Anda di halaman 1dari 37

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016

PENDIDIKAN TATA BUSANA

BAB II
DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT

Dra. Armaini Rambe,M.Si.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2016

1
BAB. II
DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT

A. Kompetensi Inti:

Menguasai materi,struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
Dasar Teknologi Menjahit.

B. Kelompok Kompetensi Dasar:


2.1. Mengkalsifikasikan Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
2.2. Mengklasifikasi Jenis Dan Sumber Limbah
2.3. Mengklasifikasi Mesin Jahit Dan Mesin Penyelesaian
2.4. Mengklasifikasi Mesin Jahit Manual Dan Industry
2.5. Mengklasifikasikan Alat-Alat Jahit Penunjang
2.6. Mengklasifikasikan Alat Jahit Bantu Mesin Manual Dan Industri
2.7. Menelaah Standar Mutu Jahitan
2.8. Mengklasifikasikan Teknik Dasar Menjahit
2.9. Menglasifikasikan Jenis-Jenis Kelim
2.10. Mengklasifikasikan Macam-Macam Belahan
2.11. Mengklasifikasikan Macam- Macam Kerutan
2.12. Mengkalsifikasikan Jenis-Jenis Lipit
2.13. Mengklasifikasi Teknik Penyelesaian Serip,Depun Dan Rompok
2.14. Membuat Saku
2.15. Mengklasifikasikan Jenis Kerusakan Mesin Jahit
2.16. Pemeliharaan Inventarisasi Alat Jahit
C. Uraian Materi

2.1. Prosedur Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah keselamatan yang berhubungan dengan
peralatan pada tempat kerja pada lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan
Norma (standar) yang menjadi pegangan pokok adalah :

2
Norma keselamatan kerja meliputi: keselamatan kerja yang bertalian dengan mesin, pesawat,
alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja dan lingkungannya
serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Norma kesehatan kerja dan hygiene perusahaan meliputi: pemeliharaan dan mempertinggi
derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan,
perawatan tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara dan syarat kerja
yang memenuhi syarat hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk mencegah penyakit,
baik sebagai akibat pekerjaan maupun penyakit umum serta menetapkan syarat kesehatan
bagi perumahan untuk tenaga kerja.
Norma kerja meliputi: perlindungan terhadap tenaga kerja yang bertalian dengan waktu
kerja, sistim pengupahan, istirahat, cuti, kerja wanita, anak dan orang muda, tempat kerja,
perumahan, kebersihan, kesusilaan, ibadah dan kepercayaan masing-masing yang diakui
pemerintah, kewajiban sosial/kemasyarakatan dan sebagainya guna memelihara
kegairahan dan moril kerja yang menjamin daya guna kerja yang tinggi serta menjaga
perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
Tenaga kerja yang mendapat kecelakaan dan/atau menderita penyakit akibat pekerjaan
berhak atas ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi. Dan apabila seorang tenaga kerja
meninggal dunia akibat kecelakaan dan/penyakit akibat pekerjaan, ahli warisnya berhak
menerima ganti kerugian.
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah:
a) Melindungi pekerja/praktekan dari kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi
akibat kecerobohan pekerja.
b) Memelihara kesehatan pekerja/praktikan untuk memperolah hasil pekerjaan yang optimal.
c) Mengurangi angka sakit atau angka kematian diantara pekerja.
d) Mencegah timbulnya penyakit menular atau penyakit-penyakit lain yang diakibatkan oleh
sesama pekerja.
e) Membina dan meningkatkan kesehatan fisik maupun mental.
f) Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja.

3
g) Mencegah dan mengurangi kerugian/kerusakan yang diderita semua pihak karena terjadinya
kecelakaan/kebakaran.
Beberapa faktor penyebab timbulnya kecelakaan kerja, antara lain :

1. Faktor nasib dari para tenaga kerja


2. Faktor lingkungan fisik tenaga kerja, seperti mesin, gedung, ruang, peralatan
3. Faktor kelalaian manusia
4. FaKtor ketidakserasian kombinasi faktor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan.
Cara mengantisipasi kecelakaan kerja

1) Menerapkam prosedur bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure)


2) Seluruh staf bekerja sesuai dengan tugas atau kewajibannya
3) Tenaga kerja yang tidak dapat melakasanakan kewajiban harus melapor kepada pihak yang
berwenang agar ada antisipasi jika timbul masalah.
4) Melaksanakan prosedur dengan memerhatikan K3, yaitu seluruh unsure yang ada (pimpinan,
karyawan mempunyai “tugas perawatan” yang berkaitan dengan masalah K3.
5) Pimpinan atau pengusaha harus menyiapkan dan menyediakan :
a) Kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan bagi karyawan/tenaga kerja di tempat kerjA
b) Akses yang aman di tempat kerja
c) Informasi, pelatihan, dan supervise
d) Karyawan atau tenaga kerja harus
e) Bekerja sama dengan pimpinan dna tenaga kerja yang lain secara baik
f) Staf yang melakukan kegiatan pengambilan sampel dan pelabelan harus dilengkapi
dengan peralatan yang tepat sesuai dengan peraturan K3.
g) Bekerja dan menggunakan peralatan dengan aman
h) Memerhatikan keselamatan dan kesehatan orang lain di tempat kerja
i) Bekerja sesuai dengan peraturan atau prosedur kerja.
j) Menginformasikan laporan kepada pihak yang terkait dengan segera
k) Jika terjadi hal-hal yang tidak seperti biasanya, ganjil, atau aneh, segera laporkan kepada
pihak yang berwenag (atasan atau kepolisian), baik secara tertulis maupun secara lisan.

4
Dunia Industri khususnya Industri busana sebaiknya menerapkan prinsip-prinsip K3
dalam kegiatan proses produksi hal ini dilakukan untuk menghindari kecelakaan pada saat
bekerja. Maka untuk memperlancar proses produksi dapat ditarik garis besar bahwa peran APD
(Alat Pelindung Diri) pada dunia industri busana sebenarnya amat sangat penting. Berikut
adalah beberapa alat pelindung diri yang digunakan pada beberapa industri busana :
1. Masker
2. Bidal
3. Pelindung Badan
4. Penutup sepatu sekali pakai
5. Kacamata
6. Sarung tangan sekali pakai

Gambar. 1. Alat Pelindung Diri

5
Gambar 2. Pemakaian masker hidung dan tutup kepala di industri busana

Gambar.3. Pemakaian Alat Pelindung Diri


Sumber : www.artikelk3.com

Mengingat sekarang ini teknologi sudah lebih maju, maka keselamatan kerja menjadi
salah satu aspek yang sangat penting, mengingat resiko bahayanya dalam penerapan teknologi.
Sedangkan faktor-faktor keselamatan kerja yang harus diperhatikan oleh karyawan atau siswa
yang sedang bekerja sebagai berikut:
1. Pusatkan perhatian kepada pekerjaan yang sedang dilakukan.
2. Berpakaian yang rapi dan tidak mudah mendatangkan kecelakaan
3. Harus lebih hati-hati, jika yang bekerja pada mesin yang sama lebih dari satu orang.
4. Jangan sekali-kali memberi minyak pada mesin yang sedang berjalan atau bekerja.
5. Hindarkan cara memperbaiki mesin pada waktu mesin sedang berjalan.
6. Jagalah semua alat pelindung yang terdapat pada mesin fungsikan dengan baik.
7. Jangan meninggalkan mesin pada waktu mesin sedang berjalan.
8. Jagalah supaya lantai selalu bersih, lantai jangan licin akan menyebabkan bahaya.

