK Pertanian. Cianjur.
Wahyudi, 2005. Memproduksi Selai Buah.
PPPPTK Pertanian. Cianjur.

151
Produk hasil Nabati

Gambar 1.1 Siklus Umpan Balik Pengendalian Gambar 3.34 Pohon industri bekatul
Mutu Gambar 3.35 Limbah kacang kedelai
Gambar 3.1. Prinsip Utama Zero Waste Gambar 3.36 Tepung Ampas Tahu
Gambar 3.2. Buah Salak Gambar 3.37 Kerupuk Ampas Tahu
Gambar 3.3 Biji Salak Gambar 3.38 Kecap Ampas Tahu
Gambar 3.4 Penyangraian Biji Salak Gambar 3.39 Nata de Soya
Gambar 3.5 Kopi Biji Salak
Gambar 3.6 Bagan Proses Pembuatan Kopi Biji
Salak
Gambar 3.7. Kulit Buah Nanas
Gambar 3.8. Nata de Pina
Gambar 3.9 Bonggol Pisang
Gambar 3.10. Tepung Bonggol Pisang
Gambar 3.11 Ilustrasi Brownies Bonggol Pisang
Gambar 3.12. Bawang Merah dan Bawang Putih
Gambar 3.13. Kulit Bawang Merah dan Bawang
Putih
Gambar 3.14 Kerya Seni dari Kulit Bawang
Gambar 3.15 Telur Pindang
Gambar 3.16. Kimia Senyawa Allicin
Gambar 3.17 Umbi Kentang
Gambar 3.18 Kulit Kentang
Gambar 3.19 Keripik Kulit Kentang
Gambar 3.20 Pizza Kulit Kentang
Gambar 3.21 Brokoli
Gambar 3.22.Batang Brokoli
Gambar 3.23 Ubi Kayu
Gambar 3.24. Onggok
Gambar 3.25. Pengeringan Onggok
Gambar 3.26. Bioetanol 95 -96 %
Gambar 3.27 Fermentasi bahan baku
bioetanol
Gambar 3.28 Nata de Casava
Gambar 3.29 Plastik Biodegradable
Gambar 3.30 Anatomi bekatul
Gambar 3.31 Diagram alir proses pengolahan
beras dan bekatul.
Gambar 3.32 Bekatul Beras
Gambar 3.33 Bekatul Padi

152
Produk hasil Nabati

Tabel 1.1 Kriteri Bahan Baku Manisan Buah


Tabel 1.2 Kriteria Bahan Bantu Manisan Buah
Tabel 1.3 Standar Mutu Proses Pembuatan
Asinan Sayuran
Tabel 1.4 Nilai gizi kacang kedelai
dibandingkan dengan kacang tanah
dan kacang hijau
Tabel 2.1 Tindakan Perbaikan Produk Saus
Tabel 2.2 Tindakan Perbaikan Produk Tape
Tabel 2.3 Tindakan Perbaikan Produk Roti
Tabel 3.1. Kandungan nutrisi Ampas
singkong/onggok

153
Produk hasil Nabati

Sri Insutarti Handayani, S.P.

Lahir di Sleman, 23 Nopember 1978, Sekolah Dasar dilalui di SD Negeri Banjarharjo Kabupaten
Sleman. Demikian juga untuk jenjang SMP dilalui di daerah yang sama tepatnya di SMP Negeri 1
Ngemplak Kabupaten Sleman. Tahun 1993 melanjutkan ke Sekolah Menengah Teknologi
Industri (SMTI) Yogyakarta. Tahun 1996 kuliah di Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN
“Veteran” Yogyakarta. Lulus S1 tahun 2001. Tahun 2004 melanjutkan ke Program Pendidikan
AKTA IV Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Lulus dari program AKTA IV
kemudian mengabdi sebagai guru bantu di SMK Negeri 1 Cangkringan (2005 – 2008). Kemudian
tahun 2008 diangkat menjadi PNS Guru Produktif TPHP dan ditempatkan di SMKN 1 Cangkringan
sampai sekarang. Menikah pada tahun 2007 dengan Agus Musthofa, S.Kom pada Tahun 2007 dan
dikarunia satu orang putra dan dua orang putri.

154
Produk hasil Nabati

Dina Damayanti, S.P.

Tinggal di Yogyakarta, lahir di Sleman, kelahiran 16 Desember 1978, Sekolah Dasar dilalui di SD
Negeri Umbulwidodo Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Sekolah
Menengah Pertama dilalui di SMP Negeri 3 Pakem Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Tahun
1993 melanjutkan ke SMA N 1 Pakem D.I. Yogyakarta. Tahun 1996 kuliah di Jurusan Agronomi,
Instiper Yogyakarta. Lulus S1 tahun 2001, kemudian melanjutkan kuliah Akta IV di Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Lulus pada tahun 2002, kemudian merantau ke Jakarta sebagai
pengajar di SMP 2 Cikarang selama 2 tahun kemudian kembali ke D.I. Yogyakarta dengan profesi
yang sama sebagai pengajar di SMK N 1 Cangkringan sejak 2005 sampai dengan sekarang.
Menikah dengan Midi Joko Triyono di tahun 2008 dan 3 tahun kemudian dikaruniani seorang
putra dan kurang dari 2 tahun berselang dikaruniai kembali seorang putri yang cantik.

155

Anda mungkin juga menyukai