Anda di halaman 1dari 11

MATERI K3

A. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Sedangkan pengertian secara OHSAS 18001:2007 (Occupational Health and Safety


Assessment Series), K3 adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja dari tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor,
pemasok, pengunjung, dan tamu) di tempat kerja. Pengertian secara Filosofis,

K3 adalah suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.

Dalam ilmu pengetahuan dan penerapannya, K3 adalah usaha mencegah kemungkinan


terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan, dan
pencemaran lingkungan

B. Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3):


Tujuan utama diterapkan K3 tidak lain adalah untuk menjamin kenyamanan pekerja,
keamanan pekerja, keselamatan dan Kesehatan pekerja. Meningkatkan produktifitas kerja
serta mencegah atau mengurangi yang mungkin timbul karena terjadinya kecelakaan
kerja di sebuah perusahaan.

C. Faktor Terjadi Kecelakaan Keja


Faktor terjadinya kecelakaan kerja dibagi menjadi 5, yaitu:
1. Faktor manusia, meliputi Tindakan, Tindakan yang diambil atau tidak diambil
untuk mengontrol cara kerja yang dilakukan. Minimnya pengetahuan pekerja
dalam menguasai bidang kerja, karakter serta sifat pekerja
2. Faktor Material, meliputi: resiko ledakan, kebakaran dan trauma paparan tak
terduga untuk zat yang sangat beracun seperti asam
3. Faktor peralatan, meliputi a;at yang tidak terjaga dengan baik serta alat yang
rentan terhadap kegagalan beroperasi dan dapat menyebabkan kecelakaaan
4. Faktor Lingkungan kerja, meliputi suhu, kelembapan, kebisingan udara dan
kualitan pencahayaan ruangan kerja
5. Faktor Proses, meliputi resiko timbul dari proses produksi dan produk samping
seperti panas, kebisingan, debu, uang dan asap

D. Jenis Kerugian dari Kecelakaan Kerja


Dengan adanya kecelakaan kerja, kerugian yang dapat ditimulkan bisa dikategorikan
menjadi 2 jenis
1. Kerugian Langsung
Cidera pada tenaga kerja dan kerusakan pada sarana produksi, misalnya mesin
berkecepatan tinggi, alat pemotong kain, mesin jahit, alat pengepres, setrika uap,
serta alat yang digunakan untuk pakcing
2. Kerugian Tidak Langsung
Cenderung tidak terlihat sehingga sering disebut juga sebagai kerugian
tersembunyi. Beberapa contoh kerugian tidak langsung adalah:
a. Terhentinya proses Produksi
b. Penurunan Jumlah Produksi
c. Klain atau ganti Rugi
d. Menurunnya Citra Perusahaan dan kepercayaan pelanggan

E. Potensi Bahaya Kecelakaan Kerja


Khusus untuk industry garmen dan konveksi yang melibatkan banyak mesing mesin
besar dan berbahaya, seperti: alat pemotong kain, mesin jahit Juki, serta alat pengepres.
Hal-hal yang menjadi permasalahan yang berkaitan dengan potensi bahaya kecelakaan
kerja pada industri garmen antara lain seperti berikut ini:
1. Bahaya kebakaran
2. Jari tangan terpotong
3. Jari tertusuk jarum
4. Jari terjepit mesin kancing
5. Tersengat arus listrik pendek
6. Tergores dan bahaya terjatuh atau kejatuhan
7. Bahaya terkontaminasi bahan kimia

F. Upaya Mengurangi Kecelakaan Kerja


Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kecelakaan kerja di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pengendalian bahaya di tempat
kerja:
1. Pemantauan dan pengendalian kondisi tidak aman di tempat kerja.
2. Pemantauan dan pengendalian tindakan tidak aman di tempat kerja.
b. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui pembinaan dan pengawasan:
1. Pelatihan dan pendidikan K3 terhadap tenaga kerja
2. Konseling dan konsultasi mengenai penerapan K3 bersama tenaga kerja.
3. Pengembangan sumber daya ataupun teknologi yang berkaitan dengan
peningkatan penerapan K3 di tempat kerja.

c. Upaya pencegahan kecelakaan kerja melalui sistem manajemen:


1. Prosedur dan aturan K3 di tempat kerja.
2. Penyediaan sarana dan prasarana K3 dan pendukungnya di tempat kerja.
3. Penghargaan dan sanksi terhadap penerapan K3 di tempat kerja kepada
tenaga kerja