6
9. Jangan melupakan bagian mesin yang memerlukan minyak [paslin]\
10. Jangan menjlankan mesin lebih cepat dari pada kesanggupan anda pada waktu bekerja.
11. Periksalah dan pastikan peralatan yang berfungsi pada waktu proses kerja mesin.
12. Utamakan keselatan dalam segala hal pada waktu kita sedang bekerja ( cetak ).
Dari beberapa hal di atas sangat penting yang harus diterapkan dan dilaksanakan oleh
pelajar dan operator cetak pada waktu bekerja untuk keselamatan diri sendiri atau orang lain.
Disamping itu juga harus memperhatikan tentang kesehatan badan karena
kesehatan merupakan sumber tenaga yang sangat penting sehingga dalam melaksankan
pekerjaan bisa dilaksanakan dengan baik Sehingga akan menghasikan hasil yang maksimal.

Keselamatan Kerja Dalam Menjahit

Keselamatan kerja adalah sikap pada waktu kita bekerja, setiap kerja dan cara
menyimpan alat yang aman dan rapi. Perkiraan kecelakaan pada saat menjahit busana atau
lenan rumah tangga sangat kecil, namun kemungkinannya selalu ada kesempatan dan
keamanan kerja perlu diperhatikan dalam menggunakan alat jahit , agar terhindar dari
kecelakaan terutama pada alat jahit mesin industri yang pemakaian listriknya besar . Setiap saat
keselamatan kerja kita terancam , hal ini disebabkan oleh sikap dan cara kerja yang kurang baik
atau kurang berhati-hati misalnya jarum pentul yang berserakan dilantai dapat melukai orang
lain
Agar tidak mendapat bahaya dan kecelakaan waktu bekerja,ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menggunakan alat jahit,baik itu menjahit dengan mesin multifungsi atau
mesin jahit high speed yang ada di garment.
Berikut hal hal yang harus anda perhatikan,antara lain :
1. Sikap waktu bekerja ; Sikap tenang dan tidak terburu-buru.
2. Cara memotong benang; Harus menggunakan gunting, jangan dengan gigi
3. Tidak memasukan jarum pentul pada waktu mengepas atau menjahit,sebab
kemungkinan jarum pentul itu dapat tetelan kedalam mulut.
4. Rambut yang panjang diikat waktu menjahit jangan dibiarkan terurai ,karena kemungkinan
besar dapat tersambar roda mesin

7
5. Memutuskan dan mengalirkan aliran listrik Sebelum memulai menjahit, teliti dahulu
petunjuk atau cara memakai alat
6. Periksalah dengan sesama keadaaaan kabel ,jangan sampai ada isolasi yang terlepas.
7. Gunakan penyambung listrik sticker pada mesin atau pada stop kontak atau dynamo agar
tidak terkena minyak pelumas. Matikan aliran listrik apabila mesin tidak digunakan lagi untuk
menjahit.
8. Cara memasukan bahan kemesin bila sedang menjahit jangn memeasukan bahan kemesin
dengan tangan terlalu kedepan karena ada kemungkinan jarunm akan mengenai tangan kita
9. Menjaga keseriusan.Bila seseorang menggunakan mesin jahit jangan bermain-main , karma
semua mesin jahit berbahaya. Akibatnya oerang tersebut akan mengalami kecelakaan
misalnya tepotong atau terjahit tangannya.
10. Cara meletakkan gunting . Jangan meletakkan gunting diatas mesin jahit ,karena Gunting
bias tejatuh pada saat menjahit sebaiknya sediakan kantong dari bahan untuk tempat
gunting dan pemotong benang yang dilettakn pada meja mesin jahit
11. Menjaga kebersihan, jangan meletakkan makanan dan minuman diatas mesin karena akan
mengotori mesin.
Keselamatan Kerja Dalam Menjahit
Sebelum memulai menjahit, teliti dahulu petunjuk atau cara memakai alat yang
menggunakan tenaga listrik, berapa besar watt dan voltase yang dibutuhkan sehinnga tidak
salah mengunakan,. Periksalah dengan seksama keadaan kabel, jangan sampai ada isolasi yang
terlepas. Hal ini dapat membahayakan sipenjahit yang menggunakan mesin yang tenang
listriknya besar. Sebaiknya kabel-kabel listrik dalam ruangan mesin jahit industri menggunakan
instalasi yang dipasang diatas , ditanam dalam lantai agar tidak membahayakan yang bekerja.
Gunakan penyambung listrik sticker pada mesin atau pada stop kontak atau dynamo agar tidak
terkena minyak pelumas. Matikan aliran listrik apabila mesin tidak digunakan lagi untuk
menjahit.
Prosedur Menggunakan Mesin Jahit
Cara aman menggunakan mesin jahit.

8
 Cara aman menggunakan mesin jahit agar tidak cedera
yaitu cara aman menggunakan mesin jahit agar tidak cedera yaitu jauhkan jari anda dari
jarum pada saat menjahit, tentunya tekecuali pada saat memasang/mengganti jarum atau pada
saat memasang benang ke jarum. Hal ini sering dilakukan bagi pemula dibanding yang sudah
terbiasa atau berpengalaman menjahit . Sekitar 60% cedera yang disebabkan penggunaan
mesin jahit setiap tahunnya disebabkan karena luka terkena tusukan jarum . Agar aman
menggunakan mesin jahit disarankan menggunakan pelindung jari yang dapat dibeli dari toko
mesin jahit, yang akan membantu menjaga jari-jari dari cedera terkena jarum.
 Cara aman menggunakan mesin jahit agar lancar dalam menjahit
Cara aman menggunakan mesin jahit agar lancar dan tidak berbuat kesalahan dalam
menjahit Menjahit memerlukan ketenangan dan konsentrasi dan presisi yang tinggi terutama
dalam menjahit pola jahitan yang rumit. Untuk itu, jangan menggunakan mesin jahit ketika
berada dalam keadan lelah, mengantuk atau di bawah pengaruh alkohol. Menjahit akan jauh
lebih nyaman dan mudah ketika merasa fit sehingga akan merasa relax dan santai, dan itu juga
membuat dapat lebih berkonsentrasi dalam menjahit sehingga tidak melakukan kesalahan
dalam menjahit serta menghasilkan hasil jahitan yang maksimal.
 Cara aman menggunakan mesin jahit agar tidak terjadi korsleting pada dinamo.
Agar tidak terjadi korsleting pada dinamo yaitu dengan mematikan mesin jahit dan
cabut kabel mesin jahit Pada saat selesai menjahit atau pada saat berada jauh dari mesin tsb
selama lebih dari beberapa menit. Hal ini karena mesin jahit dapat menghasilkan panas yang
cukup besar ketika ditinggalkan dan sambaran petir ketika mesin jahit terpasang dapat
menyebabkan kerusakan permanen pada mesin jahit. Selain itu, mesin jahit yang dimatikan dan
dicabut tidak akan menjadi perhatian menarik untuk anak-anak kecil atau hewan peliharaan
untuk dibuat mainan.
 Cara aman menggunakan mesin jahit
yaitu disarankan untuk selalu mengatur kabel mesin jahit sedemikian rupa setelah selesai
memakai mesin jahit sehingga tidak menyebabkan orang tersangkut pada saat berjalan
melewati mesin jahit tsb . Taruh pedal mesin jahit dibawah meja dan taruh kabel dibelakang
mesin, tidak disampirkan di kursi yang dapat menyebabkan atau orang lain kemungkinan akan

