PEMANFAATAN LIMBAH
OLAHAN NABATI
HASIL SAMPING
OLAHAN NABATI
Hasil samping – limbah - Nata de Pina – bonggol pisang – telur pindang – kulit
kentang – bonggol brokoli – onggok - bekatul – ampas tahu
106
Produk hasil Nabati
107
Produk hasil Nabati
masyarakat luas. Selain rasanya yang atau snake fruit, sementara nama
segar, buah juga kaya kandungan gizi. ilmiahnya adalah Salacca zalacca.
Akan tetapi, buah pada umumnya Tipe buah batu berbentuk segitiga
memiliki daya simpan yang singkat. agak bulat atau bulat telur terbalik,
Pengolahan buah-buahan merupakan runcing di pangkalnya dan membulat
upaya untuk mengolah dan di ujungnya, panjang 2,5-10 cm,
mengawetkan, yaitu dengan mengubah terbungkus oleh sisik berwarna
buah-buahan menjadi produk-produk kuning coklat sampai coklat merah
olahan yang mempunyai kenampakan, mengkilap yang tersusun seperti
rasa, warna, dan aroma yang khas. Produk genting, dengan banyak duri kecil
olahan buah banyak jenisnya, setiap jenis yang mudah putus di ujung masing-
produk olahan buah memerlukan bahan masing sisik. Dinding buah tengah
dasar buah yang berbeda tingkat (sarkotesta) tebal berdaging, kuning
kematangannya. krem sampai keputihan, berasa
Setiap kali kita membuat olahan bahan
pangan buah-buahan, tentunya ada hasil
samping yang dihasilkan. Hasil samping
tersebut ada yang berupa limbah yang
hanya dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
kompos, ada yang berupa bahan dasar
kerajinan serta ada pula yang masih dapat
dimanfaatkan sebagai produk pangan.
Bahan pangan buah yang hasil
sampingnya dapat diolah menjadi produk
pangan, sekarang sudah banyak orang Gambar 3.2. Buah Salak
memanfaatkannya sebagai penunjang Sumber : http://www.dagangbuah.com
108
Produk hasil Nabati
109
Produk hasil Nabati
Contoh Soal :
Pada pembuatan kopi biji salak
menggunakan biji salak sebanyak 1 Penyangraian
kilogram biji salak segar dan
dihasilkan 1 ons serbuk kopi biji
salak. Hitunglah rendemen dari Penggilingan
produksi “kopi: biji salak tersebut!
Penyaringan
Pengemasan
110
Produk hasil Nabati
111
Produk hasil Nabati
112
Produk hasil Nabati
113
Produk hasil Nabati
114
Produk hasil Nabati
115
Produk hasil Nabati
menempel tanah, akar dan dicuci yaitucake. Salah satu jenis cake yang
bersih. bisa dikembangkan dengan
b. Bonggol pisang dipotong-potong menggunakan tepung bonggol pisang
dengan pisau setebal 0,5cm adalah brownies. Selain itu untuk
memperkaya khasanah sumber
c. Potongan bonggol pisang lalu
tepung yang telah ada misalnya
dicuci kembali sampai benar-
tepung talas, tapioka, garut ubi jalar,
benar bersih.
buah pisang, sukun, dan serealia, maka
d. Bonggol pisang ditimbang 3000 pemanfaatan tepung bonggol pisang
gram bonggol pisang. dalam produk kue brownies kukus ini
e. Bonggol direndam dalam larutan akan memiliki nilai gizi yang tinggi
% Natrium bisulfit 1000 ppm terhadap kue brownies yang
selama 30 menit untuk mencegah dihasilkan dari bonggol pisang
proses pencoklatan (browning). tersebut yang selama ini hanya
f. Kemudian dikeringkan dalam oven dibiarkan membusuk di tanah
selama 17 jam pada suhu 70°C (Saragih,dkk , 2007) Pemanfaatan
hingga kering. bonggol pisang ini menjadi tepung
didasarkan bahwa bonggol
g. Setelah kering dilakukan
merupakan komponen polisakarida
penghalusan dan pengayakan 60
yang tentunya bisa diolah menjadi
mesh hingga didapatkan tepung
sumber tepung baru. Bonggol pisang
bonggol pisang.
kaya akan serat pangan, serat kasar
h. Tepung selanjutnya dikemas rapat terbukti mampu mencegah berbagai
menggunakan plastik dan dipress macam penyakit diantaranya penyakit
gigi, diabetes melitus, tekanan darah
tinggi, kanker usus besar, penyakit
divertikulosis dan konstipasi,
obesitas, jantung koroner, batu
empedu serta meningkatkan
kesehatan mikroflora usus (Saragih,
dkk. 2010 didalam Saragih, 2013).
Pengembangan produk baru dan
diversifikasi olahan dari berbagai
tepung dalam menunjang ketahanan
pangan selama ini masih terfokus
pada sumber daya tepung yang ada
seperti tepung terigu, beras, jagung,
Gambar 3.10. tepung Bonggol Pisang
Sumber : https://www.tokopedia.com
dan tapioka. Potensi pengembangan
tepung yang berasal dari hasil
Tepung bonggol pisang yang baik samping pengolahan komoditas
memiliki kriteria mendekati tepung olahan nabati masih belum maksimal,
terigu sesuai standard SNI seperti bonggol pisang yang biasanya
diantaranya yaitu memiliki warna setelah dipanen pisangnya, bonggol
putih, lolos ayakan 60 mesh dan kadar hanya dibiarkan membusuk di lahan
air < 12 %. Tepung bonggol pisang pertanian.
selanjutnya dapat digunakan sebagai
bahan pensubstitusi terigu pada
beberapa produk diantarnya
116
Produk hasil Nabati
117
Produk hasil Nabati
dapat menarik bagi konsumen. Selain itu merah memiliki umbi berwarna ungu
dalam pembuatan produk pangan,dari dengan kulit berwarna kemerahan.
hasil samping sayuran hendaknya perlu
memperhatikan keamanan penggunaan
bahan pangan dan kebersihan dalam
bekerja.
Berikut ini pembahasan lebih menyeluruh
tentang pemanfaatan beberapa hasil
samping sayuran.
1. Pemanfaatan hasil samping umbi Gambar 3.12. Bawang Merah dan Bawang Putih
Sumber : https://www.merdeka.com
bawang Pada penggunaanya sebagai bahan
Bawang merah dan bawang putih bumbu saat proses pengolahan
merupakan jenis umbi lapis yang dilakukan pengelupasan kulit bagian
digunakan secara luas di masyarakat. terluar dari umbi yang kering. Kulit
Umbi lapis adalah sejenis umbi- tersebut biasanya kemudian hanya
umbian yang terbentuk dari tumpukan dibuang dan menjadi limbah.
daun yang rapat dalam format roset. Sebenarnya kulit bawang ini memiliki
Umbi lapis terbentuk dari beberapa potensi sendiri sehingga dapat
suku monokotil atau tumbuhan memiliki nilai tambah dan tidak
berkeping satu seperti liliaceae dan sekedar menjadi limbah dan diolah
amaryllidaceae. Jenis umbi ini menjadi kompos.
dianggap berbeda dengan jenis umbi
lain sebab karbohidrat yang
diakumulasikan bukan dalam bentuk
polisakarida.