G. Penerapan K3 dalam Bidang Busana


Berikut hal hal yang harus diperhatikan ketika akan menjahit
1. Menggunakan Celemek
Tujuan menggunakan celemek adalah untuk tempat barang perintilan
(pendedel, guntin benang) agar tidak tercecer kemana mana, selain itu
celemek berfungsi sebagai pelindung dari potongan benang atau serat kain
agar tidak menempel pada baju yang kariawan gunakan

2. Mengikat Rambut atau menggunakan hijab rapi


Tujuan menggunakan hijab atau mengikat rambut adalah untuk mencegah
masuknya rambut ke dalam roda mesin jahit
3. Menggunakan Masker
Penggunaan masker bertujuan agar pekerja tidak menghirup serat kain yang
bertebaran yang dapat menganggu system pernafasan.

4. Menggunakan Alas Kaki


Bertujuan agar tiak tersengat listrik jika akan menginjak pedal mesin.

5. Tidak Menggunakan perhiasan (gelang cincin berlebihan)


Jika menggunakan perhiasan berlebih pastinya nanti akan mengangu proses
menjahit, seperti: gelang tersangkut dll

H. Kecelakaan Kerja Saat Menjahit dan Cara Pencegahannya


Dalam bidang pekerjaan apapun termaksud menjahit, keamanan dan Kesehatan dalam
bekerja harus selalu diupayakan dalam diri setiap karyawan. Untuk mencegah bahaya
kecelakaan dan gangguan Kesehatan yang ditimbulkan, berikut beberapa kemungkinan
yang dapat terjadi kecelakaan dan upaya pencegahannya.
1. Tertusuk Jarum Tangan
Tertusuk jarum tangan bisa terjadi saat karyawan sedang mengesum atau
membuat pola, yang melibatkan jarum jahit tangan. Untuk mengantisipasi hal
tersebut dapat dilakukan pencegahan dengan menggunakan BIDAL atau tudung
jari agar jari tidak terluka karena menekan jarum.
Jika terlanjur tertusuk jarum jahit:
a. Biarkan darah keluar bersama air yang mengalir (agar virus penyebab infeksi
ikut keluar bersama darah).
b. Bersihkan darah atau bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih.
c. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan menggunakan kain kasa

2. Tertusuk Jarum Mesin Jahit


Bisa terjadi jika salah meletakkan jari dibawah jarum jahit dalam keadaan sedang
beroperasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut dapat dilakukan
a. Bila sedang menjahit, disarankan tidak meletakkan jari tangan terlalu
kedepan, karena ada kemungkinan jarum jahit akan terkena jari tangan
b. Tidak meletakkan kaki pada pedal mesin jahit saat memasang atau jarum
mesin.
c. Mematikan mesin jika sedang proses penggantian jarum

Jika terlanjur tertusuk jarum mesin jahit lakukan penanganan sebagai berikut:
a. Matikan sumber aliran listrik ke mesin jahit.
b. Buka jarum mesin dari mesin jahit.
c. Cabut jarum mesin dari jari atau tangan yang tertusuk.
d. Lakukan penekanan pada bekas tusukan jarum. biarkan darah keluar
beberapa menit untuk membersihkan bekas tusukan dari penyebab infeksi.
e. Bersihkan darah atau bekas tusukan jarum dengan bahan yang bersih.
f. Bila masih berdarah balut bekas tusukan dengan menggunakan kain kasa

3. Terkena Gunting Mesin


Kurangnya fokus ketika menggunakan gunting mesin, juga dapat terpotong jika
meletakkan tangan di depan gunting mesin yang sedang beroperasi. Berikut hal
hal yang dapat mengantisipasi terkena gunting mesin
a. Tidak meletakkan tangan di depan gunting mesin Ketika sedang beroperasi
b. Letakkan gunting di tempat yang aman, tidak di tempat tinggi
c. Tidak meletakkan bagian kabel gunting mesin di depan mesin (karena
nantinya kabel akan terpotong)

4. Terpeleset Karena Menginjak Tumpahan Oli Mesin


Bahaya akibat terpeleset bisa saja terjadi karena anda terlalu terburu-buru ketika
berjalan atau karena memang lantai tempat anda bekerja dalam keadaan basah.
Untuk mengantisipasi hal tersebut lakukan pencegahan sebagai berikut
a. Tidak terburu-buru saat berjalan.
b. Jauhi air. minyak atau benda yang dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan
c. Lantai tempat bekerja diwajibkan selalu dalam keadaan kering
5. Tersengat Strum Listrik atau Arus Pendek
Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut:
a. Menggunakan alas kaki saat menjahit.
b. Penataan kabel rapi, praktis dan aman
c. Pastikan kabel yang digunakan dalam keadaan baik.
d. Periksalah kabel yang terhubung dengan mesin jahit, jangan sampai ada yang
terkelupas secara berkala.