9
tersandung apabila melewatinya yang bisa menyebabkan mesin jahit terjatuh dari meja dan
rusak. Jika memiliki hewan peliharaan yang suka mengunyah kabel, pastikan untuk memeriksa
kabel mesin jahit secara teratur dan segera ganti kabel jika kabel itu rusak.
 Cara aman menggunakan mesin jahit sesuai kapasitas mesin
yaitu gunakan mesin sesuai kapasitasnya, jangan memaksa mesin untuk menjahit bahan
tebal atau sulit yang melebihi kapasitas atau spesifikasi mesin jahit karena bisa merusak mesin.
 Cara aman menggunakan mesin jahit agar tidak terjadi sedera punggung
yaitu pertimbangkan ergonomi meja jahit dan kursi. Jika mesin jahit terlalu tinggi akan
menyebabkan ketegangan pada punggung. Kaki harus rata di lantai dan siku ditekuk pada sudut
90 derajat saat menjahit sehingga anda merasa rilex dan nyaman saat menjahit terutama
menjahit dalam jangka waktu yang lama.
 Cara aman menggunakan mesin jahit agar tidak cedera kaki
yaitu disarankan untuk memakai alas kaki , sepatu atau sandal saat mengoperasikan
mesin, karena kaki akan dilindungi apabila menginjak jarum, gunting , cutter atau peralatan lain
yang kemungkinan terjatuh pada saat menjahit. Disamping itu walaupun mungkin merasa
nyaman dengan tidak menggunakan alas kaki namun konsekuensi yang lebih besar dapat
terjadi apabila pedal injakan kaki tiba-tiba pecah atau terjadi kortsleting pada listrik , yang
menyebabkan kejutan kesetrum.
 Cara aman menggunakan mesin jahit untuk mengurangi getaran mesin jahit
yaitu taruh mesin jahut dipermukaan yang datar dan stabil ,apabila mungkin taruh
diatas material yang lembut seperti karpet . Hal ini akan mengurangi tingkat kebisingan serta
getaran mesin. Getaran yang berlebihan bisa memperpendek usia lampu.
 Cara aman menggunakan mesin jahit agar obyek jahitan terlihat jelas
Daerah menjahit harus bisa terlihat jelas, nyalakan lampu mesin jahit. Hal ini akan
mengurangi ketegangan pada mata dan membantu menghindari kesalahan dalam menjahit.
Ganti lampu yang mati atau nyalanya mulai redup.
 Cara aman menggunakan mesin jahit agar mesin jahit anda selalua dalam keadaan siap
pakai

10
Peliharalah mesin jahit dengan baik dan rutin agar mesin tetap nyaman dan tidak berisik
serta enak dipakai. Walaupun mesin jahit sekarang sudah diminyaki sama pabrik (
prelubricated) namun seperti halnya mobil atau motor, mesin jahit harus tetap diberi minyak
secara rutin. Beri minyak setiap 1 minggu sekali apabila mesin jahit tiap hari diapakai dan 2
minggu sekali apabila mesin jahit jarang dipakai.
2.2. Jenis dan Sumber Limbah
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi yang tidak
bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya bisa beraneka ragam, ada
yang limbah dari rumah tangga, limbah dari pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu
Kegiatan tertentu. Limbah adalah bahan buangan sisa kegiatan manusia yang keberadaannya
bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai macam dampak negative.
Klasifikasi Limbah :
1. Limbah menurut jenis zatnya :
1.1 Limbah organik
adalah limbah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup. Limbah organik mengandung
unsur karbon, sehingga apabila dibakar akan menghasilkan jelaga atau jejak hitam sebagai ciri
khas dari pembakaran karbon. Limbah organik mudah diuraikanoleh mikroorganisme sehingga
mudah membusuk.Contoh limbah organic : sisa bahan pangan, sisa olahan makanan, sisa
sayuran, sisa buah-buahan, sisa-sisa tanaman, sisa kotoran manusia atau hewan, bangkai dan
lain-lain.
1.2 Limbah anorganik
adalah limbah yang bukan berasal dari sisa makhluk hidup.Limbah anorganik
mengandung unsur-unsur kimia anorganik yang sifatnya sulit sekali diuraikan oleh
mikroorganisme sehingga apabila dibiarkan begitu saja akan menumpuk dan memenuhi area.
Oleh itu limbah anorganik harus dikelola baik tanpa maupun melalui proses daur ulang.Contoh
limbah anorganik : sisa-sisa logam, kaleng bekas, kaca, karet, plastik deterjen dan lain-lain.
Limbah menurut wujudnya :

11
1. Limbah padat
Adalah semua limbah yang berwujud padat. Limbah padat sering disebut sampah.
Bentuk, jenis, komposisi sampah dipengaruhi oleh taraf hidup masyarakat dan jumlah sampah
dipengaruhi oleh kepadatan / populasi penduduk. Semakin padat populasi penduduk maka
jumlah sampah juga akan semakin banyak. Limbah padat ada yang jenis organik maupun jenis
anorganik. Limbah padat atau sampah telah mengakibatkan tingkat pencemaran air, tanah dan
udara melampaui baku mutu lingkungan. Hal ini disebabkan rendahnya pelayanan umum untuk
mengatasi limbah tersebut. Pada saat ini, hanya sekitar 40% dari sampah penduduk perkotaan
yang tertangani, sedangkan sisanya dibakar, dibuang ke badan air atau dibuang ke lahan
terbuka.
2. Limbah cair
Adalah semua limbah yang berwujud cair dengan komposisi 99,9 % air dan 0,1 % bahan
buangan yang terlarut maupun tersuspensi didalamnya.Limbah cair diklasifikasikan menjadi 4
kelompok yaitu :
1. Limbah cair domestik ( domestic wastewater)
Yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan,
mall dan lain-lain.Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas
mandi, tinja, sisa makanan berwujud cair dll.
2. Limbah cair industry (industrial wastewater)
Yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contoh ; air sisa cucian daging, buah atau sayur
dari industry pengolahan makanan, air sisa pewarnaan pada industry tekstil dlL
3. Rembesan dan Luapan ( infiltration and inflow )
Rembesan yaitu : limbah cair yang berasal dari berbagai sumber saluran pembuangan
yang rusak, pecah atau bocor sehingga merembes ke dalam tanah.
Luapan yaitu : limbah cair yang meluap dari saluran pembuangan yang terbuka karena
debitnya melebihi daya tampungnya, contoh : air buangan dari talang atap, AC dll
Pengelolaan Limbah Hasil Jahitan
Perca kain adalah kain sisa hasil produksi/jahitan yang merupakan bagian dari limbah
tekstil. Kain-kain sisa guntingan yang sudah tidak utuh lagi tersebut biasa kita sebut dengan

12
perca kain. Dengan kreatifitas yang tinggi kain-kain kecil tersebut dapat dibentuk berbagai
kerajinan, aksesori yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Perca kain tidak hanya diperoleh dari
sisa/limbah jahitan, tetapi dapat pula diperoleh dari pakaian yang sudah tidak terpakai lagi.

Gambar.4. Limbah Hasil Produksi/Jahitan Berupa Kain Perca

Gambar. 4. Aksesoris dari Kain Perca


2.3. Mesin Jahit dan Mesin Jahit Penyelesaian
Mesin jahit merupakan kebutuhan penjahit untuk membuat pakaian. Setiap bagian dari
pakaian menggunakan mesin jahit yang berbeda- beda. Sehingga macam- macam mesin jahit
ditawarkan di toko-toko. Macam- macam mesin jahit mulai dari klasik hingga yang modern.
Harganya pun bervariasi mulai dari yang ratusan ribu hingga puluhan juta. Sebagai seorang
yang ingin menggeluti dunia jahit tentu harus mengenal macam-macam mesin jahit. Berikut
adalah beberapa jenis dan model mesin jahit:
1. Mesin jahit
Mesin jahit lurus berfungsi untuk membuat setikan lurus. Macam-macam mesin jahit
lurus yang dapat kita jumpai antara lain, mesin manual, yaitu mesin jahit yang
digerakkan/dioperasikan tanpa listrik, contohnya: mesin jahit tangan yang menggunakan engkol

13
tangan yang diputar oleh tangan untuk mengoperasikannya, Mesin jahit kaki yang digerakkan
oleh kaki dengan menginjak/menekan injakan kaki mesin ke depan dan kebelakang.