Pada bagian pangkal umbi lapis
terdapat bagian yang agak keras yang
sering disebut cakram, Cakram
tersebut sebenarnya adalah batang
yang akan tumbuh lapisan-lapisan
daun lunak, tebal serta berair Gambar 3.13. Kulit Bawang Merah dan Bawang Putih
Sumber : https://iqmaltahir.wordpress.com
kemudian terbentuk struktur
Jika kulit bawang dikeringkan maka
membengkak yang disebut umbi.
bahan ini yang masih memiliki warna
Apabila lapisan yang terbentuk kecil
karakteristik ini dapat digunakan
dan saling menyirap maka disebut
untuk bahan seni. Lapisan kulit
squama (sisik) dan apabila lapisan
bawang ini dapat digunakan untuk
yang terbentuk besar dan saling
menyusun lukisan mosaic
menutupi maka disebut tunica.
membentuk pola atau gambar
Bawang merah (Allium cepa var tertentu. Dengan kreativitas tertentu
ascalonicum) dan bawang putih maka dapat diperoleh hasil karya seni
(Allium sativum) dapat dibeli di pasar yang bagus. Lembaran-lembaran kulit
atau toko berupa umbi yang masih bawang ini dapat ditempel
terbungkus lapisan kulit kering. menggunakan lem kertas,
Bawang putih maka memiliki umbi membentuk pola yang diinginkan.
berwarna kekuningan dengan kulit Kombinasi warna merah dan putih ini
berwarna putih. Sedangkan bawang dapat disusun secara artistic sesuai
keinginan pembuatnya.
118
Produk hasil Nabati
119
Produk hasil Nabati
120
Produk hasil Nabati
121
Produk hasil Nabati
Praktikum
pada bagian kuntum bunganya. PEMBUATAN ACAR BATANG BROKOLI
S e d a n g k a n b a g i a n d a u n d a n Bahan-bahan yang iperlukan :
batangnya tidak dimanfaatkan dan
dibuang. Padahal sebenarnya pada 1. Batang brokoli
bagian tersebut juga memiliki 2. Mentimun
kandungan gizi yang hampir sama. 3. Wortel
Bahkan batang brokoli mengandung 4. Bawang merah
sedikit lebih banyak kalsium, zat besi
dan vitamin C per gram, dibandingkan 5. Cabai rawit
d e n g a n k u n t u m b u n g a n y a . 6. Air
Pemanfaatan hasil samping brokoli 7. Garam
akan memberikan nilai tambah pada 8. Gula
komoditas tersebut.
9. Cuka
Langkah kerja :
1. Potong kecil-kecil batang brokoli,
mentimun dan wortel.
2. Isi stoples kaca dengan air matang, bawang
merah utuh, garam dan gula.
3. Beri beberapa tetes cuka.
4. Masukan potongan kecil ketimun, wortel
serta cabai rawit dan bawang ke stoples.
5. Pastikan semua bahan terendam dan
Gambar 3.21 Brokoli
Sumber : http://sayuranindonesia.com diamkan kurang lebih 30 menit
B e b e r a p a m a c a m c o n t o h Acar yang menggunakan batang brokoli
p e m a n f a a t a n b a t a n g b r o k o l i sebagai salah satu bahan bakunya perlu
diantaranya yaitu dimasak dengan disimpan pada almari pendingin untuk
cara ditumis, menjadi bahan soup, meningkatkan daya simpannya sebelum pada
sebagai bahan salad atau difermentasi akhirnya dikonsumsi
dalam bentuk acar. Berikut ini adalah
cara pengolahan batang brokoli
menjadi acar.
122
Produk hasil Nabati
acid yang biasanya lebih rendah dari pada dari tapioka kasar yang mengalami
beras/nasi. penggilingan kembali. Pabrik tepung
Umbi-umbian merupakan bahan hasil tapioka kasar sebagai bahan mentah yang
pertanian yang mudah rusak. Masa simpan dibeli dari pedagang-pedagang kecil dari
umbi-umbian seperti ubi kayu hanya desa-desa. Pembuatan tepung tapioka
berkisar antara 4-5 hari. Ubi kayu yang kasar dilakukan dengan memarut singkong
disimpan yang melebihi masa simpannya yang telah dikupas dan dicuci. Dengan air
akan menjadi hitam atau biru. Sedangkan yang mengalir, parutan singkong diperas
untuk ubi jalar, masa simpannya apabila melalui saringan. Filtrat ditampung dan
dalam kondisi yang baik berkisar antara 4- pemerasan diakhiri bila filtrat yang ke luar
6 bulan. Selain dari masa simpannya, sudah jernih dan larutan dibiarkan
umbi-umbian biasanya nilai ekonominya mengendap. Endapan dicuci dengan air
tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu perlu dan air pencuci dibuang sampai bersih.
dilakukan pengolahan sehingga masa Endapan dikeringkan di atas tampi sampai
simpan dan nilai ekonomisnya akan kering sedangkan ampas singkong yang
meningkat. Selain dimakan dengan cara telah tersangkut di atas seringan tersebut
dikukus atau direbus, umbi-umbian juga disebut onggok (Koswara, 2009)
dapat dibuat berbagai olahan yang akan Dalam industri pangan termasuk di
meningkatkan nilai ekonomis bahan dalamnya adalah industri tepung tapioka,
tersebut. limbah dapat menimbulkan masalah bagi
Salah satu jenis umbi yang banyak lingkungan. Limbah industri pangan juga
dimanfaatkan adalah singkong atau ubi dapat menimbulkan masalah dalam
kayu. Ubi kayu di Indonesia masih penanganannya karena mengandung
digolongkan sebagai hasil pertanian sejumlah besar karbohidrat, protein,
sekunder, karena sebagai makanan pokok, lemak, garam-garam mineral dan sisa-sisa
Indonesia masih sebagian besar bahan kimia yang digunakan dalam
mengutamakan beras. Walaupun sebagai pengolahan dan pembersihan (Jenie dan
hasil pertanian sekunder, tetapi produksi Rahayu dalam Najib, 2013)
ubi kayu lebih tinggi apabila dibandingkan Pada umumnya, limbah industri pangan
dengan jagung, dan ubi jalar yang juga tidak membahayakan kesehatan
berperan sebagai hasil pertanian masyarakat, karena tidak terlibat langsung
sekunder. Pada pemanfaatannya ubikayu dalam perpindahan penyakit. Akan tetapi
dalam skala besar ubi kayu dijadikan kandungan bahan organiknya yang tinggi
sebagai bahan baku tepung tapioka dapat bertindak sebagai sumber makanan
untuk pertumbuhan mikroba (Jenie dan
Rahayu dalam Najib, 2013). Pada industri
pembuatan tepung tapioka limbah industri
terdiri dari dua jenis, yaitu limbah cair dan
limbah padat. Limbah cair akan mencemari
air, sedangkan limbah padat akan
menimbulkan bau yang tidak sedap,
Gambar 3.23 Ubi Kayu
Sumber : http://ptnasa.net apabila tidak ditangani dengan tepat
Tepung tapioka juga sering disebut tepung (Najib, 2013)
aci atau tepung kanji. Tepung tapioka pada 1. Penanganan limbah padat tepung
umumnya dibagi menjadi dua, yaitu tapioka
tapioka halus dan tapioka kasar.