6. Rambut Tergulung Katrol Mesin (Pulley)


Untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan pencegahan sebagai berikut:
a. Jika pekerja meniliki rambut panjang, baiknya untuk di kuncir atau di
gelung dengan rapi, sehingga tidak akan tergulung oleh roda mesin
b. Menata rambut denga rapi dan tersembuyi dalam kerudung atau topi
pengaman.

Jika terlanjur tertusuk jarum mesin jahit lakukan penanganan sebagai berikut:
a. Segera matikan mesin jahit
b. Memeriksa bagaimana tergulungnya rambut pegawai
c. Memotong rambut yang tergulung
I. Penyakit Akibat Kerja Menjahit, Pencegahan, dan Penanganan
Berikut contoh-contoh penyakit yang timbul karena akibat dari kerja.
No Penyakit Penanganan Pencegahan Gambar
1. Sakit Pengobatan Sikap duduk
Pinggang dengan medis dan tempat
dan atau terapi duduk serta
dengan gerakan posisi kerja
latihan yang
punggung ergonomis

2. Sakit Pengobatan Pelaksanaan


pernapasan yang rutin K3 yang lebih
sampai ketat terkait
penyakit dengan
sembuh pemakaian
masker agar
tidak
menghirup
serat-serat kain
yang
bertebaran atau
menghirup
udara yang
kotor oleh
partikel logam
3. Stress atau Dilakukan Menata
Tegang penyeimbangan motivasi kerja.
beban mental Bekerja dengan
dengan senang hati.
melakukan Menciptakan
penyegaran suasana kerja
jiwa yaitu yang
rekreasi atau menyenangkan.
jalan-jalan Senam setiap
hari senin pagi,
dan streaching
tiap jam 16.30
untuk
melepaskan
ketegangan.
4. Gangguan Berobat secara Menggunakan
Pendengaran Rutin alat pelindung
diri (EAR
PLUG)
Lembaga Pendidikan : SMK Negeri 1 Gedangan
Mata pelajaran : Teknologi Menjahit
Kelas :X
Tahun pelajaran : 2021/2022
Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis keselamatan dan kecelakaan kerja
4.1 Melakukan tindakan pencegahan kecelakaan kerja

Latihan Soal
1. Sebutkan Penerapan K3 yang terdapat dalam link video dibawah!
https://www.youtube.com/watch?v=vsUaY85PNag
2. Apakah yang dimaksud dengan K3? Jelaskan!
3. Sebutkan contoh dari kerugian tidak langsung ketika terjadi kecelakaan kerja di garmen?
4. Apa saja hal hal yang harus diperhatikan ketika akan menjahit?
5. Apa yang harus dilakukan untuk mencegah kecelakaan kerja pada proses cutting bahan?

Kunci Jawaban
1. Penerapan K3 yang terdapat pada video tersebut adalah:
 Mengikat rambut dan terpadapat beberapa karyawan yang menggunakan hijab
 Meletakkan tangan di samping gunting mesin Ketika sedang beroperasi
 Tidak menggunakan perhiasan berlebihan
 Penataan kabel yang rapi
 Tidak Menggunakan Celemek
 Tidak Menggunakan masker
2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja.
3. Beberapa contoh kerugian tidak langsung adalah:
 Terhentinya proses Produksi
 Penurunan Jumlah Produksi
 Klain atau ganti Rugi
 Menurunnya Citra Perusahaan dan kepercayaan pelanggan
4. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika akan menjahit adalah:
 Menggunakan celemek
 Mengikat rambut atau menggunakan hijab rapi
 Menggunakan masker
 Menggunakan alas kaki

5. Untuk mengantisipasi kecelakaan kerja pada proses cutting bahan dapat dilakukan
pencegahan sebagai berikut
 Tidak meletakkan tangan di depan gunting mesin ketika sedang beroperasi
 Tidak meletakkan bagian kabel gunting mesin di depan mesin (karena nantinya kabel
akan terpotong)
 Letakkan gunting di tempat yang aman, tidak di tempat tinggi

Anda mungkin juga menyukai