Gambar.5. Mesin Jahit Tangan dan Mesin Jahit Kaki


Dalam perkembangan selanjutnya mesin manual/mesin konvensional tidak lagi diengkol
atau di gerakkan oleh kaki, tetapi digerakkan oleh tenaga listrik, yaitu dengan dipasangnya
motor penggerak/dynamo dengan pedal yang berfungsi menggerakkan mesin jahit manual bila
pedal tersebut kita tekan dengan pijakan kaki.. Berkembangnya ilmu dan teknologi yang kian
cepat mampu menghasilkan peralatan atau mesin yang mempunyai kecepatan gerak yang
tinggi yang disebut dengan mesin high speed. Mesin ini mampu membantu para industriawan
di bidang busana untuk menghasikan karya busana seefektif dan efisien mungkin.
2. Macam-macam mesin penyelesaian dalam bidang menjahit
Macam-macam mesin penyelesaian antara lain:
1. Mesin obras.
Mesin Obras ini digunakan untuk jahitan pengaman bahan dan mesin ini menggunakan
jumlah jarum sebanyak 1, 2, 3, dan disesuaikan dengan keperluan. Mesin ini memiliki
kecepatan kurang lebih 7000 rpm. Tipe jarum yang digunakan adalah DC x 27.
2. Mesin lubang kancing.
Mesin jenis ini kegunaannya untuk membuat jahitan dalam lubang kancing dan pada
beberapa tipe bisa digunakan sekaligus untuk memasang kancing. Model, tipenya,
ukurannya dan harganya juga bermacam-macam. sangat efektif dan efesien dalam
melakukan pekerjaan.
3. Mesin pasang kancing.

14
Mesin ini digunakan untuk menjahit pasang kancing dengan berbagaivariasi ukuran dan
lubang mulai dari 10 - 28 mm. Jenis kancing yang dapat digunakan pada mesin ini adalah
jenis shank button, wrapped around button, snap, label, metal button, stay button. Tipe
jarum yang digunakan adalah TQ x 1 (atau dibeberapa referensi yang lain, jarum yang
digunakan adalah DP x 17).
4. Mesin kelim
Mesin Safetystitch, dirancang untuk memberikan keliman yang kuat pada bahan yang tidak
regang, atau bahan-bahan yang tidak mulur, seperti bahan tenun. Pada saat bersamaan
mesin ini menghaluskan pinggiran bahan sehingga tidak bertiras/berjumbai. Dua fungsi
pekerjaan mesin safetystitch adalah menjahit kelim dan obras.
5. Mesin Neci
Mesin ini merupakan jenis mesin obras atau menjahit bagian tepi pada kain tipis.
2.4. Mesin Jahit Industry
1. Mesin Jahit Automatik
Mesin Jahit Automatik berfungsi:untuk setikkan lurus dapat digunakan untuk setikkan
hias dengan tombol-tombol hias, dapat pula membuat lubang kancing, pasang kancing,
dan sebagainya tergantung tipe mesin. Cara kerja, dengan menekan tomboh hiasan
yang kita kehendaki, dengan menggunakan motor listrik. Pembuatan berbagai macam
setikkan hiasan dapat kita lakukan.
2. Mesin Jahit High Speed
Jenis mesin jahit ini beragam seperti mesin jahit menggunakan satu jarum ini berfungsi
untuk menghasilkan setikan lurus dengan satu lajur, mesin jahit menggunakan 1 jarum
dan pisau pemotong sesuai dipakai untuk menjahit bahan yang mulur/stretch. Mesin
dengan menggunakan 2 jarum ini menghasilkan setikan rangkap/2 lajur. Mesin ini
digunakan untuk menjahit semua jenis kain. Mesin jahit high speed dengan kecepatan
tinggi dan biasanya dipakai di konveksi-konveksi dan garment. Sangat cocok untuk
menjahit bahan jeans, kapas dan serat kimia dengan hasil rajutan. mesin jahit jenis ini
dilengkapi dengan pasokan minyak otomatis dan hasil jahitannya pun sangat stabil dan
indah.

15
Gambar. 6. Mesin Jahit Otomatis dan Mesin Jahit High Speed
2.5. Alat-Alat Jahit Penunjang
1) Alat Ukur (Alat untuk mengambil ukuran)
(a). Vetrban
(b).Pita Ukuran
(c). Alat Tulis
2) Alat-alat pembuat Pola
(a). Skala
(b) Buku Kustum
(c). Penggaris pembentuk
(d). Pensil merah biru
(e). Kertas kopi atau kertas Koran
(f). Kertas Doorslag Merah Biru
(g). Boneka jahit
3) Alat-alat memindahkan tanda pola
(a) Kapur Jahit atau Pensil Jahit
(b) Rader
(c) Karbon jahit
4) Alat-alat Menggunting
(a). Gunting kain
(b) Gunting Benang
(c). Gunting zig-zag
(4). Gunting kertas

16
5) Alat Menjahit
(a) Spul
(b) Sekoci
6) Sepatu Mesin jahit
(a). Sepatu biasa
(b). Sepatu resleting (sepatu beledu)
(c). Sepatu resleting Jepang
(d) Sepatu zig-zag
7) Jarum
(a). Jarum Tisik
(b). Jarum strimin
(c). Jarum tangan biasa
(d). Jarum pentul
(e). Jarum mesin jahit
8) Bidal/Topi jari
9) Pendedel
10) Pemasuk benang/mata nenek
11) Alat finishing
(a). Setrika
(b). Pressing/pengepres
(c). Papan setrika
(d). Bantalan
2.6. Alat Bantu (Attachment) Mesin Manual dan Industri
Alat bantu menjahit (attachment) adalah alat yang dikonstruksikan khusus untuk dapat
dipasang pada mesin jahit lurus, otomatis atau mesin jahit industri untuk menghasilkan suatu
penyelesaian tertentu.
1. Macam-macam alat bantu (attachment) mesin manual:
(A). Sepatu lubang kancing
(b). Sepatu ritsluiting/resleting

17
(c). Sepatu kelim kecil
(d). Sepatu lipit
(e). Sepatu lipit mati (obnaiser)
(f). Sepatu bis ban
(g). Sepatu zig-zag
(h). Alat bantu pemberi jarak
2. Macam-macam alat bantu (attachment) mesin jahit industri, adalah:
(a). Attachment kelim untuk kain yang tebal
(b). Attachment kerut
(c). Attachment tutup tarik
(d). Attachment top stitching
(e). Corong untuk bisban mesin jahit industri