Onggok tapioka merupakan limbah
Pembuatan tepung tapioka halus biasanya
123
Produk hasil Nabati
padat industri tapioka yang berupa Najib, 2013). Oleh karena itu, untuk
ampas hasil ekstraksi dari pengolahan menekan biaya yang tinggi tersebut
tepung tapioka. Dalam industri dapat dilakukan pemisahan kembali
tapioka dihasilkan 75% onggok produk-produk yang berguna dari
tapioka dari total bahan baku yang limbah tersebut.
digunakan. Onggok tapioka merupakan limbah
industri pangan yang jumlahnya
sangat banyak dan akan menjadi
polusi bila tidak segera ditangani.
Oleh karena itu diperlukan usaha
untuk memanfaatkan onggok tapioka
dengan mengolahnya kembali
menjadi suatu produk, sehingga
pencemaran lingkungan dapat
berkurang dan nilai guna onggok
dapat meningkat. Tepung onggok
Gambar 3.24. Onggok
Sumber : https://kawidkapan.blogspot.com memiliki kandungan gizi seperti
tertera pada Tabel di bawah ini :
Jumlah onggok tapioka yang
J k L ] n] i a pa n L a noa j p] oa $! %
dihasilkan dari industri kecil dengan
bahan baku lima kg per hari 1 K a r b o h id r a t 6 8 ,0 0
124
Produk hasil Nabati
125
Produk hasil Nabati
126
Produk hasil Nabati
protein, jadi semakin tinggi suhu banyak ditemukan dalam produk bir,
proses inaktifasi enzim juga anggur, spiritus dan masih banyak lagi.
meningkat. Keduanya Minuman beralkohol dapat
mempengaruhi laju reaksi digolongkan menjadi dua bagian,
enzimatik secara keseluruhan. yaitu produk hasil fermentasi yang
Hampir semua enzim mempunyai dikonsumsi langsung dan produk hasil
aktivasi optimal pada suhu 30 ºC – fermentasi yang didistilasi lebih
40 ºC. dahulu sebelum dikonsumsi. Dalam
c. pH pembentukan alkohol melalui
fermentasi, peran mikrobiologi sangat
pH berpengaruh terhadap jumlah
besar dan biasanya mikrobiologi yang
produk hidrolisis, Enzim
digunakan untuk fermentasi
menunjukkan aktivitas maksimum
mempunyai beberapa syarat sebagai
pada suatu kisaran pH yang
berikut :
disebut pH optimum. Dimana pH
optimum umumnya berkisar a. Mempunyai kemampuan untuk
antara 4.5–8. pH optimum suatu memfermentasi karbohidrat yang
enzim berbeda tergantung asal cocok secara cepat.
enzim tersebut. b. Bersifat membentuk flakulasi dan
d. Kadar Air sedimentasi.
Kadar air dari bahan sangat c. Mempunyai genetik yang stabil
mempengaruhi laju reaksi (tidak mudah mengalami mutasi).
enzimatik. Pada kadar air bebas d. Toleran terhadap alkohol yanng
yang rendah terjadi halangan dan tinggi (antara 14 – 15 %).
rintangan sehingga baik difusi e. Mempunyai sifat regenerasi yang
enzim atau substrat terhambat, cepat.
Akibatnya hidrolisa hanya terejadi
pada bagian substrat yang
langsung berhubungan dengan
enzim (Winarno dalam Sari, 2012).
e. Kecepatan pengadukan
Kecepatan pengadukan yang
digunakan untuk proses hidrolisis
adalah 200 rpm. Jika α-amylase
yang diperoleh dari bacillus
subtilis menghidrolisis pati
dengan hasil utama maltoheksosa,
maltopentaosa, dan sedikit
glukosa 4-5%, maka α-amylase
yang dihasilkan oleh bacillus
licheniformis menghasilkan
maltose, maltotriosa, Gambar 3.27 Fermentasi bahan baku bioetanol
maltopentosa, glukosa 8–10% Sumber : http://www.indobioethanol.com
127
Produk hasil Nabati
128
Produk hasil Nabati
129
Produk hasil Nabati
130
Produk hasil Nabati
penggilingan padi menjadi beras Penjelasan dari beberapa produk hasil dari
menghasilkan produk samping berupa penggilingan gabah kering sebagai
bekatul. berikut:
Namun, permasalahan yang hingga kini 1. Sekam adalah kulit paling luar dari
masih sering muncul adalah, masih sangat gabah/padi. Sekam ini merupakan
terbatasnya upaya untuk memanfaatkan hasil pertama dari proses
hasil samping penggilingan padi. Bahkan, penggilingan atau beras pecah kulit
terkadang hanya menjadi limbah dan (PK). Pada tahap ini, beras PK masih
mencemari lingkungan terutama di sentra bercampur dengan sekitar 12% gabah
produksi padi saat panen di musim hujan. yang sekamnya belum terkupas.
Padahal, hasil samping penggilingan padi Setelah dilakukan proses
tersebut memiliki potensi yang besar dan penggilingan kembali, maka akan
mempunyai nilai guna dan ekonomi yang menghasilkan dedak.
baik apabila dapat ditangani dengan 2. Dedak adalah campuran antara sekam
benar, yang bisa berdampak positif yang tergiling halus dan bekatul yang
meningkatkan nilai tambah pada sistem masih kasar. Biasanya dedak inilah
bioindustri di pedesaan. yang dipergunakan untuk makanan
Tanaman padi setelah mengalami proses ternak.
panen akan menghasilkan gabah kering. 3. Bekatul adalah kulit paling luar dari
Gabang kering inilah yang menjadi cikal beras dan kulit paling dalam dari
bakal terbentuknya beras dengan melalui sekam yang sudah terkelupas melalui
beberapa proses. Agar gabah kering proses pengilingan. Bekatul ini
berubah menjadi beras setidaknya mengandung paling banyak jumlah
dilakukan 2 – 3 kali proses penggilingan. kulit ari (rice bran) dari beras.
Selama proses penggilingan gabah ini
4. Menir adalah beras yang hancur kecil-
akan menghasilkan beberapa produk
kecil karena proses penggilingan
antara lain : Sekam, Dedak, Bekatul, Menir
terhadap gabah yang dilakukan
dan Beras (Anonim, 2016).
beberapa kali.
Secara anatomi bekatul merupakan
5. Beras adalah produk akhir dari gabah
sebuah lapisan aleuron dan sebagian
yang digiling dan menjadi makanan
perikarp yang terikut. Aleuron sendiri
pokok, makin putih warna beras, maka
adalah lapisan sel terluar yang kaya gizi
makin banyak hilang kulit ari (rice
dari endospermium, dan perikarp adalah
bran) nya.
bagian terdalam dari sekam. Bekatul padi
dapat dilihat pada beras yang diperoleh Menurut Ardiansyah, 2011 alur proses
dari penumbukan. Proses pemisahan pengolahan dari penanaman padi di lahan
bekatul dari bagian beras lainnya dikenal hingga menjadi bekatul.
sebagai penyosohan (polishing) untuk
memperpanjang masa penyimpanan
beras, sekaligus memutihkannya.
131
Produk hasil Nabati
Bekatul yang terdapat di dalam kulit ari Sebagai gambaran berdasarkan data BPS,
beras selama ini dikenal sebagai bahan produksi padi di Indonesia tahun 2010
campuran untuk pakan ternak. Namun mencapai 65,98 juta ton gabah kering
ternyata bekatul memiliki manfaat yang giling. Dengan menghitung 10 persen dari
sangat luar biasa bagi kesehatan tubuh, total produksi padi dapat menghasilkan
mulai dari penurunan berat badan dan bekatul, diperkirakan ada hasil samping
penyembuhan sejumlah penyakit 6,59 juta ton bekatul. Sangat disayangkan,
(Anonim, 2016). sampai saat ini pemanfaatan bekatul
masih sangat terbatas, yaitu hanya sebagai
pakan ternak. Padahal, laporan penelitian
menyebutkan bahwa bekatul
mengandung komponen bioaktif pangan
yang bermanfaat bagi kesehatan sehingga
bekatul sangat berpotensi untuk
dikembangkan menjadi pangan fungsional
yang bernilai gizi dan menyehatkan,
Komposisi kimia bekatul sangat bervariasi,
tergantung kepada faktor agronomis padi,
Gambar 3.32 Bekatul Beras termasuk varietas padi, dan proses
Sumber : https://jualbekatulmurah.wordpress.com
penggilingannya. Bekatul kaya akan
vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, dan B6),
vitamin E (tocopherols dan tocotrienols),
carotenoids, asam lemak esensial, dietary
fiber, asam amino, g-oryzanol,
polyphenols, mineral (Ca, Mg, Mn, Zn, Fe, K)
dan phytosterols. Komponen-komponen
bioaktif bekatul banyak terdapat pada
pada bagian seed coat dan aleurone layer.
Manfaat luar biasa bekatul ini secara
Gambar 3.33 Bekatul Padi umum mampu memberikan efek nyata
Sumber : Sumber : https://jualbekatulmurah.wordpress.com
dalam peningkatan dan pemeliharaan
Menurut Ardiansyah, 2011 bekatul kesehatan tubuh, memperbaiki stamina
memiliki kandungan sangat bermanfaat dan juga sebagai terapi yang sangat aman
bagi tubuh kita, di dalam bekatul terdapat dan efektif untuk mengatasi berbagai
vitamin B1 (tiamin) dari beras yang belum penyakit. Manfaat bekatul di antaranya
disosoh, yang bila dikonsumsi terbukti adalah menurunkan secara nyata kadar
menekan frekuensi penyakit beri-beri. kolesterol darah, yaitu low density lipo-
Kandungan gizi lainnya adalah protein, protein(LDL) cholesterol dan very low
serat pangan, pati serta mineral. Selain density lipo-prortein (VLDL) cholesterol,
kaya dengan kandungan gizinya, bekatul serta dapat meningkatkan kadar high
dikenal juga dengan berbagai banyak density lipo-protein (HDL) pada kolesterol
manfaat untuk kesehatan kita. darah. Kemampuan bekatul dalam
Jumlah produksi bekatul berbanding lurus menurunkan kadar kolesterol disebabkan
dengan produksi beras. Indonesia yang adanya kandungan g-oryzanol dan
mayoritas penduduknya menjadikan beras kandungan asam lemak tidak jenuh.
sebagai makanan pokok tentunya memiliki Manfaat lain dari bekatul adalah
produksi bekatul yang cukup besar. kemampuannya untuk menurunkan
132
Produk hasil Nabati
133
Produk hasil Nabati
disimpan dalam tempat yang dingin dan a. Pengukusan bekatul selama 30 menit
kering sehingga tidak mudah ditumbuhi b. Bekatul dikeringkan menggunakan
oleh mikoorganisme perusak. Bekatul oven pada suhu 105oC selama 1 jam
dapat disimpan dalam kemasan plastik
c. Bekatul diekstraksi dengan merendam
(contohnya polyethylene atau PE) agar
dalam larutan heksana, perbandingan
memberi perlindungan terhadap
bekatul : heksana = 1 : 5 (b/v) selama 1
terjadinya pencemaran, kerusakan fisik,
jam
dan dapat menahan perpindahan gas dan
uap air. d. Selanjutnya bekatul disaring dengan
menggunakan kain saring
Tepung bekatul dapat digunakan sebagai
bahan subtitusi roti, cookies, minuman e. Kemudian bekatul dikeringkan
berserat, dan sereal sarapan. Untuk dengan menggunakan oven pada suhu
dijadikan sebagai penganan, bekatul dapat 105oC selama 1 jam
dicampur dengan bahan lain pada f. Bekatul kering diayak, menggunakan
pembuatan biskuit, kue, dan ayakan 60 mesh
sereal. Substitusi 10-15 persen bekatul ke Mengolah bekatul menjadi tepung rendah
dalam tepung terigu dapat memberikan lemak mempunyai beberapa manfaat,
hasil yang optimal penerimaan konsumen diantaranya adalah bekatul yang langsung
pada produk kue kering dan roti diperoleh dari pabrik penggilingan
manis. Substitusi tepung bekatul awet memiliki tekstur yang kasar, sehingga jika
sebanyak 20 persen juga telah dimanfaatkan secara langsung dapat
diaplikasikan pada produk breakfast rice menurunkan tingkat kesukaan terhadap
bran cereal. produk. Dengan diolahnya bekatul dapat
Pemanfaatan bekatul menjadi produk meningkatkan cita rasa produk, umur
minyak bekatul (rice bran oil atau RBO) simpan, dan derajat putih pada
telah lama dilakukan di beberapa negara penampakan tepung bekatul tersebut.
maju, khususnya di Jepang dan Amerika F. Pemanfaatan Hasil Samping Kacang-
Serikat. RBO merupakan salah satu minyak Kacangan
yang telah dijual di masyarakat umum.