2.7. Standar Mutu Jahitan

Standar mutu jahitan merupakan ukuran patokan (standar) terhadap kualitas (mutu)
suatu produk jahitan. Untuk mencapai standar mutu yang diharpkan maka harus dilakukan
pengendalian mutu (Quality Control) adalah semua usaha untuk menjamin kepuasan
konsumen sesuai dengan rencana yang diharapkan tujuanya adalah:
1. Memperoleh keuntungan secara fleksibel
2. Menjamin agar pelanggan merasa puas
3. Investasi bisa kembali
4. Perusahaan mendapatkan keuntungan untuk jangka panjang
Sistem pemeriksaan dalam proses produksi meliputi:
1. Pemeriksaan sampel (Sampel Insprection)
2. Pemeriksaan bagian pemotongan (Cutting)
3. Pemeriksaan pada bagian fissing
4. Pemeriksaan pada bagian menjahit
5. Final audit ( pemeriksaan akhir)
Prosedur pemeriksaan pada proses penjahitan adalah :
1. Bekerja sesuai dengan pedoman produksi (work sheet)

18
2. Mengikuti proses sesuai dengan layout
3. Pemeriksaan hasil potongan sesuia sampel
4. Memeriksa setikan dalam 1 inchi
5. Periksa jahitan dan ukuran tiap tahapan proses
6. Periksa hasil jadi sesuai dengan work sheet
7. Periksa hasil jadi setelah dilakukan trimming
8. Semua data dicatat pada blangko yang disediakan
Quality Control Pada Jahitan:
1. Warna benang pada penjahitan
2. Hasil jahitan ( Tidak mengkerut /Cacat)
3. Aksesories
4. Mean label
5. Ukuran sesuai standar yang ditetapkan
Proses Finishing merupakan:
1. Hasil Strika
2. Pengecekan hasil jadi pakaian setelah di strika
3. Pengelompkan pakaian
4. Packing sesuai prosedur
Prosedur pemeriksaan setelah proses finishing:
1. Terima pakain jadi dari bagain penjahitan
2. Cek style, jahitan dan ukuran
3. Cek Hail setrika ( apabila ada yang cacat, maka pakaian di transfer kebagian packing untuk
di perbaiki.
4. Memeriksa bagian kerusakan kain kecil dan besar.
5. Memcatatat hasil kerusakn besar dan kecil pakaian utuk dimasukan pada grade, dan
mempertanggung jawabkan jumlah pakaian yang diterima dan diketahui pimpinan.
6. Cek packing sesuai dengan work shop.
Pengecekan akhir meliputi:
1. Styling atau penampilan pakaian.

19
2. Jahiatan dan ukuran
3. Mengukur pakaian jadi
4. Memberi catatan masukan saran atau komentar sesuai dengan standar yang ditetapkan
Tujuan pengendalian mutu :
1. Dapat mengevaluasi hasil pekerjaan secara keseluruhan
2. Memberikan informasi catatan kepada managemen yang berkaitan dengan mutu
jahitan yang akan dikirim kepada pihak pembeli
3. Kesempatan kepda perusahaan untuk menemukan masalah sebelum barang dikirim
kepembeli
4. Mengetahui tidakan seperlunya atas suatu produk garmen yang diterima atau ditolak
pembeli sehingga produk tersebut dapat diterima atau ditolak pembeli sehingga produk
tersebut dapat diterima dengan baik oleh pembeli
5. Mengetahui profesionalisme kinerja managemen perusahaan

2.7. Teknik Dasar Menjahit

Sama halnya dengan belajar yang lain, untuk belajar menjahit pakaian diperlukan
ketekunan. Mungkin pada awalnya berpikir atau merasa tidak punya bakat, merasa lelah dan
bosan karena belajar tidak bisa-bisa lalu menyerah begitu saja. Untuk itu dibutuhkan dasar
keterampilan merupakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Sesorang tanpa menguasai dasar
keterampilan tidak akan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik. Dasar keterampilan
menjahit bagi sesorang yang akan menekuni dunia fashion akan memudahkan untuk melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan produk lenan rumah tangga dan pakaian.
Langkah awal yang harus dipahami oleh seorang penjahit adalah mengetahui cara
menggabungkan bagian-bagian busana, bagian – bagian tersebut diantaranya adalah kampuh.
Kampuh adalah bagian pinggiran kain yang merupakan tempat untuk menggabungkan kain
yang satu dengan kain yang lain, lalu dijahit sesuai garis pola atau rader. Penyelesaian dua
pinggiran kain dengan lebar tertentu yang ada disebelah garis rader yang telah dijahit tersebut
ada bermacam-macam sesuai kebutuhan. Pemakaian kampuh disesuaikan dengan kegunaan
yang lebih tepat. Kampuh (teknik menggabungkan) ada bermacam-macam antara lain :

20
1. Kampuh Buka
Ciri khas dari kampuh buka, hasil akhir menjahit kampuh buka dapat dilihat dengan
bagian sambungannya terbuka/dibuka. Lalu kampuh dipipihkan. Cara membuatnya
dengan menyatukan 2 lembar potongan kain lalu jahit mesin tepat pada garis pola.
Penyelesaian tepi kampuh dapat diselesaikan dengan beberapa cara yaitu: a) Tepi kain
diselesaikan dengan setikan mesin, b) Tepi kain diselesaikan dengan obras, c) Tepi kain
diselesaikan dengan rompok.

Gambar.7. Kampuh terbuka


2. Kampuh Balik
Jenis kampuh ini banyak digunakan untuk menjahit kebaya dengan bahan yang tembus
terang. Selain digunakan untuk menjahit kebaya dapat pula digunakan pada pakaian
pesta yang terbuat dari bahan halus. Teknik menjahit kampuh balik dengan cara
menjahit dua kali. Tepi kampuh balik tidak perlu diselesaikan karena sudah dijahit 2 kali.
Kampuh balik dapat digunakan kampuh balik untuk:a). Menjahit kebaya yang dibuat dari
bahan tipis.b.) Menjahit kemeja.c). Pakaian tidur dan sebagainya

Gambar.8. Kampuh Balik.


3. Kampuh Pipih
Dinamakan kampuh pipih karena bentuk kampuh dipipihkan. Ciri kampuh pipih yaitu
terdapat 2 jahitan mesin. Kampuh pipih dipakai untuk menjahit kain sarung, kemeja,
celana, jaket, pakaian bayi dan sebagainya. Menjahit kampuh pipih dengan cara
menjahit 2 lembar potongan kain tepat pada garis pola, lalu lipatkan tepi kampuh
selebar 0.5 cm, lalu setik/jahit tepi kampuh. Kampuh ini dipakai untuk menjahit kain
sarung, kemeja, celana, jaket, pakaian bayi dan sebagainya.

21
Gambar.9. Kampuh Pipih
4. Kampuh Perancis/French Seam
Kampuh perancis dipakai untuk menjahit bahan jenis tipis. Hasil dari kampuh perancis
hanya terdiri dari satu jahitan. Cara menjahit kampuh perancis yaitu dengan
menyatukan dua lembar kain. Kain bagian baik saling berhadapan namun lebar kampuh
tidak sama lebar, bagian atas lebih kecil dibanding bagian bawah. Lipat tepi kampuh
bagian bawah lalu letakkan tepat pada garis pola/jahitan pinggir kain yang satu (kain
yang lebih kecil), lalu jahit tepat pada garis pola dengan lebar 0,6 mm. kampuh perancis
ini cocok dipakai untuk menjahit bahan yang tipis. Kampuh perancis ini cocok dipakai
untuk menjahit bahan yang tipis.

Gambar.10. Kampuh Perancis/French Seam


5. Kampuh yang tampak di kedua sisinya . cara melakukan setikan kampuh sarung adalah
sebagai berikut : pinggiran (a) dan (b) sama-sama besar, kampuh semula 1cm lalu
keduanya dikumpul berpadu, tiras dilipat dengan posisi saling berhadapan dan dapat
dibantu dengan jelujuran. Tirasnya sama-sama dilipat menjadi 0,5cm lalu dijahit
pinggirannya dari bagian buruk. Kegunaan dari kampuh sarung ini adalah untuk menjahit
kain sarung pelekat (kain sarung bercorak/kotak-kotak) ketika menjahit corak/kotaknya
harus sama juga untuk menjahit kemeja, jas dan jaket.