Kacang-kacangan adalah sebutan untuk
RBO terutama digunakan sebagai bahan
biji yang berukuran relatif lebih besar
baku produk (makanan ringan), margarin,
dibandingkan serealia dan digunakan
dan mayones.
untuk bahan pangan bagi manusia dan
Menurut Sugianyar, 2015 dalam artikel hewan ternak. Kacang-kacangan
berjudul “Pemanfaatan Bekatul, Limbah umumnya didapatkan dari tanaman famili
Penggilingan Padi sebagai Tepung Rendah Fabaceae. Namun tanaman
Lemak”, salah satu produk inovatif dari kacang–kacangan yang dipanen muda
bekatul adalah Bekatul Rendah Lemak seperti kapri, buncis, dan edamame tidak
yang dikembangkan oleh Balai disebut sebagai kacang-kacangan dalam
Pengembangan Teknologi Pertanian definisi FAO.
(BPTP) di Provinsi Bali. BPTP Bali telah
Kacang merupakan sumber energi yang
melakukan beberapa penelitian dan
baik bagi tubuh karena mengandung
pengkajian di lapangan mengenai
beragam nutrisi penting seperti protein,
pemanfaatan limbah penggilingan padi
vitamin, mineral, dan lemak sehat. Para
ini. Salah satunya, adalah pemanfaatan
pakar kesehatan mengatakan bahwa ada
bekatul menjadi tepung rendah lemak.
banyak jenis kacang-kacangan yang bisa
Menurut Tim Pascapanen BPTP Bali proses
dipilih sebagai camilan sehat untuk
pengolahan tepung bekatul rendah lemak
adalah sebagai berikut.
134
Produk hasil Nabati
135
Produk hasil Nabati
136
Produk hasil Nabati
137
Produk hasil Nabati
ikan, udang maupun bumbu lain. 3. Campur ampas tahu, tapioka dan
Karakteristik kerupuk yang baik bumbu-bumbu lain. Uleni sampai
adalah bertekstur halus, bersifat kalis rata, licin dan kalis.
ringan dan garing renyah setelah 4. Masukkan adonan dalam plastik
digoreng. Proses pembuatan silinder dengan diameter sekitar 5-6
kerupuk ampas tahu dapat cm dan panjang 20 cm. Kukus sekitar
dilakukan dengan 2 cara, yaitu 2 jam supaya bagian tengah adonan
memanfaatkan limbah padat matang. Adonan ini disebut dodolan.
sebagai bahan tambahan dan
5. Angkat dan dinginkan. Biarkan adonan
menggunakan tepung ampas tahu
tersebut selama 3-5 hari supaya
sebagai bahan pensubstitusi
mengeras dan dapat dipotong.
tepung tapioca pada
pembuatannya. 6. Iris dodolan dengan ketebalan 2-3
mm. Hasil irisan ini disebut kerupuk
basah.
7. Jemur kerupuk basah sampai benar-
benarkering sambil dibolak-balik.
Hasil penjemuran ini disebut kerupuk
kering.
8. Goreng kerupuk kering dalam minyak
Gambar 3.37 Kerupuk Ampas Tahu
Sumber : https://www.etalasebisnis.com banyak sampai mekar dan matang.
Tiriskan kemudian kemas.
Sumber : Auliana, 2012
Praktikum
PEMBUATAN KERUPUK AMPAS TAHU
Bahan:
x 500 gram ampas tahu yang telah diperas
dan dikukus
x 250 gram tepung tapioka
c. Kecap Ampas Tahu
x 7 gram garam halus Kecap ampas tahu dapat
x 5 gram gula pasir dikembangkan karena kandungan
x 25 gram bawang putih protein yang terdapat dalam
ampas tahu masih mencapai 5%.
x 5 gram merica halus
Kandungan protein ini dibutuhkan
x 10 gram udang kering oleh mikroorganisme penghasil
x 3 gram soda kue enzim pemecah substrat agar
Langkah Kerja : dapat berkembang biak dengan
baik. Cara pengolahannya sama
1. Persiapkan ampas tahu, peras dengan
dengan pengolahan kecap kedelai
menggunakan serbet atau kain bersih
dan hasilnyapun tahu sulit
sampai airnya berkurang. Kukus selama 30 dibedakan dengan kecap kedele
menit. baik dari sisi aroma, rasa, dan
2. Haluskan bumbu: bawang putih dan udang warna.
kering.
138
Produk hasil Nabati
139
Produk hasil Nabati
140
Produk hasil Nabati
141
Produk hasil Nabati
142
Produk hasil Nabati
Untuk menambah wawasan lebih jauh dapat diolah menjadi hasil sampingan
mengenai konsep pemanfaatan limbah olahan selain produk utama yang dihasilkan yang
nabati dapat dilakukan dengan mempelajari dapat meningkatkan nilai manfaat dan
secara mandiri melalui internet. Di internet ekonominya.
dapat dicari lebih jauh materi tentang konsep- 4. Produk hasil samping dari pengolahan
konsep tersebut disertai penjelasan komoditas buah-buahan diantaranya yaitu
menggunakan video. Salah satu website yang serbuk “kopi”biji salak, nata de pina dari
dapat dikunjungi untuk menambah wawasan kulit buah nanas dan brownies dari tepung
dan pemahaman tentang pemanfaatan limbah bonggol pisang.
olahan nabati adalah sebagai berikut:
5. Hasil samping dari pengolahan komoditas
Œ http://alfathnote.blogspot.com/2012/08 sayuran diantaranya yaitu pemanfaatan
/zero-waste.html?m kulit bawang merah dan bawang putih
http://mybooksanddreams.blogspot.com untuk meningkatkan daya simpan telur
/2017/08/kandungan-dan-manfaat- dalam produksi telur pindang, pengolahan
dari-bagian-hasil-samping- kulit kentang menjadi keripik dan pizza
sayuran.html?m serta pengolahan bonggol brokoli
memjadi acar.
6. Hasil samping dari pengolahan komoditas
umbi-umbian diantaranya yaitu pada
produksi tepung tapioka dimana limbah
padat diolah menjadi tepung onggok
sedangkan limbah cair dimanfaatkan
untuk bahan bioetanol, nata de cassava
dan plastik biodegradable.
7. Pengolahan hasil samping dari
pengolahan komoditas serealia
diantaranya yaitu pada proses pengolahan
dari gabah menjadi beras dihasilkan
bekatul yang dapat diolah lebih lanjut
menjadi tepung bekatul. Tepung ini dapat
dimanfaatkan untuk mensubstitusi
1. Limbah atau hasil samping pengolahan penggunaan tepung terigu pada berbagai
hasil nabati dapat didefinisikan sebagai jenis produk olahan seperti biscuit dan roti
bahan sisa yang dihasilkan dari usaha dan manis.
atau kegiatan pengolahan hasil nabati. 8. Hasil samping dari pengolahan komoditas
2. Kegiatan mengolah bahan hasil samping kacang-kacangan diantaranya yaitu pada
merupakan kegiatan mendaur ulang proses pembuatan tahu dihasilkan limbah
(reuse), yaitu menggunakan kembali padat yang dapat diolah penjadi tepung
bahan yang seharusnya sudah dibuang, ampas tahu, kerupuk ampas tahu dan
dan recycle, yaitu mengolah kembali agar kecap ampas tahu. Sedangkan limbah cair
menjadi bahan berguna. dapat dimanfaatkan untuk pembuatan
3. Bahan pangan nabati berupa sayuran, nata de soya
buah-buahan, umbi-umbian, serealia dan 9. Pemanfaatan hasil samping dari
kacang-kacangan pada proses pengolahan komoditas nabati dapat dapat
pengolahannya menjadi berbagai produk meningkatkan nilai manfaat dan
olahan akan menghasilkan limbah yang ekonominya. Nilai manfaat yang diperoleh
143
Produk hasil Nabati
yaitu mampu mengurangi (reduce) segala Setelah mempelajari bab ketiga ini, Anda tentu
sesuatu yang mengakibatkan sampah, menjadi paham tentang konsep dasar tentang
memperoleh manfaat nutrisi bagi pemanfaatan limbah olahan nabati. Dari semua
kesehatan tubuh dan sebagai penunjang materi yang sudah dijelaskan pada bab ini,
kebutuhan ekonomi keluarga. mana yang menurut Anda paling sulit
dipahami? Coba Anda diskusikan dengan
teman maupun guru Anda sehingga
pengetahuan serta keterampilan pada meteri
terakhir dari mata pelajaran Produksi
PENILAIAN HARIAN Pengolahan Hasil Nabati dapat anda kuasai
secara lengkap.
144
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
E. Pengolahan hasil samping B. 2-4-5-3-6-7-1
meningkatkan jumlah sampah pada C. 2-4-5-1-6-3-7
kegiatan produksi olahan hasil nabati
D. 4-2-5-1-6-7-3
3. Berikut ini bukan merupakan hal yang
E. 2-5-4-1-6-7-3
melatarbelakangi pemanfaatan biji salak
diolah menjadi bubuk “kopi” biji salak 6. Berdasarkan data hasil produksi diketahui
adalah.... dari pengolahan sebanyak 10 kilogram biji
salak segar dihasilkan 1 kg serbuk “kopi”
A. M e n g u r a n g i j u m l a h s a m p a h
biji salak. Besarnya rendemen produksi
pengolahan buah salak
kopi biji salak dari data produksi tersebut
B. Memeperoleh keuntungan yang lebih adalah….
dari pemanfaatan buah salak
A. 1 %
C. Kandungan polifenol yang berfungsi
B. 5 %
sebagai anti oksidan pada biji salak
C. 10 %
D. Menghadirkan jenis kopi yang
berbeda di pasaran D. 21 %
E. Meningkatkan nilai manfaat biji salak E. 50 %
4. Kriteria biji salak yang baik digunakan 7. Alasan pemanfaatan kulit dan bonggol
sebagai bahan baku “kopi”biji salak buah nanas sebagai media dalam
adalah.... pembuatan nata de pina adalah....
A. Berasal dari buah salak yang masih A. Kadar air rendah
muda dan berwarna coklat B. Tidak terdapat senyawa yang dapat
B. Berasal dari buah salak yang masih menghambat pertumbuhan bakteri
muda dan berwarna kehitaman pembentuk nata
C. Berasal dari buah salak yang tua C. Mengandung karbohidrat sampai
dengan warna coklat muda dengan 75 % yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan bakteri
D. Berasal dari buah salak yang tua
dengan warna kehitaman D. Bebas dari kandungan gula dalam
buah nanas
E. Berasal dari buah salak pada semua
tingkat kematangan E. Bersifat antimikrobia
5. Perhatikan pernyataan berikut ini : 8. Pada pembuatan media nata de pina perlu
ditambahakan bahan pendukung yang
1. Penyangraian biji salak
berfungsi sebagai sumber unsure P dan
2. Sortasi biji salak bahan pendukung yang berfungsi
3. Pengemasan bubuk “kopi” biji mengatur pH. Dua bahan tersebut secara
salak berturut-turut adalah....
4. Pembersihan dan pencucian A. Gula dan Amonium phosfat
5. Pengeringan biji salak B. Gula dan asam cuka
6. Penggilingan biji salak C. Amonium phospat dan asam cuka
7. Pengayakan bubuk “kopi” biji D. Asam cuka dan gula
salak E. Asam cuka dan Amonium phosfat
Urutan tahapan pengolahan biji salak 9. Bahan yang berfungsi untuk mencegah
menjadi bubuk “kopi”adalah.... terjadinya browning pada umbi bonggol
A. 2-4-5-1-6-7-3 pisang selama proses pembuatan tepung,
145
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
sehingga bisa dihasilkan tepung dengan kulit kentang dapat digunakan bahan
warna putih adalah…. tambahan yang berfungsi untuk
A. Garam mencegahnya yaitu….
B. Gula A. Asam sitrat
C. Asam cuka B. Benzoat
D. Natrium metabisulfit C. Na metabisulfit
E. Benzoat D. Lada
10.Kulit bawang merah dan bawang putih E. Bawang putih
digunakan dalam proses pembuatan telur 14. Bagian brokoli yang bisa dimanfaatkan
pindang karena…. sebagai hasil samping untuk digunakan
A. Mampu memberikan cita rasa yang sebagai bahan baku acar adalah….
enak A. Kuntum bunga brokoli
B. Memberikan efek warna yang menarik B. Daun
C. Menimbulkan aroma yang khas C. Bonggol
D. Mengurangi biaya produksi D. Akar
E. Bersifat antimikrobia sehingga E. Bunga yang sudah mekar
mampu menambah daya simpan telur 15. Zat gizi yang lebih banyak terkandung
pindang dalam bonggol brokoli daripada pada
11. Jika hanya sekedar direbus telur hanya kuntumya adalah….
dapat bertahan 1 – 2 hari, tetapi dengan A. Vitamin D
memanfaatkan kulit bawang putih dan
B. Kalsium
merah beserta bumbu lainnya telur
pindang mampu ditingkatkan daya C. Magnesium
simpannya sampai dengan ….hari. D. Karbohidrat
A. 7 E. Kadar air
B. 8 16. Pada pemanfaatan ubi kayu menjadi
C. 9 tepung tapioka dihasilkan limbah padat
yang disebut sebagai….