Gambar. 11. Kampuh Sarung


Sumber. https://biebahuachim.wordpress.com

22
2.8. Jenis-Jenis Kelim
Kelim adalah penyelesaian tepi busana seperti bawah blus, bawah rok, dan lengan.
Menjahit tepi busana yang terdapat pada garis leher, kerung lengan, tepi kelim (bawah rok,
blus, ujung lengan). Teknik mengelim dapat dilakukan dengan 2 macam yaitu dengan
menggunakan tusuk dasar dan mesin jahit.
 Mengelim dengan tusuk dasar
Lipat lebar kelim lalu lipat kembali lagi lebar kelim dan kemudian menjahitnya dengan
menggunakan tusuk dasar. Gaya mengelim ini dilakukan untuk bahan halus sehingga benar-
benar membungkus tepi kain agar tidak dapat terurai. Jahit kelim dengan menggunakan tusuk
slip. Pertama-tama selesaikan terlebih dahulu tepi kain dengan obras. Lipat lebar kampuh kelim
tepat pada garis kelim lalu selesaikan dengan menggunakan tusuk flanel.

Gambar.12. Kelim denganTusuk Flanel


Dapat pula dengan menggunakan tusuk dasar lain yaitu tusuk slip. Kebanyakan modiste
atau jahitan rumahan menerapkan teknik dijahit dengan tangan. Hiasan bordir dekoratif
kadang-kadang digunakan untuk menyelesaikan kelim.

Gambar 13. Kampuh dengan tusuk slip


Mengelim dengan mesin jahit
Mengelim pada produk garmen digunakan mesin kelim atau mesin jahit. Mengelim
bagian bawah pakaian dapat di setik/dijahit dengan mesin seperti di bawah ini. Lipat lebar
kampuh kelim tepat pada garis kelim lalu selesaikan dengan menggunakan setikan mesin jahit.
Selain hal tersebut di atas, mengelim dapat pula menggunakan sepatu mesin kelim atau mesin
kelim. Sepatu kelim ini dipasangkan pada tiang sepatu mesin jahit.

23
Lebar kelim bervariasi sesuai dengan model serta jenis bagian busana yang akan di kelim
dan tergantung dari penempatannya. Kelim rok biasanya lebar kelim antara 3–5 cm, kelim blus
biasanya lebar kelim antara 2–4 cm. kelim lengan biasanya lebar kelim antara 3–4 cm. Jenis
kelim sangat bervariasi, dari mulai yang dikerjakan dengan tangan sampai yang dikerjakan
dengan mesin. Untuk bahasan yang pertama kita akan bahs mengenai kelim yang dikerjakan
dengan tangan yaitu kelim biasa, kelim sumsang, dan kelim tusuk flanel.
Kelim biasa digunakan untuk bawah rok, blus, kebaya, ujung lengan, dan lain
sebagainya. Untuk mengelim bagian busana, lebar kelim berkisar antara 3 sampai 5 cm. Kelim
sumsang merupakan teknik mengerjakan atau caranya sama dengan kelim biasa, tapi beda
kerjanya pada cara memasukkan jarumnya yaitu dua kali dalam satu lubang sehingga
benangnya mati dan tidak mudah lepas. Jika ada yang putus kegunaan sama dengan kelim
biasa. Kelim ini diselesaiakan seperti kelim biasa bagian baik terlihat tusuk datar serat 1-2 serat.
Kelim tusuk flanel yaitu kelim yang bahan pinggirnya diobras, tanpa melipatnya ke dalam.
Terutama dipakai untuk teknik pengerjaan yang kelimnya lebih rapi dan lebih berkualitas dan
juga untuk bahan yang tebal, rok, blus, ujung lengan dan sebagainya.
Macam-Macam Penyelesaian Kelim
1. Kelim rok lurus yang dilipat dan ditusuk selip.
2. Kelim rok lurus yang diobras dan ditusuk flannel.
3. Kelim bahan tipis melingkar.
4. Kelim lenan rumah tangga.
5. Kelim bahan tipis lurus.
6. Kelim konveksi.

2.10. Macam-Macam Belahan

Belahan yang dimaksud dengan belahan adalah penutup atau guntingan pada pakaian.
Gunanya adalah memudahkan mengenakan atau melepaskan busana.
Ada bermacam macam belahan tergantung pada pemakaianya:
a) Belahan satu jalur

24
Belahan ini banyak digunakan pada bebe anak,celana main, dan lain lain. Dibuat pada
bagian berkampuh maupun tidak, contonya berikut ini dibuat pada tempat yang tidak
berkampuh, panjang belahan 16 cm lebar 2 cm

Gambar. 14. Belahan satu jalur


b) Belahan dengan dua jalur
Belahan ini banyak digunakan sebagai penutup pada tengah muka dan sering juga
digunakan sebagai hiasan. Pada ujung belahan bentuknya dapat lurus dan runcing, Dapat di
kerjakan pada tempat yang berkampuh atau tidak.

Gambar. 15. Belahan dengan dua jalur

c) Belahan dua jalur dengan manset


Untuk pembuatan kemeja lengan panjang, belahan manset dibuat sebelum lengan dipasang
pada badan. Belahan manset dapat dibuat dengan 1 jalur atau 2 jalur.

Gambar. 16. Belahan dua jalur dengan manset

25
d) Belahan dengan kumai serong atau belahan passepoile
Belahan ini dibuat pada tempat yang tidak berkampuh, sering terdapat dibagian tengah
muka busana, panjang belahan 14½cm - 2½ cm lebar. Apabila selesai ½ cm dari kiri dan ½ cm
dari kanan sehingga lebar 5 cm.

Gambar. 17. Belahan dengan kumai serong atau belahan passepoile


e) Belahan Tutup Tarik
Belahan ini sering digunakan pada busana dewasa dan busana anak , belahan dibuat
pada tempat yang ada sambunganya atau kampuh berkampuh .

Gambar. 17. Belahan Tutup Tarik


2.11. Macam Macam kerutan pada busana
Kerutan adalah mengumpulkan dua atau lebih baris setikan mesin untuk menghias
bagian dari pakaian dan lenan rumah tangga. Kerutan dapat pula terdiri dari dua atau lebih
baris kain dan dapat menjadi alternatif yang cantik dan feminin untuk pembuatan lenan rumah
tangga contohnya tirai/korden, taplak meja, sarung bantal kursi, tirai panggung, penutup meja
dsb. Kerutan dapat berfungsi sebagai dekoratif atau fungsional dalam menjahit. Sebagai fungsi
dekoratif, kerutan dapat digunakan untuk menambah struktur dan tekstur untuk pakaian atau
lenan rumah tangga. kerutan digunakan pada pakaian agar kelihatan longgar dan sedikit tak
berbentuk pada badan. Bila dilihat hasil kerutan ada yang berbentuk kerutan sedikit dan
kerutan yang banyak. Dalam istilah busana hasil kerutan yang sedikit disebut gathering dan
yang banyak disebut shirring. Kerutan bisa dilakukan dengan tangan, mesin, attachment

26
otomatis dan saluran. Membuat kerutan dengan menggunakan attachmen kerutan lebih
mudah dan cepat sehingga menghemat waktu yang digunakan.