D. 10
A. Aci
E. > 10 hari
B. Ampas
12. Kulit kentang jangan hanya dibuang
sebagai limbah proses produksi karena di C. Onggok
dalam kuli kentang masih terdapat D. Pati
kandungan nutrisi. Berikut ini adalah E. Blothong
nutrisi yang terdapat dalam kulit kentang,
17. Kandungan nutrisi paling besar yang
kecuali ….
terdapat di dalam onggok adalah….
A. Kalium
A. Karbohidrat
B. Vitamin B6
B. Protein
C. Serat
C. Lemak
D. Zat besi
D. Serat kasar
E. Allicin
E. Kadar air
13.Untuk mencegah browning pada saat
18. Teknologi yang diterapkan untuk
pengolahan kulit kentang menjadi keripik
146
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
mengelola onggok dari proses pembuatan sekam yang sudah terkelupas melalui
tapioka menjadi tepung onggok adalah …. proses pengilingan disebut sebagai….
A. Fermentasi A. Sekam
B. Pemanasan B. Dedak
C. Pengeringan C. Bekatul
D. Perendaman D. Menir
E. Penggaraman E. Beras
19.Berikut ini adalah contoh pemanfaatan 23. Bekatul memiliki kandungan nutrisi
onggok ataupun tepung onggok adalah protein, serat pangan, pati, mineral serta
sebagai berikut, kecuali…. mengandung vitamin …. dari beras yang
A. Pakan ternak belum disosoh yang bila dikonsumsi
terbukti menekan frekuensi penyakit
B. Bahan obat nyamuk
beri-beri.
C. Bahan pengisi dalam pembuatan saos
A. A
D. Bahan minyak onggok
B. B komplek
E. Media Nata de Cassava
C. C
20.Teknologi yang digunakan dalam
D. D
pemanfaatan limbah cair tapioka menjadi
bioetanol adalah…. E. E
A. Pengeringan 24. Faktor pembatas dari bekatul yang dapat
menurunkan kualitas dari bekatul adalah
B. Fermentasi
kandungan lemaknya yang mencapai 20
C. Evaporasi % sehingga dapat menurunkan mutu
D. Pencampuran bekatul dengan terjadinya kerusakan
E. Filtrasi berupa ….akibat proses oksidasi lemak.
21.Pada proses pengolahan limabah cair A. Menggumpal
tapioka menjadi etanol digunakan B. Berbau busuk
mikroorganisme yang memiliki syarat atau C. Ketengikan
criteria seperti di bawah ini, kecuali….
D. Berjamur
A. Mempunyai kemampuan untuk
E. Warna kehtaman
memfermentasi karbohidrat yang
cocok secara cepat. 25.Bekatul hendaknya memiliki kadar air
sebesar….agar mencegah supaya tidak
B. Bersifat membentuk flakulasi dan
mudah mengalami penurunan mutu.
sedimentasi.
A. 6 – 7 %
C. M e m p u n y a i g e n e t i k m u d a h
mengalami mutasi B. 8 – 10 %
D. Toleran terhadap alkohol yanng C. 10 – 12 %
tinggi (antara 14 – 15 %). D. 12 – 15 %
E. Mempunyai sifat regenerasi yang E. > 15 %
cepat. 26. Ampas tahu merupakan limbah padat
22.Pada proses penggilingan padi, bagian yang dihasilkan dari proses pembuatan
yangmerupakan adalah kulit paling luar tahu. Ampas tahu masih layak dijadikan
dari beras dan kulit paling dalam dari bahan pangan karena masih mengandung
147
Produk hasil Nabati
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GEnap
protein sebesar krang lebih…. A. Nata de soya
A. 5 % B. Bioetanol
B. 8 % C. Biogas
C. 10 % D. Pupuk cair
D. 12 % E. Cuka
E. 15 %
B. URAIAN
27. Pada pembuatan tepung ampas tahu, jika
pengeringan ampas tahu dilakukan Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan
secara masinal maka alat yang digunakan baik dan benar!
adalah…. (belum ada)
A. Oven
B. Cabinet dryer
C. Para – para
D. Kompor
E. Fan
28.Pada pemanfaatan ampas tahu menjadi
kecap ampas tahu proses fermentasi
dilakukan sebanyak dua kali. Bakteri yang
berperan dalam fermentasi yang pertama
adalah….
A. Aspergillus sp.
B. Monilia sp.
C. Sacharomyces cerevisiae
D. Acetobacter xylinum
E. Rhizophus sp.
29. P r o s e s f e r m e n t a s i k e d u a p a d a
pembuatan kecap ampas tahu, butiran
tempe gembus yang telah kering
dimasukkan ke dalam larutan garam.
Perendaman dilakukan di dalam wadah
perendam selama …..
A. 1 -2 minggu
B. 3 – 5 minggu
C. 6 – 8 minggu
D. 8 – 10 minggu
E. 10 – 15 minggu
30. Limbah cair dari proses pembuatan tahu
dapat dimanfaatkan dengan cara
mengolahnya menggunakan teknik
fermentasi oleh Acetobacter xylinum
sehingga menghasilkan produk berupa….
148
Produk hasil Nabati
Bahan pengawet:Bahan yang dapat mencegah Limbah:sisa suatu usaha dan atau kegiatan
atau menghambat fermentasi, Hasil samping:hasil ikutan yang memiliki nilai
pengasaman atau peruraian lain gizi cukup tinggi dan lebih banyak
terhadap pangan dimanfaatkan untuk pangan atau
BTM:Bahan tambahan makanan yang pakan ternak dikarenakan status
ditambahan pada produk dengan gizinya masih tinggi.
tujuan untuk memperbaiki kualitas Kenthos:Biji salakNata de Pina:Selulosa yang
produk dibentuk oleh bakteri Acetobacter
Blansing:Perlakuan panas pendahuluan pada xylinum, berkalori rendah, kadar serat
buah atau sayuran yang ditujukan 2,5 % dan memiliki kadar air 98 %
untuk menginaktifkan enzim dibentuk dari media buah nanas
Browning (pencoklatan):Proses perubahan Bonggol pisang:bagian bawah batang pisang
warna pada makanan menjadi coklat yang mengembung seperti umbi.Telur
baik secara enzimatis maupun non pindang:olahan telur yang direbus
enzimatis menggunakan herba-herba tertentu
Fermentasi:Suatu reaksi metabolisme yang sehingga memiliki rasa, aroma, dan
meliputi sederet reaksi oksidasi- kenampakan yang khasKulit
reduksi, yang donor dan aseptor kentang:Bagian terluar dari umbi
elektronnya adalah senyawa-senyawa kentang yang mengandung banyak zat
organik, umumnya menghasilkan yang penting bagi tubuh kita, seperti
energi. Fermentasi dilakukan oleh vitamin C, serat, kalium, zinc, zat besi,
bakteri, fungi dan yeast tertentu, baik mangan, vitamin B6, dan folat.Bonggol
fakultatif maupun obligat. brokoli:Batang dari brokoli
Gelatinisasi:Peristiwa terbentuknya gel dari Onggok:Sisa giling tapioka dari ubi kayu.
pati karena perlakuan dengan air Biodegradable:semua limbah yang dapat
panas. Gel memiliki selaput yang tidak hancur atau terurai oleh organisme
dapat berubah pada permukaan hidup lainnya dan berasal dari
produk sehingga mengurangi tumbuhan atau hewan
kehilangan nutrisi yang larut dalam air Bekatul:bagian terluar dari bagian bulir yang
bila produk dimasak atau direndam terbungkus oleh sekamDedak:hasil
dengan air. samping dari proses penggilingan padi
Pasteurisasi :Proses panas yang digunakan yang terdiri dari lapisan luar butiran
untuk memperpanjang daya simpan beras (perikarp dan tegmen) serta
produk pangan dengan cara sejumlah lembaga beras.Ampas
mengurangi jumlah mikroorganisme tahu:isa atau limbah dari pengolahan
dalam produk tanpa mempengaruhi tahu.
sifat-sifat fisiko-kimiawi dan Tempe gembus:salah satu makanan tradisional
organoleptiknya. yang merupakan hasil fermentasi
Pektin :Asam pektinat yang larut dalam air dari ampas tahu oleh kapang tempe
aneka metal ester dengan derajad Rhizopus sp
netralisasi yang berbeda-beda, yang Nata de Soya:Selulosa yang dibentuk oleh
mampu membentuk gel dengan gula bakteri Acetobacter xylinum, berkalori
dan asam dalam kondisi yang cocok. rendah, kadar serat 2,5 % dan memiliki
Sortasi :Proses pemilihan buah antara yang kadar air 98 % dibentuk dari media
baik dengan yang busuk/rusak/cacat limbah cair pembuatan tahu
149
Produk hasil Nabati
150
Produk hasil Nabati
151
Produk hasil Nabati
Gambar 1.1 Siklus Umpan Balik Pengendalian Gambar 3.34 Pohon industri bekatul
Mutu Gambar 3.35 Limbah kacang kedelai
Gambar 3.1. Prinsip Utama Zero Waste Gambar 3.36 Tepung Ampas Tahu
Gambar 3.2. Buah Salak Gambar 3.37 Kerupuk Ampas Tahu
Gambar 3.3 Biji Salak Gambar 3.38 Kecap Ampas Tahu
Gambar 3.4 Penyangraian Biji Salak Gambar 3.39 Nata de Soya
Gambar 3.5 Kopi Biji Salak
Gambar 3.6 Bagan Proses Pembuatan Kopi Biji
Salak
Gambar 3.7. Kulit Buah Nanas
Gambar 3.8. Nata de Pina
Gambar 3.9 Bonggol Pisang
Gambar 3.10. Tepung Bonggol Pisang
Gambar 3.11 Ilustrasi Brownies Bonggol Pisang
Gambar 3.12. Bawang Merah dan Bawang Putih
Gambar 3.13. Kulit Bawang Merah dan Bawang
Putih
Gambar 3.14 Kerya Seni dari Kulit Bawang
Gambar 3.15 Telur Pindang
Gambar 3.16. Kimia Senyawa Allicin
Gambar 3.17 Umbi Kentang
Gambar 3.18 Kulit Kentang
Gambar 3.19 Keripik Kulit Kentang
Gambar 3.20 Pizza Kulit Kentang
Gambar 3.21 Brokoli
Gambar 3.22.Batang Brokoli
Gambar 3.23 Ubi Kayu
Gambar 3.24. Onggok
Gambar 3.25. Pengeringan Onggok
Gambar 3.26. Bioetanol 95 -96 %
Gambar 3.27 Fermentasi bahan baku
bioetanol
Gambar 3.28 Nata de Casava
Gambar 3.29 Plastik Biodegradable
Gambar 3.30 Anatomi bekatul
Gambar 3.31 Diagram alir proses pengolahan
beras dan bekatul.
Gambar 3.32 Bekatul Beras
Gambar 3.33 Bekatul Padi
152
Produk hasil Nabati
153
Produk hasil Nabati
Lahir di Sleman, 23 Nopember 1978, Sekolah Dasar dilalui di SD Negeri Banjarharjo Kabupaten
Sleman. Demikian juga untuk jenjang SMP dilalui di daerah yang sama tepatnya di SMP Negeri 1
Ngemplak Kabupaten Sleman. Tahun 1993 melanjutkan ke Sekolah Menengah Teknologi
Industri (SMTI) Yogyakarta. Tahun 1996 kuliah di Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UPN
“Veteran” Yogyakarta. Lulus S1 tahun 2001. Tahun 2004 melanjutkan ke Program Pendidikan
AKTA IV Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Lulus dari program AKTA IV
kemudian mengabdi sebagai guru bantu di SMK Negeri 1 Cangkringan (2005 – 2008). Kemudian
tahun 2008 diangkat menjadi PNS Guru Produktif TPHP dan ditempatkan di SMKN 1 Cangkringan
sampai sekarang. Menikah pada tahun 2007 dengan Agus Musthofa, S.Kom pada Tahun 2007 dan
dikarunia satu orang putra dan dua orang putri.
154
Produk hasil Nabati
Tinggal di Yogyakarta, lahir di Sleman, kelahiran 16 Desember 1978, Sekolah Dasar dilalui di SD
Negeri Umbulwidodo Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta. Sekolah
Menengah Pertama dilalui di SMP Negeri 3 Pakem Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman. Tahun
1993 melanjutkan ke SMA N 1 Pakem D.I. Yogyakarta. Tahun 1996 kuliah di Jurusan Agronomi,
Instiper Yogyakarta. Lulus S1 tahun 2001, kemudian melanjutkan kuliah Akta IV di Universitas
Muhammadiyah Purworejo. Lulus pada tahun 2002, kemudian merantau ke Jakarta sebagai
pengajar di SMP 2 Cikarang selama 2 tahun kemudian kembali ke D.I. Yogyakarta dengan profesi
yang sama sebagai pengajar di SMK N 1 Cangkringan sejak 2005 sampai dengan sekarang.
Menikah dengan Midi Joko Triyono di tahun 2008 dan 3 tahun kemudian dikaruniani seorang
putra dan kurang dari 2 tahun berselang dikaruniai kembali seorang putri yang cantik.
155