Gambar. 18. Kerutan pada Lenan dan Pakaian Anak

Gambar 19. Kerutan Shirring


Cara membuat kerutan
Membuat kerutan dapat secara manual dan menggunakan attachmen. Jahit garis
panjang jahitan hanya di dalam dan di luar garis pola. Tarik kedua benang bersama-sama untuk
menghilangkan kelebihan kain sesuai dengan pola tersebut. Ratakan hasil kerutan sekitar pola
agar kelihatan seimbang.

Gambar.20. Mengerut dengan attachmen

27
2.12. Jenis-Jenis Lipit
Lipit adalah lipatan kain yang diciptakan untuk memberi kesan penuh pada busana, yang
dibuat secara teratur. Setiap lipit dilipat sepanjang garis yang sudah ditentukan yang disebut
garis lipatan (foldline), kemudian hasil lipatan itu disejajarkan dengan garis berikutnya yang
disebut garis peletakan (replacement line).

Gambar. 21. Garis lipatan (foldline),


a. Lipit Bilah Pisau
Jenis lipit ini diciptakan dari satu garis lipatan dan satu garis peletakan. Semua lipatan
dilipat ke arah yang sama, sedangkan untuk variasinya bisa juga diciptakan dua kelompok lipit
yang arahnya berlawanan.

Gambar. 22. Lipit bilah pisau

f) Lipit kotak
Jenis lipit ini memiliki dua garis lipat dan dua garis peletakan; dua lipatan dari setiap lipit
yang tercipta arahnya saling membelakangi. Lipatan belakang yang terjadi tidak selalu harus
bersinggungan.

28
Gambar. 22. Lipit Kotak

g) Lipit Hadap
Lipit ini memiliki dua garis lipatan dan satu garis peletakan. Dua lipatan dari setiap lipit
yang dihasilkan saling berhadapan dan harus bersinggungan. Lipatan yang dihasilkan di
belakang tepinya saling membelakangi.

Gambar. 23. Lipit Hadap

h) Lipit dengan lambar terpisah

Tampilannya sama dengan lipit belakang, tapi disambung dengan lambar (alas) yang
dijahit pada sisi-sisinya.

Gambar. 24. Lipit dengan lambar terpisah

29
i). Lipit Akordion
Lipit ini jaraknya saling berdekatan dengan lebar yang sama, hingga bentuknya mirip
pompa akordion. Lipatan depan berdiri menjauhi badan pemakai busana, sehingga memberikan
ilusi kilau pada kain.

Gambar. 25. Lipit Akordion

Bila busana yang diinginkan memiliki motif yang harus diikuti sesuai model yang
diinginkan, maka lebih baik menandai garis lipit dan lipatan pada bagian baik kain. Sebaliknya,
bila jenis lipit yang diinginkan adalah lipit yang dijahit dari dalam (misalnya dari pinggang hingga
ke pingggul) maka akan lebih mudah untuk menandai dan membentuk lipit dari bagian buruk
kain. Saat melakukan pressing pada lipit, selalu gunakan sepotong kain sebagai alas setrika
untuk hasil lipit yang lembut. Bila menginginkan hasil lipit yang tajam gunakan kain lembab atau
setrika uap, biarkan lipit benar-benar kering dahulu sebelum mengangkatnya dari meja setrika

2.13. Teknik Penyelesaian tepi Pakaian Dengan Rompok, Serip dan Depun

Penyelesaian tepi pakaian dapat dikerjakan pada garis leher. Kerung lengan, tepi kelim
rok, dll Penyelesaian tepi ini dapat berupa rompok, depun, atau serip. Untuk penyelesaian tepi
dapat menggunakan kain serong/ Kumai serong atau lapisan menurut bentuk. Kain serong
digunting menurut serong kain. Bahan dilipat membentuk sudut 45 derajat kemudian digunting
menurut lebar yang di inginkan. Umumnya lebar kumai serong adalah 2 cm.
a). Rompok
Rompok adalah penyelesaian pinggir pakaian dengan menggunakan kumai serong atau
bisban. Rompok sering digunakan untuk menyelesaikan lingkar kerung lengan, garis leher dan

30
sebagainya. Biasanya hasil rompok untuk kerung lengan adalah 0,5 sampai dengan 0,7 cm yang
tampak dari bagian baik dan bagian buruk.
Kegunaan rompok, selain untuk penyelesaian pinggiran busana, juga dipakai sebagai
variasi atau hiasan busana yang biasa dipakai pada bagian leher, kerung lengan, ujung lengan,
pada garis princes, garis empire atau pada kerah. Cara menjahit rompok pada garis leher
sebagai berikut : tempat memasangkan rompok pas pada tanda pola.

Gambar. 26. Teknik penyelesaian rompok


b). Depun
Penyelesaian ini banyak digunakan pada penyelesaian garis leher dan garis kerung
lengan, pelapis dapat dibuat dari kain serong, atau menurut bentuk, lebar lapisan 3 atau 4 cm.
Caranya :
- Hubungkan lapisan menurut bentuk muka dengan belakang, setiklah tepat pada garis pola,
kampuh dibuka dan digores
- Letakkan bagian baik bagian busana yang akan diselesaiakan, setiklah tepat pada garis pola.
Kampuh dikecilkan, beri guntingan dalam supaya rata dan baik bentuknya
- Arahkan lapisan kebagian buruk, kampuh digores dan diarahkan kepelapis, lalu setiklah
kurang lebih 2 mm dari jahitan pertama
- Buatlah lipatan dalam 0,5 cm pada bagian lapisan yang bertiras, sematkan pada pakaian
dengan tusuk kelim.

31
Gambar. 27. Teknik penyelesaian depun.
c). Serip
Penyelesaian ini banyak digunakan pada garis leher atau kerung lengan, lapisan diambil
dari bahan dan warna yang berbeda dari bahan pakaian, pelapisnya dapat dibuat dari kain
serong, atau lapisan menurut bentuk, penyelesaianya adalah kebalikan dari depun
Berikut adalah penyelesaian serip pada garis kerung lengan:
- Hubungkan Garis bahu muka dengan belakang, begitu juga garis sisi muka dengan garis sisi
belakang
- Kampuh dibuka dan digores ,letakan pelapis pada bagian buruk pakaian,setiklah tepat pada
garis pola, kampuh dikecilkan dan diberi guntingan dalam supaya rata dan baik bentuknya
- Arahkan lapisan kebagian baik, kampuh digores
- Tepi lapisan yang bertiras dibuat lipat dalam 0,5 cm. Semat dengan jarum pentul, lalu
setiklah tepat pada tepi. Dapat juga disematkan dengan tusuk hias

Gambar.28. Teknik Penyelesaian Serip

32
2.14. Saku
Saku adalah bagian penting dari sebuah busana. Keberadaannya memberikan
kemudahan bagi si pemakai, untuk menyimpan atau meletakkan sesuatu sementara. Dalam
sebuah busana, saku memiliki fungsi sebagai pelengkap, artinya dia bisa ada bisa juga tidak.
Namun begitu, terdapat beberapa jenis busana (walaupun tanpa kesepakatan) yang dibuat
dengan penambahan saku. Misalnya jas, celana panjang, ataupun kemeja.
Fungsi lain dari saku adalah sebagai hiasan. Saku didesain untuk memperindah sebuah
busana. Tak jarang saku hiasan tidak memiliki fungsi sebagai penyimpanan. Hal ini terlihat
misalnya dari ukurannya yang kecil. Contoh lain misalnya pembuatan detail menyerupai saku.
Berdasarkan letak dan cara pembuatannya, terdapat dua macam saku:
1. Saku tempel atau saku luar. Saku tempel ini dijahit pada sisi luar pakaian, sehingga
bentuknya terlihat, dan seolah-olah menempel pada pakaian. Saku luar biasanya
diterapkan pada kemeja dengan bentuk persegi empat atau persegi lima. Bahan saku
dapat dengan menggunakan bahan dan warna yang sama dengan bahan utama, bahan
dengan motif berbeda atau warna yang berbeda. Hal tersebut disesuaikan dengan
tujuannya. Apabila ingin menonjolkan sebagai pusat perhatian dapat menggunakan
bahan yang berbeda ataupun warna yang berbeda. Bentuk saku tempel dapat
dibedakan bentuknya yaitu bentuk bulat, persegi, segi tiga dan variasi. Bentuk bagian
bawah saku tempel ada yang berbentuk datar, runcing dan serong pada bagian
sudutnya. Untuk keindahan biasanya saku tempel menggunakan top stitching baik pada
bagian kelim atas maupun pada bagian sisi atau sekeliling saku.

Gambar. 29. Saku tempel


33
Langkah langkah membuat saku tempel
1) Menentukan letak saku
2) Menyelesaikan kelim Saku
3) Melekatkan saku dengan stik mesin

2. Saku dalam. Saku ini dijahit dari sisi dalam pakaian sehingga tidak tampak dari luar.
Biasanya yang terlihat adalah lajur atau garis yang merupakan tempat untuk
memasukkan tangan. Terdapat tiga macam saku dalam. Pertama, saku dalam tanpa
lajur. Saku ini biasanya tidak terlihat, dia dibuat pada garis jahit rok atau celana, juga
bisa pada bagian-agian lain. Selain lurus, bisa juga berbentuk “L”. Saku dalam memiliki
variasi model seperti saku dalam dengan klep yang berbentuk kotak, membulat pada
bagian sudutnya ataupun berupa passpoile.

Gambar. 30. Saku dalam

2.15. Jenis Kerusakan Mesin Jahit


1. Masalah dalam kerusakan mesin

Dalam penggunaan mesin, kemungkinan di temukan kerusakkan mesin diantaranya adalah:

34
a. Benang atas putus putus
Jika benang atas putus putus penyebabnya adalah: a) benang atas salah pasang, b) benang
atas terlalu tegang, c) ukuran jarum dan benang tidak sama, d) pemasangan jarum tidak tepat,
atau jarum rusak atau tumpul.
b. Benang bawah putus putus
Jika benang bawah putus putus penyebabnya adalah: a) benang bawah terlalu tegang, b)
tekanan tiang sepatu mesin terlalu keras.
c. Jarum patah
Jika jarum patah penyebabnya adalah : a) kedudukan pangkal jarum berubah,b) salah
pasang jarum, c) bahan ditarik teralu keras, d) rumah kumparan rusak.
d. Setikan tidak teratatur
Jika setikan tidak teratur penyebabnya adalah: a) salah pasang jarum,b) ukuran jarum tidak
tepat pada bahan.
e. Bahan mengumpal atau mengkerut
Jika ditemukan bahan mengumpal atau mengkerut penyebabnya adalah: a) jarum tumpul,
b) tegangan benang tidak teratur, c) benang tidak tepat pada bahan.
f. Bunyi mesin Keras
Jika bunyi mesin keras adalah: a) mesin perlu diberi minyak, b) ada potongan benang pada
rumah kumparan, c) ada sesuatu yang kendur pada bagian bagian mesin yang bergerak .
g. Bahan tidak bergerak
Jika bahan tidak bergerak ketika dijahit, penyebab adalah: a) letak gigi terlalu rendah, b)
gigi rusak aus atau tumpul, c) setelan pengaturan maju mundur, terletak pada posisi netral

2.16. Pemeliharaan Inventarisasi Alat Jahit

Pemeliharaan mesin jahit, perlu dilakukan secara teratur agar mesin selalu dapat
digunakan dengan lancar, efesien dan menyenangkan. Kelancaran mesin jahit tergantung pada
pemeliharaan dan kebersihannya, Bila mesin tidak digunakan, sebaiknya mesin ditutup untuk
mencegah debu agar tidak menempel pada mesin
a. Alat untuk pemeliharaan mesin

35
Diperlukan sikat khusus untuk pemeliharaan mesin jahit, lap dari bahan katun yang tidak
berbulu dan minyak mesin
b. Cara membersihkan mesin
- Bagian luar mesin dibersikan setiap hari secara keseluruhan , daun dorongan dikeluarkan,
sepatu mesin, jarum, penutup gigi dan sekoci dilepas, semuanya disimpan dalam laci mesin
agar tidak hilang, badan mesin dibalik,bagian abawah dan atas disikat bersih dari debu dan
bulu bulu benang. Setiap lubang pada bagian mesin dan injakanya perlu diberi satu tetes
pelumas atau minyak mesin.
- Setelah diberi minyak, mesin dijalankan perlahan lahan beberapa menit untuk
membeberkan minyak bekerja didalam bagian yang bergerak
- Bagian bagian mesin yang dilepas pada waktu membersikan dipasang kembali
- Jika mesin digunakan setiap hari maka mesin harus dibersikan dan diberi minyak setiap
bulan
- Jika mesin digunakan tidak setiap hari dapat dibersihkan dan diberi minyak setiap dua bulan
- Letakkan sehelai bahan dibawah sepatu mesin dengan posisi sepatu turun, bahan tersebut
akan menyerap kelebihan minyak mesin yang mungkin mengalir. Hal ini perlu dilakukan
untuk menghindarkan noda noda minyak pada bahan ketika menjahit
-
Refrensi

ATMAJA, Roesmini S., Dkk. 1982, Tata Laksana Pakaian-2. Bandung: Angkasa.

Djulaeha, K, Dkk. 1987. Pendidikan Keterampilan Menjahit. Bandung : Alumni

Chatherine, M.Doer.1987. Smart Sewing, The Making Of Clothing. New York: The Macmillan
Company.
Darminingsih Dan Sunaryati Imban. 1985. Pembuatan Busana Anak Dan Bayi. Jakarta :
Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Dwijanti, 2013. Dasar Teknologi Menjahit II. Direktorat Pembinaan SMK, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Ernawati Dkk Tata Busana, Sekolah Menegah Kejuruan Jilid 2 Jakarta
Fitryani , 2012 Pengolahan Limbah Tekstil Dan Campuran Dan Catit Himpunan
Masyhariati , Lily , 2010. Pengoperasian Dan Pemeliharaan Mesin Jahit ( Indusri) Bisnis Dan
Parawisata , Sawangan ,Depok.

36
Prihati, Sri, 2013. Dasar Teknologi Menjahit I. Direktorat Pembinaan SMK, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
Roesbadi, W. 1984. Pengetahuan Pakaian Ii. Jakarta : Direktorat Pendidikan Masyarakat Ditjen
PLSPO.
Rambe.A. 2015. Laporan Kegiatan Ibm Usaha Penjahit Busana Wanita Dalam Pembuatan
Aksesoris Dari Limbah Kain Perca. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
Saleh, Dkk. 1989. Teknik Dasar Pembuatan Busana. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.
Sharon LU.1984. Inside Fashion Design. New York.: Harper & Row Publisher.
Wancik, Muhammad Hamzah. 1996. Bina Busana. Jakarta: PT. Gramedia.
https://k3tium.wordpress.com/page/25// Tanggal akses 2 Juli 2016.
www.artikelk3.com. Tanggal akses 2 Juli 2016
https://biebahuachim.wordpress.com. Tanggal akses 2 Juli 2016
https://fitinline.com/article/read/jenis-jenis-saku. Tanggal akses 2 Juli 2016

37

Anda mungkin juga menyukai